Anda di halaman 1dari 14

ABSTRAKSI

Teknologi sangat berkembang pesat dewasa ini, salah satu teknologi yang banyak digunakan manusia
untuk membantu pekerjaannya yaitu komputer. Komputer yang semakin hari semakin canggih
dilengkapi software yang diatur dalam berbagai sistem sangat membantu pekerjaan manusia. Namun
tidak semua software memudahkan pekerjaan manusia, ada juga yang bersifat merusak yaitu malware.
Malware (malicous software) diciptakan untuk merusak sistem komputer atau melakukan tindakan
kejahatan sehingga menimbulkan kerugian bagi penggunanya.
Malware bekerja dengan cara memeras, menipu, membujuk korban dengan cara apapun agar korban
mau melakukan apa yang malware mau.
Penipuan korban dapat melalui kiriman e-mail atau dengan memunculkan iklan-iklan yang tidak
dikenal.
Korban yang terjebak dengan kiriman-kiriman data berbahaya dari malware maka komputernya akan
dapat diretas sehingga data-data yang ada pada komputer korban dapat dicuri.

Kata kunci : Malicous Software (Malware)


BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang

Malware-malware baru terus bermunculan seiring dengan perkembangan teknologi, baik dari segi
platform maupun sistem operasi, dengan memanfaatkan celah keamanan dan kelalaian pengguna.
Malware dapat menyusup ke sistem operasi sehingga dapat merusak sistem operasi, memanfaatkan
sumber daya tanpa sepengetahuan pemilik perangkat, bahkan mengumpulkan informasi pribadi untuk
dibagikan ke pihak ketiga tanpa persetujuan pengguna. Malware mencakup Trojan Horse, Adware,
Spyware, Ransomware dan perangkat lunak lainnya yang bertujuan merusak dan merugikan
sasarannya. (Kunang, 2014).
Kebutuhan akan mobilitas membuat masyarakat di seluruh belahan dunia marak menggunakan gadget
seperti tablet dan smartphone dengan berbagai macam sistem operasi. Sistem operasi untuk perangkat
smartphone yang paling banyak digunakan adalah Android yakni sebanyak 76,82% dari total market
share (StatCounter, 2018).
Malware pada platform Android menyusup lewat layanan distribusi aplikasi, baik resmi (Google Play
Store) maupun milik pihak ketiga, dengan menyamar menjadi aplikasi sah seperti pemutar video,
permainan dan utilitas sistem (McAfee Inc., 2018). Beberapa jenis malware yang banyak beredar di
layanan distribusi aplikasi Android diantaranya adalah Adware, Banking Trojan dan Cryptocurrency-
mining malware. Adware merupakan salah satu malware yang I-2 paling banyak menyerang
pengguna Google Play Store dan terus mengalami peningkatan hingga 36% sejak tahun 2016. Selain
itu, serangan Banking Trojan juga meningkat hingga 12% sedangkan Crypto-Mining terjadi
peningkatan sebesar 5% bersamaan dengan melambungnya harga Bitcoin pada saat itu (McAfee Inc.,
2018).
Praktisi keamanan teknologi informasi perlu melakukan suatu proses investigasi forensik analisis
malware untuk mengidentifikasi, mengamankan, mengamati, dan menyajikan fakta dan opini dari
informasi malware. Beberapa metode dan teknik dalam melakukan analisis malware yaitu analisa
secara statis (Static Analysis) dan analisa secara dinamis (Dynamic Analysis), dimana keduanya
memiliki kelemahan dan kelebihan masing-masing (Gadhiya & Bhavsar, 2013). Hybrid Analysis
merupakan gabungan dari Static dan Dynamic Analysis yang efektif untuk mendeteksi infeksi
malware secara akurat (Zalavadiya & Sharma,2017).

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa itu malware?
2. Apa saja jenis – jenis malware?
3. Apa difinisi serta cara kerja Stuxnet worm?
4. Software apa saja yang digunakan untuk menjaga komputer ?

