DOSEN PENGAMPU :
Dr. Dra. Wilda Syahri, M.Pd
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 3
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT, yang mana atas berkat rahmat dan
karunia- Nya kita diberi nikmat kesehatan, iman dan pikiran sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah desain pembelajaran kimia dengan judul “KURIKULUM
2013”.
Makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah Pengembangan
Kurikulum Sekolah Menengah di program studi pendidikan kimia Universitas Jambi.
Selanjutnya penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Ibu Dr.
Dra, Wilda Syahri, M. Pd selaku dosen pembimbing mata kuliah Pengembangan
Kurikulum Sekolah Menengah.
Dalam penyusunannya, kami memperoleh banyak bantuan dari berbagai pihak,
karena itu kami mengucapkan yang sebesar-besarnya kepada pihak yang telah
membantu dalam penyelesaian makalah ini.
Kami menyadari bahwa masih sangat banyak kekurangan yang mendasar pada
makalah ini. Oleh karena itu kami berharap pembaca untuk memberikan kritik dan
saran yang bersifat membangun untuk kemajuan dan kesempurnaan dari makalah ini.
Kelompok 3
i
DAFTAR ISI
COVER
KATA PENGANTAR .................................................................................................................. i
DAFTAR ISI ............................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ......................................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................................................... 2
1.3 Tujuan........................................................................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................................. 3
2.1 Pengertian Landasan Kurikulum 2013.................................................................................. 3
2.2 Karakteristik Kurikulum 2013 ............................................................................................... 4
2.3 Standar Kompetensi lulusan, Kompetensi Inti, dan Kompetensi Dasar Kurikulum
2013 ........................................................................................................................................... 5
2.4 Model Pembelajaran Kurikulum 2013 .................................................................................. 7
2.4.1 Model Inquiry Learning ........................................................................................ 7
2.4.2 Model Discovery Learning .................................................................................... 8
2.4.3 Project Based Learning ......................................................................................... 9
2.4.4 Problem Based Learning ....................................................................................... 9
2.5 Implementasi Kurikulum 2013 ............................................................................................ 10
2.6 Kelebihan dan Kelemahan Kurikulum 2013 ...................................................................... 13
BAB III PENUTUP ................................................................................................................... 16
3.1 Kesimpulan ............................................................................................................................. 16
3.2 Saran ........................................................................................................................................ 17
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................ 18
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
1.3 Tujuan
Tujuan pembahasan materi ini adalah untuk menambah wawasan bagi penulis
maupun pembaca mengenai landasan pengembangan kurikulum. Selain itu, tujuan
spesifiknya kami paparkan dalam poin penting berikut:
1. Menjelaskan pengertian kurikulum 2013
2. Menjelaskan karakteristik kurikulum 2013
3. Menjelaskan Standar Kompetensi lulusan, Kompetensi Inti, dan Kompetensi
Dasar Kurikulum 2013
4. Menjelaskan model Pembelajaran Kurikulum 2013
5. Menjelaskan implementasi Kurikulum 2013
6. Menjelaskan kekurangan dan kelebihan Kurikulum 2013
BAB II
PEMBAHASAN
Kurikulum 2013 berbasis kompetensi yang dapat dimaknai sebagai suatu konsep
kurikulum yang menekankan pada pengembangan kemampuan melakukan (kompetensi)
tugas-tugas dengan standar performansi tertentu, sehingga hasilnya dapat dirasakan oeh
peserta didik, berupa penguasaan terhadap seperangkat kompetensi tertentu. Batasan
definitif yang demikian dapat ditafsirkan menjadi suatu kerangka dasar bahwa
kurikulum 2013 mengarahkan pembelajaran pada proses pengembangan pengetahuan,
pemahaman, kemampuan, nilai, sikap, dan minat peserta didik, agar dapat melakukan
sesuatu dalam bentuk kemahiran, ketepatan, dan keberhasilan dengan penuh tanggung
jawab. Dari deskripsi yang telah dipaparkan tersebut jelas bahwa kurikulum 2013
berbasis kompetensi yang dapat dimaknai sebagai suatu konsep kurikulum yang
menekankan pada pengembangan kemampuan melakukan (kompetensi) tugas-tugas
dengan standar performansi tertentu, sehingga hasilnya dapat dirasakan oeh peserta
didik, berupa penguasaan terhadap seperangkat kompetensi tertentu.
