Sejarah
(Sansekerta: Jval; Anglo-Saxon gold; Latin: aurum). Emas telah diketahui dan dinilai sangat
tinggi sejak jaman purba kala. Unsur ini ditemukan di alam sebagai logam tersendiri dan dalam
tellurides. Emas tersebar sangat luas dan selalu diasosiasikan dengan quartz atau pyrite.
Sumber-sumber
Emas ditemukan di deposit-deposit veins dan alluvial dan seringnya dipisahkan dari bebatuan
dan mineral-mineral lainnya dengan proses penambangan dan panning. Sekitar dua pertiga
produksi emas dunia berasal dari Afrika Selatan dan sekitar dua pertiga produksi total Amerika
Serikat datang dari negara bagian South Dakota dan Nevada. Logam ini diambil dari bijih-
bijihnya dengan berbagai cara: cynaniding, amalgamating, dan smelting. Proses pemurnian juga
kerap dilakukan dengan cara elektrolisis. Emas terkandung pula di air laut sekitar 0.1 sampai 2
mg/ton, tergantung dimana sampel air lautnya diambil. Sampai sekarang, belum ditemukan
bagaimana cara menambang emas dari air laut yang dapat memberikan untung.
Kegunaan
Emas banyak digunakan untuk membuat koin dan dijadikan sebagai standar moneter di banyak
negara. Elemen ini juga banyak digunakan untuk perhiasan, gigi buatan, dan sebagai lapisan.
Untuk aplikasi di bidang sains, emas digunakan sebagai lapisan beberapa satelit angkasa dan
merupakan reflektor sinar inframerah yang baik. Emas tidak mudah bereaksi (inert).
Isotop
Senyawa emas yang paling banyak adalah auric chloride dan chlorauric acid, yang terakhir
banyak digunakan dalam bidang fotografi untuk membuat tinta dan bayangan perak. Emas
memiliki 18 isotop; 198Au dengan paruh waktu selama 2.7 hari dan digunakan untuk terapi kanker
dan penyakit lainnya. Disodium aurothiomalate diberikan melalui lewat otot (intramuscularly)
sebagai terapi arthritis. Campuran satu asam nitrat dengan tiga asam hidroklorida disebut aqua
regia (karena melarutkan emas, rajanya logam-logam). Emas juga tersedia secara komersil
dengan kemurnian 99.9999+%. Titik beku emas pada 1063.0 derajat Celcius selama bertahun-
tahun telah digunakan sebagai titik kalibrasi oleh International Temperature Scales (ITS-27 dan
ITS-48) dan oleh International Practical Temperature Scale (IPTS-48). Pada tahun 1968, standar
IPTS baru (IPTS-68) diadopsi, yang mengubah titik beku emas menjadi 1064.43 derajat Celcius.
Berat jenis emas berubah sesuai suhu dan bagaimana logam ini precipitated dan cold-worked.
Emas adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki simbol Au (bahasa Latin:
'aurum') dan nomor atom 79. Sebuah logam transisi (trivalen dan univalen) yang lembek,
mengkilap, kuning, berat, "malleable", dan "ductile". Emas tidak bereaksi dengan zat kimia
lainnya tapi terserang oleh klorin, fluorin dan aqua regia. Logam ini banyak terdapat di nugget
emas atau serbuk di bebatuan dan di deposit alluvial dan salah satu logam coinage. Kode ISOnya
adalah XAU. Emas melebur dalam bentuk cair pada suhu sekitar 1000 derajat celcius.
Emas merupakan logam yang bersifat lunak dan mudah ditempa, kekerasannya berkisar antara
2,5 3 (skala Mohs), serta berat jenisnya tergantung pada jenis dan kandungan logam lain yang
berpadu dengannya. Mineral pembawa emas biasanya berasosiasi dengan mineral ikutan
(gangue minerals). Mineral ikutan tersebut umumnya kuarsa, karbonat, turmalin, flourpar, dan
sejumlah kecil mineral non logam. Mineral pembawa emas juga berasosiasi dengan endapan
sulfida yang telah teroksidasi. Mineral pembawa emas terdiri dari emas nativ, elektrum, emas
telurida, sejumlah paduan dan senyawa emas dengan unsur-unsur belerang, antimon, dan
selenium. Elektrum sebenarnya jenis lain dari emas nativ, hanya kandungan perak di dalamnya
>20%.
Endapan plaser.
Emas digunakan sebagai standar keuangan di banyak negara dan juga digunakan sebagai
perhiasan, dan elektronik. Penggunaan emas dalam bidang moneter dan keuangan berdasarkan
nilai moneter absolut dari emas itu sendiri terhadap berbagai mata uang di seluruh dunia,
meskipun secara resmi di bursa komoditas dunia, harga emas dicantumkan dalam mata uang
dolar Amerika. Bentuk penggunaan emas dalam bidang moneter lazimnya berupa bulion atau
batangan emas dalam berbagai satuan berat gram sampai kilogram.