1.3 Tujuan
1. Mempelajari apa itu malware
2. Mengetahui jenis – jenis malware
3. Mengetahui definisi serta cara kerja Malware Stuxnet Worm
4. Mengetahui cara untuk menjaga Sofware dari ancaman Malware
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi Malware


Malicous Software atau yang lebih dikenal dengan malware adalah suatu perangkat lunak yang
diciptakan secara eksplisit oleh penciptanya dengan tujuan tertentu yang dapat merusak sistem
komputer dengan cara penyusupan tanpa meminta izin kepada pemiliknya.
Secara umum, ada beberapa motif mengapa attackers dan hackers menciptakan dan menyebarkan
malware:

 Mencuri informasi—salah satu target utamanya adalah mendapatkan data sensitif seperti
informasi kartu kredit, kontak, kata sandi, serta data personal lainnya. Kabar buruknya, data
tersebut bisa saja digunakan untuk melakukan pemerasan atau dijual ke pihak lain di internet.
 Mengontrol komputer—hackers mengontrol perangkat Anda dan mengubahnya menjadi
botnet. Dengan kata lain, komputer Anda akan dieksploitasi untuk melancarkan DDoS attack
terhadap jaringan atau server lain.
 Menguji keamanan—adakalanya malware juga sengaja diciptakan untuk menguji sistem
proteksi dan keamanan sebuah layanan. Bagi para software developer, misalnya, malware
dibuat untuk mencari titik kelemahan dari program tersebut dan dijadikan bahan evaluasi
untuk pengembangan atau update selanjutnya.
 Sebagai alat spionase—tidak bisa dipungkiri, malware juga digunakan oleh suatu
pemerintahan atau organisasi untuk menyerang aktivis, jurnalis, pengacara, maupun
pemerintahan/organisasi lain. Salah satu contohnya adalah kasus yang dikenal dengan nama
The Million Dollar Dissident; yakni ancaman malware yang menargetkan Ahmed Mansoor
(aktivis HAM dari Uni Emirat Arab).
 Meraih popularitas—tak jarang, beberapa hackers juga menjadikan malware sebagai alat
untuk membuktikan kemampuan mereka, sehingga nama mereka dapat dikenal luas.

2.2 Sejarah Malware

Malware awalnya ditemukan oleh seseorang yang bernama Von Neumann


dengan teori Self-Reproducing Automata. Di mana teori ini merupakan program
pengganda kecil yang dapat menguasai program lain. Program pengganda kecil ini
dikenalkan awal tahun 1949 dan semakin berkembang seiring berkembangnya teknologi.

Tahun 1959 di bell Computer’s Laboratorium menciptakan sebuah permainan


dengan sistem bermainnya yaitu satu sistem bersaing dengan sistem lainnya untuk
menguasai memori sebanyak-banyaknya pada komputer lawan.

Virus diciptakan tahun 1972 dengan nama virus creeper yang dapat
menghancurkan sistem-sistem yang ada pada komputer. Untuk menghancurkan virus
komputer ini diciptakan virus reaper yang merupakan cikal bakal antivirus yang dipakai
sampai sekarang.
Tahun 1981 muncullah seorang pencipta virus dan menyebarkannya. Orang
tersebut bernama Richard Skrenta.
Virus yang diciptakan oleh Richard Skrenta yaitu Elk Cloner yang sitemnya bekerja
dengan menampilkan puisi-puisi setelah merestart 50 kali komputer yang telah
diinfeksinya.

Kemudian tahun 1984 seseorang yang bernama Frederick B. Cohen menciptakan


virus yang diartikan sebagai sebuah program yang dapat menginfeksi program komputer
yang sistemnya dapat menggandakan diri.
Kemudian muncul virus yang dapat menginfeksi dua jenis file sekaligus yaitu, COM dan
EXE yang dikenal dengan nama Jerussalem yang dapat menginfeksi ulang program yang
pernah terinfeksi sebelumnya. Lalu pada tahun yang sama juga diciptakan dua virus yaitu,
virus Vienna dan virus Stoned yang diciptkan oleh pelajar asal Austria dan pelajar asal
New Zealand.

