Anda di halaman 1dari 12

3.

3 PENGKAJIAN
Pengkajian dilakukan tanggal : 10 Mei 2013             Jam                  : 10.00 WIB
Tanggal masuk                        :  9 Mei 2013              No. CM            : _
Ruangan                                 : _                             Ruangan         :_
A.    Identitas Pasien
Nama                                      : An. A
Jenis Kelamin                          : Laki-laki
Usia                                        : 8 Tahun
Status Perkawinan                  : Belum Menikah
Agama                                    : Islam
Suku Bangsa                           : Padang
Pendidikan                              : SD
Bahasa yang digunakan           : Bahasa Indonesia
Pekerjaan                                 : Pelajar
Alamat                                    : Jl. Samudra 37 Padang Sumbar
Diagnosa Medis                      : Fraktur Tibia ( Retak tulang kering )

B.     Penanggung Jawab


Nama                                       : Bp.A
Jenis Kelamin                          : Laki-laki
Usia                                         : 35 Tahun
Status Perkawinan                  : Menikah       
Agama                                     : Islam
Suku Bangsa                           : Padang
Pendidikan                             : Tamat SD
Bahasa yang digunakan          : Indonesia
Pekerjaan                               : Kuli Bangunan
Alamat                                  : Jl. Samudera 37 Padang Sumbar
Hubungan Dengan Pasien       : Ayah klien
Keluhan Utama : Nyeri pada Tulang Kering ( Fraktur )
 Riwayat Kesehatan Saat ini : saat ini Klien merasakan nyeri pada tulang keringnya. Bp.A
mengatakan nyerinya timbul akibat An.A terjatuh dari pohon keramat didesanya,
kemudian menurut kepercayaan orang sekitar An.A terjatuh akibat didorong oleh
penunggu pohon keramat tersebut.
 Riwayat kesehatan Masa Lalu : Pada masa lalu Klien tidak memiliki riwayat kesehatan
sehingga tidak ada pengaruh dalam kesehatan saat ini.
 Riwayat Kesehatan Keluarga : Keluarga Klien tidak memiliki penyakit apapun sehingga
penyakit klien ditimbulkan bukan dari keluarga.
 Riwayat pengobatan : Ada riwayat pengobatan dar keluarga yaitu pengobatan dari dukun
sehingga klien sebelum dibawa ke tim medis dibawa terlebih dahulu ke dukun tersebut.

C.Riwayat Kesehatan
Teori Sunrise model :
1.Faktor Tekhnologi
a. Persepsi Sehat Sakit
persepsiklienmengenai sehat sakit,klien mengatakan biasanya klien cukup datang ke dukun
dalam mengatasi permasalahan kesehatan, selain itu juga sering menkonsumsi obat tradisional
b. Alasan mencari bantuan kesehatan
Bp.A mengatakan bahwa anaknya  didorong oleh pohon penunggu keramat, sehingga bp.A
mencari bantuan kesehatan dengan membawa An.A kedukun, selain itu keluarga bp.A
mempunyai kebiasaan berobat kedukun

c.Alasan klien memilih pengobatan alternative


Bp.A sebagai keluarga klien mengatakan bahwa sebelum klien dibawa ke rumah sakit harapan
kita,saatanaknyajatuh An. A langsungdibawakedukun, laluAn.Adipijitmenggunakanbatangsereh
yang di bakardenganbacaandoa-doa.
Bp.AmengatakanAn.Adilarangmengkonsumsimakanansepertiikan, daging, dantelur.
Alasankeluargaklienmemilihpengobatan alternative karenaBp.Asebagi ayah
klienmempercayaibahawaanaknyayaituAn.Aterjatuhkarenadidorongolehpenunggupohonkeramat.
d. Persepsi penggunaan dan pemanfaatan tekhnologi
1. Hasilpemeriksaanrontgen, padahasilrontgenterlihatbahwaterdapatadanyaretak
Padatulangkering An. A
2. An. A akanmelakukanoperasi.

2.Faktor Agama dan Filosofi


1. Agama yang dianut klien adalah islam,
2. klien & keluarga mempunyai pandangan bahwa sakit yang diderita An.A  akibat gangguan
dari makhluk gaib , klien & keluarga biasanya datang kedukun dan meminta doa-doa agar
penyakitnya berkurang .

