OLEH :
URES SARIPUDIN
2005720029
ABSTRAK
Rematik dapat didefinisikan sebagai kelompok penyakit sendi atau reumatologi, dimana
rematik kebanyakan menyerang pada usia lanjut. Tingginya angka kejadian rematik pada
lanjut usia, dan semakin meningkatnya angka harapan hidup yang tidak diimbangi oleh
jelasnya penyebab dari reumatik menjadi latar belakang peneliti untuk mrngambil
penelitian dengan judul faktor-faktor yang berhubungan dengan tingkat terjadinya
reumatik pada lansia. Peneliti bertujuan untuk mengetahui gambaran demografi dan
faktor-faktor terjadinya reumatik di posbindu puskesmas kelurahan Medangasem
kecamatan Jayakerta kabupaten Karawang 2010.
Adapun faktor demografi tersebut adalah, umur, jenis kelamin, dan faktor resikonya
adalah, genetik, olahraga, diit dan kegemukan.Disain penelitian ini adalah menggunakan
rancangan penelitian deskriptif dengan pendekatan crosssecional untuk gambaran
demografi dan faktor-faktor terjadinya reumatik di posbindu puskesmas kelurahan
Medangasem kecamatan Jayakerta kabupaten Karawang 2010.
Populasi penelitian adalah lansia, sampel yang diambil sebanyak 64 orang dengan
menggunakan tehnik puposive sampling. Analisa dilakukanadalah analisa univariat
dengan menggunakan distribusi frekuensi,
Dari hasil penelitian ini didapatkan hasil yaitu, didapatkan gambaran : umur yang
terbanyak adalah responden dengan usia > 65 tahun sebanyak 52 orang (81,3%), jenis
kelamin yang terbanyak adalah responden perempuan sebanyak 36 orang (56,3%),
genetik yang terbanyak adalah responden dengan riwayat genetik sebanyak 44 orang
(68,4%), olahraga yang terbanyak adalah responden yang tidak melakukan olahraga
sebanyak 50 orang (78,1%), diit yang terbanyak adalah responden dengan diit cukup
sebanyak 49 orang (76,6%) dan kegemukan yang terbanyak adalah responden dengan
kegemukan sebanyak 33 orang (51,6%). Saran penelitian ini ditujukan kepada pihak
Puskesmas untuk memberikan pendidikan kesehatan kepada lansia guna menurunkan
privalensi reumatik, lansia untuk menghindari faktor resiko guna mencegah tingkat
kekambuhan.
Mengetahui,
Pembimbing I Pembimbing II
FKK-UMJ
Laporan Hasil Penelitian Ini Telah Dipertahankan Dihadapan Penguji Dan Telah
Dilakukan Perbaikan Sesuai Dengan Saran Penguji
Penguji I Penguji II
Penguji III
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah yang telah melimpahkan Rahmat dan Hidayah-
Nya sehingga penyusunan proposal ini dapat terselesaikan. Proposal penelitian ini
disusun untuk memenuhi salah satu syarat dalam menempuh tugas akhir riset
keperawatan di program studi ilmu keperawatan fakultas kedokteran dan kesehatan
Universitas Muhammadiyah Jakarta dengan judul penelitian ― Gambaran Demografi
Dan Faktor-Faktor Terjadinya Reumatik Di Posbindu Puskesmas Kelurahan
Medangasem Kecamatan Jayakerta Kabupaten Karawang 2010.‖
Dalam penyusunan proposal ini penulis banyak mendapatkan dukungan dari berbagai
pihak. Untuk itu, perkenankan penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Muhammad Hadi, SKM, M.Kes selaku ketua Program Studi Ilmu Keperawatan
2. Syamsul Anwar, SKp, M.Kep, Sp. Kom selaku pembimbing MA Riset Keperawatan
Karawang
6. Bapak dan ibu (H. Arsa dan Hj. Fatmawati) dan seluruh keluargaku tercinta
Akhir kata, semoga hasil penelitian yang sederhana ini dapat bermanfaat bagi
perkembangan ilmu pengetahuan khususnya Ilmu keperawatan, ilmu Kesehatan pada
Umumnya.
