Anda di halaman 1dari 9

TINJAUAN PUSTAKA

Discovery learning is an inquiry-based, constructivist learning theory. Real life


scenarios are given to the learner where they face the challenge of solving these
problems on their own. The learner uses what they know as well as previous
experiences to draw upon conclusions for solving and learning. The learner
interacts with the world around them all the while exploring and questioning
during experimentation and the use of trial and error. Children love being in
charge of their own learning it gives them the sense of self worth. It makes the
learning more desirable and attainable. Teachers give a problem to their students
and set their students free to solve it on their own, discovering as they go. Often
these classrooms can look unorganized or chaotic but, a discovery learning
classroom in fact is organized. It is set up in a way for learning to happen with
projects, real-life problems and the learner figuring out.

(Bruner http://www.lifecircles- inc.com)

Discovery learning adalah proses belajar yang di dalamnya tidak disajikan suatu
konsep dalam bentuk jadi (final), tetapi siswa dituntut untuk mengorganisasi
sendiri cara belajarnya dalam menemukan konsep. Discovery learning
mempunyai prinsip yang sama dengan inquiry. Tidak ada perbedaan yang
prinsipil pada kedua istilah ini, pada discovery learning lebih menekankan pada
ditemukannya konsep atau prinsip yang sebelumnya tidak diketahui.
Perbedaannya dengan discovery ialah bahwa pada discovery masalah yang
dihadapkan kepada siswa semacam masalah yang direkayasa oleh guru,
sedangkan pada inkuiri masalahnya bukan hasil rekayasa, sehingga siswa harus
mengerahkan seluruh pikiran dan keterampilannya untuk mendapatkan temuan-
temuan di dalam masalah itu melalui proses penelitian.
Dalam penyusunan buku ajar perlu diperhatikan tahapan discovery learning, yaitu
(1) Stimulation (stimulasi/pemberian rangsang). Pada tahap ini siswa dihadapkan
pada sesuatu yang menimbulkan kebingungan, kemudian dilanjutkan untuk tidak
memberi generalisasi, agar timbul keinginan untuk menyelidiki sendiri. Guru
dapat memulai dengan mengajukan pertanyaan, anjuran membaca buku, dan
belajar lainnya yang mengarah pada persiapan pemecahan masalah.

(2) Problem statemen (pernyataan/identifikasi masalah), yaitu guru memberikan


kesempatan kepada siswa untuk mengidentifikasi masalah-masalah yang relevan
dengan bahan pelajaran, kemudian salah satunya dipilih dan dirumuskan dalam
bentuk hipotesis,

(3) Data collection (pengumpulan data). Pada tahap ini siswa diberi kesempatan
untuk mengumpulkan berbagai informasi yang relevan, membaca literatur,
mengamati objek, wawancara, melakukan uji coba sendiri untuk menjawab
pertanyaan atau membuktikan benar tidaknya hipotesis,

(4) Data processing (pengolahan data), yaitu pengolahan data merupakan kegiatan
mengolah data dan informasi yang telah diperoleh siswa melalui wawancara,
observasi dan sebagainya. Tahap ini berfungsi sebagai pembentukan konsep dan
generalisasi, sehingga siswa akan mendapatkan pengetahuan baru dari alternatif
jawaban yang perlu mendapat pembuktian secara logis,

(5) Verification (pembuktian). Pada tahap ini siswa melalakukan pemeriksaan


secara cermat untuk membuktikan benar atau tidaknya hipotesis yang ditetapkan
tadi dengan temuan alternatif dan dihubungkan dengan hasil pengolahan data,

(6) generalization (menarik kesimpulan). Tahap generalisasi/menarik kesimpulan


adalah proses menarik sebuah kesimpulan yang dapat dijadikan prinsip umum dan
berlaku untuk semua kejadian atau masalah yang sama, dengan memperhatikan
hasil verifikasi.

(Fadriati, 2017)
ANALISIS VIDEO DISCOVERY LEARNING

A. Discovery Learning adalah salah satu model Pembelajaran yang menekankan


pada pembelajaran siswa aktif dalam menemukan konsep sendiri diantaranya
adalah metode discovery (Kemendikbud, 2013). Pembelajaran discovery
(discovery learning) merupakan suatu model pembelajaran yang dikembangkan
oleh J. Bruner berdasarkan pada pandangan kognitif tentang pembelajaran dan
prinsip - prinsip konstruktivis (Depdiknas, 2005). Siswa belajar melalui
keterlibatan aktif dengan konsep-konsep dan prinsip-prinsip, dan guru
mendorong siswa untuk mendapatkan pengalaman dengan melakukan kegiatan
yang memungkinkan mereka menemukan konsep dan prinsip-prinsip untuk diri
mereka sendiri (Slavin, 1994).

B. Tahap – tahap / sintak model pembelajaran Discovery Learning, yaitu :

Menurut Bruner :

1. Stimulation ( pemberian rangsangan )


2. Problem Statement ( Identifikasi masalah )
3. Data Collection ( pengumpulan data )
4. Data processing ( Pengolahan Data )
5. Verification ( pembuktian )
6. Generalization ( menarik Kesimpulan )

C. Tahap Pembelajaran
Dalam video yang telah diamati, adapun tahapan pembelajaran nya, yaitu :
1. Kegiatan Awal
 Mereview materi pelajaran sebelumnya
 Menyampaikan tujuan pembelajaran
 Pemberian Stimulus ( Memberikan / menyajikan gambar tentang
pegas )

2. Kegiatan Inti
 Mengidentifikasi masalah ( siswa mengajukan pertanyaan terkait
stimulus yang diberikan guru )
 Mengumpulkan data ( siswa mengumpulkan informasi) dengan
kolaborasi, diskusi dan melakukan eksperimen.
 Mengolah data
 Pembuktian (membuktikan kesesuaiian hasil eksperimen dengan
teori)

3. Kegiatan Penutup
 Menarik kesimpulan ( siswa menyimpulkan guru membenarkan)

Dari hasil analisi dapat disimpulkan bahwa tahapan – tahapan pembelajaran pada
video tersebut telah sesuai dengan sintak – sintak dari model pembelajaran
Discovery Learning.

D. Analisis secara keseluruhan


Dari hasil analisis yang telah dilakukan, tahapan – tahapan pembelajran
yang termasuk dalam sintak dari model discovery learning adalah sebagai
berikut

No. Sintak Discovery Learning Tahapan – tahapan pembelajaran


1. Stimulus  Mereview materi pelajaran
sebelumnya
 Penyajian gambar
2. Problem Statement Merumuskan masalah yang muncul
dari stimulus
3. Data Collection  Melakukan Eksperimen
 Diskusi
 Kolaborasi
4. Data Processing Mengolah data hasil eksperimen
5. Verification (Pembuktian) Membuktikan kesesuaiian antara hasil
eksperimen dengan teori
6. Generalization Menarik kesimpulan (yang
menyampaikan siswa, guru
membenarkan)
DAFTAR PUSTAKA

Fadriati. 2017. A Model of Discovery Learning Based - Text Book of Character

and Islamic Education : An Accuracy Analysis of Student Book in

Elementary School. Jurnal Ta’dib. Vol 20. No 2. Hlm 190-193.

Learning Theories Knowledgebase (2010, June). Discovery Learning (Bruner) at

Learning-Theories.com. Retrieved June 23rd, 2010

from http://www.learning-theories.com/discovery-learning-bruner.html
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai