Anda di halaman 1dari 15

TEKNOLOGI DAN MEDIA PEMBELAJARAN SEBAGAI FAKTOR

KESUKSESAN BELAJAR, MANFAAT TEKNOLOGI DAN MEDIA DALAM


PROSES PEMBELAJARAN, MANFAAT TEKNOLOGI DAN MEDIA
DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

Dosen Pengampu:
M. Ihsan Nashihin, S.Pd.I., M.Pd

Disusun Oleh:
Abdoe Qais Abi Hazim 0602519001
Adnan Hidayat 0602519003
Arif Reynaldi 0602519010
Enandra Jul Mahbub 0602519015
Faisal Adha Ibrahim 0602519017
Hadi Nur Fauzi 0602519021
Muhammad Abshar 0602519031

FAKULTAS PSIKOLOGI DAN PENDIDIKAN


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS AL-AZHAR INDONESIA
JAKARTA
2022
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.


Alhamdulillah segala puji bagi Allah karena berkat dan karunia-Nya penulis
dapat menyelesaikan makalah ini. Shalawat serta salam kami haturkan kepada
junjungan Nabi Muhammad SAW.
Makalah ini disusun guna menambah wawasan pengetahuan mengenai
“Teknologi dan Media Pembelajaran Sebagai Faktor Kesuksesan Belajar,
Manfaat Teknologi dan Media dalam Proses Pendidikan, Manfaat Teknologi
dan Media dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam” khusunya bagi
lingkup bidang Pendidikan Agama Islam. Tugas ini disajikan sebagai bahan materi
mata kuliah Teknologi dan Media Pembelajaran Universitas Al Azhar Indonesia.
Dalam makalah ini kami menyadari masih banyak kekurangan dan ketidak-
sempurnaan, baik dari segi penulisan maupun isi. Untuk itu penulis mengharapkan
kritik dan saran yang membangun agar kami bisa memperbaikinya Insya Allah lebih
baik dari ini.

Jakarta, 26 Maret 2022

Kelompok 2

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………….…………… i
DAFTAR ISI………………………………………………….…………... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang……………………………………….…………… 1
B. Rumusan Masalah………………………………….…………….. 1
C. Tujuan Makalah…………………………………………….…….. 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Teknologi dan Media Pembelajaran Sebagai Faktor Kesuksesan
Belajar………………………………………………………..…..……… 3
B. Manfaat Teknologi dan Media dalam Proses Pendidikan.…....7
C. Manfaat Teknologi dan Media dalam Pembelajaran
Pendidikan Agama Islam……………………………………………... 9
KESIMPULAN…………………………………………….……….….…. 11
DAFTAR PUSTAKA……………………………...……………….….… 12

ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Teknologi adalah aktivitas atau kajian yang menggunakan pengetahuan sains
untuk tujuan praktis dalam industri, pertanian, perobatan, perdagangan dan lain-lain. Ia
juga dapat didefinisikan sebagai kaedah atau proses menangani suatu masalah teknis
yang berasaskan kajian saintifik termasuk seperti menggunakan peralatan elektronik,
proses kimia, manufaktur, permesinan yang canggih dan lain-lain.
Sistem pembelajaran konvensional di sekolah saat ini dinyakini kurang efektif,
konsep-konsep kemampuan otak, kecerdasan, dan kreativitas telah berkembang dengan
pesat seiring dengan kemajuan dalam bidang teknologi dan komunikasi.
Perkembangan tersebut memberikan pengaruh terhadap penguatan yang ingin
mengoreksi kelemahan dan kekurangan yang ada pada sistem pembelajaran
konvensional. Dalam sistem konvensional, proses transfer of knowledge dilakukan
dengan menggunakan papan tulis sebagai sarana utama, ruangan dikelola dengan
format yang statis dan guru menjadi satu-satunya informan yang expect dalam
bidangnya (teacher centered).
Perlunya kesadaran akan pentingnya perubahan dan pencerahan dalam
pendidikan agama Islam, harusnya mendorong setiap guru untuk selalu
mengembangkan kompetensinya. Perubahan ini mutlak. Menurut penulis, hal ini
disebabkan karena banyaknya inovasi-inovasi yang harus dibuat dan atau digunakan
guru dalam pembelajaran PAI. Pendidikan Agama Islam disekolah jangan sampai
hanya formalitas telah dilaksanakan, tetapi harus mempunyai makna bagi peserta didik.
Diantara caranya adalah dengan adanya inovasi pembelajaran. Salah satu bentuknya
adalah pembelajaran PAI berbasis Information and Communication Technology (ICT)
atau sering disebut dengan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) atau yang
dalam tulisan ini kami sederhanakan dengan teknologi informasi.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana teknologi dan media pembelajaran menjadi faktor kesuksesan
belajar?
2. Apa manfaat teknologi dan media dalam proses pendidikan?
3. Apa manfaat teknologi dan media dalam pembelajaran pendidikan agama
islam?

