Anda di halaman 1dari 12

PROSES PEMISAHAN TEMBAGA DAN EMAS DARI MINERAL

CHALCOPYRITE DENGAN METODA AQUAREGIA

Oleh : Noor Yudhi


Metode ini ramah lingkungan, dan baru dilakukan scr laboratorium dan diharap kan
mineral yang mengandung >> 500 ppm

ABSTRAK
PROSES PEMISAHAN TEMBAGA DAN EMAS DARI MINERAL
CHALCOPYRITE DENGAN METODA AQUAREGIA, telah dilakukan proses
pemisahan tembaga dan emas dari mineral chalcopyrite. Mineral chalcopyrite (CuFeS 2)
dengan kandungan logam Cu maksimum 20% dengan pengotor logam emas maksimum
30 ppm dan logam perak maksimum 20 ppm sisanya logam besi dan sulfur, dilarutkan
dengan larutan aquaregia dan aquadest dengan komposisi 1:1. Pelaruatan dilakukan pada
suhu 100 oC selama 1jam, larutannya dikondisikan pada pH 1 agar Fe tidak ikut
mengendap pada saat penambahan asam oksalat, tujuannya yang terendapkan hanya
logam Cu dan logam emas. Untuk pengujian bahwa endapannya mengandung emas
dilakukan peleburan pada suhu 1100 oC sampai kedua logam tersebut meleleh (emas =
1060 oC, tembaga = 1080 oC), kemudian tambahkan larutan indikator SnCl2 5% sehingga
terjadi warna violer berarti campuran logam tersebut ada emasnya. Tujuan dari teknologi
pengolahan adalah untuk memisahkan campuran logam tembaga dan emas dari besi dan
sulfur (pyrite) yang terdapat pada mineral chalcopyrite. Percobaan dilakukan 3 kali
masing masing 50g serbuk chalcopyrite 200 mesh hasilnya campuran logam dengan berat
masing-masing 2,308, 2,035 dan 1,867 g. Kesimpulan dari percobaan ini logam tembaga
dan emas tercampur jadi satu, perlu dilakukan penelitian lanjutan baik untuk
memisahkan emas dari tembaga dan perlu dilakukan analisis secara kwantitatif untuk
mengetahui prosentasi logam Cu dan pengotornya.

