Materi yang bisa dibelajarkan menggunakan model pembelajaran berbasis projek (Project
Based Learning) salah satunya adalah suhu dan kalor.
Model pembelajaran ini bertujuan merangsang peserta didik untuk belajar melalui berbagai
permasalahan nyata dalam kehidupan sehari-hari dikaitkan dengan pengetahuan yang telah
atau akan dipelajarinya melalui langkah-langkah pembelajaran sebagai berikut:
1. Mengorientasi peserta didik pada masalah. Tahap ini untuk memfokuskan peserta didik
mengamati masalah yang menjadi objek pembelajaran.
2. Mengorganisasikan kegiatan pembelajaran. Pengorganisasian pembelajaran salah satu
kegiatan agar peserta didik menyampaikan berbagai pertanyaan (atau menanya) terhadap
malasalah kajian.
3. Membimbing penyelidikan mandiri dan kelompok. Pada tahap ini peserta didik melakukan
percobaan (mencoba) untuk memperoleh data dalam rangka menjawab atau menyelesaikan
masalah yang dikaji.
4. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya. Peserta didik mengasosiasi data yang
ditemukan dari percobaan dengan berbagai data lain dari berbagai sumber.
5. Analisis dan evaluasi proses pemecahan masalah. Setelah peserta didik mendapat jawaban
terhadap masalah yang ada, selanjutnya dianalisis dan dievaluasi.
Sintaks model Problem Based Learning dari Bransford and Stein (dalam Jamie Kirkley,
2003:3) terdiri atas:
• Mengidentifikasi masalah;
• Menetapkan masalah melalui berpikir tentang masalah dan menyeleksi informasi-
informasi yang relevan;
• Mengembangkan solusi melalui pengidentifikasian alternatif-alternatif, tukar-pikiran dan
mengecek perbedaan pandang;
• Melakukan tindakan strategis, dan
• Melihat ulang dan mengevaluasi pengaruh-pengaruh dari solusi yang dilakukan.
Sintaks model Problem Solving Learning Jenis Trouble Shooting (David H. Jonassen,
2011:93) terdiri atas:
• Merumuskan uraian masalah;
• Mengembangkan kemungkinan penyebab;
• Mengetes penyebab atau proses diagnosis, dan
• Mengevaluasi
Model pembelajaran penemuan (Discovery Learning) adalah memahami konsep, arti, dan
hubungan, melalui proses intuitif untuk akhirnya sampai kepada suatu kesimpulan
(Budiningsih, 2005:43). Discovery terjadi bila individu terlibat, terutama dalam
penggunaan proses mentalnya untuk menemukan beberapa hukum, konsep dan prinsip,
melalui observasi, klasifikasi, pengukuran, prediksi, penentuan dan inferi (pengambilan
keputusan/kesimpulan). Proses tersebut disebutcognitive process sedangkan discovery itu
sendiri adalah the mental process of assimilating concepts and principles in the mind
(Robert B. Sund dalam Malik, 2001:219).