1
C. Tujuan Makalah
1. Mengetahui teknologi dan media pembelajaran sebagai faktor kesuksesan
belajar.
2. Mengetahui manfaat teknologi dan media dalam proses pendidikan.
3. Mengetahuimanfaat teknologi dan media dalam pembelajaran pendidikan
agama islam.

2
BAB II PEMBAHASAN

A. Teknologi dan Media Pembelajaran Sebagai Faktor Kesuksesan Belajar


Agar dapat menciptakan sebuah program pembelajaran sukses, guru atau
instruktur perlu menerapkan langkah-langkah desain pembelajaran secara sistematik.
Program pembelajaran yang efektif dan efisien memerlukan adanya peran komponen-
komponen lain seperti materi dan metode pembelajaran, selain penggunaan media dan
teknologi. Beragam metode dan strategi pembelajaran juga ikut menentukan
keberhasilan atau kesuksesan penyelenggaraan program pembelajaran. Kami akan
membahas tentang langkah-langkah sistematik dan sistemik yang dapat digunakan
dalam mendesain dan mengembangkan program pembelajaran efektif, efisien, dan
menarik dengan menggunakan media dan teknologi.

Faktor Kesuksesan Pembelajaran


Guru atau instruktur memiliki kewajiban untuk menciptakan program
pembelajaran sukses yang dapat membawa siswa memiliki kemampuan yang
diperlukan setelah menempuh aktivitas belajar. Secara spesifik pembelajaran sukses
memiliki beberapa indikator penting, yaitu: (1) mampu membawa siswa dalam
mencapai kemampuan atau kompetensi yang perlu di pelajari; (2) meningkatkan
motivasi belajar siswa; (3) membuat siswa mampu mengingat isi atau materi pelajaran
lebih lama; dan (4) membuat siswa dapat menerapkan atau mengamalkan ilmu
pengetahuan yang telah dipelajari.
Untuk dapat menciptakan program pembelajaran sukses seperti yang
dikemukakan di atas, guru atau instruktur perlu menerapkan langkah-langkah desain
pembelajaran secara sistematik dan menyeluruh. Langkah-langkah sistematik dan
menyeluruh dalam menciptakan program pembelajaran sukses pada umumnya tertuang
dalam model desain pembelajaran.

Enam Langkah Untuk Mendesain Pembelajaran Sukses


Ada beberapa langkah yang dapat diterapkan oleh guru dan instruktur untuk
dapat menciptakan program pembelajaran sukses, yaitu: (1) mengenal siswa/peserta
didik; (2) menentukan kompetensi yang perlu dimiliki oleh siswa; (3) menentukan
metode, media, dan strategi pembelajaran; (4) mengembangkan media sebagai bahan

3
pembelajaran; (5) melibatkan siswa dalam aktivitas pembelajaran; dan (6) melakukan
prosedur evaluasi dan revisi program pembelajaran.

1. Mengenal siswa/peserta didik.


Langkah awal yang perlu dilakukan dalam menciptakan program pembelajaran
sukses adalah mengidentifikasi karak teristik siswa yang akan melakukan aktivitas
pembelajaran.
Siapakah siswa yang akan melakukan proses belajar? Pemahaman yang baik
tentang karakteristik siswa akan sangat membantu guru atau instruktur dalam upaya
memfasilitasi siswa agar mencapai tujuan pembelajaran. Analisis terhadap
karakteristik siswa meliputi beberapa aspek penting, yaitu: (1) karakteristik umum. (2)
kompetensi spesifik yang telah dimiliki siswa sebel umnya; dan (3) dan gaya belajar
siswa (learning style).
Karakteristik umum pada dasarnya menggambarkan tentang kondisi siswa,
seperti usia, kelas, pekerjaan, dan gender. Adapun kompetensi dan kemampuan awal
menggambarkan tentang pengetahuan dan keterampilan yang sudah dan belum dimiliki
oleh seseorang sebelum mengikuti program pembelajaran Gaya belajar
menggambarkan tentang kecenderungan yang dimiliki oleh seseorang dalam memberi
respons terhadap sebuah stimuli. Secara sederhana, gaya belajar dapat dimaknai
sebagai kecenderungan dan preferensi yang dimiliki oleh individu dalam melakukan
aktivitas belajar (Pribadi. 2011).

