Disusun Oleh:
Kerja enzim dipengaruhi oleh beberapa factor, terutama adalah substrat, suhu,
keasaman, kofaktor dan inhibitor. Tiap enzim memerlukan suhu dan pH (tingkat)
keasaman) optimum yang berbeda-beda karena enzim adalah protein yang dapat
mengalami perubahan bentuk jika suhu dan keasaman berubah, diluar suhu atau pH yang
sesuai, enzim tidak dapat bekerja secara optimal atau struktur akan mengalami kerusakan.
Hal ini akan menyebabkan enzim kehilangan fungsinya. sama sekali. Kerja enzim juga
dipengaruhi oleh molekul lain. Inhibitor adalah molekul yang menurunkan ativasi enzim,
sedangkan activator adalah yang meningkatkan aktifitas enzim. Banyak obat dan racun
adalah inhibitor enzim (Soewoto, 2000).
Fungsi suatu enzim ialah sebagai katalis untuk proses biokimia yang terjadi dalam sel
maupun luar sel Suatu enzim dapat mempercepat reaksi 10-11 kali lebih cepat daripada
apabila reaksi tersebut dilakukan tanpa katalis. Berfungsi sebagai katalis yang sangat
efisien, disamping itu mempunyai derajat kekhasan yang tinggi. Enzim dapat menurunkan
energi aktivasi suatu reaksi kimia. Reaksi kimia ada yang membutuhkan energi (reaksi
endergonik) dan adapula yang menghasilkan energi/mengeluarkan energi (eksergonik)
(Poedjiadi, 1994).
Pengaruh suhu terhadap enzim. Karena struktur protein menentukan aktivitas enzim,
maka jika struktur ini terganggu aktivitas akan berubah. Proses denaturasi protein juga
berlaku untuk protein-protein enzim dan bahan yang mendenaturasi adalah sama.
Misalnya enzim sering memperlihatkan kerapuhan akibat suhu. Jika dipanaskan sehingga
kurang lebih di atas 500C. Kebanyakan, tetapi tidak semua enzim akan terdenaturasi.
Denaturasi akibat suhu tinggi biasanya irreversible karena gaya-gaya ikatan lemah yang
penting rusak akibat meningkatnya getaran termal komponen atau atom-atomnya, suatu
fenomena yang merusak struktur tiga dimensi. Pada kondisi yang tidak menyebabkan
denaturasi, kebanyakan enzim menunjukkan adanya suhu optimum dengan keadaan
lainnya sama untuk mencapai aktivitas optimal (Montgomery et al. 1983).
1. Teori gembok dan kunci (lock and key) Menurut teori ini enzim dan substrat
dimisalkan sebagai gembok dan kunci, suatu enzim hanya dapat bekerja untuk
satu jenis substrat saja,dengan berikatan pada sisi aktif
- Kofaktor mengubah bentuk sisi aktif agar dapat mengubah substrat tertentu
Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum kali ini tersedia dalam Virtual Lab
D. Prosedur Kerja
https://vlab.belajar.kemdikbud.go.id/Experiments/enzymcatalase/#/
\\
\
a. Pengaruh Konsentrasi substrat terhadap kerja enzim katalase
1 (37˚C) Ada ++
1 (50˚C) Tidak ada gelembung
E. Analisis Data
3. Pengaruh Ph
4. Pengaruh suhu
Berdasarkan praktikum uji i enzim yang saya lakukan pada hari jumat,3November
2021 secara daring dan virtual melalui aplikasi di peroleh data bahwa sempel analisis
data diatas ada percobaan pertama digunakan 3 tabung reaksi yang masing-masing
diisi dengan 1 ml ekstrak hati dan selanjutnya pada tabung 1, 2, 3 ditambahkan larutan
H2O2 yang masing-masing 1, 2, 3 tetes, didapatkan hasil pada tabung 1 dan 3
terdapat gelembung yang tidak terlalu banyak, tabung bahwa pengaruh konsentrasi
substrat pada tabung 1 dan 3 dengan tetes H2O2 terdapat oksigen yang tidak terlalu
banyak atau dapat dikatan sedang, pada tabung 2 didapatkan gelembung yang banyak
serta setelah di cek dengan bara api menyala. Pada percobaan kedua yaitu pengaruh
konsentrasi enzim yang hampir sama dengan percobaan pertama yaitu tabung reaksi
yang digunakan 3 yang diisi dengan 1 ml ekstrak hati dan selanjutnya masing-masing
tabung tersebut di tambahkan 1 tetes larutan H2O2 didapatkan gelembunggelembung
yang terlihat tidak terlalu banyak dan setelah dicek keberadaan oksigen lidi menyala.
