Anda di halaman 1dari 29

Kelompok 7

Emas & KAu(CN)2


Disusun oleh :
- Sahrul m
- Sherly dea y l
- Teguh fatwa p
- Tri satrio m
BAB 1

PENGERTIAN
Emas
Emas adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki simbol Au (bahasa
Latin: 'aurum') dan nomor atom 79. Sebuah logam transisi (trivalen dan univalen)
yang lembek, mengkilap, kuning, berat, "malleable", dan "ductile". Emas tidak
bereaksi dengan zat kimia lainnya kecuali oleh klorin, fluorin dan aqua regia. Logam
ini banyak terdapat di nugget emas atau serbuk di bebatuan dan di deposit alluvial
dan salah satu logam coinage. Kode ISOnya adalah XAU.
KAu(CN)2
KAu(CN)2 merupakan bubuk kristal berwarna putih, larut dalam air;
digunakan dalam obat dan untuk pelapisan emas. Juga dikenal sebagai emas
potasium sianida atau potasium sianoaurit.
BAB 1

SUMBER MINERAL
Emas

Emas pada umumnya ada pada suatu zona hidrotermal yang merupakan daerah
vulkanis. Genesis emas sendiri dikatakan bahwa emas berasal dari suatu reservoar
yaitu inti bumi dimana air magmatik yang mengandung ion sulfida, klorida, dan tio
kompleks mengangkut logam emas ke permukaan bumi. Arah aliran larutan kimia
yang mengandung emas ini searah dengan saluran magma pada gunung api yang
membentuk urat-urat (vein) emas. Saat larutan emas terendapkan pada saluran
magma yang membeku, proses hidrotermal yang merupakan kegiatan pos vulkanis
terjadi dari kontak air meteorik dengan batuan panas atau gerakan air magmatik ke
atas dimana keduanya membawa dan melarutkan ion sulfida-klorida-tio kompleks
yang menyebabkan emas semakin terendapkan di permukaan bumi.
KAu(CN)2
KAu(CN)2 didapatkan dengan mereaksikan logam Au, larutan KCN, dan
gas oksigen menurut persamaan reaksi :
Au (s) + KCN (aq) + O2 (g) → KAu(CN)2 (s) + KOH (aq)
Maka dari itu untuk mendapatkan Au bisa kita ambil dari sumber yang
sudah dijelaskan, KCN bisa kita dapat dengan cara mereaksikan HCN
dengan KOH, dan O2 bisa kita dapat dari udara di sekitar kita.
BAB 1

MANFAAT/APLIKASI DI
INDUSTRI DAN
MASYARAKAT
Emas
• Konduktor dalam Smartphone
• Penambal Gigi
• Pemantul Radiasi Sinar Matahari dalam Kaca
• Pelapis Bangunan
• Bahan Sirkuit dan Pelumas untuk Kendaraan Luar Angkasa
KAu(CN)2
• Sebagai matrik dasar untuk electrolyte plating emas
• Dapat memperindah bahan yang di Plating
• Digunakan pada obat-obatan
BAB 2
EMAS
Bahan Baku
• Di bumi, umumnya emas ditemukan dalam bentuk logam yang terdapat
dalam retakan-retakan batuan kuarsa dan dalam bentuk mineral. Emas juga
ditemukan dalam bentuk alluvial yang terbentuk karena proses pelapukan
batuan yang mengandung emas (gold bearing rocks) Bijih emas mengandung
perak (10-15%), sedikit tembaga, besi, logam Bi, Pb, Sn, Zn, dan platinum
dalam jumlah kecil. Dalam bijih emas mensona, kandungan emas sekitar 1,20
gram per ton bijih, tembaga sekitar 0,99% per ton bijih, dan perak 2,32 gram
per ton bijih
Alat dan Bahan

