Anda di halaman 1dari 39

H. Mutadi, S. Pd., M. Ed.

LPMP JATENG

LATAR BELAKANG
 Penilaian otentik sebenarnya telah lama
dikenal di dunia pendidikan, tetapi baru
“naik daun” di era KTSP (Nurgiyantoro
2008:253).
 KTSP sudah “memberi ruang” terhadap
penilaian otentik tetapi implementasinya di
sekolah belum berjalan optimal.
 Penilaian otentik bukan hal baru dalam
dunia pendidikan melainkan penerapannya
belum dilakukan oleh para guru (Kunandar
(2014) .
LPMP JATENG

PENCAPAIAN KOMPETENSI PESERTA


DIDIK SESUAI KURIKULUM 2013
 penilaian berbasis kompetensi,
 pergeseran dari tes (mengukur kompetensi
pengetahuan) menuju penilaian otentik (mengukur
semua kompetensi, sikap, keterampilan dan
pengetahuan),
 memperkuat Penilaian Acuan Kriteria  pencapaian
hasil belajar didasarkan pada posisi skor yang
diperolehnya terhadap skor ideal,
 mendorong pemanfaatan portofolio yang dibuat peserta
didik sebagai model utama penilaian.
 guru mengembangkan penilaian otentik yang
menjamin pencapaian dan penguasaan kompetensi
LPMP JATENG

HAKIKAT PENILAIAN OTENTIK


 Penilaian Otentik merupakan penilaian yang
dilakukan secara komprehensif untuk menilai mulai
dari masukan (input), proses, dan keluaran
(output) pembelajaran. (Permendikbud No 66/2013)
 Penilaian Otentik adalah penilaian yang
mengharuskan peserta didik untuk menunjukkan
pengetahuan (knowledge), sikap (affective),
keterampilan (skills) dan kemampuannya (ability)
dalam situasi yang nyata /real life situations . (Popham,
1995; Bookhart, 2001).
LPMP JATENG

HAKIKAT PENILAIAN OTENTIK


(Lanjutan)
“Authentic assessment is an evaluation process
that involves multiple forms of performance
measurement reflecting the student’s learning,
achievement, motivation, and attitudes on
instructionally-relevant activities. Example of
authentic assessment techniques include
performance assessment, portofolio, and self-
assessment” (O’Malley dan Pierce dalam Dorn et al. 2004)
LPMP JATENG

PRINSIP & TUJUAN PENILAIAN


OTENTIK (Santoso 2004)
 Menilai kemampuan individu melalui tugas
tertentu.
 Menentukan kebutuhan pembelajaran.
 Membantu dan mendorong peserta didik.
 Membantu dan mendorong guru mengajar
yang lebih baik.
 Menentukan strategi pembelajaran.
 Akuntabilitas lembaga.
 Meningkatkan kualitas pendidikan.
LPMP JATENG

PRINSIP PENILAIAN OTENTIK


Dorn et. Al (2004)
 Keeping track, mampu menelusuri dan melacak
kemajuan peserta didik sesuai dengan rencana
pembelajaran yang telah ditetapkan.
 Checking up,  mampu mengecek ketercapaian
kemampuan peserta didik dalam proses pembelajaran.
 Finding out,  mampu mencari dan menemukan serta
mendeteksi kesalahan-kesalahan yang menyebabkan
terjadinya kelemahan dalam proses pembelajaran.
 Summing up,  mampu menyimpulkan apakah peserta
didik telah mencapai kompetensi yang ditetapkan atau
belum (Dorn et al. 2004).
LPMP JATENG

ASPEK PENILAIAN OTENTIK


 Kognitif pengetahuan individual (kepandaian/
pemahaman). Tes dapat berupa ujian pemahaman
terhadap materi.
 Afektif  integrasi dari beberapa karakter: prediksi
respon baik dan tidak baik, sikap dibentuk oleh
pengalaman, dan tercermin dalam kegiatan sehari-hari.
Karakteristik sikap yang dinilai merupakan bentuk perasaan individual dan
emosional peserta didik. Indikator yang dapat digunakan pada skala
sikap misalnya baik-tidak baik, indikator pada minat misalnya tertarik-
tidak tertarik dan sebagainya. Pengukuran sikap dapat dilakukan
dengan teknik skala, metode observasi, dan respon psikologi.
 Psikomotorik pengukuran kemampuan fisik peserta
didik yang meliputi otot, kemampuan bergerak,
memanipulasi objek, dan koordinasi otot syaraf.
LPMP JATENG