3. Faktor Sosial dan Ikatan Kekerabatan


1. Bp.A yaitu ayah dari An. A seorang karyawan
2. umur  An.A 8 tahun
3. Suku bangsa padang

4. Faktor nilai budaya dan gaya hidup klien


1. Bahasa yang digunakan klien adalah bahasa indonesia
2. An.A dipijitmenggunakanbatangsereh yang di bakardenganbacaandoa-doa.
3. An. A terjatuh karena memanjat pohon
4. An.A tidak mengosumsi makanan seperti ikan, daging, dan telur, karena dukun setempat
melarangnya untuk memakan jenis makanan tersebut

5. Faktor hukum dan kebijakan yang berlaku


Jam berkunjung Klien pukul 09.00 sampai 17.00, jumlah anggota keluarga yang boleh
menunggu hanya kedua orang tua dan kerabat Klien,cara pembayaran biaya rumah sakit di
peroleh dari penghasilan kedua orang tua klien

6. Faktor Ekonomi
Bp.A seseorang yang berprofesi sebagai karyawan. Biaya rumah sakit ditanggung oleh keluarga
klien. Keluarga klien juga menggunakan asuransi.

7. Faktor Pendidikan
An.A pada saat ini masih duduk di Sekolah Dasar.
Tulang bersifat rapuh namun cukup mempunyai kekuatan dan gaya pegas untuk menahan
tekanan. Tapi, apabila tekanan eksternal yang datang lebih besar dari yang dapat diserap tulang,
maka terjadilah trauma pada tulang yang mengakibatkan rusaknya atau terputusnya kontinuitas
tulang.Ketika tulang patah, akan terjadi kerusakan di korteks, pembuluh darah, sumsum tulang
dan jaringan lunak. Akibat dari hal tersebut adalah terjadi perdarahan, kerusakan tulang dan
jaringan sekitarnya. Keadaan ini menimbulkan hematoma pada kanal medulla antara tepi tulang
di bawah periosteum dengan jaringan tulang yang mengatasi fraktur.

Terjadinya respon inflamasi akibat sirkulasi jaringan nekrotis adalah ditandai dengan vasodilatasi
dari plasma dan leukoit. Ketika terjadi kerusakan tulang, tubuh mulai melakukan proses
penyembuhan untuk memperbaiki cedera, tahap ini menunjukkan tahap awal penyembuhan
tulang. Hematoma yang terbentuk bisa menyebabkan peningkatan tekanan dalam sumsum tulang
yang kemudian merangsang pembebasan lemak dan gumpalan lemak tersebut masuk kedalam
pembuluh darah yang mensuplai organ-organ yang lain. Hematoma menyebabkan dilatasi kapiler
di otot, sehingga meningkatkan tekanan kapiler, kemudian menstimulasi histamin pada otot yang
iskhemik dan menyebabkan protein plasma hilang dan masuk ke interstitial. Hal ini
menyebabkan terjadinya edema. Edema yang terbentuk akan menekan ujung saraf, yang bila
berlangsung lama bisa menyebabkan Syndroma Comportement.

F. Etiologi
Fraktur dapat disebabkan oleh beberapa hal yaitu:
1. Penyebab fraktur adalah trauma
Fraktur patologis adalah  fraktur yang diakibatkan oleh trauma minimal atau tanpa trauma berupa
yang disebabkan oleh suatu proses yaitu :Osteoporosis Imperfekta,Osteoporosis dan Penyakit
metabolic.
Trauma Dibagi menjadi dua, yaitu :
 Trauma langsung, yaitu benturan pada tulang. Biasanya penderita terjatuh dengan posisi
miring dimana daerah trokhanter mayor langsung terbentur dengan benda keras.
 Trauma tak langsung, yaitu titik tumpuan benturan dan fraktur berjauhan, misalnya jatuh
terpeleset di kamar mandi pada orangtua.

2. Non Trauma
Fraktur terjadi karena kelemahan tulang akibat kelainan patologis didalam tulang, non trauma ini
bisa karena kelainan metabolik atau infeksi.
3. Stress
Fraktur stress terjadi karena trauma yang terus-menerus pada suatu tempat tertentu.