• Pada proses penambangan dibutuhkan peralatan


sederhana seperti cangkul, sekop, pahat, linggis, palu,
genset, ember, timba (golen), tali tambang, pompa air,
blower, kayu penyangga, sepatu tambang, helm tambang,
dan peralatan lainnya
Namun, dalam pengolahan bijih emas primer dibutuhkan beberapa peralatan
penting, yaitu :
1. Tabung amalgamasi (gelundung), sebagai tempat menggerus batuan sekaligus
berfungsi sebagai tempat amalgamasi.
2. Kincir air atau genset yang berfungsi sebagai penggerak tabung amalgamasi.
3. Batang besi baja atau rod sebagai alat penggerus batuan.
4. Larutan raksa berfungsi untuk mengikat emas.
5. Kapur berfungsi untuk mengatur pH.
6. Air untuk mendapatkan persentase padatan antara 30-60%.
7. Dulang berfungsi sebagai tempat untuk memisahkan larutan raksa yang telah
mengikat emas dan perak (amalgam) dengan sisa hasil pengolahan (tailing).
8. Emposan yaitu alat untuk membakar amalgam sehingga didapatkan paduan
(alloy) emas dan perak.
Diagram alir Pengolahan biji emas
1. Comminution / Kominusi Kominusi adalah proses reduksi ukuran dari ore agar
mineral berharga yang mengandung emas dengan tujuan untuk membebaskan (
meliberasi ) mineral emas dari mineral-mineral lain yang terkandung dalam batuan
induk.
Refractory ore processing
a. Crushing
b. Milling
2. Concentration / separation Setelah ukuran bijih diperkecil, proses selanjutnya
dilakukan proses konsentrasi dengan memisahkan mineral emas dari mineral
pengotornya. Pada endapan emas aluvial, bijih hasil penggalian langsung memasuki
tahap ini tanpa tahap kominusi terlebih dahulu.
a. Gravity Separation
b. Liquation Separation
c. Froth Flotation
3. Extraction
a. Amalgamasi
b. Sianidasi