Peneliti
DAFTAR ISI
Hal
LEMBAR PERSETUJUAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Lansia ....................................................................................................................... 7
1. Umur ............................................................................................................. 23
3. Genetik ......................................................................................................... 24
4. Kegemukan ................................................................................................... 25
5. Olahraga ....................................................................................................... 25
BAB VI PEMBAHASAN
B. Pembahasan ............................................................................................................... 44
A. Kesimpulan ............................................................................................................... 52
B. Saran .......................................................................................................................... 53
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Saat ini umur harapan hidup orang Indonesia semakin tinggi. Makin tingginya umur
harapan hidup membuat lebih banyak orang tua usia lanjut yang bertahan hidup. Di
meningkat. Walaupun usia lanjut bukan suatu penyakit, namun bersamaan dengan
(http://www.idionline.org/kategori/info_profesi/161)
Pada tahun 2000 jumlah lansia diproyeksikan sebesar 7,28% pada tahun 2020
sebesar 11,34% (BPS,1992), dari USA Burean of the Censua, bahkan Indonesia
antara tahun (1990-2025) yaitu sebesar 41,4% (Kinsella & Laeubar, 1993 dalam
Darmojo Martono,2004).
meningkatnya usia. Perubahan tubuh terjadi sejak awal kehidupan hingga usia lanjut
pada semua organ dan jaringan tubuh. Keadaan demikian itu tampak pula pada
semua sistem musculoskeletal dan jaringan lain yang ada kaitannya dengan
kemungkinan timbulnya beberapa golongan reumatik. Kejadian penyakit tersebut
REMATIK adalah salah satu penyakit yang lumrah di derita masyarakat Indonesia
baik tua maupun muda. Penyakit ini menyerang sendi dan struktur jaringan
penunjang di sekitar sendi sehingga dapat menimbulkan rasa nyeri. Dalam tingkat
Dalam seminar yang diadakan Wyeth Indonesia 20 Mei 2009 lalu juga mengungkap
bahwa reumatik dapat menyerang semua usia, dari anak sampai usia lanjut dan
http://medicastore.com/seminar/95/Kenali_Reumatoid_Artritis:_Si_Sistem_Imun_ya
ng_tak_lagi_Menjalankan_Fungsinya.html
Pada tahun 2007 tercatat 864 kasus rematik dan 53,3% adalah kasus rematik sendi
lutut, pada usia lanjut dan lebih banyak terjadi pada perempuan. Dengan
pun bertambah.
http://www.kalbe.co.id/index.php?mn=news&tipe=detail&detail=20036
macam gangguan kesehatan, termasuk rematik. Tidak hanya diderita oleh orang
yang telah lanjut usia, nyeri rematik juga dapat diderita oleh orang-orang muda.
Berdasarkan penelitian, prevalensi nyeri rematik di Indonesia mencapai 23,6 persen
http://www.republika.co.id/koran/61/59189/Tak_Dapat_Disembuhkan_Rematik_Da
pat_Dikendalikan
Penyebab dari reumatik hingga saat ini masih belum terungkap, namun beberapa
faktor resiko untuk timbulnya reumatik antara lain, umur, jenis kelamin, genetic,
Hingga saat ini belum ada obat-obatan yang dapat menyembuhkan penyakit rematik.
reumatik adalah dengan mengkonsumsi obat, beristirahat, relaksasi, diet dan dalam
kasus berat mungkin diperlukan tindakan operasi. (Iskandar & Junaedi, 2000).
pada tahun 2007 sebanyak 825 orang lansia. Dan pada tahun 2008 jumlah lansia
tahunnya, maka peneliti merasa tertarik untuk meneliti tentang gambaran demografi
C. Pertanyaan Penelitian
D. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
tahun 2010.
Diketahuinya gambaran olahraga dengan terjadinya rematik di posbindu
tahun 2010.
2010.
E. Manfaat Penelitian
1. Pelayanan Keperawatan
Hasil penelitian ini dapat menjadi dasar dalam penelitian selanjutnya yang terkait
5. Institusi Pendidikan
TINJAUAN KEPUSTAKAAN
A. Lansia
Masa dewasa tua (lansia) dimulai setelah pensiun, biasanya antara usia 65 dan 75
tahun (perry dan potter,2005). Menua (menjadi tua) adalah suatu proses
diri atau mengganti diri dan mempertahankan struktur dan fungsi normalnya
Menurut UU No.23 tahun 1992 pasal 9: Manusia lanjut usia adalah seseorang
yang karena usianya mengalami perubahan biologis, fisik, kejiwaan dan sosial.
kesehatan. Oleh karena itu kesehatan lansia perlu mendapat perhatian khusus
dengan tetap dipelihara dan ditingkatkan agar selama mungkin dapat hidup
Mengenai kapankah orang disebut lansia, sulit dijawab secara benar dan
umur .
(http://creasoft.wordpress.com/2008/04/15/lansia/page1.1.12.2009).
3. Kelompok lansia resiko tinggi, yaitu lansia yang berusia lebih dari 70
tahun.
adulthood) 18 atau 20-25 tahun. Usia dewasa penuh (middle years) atau
maturitas: 25-60 tahun atau 65 tahun. Lanjut usia (geriatric age) lebih dari 65
tahun atau 70 tahun. Terbagi untuk umur 70-75 tahun (young old), 75-80
tahun (old) dan lebih dari 80 tahun (very old).kalau dilihat dari pembagian
umur diatas dapat disimpulkan bahwa yang disebut dengan lanjut usia adalah
a. Perubahan fisik
1. Sistem Persarafan
persarafan.
