Anda di halaman 1dari 16

ASESEMEN OTENTIK

FISIKA
Pengertian, Jenis-jenis,ciri-ciri, Tujuan Dan
Fungsi, Serta Prinsip-prinsip Asesmen Otentik.

Dosen Pengampu : Prof. Dr. Undang Rosidin, M.Pd.

NAMA KELOMPOK 1 :
1. FITRI NUR HIDAYAH 1813022007
2. ROZA AMALIA 1813022025
3. ELIN MELINDA 1813022027
01 Pengertian Penilaian Otentik

02 Jenis – Jenis Penilaian


Otentik

03 Ciri – ciri Penilaian Otentik

04 Tujuan dan Fungsi Penilaian


Otentik

05 Prinsip-prinsip Penilaian
Otentik
Pengertian Penilaian Otentik
Kunandar (2013) mengungkapkan
Menurut Mc. Tighe Ferrara (1995), bahwa asesmen otentik merupakan
asesmen otentik adalah kegiatan kegiatan menilai siswa yang
mencari dan mengumpulkan serta menekankan pada apa yang
mensistesis informasi kemampuan seharusnya dinilai secara nyata, baik
peserta didik dalam memahami dan proses maupun hasil dengan berbagai
menerapkan pengetahuan dan instrumen penilaian yang disesuaikan
keterampilan proses dalam situasi dengan tuntutan kompetensi yang ada.
nyata.

Berdasarkan pendapat beberapa ahli tersebut,


Sementara Wiggins (1993) dapat disimpulkan bahwa asesmen otentik
mengatakan bahwa, asesmen otentik adalah penilaian yang menekankan pada
merupakan masalah atau pertanyaan proses dan hasil belajar yang
yang bermakna dan melibatkan menggambarkan sikap, pengetahuan, dan
peserta didik menggunakan keterampilan peserta didik selama maupun
pengetahuannya untuk unjuk kerja setelah proses kegiatan belajar mengajar
secara efektif dan kreatif. berlangsung.
Jenis – Jenis Penilaian
Otentik Penilaian Ranah Sikap / Afektif Contoh Lembar Observasi Penilaian
Penilaian pada ranah sikap / Sikap
afektif, dapat dinilai melalui
observasi, penilaian diri, teman
sebaya, dan jurnal. Pengukuran
sikap sangat sukar bahkan
mungkin tidak pernah dapat
dilakukan dengan validitas,
reliabilitas, dan objektifitas yang
tinggi.
Jenis – Jenis Penilaian
Otentik

Sementara itu, Deni Kurniawan (2014) juga memberikan penjelasan


mengenai proses berpikir afektif, yaitu :
a. Penerimaan, yaitu kemampuan menjadi peka tentang sesuatu apa
adanya.
b. Partisipasi, yaitu kerelaan memperhatikan dan berpartisipasi dalam
suatu kegiatan tersebut.
c. Penilaian dan penentuan sikap, yaitu kemampuan memberikan nilai
dan menentukan sikap dari peserta didik.
d. Organisasi, yaitu kemampuan membentuk sistem nilai sebagai
pedoman hidup.
e. Pembentukan pola hidup, yaitu kemampuan menghayati nilai
sehingga menjadi pegangan hidup.
(Kurniawan. 2014 : 12)
Jenis – Jenis Penilaian
Otentik

Penilaian Ranah Pengetahuan / Kognitif

Penilaian pada ranah pengetahuan / kognitif dinilai melalui


tes tertulis, lisan, penugasan dan penilaian produk.

Dalam penyusunan instrumen penilaian tertulis perlu


mempertimbangkan :
• Substansi, misalnya kesesuaian butir soal dengan
indikator soal dan indikator pembelajaran
• Konstruk, misalnya rumusan soal atau pertanyaan harus
jelas dan tegas
• Bahasa, misalnya rumusan soal tidak mengguanakan
kata/kalimat yang menimbulkan penafsiran ganda.
Jenis – Jenis Penilaian Otentik

Tes tertulis dapat digolongkan menjadi dua


bentuk, yaitu tes tertulis jawaban terbuka
(extended-response) dan jawaban terbatas
(restricted-response), dalam hal ini tergantung
pada kebebasan yang diberikan kepada peserta
didik untuk mengorganisasikan atau menyusun
ide-idenya dan menuliskan jawabannya.

