Anda di halaman 1dari 20

Prinsip dan Alat

Evaluasi Pembelajaran
dlm Pendidikan
KELOMPOK II A
• Adinda Yasmin Mumtaz • Harni Nursuci Romadhona
• Afifah Ramadhani • Khaerunnisa Alfitri
Voice by : Harni Nursuci Romadhona
APA ITU
EVALUASI ?!
Voice by : Afifah Ramadhani
PRINSIP-PRINSIP
EVALUASI

1 Kontinuitas 2
PEMBELAJARAN
Komprehensif 3 Adil dan
Objektif

4 Kooperatif
5 Praktis

( KLIK 1,2,3,4,5 UNTUK


Voice by : Khaerunnisa Alfitri
Pr in si p -p ri n s i p
Evalua s i P en d i d i k an
PRINSIP-PRINSIP
EVALUASI PENDIDIKAN

1 KETERPADUAN 2 KARAKTERISTI
K SISWA
3 KOHERENSI
4 PEDAGOGIK 5 AKUNTABILITAS

Voice by : Khaerunnisa Alfitri


PRINSIP-PRINSIP EVALUASI
PENDIDIKAN MENURUT
Khusnuridlo :
1
KOMPA2
3
KOMPREHENSIF RATIF KONTINYU

4
OBJEKTIF
5KRITERIA
BERDASARKAN
YANG VALID
6 FUNGSIONAL

Voice by : Harni Nursuci Romadhona


7 DIAGNOSTIK REFERENSI :
Khusnuridlo. (2010). Prinsip-prinsip
Evaluasi Program
Pendidikan (Online).
Supervisi
Klik untuk detail

ALAT EVALUASI
PEMBELAJARAN
TES NONTES

Tes secara lisan Tes tulisan Observasi wawancara

Studi kasus Rating scale


Tes tindakan Soal-soal tes
ada yang Check list Inventory
disusun dalam
Voice by : Adinda Yasmin Mumtaz bentuk objektif
Klik untuk detail

ALAT EVALUASI
PENDIDIKAN
TES NONTES

Tes Seleksi Tes Awal Skala Bertingkat Kuesioner

Tes Akhir Tes Diagnostik Daftar cocok wawancara

Tes Formatif Tes Sumatif


Pengamatan Riwayat Hidup

Voice by : Afifah Ramadhani


Semoga
Bermanfaat !
- Kelompok IIA
THANKS!
Adil & Objektif

Kontinuitas 1. Semua peserta didik harus diperlakukan sama tanpa


“pandang bulu”.
1. Hasil evaluasi yang diperoleh pada suatu waktu harus
senantiasa 2. Hendaknya bertindak secara objektif, apa adanya sesuai
dihubungkan dengan hasil-hasil pada waktu sebelumnya, dengan kemampuan peserta didik.
sehingga dapat diperoleh gambaran yang jelas dan berarti
tentang perkembangan peserta didik. 3. Sikap like and dislike, perasaan, keinginan, dan
prasangka yang bersifat negatif harus dijauhkan.
2. Perkembangan belajar peserta didik tidak dapat dilihat
dari dimensi produk saja tetapi juga dimensi proses 4. Evaluasi harus didasarkan atas kenyataan (data dan
bahkan dari dimensi input. fakta)yang sebenarnya,bukan hasil manipulasi /
rekayasa

Kompeherensif
1. mengambil seluruh objek, sebagai bahan evaluasi.Misalnya,
jika objek evaluasi itu adalah peserta didik

2. seluruh aspek kepribadian peserta didik itu harus dievaluasi,


baik yang menyangkut kognitif, afektif maupun psikomotor Referensi :
Zainal, A. (2010). Evaluasi Pembelajaran.
3. mengevaluasi objek-objek evaluasi lainnya Bandung: PT.Remaja Rosdakarya.
Praktis

Praktis mengandung arti mudah


digunakan.
(a) Bagi yang menyusun alat
evaluasi maupun orang lain
Kooperatif yang akan menggunakan alat
tersebut.
(b) Harus memperhatikan bahasa
Dalam kegiatan evaluasi, hendaknya
dan petunjuk mengerjakan soal.
bekerjasama dengan semua pihak,
seperti:(a) Orang tua peserta didik,(b)
Sesama guru,(c) Kepala sekolah,(d)
Peserta didik itu sendiri.

Hal ini dimaksudkan agar semua pihak


merasa puas dengan hasil evaluasi,dan
pihak-pihak tersebut merasa dihargai.