(Nugroho, 2008).
2. Sistem Penglihatan
(Nugroho, 2008).
3. Sistem Kardiovaskuler
2000).
Potter, 2005).
4. Sistem integumen
(Nugroho, 2008).
5. Sistem Muskuloskeletal
a) Sistem otot
otot terutama mengenai serabut otot. Penurunan massa otot ini lebih
b) Massa tulang
c) Jaringan ikat
bentuk taji dan tepi, membuat beberapa tonjolan tulang lebih menonjol
(Lueckenotte, 1998).
lebih sempit.
1. Pengertian Reumatik
Rematik merupakan suatu penyakit yang menyerang sendi. Mengenai siapa yang
rentan terkena penyakit rematik, hal itu tentu saja tergantung pada jenis
mendukung berat badan, seperti sendi lutut, panggul, tulang belakang, punggung,
dan leher, walaupun daerah lain dapat terkena juga. Wanita yang berumur lebih
Reumatik, asam urat, dan arthritis gout sama-sama penyakit pada sendi, tetapi
atau struktur jaringan sekitar persendian, sadangkan pada arthritis gout, nyerinya
sandi disebabkan adanya penumpukan asam urat yang mengkristal pada daerah
persendian. ( Misnadiarly,2007).
Reumatik bukan merupakan satu penyakit, tapi merupakan suatu sindrom. Dan
keluhan dan tanda. Dari kesepakatan dinyatakan ada tiga keluhan utama pada
system muskoloskeletal yaitu : nyeri, kekakuan (rasa kaku) dan kelemahan, serta
adanya tiga tanda utama yaitu : pembengkakan sendi, kelemahan otot dan
tahun dan lebih sering dijumpai pad usia diatas 60 tahun. Factor umur dan jenis
Reumatik adalah, penyakit inflamasi artikular yang sering terjadi pada lansia,
dan ditandai oleh adanya radang yang sering kambuh pada sendi-sendi
Penyakit reumatik yang paling sering disebut arthritis (radang sendi). Reumatik
di bagi menjadi dua yaitu reumayik artikuler dan reumatik non artikuler.
artikuler ini dikenal juga dengan reumatik sendi atau arthritis atau radang sendi.
Reumatik non artikuler adalah reumatik yang terjadi di bagian jaringan lunak di
luar sendi dengan istilah extra rheumatism atau reumatik jaringan lunak atau soft
tissue rheumatism. Jaringan lunak itu antara lain otot, ligament, tendon, sarung
Reumatik yang sering terjadi pada lanjut usia terdiri dari beberapa klasifikasi
diantanya :
a. Reumatik Artikuler
Jenis reumatik ini ada beberapa macam, tetapi yang paling sering dijumpai di
masyarakat adalah osteoarthritis, atritis reumatoid, dan atritis gout atau asam
urat.
1) Osteoarthritis
Penyakit ini ditandai denga penipisan rawan sendi yang bersifat progresif,
terbentuknya rawan sendi dan tulang baru di tepi sendi yang di sebut
besar lainnya yang menanggung berat badan, seperti sendi pinggul, lutut,
2) Atritis Reumatoid
progresif yang cenderung untuk menjadi kronis dan mengenai sendi dan
pertama kali muncul pada usia 25-50 tahun, tetapi sebetulnya bisa terjadi
3) Atritis Gout
Jenis reumatik ini di tandai oleh serangan nyeri yang berulang-ulang dan
Hal ini sesuai dengan arti kata gout, yang dalam bahasa Yunani disebut
reumatik pirai, penyakit gout, atau penyakit pirai. Artritis gout atau lebuh
Menurut Ning Harmanto (2005), Rheumatik jenis ini disebut rheumatik ekstra
artikuler atau jaringan lunak. Jenis rheumatik ini jumlahnya lebih banyak
diantaranya :
1) Fibrositis
batang tubuh dan anggota gerak. Sebab utamanya karena faktor kejiwaan
atau psikis dan biasanya diderita oleh wanita usia lanjut. Kaum wanita yang
selalu ingin serba rapi, benar dan bagus atau wanita type perfectionis akan
mudah terserang penyakit jenis ini. Keluhan ini biasanya dirasakan pada pagi
hari, kurang lebih selama 30 menit. Saat bangun tidur biasanya akan terasa
segar di badan namun bila penderita penyakit ini justru sebaliknya. Badan
dan di sarung tendon (tenosinovitis). Hal ini terjadi karena aktivitas tendon
3) Entesopati
panas, kulit memerah dan nyeri lokal. Bursa yang sering meradang adalah
5) Back Pain
6) Nyeri pinggang
saraf. Biasanya terjadi pada orang yang gemuk, pemakai sepatu berhak tinggi
Nyeri ini biasanya terjadi karena adanya batu ginjal atau peradangan pada
panggul.