2. Menentukan kompetensi yang perlu dimiliki oleh siswa.


Langkah selanjutnya dalam menciptakan program pembelajaran sukses adalah
menetapkan tujuan pembelajaran yang akan dimiliki oleh siswa setelah mengikuti
program pembelajaran. Tujuan pembelajaran dapat diperoleh dari silabus atau
kurikulum, informasi yang tercatat dalam buku teks, atau diru muskan sendiri oleh
perancang atau instruktur setelah melalui proses penilaian kebutuhan belajar atau
learning need assessment. Tujuan pembelajaran merupakan rumusan atau pernyataan
yang mendeskripsikan tentang kompetensi-pengetahu an, keterampilan, dan sikap yang
akan dimiliki oleh siswa setelah menempuh proses pembelajaran.
Selain menggambarkan kompetensi yang perlu dikuasai oleh siswa, rumusan
tujuan pembelajaran juga mendeskripsikan kondisi evaluasi atau penilaian hasil belajar
yang diperlu kan oleh siswa untuk menunjukkan hasil belajar yang telah dicapai.

4
Tujuan pembelajaran juga berisi uraian tentang tingkat penguasaan siswa atau degree
terhadap pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang akan dipelajari.

3. Menentukan metode, media, dan strategi pembelajaran.


Langkah berikutnya yang perlu dilakukan setelah menempuh langkah
merumuskan tujuan pembelajaran adalah memilih metode, media, dan strategi
pembelajaran yang akan di gunakan dalam program pembelajaran. Strategi
pembelajaran dapat diartikan sebagai:
"... keseluruhan rencana kegiatan yang bertujuan untuk memfasilitasi
tercapainya tujuan pembelajaran. Strategi pembelajaran dapat diaplikasikan sebelum
kegiatan pembelajaran berlangsung, pada saat presentasi materi pelajaran, dan pada
saat penilaian dan aktivitas pembelajaran lanjutan." (Pribadi, 2009: hlm. 171)
Ketiga komponen di atas berperan sangat penting untuk digunakan dalam
membantu siswa dalam mencapai kompetensi atau tujuan pembelajaran yang telah
digariskan. Penggunaan ketiga komponen di atas-metode, media, dan strategi
pembelajaran secara tepat pada akhirnya akan dapat membantu siswa dalam mencapai
tujuan pembelajaran atau kompetensi yang diperlukan.

4. Mengembangkan media sebagai bahan pembelajaran.


Setelah menentukan metode, media dan strategi pembelajaran, maka langkah
selanjutnya adalah mengembangkan media yang telah dipilih sebagai bahan
pembelajaran. Guru dan instruktur memiliki beberapa alternatif dalam memilih dan
menentukan media sebagai bahan pembelajaran yang akan di gunakan pada program,
yaitu: (1) membeli media dan bahan pembelajaran yang ada; (2) memodifikasi bahan
pembelajaran yang telah tersedia; dan (3) memproduksi bahan pembelajaran baru.
Sebelum menggunakan metode, media, dan strategi pembelajaran, guru
instruktur terlebih dahulu perlu melakukan uji coba untuk memastikan bahwa ketiga
komponen tersebut dapat berfungsi efektif dan efisien untuk digunakan dalam situasi
atau setting pembelajaran yang sebenarnya.
Kelas dan sarana pendukung yang diperlukan juga perlu disiapkan terlebih
dahulu agar dapat menggunakan metode. media, dan strategi pembelajaran yang telah
dipilih. Setelah semuanya siap, maka ketiga komponen tersebut-metode, media, dan
strategi pembelajaran dapat digunakan.