Batasan definitif yang demikian dapat ditafsirkan menjadi suatu kerangka dasar
bahwa kurikulum 2013 mengarahkan pembelajaran pada proses pengembangan
pengetahuan, pemahaman, kemampuan, nilai, sikap, dan minat peserta didik, agar dapat
melakukan sesuatu dalam bentuk kemahiran, ketepatan, dan keberhasilan dengan penuh
tanggung jawab. Pola pembelajaran yang menekankan pada basis kompetensi dan
karakter melalui seperangkat strategi pencapaian diarahkan pada pencapaian
pembelajaran secara optimal.bPola pembelajaran yang menekankan pada basis
kompetensi dan karakter melalui seperangkat strategi pencapaian diarahkan pada
pencapaian pembelajaran secara optimal. Oleh sebab itu, E. Mulyasa, 2013: 69-70,
mengindentifikasi tiga varian utama dalam pengembangan kurikulum 2013, antara lain:
pertama, penetapan kompetensi yang akan dicapai. Hal ini berupa pernyataan tujuan
(goal statement) yang hendak diperoleh peserta didik, menggambarkan hasil belajar
(learning outcomes) pada aspek pengetahuan, keterampilan, nilai, dan sikap; kedua,
strategi pencapaian kompetensi sebagai upaya untuk membantu peserta didik dalam
menguasai kompetensi; dan ketiga, evaluasi sebagai suatu bentuk kegiatan penilaian
dalam pencapaian kompetensi bagi setiap peserta didik.
3
4
2.2 Karakteristik Kurikulum 2013
Kurikulum 2013 didalam karakteristiknya berbeda dari karakteristik kurikulum-
kurikulum sebelumnya, yang mana didalam kurikulum 2013 ini menekankan pada
bidang ataupun basis peserta didik di dalam kompetensi. Yang mana dapat diartikan
bahwa didalam kurikulum 2013 ini peserta didik dapat bahkan mampu menguasai
sendiri materi ajar yang diberikan sekolah dan juga lebih menekankan bahwa untuk
peserta didik memahami apa yang telah mereka terima di sekolah.
5. Kompetensi Inti dan kompetensi Dasar pada tingkat pendidikan menengah pertama
diutamakan pada sikap, sedangkan pada tingkat menegah atas
menekankan kemampuan intelektual.
6. Kompetensi Inti menjadi sebuah unsur organisatoris dari Kompetensi Dasar, yaitu
proses belajar dikembangkan untuk mencapai suatu tujuan
kompetensi dalam Kompetensi Inti.
7. Kompetensi Dasar dikembangkan pada suatu prinsip yaitu akumulatif yang saling
memperkuat dan memperkaya antara mata pelajaran satu dengan mata pelajaran
yang lain di suatu jenjang pendidikan.
8. Silabus diolah menjadi lebih luas sebagai sebuah rancangan untuk SD/MI dan mata
pelajaran untuk tingkatan SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK.
9. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran selalu dikembangkan dari setiap Kompetensi.
SKL Kurikulum 2013 berlaku umum untuk tiap jenjang pendidikan yang meliputi
3 (tiga) aspek yaitu sikap, keterampilan, dan pengetahuan. Hal ini merupakan cita-cita
dan impian penerapan Kurikulum 2013. Kurikulum 2013 diterapkan bukan sekedar
update pengetahuan dan keterampilan saja. Kurikulum 2013 diterapkan untuk
menyiapkan siswa agar memiliki kompetensi baik sikap spiritual, sikap sosial ,
pengetahuan dan keterampilan agar nantinya unggul dalam persaingan global abad 21
ini. Keunggulan ini ditunjang dengan pengembangan keterampilan abad 21 seperti
critical thinking, creative thinking, collaborating dan communicating (4C). Keunggulan-
keunggulan ini sudah dicanangkan dan dirumuskan dalam Standar Kompetensi Lulusan
(SKL). Oleh karena itu dalam kurikulum 2013, pembentukan kompetensi lulusan
dilakukan melalui pembelajaran yang dilakukan oleh guru diseluruh matapelajaran.
