Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH HADITS TARBAWI

METODE PERISTIWA
Dosen pengampu : Bahrul Ulum Ph.D

Disusun oleh :
Adinda Yasmin Mumtaz (0602519002)
Chaerunnisa (06025190 )
Khaerunnisa Alfitri (06025190 )

Pendidikan Agama Islam


Fakultas Psikologi dan Pendidikan
Tahun 2020
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warrahmatullahi wabarakatuh

Segala puja hanya bagi Allah yang Maha Pengasi lagi Maha Penyayang. Berkat limpahan
karunia nikmat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang bertajuk “metode peristiwa”
dengan lancar. Penyusunan makalah ini dalam rangka memenuhi tugas Mata Kuliah Fiqih Ibadah
yang diampu oleh ustadz Bahrul Ulum Ph.d

Dalam proses penyusunannya tak lepas dari bantuan, arahan dan masukan dari berbagai pihak.
Untuk itu saya ucapkan banyak terima kasih atas segala partisipasinya dalam menyelesaikan
makalah ini.

Meski demikian, penulis menyadari masih banyak sekali kekurangan dan kekeliruan di dalam
penulisan makalah ini, baik dari segi tanda baca, tata bahasa maupun isi. Sehingga penulis secara
terbuka menerima segala kritik dan saran positif dari pembaca.

Demikian apa yang dapat kami sampaikan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk
masyarakat umumnya, dan untuk kami sendiri khususnya.

Jakarta,7 Mei 2020

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah……………………………………………………….….


B. Rumusan Masalah…………………………………………………………………
C. Tujuan Masalah……………………………………………………………………

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Metode Peristiwa……………………………………………………....


B. Tujuan Ceramah…………………………………………………………………...
C. Ciri Khas Rasulullah Saat Berkhotbah…………………………………………....
D. Kekurangan dan Kelebihan Metode Peristiwa………....………………….………..

BAB II PENUTUP

A. Kesimpulan………………………………………………………………………
B. Saran……………………………………………………………………………..

3
BAB I

PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

Metode Peristiwa merupakan Cara Pembelajaran yang diambil dari Peristiwa atau
Kejadian yang telah atau sedang di alami, Karena peristiwa yang dialami oleh seseorang
akan mempengaruhi sikap dia pada kesempatan-kesempatan yang akan datang. Maka dari
itu Rasulullah SAW Menggunakan metode Peristiwa ini sebagai pembelajaran kepada
para sahabatnya

RUMUSAN MASALAH

1. Pengertian Metode Peristiwa

2. Rasulullah dalam menggunakan Metode Peristiwa

3. Kelebihan dan Kekurangan Metode Peristiwa

TUJUAN MASALAH

1. Mengetahui Pengertian Metode Peristiwa

2. Mengetahui Rasulullah dalam menggunakan Metode Peristiwa

3. Mengetahui Kelebihan dan Kekurangan Metode Peristiwa

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Metode Peristiwa

Pendidikan berlaku di setiap saat, karena peristiwa yang telah atau sedang dialami
oleh seseorang akan mempengaruhi sikap dia pada kesempatan-kesempatan yang akan
datang. Maka dari itu pendidik yang cerdas tidak akan membiarkan peristiwa berlalu
begitu saja tanpa adanya pelajaran. Peristiwa-peristiwa yang di alami ini bisa dijadikan
sebagai media pengajaran, pengarahan, bimbingan dan sarana untuk meluruskan
kekeliruan yang ada.

Adapun Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam yang menjadi pendidik


bagi para sahabatnya, nabi memberikan taujih pada setiap kesempatan, nabi pun
menyempurnakan tarbiyahnya melalui peristiwa dan kejadian, sehingga nabi
menempatkan para sahabatnya pada kondisi tertentu kemudian memberikan taujih
kepadanya.

Metode Pendidikan dengan Peristiwa atau Al Tarbiyah bil Al-ahdats adalah


konsep mendasar pendidikan yang diletakkan secara utuh oleh Rasulullah dalam
membina umatnya dengan cara menggunakan peristiwa yang terjadi pada saat itu untuk
dijadikan sebagai pelajaran