Dari praktikum terbukti bahwa saat ekstrak hati ayam ditambahkan H2O2 pada
pengaruh konsentrasi substrat dan pengaruh konsentrasi enzim terdapat gelembung-
gelembung udara yang sedang hingga banyak, hal tersebut menandakan bahwa
didalam hati ayam banyak mengandung peroksisom sehingga menghasilkan enzim
katalase, pada pengujian lidi bara api juga saat di masukkan ke dalam tabung reaksi
bara api menyala, hal ini sejalan bahwa didalam hati ayam masih banyak mengandung
peroksisom sehingga menghasilkan enzim katalase yang terdapat didalam hati ayam
mengubah H2O2 menjadi H2O (air). Lalu pada saat lidi yang setelah dibakar
menghasilkan bara api, dimasukan kedalam tabung reaksi perlahan-lahan dan timbul
nyala api. Hal ini membuktikan bahwa H2O2 diuraikan menjadi oksigen (O2). Dan
itu membuktikan bahwa gelembung yang sangat banyak itu karena didalam hati
mengandung enzim katalase yang berguna untuk menetralkan racun (Yustika Sekar
Buana, 2020).
Pada pemanasan bara api pada tabung 1 dan 2 menyala sedangkan pada tabung 3
bara api yang terlihat adalah redup. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pengaruh
suhu terhadap aktivitas enzim dapat terlihat pada kenaikan suhu, pada suhu yang
rendah enzim bekerja dengan optimal sedangkan pada suhu yang tinggi enzim tidak
dapat bekerja dengan optimal karena kenaikan suhu dapat menyebabkan denaturasi
dan bagian aktif enzim akan terganggu. Literatur yang mendukung kesimpulan
tersebut yaitu suhu rendah mendekati titik beku tidak merusak enzim, namun enzim
tidak dapat bekerja. Dengan kenaikan suhu lingkungan, enzim mulai bekerja sebagian
dan mencapai suhu maksimum pada suhu tertentu. Bila suhu ditingkatkan terus,
jumlah enzim yang aktif akan berkurang karena mengalami denaturasi. Kecepatan
reaksi enzimatik mencapai puncaknya pada suhu optimum. Enzim dalam tubuh
manusia mempunyai suhu optimum sekitar 37° C. Sebagian besar enzim menjadi
tidak aktif pada pemanasan sampai ± 60° C, karena terjadi denaturasi (Soewoto, 2000
didalam Lela Marsela, 2018).
G.Kesimpulan
Dari praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa yang mempengaruhi
kerja enzim katalase diantaranya adalah konsentrasi substrat, konsentrasi enzim,
pengaruh pH, dan pengaruh suhu. Pada konsentrasi substrat dan enzim hal yang
berpengaruh adalah sehingga konsentrasi enzim dapat bekerja dengan optimal adalah
karena ekstrak hati ayam yang dapat menetralkan racun saat di tambahakan larutan
H2O2 yang dapat diuraikan menjadi oksigen (O2). Pada percobaan pengaruh pH
Derajat keasaman dan kebasaan (pH) sangat mempengaruhi aktivitas enzim, sehingga
kondisi asam tersebut merusak enzim katalase yang bekerja pada pH netral.
Selanjutnya pada percobaan pengaruh suhu jika suhu meningkat jumlah enzim aktif
akan berkurang dan enzim bekerja tidak optimal pada suhu yang rendah enzim
bekerja dengan optimal.
H.Jawaban Diskusi
5.Prediksilah kegunaan sianida dalam praktikum enzim katalase. Jelaskan adakah bara
api yang terbentuk jika pada campuran substrat dan enzim ditambahkan sianida!
DAN PROTEASE DARI LARVA Hermetia illucens yang diberi pakan jerami
PRESS
Putri, Y. S. (2020). Skrining dan Uji Aktivitas Enzim Protease Bakteri dari
Medika..
Tobi, Dorr, dan Ivet Bahar: 2005. Structural changes involved in protein binding
correlate with intrinsic motions of proteins in the unbound state. Departemen of
Computational Biology, School of Medicine: Pittsburgh, United States
LAMPIRAN