KARAKTERISTK PENILAIAN
KINERJA
 respon terstruktur:  menyusun respon, memberikan
respon lanjutan, unjuk kerja, atau menciptakan produk,
 berpikir lebih tinggi  dalam menyusun respon pada
pertanyaan terbuka-tertutup,
 keaslian:  bermanfaat, menantang, dan melibatkan
kegiatan yang mencerminkan instruksi yang baik atau
konteks berdasarkan kenyataan lainnya agar peserta
didik mampu menunjukkan kinerja,
 utuh: penugasan utuh pada keahlian bahasa dan dalam
beberapa kasus, terintegrasi pengetahuannya,
 proses dan produk: prosedur dan strategi untuk
membuat respon yang benar atau menemukan solusi
suatu permasalahan yang kompleks.
LPMP JATENG

IMPLEMENTASI PENILAIAN OTENTIK


DALAM PEMBELAJARAN (Dorn et. al 2004)
 melibatkan peserta didik dalam tugas yang penting,
menarik, berfaedah dan relevan dengan kehidupan nyata
peserta didik;
 tampak dan terasa sebagai kegiatan belajar, bukan tes
konvensional;
 melibatkan keterampilan berpikir tingkat tinggi dan
mencakup pengetahuan yang luas;
 menyadarkan peserta didik tentang apa yang harus
dikerjakannya akan dinilai;
 merupakan alat penilaian dengan latar standar (standard
setting), bukan alat penilaian yang distandarisasikan;
 student centered bukan teacher centered;
 dapat menilai peserta didik yang berbeda kemampuan,
gaya belajar dan latar belakang kulturalnya
TEKNIK PENILAIAN

 Observasi  Tes Tulis


 Penilaian diri  Obesrvasi thd
 Penil. Teman Sebaya diskusi, tanya
 Jurnal jawab,
PENGETAHU percakapan
SIKAP  Penugasan
AN

KETERAMPILAN

• Unjuk kerja/ kinerja/ Praktik


• Projek
• Produk
• Portofolio
•Tertulis
LPMP JATENG

 merupakan serangkaian kegiatan


yang dirancang untuk mengukur sikap
peserta didik sebagai hasil dari suatu
program pembelajaran.
  merupakan aplikasi suatu standar
atau sistem pengambilan keputusan
terhadap sikap.
 Kegunaan utama  bagian dari
pembelajaran adalah refleksi
(cerminan) pemahaman dan kemajuan
sikap peserta didik secara individual
(Kemdikbud 2013:3).
LPMP JATENG

JENIS PENILAIAN SIKAP


 Sikap spiritual terkait dengan
pembentukan peserta didik yang beriman
dan bertakwa  perwujudan dari
menguatnya interaksi vertikal dengan
Tuhan Yang Maha Esa.
 Sikap sosial terkait dengan
pembentukan peserta didik yang
berakhlak mulia, mandiri, demokratis, dan
bertanggung jawab  perwujudan
eksistensi kesadaran dalam upaya
mewujudkan harmoni kehidupan.
LPMP JATENG

PADA JENJANG SMP/MTS


 KI-1: “Menghargai dan menghayati ajaran agama yang
dianutnya”,
 KI-2: “Menghargai dan menghayati perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong
royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam
jangkauan pergaulan dan keberadaannya” (Kemdikbud
2013:5-6).
LPMP JATENG

DATA PENILAIAN SIKAP


 Teknik observasi, penilaian diri,
penilaian antarpeserta didik.
 Instrumen yang digunakan untuk
observasi, penilaian diri, dan penilaian
antarpeserta didik adalah daftar cek
atau skala penilaian (rating scale) yang
disertai rubrik sedangkan jurnal berupa
catatan pendidik (Sani 2014:204).
LPMP JATENG

PENILAIAN PENGETAHUAN
 sebagai penilain potensi intelektual yang terdiri atas
tahapan mengetahui, memahami, menerapkan,
menganalisis, mensintesis, dan mengevaluasi (Anderson &
Krathwohl dalam Kemdikbud 2013:41).
 Penilaian terhadap pengetahuan peserta didik dapat
dilakukan melalui tes tulis, tes lisan, dan penugasan (Sani
2014:205).
 Permendikbud Nomor 104 Tahun 2014, istilah tes lisan
diganti dengan observasi terhadap diskusi, tanya
jawab, dan percakapan.
LPMP JATENG