5
5. Melibatkan siswa dalam aktivitas pembelajaran.
Agar program pembelajaran dapat berlangsung sukses, maka proses
pembelajaran memerlukan adanya keterlibatan siswa secara aktif dengan materi atau
substansi yang sedang di pelajari. Pemberian latihan dan tugas yang harus diselesaikan
oleh siswa merupakan contoh bagaimana guru dan instruktur mengaitkan aktivitas
belajar siswa dengan isi atau materi yang sedang dipelajari.
Hasil penelitian secara umum menunjukkan bahwa siswa yang terlibat aktif
dalam kegiatan pembelajaran pada umumnya akan dengan mudah mempelajari isi atau
materi pelajaran. Hal tersebut pada akhirnya akan memudahkan siswa dalam mencapai
kemampuan yang diperlukan. Setelah terlibat aktif dalam melakukan proses
pembelajaran, pemberian umpan balik atau feedback yang berupa pengetahuan tentang
hasil belajar yang dicapai oleh siswa akan dapat memotivasi untuk mencapai prestasi
belajar yang lebih tinggi.

6. Melakukan prosedur evaluasi dan revisi program pembelajaran.


Setelah mendesain dan mengembangkan program pembelajaran, maka langkah
selanjutnya yang perlu dilakukan oleh guru dan instruktur adalah melakukan evaluasi
dan revisi terhadap program pembelajaran. Langkah evaluasi dilakukan untuk menilai
pencapaian hasil belajar siswa dan juga untuk menilai efektivitas dan efisiensi program
pembelajaran yang telah diimplementasikan. Agar dapat memperoleh gambaran yang
lengkap tentang kualitas sebuah program pembelajaran, perlu dilakukan proses
evaluasi terhadap semua komponen pembelajaran.
Contoh pertanyaan evaluasi yang perlu dilakukan untuk menilai efektivitas
proses pembelajaran, yaitu: Apakah siswa dapat mencapai tujuan pembelajaran yang
telah ditetapkan? Apakah metode, media, dan strategi pembelajaran yang digunakan
dapat membantu berlangsungnya proses belajar siswa? Apakah siswa terlibat secara
aktif dengan isi materi yang sedang dipelajari? Revisi perlu dilakukan apabila hasil
evaluasi terhadap program pembelajaran yang telah dilaksanakan menunjukkan hasil
yang tidak memuaskan.

Keenam langkah desain pembelajaran yang telah diuraikan bersifat praktis dan
mudah untuk diimplementasikan dalam mendesain aktivitas pembelajaran baik yang

6
bersifat individual maupun klasikal. Langkah analisis karakteristik siswa dan
penetapan tujuan pembelajaran akan memudahkan guru dan instruktur dalam memilih
metode, media, dan strategi pembelajaran yang tepat agar dapat digunakan dalam
menciptakan aktivitas pembelajaran yang sukses. Demikian pula halnya dengan
langkah revisi yang dapat dimanfaatkan untuk menjamin kualitas proses pembelajaran
yang didesain dan dikembangkan oleh guru dan instruktur.
Selain penggunaan media dan teknologi, komponen-komponen sistem pembelajaran
seperti materi dan metode pembelajaran juga ikut berperan dalam menciptakan
pembelajaran sukses yang efektif, efisien, dan menarik. Beragam metode dan strategi
pembelajaran ikut menentukan keberhasilan penyelenggaraan sebuah program
pembelajaran.

B. Manfaat Teknologi dan Media dalam Proses Pendidikan


Teknologi disebut sebagai suatu yang mampu memberikan kemudahaan dalam
berbagai aspek. Dalam hal pendidikan, teknologi juga memberikan pengaruhnya yang
cukup besar. Kedua hal ini semakin tak dapat dipisahkan karena peran keduanya yang
saling berhubungan satu sama lain. Beberapa manfaat dari penggunaan teknologi pada
pendidikan telah dirasakan bukan hanya oleh siswa saja, tetapi juga oleh tenaga
pendidik. Berikut di antara manfaatnya:
1. Meningkatkan kualitas pendidikan
Pendidikan merupakan satu aspek yang dipercaya bisa membuka peluang untuk
meningkatkan kualitas hidup. Namun, pendidikan yang tidak berjalan secara maksimal
juga tidak akan memberikan dampak yang baik pula. Nah, keberadaan teknologi dapat
menjadi salah satu jalan untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Terutama kualitas
pendidikan dalam negeri.
Teknologi mampu dijadikan sebagai alat untuk memudahkan proses mengajar oleh
tenaga pendidik. Selain itu, dapat dimanfaatkan oleh para siswa pula untuk menggali
lebih banyak ilmu. Apabila dari pihak pengajar dan pendidik mampu menggunakan
teknologi ini dengan baik, maka kualitas pendidikan di Indonesia pun akan semakin
membaik.