Tahun 1989 muncul virus yang diciptakan dari Bulgaria bernama Dark Avenger.
Virus ini merupakan virus yang diciptakan untuk menyerang antivirus. Di tahun ini juga
diciptakan virus yang menginfeksi file EXE yang nama virusnya yaitu Frodo dan akan
melakukan perusakan hardisk apabila virus berjalan setelah tanggal 22 September setiap
tahunnya.

Tahun 1991 virus Indonesia ditemukan dengan nama Den Zuko dan ada 2 jenis
yaitu virus Brain dan virus Tequila lahir. Virus brain mampu menghapus disk yang telah
terinfeksi dan virus Tequila lahir memiliki kemampuan untuk stealth.

Pada tahun 1992 diciptakan virus boot sector dengan nama Michelongelo yang
berhasil menginfeksi lima juta komputer di seluruh dunia. Kemudian pada tahun yang
sama diciptakan VCL (virus Creation Laboratory). VCL merupakan tool key yang
mampu membuat virus di komputer secara instan. Virus terus berkembang tahun demi
tahunnya.

Tahun 1994 berkembang virus dengan nama Pathogen yang muncul di Inggris
dan virus ini memiliki polymhopic.

Tahun 1995 tercipta virus makro yang untuk pertama kalinya dapat menginfeksi
Microsoft Word. Virus makro terus berkembang yang dapat menginfeksi file-file jenis
Microsoft Word dan Microsoft Excel, virus ini berkembang tahun 1996. Sekitar 12.000
lebih virus tercipta dan tersebar diseluruh dunia, virus yang banyak ini tercipta tahun
1997.

Tahun 1998 muncul virus yang dapat menginfeksi file java yang katanya file
bebas virus. Di tahun ini juga dua anak yang baru berusia 15 tahun mampu
mengendalikan dan membobol lebih dari 500 komputer pemerintahan dan militer di
Amerika
Tahun 1999 virus makro dengan nama W97M/Melissa muncul. Virus ini mampu
menyebarkan dirinya melalui pesan elektronik dan mampu menginfeksi kurang lebih satu
juta komputer di seluruh dunia. Pada tahun yang sama muncul virus CIH di Korea dan
menyebabkan kerugian finansial. Virus CIH bekerja dengan merusak hardware dengan
cara mengoverwrite BIOS.

Tahun 2000 virus I Love You atau Love Bug tercipta yang cara kerjanya sama
dengan virus Melissa yaitu dengan cara mengirimkan email kepada korban-korban yang
akan jadi targetnya. Virus I Love You biasanya lebih menyerang program multimedia
seperti MP3, MP2, dan lain-lain. Virus ini bertujuan untuk mencuri informasi penting dari
korban dan mengirimnya kepada pembuatnya.

Worm terbentuk tahun 2001 dengan nama Code Red berhasil menginfeksi lebih
dari 300.000 komputer di seluruh dunia pada tahun 2003. Jenis virus worm berkembang
dan tercipta virus baru yang diberi nama Slammer yang menginfeksi lebih dari 75.000
komputer di seluruh dunia dalam waktu sepuluh menit.Dengan waktu penyebaran
tercepat yaitu 8.5 detik/worm.
Pada tahun yang sama tercipta worm jenis baru yaitu worm sobig yang mempunyai
kemampuan melakukan spam besar-besaran, setiap email yang dikirimkan akan memiliki
inisial big@boss.com.

Pada tahun 2003 juga tercipta virus worm dengan nama Blaster yang menyerang
server RPC (Remote Procedure Call) pada sistem operasi windows, yang memiliki
kecepatan penyebaran 4000 infeksi/jam.

Tahun 2004 virus worm dengan nama My Doom dengan tingkat infeksi mencapai
30% bandwidth yang digunakan internauts (pengguna internet) di seluruh dunia.

