PROYEKSI STEREOGRAFIS
BJ Habibie, pernah berkata, “punya mental itu seperti sepeda” yaitu kalau
berhenti mengayuh pasti jatuh, artinya anak muda yang berhenti mencari dan
berkerja berarti dia jatuh atau mati. BJ Habibie contoh isinyur yang mengispirasi
bangsanya, insiyur yang membangun negaranya. Kita adalah insiyur, kalau ada
contoh isinyur yang sangat patut jadi teladan ialah BJ Habibie.
I. TUJUAN PRAKTIKUM
1. Praktikan dapat mengunakan proyeksi stereografis dalam analisis deskriptif
problema struktur geologi;
2. Praktikan dapat memahami pengunaan Wulff Net dan Scmidht Net dalam
analisis deskriptif problema struktur geologi.
Note : semua proyeksi streografis harus sama besar diameter lingkarannya (polar
net, Schmidt net, wulff net dan kalsbeek net).
III. TEORI PENGANTAR
C. Orthogonal projection
D. Polar projection
Dengan proyeksi kutub (polar), baik garis maupun bidang digambarkan sebagai
titik. Bila garis maka proyeksinya adalah proyeksi titik tembus garis tersebut dengan
permukaan bola. Bila yang diproyeksikan bidang, maka proyeksinya berupa proyeksi
titik tembus garis melalui pusat yang tegak lurus bidang tersebut (gambar 6).
Stereogram proyeksi kutub dinamakan Polar Net atau Billings Net (gambar 7).
Polar net ini diperoleh dari equal area projection, sehingga apabila akan
mengembalikan proyeksi kutub yang berupa titik ke dalam bidang (lingkaran besar)
harus digunakan Schmidt Net (Ragan, 1973).
Gambar 6. Proyeksi kutub. (a) proyeksi kutub sebuah garis; (b) proyeksi kutub
sebuah bidang.
A. Penggambaran Garis
Contoh: Gambarkan garis 30°, S42°
1. Proyeksi stereografis
a. Letakkan kertas kalkir di atas stereonet. Buat lingkaran pinggir dan tandai
titik utara, selatan, timur dan barat.
b. Tentukan titik yang mewakili trend dengan menghitung 42 derajat dari S
berlawanan arah jarum jam (ke arah E).
c. Putar kalkir searah jarum jam hingga titik tersebut tepat berada di S.
d. Hitung 30 derajat dari pinggir ke pusat sepanjang diameter N-S. Plot titik
tersebut.
e. Kembalikan kalkir ke posisi semula.
B. Penggambaran bidang
Contoh: Gambarkan bidang N30°E/40°E
1. Proyeksi stereografis
a. Letakkan kertas kalkir di atas stereonet. Buat lingkaran pinggir dan tandai
titik utara, selatan, timur dan barat.
b. Untuk menentukan jurus hitung 30 derajat searah jarum jam diutara. Beri
tanda.
c. Putar kertas kalkir berlawanan arah jarum jam sampai tanda yang dibuat tepat
berada pada titik N dari net, yang berarti memutar sebesar 30° berlawanan
arah jarum jam dari posisi semula.
d. Untuk menentukan lingkaran besar yang mewakili bidang yang dimaksud
hitung 40 derajat dari pinggir ke arah pusat net sepanjang diameter E-W.
Telusuri dan buat garis.
e. Kembalikan kertas kalkir ke posisi semula.
Gambar 9. Penggambaran bidang miring N300E/400E (Ragan, 1973). Titik P adalah
proyeksi kutub.
2. Proyeksi kutub
Gambar 11. Sudut antara garis dan bidang (mencari apparent dip) (Ragan, 1973).
3. Penggambaran bidang dari dua garis (true dip dari dua apparent dip)
Contoh: Tentukan kedudukan bidang dan sudut antara dua garis 28, N56°W dan
22, N 14°E.
a. Penggambaran garis.
Garis 1: Putar titik N sebesar 56 derajat searah jarum jam dan hitung
28 derajat dari N ke pusat sepanjang sumbu N-S. Beri tanda dan
kembalikan. Garis 2: Putar titik N sebesar 14 derajat berlawanan jarum jam,
hitung 22 derajat dari N sepanjang sumbu N-S. Beri tanda dan kembalikan.
b. Putar kertas kalkir sedemikian rupa sehingga dua titik tersebut terletak pada
satu lingkaran besar. Telusuri lingkaran besar tersebut. Lingkaran besar
tersebut adalah bidang yang dicari.
c. Sudut antara dua garis tersebut adalah derajat lingkaran kecil yang terbaca
sepanjang lingkaran besar antara dua titik. Baca dip bidang tersebut.
d. Kembalikan ke posisi semula hingga N kalkir dan N net berimpit. Baca
strike bidang. Maka kedudukan bidang N56°E/30°N.
Gambar 12. Mencari bidang dari dua garis (true dip dari dua apparent dip) (Ragan,
1973).
DAFTAR PUSTAKA
Gabriel Victor (2013) Panduan Geologi Struktur TGL FT Universitas Gajah Mada,
Yogyakarta.
Ragan, D.M (1973) Structural Geology: An Introduction to Geometrical Techniques, 2 nd
ed. John Wiley & Sons, New York, 201 pp.
Langkah Kerja Proyeksi Stereografis