Dalam konteks ini, materi pembelajaran dan proses pembelajaran menjadi instrument
penting menuju tercapainya Standar Kompetensi Lulusan yang dicita-citakan. Materi
pembelajaran yang tidak setara dengan Standar Kompetensi Lulusan yang diinginkan
jelas menjadi penyebab tidak tercapainya kompetensi yang diinginkan. Demikian juga
dengan proses pembelajaran, terbentuknya kompetensi lulusan pada peserta didik
tergantung juga dengan proses pembentukan kompetensi yang dilakukan pada proses
pembelajaran. Proses pembelajaran dapat berjalan optimal jika guru
memahamiKompetensi Dasar (KD), dan menerapkan kompetensi pedagogiknya agar
7
kompetensi dasar yang dirumuskan dalam kalimat-kalimat dapat diwujudkan pada diri
siswa atau peserta didik.
3. Mengajukan dugaan atau kemungkinan jawaban. Pada tahapan ini peserta didik dapat
mengasosiasi atau melakukan penalaran terhadap kemungkinan jawaban dari
pertanyaan yang diajukan.
4. Mengumpulkan data yang terakait dengan dugaan atau pertanyaan yang diajukan,
sehingga pada kegiatan tersebut peserta didik dapat memprediksi dugaan atau yang
paling tepat sebagai dasar untuk merumuskan suatu kesimpulan.
5. Merumuskan kesimpulan-kesimpulan berdasarkan data yang telah diolah atau
dianalisis, sehingga peserta didik dapat mempresentasikan atau menyajikan hasil
temuannya.
6. Menyiapkan pertanyaan atau penugasan proyek. Tahap ini sebagai langkah awal
agar peserta didik mengamati lebih dalam terhadap pertanyaan yang muncul
dari fenomena yang ada.
7. Mendesain perencanaan proyek. Sebagai langkah nyata menjawab pertanyaan
yang ada disusunlah suatu perencanaan proyek bisa melalui percobaan.
8. Menyusun jadwal sebgai langkah nyata dari sebuah proyek. Penjadwalan sangat
penting agar proyek yang dikerjakan sesuai dengan waktu yang tersedia dan
sesuai dengan target.
9. Memonitor kegiatan dan perkembangan proyek. Guru melakukan monitoring
terhadap pelaksanaan dan perkembangan proyek. Peserta didik mengevaluasi
proyek yang sedang dikerjakan.
10. Menguji hasil. Fakta dan data percobaan atau penelitian dihubungkan dengan
berbagai data lain dari berbagai sumber.
11. Mengevaluasi kegiatan/pengalaman. Tahap ini dilakukan untuk mengevaluasi
kegiatan sebagai acuan perbaikan untuk tugas proyek pada mata pelajaran yang
sama atau mata pelajaran lain.
12. Mengorientasi peserta didik pada masalah. Tahap ini untuk memfokuskan
peserta didik mengamati masalah yang menjadi objek pembelajaran.
13. Mengorganisasikan kegiatan pembelajaran. Pengorganisasian pembelajaran
salah satu kegiatan agar peserta didik menyampaikan berbagai pertanyaan (atau
menanya) terhadap masalah kajian.
10
14. Membimbing penyelidikan mandiri dan kelompok. Pada tahap ini peserta didik
melakukan percobaan (mencoba) untuk memperoleh data dalam rangka
menjawab atau menyelesaikan masalah yang dikaji.
15. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya. Peserta didik mengasosiasi data
yang ditemukan dari percobaan dengan berbagai data lain dari berbagai sumber.
16. Analisis dan evaluasi proses pemecahan masalah. Setelah peserta didik
mendapat jawaban terhadap masalah yang ada, selanjutnya dianalisis dan
dievaluasi.