Rheumatik jenis ini terjadi di bagian persendian pangkal lengan atas dan rasa
Rheumatik ini terjadi pada pergelangan tangan searah ibu jari. Penyakit jenis
9) Trigger finger
Asam urat trofi yang menumpuk biasanya akan muncul di beberapa bagian
tubuh seperti:
a) Telinga
b) Tendon
c) Bursa
d) Ginjal
e) Pembuluh darah
f) Bagian Jantung.
Di dalam ginjal tofi akan membentuk batu asam urat yang biasa dikenal
masyarakat batu ginjal. Tidak heran bila sering kali terjadi seseorang bisa
mengalami tindakan laser untuk batu ginjal setahun dua kali atau mungkin
lebih bila tidak disadari penyebab batu ginjal karena kadar asam urat selalu
tinggi. Namun tentu saja tidak semua batu ginjal disebabkan dari tofi asam
urat tetapi dapat juga berasal dari kalsium oksalat atau phosphat. Pada telinga
dan jari ukuran tofi mulai sebesar ujung jarum pentul hingga sebesar kelereng.
3. Patofisiologis
berikut :
persendian sinovial adalah gerakan. Setiap sendi synovial memiliki kisaran gerak
tertentu kendati masing-masing orang tidak mempunyai kisaran gerak yang sama
Pada sendi sinovial yang normal, kartilago artikuler membunngkus ujung tulang
pada sendi dan menghasilkan permukaan yang licin sertaulet dalam gerakan.
cairan ke dalam ruanng antar tulang. Cairan sinovial ini berfungsi sebagai
peredam kejut (shock absorber) dan pelumas yang memungkinkan sendi untuk
Sendi merupakan bagian tubuh yang paling sering terkena inflamasi dan
keanekaragaman mulai dari kelainan yang terbatas pada satu sendi hingga
dalam derajat tertentu yang bias terjadi sekaligus. Inflamasi akan terlihat pada
antara stress mekanis dan kemampuan jaringan sendi untuk bertahan terhadap
permukaan penahan beban yang llicin secara nyata, dan bersama cairan synovial,
membaut gesekan (friksi) yang sangat rendah dalam gerakan. Kedua kartilago
akan meneruskan beban atau tekanan pada tulang sehingga mengurangi stress
Rasa nyeri merupakan gejala penyakit reumatik yang paling sering menyebabkan
Ada enam faktor yang dapat mempengaruhi peningkatan reumatik pada lansia yaitu :
1. Umur
Tidak semua jenis rematik dipengaruhi oleh proses ketuaan ( proses degeneratif).
Ada juga rematik yang menyerang anak-anak dan usia muda, seperti juvenile
erymatosus (SLE) pada wanita muda. Jenis rematik yang diduga dipengaruhi
oleh proses degeneratif atau ketuaan adalah osteoarthritis ada pengapuran karena
Dari semua faktor resiko untuk timbulnya reumatik, faktor ketuaan adalah yang
bertambahnya umur. Osteoartritis hampir tak pernah pada anak-anak, jarang pada
Selain otoimun, rematik dipicu oleh faktor pertambahan usia. Setiap persendian
antara tulang. Dan didalam sendi terdapat cairan yang berfungsi sebagai pelumas
sehingga tulang dapat digerakkan dengan leluasa. Pada mereka yang sudah
berusia lanjut, lapisan pelindung persendian mulai menipis dan cairan tulang
mulai mengental, menyebabkan tubuh menjadi kaku dan sakit saat digerakkan.
usia muda umumnya rematik disebabkan oleh peradangan. Peradangan ini bisa
disebabkan karena asam urat atau sebab lain. Walaupun reumatik juga
menyerang pada usia muda, tetapi umumnya rematik pada usia muda
disebabkan oleh peradangan. Peradangan Ini bisa disebabkan karena asam urat
atau cidera otot maupun sendi yang dialami sewaktu berolahraga atau lantaran
http://www.kalbe.co.id/files/cdk/files/03_MemahamiMaknaUsiaLanjut.pdf/03_
2. Jenis kelamin
Wanita lebih sering terkena osteoartritis lutut dan sendi , dan lelaki lebih sering
terkena reumatik pada paha, pergelangan tangan dan leher. Secara keseluruhan
dan wanita tetapi diatas 50 tahun frekuensi reumatik lebih banyak pada wanita
dari pada pria hal ini menunjukkan adanya peran hormonal pada patogenesis
reumatik. Sedangkan rematik karena asam urat banyak dijumpai pada pria
berusia 30-40-an. Hal ini terjadi karena kelebihan hasil metabolisme purin yang
dipersendian.
http://www.pdpersi.co.id/?show=detailnews&kode=986&tbl=biaswanita/page1.1
7.11.2009
3. Genetik
Faktor herediter juga berperan pada timbulnya reumatik missal, pada ibu dari
seorang wanita dengan reumatik pada sendi-sendi inter falang distal terdapat dua
http://creasoft.wordpress.com/2008/04/15/osteoartritis/page 1.17.11.2009.