4. Refinning / Pemurnian Refining, yaitu melakukan pengolahan


logam kotor melalui proses kimia agar diperoleh tingkat
kemurnian tinggi.
1. Smelting
2. Size Reduction
3. Parting
4. Aqua Regia
Reaksi sintesis
• Pada tahun 1783 Carl Wilhelm Scheele menemukan bahwa emas dilarutkan
dalam larutan mengandung air dari sianida. Ia sebelumnya menemukan garam
sianida. Melalui karya Bagration (1844), Elsner (1846), dan Faraday (1847),
dipastikan bahwa setiap atom emas membutuhkan dua sianida,
yaitu stoikiometri senyawa larut. Sianida tidak diterapkan untuk ekstraksi
bijih emas sampai 1887, ketika Proses MacArthur-Forrest dikembangkan di
Glasgow, Skotlandia oleh John Stewart MacArthur, didanai oleh saudara Dr
Robert dan Dr William Forrest. Pada tahun 1896 Bodländer dikonfirmasi
oksigen yang diperlukan, sesuatu yang diragukan oleh MacArthur, dan
menemukan bahwa hidrogen peroksida dibentuk sebagai perantara.
• Reaksi kimia untuk pelepasan emas, “Persamaan Elsner”, berikut:
Au + 8 NaCN + O2 + 2 H2O → 4 Na [Au (CN) 2] + 4 NaOH
BAB 2
KAu(CN)2
Bahan Baku
• HCl
• HNO3
• KCN
Proses
• Buat aqua regia (75% HCl + 25% HNO3) dari zat kimia berkualitas tinggi
• Emas 24 karat dalam potongan kecil dimasukan ke dalam aqua regia hangat
• Panaskan larutan jangan melebihi 85º C
• Selama pemanasan, tambahkan HCl sehingga berlebih
• Uapkan hingga didapat konsentrasi seperti sirup berupa AuCl
• Masukan sedikit air untuk mengurai AuCl
• Buat larutan ammonia 30 ml dalam 100 ml air (ammonia berkualitas tinggi)
• Tuang ammonia ke dalam larutan AuCl secara perlahan sampai pH 8, hingga
muncul endapan keras emas
• Bilas endapan untuk membersihkan amonia berlebih. Lakukan beberapa kali hingga
pH mendekati 7
• Buat larutan KCN yang terkonsentrasi
• Tuang KCN ke endapan keras emas sembari dikocok hingga endapan larut. Larutan
tsb disebut “mother liquor”
• Panaskan mother liquor dalam temperature 65º C.
• Uapkan ammonia dari mother liquor hingga tidak tercium bau ammonia
• Kristalisasi PGC sambil terus diupkan (keaadaan vacuum akan sangat membantu).
Larutan tidak harus diuapkan semuanya. Jika sudah 75% volume teruapkan,
hentikan proses. Tampung PGC dan simpan. Keringkan PGC dalam keadaan
vacuum. Larutan mother liquor masih bisa digunakan pada proses produksi
selanjutnya dengan cara mencampurkan dengan endapan keras emas.
• (Lakukan proses dalam keadaan ruangan berventilasi baik
BAB 3
EMAS
Sifat fisika
• Fase : Solid (Padat)
• Titik Leleh : 10640C
• Titik Didih : 29700C
• Massa Jenis pada suhu kamar : 19,3 gr/ml
• Jari-jari Atom : 144 pm
• Electrical Resistivity : 22,14 nΩ.m
• Sifat Kemagnetan : Diamagnetik
• Cepat Rambat Suara : 2030 m/detik
Sifat kimia
• Nomor Atom : 79
• Massa Atom : 197
• Kategori Unsur : Logam Golongan Transisi
• Grup dan Blok : Grup 11, blok d
• Perioda :6
• Konfigurasi Elektron : [Xe] 4f14 5d10 6s1
• Elektronegatifitas : 2,54 skala Pauling
Reaksi Emas dan Air Raja
Au (s) + 2 NOCl (g) + 2 Cl2 (g) + 4 H2O (aq) → H+ + AuCl4– +
NOCl (g) + 3 H2O (aq) + NO2 (g) + HCl (l)
Reaksi Emas Dengan Gas Halogen
Au (s) + 2 Cl2 (g) → AuCl4–(l
Reaksi emas dengan sianida
4 Au (s) + 8 NaCN (l) + O2 (g) + 2 H2O (aq) → 4
Na[Au(CN)2] (l) + 4 NaOH (l)
atau secara ionik ditulis sebagai berikut ;
4 Au (s) + 8 Na+ + 8 CN– + O2 (g) + 2 H2O (aq) → 4 Au(CN)2–
+ 8 Na+ + 4 OH–
Identifikasi ion
• Dengan cara menambahkan HNO3 encer atau HCL pekat dan di didihkan
serta saring. Jika residu berwarna hitam kecoklatan atau hitam keunguan,
maka artinya mengandung emas.
BAB 4
Bahaya
Au KAu(CN)2
• Keracunan emas dapat menyebabkan • Dapat mencemari lingkungan
hilang ingatan (amnesia)
• Sangat beracun bagi organisme air
• Silau emas mengakibatkan kejang bagi
penderita epilepsy • Berbahaya bila terhirup, tertelan,
dan terkena kulit
• Atom Au yang menembus pori dpt
menyebabkan alzheimer
BAB 5
Kesimpulan
• KAu(CN)2 merupakan bubuk kristal berwarna putih, larut dalam air;
digunakan dalam obat dan untuk pelapisan emas. Juga dikenal sebagai emas
potasium sianida atau potasium sianoaurit. KAu(CN)2 banyak digunakan
pada proses electroplating.
• Emas adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki simbol Au
(bahasa Latin: 'aurum') dan nomor atom 79. Sebuah logam transisi (trivalen
dan univalen) yang lembek, mengkilap, kuning, berat, "malleable", dan
"ductile". Emas tidak bereaksi dengan zat kimia lainnya kecuali oleh klorin,
fluorin dan aqua regia.

Anda mungkin juga menyukai