KOMPETENSI INTI RANAH


PENGETAHUAN JENJANG SMP
 “Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya terkait
fenomena dan kejadian tampak mata”.
 Pengetahuan faktual berisi konvensi (kesepakatan) dari
elemen-elemen dasar berupa istilah atau simbol (notasi)
dalam rangka memperlancar pembicaraan dalam
suatu bidang disiplin ilmu atau mata pelajaran
(Anderson, L. & Krathwohl dalam Kemdikbud 2013:42).
 Pengetahuan faktual meliputi aspek-aspek pengetahuan
istilah, pengetahuan khusus dan elemen-elemennya
berkenaan dengan pengetahuan tentang peristiwa,
lokasi, orang, tanggal, sumber informasi, dan
sebagainya.
LPMP JATENG

PENGETAHUAN KONSEPTUAL
 Memuat ide (gagasan) dalam suatu disiplin ilmu yang
memungkinkan orang untuk mengklasifikasikan sesuatu
objek itu contoh atau bukan contoh, juga
mengelompokkan (mengkategorikan) berbagai objek.
 meliputi prinsip (kaidah), hukum, teorema, atau rumus
yang saling berkaitan dan terstruktur dengan baik
(Anderson, L. & Krathwohl dalam Kemdikbud 2013:43).
 meliputi pengetahuan klasifikasi dan kategori,
pengetahuan dasar dan umum, pengetahuan teori,
model, dan struktur.
LPMP JATENG

PENGETAHUAN PROSEDURAL
 pengetahuan tentang bagaimana
urutan langkah-langkah dalam
melakukan sesuatu. pengetahuan
dari umum ke khusus dan algoritma,
pengetahuan metode dan teknik
khusus dan pengetahuan kriteria
untuk menentukan penggunaan
prosedur yang tepat (Anderson, L. & Krathwohl
dalam Kemdikbud 2013:43-44).
LPMP JATENG

PENILAIAN KETERAMPILAN
 Permendikbud nomor 66 tahun 2013 : pendidik
menilai kompetensi keterampilan melalui
penilaian kinerja, yaitu penilaian yang menuntut
peserta didik mendemonstrasikan suatu kompetensi
tertentu dengan menggunakan tes praktik, projek, dan
penilaian portofolio (Sani 2013:205).
 Permendikbud No. 104 Tahun 2014 menjelaskan
bahwa teknik penilaian keterampilan meliputi
praktik, projek, portofolio, produk, dan
tertulis.
LPMP JATENG

TES UNJUK
KERJA/KINERJA/PRAKTIK
 Tes unjuk kerja/kinerja/praktik menuntut respon
berupa keterampilan melakukan suatu aktivitas atau
perilaku sesuai dengan tuntutan kompetensi.
 Tes praktik dilakukan dengan mengamati kegiatan
peserta didik dalam melakukan sesuatu.
 digunakan untuk menilai ketercapaian kompetensi
yang menuntut peserta didik melakukan tugas
tertentu seperti: praktik di laboratorium, praktik salat, praktik
olahraga, bermain peran, memainkan alat musik, bernyanyi,
membaca puisi/deklamasi, dan sebagainya.
LPMP JATENG

PROJEK
 tugas-tugas belajar (learning tasks) yang meliputi
kegiatan perancangan, pelaksanaan, dan pelaporan
secara tertulis maupun lisan dalam waktu tertentu.
 penilaian terhadap suatu tugas yang harus
diselesaikan dalam periode tertentu.
  tugas berupa suatu investigasi sejak dari
perencanaan, pengumpulan, pengorganisasian,
pengolahan dan penyajian data.
  dapat digunakan untuk mengetahui pemahaman,
kemampuan mengaplikasikan, penyelidikan dan
menginformasikan peserta didik pada mata
pelajaran dan indikator/topik tertentu secara jelas.
LPMP JATENG

FASE PENILAIAN PROJEK


 Fase Perencanaan
Dalam fase ini guru menyusun suatu Tugas Projek
yang berisi: tema atau topik projek, dan petunjuk
tentang apa yang mesti dilakukan oleh peserta
didik. Biasanya, sebelumnya hal-hal tersebut di
atas didiskusikan dulu oleh guru dengan peserta
didik. Merupakan penilaian kepada peserta didik
dalam mengontrol proses dan
 Penilaian produk adalah penilaian terhadap
proses pembuatan dan kualitas suatu produk.
LPMP JATENG