4. Kegemukan
bisa memunculkan rematik. Berat badan yang berlebihan nyata berkaitan dengan
meningkatnya resiko untuk timbulnya reumatik baik pada wanita maupun pada
pria Itu terjadi karena timbunan lemak di tubuh bisa membebani persendian
panggul, pinggang, dan lutut. Pada orang gemuk, persendian panggul, pinggang
dan terutama lutut terbebani berat badan yang dapat merusak sendi serta
menimbulkan reumatik.
http://www.gizi.net/cgi-bin/berita/fullnews.cgi?newsid1001916842,94964,page
1.11.2009
5. Olahraga
Olahraga secara teratur dan tidak berlebihan dapat mencegah terjadinya resiko
reumatik. Cidera otot maupun sendi yang dialami sewaktu berolahraga atau
lantaran aktivitas fisik yang terlalu berat, bisa pula mengundang reumatik. Karena
paksakan gerakan berulang secara terus menerus tanpa istirahat. Olahraga ringan
dapat dijadikan alternatif membatasi nyeri pada penderita reumatik. Berenang,
http://www.medicalborneo.com/index.php?option=com_content&view=article&i
d=198:nyeri-campuran-mixed-pain-di-bidang-reumatologi-patobiologi-dan-
diagnosis-&catid=85:internist&Itemid=267.page1.17.11.2009
6. Pola diit
Tidak semua jenis rematik dipengaruhi oleh faktor makanan. Rematik gout atau
cukup besar pada mereka yang sehari-hari berpola hidup tidak sehat seperti
menyukai makanan berlemak, terutama lemak hewani. Didalam tubuh zat lemak
hewani berubah menjadi zat eicosanoid. Dalam jumlah terbatas, zat ini sangat
dibutuhkan tubuh, namun bila kadarnya melebihi batas normal malah bisa
menyebabkan radang pada persendian. Menjaga pola makan juga bisa dilakukan
dengan mengonsumsi protein yang berasal dari ikan dan menghindari lemak dari
ada satu jenis rematik yang disebabkan oleh pola makan, yaitu Artritis Gout
(rematik pada persendian kaki). Itu pun tidak serta-merta disebabkan oleh
makan jeroan, kembang kol, brokoli, asparagus, melinjo, dan sea food, atau
http://lifestyle.okezone.com/index.php/ReadStory/2008/08/21/27/138720/waspad
a-rematik-di-usia-muda.page 1.17.11.2009
BAB III
A. Kerangka Konsep
Faktor demografi
1. Umur
2. Jenis kelamin
Genetik Reumatik
Kegemukan
Olah raga
Diit
B. Hipotesis
Ada gambaran antara usia dengan tingkat terjadinya reumatik pada lansia
Ada gambaran antara jenis kelamin dengan tingkat terjadinya reumatik pada
lansia
Ada gambaran antara genetik dengan tingkat terjadinya reumatik pada lansia.
lansia.
pada lansia.
Ada gambaran antara antara pola diit dengan tingkat terjadinya reumatik pada
lansia.
C. Definisi Operasional
Variabel independent
Variabel Pengukuran
menderita hipertensi
1 : > 65 tahun
berdasarkan lama
dilahirkan sampai
terakhirnya.
membedakan 2
1 : Perempuan
individu yang berbeda
jenis.
(≤ median)
4. Kegemukan Berat badan yang lebih Kuesioner Interval 0 : ya
(≤ median)
dilakukan seseorang
(> median)
untuk menjadi sehat
1 : ya
(≤ median)
dikonsumsi.
1 : cukup
(≤ median)
Variabel dependent
(≤ median)
BAB IV
METODOLOGI PENELITIAN
A. Desain Penelitian
yang dilakukan penulis pada penelitian ini deskriptif analitik dengan pendekatan
karawang
B. Tempat Penelitian
Populasi penelitian :
Populasi penelitian adalan keseluruhan subjek penelitian yang akan diteliti (Noto
Atmojo, 1993). Populasi yang diambil oleh penulis sebagai subjek penelitian
adalah semua lansia dengan masalah reumatik dengan jumlah populasi 1489
orang lansia.
Sampel merupakan bagian populasi yang akan diteliti atau sebagian jumlah dari
karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Hidayat, 2007). Sample yang akan
2. Para lansia
Besarnya sampel adalah anggota yang akan dijadikan sampel (Chandra, 1995).