Tahun 2005 pencipta malware berfikir bahwa bisnis malware lebih


menguntungkan dibanding dengan bisnis lain dan yang paling menguntungkan yaitu
Banker Trojans. Malware yang dirancang untuk mencuri rahasia detail, khususnya yang
berkaitan dengan online banking dan sering disebarkan melalui exploits, spam, dan
malware lain yang mendownload trojan ke komputer pengguna online banking.
Ancaman lain malware yaitu malalui adware dan spyware yang berguna untuk memonitor
korban melakukan kegiatan apa saja yang dilakukan pada jelajahan internetnya. Saat ini
sistem operasi yang sering dijadikan sasaran virus yaitu Windows 32-bit. Pencipta virus
telah melihat potensi keuangan yang didapat dari pencipta malware, terlebih lagi
Windows menguasai 90% pasar yang ada sehingga memudahkan penyebaran virus pada
program-program komputer.

Pada tahun 2004 diciptakan virus untuk ponsel yaitu cabir A dan Com War A
yang menyebar melalui bluetooth, pesan singkat (MMS), serta daftar kontak yang ada
pada ponsel korban.
Jadi apa itu Malware? Malware adalah salah satu ancaman terbesar yang ada di
internet yang bisa menyerang siapapun. Kabar buruknya, malware terus berkembang
secara kualitas dan metode penyebarannya, sehingga kadang sulit dideteksi dan dikenali.

The AV-TEST Institute bahkan merilis kalau setiap harinya ada lebih dari 350,000
malware baru yang terdaftar. Itulah mengapa strategi keamanan dan proteksi berlapis atau
layer approach sangat penting.

Caranya adalah dengan membekali perangkat atau jaringan dengan berbagai layer
keamanan—seperti Firewall, anti-malware/anti-virus software, anti-spam, email and web
filtering, serta sistem keamanan lainnya.Tak hanya itu, pastikan juga jika server atau
jaringan didukung dengan monitoring dan patch/update management yang mumpuni.

2.3 Cara kerja Malware pada Perangkat

Pada dasarnya, malware dapat masuk ke perangkat kamu melalui kode program
yang ada pada aplikasi atau perangkat lunak. Misalnya saja Trojan, malware ini dapat
masuk melalui aplikasi yang kamu unduh dari link berbahaya. Aplikasi ini sudah disusupi
Trojan sehingga, ketika berhasil ter-install, akan langsung menginfeksi perangkat kamu
jika kamu tidak memiliki antivirus.

Pada kasus ransomware, malware ini dapat masuk ke perangkat dengan cara yang sama
seperti kamu mendapatkan Trojan. Ya, jika kamu melakukan install aplikasi dari situs
berbahaya atau situs tidak resmi, ini dapat menjadi jalan masuk para hacker untuk
melakukan aksi mereka dan menginfeksi file kamu. Dengan begitu, para hacker dapat
mengakses file hingga sistem komputer kamu dari jarak jauh.

2.4 Cara mengatasi Malware


Cara mengatasi malware sebenarnya mudah saja dan dapat dilakukan oleh siapa
pun. Berikut tiga tahap yang bisa kamu lakukan:
1.) Pertama, hindari membuka situs berbahaya atau situs yang mencurigakan. Misalnya
saja situs untuk download film bajakan atau situs aplikasi bajakan. Dengan begitu,
tidak membuka jalan bagi malware untuk masuk ke komputer atau laptop.

2.) Selanjutnya, install antivirus di perangkat. Antivirus dapat membantu melindungi


perangkat dari serangan virus dan malware. Antivirus dapat diinstall dari pihak ketiga,
seperti Avira, Kaspersky, dan lain-lain.
Namun juga dapat memanfaatkan Windows Defender yang merupakan software
antivirus bawaan dari Windows. Aktifkan update otomatis Windows Defender dan
lakukan scan secara berkala. Dengan begitu, perangkat akan selalu terlindungi dari
serangan malware.
3.) Aktifkan Safe Mode. Mode ini dapat diaktifkan dengan cara restart lalu tekan tombol
F8 pada keyboard. Selanjutnya, akan muncul opsi Safe Mode yang tidak terhubung
dengan internet, terhubung ke internet, maupun Command Prompt. Pilih salah satu
opsi maka Safe Mode akan berjalan otomatis untuk memeriksa perangkat yang
mengalami kerusakan dan memperbaikinya, salah satunya ketika terjadi serangan
malware.