2. Media pendukung pelajaran


Dalam kegiatan belajar mengajar, tidak jarang siswa merasa jenuh dengan materi
pelajaran yang disampaikan secara monoton. Dengan adanya teknologi, sekarang para

7
pendidik mampu membuat alternatif cara mengajar yang lebih interaktif. Misalnya,
dengan memperlihatkan materi pelajaran lewat slide presentasi yang lebih hidup atau
dengan video-video yang mengundang siswa untuk lebih fokus belajar.
Dengan menerapkan inovasi pembelajaran yang lebih hidup dari adanya teknologi,
maka akan sangat mungkin pembelajaran di kelas akan lebih menyenangkan. Siswa
juga akan lebih bersemangat untuk menerima materi pelajaran.

3. Sarana mendapat informasi


Manfaat yang bisa didapatkan dari teknologi lainnya yaitu kemudahan untuk
mendapatkan informasi. Sering kali ketika mengerjakan tugas maupun mendapat
materi yang susah untuk dipelajari, siswa akan cenderung mencarinya lewat buku teks
yang diberikan. Tetapi, sekarang juga ada alternatif lain yaitu bisa lewat mesin pencari
berkat majunya teknologi.
Kemudahan ini sering dimanfaatkan oleh hampir semua siswa dan mahasiswa.
Bahkan, oleh para tenaga pendidik pun tak sedikit yang menggunakan teknologi untuk
mencari informasi lebih banyak mengenai suatu materi pelajaran yang akan
disampaikan.
Biasanya, untuk mendapatkan informasi akurat mengenai suatu materi, tenaga
pendidik dan siswa akan merujuk ke suatu website yang telah dipercaya dengan tingkat
keakuratan yang tinggi. Salah satunya, lewat portal pendidikan online yang
menyediakan segudang informasi, baik untuk siswa sekolah, mahasiswa, dan
masyarakat umum.

4. Media belajar tanpa batasan


Saat dalam kondisi yang penuh dengan keterbatasan untuk mendapatkan
pendidikan, teknologi hadir sebagai salah satu penyelamat. Contohnya, saat pandemi
Covid-19 terjadi di awal tahun, kegiatan belajar mengajar di sekolah terpaksa
dihentikan beberapa waktu untuk menghindarkan terjadinya penyebaran virus Corona.
Dalam kondisi yang seperti ini, teknologi berhasil menjadi media yang
memungkinkan para siswa dan guru untuk melakukan proses belajar mengajar tanpa
bertatap muka secara langsung. Guru dan murid bisa melakukan proses belajar
mengajar lewat video conference, mengirim tugas dan materi lewat group chatting
hingga email.

8
Secara tidak langsung, Covid-19 ini membuat para pendidik dan murid
mengandalkan teknologi 100 persen dalam proses belajar mengajar. Pada awalnya,
mungkin akan butuh pembiasaan dikarenakan proses pembelajaran dengan daring
memang jadi sesuatu yang baru di dunia pendidikan. Tapi, jika dilihat dari sisi lain,
teknologi telah jadi penolong media pembelajaran tanpa adanya batasan kondisi.

C. Manfaat Teknologi dan Media dalam Pembelajaran Pendidikan Agama


Islam
Dunia teknologi informasi kini memberikan banyak pilihan kepada semua orang.
Tak terkecuali Guru Pendidikan Agama Islam (GPAI). Misalnya e-dukasinet/
pembelajaran berbasis internet, penggunaan telematika, e-learning, blog, multimedia
resources center, teknologi pembelajaran melalui komik, dan video conference. Ada
beberapa contoh pemanfaatan teknologi yang dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran
PAI, yaitu:
a. Teknologi informasi berbasis visual
1) Penggunaan program power point dalam proses pembelajaran PAI di
kelas. Melalui proram tersebut, guru tinggal menulis poin-poin penting
materi yang akan disampaikan. Ada pemandangan baru dibasis visual
siswa. Sehingga bisa mengatasi kejenuhan dalam belajar.
2) Agar lebih menarik, bisa juga guru menggunakan program macromedia
flash. Misalnya, dalam materi pembelajaran tentang Iman Kepada Hari
Akhir, melalui program ini peserta didik tidak hanya mendapatkan
pengetahuan materi tersebut, tetapi juga dapat ditampilkan ilustrasi
tentang kiamat sughra dan kubra.

b. Teknologi informasi berbasis audio


1) Penggunaan audio streaming, yang dapat meningkatkan kemampuan
siswa dengan basis pendengaran.
2) Penggunaan teknologi informasi yang berkenaan dengan pendengaran
siswa. Seperti, listening section dalam belajar membaca Al-qur’an.