Z2 1-α/2 (pxq)
n=
d2
Keterangan :
q = (1–p)
1,642 (0,25)
n=
0,01
0,67
n=
0,01
n = 67
Untuk mengetahui berapa jumlah sampel yang diambil setelah jumlah populasi
nk =
n
1 +
N
Keterangan :
67
nk =
67
1+
1489
67
nk =
1 + 0,045
nk = 64 orang
maka diketahuilah jumlah sampel yang akan diambil, yaitu berjumlah 64 orang
responden.
E. Pengumpulan data (Alat dan Cara)
a. Data demografi, dari nomor 1-9 yang terdiri dari nama, umur, jenis kelamin,
lamanya riwayat menderita rematik yang diisi dengan mengisi kotak kosong
b. Pertanyaan kuesioner dengan cara mengisi jawaban yang sesuai yaitu dari
nomor 4 s/d 8 tentang variabel oleh raga dan pertanyaan nomor 9 s/d 13
tentang variabel pola diit (pola makan). Pertanyaan terdiri dari dua pilihan
jawaban, setiap jawaban yang benar di beri nilai 1 dan yang salah diberi nilai
2. Kuesioner diisi dengan cara memberikan cek list pada kolom yang sesuai.
Dalam proses pengumpulan data peneliti melakukan uji coba kuesioner pada 15
dengan r hitung. Bila r hasil > r tabel maka pertanyaan tersebut valid.
Kesimpulan yang peneliti dapat, dengan melihat r hasil pada kolom ―Corrected
pertanyaan adalah valid, dimana r hasilnya adalah nilai ALPHA (α). Bila r Alpha
> r tabel maka pertanyaan tersebut reliable. Dari hasil uji, ternyata nilai r Alpha
(0.932) > nilai r tabel, maka seluruh pertanyaan tersebut adalah reliable.
Pengumpulan data peneliti mengacu pada tahap yang ditetapkan dalam prosedur
dibawah ini :
a. Peneliti mencari responden yang sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan,
lembar persetujuan.
d. Wawancara dan pengisian kuesioner dilakukan satu persatu antara peneliti dan
responden dengan tujuan untuk memperoleh data yang akurat dan valid serta
F. Etika Penelitian
data dan bila tidak digunakan lagi akan dimusnahkan. Peneliti juga menghormati
hak azasi responden untuk menolak, untuk mengundurkan diri dari penelitian ini.
G. Pengolahan Data
Setelah kuesioner dan proposal disetujui oleh pembimbing dan memperoleh surat
izin dari pihak institusi dan dari pihak POSBINDU, selama pengisian kuesioner
memeriksa kelengkapan jawabannya. Jika belum lengkap pada saat itu juga dan
jika sudah lengkap peneliti dapat mengakhiri pertemuan saat itu dan
mengucapkan terima kasih kepada responden. Daftar pertanyaan yang telah diisi
kembali data yang sudah di entry apakah ada kesalahan atau tidak.
H. Analisis Data
Data yang telah tekumpul kemudian ditabulasi diberi skor berdasarkan skala agar
dapat menafsirkan data dari memahami arti data yang dikumpulkan maka data
tersebut perlu dianalisa dan diolah dengan uji statistik. Uji statistik akan
1. Analisa Univariat
HASIL PENELITIAN
Dalam hal ini akan disajikan hasil penelitian yang berdasarkan analisis secara
univariat dan dijelaskan secara deskriptif variabel-variabel penelitian yang
meliputi data demografi (usia, jenis kelamin), genetik, olah raga, diit dan
kegemukan.
Tabel I
4 Olahraga Ya 14 21.9 64
Tidak 50 78.1
6 Kegemukan Ya 33 51.6 64
Tidak 31 48.4
1. Usia
2. Jenis kelamin
3. Genetik
4. Olahraga
5. Diit
Tabel 2
1. Reumatik
PEMBAHASAN
A. Keterbatasan penelitian
peneliti, dan penelitian ini merupakan penelitian yang pertama kali dilakukan
dilakukan satu kali pengukuran faktor resiko dan tidak dilakukan fololw up
kembali.
Karawang .
4. Komunikasi pada lansia saat mengisi kuesioner kurang efektif, tetapi peneliti
Saat ini data yang peneliti dapatkan mayoritas reumatik terjadi pada usia
diatas 65 tahun. Hal ini mungkin dikarenakan oleh penurunan fungsi tubuh
dan pola hidup masyarakat saat ini seperti ; mengkonsumsi makanan siap
aktivitas fisik/olah raga. Agar tetap aktif seseorang yang terkena reumatik
makanan yang mengandung purin tinggi seperti jeroan, brokoli dan lain-lain,
alkohol.
b. Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin
yang rentan terkena penyakit rematik, hal itu tentu saja tergantung pada jenis
punggung, dan leher, walaupun daerah lain dapat terkena juga. Wanita yang
berumur lebih dari 50 tahun beresiko tinggi terserang reumatik. ( Iskandar &
Junaidi,2000).