Kata kunci : Proses, chalcopyrite, aquaregia

PENDAHULUAN emas yang tidak menghasilkan limbah


yang beracun dengan bahan kimia yang
Selama ini proses pengolahan murah dan mudah dikerjakan, keinginan
emas yang umum dilakukan dengan dua penulis mudah mudahan bisa digunakan
macam proses, yang pertama proses pada petambangan rakyat.
cyanida dan yang kedua proses Teknologi pengolahan ini
amalgamasi (air raksa). Kedua proses menggunakan chalcopyrite dengan
tersebut banyak digunakan pada rumus kimia CuFeS2 yaitu salah satu
pertambangan emas baik dalam skala mineral induk yang sering membawa
besar maupun pertambangan dalam skala emas dalam jumlah kecil. Mineral ini
kecil., tapi dari kedua proses tersebut mengandung tembaga maksimum 20 %
menghasilkan limbah yang beracun. dengan pengotor emas maksimal 30 ppm
Dalam hal ini penulis ingin mengolah dan perak maksimal 20 ppm sisanya
unsure besi (Fe) dan belerang (S)
diproses dengan pelarut aquaregia dan 2HAuCl4 + 3H2C2O4 = 2Au + 8HCl +
reduktor asam oksalat. 6CO2
Ruang lingkup dari pengolahan
adalah pelarutan dengan aquaregia,
penyaringan untuk memisahkan sulfur, TEORI
pengendapan dengan asam oksalat untuk Emas adalah unsur kimia dalam
mengendapkan tembaga dan mereduksi tabel periodik yang memiliki simbol au
ion Au+3 menjadi logam emas (Au), (bahasa latin: 'aurum') dan nomor atom
peleburan pada suhu1100oC untuk 79. Sebuah logam transisi (trivalen dan
melebur endapam cupri oksalat dan univalen) yang lembek, mengkilap,
logam emas (Au) menjadi campuran kuning, berat, "malleable", dan "ductile".
logam tembaga (Cu) dan emas (Au). Emas tidak bereaksi dengan zat kimia
Tujuan dari teknologi pengolahan lainnya tapi terserang oleh klorin, fluorin
adalah untuk memisahkan campuran dan aqua regia. Logam ini banyak
logam tembaga dan emas dari besi dan terdapat di nugget emas atau serbuk di
sulfur (pyrite) yang terdapat pada bebatuan dan di deposit alluvial dan
mineral chalcopyrite, hasil yang salah satu logam coinage. Emas melebur
diharapkan dari teknologi pemisahan ini dalam bentuk cair pada suhu sekitar
adalah tembaga (Cu) dan emas (Au). 1060 derajat celcius.
Dalam percobaan ini bahan / Emas berasosiasi dengan
batuan yang digunakan adalah kebanyakan mineral-mineral
chalcopyrite dengn rumus molekul yang biasanya membentuk
CuFeS2. Penelitian ini dititik beratkan batuan. Emas biasanya
pada proses pemisahan tembaga dan berasosiasi dengan sulfida
emasnya dan diproses dengan metode (mineral yang mengandung
Aquaregia dengan reduktor asam sulfur/belerang). Pyrite
oksalat, hasilnya masih tercampur logam merupakan mineral induk yang
Cu dengan pengotor Au. Karena waktu paling umum. Emas ditemukan
yang terbatas tidak dilakukan análisis dalam pyrite sebagai emas nativ
secara kwantitatif, análisis hanya dan elektrum dalam berbagai
dilakukan secara kwalitatif dengan bentuk dan ukuran, yang
indikator SnCl2 5% dan tidak dilakukan tergantung pada kadar emas
pemisahan emas dari tembaga karena dalam bijih dan karakteristik
kadar emasnya sangat kecil (maksimum lainnya. Urutan selanjutnya
30 ppm). Reaksi yang terjadi selama Arsenopyrite, Chalcopyrite
proses berlangsung sebagai berikut. mineral sulfida lainnya
berpotensi sebagai mineral
Reaksi yang terjadi selama proses induk terhadap emas. Bila
pelarutan dengan aquaregia : mineral sulfida tidak terdapat
dalam batuan, maka emas
Au + 3HNO3 + 4HCl = HAuCl 4 + berasosiasi dengan oksida besi (
3NO2 + 3H2O magnetit dan oksida besi
sekunder), silica dan karbonat,
Reaksi yang terjadi selama reduksi material berkarbon serta pasir
dengan asam oksalat : dan kerikil (endapan plaser).
Mineral pembawa emas mengandung sedikit tembaga
biasanya berasosiasi dengan atau besi. Oleh karenanya,
mineral ikutan (gangue warna emas native bervariasi
minerals). Mineral ikutan dari kuning emas, kuning muda,
tersebut umumnya kuarsa, sampai keperak-perakan,
karbonat, turmalin, flourpar, dan bahkan berwarna merah oranye.
sejumlah kecil mineral non Berat jenis emas native
logam. Mineral pembawa emas bervariasi antara 19,3 (emas
juga berasosiasi dengan murni) sampai 15,6 tergantung
endapan sulfida yang telah pada kandungan peraknya. Bila
teroksidasi. Mineral pembawa berat jenisnya 17,6 maka
emas terdiri dari emas nativ, kandungan peraknya sebesar
elektrum, emas telurida, 6%, dan bila berat jenisnya 16,9
sejumlah paduan dan senyawa kandungan peraknya sebesar
emas dengan unsur-unsur 13,2%. Sementara itu elektrum
belerang, antimon, dan adalah jenis lain dari emas
selenium. Emas native native yang mengandung perak
merupakan mineral emas yang di atas 18%. Dengan kandungan
paling umum ditemukan di perak yang lebih tinggi, warna
alam. Sedangkan elektrum, elektrum bervariasi antara
keberadaannya di alam kuning pucat sampai warna
menempati urutan kedua. perak kekuning-kuningan. Berat
Mineral-mineral pembawa emas jenisnyapun bervariasi antara
lainnya jarang atau bahkan 15,5 - 12,5. Bila kandungan
langka. emas dan perak berbanding 1 :
Emas native mengandung 1 berarti kandungan peraknya
perak antara 8 - 10%, tetapi 36%, dan bila perbandingannya
biasanya kandungan tersebut 2,5 : 1 berarti kandungan
lebih tinggi, dan kadang-kadang peraknya 18%.