2.5 Jenis – jenis Malware


Ada banyak jenis malware yang tersebar di dunia, diantaranya :
1.) Virus
Virus komputer yaitu sebuah program yang bersifat mengganggu sehingga
merugikan pengguna komputer. Virus bekerja dengan menempelkan dirinya pada data
komputer.

Virus dapat menggandakan atau menyalin dirinya sendiri dan menyisipkan dirinya ke
dalam dokumen lain. Melalui cara inilah virus menyebar. Virus juga dapat menyebar
melalui USB atau file sharing. Secara biologis virus dapat menggadakan diri dan
menempel pada sel makhluk hidup.

Virus merupakan malware pertama yang sistem bekerjanya merusak dan mengganggu
sistem kerja komputer, sehingga orang lebih mengenal virus dibanding malware.
Bentuk virus komputer berupa file eksekusi yang juga akan menyerang file yang
bertipe eksekusi.

Virus komputer ini juga dapat menyerang file lain sesuai dengan bahasa perintah yang
dibuat oleh penciptanya.

Banyak efek yang ditimbulkan oleh virus komputer di antaranya rusaknya data dan
program komputer, sehingga data tersebut tidak dapat dibuka sedangkan untuk
program tidak dapat berjalan. Virus pada umumnya merusak perangkat lunak
computer dan tidak dapat merusak perangkat keras komputer secara langsung.

2.) Worms
Worms yang bahasa Indonesianya cacing yaitu salah satu virus malware yang
berbahaya. Cacing komputer berkembang di dalam memori komputer yang terinfeksi.

Worms dapat berkembang tanpa harus dieksekusi terlebih dahulu. Dengan


berkembangnya worms dapat membuat sistem komputer terganggu dan membuat
komputer yang dipakai menjadi crash sehingga memaksa pengguna untuk me-restart
komputernya. Worms yang terkenal saat sekarang ini yaitu bernama conficker.

3.) Trojan Horses


Trojan Horse merupakan malware yang berbahaya. Trojan horse bekerja dengan
menumpangi file atau dokemen yang ada pada perangkat komputer. File yang
ditumpangi oleh Trojan Horses akan kehilangan fungsi utamanya, terlebih lagi
keberadaannya tidak diketahui oleh pengguna komputer.

Trojan Horse dapat melakukan apapun ketika dia telah menguasai sistem computer
dan juga bisa mencuri data dari komputer yang telah terinfeksi olehnya, lebih
parahnya lagi Trojan Horse dapat mengetahui apapun yang dilakukan pengguna,
termasuk password komputer pengguna.

4.) Rootkits
Rootkits merupakan virus malware yang sistem kerjanya yaitu membersihkan
jejak penyerang komputer. Rootkits dimasukkan setelah penyerang mengambil alih
komputer. Tugas rootkits yaitu menghapus log dan menyembunyikan proses malware.

Rootkits juga mengandung backdoor yang fungsinya yaitu agar penyerang dapat
kembali menyerang computer yang pernah diserang. Rootkit juga sulit untuk
dideteksi karena pada rootkit dilengkapi level kernel. Cara untuk mendeteksi Rootkit
yaitu dengan mematikan dan boot ulang komputer namun tidak menggunakan hardisk
melainkan memakai USB atau CD-ROM.

5.) Ransomware
Ransomware jenis malware yang bertujuan untuk memeras para korbannya.
Ransomware biasanya sering muncul pada situs internet, terlebih pada link-link
internet yang sensitif untuk dikunjungi.

Contohnya ketika pengguna mengunduh file dari internet dan saat itu juga
ransomware muncul dan meminta tebusan dengan sejumlah uang kepada pengguna.