Dalam hal ini peneliti menemukan bahwa jumlah wanita lebih banyak
dengan ada genetik rematik sebesar 44 orang (68.4%) dan responden dengan
tidak ada genetik rematik sebesar 20 orang (31.3%). Hal ini menunjukkan
adalah lansia yang ada genetik dengan rematik sebesar 44 orang (68.4%).
Peradangan penyakit ini terjadi pada jaringan synovial yang terdapat dalam
Pada pasien RA, jaringan ini membengkak dan menunjukkan banyak sel
yang meradang.
http://www.gizi.net/cgi-bin/berita/fullnews.cgi?newsid1081314811,29214,
Pada penelitian ini, di temukan bahwa sebagian besar lansia yang terkena
reumatik adalah lansia dengan riwayat keluarga reumatik pula. Hal ini dapat
di sebabkan oleh faktor herediter yang belum diketahui, dan juga dapat
tenis, joging, bela diri sebaiknya tidak dilakukan. Apalagi ketika rematik
jenis asam urat itu sedang kumat. Berdiri terlalu lama akan menimbulkan
http://doktersehat.com/2008/07/17/jalan-kaki-dapat-mengurangi-
rematik/#ixzz0iu1X7rbX\
Hasil yang peneliti dapatkan adalah presentase lansia yang lebih banyak
yang terkena reumatik adalah lansia yang tidak melakukan olah raga. Oleh
karena itu untuk mencegah timbulnya reumatik harus membiasakan diri olah
dengan diit kurang sebesar 15 orang (23.4%) dan responden dengan diit
cukup sebesar 49 orang (76.6%). Hal ini menunjukan sebagaian besar lansia
Kadar asam urat yang tinggi harus benar-benar menjaga makanan dengan
menjalani diet rendah purin, agar asam urat tidak naik (misalnya dengan
Hal ini menunjukan bahwa, lansia dengan diit yang cukup belum tentu
terbebas dari reumatik. Oleh karena itu menu makanan yang di pilih untuk
memenuhi kebutuhan diit seseorang harus yang sehat dan seimbang. Karena
dengan diit yang mengandung purin yang tinggi dapat memicu timbulnya
reumatik.
barat badan di atas IMT sebesar 33 orang (51.6%) dan responden dengan
barat badan di dibawah IMT sebesar 31 orang (48.4%). Hal ini menunjukan
adalah lansia yang memiliki barat badan diatas IMT atau mengalami
rematik.
osteoartritis,‖
http://www.gizi.net/cgi-bin/berita/fullnews.cgi?newsid1001916842,94964,
Menjaga berat badan ideal adalah salah satu langkah bijaksana untuk
sendi lutut serta panggul, dan menambah rasa nyeri karena rematik. Selain
http://doktersehat.com/2008/07/17/jalan-kaki-dapat-mengurangi-
rematik/#ixzz0iu1vp71F
dari hasil penelitian ini dapat di simpulkan bahwa seseorang dengan berat
badan yang ideal terbebas dari reumatik. Hal ini dapat dikarenakan oleh pola
hidup dan pola makan seseorang. Oleh karena itu dalam memilih menu
makanan tidak perlu yang mahal akan tetapi yang terpenting adalah sehat
responden yang tidak menderita reumatik sebesar 19 orang (29,7%). Hal ini
(70,3%).
yang rentan terkena penyakit rematik, hal itu tentu saja tergantung pada jenis
punggung, dan leher, walaupun daerah lain dapat terkena juga. Wanita yang
berumur lebih dari 50 tahun beresiko tinggi terserang reumatik. ( Iskandar &
Junaidi,2000).
menurun bila otot pada bagian yang menderita tidak dilatih guna
mengaktifkan fungsi otot serta tidak diimbangi dengan pola makan yang
sehat. Dengan meningkatnya usia menjadi tua fungsi otot dapat dilatih
dengan baik. Namun usia lanjut tidak selalu mengalami atau menderita
reumatik. Karena banyak faktor resiko lain yang berperan dalam timbulnya
masalah reumatik.
BAB VII
A. Kesimpulan
1. Didapatkan gambaran data demografi yaitu umur yang terbanyak adalah usia
berikut :
1. Institusi Pendidikan
Bagi institusi pendidikan semoga penelitian ini dapat menjadi dasar untuk
2. Posbindu kelurahan
pelayanan kesehatan bagi lansia dengan sarana dan prasarana yang ada.
3. Klien
tentang rematik.