G. Manifestasi Klinis
 Nyeri terus-menerus dan bertambah berat sampai fragmen tulang diimobilisasi,
hematoma, dan edema.
 Deformitas karena adanya pergeseran fragmen tulang yang patah.
 Terjadi pemendekan tulang yang sebenarnya karena kontraksi otot yang melekat di atas
dan di bawah tempat fraktur.
 Pembengkakan dan perubahan warna lokal pada kulit sebagai akibat trauma dan
perdarahan yang mengikuti fraktur.

F. Tanda dan Gejala


Nyeri hebat di tempat fraktur,Tak mampu menggerakkan ekstremitas bawah,Rotasi luar dari kaki
lebih pendek dan Diikuti tanda gejala fraktur secara umum, seperti : fungsi berubah, bengkak,
kripitasi, sepsis pada fraktur terbuka, deformitas.

DIAGNOSA KEPERAWATAN  BIO,PSIKO,SOSIO,KULTURAL

Dx.KEPERAWATAN
NO DATA ANALISIS DATA BIO,PSIKO,SOSIAL,
CULTURE

Ds :An.A Mengatakan P : Gangguan rasa Gangguan rasa nyaman


1.
nyeri pada tulang nyaman berupa nyeri nyeri berhubungan
keringnya berhubungan dengan dengan pergeseran
pergeseran fragmen fragmen tulang 
Do:An.A Tampak lemas tulang 
dan kesakitan E : Klien mengatakan
merasakan nyeri dengan
skala 2-3
S : An.a tampak
lesu,lemah,dan meringis
kesakitan.

2. Ds : Bp.A mengatakan P: Resiko terjadinya Resiko terjadinya


dukun desa melarang infeksi berhubungan infeksi pada struktur
An.A untuk mengosumsi dengan kurangnya tulang dan jaringan
ikan,daging, dan telur pemenuhan nutrisi lunak sekitarnya
E: Setelah An.A dibawa berhubungan dengan
Do: An.A masih Tampak kedukun  Bp.A kurangnya pemenuhan
Lemah dan lesu mengatakan dukun desa nutrisi tehadap An.A
melarang An.A untuk
mengosumsi
ikan,daging, dan telur
S: An.A masih tampak
lemah dan lesu

3.
Ds : Bp.A mengatakan P: Resiko tinggi cedera Resiko tinggi cedera
setelah pijat oleh dukun berhubungan dengan berhubungan dengan
desa An.A masih diskontinuitas tulang diskontinuitas tulang
mengeluh nyeri pada E:setelah dipijit oleh
tulang keringnya dukun Bp.A mengatakan
An.A masih merasakan
Do : An.A tampak nyeri
meringis kesakitan S: An.A tampak lemas
dan meringis kesakitan

INTERVENSI/ RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN


Dx. Rencana Asuhan
NO. Tujuan Rasional
Keperawatan Keperawatan/Interverensi
Tujuan Jangka pendek:
1. Gangguan rasa 1.Kaji nyeri secara Mengetahui
nyaman nyeri  Setelah dilakukan komprehensif rentang respon
berhubungan asuhan keperawatan klien tentang
dengan selama 30 menit nyeri nyeri.
pergeseran berkurang dengan 1-2
fragmen tulang  skala 2. Tinggikan posisi Meningkatkan
ekstremitas pada bagian aliran balik
Tujuan Jangka panjang : yang sakit vena,
Setelah dilakukan mengurangi
Asuhan keperawatan edema/nyeri.
selama 2x 24 jam tingkat
kenyamanan klien
meningkat, tingkat nyeri 3. Lakukan dan awasi Mempertahanka
terkontrol dengan latihan gerak pasif/aktif. n kekuatan otot
Kriteria Hasil: dan
meningkatkan
a.Klien melaporkan nyeri sirkulasi
berkurang dg scala 1-2 vaskuler.

b.Ekspresi wajah tenang  4. Lakukan tindakan untuk Meningkatkan


meningkatkan kenyamanan sirkulasi umum,
c.klien dapat istirahat dan (masase, perubahan posisi). menurunakan
tidur area tekanan
lokal dan
kelelahan otot.

5.Kolaborasi dengan dokter Menurunkan


untuk pemberian analgetik nyeri melalui
untuk mengurangi nyeri. mekanisme
penghambatan
rangsang nyeri
baik secara
sentral maupun
perifer.