5
B. Rasulullah dalam menggunakan Metode Peristiwa

1. Rasulullah mengajarkan cara wudhu yang sempurna karena ada peristiwa salah seorang yang
tidak sempurna dalam wudhunya

‫سافَ ْرنَاهُ فَأَد َْر َكنَا َوقَ ْد أَ ْر َه ْقنَا‬


َ ‫سفَ ٍر‬
َ ‫سو ُل هَّللا ِ – صلى هللا عليه وسلم – ِفى‬ ُ ‫عَنْ َع ْب ِد هَّللا ِ ْب ِن َع ْم ٍرو قَا َل ت ََخلَّفَ َر‬
َ‫ب ِمن‬ ِ ‫ص ْوتِ ِه « َو ْي ٌل لِألَ ْعقَا‬ َ ‫ فَ َج َع ْلنَا نَ ْم‬، ُ ‫ضأ‬
َ ‫ فَنَادَى بِأ َ ْعلَى‬، ‫س ُح َعلَى أَ ْر ُجلِنَا‬ ْ ‫صالَةَ ا ْل َع‬
َّ ‫ص ِر َونَ ْحنُ نَتَ َو‬ َ َ‫صالَة‬ َّ ‫ال‬
ً َ‫ َم َّرتَ ْي ِن أَ ْو ثَال‬. » ‫النَّا ِر‬
‫ث‬

Dari ‘Abdullah bin ‘Amr, ia berkata, “Kami pernah tertinggal dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wa sallam dalam suatu safar. Kami lalu menyusul beliau dan ketinggalan shalat yaitu shalat
‘Ashar. Kami berwudhu sampai bagian kaki hanya diusap (tidak dicuci, -pen). Lalu beliau
shallallahu ‘alaihi wa sallam memanggil dengan suara keras dan berkata, “Celakalah tumit-tumit
dari api neraka.” Beliau menyebut dua atau tiga kali. (HR. Bukhari no. 96 dan Muslim no. 241).
Yang namanya diusap, berarti tangan cukup dibasahi lalu menyentuh bagian anggota wudhu,
tanpa air mesti dialirkan.

Di atas adalah contoh Rasulullah menggunakan Metode Peristiwa karena

2.

3.

6
C. Kelebihan dan Kekurangan Metode Peristiwa

Kelebihan metode peristiwa

1. Tarbiyah dengan memanfaatkan peristiwa tertentu memberi pengaruh yang sangat besar dalam
jiwa dan pikiran seorang anak didik karena dia memahami langsung dari peristiwa yang terjadi di
depan mata dan telinganya. Pemahaman seperti itu memiliki derajat keyakinan sekaligus
merupakan tingkatan belajar yang paling tinggi.

2. Tarbiyah dengan memanfaatkan peristiwa tertentu akan melahirkan pemahaman yang


bervariasi, tidak monoton. Dengan begitu, anak didik tetap kontinu dalam belajar tanpa bosan
atau jemu. Banyak aspek yang dapat kita terapkan melalui cara tarbiyah seperti itu.

3. Tarbiyah dengan memanfaatkan peristiwa tertentu dapat membuka dialog antara pendidik dan
anak didik yang kemudian dapat menambah perkembangan pemikiran dan ilmu pengetahuan
anak didik.

4. Tarbiyah dengan memanfaatkan peristiwa tertentu dapat melahirkan kiat ilmiah untuk segala
problem. Misalnya saja, ketika turun hujan, seorang pendidik, dapat memanfaatkannya untuk
menjelaskan manfaat hujab bagi manusia, bumi, hewan, dan tumbuhan. Bisa jadi hal ini akan
mendorong murid-murid untuk bertanya tentang proses terjadinya hujan. Dengan demikian,
pendidik dapat menerangkan pelajaran tentang hal itu melalui metode ilmiah seraya menjelaskan
keagungan Allah SWT dan kekuasaan-Nya mengubah mendung menjadi titik-titik air. Artinya,
pendidik telah memanfaatkan hujan untuk memicu pertanyaan murid tentang proses kejadiannya,
kemudian pendidik memberikan solusi dengan metode ilmiah yang dikaitkan dengan keimanan
kepada Allah SWT.

5. Tarbiyah dengan memanfaatkan peristiwa tertentu dapat menjadi kesan sebagai hasil
pembelajaran yang lebih melekat dalam diri peserta didik

Kekurangan Metode Peristiwa

7
1. Tidak semua peserta didik mampu mengambil pelajaran dalam kejadian

2. Hanya bisa mengambil pelajaran di dalam kejadian yang di alami saja

3.

4.

BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

SARAN

Demikian makalah yang kami uraikan , Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis dan
pembaca. Mengingat dengan adanya kesalahan ataupun kekurangan kata, kami memohon maaf

8
kepada pembaca dan memohon ampun kepada Allah Subhanahu Wata’ala. Kami mengharapkan
kritik dan saran. Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

9
DAFTAR PUSTAKA

1. pesantrenpersisbangil, KARAKTERISTIK KURIKULUM PENDIDIKAN ISLAM

2. Al Ustadz Abu Abdirrahman M.P.I (2020) al-Tarbiyah bi al-Ahdats (Tarbiyah dengan Peristiwa dan
Kejadian). Jakarta

3.

4.

5. AD-DUASY, Muhammad bin Abdillah (1998) Tarbiyah Jaaddah Metode Tepat Membina Umat. Jakarta

10

Anda mungkin juga menyukai