PENGEMBANGAN PRODUK
a) Tahap persiapan, meliputi: penilaian kemampuan peserta didik
dalam merencanakan, menggali, dan mengembangkan
gagasan, dan mendesain produk.

b) Tahap pembuatan produk (proses), meliputi: penilaian


kemampuan peserta didik dalam menyeleksi dan menggunakan
bahan, alat, dan teknik.

c) Tahap penilaian produk (appraisal), meliputi: penilaian produk


yang dihasilkan peserta didik sesuai kriteria yang ditetapkan.
LPMP JATENG

PENILAIAN PORTOFOLIO
 Istilah portofolio pertama kali dipergunakan di kalangan
fotografer dan artis, yaitu suatu kegiatan untuk menunjukkan
hasil kerja dalam suatu periode tertentu. Kala itu, portofolio
berupa koleksi pekerjaan yang dimiliki dan digunakan oleh
fotografer untuk menujukkan prospektif pekerjaan kepada
pelanggannya (Sani 2014:239).
 Dalam dunia pendidikan, portofolio dapat digunakan sebagai
bukti hasil belajar peserta didik. Portofolio adalah bukti
pengalaman yang dihasilkan selama proses pembelajaran.
LPMP JATENG

PORTOFOLIO
 Portofolio dapat berupa sekumpulan artefak (bukti
karya/kegiatan/data) sebagai bukti (evidence) yang
menunjukkan perkembangan dan pencapaian suatu
program.
 Portofolio berasal dari bahasa Inggris portofolio yang
artinya dokumen atau surat-surat.
 Dalam dunia pendidikan, portofolio adalah suatu
kumpulan pekerjaan peserta didik dengan maksud
tertentu dan terpadu yang diseleksi menurut panduan-
panduan yang ditentukan (Yamin 2007:260).
 Penilaian portofolio pada dasarnya menilai karya-karya
peserta didik secara individu pada satu periode untuk
suatu mata pelajaran (Sudaryono 2013:83).
LPMP JATENG

PORTOFOLIO
 (1) dapat mencakup ranah kognitif, afektif, dan
psikomotor secara bersama-sama, (2) berorientasi
baik pada proses maupun produk belajar, dan (3)
dapat memfasilitasi kepentingan dan kemajuan
peserta didik secara individual.
  menerapkan prinsip penilaian proses dan hasil
sekaligus (Widoyoko 2013:124).
  mengandung tiga elemen pokok yaitu: (1)
sampel karya peserta didik, (2) evaluasi diri, dan (3)
kriteria penilaian yang jelas dan terbuka.
LPMP JATENG

FOLDER PORTOFOLIO
 cover letter, yaitu rangkuman dari apa yang telah
dibuat peserta didik sebagai bukti hasil belajarnya,
 daftar isi portofolio,
 entri (dengan tanggal pada setiap entri). Entri
dibedakan menjadi dua, yaitu entri wajib dan entri
pilihan;
 draf setiap entri (untuk pemantauan proses yang
dilalui), dan (5) refleksi dan evaluasi diri.
LPMP JATENG

PEMETAAN KI, KD DAN INDIKATOR


LPMP JATENG

PEMETAAN KI, KD DAN INDIKATOR


LPMP JATENG

PEMETAAN KI, KD, DAN


INDIKATOR
LPMP JATENG

PEMETAAN KI, KD, INDIKATOR


LPMP JATENG

RUBRIK PENILAIAN SIKAP


SPIRITUAL
LPMP JATENG

RUBRIK PENILAIAN DIRI SIKAP


SPIRITUAL
LPMP JATENG

RUBRIK PENILAIAN TEMAN SEBAYASIKAP


SPIRITUAL
LPMP JATENG

RUBRIK PENILAIAN OBSERVASI


SIKAP JUJUR
LPMP JATENG

RUBRIK PENILAIAN DIRI SIKAP


PERCAYA DIRI
LPMP JATENG

RUBRIK PENILAIAN KINERJA PEMAHAMAN


MEMBACA TEKS BIOGRAFI
LPMP JATENG

RUBRIK PENILAIAN MERINGKAS


TEKS

Anda mungkin juga menyukai