Anda di halaman 1dari 5

CONTOH SOAL PERAMALAN PENJUALAN

(KASUS JUMLAH DATA GENAP)

PT. “X” menentukan target penjualannya berdasarkan perkembangan industri dengan cara menilai
market sharenya dari bulan ke bulan. Data permintaan untuk industri dan omset penjualan
perusahaan selama 8 bulan terakhir sebagai berikut :

Bulan Demand Industri Demand Perusahaan


Januari 12.000 + 100% = 24.000 1.200 + 100% = 24.000
Februari 11.000 + 100% = 22.000 990 + 100% = 1.980
Maret 13.000 + 100% = 26.000 1.560 + 100% = 3.120
April 14.000 + 100% = 28.000 1.750 + 100% = 3.500
Mei 13.000 + 100% = 26.000 1.430 + 100% = 2.860
Juni 15.000 + 100% = 30.000 1.800 + 100% = 3.600
Juli 16.000 + 100% = 32.000 2.080 + 100% = 4.160
Agustus 17.000 + 100% = 34.000 2.140 + 100% = 4.280

Berdasarkan data tersebut, saudara diminta :


1. Menentukan permintaan industri untuk bulan September berdasarkan Metode Least Square

2. Menentukan penjualan perusahaan untuk bulan September, bilamana perusahaan menentukan


cukup puas dengan rata-rata market share 3 bulan terakhir.

Penyelesaian :

Forecasting Demand Industry September


Dengan Metode Least Square
(Dalam Kasus Data Genap)

Bulan Demand Nilai “X” Demand Nilai “X²”


Industri Perusahaan
Januari 24.000 -7 -168.000 49
Februari 22.000 -5 -111.000 25
Maret 26.000 -3 -78.000 9
April 28.000 -1 -28.000 1
Mei 26.000 1 26.000 1
Juni 30.000 3 90.000 9
Juli 32.000 5 160.000 25
Agustus 34.000 7 238.000 49
Total 188.000 0 130.000 168
Nilai Persamaan Garis Trend adalah Y = a + bx

Rumus Metode Least Square :

a = ( ∑Y ) : N

b = (∑ XY ) : (∑ X² )
a = 222.000 : 8 = 27.750

b = 130.000 : 168 = 773,8

Sehingga nilai persamaan garis trend-nya :

Y = 27.750 + 773,8 X

1. Demand Industri PT. “X” Bulan september adalah :

Y september = 27.750 + 773,8 (9)

= 27.750 + 6.964,2

= 34.714,2 Unit

2. Forecast Penjualan PT. “X” Bulan september adalah :

Market Share Untuk Bulan :

Juni = 3.600 : 30.000 = 0.12

Juli = 4.160 : 32.000 = 0.13

Agustus = 4.280 : 34.000 = 0,125

Total Market Share = 0.375

Rata – rata Market Share = 0,375 : 3 = 0,125

Jadi Forecast Penjualan PT.“X” (September) :

0.125 x 35.714,2 Ton = 4.339,275 Unit … (4.340 unit)


MASALAH PROSES PRODUKSI DAN OPERASI

A. PENDAHULUAN
Industri fashion semakin kompetitif karena jumlahnya cukup banyak. Perkembangan
industri fashion menimbulkan persaingan bagi pelaku bisnis dalam industri tersebut untuk
bertahan dalam industri. Kesuksesan perusahaan bergantung pada seberapa efektif cara
yang digunakan perusahaan dalam produksi. Tekanan kompetisi di dalam pasar
mengharuskan perusahaan untuk melibatkan manajemen operasional untuk lebih efisien
karena dapat menghancurkan perusahaan jika mereka tidak beroperasi secara efisien.
Kualitas perusahaan juga perlu diperhatikan untuk meningkatkan kepuasan konsumen.
Perusahaan perlu menjalankan manajemen operasional dengan tepat, sebab biaya terbesar
dikeluarkan perusahaan untuk aktivitas operasional.
Perencanaan bisnis dan peramalan dikembangkan oleh manajemen menjadi
perencanaan operasional. Perencanaan operasional terdiri atas kapasitas, lokasi, tata letak,
kualitas dan metode. Selanjutnya perusahaan Menyusun jadwal untuk
mengimplementasikan rencana tersebut. Perusahaan mengidentifikasi waktu spesifik untuk
melakukan aktivitas-aktivitas operasional.
Perusahaan juga memantau kinerja operasional dengan membandingkan hasil
dengan rencana dan jadwal yang terinci. Manajer mengambil tindakan perbaikan untuk hasil
kinerja yang tidak sesuai.
Zayra Hijab merupakan perusahaan baru yang bergerak di industri fashion muslim.
Kesesuaian produk yang diinginkan, kualitas produk yang dihasilkan, dan ketepatan
pengiriman barang menjadi daya saing perusahaan untuk meningkatkan kepuasan
pelanggan. Dalam kegiatan operasionalnya, Zayra Hijab melakukan pengawasan mutu mulai
dari bahan dasar hingga produk jadi. Meskipun begitu, dalam proses operasionalnya, masih
terdapat pemborosan (waste) seperti barang cacat produksi, waktu tunggu proses, dan
waktu kerja karyawan yang tidak optimal. Barang cacat menimbulkan biaya tambahan dan
waktu tunggu proses yang lama menghambat operasional perusahaan. Proses produksi juga
menggunakan mesin jahit. Mesin jahit yang tiba-tiba rusak juga menghambat operasional
Biaya terbesar dikeluarkan perusahaan untuk aktivitas operasional sehingga
perusahaan perlu melaksanakan fungsi manajemen operasional agar kegiatan operasional
berjalan lancar dan menghasilkan produk yang berkualitas dengan efisien.