4. Peneliti
Untuk peneliti yang akan melakukan penelitian sejenis ini dimasa yang akan
Brunner dan Suddart.(2001).Buku ajar keperawatan medikal bedah (edisi 8). (dr.Andry
Hartono dkk, Penerjemah).Jakarta:EGC.(Sumber asli diterbitkan 1996)
Utami, Prapti.(2003).Tanaman Obat untuk Mengatasi Rematik dan Asam Urat (edisi
1).Jakarta:Agro Media Pustaka
(http://www.idionline.org/kategori/info_profesi/161).25.11.2009
http://medicastore.com/seminar/95/Kenali_Reumatoid_Artritis:_Si_Sistem_Imun_yang_
tak_lagi_Menjalankan_Fungsinya.html.25.11.2009
http://www.kalbe.co.id/index.php?mn=news&tipe=detail&detail=20036. 25.11.2009
http://www.republika.co.id/koran/61/59189/Tak_Dapat_Disembuhkan_Rematik_Dapat_
Dikendalikan. 25.11.2009
(http://creasoft.wordpress.com/2008/04/15/lansia/page1.1.12.2009).
http://www.kalbe.co.id/files/cdk/files/03_MemahamiMaknaUsiaLanjut.pdf/03_Memaha
miMaknaUsiaLanjut.html.Diambil/ page 2. tanggal 1.12.2009
http://www.pdpersi.co.id/?show=detailnews&kode=986&tbl=biaswanita/page1.17.11.20
09
http://creasoft.wordpress.com/2008/04/15/osteoartritis/page 1.17.11.2009.
http://www.gizi.net/cgi-bin/berita/fullnews.cgi?newsid1001916842,94964,page
1.11.2009
http://www.medicalborneo.com/index.php?option=com_content&view=article&id=198:
nyeri-campuran-mixed-pain-di-bidang-reumatologi-patobiologi-dan-diagnosis-
&catid=85:internist&Itemid=267.page1.17.11.2009
http://lifestyle.okezone.com/index.php/ReadStory/2008/08/21/27/138720/waspada-
rematik-di-usia-muda.page 1.17.11.2009
Lampiran 1
Kepada Yth,
Calon Responden
Saya yang bertanda tangan dibawah ini adalah mahasiswa Program Studi Ilmu
Keperawatan Fakultas Kedokteran Dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jakarta
akan melaksanakan penelitian tentang ―Gambaran Demografi Dan Faktor-Faktor
Terjadinya Reumatik Di Posbindu Puskesmas Kelurahan Medangasem Kecamatan
Jayakerta Kabupaten Karawang 2010.‖
Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui Gambaran
Demografi Dan Faktor-Faktor Terjadinya Reumatik Di Posbindu Puskesmas Kelurahan
Medangasem Kecamatan Jayakerta Kabupaten Karawang.
Bersama ini memohon kesediaan Bapak/Ibu untuk menjadi responden dalam penellitian
ini dengan menandatangani lembar persetujuan dan menjawab pertanyaan yang saya
akan ajukan. Jawaban yang Bapak/Ibu berikan akan saya jaga kerahasiaan dan hanya
akan saya gunakan untuk kepentingan penelitian.
Atas perhatian dan kerjasama yang Bapak/Ibu berikan saya ucapkan terima kasih.
Jakarta, Januari
2010
Peneliti
Lampiran 2
NPM : 2005720029
Setelah membaca dan memahami penjelasan yang disampaikan, saya mengerti bahwa
penelitian ini tidak akan berakibat negatif terhadap diri saya dan keluarga saya, dan
segala informasi yang saya berikan terjaga kerahasiaannya.
Berdasarkan penjelasan diatas, maka dengan ini saya menyatakan dengan suka rela dan
tidak ada unsur paksaan dari siapapun saya bersedia menjadi responden dan akan
berpartisipasi secara aktif dalam penelitian ini.
( Responden )
KUESIONER PENELITIAN
A. Data Demografi
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan mengisi tempat atau memberi tanda
check list (√) pada kotak yang tersedia dengan jawaban yang sesuai.
1. Nama (Inisial) :
2. Usia :
Duda Janda
SMA Akademik/PT
Lain-lain Sebutkan..................................................
Pegawai Swasta
Lain-lain sebutkan...................................................
Bacalah daftar pilihan jawaban satu persatu dengan teliti, amati pernyataan dengan baik
dan beri tanda check list ( √ ) pada kolom pilihan yang sesuai.
Keterangan : S = Setuju
SS = Sangat Setuju
KS = Kurang Setuju
TS = Tidak Setuju
Contoh :
NO PERNYATAAN SIKAP S SS KS TS
NO PERNYATAAN SIKAP S SS KS TS
NO PERNYATAAN SIKAP S SS KS TS
NO PERNYATAAN SIKAP S SS KS TS