4. Materi pembelajaran berbasis pada fakta atau fenomena yang dapat dijelaskan
dengan logika atau penalaran tertentu; bukan sebatas kira-kira, khayalan,
legenda, atau dongeng semata.
5. Penjelasan guru, respon siswa, dan interaksi edukatif guru-siswa terbebas dari
prasangka yang serta-merta, pemikiran subjektif, atau penalaran yang
menyimpang dari alur berpikir logis.
6. Mendorong dan menginspirasi siswa berpikir secara kritis, analistis, dan tepat
dalam mengidentifikasi, memahami, memecahkan masalah, dan
mengaplikasikan materi pembelajaran.
7. Mendorong dan menginspirasi siswa mampu berpikir hipotetik dalam melihat
perbedaan, kesamaan, dan tautan satu sama lain dari materi pembelajaran.
8. Mendorong dan menginspirasi siswa mampu memahami, menerapkan, dan
mengembangkan pola berpikir yang rasional dan objektif dalam merespon
materi pembelajaran.
9. Berbasis pada konsep, teori, dan fakta empiris yang dapat
dipertanggungjawabkan.
10. Tujuan pembelajaran dirumuskan secara sederhana dan jelas, namun menarik
sistem penyajiannya.
belajar melahirkan peserta didik yang produktif, kreatif, inovatif, dan afektif melalui
penguatan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang terintegrasi.
a. Ranah sikap menggamit transformasi substansi atau materi ajar agar peserta
didik “tahu mengapa.”
b. Ranah keterampilan menggamit transformasi substansi atau materi ajar agar
peserta didik “tahu bagaimana”.
c. Ranah pengetahuan menggamit transformasi substansi atau materi ajar agar
peserta didik “tahu apa.”
d. Hasil akhirnya adalah peningkatan dan keseimbangan antara kemampuan untuk
menjadi manusia yang baik (soft skills) dan manusia yang memiliki kecakapan
dan pengetahuan untuk hidup secara layak (hard skills) dari peserta didik yang
meliputi aspek kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
e. Kurikulum 2013 menekankan pada dimensi pedagogik modern dalam
pembelajaran, yaitu menggunakan pendekatan ilmiah.
f. Pendekatan ilmiah (scientific appoach) dalam pembelajaran sebagaimana
dimaksud meliputi mengamati, menanya, menalar, mencoba, membentuk
jejaring untuk semua mata pelajaran.
Struktur kurikulum merupakan pola dan susunan mata pelajaran yang harus
ditempuh oleh peserta didik dalam kegiatan pembelajaran. Kedalaman muatan
kurikulum pada setiap mata pelajaran disetiap satuan pendidikan dituangkan dalam
kompetensi yang harus dikuasai oleh peserta didik sesuai dengan beban belajar yang
tercantum dalam struktur kurikulum. Kompetensi yang dimaksud terdiri atas standar
kompetensi dan kompetensi dasar yang dikembangkan berdasarkan standar
kompetensi lulusan.
a. Kelompok mata pelajaran wajib yang diikuti oleh seluruh peserta didik
12
b. Kelompok mata pelajaran peminatan yang diikuti oleh peserta didik sesuai
dengan bakat, minat, dan kemampuannya.
Ada beberapa kekurangan dan kelebihan kurikulum 2013 yaitu melihat pentingnya
pendidikan bagi siswa, pemerintah terus berusaha menguji bahkan menganti
kurikulum. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Mohammad Nuh, mengatakan
bahwa kurikulum baru yang tengah menjalani fase uji publik ini bertujuan utama
membangun kemampuan berpikir anak secara ilmiah. Dia yakin bahwa ini akan
berdampak baik mengingat banyaknya laboratorium alami yang dapat dieksplorasi
oleh anak-anak. Meski banyak meraih prestasi gemilang di kancah dunia dalam
berbagai olimpiade sains dan matematika, rata-rata kemampuan berpikir anak
Indonesia secara ilmiah tetap dianggap masih rendah. Hal ini sempat dimunculkan
lewat penelitian Trends in International Mathematics and Science Study 2007
(TIMSS). Dari beberapa media yang sempat saya baca,ada beberapa kesimpulan yg
bisa saya simpulakan menyangkut kelebihan dan kekurangan dari kurikulum 2013,
antara lain:
Maka dari itu kami menghimbau agar semua pihak dapat bekerjasama termasuk
dinas terkait, guru dan pemerintah agar kurikulum ini dapat berjalan sebagaimana
mestinya,bukan hanya rencana saja. Kami mendukung metode ini, tetapi dengan
kerjasama semua pihak seperti dewan pengajar dan pemerintah.