Tabel 1. Beberapa mineral pembawa emas dan berat jenisnya

Terkadang sulit mengidentifikasi chalcopyrite, pyrrhotite,


emas dengan mineral yang pentlandite dan mika berwarna
menyerupainya, seperti pyrite, emas. Pyrite berwarna kuning
dengan bau khas logam dengan Mineral pembawa emas biasanya
bentuk kristal kubus. berasosiasi dengan mineral ikutan
Chalcopyrite juga kuning- (gangue minerals). Mineral ikutan
kuningan dengan dengan bau tersebut umumnya kuarsa, karbonat,
khas logam tetapi bentuknya turmalin, flourpar, dan sejumlah kecil
kristal bersegi empat. Sebuah mineral non logam. Mineral pembawa
uji kimia dengan menggunakan emas juga berasosiasi dengan endapan
acid nitric mungkin diperlukan sulfida yang telah teroksidasi. Mineral
untuk membedakan pyrite dan pembawa emas terdiri dari emas nativ,
chalcopyrite. elektrum, emas telurida, sejumlah
paduan dan senyawa emas dengan unsur-
Pyrrhotite mudah diidentifikasi unsur belerang, antimon, dan selenium.
menggunakan batang magnet Elektrum sebenarnya jenis lain dari emas
karena bersifat magnetis. nativ, hanya kandungan perak di
Arsenopyrite adalah perak putih dalamnya >20%.
ke-abu-abu baja dengan kilau Penampakan fisik bijih emas
logam dan biasanya kristal hampir mirip dengan pirit, markasit, dan
berbentuk prisma. Arsenopyrite chalcopyrite dilihat dari warnanya,
bila dipukul dengan palu sering namun dapat dibedakan dari sifatnya
tercium aroma bawang putih. yang lunak, berat jenis tinggi, dan
Emas berbentuk butiran ceratnya yang keemasan. Emas
sedangkan bentuk mika adalah berasosiasi dengan kuarsa, pirit,
kepingan. arsenopirit, dan perak. Sifat fisik emas
Emas merupakan logam yang sangat stabil, tidak korosif ataupun lapuk
bersifat lunak dan mudah ditempa, dan jarang bersenyawa dengan unsur
kekerasannya berkisar antara 2,5 – 3 kimia lain. Konduktivitas elektrik dan
(skala mohs), serta berat jenisnya termalnya sangat baik, malleable
tergantung pada jenis dan kandungan sehingga dapat dibentuk dan juga
logam lain yang berpadu dengannya. bersifat ductile.
Emas adalah logam yang paling tinggi
densitasnya. Orang sering mengira
penampakan pirit sebagai emas, yang
Gambar1. Mineral pyrite (FeS2) kilapnya memang menyerupai emas.
Kadang ada yang bertanya, apakah
pyrite ini emas? Atau apakah pyrite ini
mengandung emas? Pyrite dengan rumus
kimia FeS2, merupakan salah satu dari
jenis mineral sulfida yang umum
dijumpai di alam,

Gambar2. Mineral Emas (Au)