Ransomware ada terbagi tiga jenis :


a. Pertama lock ransomware yaitu pelaku menutup akses yang akan dikunjungi
korban setelah itu pelaku memeras korban dengan meminta sejumlah uang kepada
korban.
b. Jenis ransomware yang kedua yaitu crypto ransomware yang bekerja dengan
mengenkripsi file-file penting dalam komputer kemudian pelaku akan meminta
uang tebusan kepada korban untuk mendapatkan kunci dekripsinya.
c. Jenis ransomware yang ketiga adalah locksreen yang menginfeksi komputer
korban dengan mengunci komputer sehingga korban tidak dapat melakukan
apapun terhadap komputernya.

6.) Keyloggers
Keylogger adalah perekam papan ketik yaitu sebuah tool untuk memantau
penekan papan ketik yang kemudian disimpan dalam bentuk log file.

Keylogger dapat digunakan untuk kepentingan yang baik dan kepentingan yang jahat.
Kepentingan yang baik seperti memantau kinerja karyawan dan penegakan hukum,
sedangkan kegiatan yang jahat yaitu seperti pencurian file dan password.
7.) Grayware
Aplikasi yang tidak diinginkan dan tidak diklasifikasikan sebagai malware.
Namun, dapat merusak sistem kerja komputer dan memperburuk keamanan komputer.
Grayware bekerja dengan memantau sistem dan memberi alamat rumah korban
melalui telepon.

8.) Adware
Adware biasanya berupa iklan yang berbentuk pop-up dan tidak bisa ditutup.
Adware merupakan jenis malware yang tidak berbahaya bagi komputer. Adware juga
seringkali menjangkit smartphone, apabila sering menemukan iklan yang sebenarnya
tidak diinginkan, maka dapat dipastikan iklan tersebut hasil dari program Adware.

9.) Spyware
Spyware adalah jenis perangkat perusak yang berfungsi untuk memata-matai
pengguna komputer. Tujuan utama dari spyware adalah untuk melihat aktivitas
pengguna internet kemudian akan mengrimkan adware.

Spyware juga berfungsi mengumpulkan informasi tentang suatu organisasi dan


mengirimkan ke entitas lain tanpa sepengetahuan organisasi tersebut.

10.) Backdoor
Backdoor merupakan jenis malware yang bertujuan untuk akses jarak jauh,
malware jenis backdoor dapat kembali sewaktu-waktu ke komputer yang pernah dia
serang.

Backdoor dapat dengan mudah menyerang komputer pengguna karena saat masuk
backdoor tidak dilakukan pemeriksaan autentifikasi. Sehingga pengguna tidak tahu
jika komputernya diserang backdoor. Penyerang dapat menghapus jejaknya dengan
menggunakan exploit.

11.) Rogue Security Software


Rogue security software adalah software yang menipu para penggunanya dengaan
cara menyamar menjadi sebuah aplikasi asli yang memiliki keamanan padahal tidak.

Rogue security software menyesatkan para pengguna untuk mengikuti langkah-


langkah yang mereka tampilkan di desktop komputer pengguna dengan memberitahu
kepada pengguna jika komputernya terkena virus dan harus menginstal software yang
dapat mengatasi virus tersebut.

Jika komputer pengguna mengikuti langkah-langkah dari rogue security software


maka komputer pengguna akan terkena virusnya. Mereka selalu mengganggu
pengguna dengan menyiasati jika komputer pengguna terkena virus hingga pengguna
mau mengunduh software yang ditawarkan olehnya.
12.) Browser Hijacker
Browser hijacker merupakan software yang dapat mengubah pengaturan browser
web tanpa izin pengguna dan ada halaman search page atau home page akan diisi oleh
hijacker.