Referensi :
Zainal, A. (2010). Evaluasi Pembelajaran.
Bandung: PT.Remaja Rosdakarya.
Koherensi
Keterpaduan Karakteristik siswa
Dalam evaluasi harus mengikuti
Dalam evaluasi harus keterlibatan siswa, diciptakan
Evaluasi merupakan
mengikuti keterlibatan siswa, bahwa evaluasi terhadap kegiatan
komponen integral dalam
diciptakan bahwa evaluasi siswa merupakan kebutuhan
program pengajaran
terhadap kegiatan siswa mutlak, bukan sesuatu yang ingin
disamping tujuan intruksional,
merupakan kebutuhan mutlak, dihindari. Dengan evaluasi siswa
materi pengajaran dan metode
bukan sesuatu yang ingin dapat mengetahui sejauh mana
pengajaran. Karena itu
dihindari. Dengan evaluasi siswa berhasil dalam kegiatan
perncanaan evaluasi tidak
siswa dapat mengetahui belajar mengajar yang dijalaninya
boleh dipisahkan dari
sejauh mana siswa berhasil secara aktif.
komponen-kompenen tersebut
dalam kegiatan belajar
dan harus sudah diterapkan
mengajar yang dijalaninya
pada waktu menyusun sebuah
secara aktif.
pelajaran
Referensi :
Dr. Elis Ratnawulan, S. S. (n.d.). Evaluasi
Pembelajaran Dengan Pendekatan Kurikulum 2013.
Bandung: Pustaka Setia Bandung.
Akuntabilitas

Dapat memberikan laporan


pertanggungjawaban (accountability) secara
benar kepada pihak-pihak yang
Pedagogis berkepentingan dengan pendidikan (orangtua,
majikan, masyarakat, lembaga pendidikan)
tentang sejauhmana keberhasilan program.
evaluasi perlu diterapkan sebagai upaya
Dengan mengetahui keadaan kemajuan
perbaikan sikap dan TIngkah laku ditinjau dari belajar siswa, dapat dipertimbangkan
segi pendidikan. pemanfaatannya
a.sebagai alat motivasi dalam kegiatan belajar.
b.hasil evaluasi hendaknya dirasakan sebagai
ganjaran (reward) yakni sebagai penghargaan
bagi yang berhasil dan sebagai hukuman bagi
yang tidak / yang kurang berhasil.
Referensi :
Dr. Elis Ratnawulan, S. S. (n.d.). Evaluasi
Pembelajaran Dengan Pendekatan Kurikulum 2013.
Bandung: Pustaka Setia Bandung.
KHUSNURIDHO
1. KOMPREHENSIF
Evaluasi harus mencakup bidang sasaran yang luas atau menyeluruh, baik aspek personalnya,
materialnya, maupun aspek operasionalnya. Evaluasi tidak hanya ditujukan pada salah satu aspek saja.
Misalnya aspek personalnya, jangan hanya menilai gurunya saja, tetapi juga murid, karyawan dan kepala
sekolahnya. Begitu pula untuk aspek material dan operasionalnya. Evaluasi harus dilakukan secara
menyeluruh.

2. kOMPARATIF
evaluasi harus dilaksa-nakan secara bekerjasama dengan semua orang. Sebagai contoh dalam
mengevaluasi keberhasilan guru dalam mengajar, harus bekerjasama antara pengawas, kepala sekolah, guru
itu sendiri, dan bahkan, dengan pihak murid. Dengan melibatkan semua pihak diharapkan dapat mencapai
keobyektifan dalam mengevaluasi

3. KONTINYU
Evaluasi hendaknya dilakukan secara terus-menerus selama proses pelaksanaan program. Evaluasi tidak
hanya dilakukan terhadap hasil yang telah dicapai, tetapi sejak pembuatan rencana sampai dengan tahap
laporan. Hal ini penting dimaksudkan untuk selalu dapat memonitor setiap saat atas keberhasilan yang telah
dicapai dalam periode waktu tertentu. Aktivitas yang berhasil diusahakan terjadi peningkatan, sedangkan
aktivi-tas yang gagal dicari jalan lain untuk mencapai keberhasilan.
KHUSNURIDHO
4. OBJEKTIF
Mengadakan evaluasi harus menilai sesuai dengan kenyataan yang ada. Katakanlah yang
hijau itu hijau dan yang merah itu merah. Jangan sampai mengatakan yang hijau itu kuning,
dan yang kuning itu hijau. Sebagai contoh, apabila seorang guru itu sukses dalam mengajar,
maka katakanlah bahwa guru ini sukses, dan sebaliknya apabila jika guru itu kurang berhasil
dalam mengajar, maka katakanlah bahwa guru itu kurang berhasil. Untuk mencapai
keobyektifan dalam evaluasi perlu adanya data dan fakta. Dari data dan fakta inilah dapat
mengolah untuk kemudian diambil suatu kesimpulan. Makin lengkap data dan fakta yang
dapat dikumpulkan maka makin obyektiflah evaluasi yang dilakukaN.