Logam ini juga merupakan logam
pertama yang ditambang karena sering
dijumpai dalam bentuk logam murni.
Bahan galian ini sering dikelompokkan
ke dalam logam mulia (precious metal).
Secara geokimia, emas merupakan unsur
siderophile (suka akan besi), dan sedikit
chalcophile (suka akan belerang).
Karena sifatnya ini maka emas banyak
berikatan dengan mineral-mineral besi
atau stabil pada penyangga besi
sebagai hasil sampingan suatu endapan (magnetit/hematit). Di alam sumber
hidrotermal ataupun sebagai mineral emas terbesar adalah pada inti bumi,
asesoris dalam beberapa jenis batuan. karena kandungan inti bumi adalah
Secara deskriptif, pyrite ini mempunyai ~100% besi, dengan sedikit unsur-unsur
warna kuning keemasan dengan kilap ringan, seperti belerang, silikon dan
logam. Struktur kristalnya pyrite dan oksigen. Emas secara alamiah dapat
emas sama-sama kubis, namun sifat dijumpai pada beberapa mineral, seperti
dalamnya yang berbeda. Emas lebih emas murni, silvanit, kalaverit, krenerit,
mudah ditempa daripada pyrite. Kalau nagyagit, elektrum, dan uytenbogaardtit.
dipukul, pyrite akan hancur berkeping- Emas murni (native gold) mengandung
keping, sedangkan emas tidak mudah sekitar 2-20% perak dan 0,1-0,5%
hancur karena lebih mudah ditempa tembaga. Elektrum adalah emas yang
(maleable). Cara yang cukup mudah mengandung 30-50% perak.
untuk membedakan emas dengan pyrite Berdasarkan hasil analisis geokimia,
adalah dengan melihat asahan polesnya kandungan emas rata-rata di permukaan
di bawah mikroskop. Biasanya di bawah bumi (kerak bumi) sebesar 0,002 g/t
mikroskop pantul, emas tampak (gram per ton).Emas memiliki nomor
berbentuk tak beraturan dibandingkan atom 79 dan nama kimia aurum atau Au.
pyrite yang kadang bentuk kubisnya Emas termasuk golongan native element,
masih tampak. Meskipun sama-sama dengan sedikit kandungan perak,
isotropik, tetapi kecemerlangan emas tembaga, atau besi. Warnanya kuning
tidak dapat ditandingi oleh pyrite, begitu keemasan dengan kekerasan 2,5-3 skala
juga bentuknya. Cara lain adalah Mohs. Bentuk kristal isometric
menganalisis kandungan kimianya, octahedron atau dodecahedron. Specific
misalnya dengan microprobe atau SEM gravity 15,5-19,3 pada emas murni.
plus EDX, dengan cara ini dapat Makin besar kandungan perak, makin
dibedakan pyrite atau emas. Karena berwarna keputih-putihan.
emas apat berasosiasi dengan pyrite, Emas dapat dijumpai dalam
maka emas memungkinkan terdapat di jumlah cukup besar pada inti bumi dan
dalam pirit, yang dikenal dengan istilah batuan-batuan yang berukuran halus,
refractory gold. Emas ini biasanya hadir seperti lempung hitam. Dua hal ini
bersama-sama arsen (arsenian pyrite atau merupakan reservoar potensial dari
arsenopyrite). Emas merupakan bahan logam emas ini. Perpindahan emas dari
galian logam yang bernilai tinggi baik reservoar ke permukaan bumi diperlukan
dari sisi harga maupun sisi penggunaan. pengangkut, dalam hal ini larutan
airpanas (larutan hidrotermal). Di Hot Plate, pemanas listrik berpengaduk
samping itu harus ada suatu logan yang magnit dan bisa diatur temperaturnya
dapat menyebabkan emas dapat larut ke sesuai yang diinginkan. Oven ultra clean
dalam larutan hidrothermal, misalnya 100, pemanas oven untuk
larutan komplek sulfida, larutan menghilangkan uap air pada suhu 110
o
komplek klorida dan larutan tiokomplek. C. Muffel Furnace, untuk pemanasan
Dalam proses geokimia, emas biasanya pada suhu 1100 oC untuk melebur emas
dapat diangkut dalam bentuk larutan (1060 oC) dan tembaga (1080 oC) .
komplek sulfida atau klorida. Proses Timbangan Analitik, untuk menimbang
pengangkutan emas dapat dilihat pada emas dan tembaga hasil proses.
reaksi berikut:
Bahan yang digunakan
- +
[Au(HS)2] + H + 1/2 H2O = Au0 +
2H2S + 1/4O2 Asam Oksalat (H2C2O4), bahan untuk
mereduksi emas dalam suasana pH1,
Dari reaksi ini dapat dilihat bahwa NH4OH, untuk menetralkan larutan.
pengendapan emas sangat tergantung Larutan Aquaregia, campuran HClp :
kepada besarnya perubahan pH, H2S, HNO3p dengan komposisi 3:1.
oksidasi, pendidihan, pendinginan, dan Chalcopyrite (CuFeS2), batuan pyrite
adsorpsi oleh mineral lain. Sebagai dengan pengotor Au maksimal 30 ppm
contoh, emas akan mengendap jika dan Ag maksimal 20 ppm
keadaan sedikit basa dan terjadi Cara kerja
perubahan dari reduksi menjadi oksidasi.
Atau emas akan mengendap jika terikat 1. Batuan chalcopyrite dihaluskan
mineral lain, seperti pirit. Emas murni dengan ball mill hingga 200 mesh
sangat mudah larut dalam KCN, NaCN, dan ditimbang sebanyak 50 gram.
dan Hg (air raksa). Sehingga emas dapat 2. Buat larutan aquaregia dengan
diambil dari mineral pengikatnya komposisi HCl : HNO3 = 3 : 1
melalui amalgamasi (Hg) atau dengan 3. Buat larutan indikator SnCl2 5%,
menggunakan larutan sianida (biasanya timbang 5 g SnCl2 dan larutkan
NaCN) dengan karbon aktif. Di antara dalam 100 mL HCl p.
kedua metode ini, metode amalgamasi 4. Tuangkan aquaregia kedalam beker
paling mudah dilakukan dan dengan 1L yang telah berisi aquadest dengan
biaya relatif rendah. Hanya dengan komposisi aquaregia : aquadest
modal air raksa dan alat pembakar, emas adalah 1 : 1 sebanyak 400 mL
dengan mudah dapat diambil dari dengan tujuan untuk menghemat
pengikatnya. Metode ini umumnya penggunaan aquaregia namun masih
dipakai oleh penduduk lokal untuk efektif untuk melarutkan
mengambil emas dari batuan chalcopyrite.
pembawanya. 5. Panaskan larutan aquaregia sapai
suhu 100 oC dan masukkan
chalcopyrite yang sudah dihaluskan
METODOLOGI sedikit demi sedikit dan panaskan
selamaa 1 jam..
Alat yang digunakan
6. Dinginkan hasil pelarutan kemudian mL Aquaregia dan panaskan selama
disaring dengan kertas saring sampai 0,5 Jam.
endapan sulfur terpisah semuanya.. 11. Larutan yang diperoleh diuapkan dan
7. Filtrat dari penyaringan dikondisikan diencerkan sampai nitrat hilang
dengan larutan NH4OH sampai pH 1 kemudian di test dengan indikator
dan pertahankan besi dalam larutan SnCl2 warna violet menunjukkan
pada keadaan Fe+3 agar besi tidak adanya emas.
mengendap dengan oksalat.
8. tambahkan oksalat sedikit demi
sedikit sebanyak 75 g sampai terjadi HASIL DAN PEMBAHASAN
endapan kehijau hijau an.
9. Pisahkan endapan dengan HASIL
menggunakan centrifius kemudian Percobaan ini dititik beratkan
dikeringkan dengan oven pada suhu pada proses pemisahan tembaga dan
110 oC, selanjutnya dikalsinasi pada emasnya dan diproses dengan metode
suhu 1100 oC dengan menggunakan Aquaregia dengan reduktor asam
furnace. oksalat, hasilnya masih tercampur logam
10. Hasil yang diperoleh berupa tembaga Cu dengan pengotor Au seperti terlihat
dengan pengotor Au , campuran pada Tabel 1.
logam tersebut dilarutkan dengan 20