6.Evaluasi tindakan Menilai


pengurang nyeri/kontrol perkembangan
nyeri klien. masalah klien.

2. Resiko terjadinya Tujuan Jangka Pendek : 1.Kaji Nutrisi secara teratur Mengetahui
infeksi pada Setelah dilakukan asuhan perkembangan
struktur tulang keperawatan selama 30 nutrisi
dan jaringan menit kebutuhan nutrisi
lunak sekitarnya meningkat.
berhubungan 2. Berikan penjelasan pada Sebagai
dengan Tujuan Jangka Panjang : klien dan keluarga tindakan awal
kurangnya Setelah dilakukan mengenai pentingnya nutrisi untuk
pemenuhan tindakan keperawatan bagi proses penyembuhan menentukan
nutrisi tehadap selama 3 x 24 jam, fraktur klien intervensi
An.A kebutuhan nutrisi selanjutnya
terpenuhi dengan criteria
hasil : 3. Berikan penjelasan Sebagai
kepada klien dan keluarga tindakan untuk
1. Klien tidak terlihat mengenai kepercayaan mempertimbang
lemah dan lesu keluarga pada dukun kan antara
terhadap pemenuhan nutrisi budaya klien
klien. dan jenis
2. Klien dan keluarga makanan
menerima penjelasan dari pengganti yang
perawat tentang diperlukan
kebutuhan nutrisi dan untuk
manfaat nutrisi terhadap mempercepat
luka An.A proses
penyembuhan
3. Tidak terjadi infeksi luka
pada fraktur klien
4. Ajarkan Pola makan Mempercepat
4.Pemenuhan nutrisi dengan nutrisi yang baik proses
tercukupi penyembuhan
luka

5. Kolaborasi dengan Antibiotik


Dokter untuk pemberian mencegah
antibiotic perkembangan
mikroorganisme
patogen.

6.Evaluasi tindakan dalam Menilai


pemberian nutrisi perkembangan
masalah klien
Resiko tinggi Tujuan Jangka Pendek : 1. Pertahankan tirah baring/ meningkatkan
3. cidera Setelah dilakukan asuhan ekstremitas sesuai indikasi. stabilitas,
berhubungan keperawatan selama 30 Berikan sokongan sendi menurunkan
dengan menit tidak terjadi cidera diatas dan dibawahfraktur kemungkinan
diskontinuitas bila bergerak/membalik. gangguan posisi
tulang Tujuan Jangka Panjang : dan cedera
Setelah dilakukan asuhan
keperawatan selama 2x24
jam terjadi peningkatan  2.obsevasi pasien, beri Meningkatkan
Status keselamatan Injuri pengaman tempat tidur keselamatan
fisik dengan Kriteria pasien,
Hasil : menurunkan
kemungkinan
a.Bebas dari cidera pasien terjatuh

b.Mampu mencegah 3. Bantu dan Ajarkan klien Meningkatkan


cidera latihan rentang gerak pasif kemandirian
aktif (imobilisasi) pada klien dalam
c. Dapat melakukan ekstremitas yang sakit perawatan diri
mobilisasi dengan baik maupun yang sehat sesuai melakukan
keadaan klien. imobilisasi
sesuai kondisi
keterbatasan
klien

4.Libatkan banyak orang Meningkatkan


dalam memindahkan pasien, tingkat
atur posisi pasien yang kenyamanan
nyaman dan
keselamatan
pasien

5.   Kaji ulang foto/ Evaluasi. Memberikan


bukti visual
mulainya
pembentukan
kalus/ proses
penyembuhan.
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
Diagnosa Implementasi Rasional Evaluasi

Gangguan 1.Perawat mengkaji skala Perawat mengetahui Pukul 10.00 WIB


rasa nyaman nyeri secara komprehensif rentang respon
Tanggal 10/05/2012
berupa nyeri pada pasien dengan  skala nyeri pasien.
akut  nyeri 0-10 Dengan hasil skala
berhubungan nyeri pasien 2-3
S: Klien tidak
dengan 2.Perawat meninggikan
pergeseran posisi ekstremitas pada Perawat  dapat merasakan nyeri
fragmen bagian yang sakit den meningkatkan
lagi pada tulang
tulang  aliran balik vena
3. Perawat melakukan dan pasien untuk keringnya
mengawasi latihan gerak mengurangi
O: Klien tampak
pasif/aktif pada paien atau edema/nyeri.
imobilisasi tenang
Perawat  dapat
A: Tujuan tercapai
 4.Perawat melakukan Mempertahankan
tindakan untuk kekuatan otot  P: Hentikan
meningkatkan kenyamanan  pasien dan Intervensi
pasien (masase, perubahan meningkatkan
posisi). sirkulasi vaskuler.