Mereka tidak peduli jika pengguna mau atau tidak mengunjungi website tertentu yang
mereka buat. Hijacker hanya mementingkan profit dari website yang mereka buat.
Hijacker terkadang juga dilengkapi spyware sehingga dapat mengetahui informasi
bank pengguna dan data sensitif lainnnya

13.) Dialers
Dialer adalah program yang dirancang untuk kegiatan internet yang jahat.
Komputer yang disambungkan koneksi internetnya melalui telepon akan diputus oleh
dialers. Dialer akan meminta pengguna untuk memasukkan nomor premi (1- 900).
Indikasi pertama yang dilakukan oleh program ini yaitu mahalnya tagihan listrik
pengguna.

Dialer juga dilengkapi spyware dan dapat terinstal dengan sendirinya pada dial-up
pengguna. Software paling rentan diserang oleh dialers adalah internet explorer
browser. Dialer dapat mengirimkan spam konten pornografi kepada komputer
pengguna jika dia telah meretas keamanan komputer pengguna.

14.) Wabbit
Wabbit adalah jenis program malware yang dapat berkembang dengan sendirinya
di komputer pengguna tanpa harus menempel pada data atau dokumen lainnya unruk
menggandakan diri.

Wabbit akan menggandakan diri secara terus menerus dan akan menggerogoti
komputer yang telah terinfeksi olehnya. Efek dari program wabbit ini yaitu kinerja
komputer menjadi melambat karena wabbit menggerogoti banyak sumber data
komputer yang terinfeksi olehnya.

2.6 Definisi Stuxnet

Stuxnet adalah sebuah malware berjenis worm komputer yang sangat canggih
yang telah menginfeksi komputer-komputer dari Benua Asia hingga Benua Eropa bahkan
Benua Amerika. Stuxnet menyerang sistem pengaya uranium di fasilitas nuklir Iran
hingga sampai meledakkan banyak dari mesin-mesin sentrifugal di industri tersebut.

Dalam sebuah pernyataan dari Kapersky Labs, ketika diwawancarai, mereka mengatakan
bahwa “Stuxnet adalah sebuah karya dan prototipe yang menakutkan dari senjata-cyber
yang mengarah pada penciptaan perlombaan senjata baru di dunia”. Dengan kata lain
stuxnet dapat menuntun para negara-negara pemegang kuasa di dunia untuk berperang di
dunia maya alias cyber war.
Sumber-sumber intelijen membenarkan, virus komputer Stuxnet, yang pernah
beredar pada tahun 2010, adalah virus yang dirancang khusus oleh Israel dan AS kepada
menyerang fasilitas prasarana pengayaan uranium Iran guna menghambat kemajuan
program nuklir negara itu.

Harian The New York Times, yang mengutip berbagai sumber intelijen dan pakar
komputer di AS dan Eropa, menurunkan laporan, Sabtu (15/1/2011), bahwa AS dan Israel
telah melakukan pekerjaan sama mengembangkan virus komputer ini di fasilitas
prasarana nuklir rahasia Dimona di gurun Negev, Israel.

Di fasilitas prasarana tersebut, Israel diyakini memiliki tiruan perangkat


centrifuge yang persis sama dengan yang digunakan Iran kepada memperkaya
uraniumnya guna menguji coba virus canggih dari jenis "cacing" (worm) tersebut.
"Kepada mengetes worm itu, Anda harus kenal mesinnya (yang akan menjadi sasaran).
Virus itu menjadi begitu efektif karena Israel sudah mencobanya semakin dahulu," tutur
seorang sumber intelijen bidang nuklir dari AS.

Virus Stuxnet tersebut mulai terdeteksi dalam jaringan komputer dunia pada
pertengahan 2009. Sejumlah negara, termasuk India dan Indonesia, melaporkan serangan
virus tersebut, tetapi serangan paling intensif dilaporkan terjadi di Iran.

Anehnya, virus itu tidak menyebabkan gangguan signifikan, seperti memperlambat


jaringan komputer atau menyebabkan kerusakan, seperti lazimnya sebuah program jahat
(malware).

Ralph Langner, pakar keamanan komputer independen dari Hamburg, Jerman,


menemukan, virus itu baru aktif setelah mendeteksi konfigurasi spesifik sistem
pengendali, yang hanya benar di sebuah fasilitas prasarana centrifuge pengaya uranium.