Diantara keunggulan kurikulum 2013 yaitu siswa harus aktif dan kreaktif tidak
seperti kurikulum sebelumya, materi dikurikulum terbaru ini lebih kepemecahan
masalah. Jadi siswa untuk aktif mencari informasi agar tidak ketinggalan mengikuti
15
materi pembelajaran. Penilaian didapat dari semua aspek. Jadi pengambilan nilai siswa
bukan hanya didapat dari nilai ujianya saja, tetapi juga didapat dari nilai kesopanan,
religi, praktek, sikap, pengetahuan, keterampilan dan lain lain.
Siswa dari Indonesia, hanya mampu menjawab soal-soal yang level kategori
rendah hingga menengah saja, artinya bisa mencapai “intermediat”, sedangkan anak-
anak dari berbagai negara seperti China, Korea dan Jepang termasuk Singapura, sudah
dapat menjawab soal yang sulit dan level lanjutan. Ia mengatakan, jika dilihat data
pada nilai matematika anak didik pada 2007 lebih tinggi dibandingkan pada 2011–
hanya mampu menjawab soal-soal hafalan. Oleh karena itu, tiga mata pelajaran
(bahasa, matematika dan sejarah) untuk tingkat SMA menjadi wajib dan posisi
terdepan dibandingkan yang lainnya.
Maka dalam kurikulum 2013 memberikan ruang agar anak dapat menguasai tiga
kompetensi sekaligus, meliputi sikap, keterampilan dan pengetahuan,” katanya".
“Belajar untuk mata pelajaran matematika khusus untuk tingkat dasar akan lebih
konkret lagi, seperti menghitung dengan menggunakan lidi dan jenis lainnya. Selama
ini yang diketahui tentang matematika hanya menghitung dan ke depan bagaimana
merumuskan,” katanya.
3.1 Kesimpulan
Kurikulum 2013 merupakan kurikulum terbaru yang diberlakukan di Indonesia
mulai tahun ajaran 2013/2014 (Permendikbud Nomor 68 Tahun 2013 tentang
Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum SMP/MTs), namun implementasinya masih
bersifat terbatas pada kelas I, VI, VII dan X di beberapa sekolah pilihan
(Kemendikbud, 2013a). Salah satu elemen esensial dalam perubahan kurikulum ini
adalah standar penilaian pendidikan. Penilaian adalah proses pengumpulan dan
pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik
(Permendikbud Nomor 66 Tahun 2013 tentang Standar Penilaian Pendidikan).
16
17
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 65 Tahun
2013 tentang standar proses, model pembelajaran yang diutamakan dalam
implementasi Kurikulum 2013 adalah model pembelajaran inkuiri (Inquiry Based
Learning), model pembelajaran discovery (Discovery Learning), model pembelajaran
berbasis projek (Project Based Learning), dan model pembelajaran berbasis
permasalahan (Problem Based Learning).
3.2 Saran
Makalah ini kami susun dengan segala kemampuan kami dan semaksimal
mungkin. Namun, kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini tentu
tidaklah sempurna dan masih banyak kesalahan serta kekurangan. Maka dari itu kami
Kelompok 3 sebagai penyusun makalah ini mohon kritik, saran dan pesan dari semua
yang membaca makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
Sufairoh. 2016. Pendekatan Saintifik dan Model Pembelajaran K-13. Jurnal Pendidikan
Profesional. Volume 5. No 3
18