Tabel 2. Hasil percobaan dilakukan sebanyak 3 kali hasilnya berupa campuran logam Cu
dengan pengotor Au.
No. Chalcopyrite, gram Aquaregia:aquadest= Asam Oksalat, gram Hasil, gram
1:1, mL

1. 50 400 75 2.308
2. 50 400 75 2.035
3. 50 400 75 1,867

PEMBAHASAN mesh, sedang pada percobaan


penggilingan hanya dilakukan selama 1
Seperti terlihat pada cara kerja jam dan tanpa pengayakan. Hal ini
selama percobaan dikondisikan, serbuk dilakukan mengingat waktu yang sangat
digerus/giling sampai 200 mesh, terbatas, salah satu akibatnya
komposisi larutan aquaregia : air = 1:1, menyebabkan hasil yang diperoleh
lama pelarutan 1 jam, selama berfluktuasi beratnya. Perbandingan
pengendapan dengan asam oksalat diatur pemakaian aquaregia : air = 1 : 1 hal ini
pH nya = 1 menggunakan ammonium untuk penghematan ongkos produksi,
hidroksida, maksud itu semua adalah tapi dengan perhitungan reaktifitasnya
Serbuk chalcopyrite seharusnya masih effektif untuk melarutkan serbuk
digerus minimal 200 mesh dan digiling chalcopyrite. Dalam proses
dengan ball mill paling tidak selama 4 reduksi/pengendapan perlu diatur pHnya
jam untuk memperoleh ukuran butir 200 = 1 dengan menambahkan ammonium
hidroksida dengan maksud besi (Fe), dan
perak(Ag) tidak ikut mengendap. Hal ini Kesimpulan dari percobaan ini
disebabkan perak akan membentuk logam tembaga dan emas tercampur jadi
larutan komplek dengan adanya satu, perlu dilakukan penelitian lanjutan
ammonia sedangkan besi pada pH = 1 baik untuk memisahkan emas dari
akan tetap pada kondisi ion Fe+3 dan tembaga dan perlu dilakukan analisis
tidak terendapkan dengan penambahan secara kwantitatif untuk mengetahui
oksalat. Pada kondisi ini tembaga akan prosentasi logam Cu dan pengotornya.
terendapkan dengan penambahan oksalat
membentuk cupri oksalat (CuC2O4)
sedangkan emas akan tereduksi dari ion DAFTAR PUSTAKA
Au+3 menjadi logam emas (Au). Endapan
yang terbentuk dalam proses ini adalah 1. VOGEL A.I, “ A Text Book of
cupri oksalat dan logam emas setelah Quantitative Inorganic Analysis
dilebur terbentuk campuram logam “, London, (1951) Hal.445
tembaga (Cu) dan logam emas (Au). 2. Http://ikatanpenambangemasraky
at.blogspot.com

KESIMPULAN
120

Anda mungkin juga menyukai