Emas
79 platinum emas raksa
Ag
Au
Rg Tabel periodik
Keterangan Umum Unsur
Nama, Lambang, emas, Au, 79
Nomor atom
Deret kimia logam transisi
Golongan,
11, 6, d
Periode, Blok
kuning berkilauan
Penampilan
Ciri-ciri atom
Struktur kristal kubus pusat muka
3, 1
Bilangan oksidasi
(oksida amfoter)
Elektronegativitas 2.54 (skala Pauling)
Energi ionisasi pertama: 890.1 kJ/mol
ke-2: 1980 kJ/mol
Jari-jari atom 135 pm
Jari-jari atom
174 pm
(terhitung)
Jari-jari kovalen 144 pm
Jari-jari Van der
166 pm
Waals
Lain-lain
Sifat magnetik tiada data
Resistivitas listrik (20 C) 22.14 nm
Konduktivitas
(300 K) 318 W/(mK)
termal
Ekspansi termal (25 C) 14.2 m/(mK)
Kecepatan suara
(suhu kamar) (penarikan dalam)
(pada wujud
2030 m/s
kawat)
Modulus Young 78 GPa
Modulus geser 27 GPa
Modulus ruah 220 GPa
Nisbah Poisson 0.44
Skala kekerasan
2.5
Mohs
Kekerasan
216 MPa
Vickers
Kekerasan Brinell 2450 MPa
Nomor CAS 7440-57-5
Isotop
iso NA waktu paruh DM DE (MeV) DP
195 195
Au syn 186.10 hari 0.227 Pt
196
196
1.506 Pt
Au syn 6.183 hari
- 0.686 196
Hg
197
Au 100% Au stabil dengan 118 neutron
198
Au syn 2.69517 hari - 1.372 198
Hg
199
Au syn 3.169 hari - 0.453 199
Hg
Referensi
Freeport Indonesia, PT
Perusahaan tambang emas dan tembaga.
Logam Mulia
PT Aneka Tambang Tbk, Unit Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia. Memproduksi emas
batangan, koin emas, dll. Jakarta.
Mamberamo Indobara, PT
Perusahaan tambang emas, batubara, dan migas. Kantor: Kota Legenda, Bekasi. Tambang:
Mamberamo, Papua.
Ekstraksi Emas
1.Amalgamasi
Amalgamasi adalah proses penyelaputan partikel emas oleh air raksa dan membentuk amalgam
(Au Hg). Amalgam masih merupakan proses ekstraksi emas yang paling sederhana dan murah,
akan tetapi proses efektif untuk bijih emas yang berkadar tinggi dan mempunyai ukuran butir
kasar (> 74 mikron) dan dalam membentuk emas murni yang bebas (free native gold).
Proses amalgamasi merupakan proses kimia fisika, apabila amalgamnya dipanaskan, maka akan
terurai menjadi elemen-elemen yaitu air raksa dan bullion emas. Amalgam dapat terurai dengan
pemanasan di dalam sebuah retort, air raksanya akan menguap dan dapat diperoleh kembali dari
kondensasi uap air raksa tersebut. Sementara Au-Ag tetap tertinggal di dalam retort sebagai
logam.
2.Sianidasi
Proses Sianidasi terdiri dari dua tahap penting, yaitu proses pelarutan dan proses pemisahan emas
dari larutannya. Pelarut yang biasa digunakan dalam proses cyanidasi adalah NaCN, KCN,
Ca(CN)2, atau campuran ketiganya. Pelarut yang paling sering digunakan adalah NaCN, karena
mampu melarutkan emas lebih baik dari pelarut lainnya. Secara umum reaksi pelarutan Au dan
Ag adalah sebagai berikut:
Pada tahap kedua yakni pemisahan logam emas dari larutannya dilakukan dengan pengendapan
dengan menggunakan serbuk Zn (Zinc precipitation). Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut:
2 Zn + 2 NaAu(CN)2 + 4 NaCN +2 H2O = 2 Au + 2 NaOH + 2 Na2Zn(CN)4 + H2
2 Zn + 2 NaAg(CN)2 + 4 NaCN +2 H2O = 2 Ag + 2 NaOH + 2 Na2Zn(CN)4 + H2
Penggunaan serbuk Zn merupakan salah satu cara yang efektif untuk larutan yang mengandung
konsentrasi emas kecil. Serbuk Zn yang ditambahkan kedalam larutan akan mengendapkan
logam emas dan perak. Prinsip pengendapan ini mendasarkan deret Clenel, yang disusun
berdasarkan perbedaan urutan aktivitas elektro kimia dari logam-logam dalam larutan cyanide,
yaitu Mg, Al, Zn, Cu, Au, Ag, Hg, Pb, Fe, Pt. setiap logam yang berada disebelah kiri dari ikatan
kompleks sianidanya dapat mengendapkan logam yang digantikannya. Jadi sebenarnya tidak
hanya Zn yang dapat mendesak Au dan Ag, tetapi Cu maupun Al dapat juga dipakai, tetapi
karena harganya lebih mahal maka lebih baik menggunakan Zn. Proses pengambilan emas-perak
dari larutan kaya dengan menggunakan serbuk Zn ini disebut Proses Merill Crowe.
GAMBAR EMAS