B. Kelompok Masalah Posisi Perusahaan

1. Pemilihan strategi produksi


Jenis – jenis produk yang akan di buat akan Kembali dikaji melalui aspek – aspek lain
agar menghasilkan produk final yang dapat sangat memuaskan konsumennya.
Di Zayra Hijab ini produk yang akan dibuat adalah baju – baju muslim dengan banyak
varian fungsi. Ada yang daily ware, ootd, dan tidak hanya untuk Wanita Muslimah,
namun produk untuk pria nya pun di produksi disini.

2. Pemilihan dan perencanaan produk


Setelah beberapa ide produk tersaring, selanjutnya dikaji beberapa produk, dan apa
yang diprioritaskan untuk diproduksi. Biasanya untuk menetapkan suatu produk akan
dilakukan melalui tahapan-tahapan, meliputi: seleksi dan penentuan ide produksi,
pembuatan desain produk awal, pembuatan produk uji coba dan pengujian, penerapan.
Untuk di Zayra Hijab ini lebih memprioritaskan produksi baju gamis untuk ootd.
Owner sudah merancang berbagai macam design baju gamis yang nantinya akan di
buatkan sample dan melakukan pengujian untuk mengetahui apakah baju tersebut
nyaman dipakai atau fungsi lainnya.
3. Perencanaan kualitas
Fungsi dasar dari produk yang diproduksi oleh Zayra Hijab ini adalah untuk penutup
tubuh yang akan memberikan kepantasan, Kenyamanan serta keamanan dalam
kehidupan sehari-hari serta menjaga pemakainya merasa nyaman. Sedangkan untuk
fungsi lainnya adalah sebagai perhiasan dan juga fashion. Sebagai perusahaan fashion
sudah seharusnya mengikuti perkembangan zaman yang berkembang, bukan hanya
teknologi yang harus terus diperhatikan perkembangannya. Tentang bagaimana cara
orang berpakaian sekarang, bagaimana model pakaian yang sedang digemari orang.

C. Kelompok Masalah Desain :


1. Pemilihan teknologi
Dalam memproduksi berbagai macam jenis pakaian dan juga dengan jumlah yang
berada di atas ratusan pakaian, maka diperlukan mesin potong kain dan juga alat jahit
dengan kualitas memumpuni agar proses produksi dapat berjalan sesuai dengan
schedule yang sudah ditentukan agar tidak menghambat pengiriman kepada pembeli
sesuai dengan tanggal yang sudah ditentukan.
2. Perencanaan kapasitas pabrik
Pada saat ini kapasitas pabrik jahit dapat menampung pesanan hingga seribu baju
perhari dengan kondisi baju 100% jadi namun belum melalui tahap quality control.
Tahap quality control akan dilakukans ebanyak 2 kali, yang pertama setelah selesai
proses menjahit dan kedua saat sampai di warehouse.
3. Perencanaan letak pabrik
Letak pabrik sebagai tempat proses dekat dengan warehouse, sehingga memudahkan
dari pihak pabrik untuk mengirimkan pada warehouse.
4. Perencanaan tata letak (layout) pabrik
Tata letak pabrik pun perlu di perhatikan, posisi barang barang dan tata letaknya harus
memudahkan saat operasi pabrik berjalan.

D. Kelompok Masalah Operasional


1. Perencanaan jumlah produksi
Dalam perencanaan jumlah produksi itu diperhitungkan dari jumlah pre-order yang
dilakukan saat produk tersebut akan launching, namun tetap jumlah produk akan
dilebihkan dari jumalh data abrangq pre-order.
2. Manajemen persediaan
Di warehouse banyak barang yang ready untuk di kirimkan pada pembeli. Barang ready
tersebut adalah jumlah lebih dari barang yang tidak terjual secara pre-order. Kualitas
produknya pun masih memumpunni.
3. Materials Requirement Planning
Untuk jadwal launching setiap produk itu akan dilakukan setelah masa produk
sebelumnya sudah usai, sehingga produk sebelumnya tidak akan banyak jumlah yang
tidak laku terjual
4. Pengawasan kualitas produk
Evaluasi performansi actual, membandingkan perfomansi dengan sasaran dan juga
mengambil Tindakan penyimpangan itu harus diperhatikan pada pabrik.

Anda mungkin juga menyukai