Menurut Langner, Stuxnet terdiri atas dua anggota dengan fungsi berbeda. Anggota
pertama menjalankan tugas mengacaukan putaran centrifuge sehingga menjadi tidak
terkendali dan rusak.

Sementara anggota kedua berfungsi merekam berbagai indikator centrifuge saat berfungsi
normal, akhir mempertunjukkan itu di layar monitor. Dengan demikian, petugas operator
tidak melihat benar gangguan.

2.7 Cara kerja Stuxnet

Stuxnet dirancang untuk mengubah Programmable Logic Controllers (PLCs)


yang digunakan dalam fasilitas tersebut. Dalam lingkungan ICS, PLC mengotomatisasi
tugas-tugas jenis industri seperti mengatur laju aliran untuk mempertahankan kontrol
tekanan dan temperatur.
Ini dibangun untuk hanya menyebar ke tiga komputer, tetapi masing-masing dapat
menyebar ke tiga lainnya, yang adalah cara penyebarannya.

Satu lagi karakteristiknya adalah menyebar ke perangkat di jaringan lokal yang tidak
terhubung ke internet. Sebagai contoh, mungkin pindah ke satu komputer melalui USB
tetapi kemudian menyebar ke beberapa mesin pribadi lainnya di belakang router yang
tidak diatur untuk menjangkau jaringan luar, yang secara efektif menyebabkan perangkat
intranet saling menginfeksi.

Awalnya, driver perangkat Stuxnet secara digital ditandatangani karena mereka dicuri
dari sertifikat yang sah yang diterapkan pada perangkat JMicron dan Realtek, yang
memungkinkannya untuk dengan mudah menginstal sendiri tanpa petunjuk yang
mencurigakan kepada pengguna. Sejak itu, bagaimanapun, VeriSign telah mencabut
sertifikat.

Jika virus mendarat di komputer yang tidak memiliki perangkat lunak Siemens yang
benar, ia akan tetap tidak berguna. Ini adalah satu perbedaan utama antara virus ini dan
yang lainnya, karena ia dibangun untuk tujuan yang sangat spesifik dan tidak "ingin"
melakukan sesuatu yang jahat pada mesin lain.
BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN

Berdasarkan rumusan masalah serta pembahasan di atas, maka dapat ditarik


kesimpulan sebagai berikut :
1. Ada banyak program jahat komputer yang mengganggu sistem operasi,
diantaranya : Bacteria, Logic Bomb, Trapdoor, Trojan Horse, Virus dan Worm.
Belum pasti berapa banyak program jahat komputer karena hingga kini belum ada
ketentuan baku tentang program tersebut.
2. Untuk mengatasi program-program jahat tersebut dapat dilakukan dengan
menginstal antivirus dan sebagainya untuk mendeteksi keberadaan program
tersebut serta menghapusnya dari sistem komputer.
3. Perangkat lunak yang digunakan untuk menjaga komputer memiliki banyak jenis,
contohnya anti virus, anti spam dan spyware, firewall dan masih banyak lagi.
Setiap software melakukan pembersihan pada program jahat secara menyeluruh
ataupun hanya beberapa saja karena setiap program jahat ada pula software
khusus tersendiri untuk mengantisispasi.
DAFTAR PUSTAKA

Safira, Amera P. 2020. “Mengenal Malware, Gejala, dan Jenis-Jenisnya”,


https://www.goldenfast.net/blog/malware-adalah/ , diakses pada 17 November 2021

Suryanto. 2010. “Apa itu Stuxnet?” , https://www.antaranews.com/berita/222505/apa-itu-


stuxnet , diakses pada 17 November 2021

Yolanda, Nemi. 2020. “Malware: Pengertian, Sejarah, Jenis-jenis, dan Pencegahan” ,


https://tekno.foresteract.com/malware/6/ , diakses pada 17 November 2021

Anda mungkin juga menyukai