Tes lisan yakni tes yang pelaksanaannya


dilakukan dengan mengadakan tanya jawab
secara langsung anatara pendidik dan
peserta didik penilaian lisan sering digunakan
oleh pendidik di kelas untuk menilai peserta
didik dengan cara memberikan beberapa
pertanyaan secara lisan dan dijawab oleh
peserta didik secara lisan juga.
Jenis – Jenis Penilaian Otentik

Penilaian produk adalah penilaian terhadap proses


pembuatan dan kualitas suatu produk. Pengembangan
produk meliputi tiga tahap dan setiap tahap perlu diadakan
penilaian yaitu : (1) tahap persiapan, (2) tahap pembuatan
produk (proses), dan (3) tahap penilaian produk (appraisal).

(Rosidin. 2016 : 5-9)


Jenis – Jenis Penilaian Otentik

Penilaian Ranah Keterampilan / Psikomotorik


Menurut Deni Kurniawan (2014) ada beberapa proses berpikir
psikomotorik, yaitu :
• Persepsi, yaitu kemampuan mimilah dan kepekaan terhadap
sesuatu.
• Kesiapan, yaitu kemampuan kesiapan diri secara fisik.
• Gerakan terbimbing, yaitu kemampuan meniru contoh.
• Gerakan terbiasa, yaitu keterampilan yang berpegang pada
suatu pola.
• Gerakan kompleks, yaitu gerakan luwes, lancar, gesit, dan
lincah.
• Penyesuaian, yaitu kemampuan mengubah dan mengatur
kembali.
• Kreativitas, yaitu kemampuan menciptakan pola baru.
(Kurniawan. 2014 : 13)
Jenis – Jenis Penilaian Otentik

Pada penilaian ranah keterampilan /


psikomotorik, penilaiannya menuntut
siswa untuk mendemonstrasikan semua
kemampuannya dengan menggunakan :
• penilaian kinerja atau tes praktik,
• penilaian proyek,
• dan penilaian portofolio.
Ciri – ciri Penilaian Otentik

Menurut Kunandar (2013), ciri-ciri asesmen otentik sebagai berikut :


(1) Harus mengukur semua aspek pembelajaran, yakni kinerja dan hasil
atau produk;
(2) Dilaksanakan selama dan sesudah proses pembelajaran berlangsung;
(3) Menggunakan berbagai cara dan sumber;
(4) Tes hanya salah satu alat pengumpul data penelitian;
(5) Tugas-tugas yang diberikan kepada peserta didik harus mencerminkan
bagian-bagian kehidupan peserta didik, bukan keluasannya (kuantitas).
(Kunandar. 2013 : 38)
Ciri – ciri Penilaian Otentik

Secara umum, ciri-ciri penilaian otentik antara lain :


• Berbasis Kompetensi
• Individual
• Berpusat pada Peserta Didik
• Otentik
• On-going (berkelanjutan)
(Rosidin. 2016 : 13-14)
Tujuan dan Fungsi Penilaian Otentik

Adapun tujuan dan fungsi penilaian otentik adalah :


• Mengembangkan respon peserta didik daripada menyeleksi pilihan-
pilihan yang sudah ditentukan sebelumnya.
• Menunjukkan cara berfikir tingkat tinggi (higher order thinking)
• Secara langsung mengevaluasi proyek-proyek yang bersifat holistic
atau menyeluruh.
• Mensintesis dengan pembelajaran dikelas
• Menggunakan kumpulan pekerjaan atau tugas peserta didik (portfolio)
dalam jangka wakt yang lama.
• Memberikan kesempatan untuk melakukan penilaian beragam.
• Didasarkan pada kriteria yang jelas diketahui peserta didik.
• Berhubungan erat dengan belajar dikelas.
• Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengevaluasi
pekerjaannya.
(Rosidin. 2016 : 15)
Prinsip-prinsip Penilaian

Menurut Kokom Komalasari (2013), prinsip – prinsip asesmen


otentik antara lain :
• Validitas.
• Reliabilitas
• Menyeluruh
• Berkesinambungan
• Objektif
(Komalasari. 2013 : 151)
Prinsip-prinsip Penilaian

Sedangkan menurut Undang Rosidin (2016), prinsip – prinsip


penilian otentik sebagai berikut :
• Proses penilaian harus merupakan bagian yang tak
terpisahkan dari proses pembelajaran, bukan bagian terpisah
dari proses pembelajaran.
• Penilaian harus mencerminkan masalah dunia nyata (real
word problem), atau masalah keseharian peserta didik, bukan
hanya masalah dunia sekolah.
• Penilaian harus menggunakan berbagai ukuran, metode dan
kriteria yang sesuai dengan karakteristik dan esensi
pengalaman belajar.
• Penilaian harus bersifat holistik, yang mencakup semua aspek
dari tujuan pembelajaran (kognitif, afektif, psikomotor).

(Rosidinin. 2016 : 15)


THANK YOU
Insert the Subtitle of Your Presentation

Anda mungkin juga menyukai