METODE PERISTIWA
Dosen pengampu : Bahrul Ulum Ph.D
Disusun oleh :
Adinda Yasmin Mumtaz (0602519002)
Chaerunnisa (06025190 )
Khaerunnisa Alfitri (06025190 )
Segala puja hanya bagi Allah yang Maha Pengasi lagi Maha Penyayang. Berkat limpahan
karunia nikmat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang bertajuk “metode peristiwa”
dengan lancar. Penyusunan makalah ini dalam rangka memenuhi tugas Mata Kuliah Fiqih Ibadah
yang diampu oleh ustadz Bahrul Ulum Ph.d
Dalam proses penyusunannya tak lepas dari bantuan, arahan dan masukan dari berbagai pihak.
Untuk itu saya ucapkan banyak terima kasih atas segala partisipasinya dalam menyelesaikan
makalah ini.
Meski demikian, penulis menyadari masih banyak sekali kekurangan dan kekeliruan di dalam
penulisan makalah ini, baik dari segi tanda baca, tata bahasa maupun isi. Sehingga penulis secara
terbuka menerima segala kritik dan saran positif dari pembaca.
Demikian apa yang dapat kami sampaikan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk
masyarakat umumnya, dan untuk kami sendiri khususnya.
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
BAB II PENUTUP
A. Kesimpulan………………………………………………………………………
B. Saran……………………………………………………………………………..
3
BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Metode Peristiwa merupakan Cara Pembelajaran yang diambil dari Peristiwa atau
Kejadian yang telah atau sedang di alami, Karena peristiwa yang dialami oleh seseorang
akan mempengaruhi sikap dia pada kesempatan-kesempatan yang akan datang. Maka dari
itu Rasulullah SAW Menggunakan metode Peristiwa ini sebagai pembelajaran kepada
para sahabatnya
RUMUSAN MASALAH
TUJUAN MASALAH
4
BAB II
PEMBAHASAN
Pendidikan berlaku di setiap saat, karena peristiwa yang telah atau sedang dialami
oleh seseorang akan mempengaruhi sikap dia pada kesempatan-kesempatan yang akan
datang. Maka dari itu pendidik yang cerdas tidak akan membiarkan peristiwa berlalu
begitu saja tanpa adanya pelajaran. Peristiwa-peristiwa yang di alami ini bisa dijadikan
sebagai media pengajaran, pengarahan, bimbingan dan sarana untuk meluruskan
kekeliruan yang ada.
5
B. Rasulullah dalam menggunakan Metode Peristiwa
1. Rasulullah mengajarkan cara wudhu yang sempurna karena ada peristiwa salah seorang yang
tidak sempurna dalam wudhunya
Dari ‘Abdullah bin ‘Amr, ia berkata, “Kami pernah tertinggal dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wa sallam dalam suatu safar. Kami lalu menyusul beliau dan ketinggalan shalat yaitu shalat
‘Ashar. Kami berwudhu sampai bagian kaki hanya diusap (tidak dicuci, -pen). Lalu beliau
shallallahu ‘alaihi wa sallam memanggil dengan suara keras dan berkata, “Celakalah tumit-tumit
dari api neraka.” Beliau menyebut dua atau tiga kali. (HR. Bukhari no. 96 dan Muslim no. 241).
Yang namanya diusap, berarti tangan cukup dibasahi lalu menyentuh bagian anggota wudhu,
tanpa air mesti dialirkan.
2.
3.
6
C. Kelebihan dan Kekurangan Metode Peristiwa
1. Tarbiyah dengan memanfaatkan peristiwa tertentu memberi pengaruh yang sangat besar dalam
jiwa dan pikiran seorang anak didik karena dia memahami langsung dari peristiwa yang terjadi di
depan mata dan telinganya. Pemahaman seperti itu memiliki derajat keyakinan sekaligus
merupakan tingkatan belajar yang paling tinggi.
3. Tarbiyah dengan memanfaatkan peristiwa tertentu dapat membuka dialog antara pendidik dan
anak didik yang kemudian dapat menambah perkembangan pemikiran dan ilmu pengetahuan
anak didik.
4. Tarbiyah dengan memanfaatkan peristiwa tertentu dapat melahirkan kiat ilmiah untuk segala
problem. Misalnya saja, ketika turun hujan, seorang pendidik, dapat memanfaatkannya untuk
menjelaskan manfaat hujab bagi manusia, bumi, hewan, dan tumbuhan. Bisa jadi hal ini akan
mendorong murid-murid untuk bertanya tentang proses terjadinya hujan. Dengan demikian,
pendidik dapat menerangkan pelajaran tentang hal itu melalui metode ilmiah seraya menjelaskan
keagungan Allah SWT dan kekuasaan-Nya mengubah mendung menjadi titik-titik air. Artinya,
pendidik telah memanfaatkan hujan untuk memicu pertanyaan murid tentang proses kejadiannya,
kemudian pendidik memberikan solusi dengan metode ilmiah yang dikaitkan dengan keimanan
kepada Allah SWT.
5. Tarbiyah dengan memanfaatkan peristiwa tertentu dapat menjadi kesan sebagai hasil
pembelajaran yang lebih melekat dalam diri peserta didik
7
1. Tidak semua peserta didik mampu mengambil pelajaran dalam kejadian
3.
4.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
SARAN
Demikian makalah yang kami uraikan , Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis dan
pembaca. Mengingat dengan adanya kesalahan ataupun kekurangan kata, kami memohon maaf
8
kepada pembaca dan memohon ampun kepada Allah Subhanahu Wata’ala. Kami mengharapkan
kritik dan saran. Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
9
DAFTAR PUSTAKA
2. Al Ustadz Abu Abdirrahman M.P.I (2020) al-Tarbiyah bi al-Ahdats (Tarbiyah dengan Peristiwa dan
Kejadian). Jakarta
3.
4.
5. AD-DUASY, Muhammad bin Abdillah (1998) Tarbiyah Jaaddah Metode Tepat Membina Umat. Jakarta
10