5.Perawat  melakukan
kolaborasi dengan dokter
untuk pemberian analgetik Perawat dapat
untuk mengurangi nyeri. meningkatkan
sirkulasi umum dan
menurunakan area
tekanan lokal serta
kelelahan otot
pasien

Perawat  dapat
menurunkan nyeri 
pasien melalui
mekanisme
penghambatan
rangsang nyeri baik
secara sentral
maupun perifer
Resiko 1. Perawat mengkaji Nutrisi 1. Perawat Pukul 14.00 WIB,
terjadinya pasien secara teratur mengetahui
Tanggal 10/05/2012
infeksi pada perkembangan
struktur nutrisi pasien.
tulang dan
S :Klien
jaringan 2. Perawat memberikan 2. Sebagai tindakan
lunak penjelasan pada klien dan agar klien mengerti mengatakan nafsu
sekitarnya keluarga mengenai pentingnya nutrisi
makan bertambah
berhubungan pentingnya nutrisi bagi bagi proses
dengan proses penyembuhan fraktur penyembuhan luka O :Klien tidak
kurangnya klien fraktur
tampak lemah dan
pemenuhan
nutrisi 3. Perawat memberikan 3. Sebagai tindakan lesu
tehadap An.A penjelasan kepada klien dan agar pasien dapat
A : tujuan belum
keluarga mengenai mempertimbangkan
kepercayaan keluarga pada dalam pemilihan tercapai.
dukun terhadap pemenuhan makanan untuk
P : lanjutkan
nutrisi klien. proses kesembuhan
intervensi
fraktur dan
I : 1. Observasi
4 Perawat melakukan memenuhi
kebutuhan nutrisi
Kolaborasi dengan Dokter kebutuhan nutrisi.
klien
untuk pemberian vitamin
2. Tinjau
4. Membantu 
kecukupan nutrisi
   meningkatkan nafsu
klien
makan pasien
3. Identifikasi
Acupan nutrisi

  
Resiko tinggi 1. Perawat  1Agar perawat Pukul 10.30 WIB
cidera Mempertahankan tirah dapat.
Tanggal 10/05/2012
berhubungan baring/ ekstremitas sesuai meningkatkan
dengan indikasi. Memberikan stabilitas dan
diskontinuitas sokongan sendi diatas dan menurunkan
S: Klien
tulang dibawahfraktur bila kemungkinan
bergerak/membalik. gangguan posisi mengatakan sudah
dan cedera pasien
tidak merasakan
2. Perawat mengobsevasi
pasien, dan memberikan 2.Perawat dapat sakit
pengaman tempat tidur Meningkatkan
O: Klien tampak
keselamatan pasien
dan  menurunkan lemas
kemungkinan
A: Tujuan Belum
3. Perawat membantu dan pasien terjatuh.
Mengajarkan klien latihan Tercapai
rentang gerak pasif aktif 3. Perawat dapat
P: Lanjutkan
(imobilisasi) pada Meningkatkan
ekstremitas yang sakit kemandirian pasien Intervensi
maupun yang sehat sesuai dalam perawatan
I : 1.Berikan posisi
keadaan klien. diri  melakukan
imobilisasi sesuai yang aman untuk
4.Perawat melibatkan tim kondisi pasien
pasien dengan
medis yang lain dalam
memindahkan pasien dan 4. Perawat dapat meningkatkan
mengatur posisi pasien yang
membantu
2.obsevasi pasien,
nyaman Keterbatasan pasien
Dan meningkatkan beri pengaman
5.Perawat mengkaji ulang tingkat kenyamanan
tempat tidur
foto/ Evaluasi. dan keselamatan
pasien 2.Menilai ROM
pasien
5. Memberikan
bukti visual 3.Melakukan
mulainya mobilisasi
pembentukan kalus/
proses
penyembuhan.

Anda mungkin juga menyukai