Anda di halaman 1dari 2

TUGAS SEJARAH INDONESIA

Pengaruh Bangsa Eropa Terhadap Bidang Hukum


Kelompok 9 XI IPS 3
1. Hilary angeline (17)
2. Irfaan Muhammad Hakim (18)
3. Izzad Muhammad (19)
4. Sabrina Malika (30)

Hukum bagi suatu negara memiliki peran yang sangat penting, tidak terkecuali bagi Indonesia.
Meskipun Indonesia telah menjadi sebuah negara berdaulat dan memiliki kapabilitas yang seluas-
luasnya untuk menentukan self-determination-nya sendiri, namun tidak dapat dipungkiri bahwa
pengaruh-pengaruh pemerintah kolonial Belanda masih dapat dirasakan dalam berbagai sistem-sistem
yang ada dalam aspek-aspek kehidupan berbangsa dan bernegara. Pengaruh pemerintah kolonial
Belanda bahkan masih dapat dirasakan dalam salah satu aspek fundamental, yaitu hukum.
Pemerintah kolonial Belanda mencanangkan politik etis pada abad ke-20. politik etis atau politik balas
budi merupakan suatu pemikiran yang menyatakan bahwa pemerintah kolonial bertanggung jawab
secara moral bagi kesejahteraan rakyat pribumi. Munculnya pemikiran tersebut merupakan kritik
terhadap politik tanam paksa yang menyengsarakan rakyat pribumi. Politik etis yang dipelopori oleh
van Deventer dan Pieter Brooshooft telah membuka mata pemerintah kolonial untuk lebih
memperhatikan nasib para pribumi. Pada tanggal 17 September 1901, Ratu Wilhelmina menegaskan
dalam pidato pembukaan parlemen Belanda bahwa pemerintah Belanda mempunyai panggilan moral
dan utang budi kepada rakyat pribumi di Hindia Belanda.

 Hukum Belanda masih sangat memengaruhi sistem sistem hukum Indonesia. Pasal-pasal
dalam Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUH-Pidana) dan Kitab Undang-undang
Hukum Perdata (KUH-Perdata) Indonesia, misalnya masih mewarisi pasal-pasal dari kitab
hukum Belanda.
 perpaduan hukum negara yg bersumber dari hukum adat dan hukum agama. alasanya karena
saat itu hukum di indonesia masih mentolerir kebijakan belanda
 Berlakunya Hukum Sipil di Indonesia, Hukum pidana dan perdata yang berlaku di Indonesia
diturunkan dari Hukum Sipil dari Eropa. Pada masa gubernur jenderal Hermann Wilhelm
Daendels, diterapkan Code Napoleon, aturan Hukum Sipil yang berasal dari Perancis. Hukum
ini sampai sekarang masih menjadi dasar peradilan Indonesia di bidang perdata dan pidana
 Berlakunya pembagian wilayah dengan provinsi dan kabupaten, Pada masa Belanda,
pemerintahan dibagi menjadi beberapa provinsi yang dipimpin oleh gubernur dan residentie
(karesidenan) berbangsa Belanda serta regenschap (kabupaten) yang dipimpin bangsawan asli
Indonesia. Sistem pemerintahan provinsi dan kabupaten ini sampai saat ini masih dipakai di
Indonesia.
 Kebijakan raja mulai pudar
 Hukum adat berubah menjadi sistem hukum barat modern
 Pegawai pemerintah yang sifatnya keturunan tidak lagi berlaku
 Siapa saja bisa menjadi bagian pemerintahan
 Pusat pemerintahan berada di pulau Jawa

Daniel Lev yang kolonial Belanda. Bahkan pada realitanya, sebuah aspek fundamental seperti hukum,
yang menyangkut segala peraturan dan norma yang berlaku di Indonesia, pun masih tetap saja tidak
dapat terlepas dari pengaruh yang ditinggalkan oleh pemerintah kolonial Belanda. Hal ini kembali lagi
tidak terlepas dari penanaman ideologi-ideologi pemerintah kolonial terhadap para elit dan
cendekiawan bangsa sehingga terbawa hingga saat ini. Serta meskipun pada penerapan aspek
pluralisme terdapat kebijakan hukum adat, namun di era pemerintahan kolonial Belanda, hukum adat
dikenal sebagai aspek yang mengganggu kelancaran dalam penguasaan Belanda di Indonesia. Oleh
karenanya, pemerintah kolonial Belanda secara tidak langsung mencegah adanya campur tangan
hukum adat dalam pemerintahan. Namun karena sifat dari hukum adat lokal yang tidak mudah
diubah, maka pemerintah kolonial Belanda mencoba mengkolaborasikan sistem hukum adat yang ada
di Indonesia dengan sistem hukum kolonial yang dimiliki oleh pemerintah kolonial itu sendiri demi
mempertahankan kekuasaan dan antusias koloni.menganggap bahwa hukum yang terdapat di
Indonesia hingga saat ini tidak terlepas dari pengaruh-pengaruh masa pemerintah.

Anda mungkin juga menyukai