LPMP JATENG
LATAR BELAKANG
Penilaian otentik sebenarnya telah lama
dikenal di dunia pendidikan, tetapi baru
“naik daun” di era KTSP (Nurgiyantoro
2008:253).
KTSP sudah “memberi ruang” terhadap
penilaian otentik tetapi implementasinya di
sekolah belum berjalan optimal.
Penilaian otentik bukan hal baru dalam
dunia pendidikan melainkan penerapannya
belum dilakukan oleh para guru (Kunandar
(2014) .
LPMP JATENG
KARAKTERISTK PENILAIAN
KINERJA
respon terstruktur: menyusun respon, memberikan
respon lanjutan, unjuk kerja, atau menciptakan produk,
berpikir lebih tinggi dalam menyusun respon pada
pertanyaan terbuka-tertutup,
keaslian: bermanfaat, menantang, dan melibatkan
kegiatan yang mencerminkan instruksi yang baik atau
konteks berdasarkan kenyataan lainnya agar peserta
didik mampu menunjukkan kinerja,
utuh: penugasan utuh pada keahlian bahasa dan dalam
beberapa kasus, terintegrasi pengetahuannya,
proses dan produk: prosedur dan strategi untuk
membuat respon yang benar atau menemukan solusi
suatu permasalahan yang kompleks.
LPMP JATENG
KETERAMPILAN
PENILAIAN PENGETAHUAN
sebagai penilain potensi intelektual yang terdiri atas
tahapan mengetahui, memahami, menerapkan,
menganalisis, mensintesis, dan mengevaluasi (Anderson &
Krathwohl dalam Kemdikbud 2013:41).
Penilaian terhadap pengetahuan peserta didik dapat
dilakukan melalui tes tulis, tes lisan, dan penugasan (Sani
2014:205).
Permendikbud Nomor 104 Tahun 2014, istilah tes lisan
diganti dengan observasi terhadap diskusi, tanya
jawab, dan percakapan.
LPMP JATENG
PENGETAHUAN KONSEPTUAL
Memuat ide (gagasan) dalam suatu disiplin ilmu yang
memungkinkan orang untuk mengklasifikasikan sesuatu
objek itu contoh atau bukan contoh, juga
mengelompokkan (mengkategorikan) berbagai objek.
meliputi prinsip (kaidah), hukum, teorema, atau rumus
yang saling berkaitan dan terstruktur dengan baik
(Anderson, L. & Krathwohl dalam Kemdikbud 2013:43).
meliputi pengetahuan klasifikasi dan kategori,
pengetahuan dasar dan umum, pengetahuan teori,
model, dan struktur.
LPMP JATENG
PENGETAHUAN PROSEDURAL
pengetahuan tentang bagaimana
urutan langkah-langkah dalam
melakukan sesuatu. pengetahuan
dari umum ke khusus dan algoritma,
pengetahuan metode dan teknik
khusus dan pengetahuan kriteria
untuk menentukan penggunaan
prosedur yang tepat (Anderson, L. & Krathwohl
dalam Kemdikbud 2013:43-44).
LPMP JATENG
PENILAIAN KETERAMPILAN
Permendikbud nomor 66 tahun 2013 : pendidik
menilai kompetensi keterampilan melalui
penilaian kinerja, yaitu penilaian yang menuntut
peserta didik mendemonstrasikan suatu kompetensi
tertentu dengan menggunakan tes praktik, projek, dan
penilaian portofolio (Sani 2013:205).
Permendikbud No. 104 Tahun 2014 menjelaskan
bahwa teknik penilaian keterampilan meliputi
praktik, projek, portofolio, produk, dan
tertulis.
LPMP JATENG
TES UNJUK
KERJA/KINERJA/PRAKTIK
Tes unjuk kerja/kinerja/praktik menuntut respon
berupa keterampilan melakukan suatu aktivitas atau
perilaku sesuai dengan tuntutan kompetensi.
Tes praktik dilakukan dengan mengamati kegiatan
peserta didik dalam melakukan sesuatu.
digunakan untuk menilai ketercapaian kompetensi
yang menuntut peserta didik melakukan tugas
tertentu seperti: praktik di laboratorium, praktik salat, praktik
olahraga, bermain peran, memainkan alat musik, bernyanyi,
membaca puisi/deklamasi, dan sebagainya.
LPMP JATENG
PROJEK
tugas-tugas belajar (learning tasks) yang meliputi
kegiatan perancangan, pelaksanaan, dan pelaporan
secara tertulis maupun lisan dalam waktu tertentu.
penilaian terhadap suatu tugas yang harus
diselesaikan dalam periode tertentu.
tugas berupa suatu investigasi sejak dari
perencanaan, pengumpulan, pengorganisasian,
pengolahan dan penyajian data.
dapat digunakan untuk mengetahui pemahaman,
kemampuan mengaplikasikan, penyelidikan dan
menginformasikan peserta didik pada mata
pelajaran dan indikator/topik tertentu secara jelas.
LPMP JATENG
PENGEMBANGAN PRODUK
a) Tahap persiapan, meliputi: penilaian kemampuan peserta didik
dalam merencanakan, menggali, dan mengembangkan
gagasan, dan mendesain produk.
PENILAIAN PORTOFOLIO
Istilah portofolio pertama kali dipergunakan di kalangan
fotografer dan artis, yaitu suatu kegiatan untuk menunjukkan
hasil kerja dalam suatu periode tertentu. Kala itu, portofolio
berupa koleksi pekerjaan yang dimiliki dan digunakan oleh
fotografer untuk menujukkan prospektif pekerjaan kepada
pelanggannya (Sani 2014:239).
Dalam dunia pendidikan, portofolio dapat digunakan sebagai
bukti hasil belajar peserta didik. Portofolio adalah bukti
pengalaman yang dihasilkan selama proses pembelajaran.
LPMP JATENG
PORTOFOLIO
Portofolio dapat berupa sekumpulan artefak (bukti
karya/kegiatan/data) sebagai bukti (evidence) yang
menunjukkan perkembangan dan pencapaian suatu
program.
Portofolio berasal dari bahasa Inggris portofolio yang
artinya dokumen atau surat-surat.
Dalam dunia pendidikan, portofolio adalah suatu
kumpulan pekerjaan peserta didik dengan maksud
tertentu dan terpadu yang diseleksi menurut panduan-
panduan yang ditentukan (Yamin 2007:260).
Penilaian portofolio pada dasarnya menilai karya-karya
peserta didik secara individu pada satu periode untuk
suatu mata pelajaran (Sudaryono 2013:83).
LPMP JATENG
PORTOFOLIO
(1) dapat mencakup ranah kognitif, afektif, dan
psikomotor secara bersama-sama, (2) berorientasi
baik pada proses maupun produk belajar, dan (3)
dapat memfasilitasi kepentingan dan kemajuan
peserta didik secara individual.
menerapkan prinsip penilaian proses dan hasil
sekaligus (Widoyoko 2013:124).
mengandung tiga elemen pokok yaitu: (1)
sampel karya peserta didik, (2) evaluasi diri, dan (3)
kriteria penilaian yang jelas dan terbuka.
LPMP JATENG
FOLDER PORTOFOLIO
cover letter, yaitu rangkuman dari apa yang telah
dibuat peserta didik sebagai bukti hasil belajarnya,
daftar isi portofolio,
entri (dengan tanggal pada setiap entri). Entri
dibedakan menjadi dua, yaitu entri wajib dan entri
pilihan;
draf setiap entri (untuk pemantauan proses yang
dilalui), dan (5) refleksi dan evaluasi diri.
LPMP JATENG