5.BERDASARKAN KRITERIA YG VALID


Selain perlu adanya data dan fakta, juga perlu adanya kriteria-kriteria tertentu. Kriteria yang
digunakan dalam evaluasi harus konsisten dengan tujuan yang telah dirumuskan. Kriteria ini
digunakan agar memiliki standar yang jelas apabila menilai suatu aktivitas supervisi
pendidikan. Kekonsistenan kriteria evaluasi dengan tujuan berarti kriteria yang dibuat harus
mempertimbangkan hakikat substansi supervisi pendidikan
KHUSNURIDHO
6. FUNGSIONAL
Evaluasi memiliki nilai guna baik secara langsung maupun tidak
langsung. Kegunaan langsungnya adalah dapatnya ¬hasil evaluasi
digunakan untuk perbaikan apa yang dievaluasi, sedangkan kegunaan
tidak langsungnya adalah hasil evaluasi itu dimanfaatkan untuk
penelitian atau keperluan lainnya

7. DIAGNOSTIK
Setiap hasil evaluasi harus didokumentasikan. Bahan-bahan dokumentasi
hasil evaluasi inilah yang dapat dijadikan dasar penemuan kelemahan-
kelemahan atau kekurangan-kekurangan yang kemudian harus diusahakan
jalan pemecahannya.
REFERENSI :
Khusnuridlo. (2010). Prinsip-prinsip
Evaluasi Program Supervisi Pendidikan
(Online).
TES

suatu alat atau prosedur yang sistematis dan NON TES


objektif untuk memperoleh data-data atau
keterangan-keterangan yang diingikna a) Observasi
tentang seseorang, dengan cara yang boleh b) Wawancara
dikatakan tepat dan cepat. c) Studi kasus.
d) Rating scale (skala
Dilihat dari segi bentuknya, tes ini ada yang penilaian).
diberikan: a. Tes secara lisan (menuntut e) Check list.
jawaban secara lisan), b. Tes tulisan f) Inventory.
(menuntut jawaban secara tulisan), c. Tes
tindakan (menuntut jawaban dalam bentuk
perbuatan). d. Soal-soal tes ada yang
disusun dalam bentuk objektif, ada juga Referensi :
yang dalam bentuk esai atau uraian. Amir Daien Indrakusuma. 1998. Evaluasi
Pendidikan Penilaian Hasil-hasil Belajar.
jilid 1 Terbitan Sendiri
TES
Tes merupakan alat ukur yang standar dan obyektif sehingga dapat digunakan secara
meluas untuk mengukur dan membandingkan keadaan psikis atau tingkah laku individu

• Tes Diagnostik, Tes ini adalah tes yang digunakan


• Tes seleksi, Tes seleksi sering dikenal dengan tes untuk mengetahui kelemahan-kelemahan siswa
saringan atau ujian masuk. Tes ini dilaksanakan dalam sehingga berdasarkan kelemahan-kelemahan
rangka penerimaan calon siswa baru tersebut dapat dilakukan pemberian perlakuan
• Tes awal, Tes awal dilaksanakan dengan tujuan untuk yang tepat.
mengetahui sejauh manakah materi atau bahan pelajaran • Tes Formatif, Tes ini adalah tes untuk mengetahui
yang akan diajarkan telah dapat dikuasai oleh peserta sejauhmana siswa telah terbentuk setelah
didik. mengikuti suatu program tertentu.
• Tes akhir Tes akhir dikenal dengan istilah post-test. Tes • Tes Sumatif Yaitu tes yang dilaksanakan setelah
akhir dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui berakhirnya pemberian sekelompok program atau
apakah semua materi pelajaran yang tergolong penting sebuah program yang lebih besar.
sudah dapat dikuasai dengan sebaik-baiknya oleh peserta
didik.
REFERENSI :
slameto, Evaluasi Pendidikan, Bumi Aksara:
Jakarta, hal 93-94
NON TES
nontes sangat penting dalam mengevaluasi siswa pada ranah afektif dan psikomotor,
berbeda dengan teknik tes yang lebih menekankan asfek kognitif.

• Wawancara (interview), Metode atau cara yang


digunakan untuk mendapatkan jawaban dari
• Skala bertingkat (rating scale), Skala yang responden dengan jalan tanya jawab sepihak.
• Pengamatan (observasi), suatu teknik yang
menggambarkan suatu nilai yang berbentuk angka
dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan
terhadap suatu hasil perkembangan. secara teliiti serta pencatatan secara sistematis.
• Kuesioner, kuesioner adalah berupa daftar Ada tiga macam ovservasi yaitu, Observasi
pertanyaan yang harus diisi oleh seseorang yang partisipan, Observasi sistematik, Observasi
akan diukur (responden). eksperimental.
• Daftar cocok (chek list), deretan pernyataan, • Riwayat hidup, Gambaran tentang keadaan
dimana responden yang dievaluasi tinggal seseorang selama dalam masa kehidupannya.
membubuhkan tanda cocok ( √ ) di tempat yang
sudah disediakan.

Anda mungkin juga menyukai