9
c. Teknologi informasi berbasis internet
1) E-mail
Menggunakan e-mail untuk mengumpulkan tugas dari peserta didik. Sekarang
ini yang biasa dilakukan guru kepada peserta didik dalam mengumpulkan
tugas melalui buku atau kertas. Bisa dibayangkan bagaimana kalau guru
mengajar di 18 kelas. Masing-masing kelas berjumlah 40 siswa. Berarti ada
720 buku tugas atau makalah yang menumpuk di bawah atau atas meja guru.
Pengumpulan tugas melalui e-mail tersebut sekaligus mendidik kepada peserta
didik untuk mengurangi global warming (pemanasan global). Kita tahu bahwa
bahan baku kertas adalah berasal dari kayu. Artinya semakin banyak peserta
didik menggunakan kertas, maka bertambah banyak penebangan kayu untuk
bahan baku kertas.
2) Web blog dan e-learning
Menggunakan web blog untuk pembelajaran di dalam atau luar kelas. Ketika
disebut web blog, banyak guru yang bertanya-tanya pasti mahal biayanya.
Memang untuk website yang komersial, pengguna (user) harus membayar
sesuai dengan tarif, tetapi untuk web blog, pengguna tidak harus membayar
alias gratis. Dibanding dengan fasilitas ICT, web blog lebih sempurna.
Diantara kelebihannya adalah guru dapat menampilkan semua karya atau hasil
pemikiran yang dimiliki. Melalui media ini peserta didik dapat belajar tanpa
dibatasi dengan ruang kelas. Tidak hanya materi pembelajaran, tetapi juga
latihan soal, hasil ujian/ulangan atau materi lain yang berhubungan dengan
materi PAI.

10
KESIMPULAN

Agar dapat menciptakan sebuah program pembelajaran sukses, guru atau instruktur
perlu menerapkan langkah-langkah desain pembelajaran secara sistematik. Program
pembelajaran yang efektif dan efisien memerlukan adanya peran komponen-komponen
lain seperti materi dan metode pembelajaran, selain penggunaan media dan teknologi.
Ada beberapa langkah yang dapat diterapkan oleh guru dan instruktur untuk dapat
menciptakan program pembelajaran sukses, yaitu: (1) mengenal siswa/peserta didik;
(2) menentukan kompetensi yang perlu dimiliki oleh siswa; (3) menentukan metode,
media, dan strategi pembelajaran; (4) mengembangkan media sebagai bahan
pembelajaran; (5) melibatkan siswa dalam aktivitas pembelajaran; dan (6) melakukan
prosedur evaluasi dan revisi program pembelajaran.
Beberapa manfaat dari penggunaan teknologi pada pendidikan telah dirasakan
bukan hanya oleh siswa saja, tetapi juga oleh tenaga pendidik. Berikut di antara
manfaatnya: (1)Meningkatkan kualitas pendidikan; (2) media pendukung pelajaran; (3)
Sarana mendapatkan informasi; dan (4) Media belajar tanpa batasan.
Ada beberapa contoh pemanfaatan teknologi yang dapat dimanfaatkan dalam
pembelajaran PAI, yaitu:
a. Teknologi informasi visual
b. Teknologi informasi audio
c. Teknologi informasi internet

11
DAFTAR PUSTAKA

Benny A. Pribadi, Media dan Teknologi dalam Pembelajaran (edisi pertama),


Kencana, 2017.
Arsyad, Azhar, Media Pembelajaran Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada.
Nasution, Berbagai Pendekatan Dalam Proses Belajar Mengajar, Jakarta: PT.
Bumi Aksara, 2013.
Sanjaya, Wina, Media Komunikasi Pembelajaran, Jakarta:Kencana Prenada Media
Group, 2014.
Zalik Nuryana, Pemanfaatan Teknologi Informasi dalam Pendidikan Agama
Islam, Jurnal Tamaddun, FAI UMG. Vol. XIX. No.1 / Januari 2018.
https://republika.co.id/berita/qjj68s423/manfaat-penggunaan-teknologi-untuk-
pendidikan

12

Anda mungkin juga menyukai