Kata Dan Kalimat
Kata Dan Kalimat
Disusun Oleh:
7. Kata Tugas
Kata tugas adalah bentuk kata yang menyatakan hubungan suatu unsur dengan unsur yang
lain dalam sebuah frasa atau kalimat.
Ada beberapa jenis kata tugas, yaitu:
1) Preposisi
Preposisi atau kata depan, merupakan kata-kata yang digunakan untuk merangkaikan
nomina dengan verba di dalam satu klausa.
Contoh: di, ke, dari, dan pada
2) Konjungsi
Konjungsi (Kata Hubung) merupakan kata atau ungkapan yang berfungsi sebagai
penghubung kata, antar klausa atau antar kalimat. Konjungsi ini berfungsi agar
susunan kata menjadi suatu susunan kaliamt yang memiliki keterkaitan (Koherensi).
Macam-macam konjungsi adalah sebagai berikut:
i. Konjungsi Koordinatif
Konjungsi koordinatif adalah kata hubung yang digunakan untuk
menggabungkan dua klausa yang berkedudukan setara. Konjungsi yang
termasuk kelompok koordinatif adalah dan, dari, serta, melainkan, padahal,
sedangkan, atau, tetapi.
Contoh:
a) Yogi adalah orang yang pendiam, sedangkan Hanif adalah orang yang
periang.
b) Dwita baru saja pulang dari kampus, kemudian dia pergi lagi bersama
temanya
ii. Konjungsi Subordinatif
Konjungsi subordinatif merupakan kata penghubung untuk menggabungkan
dua klausa atau lebih yang memiliki hubungan bertingkat.
Contoh:
a) Sesudah, sehabis, sejak, seketika, tatkala, sementara, sambil, dan
seraya. (berhubungan dengan waktu)
b) Jika, kalau, asalkan, bila, manakala (hubungan syarat)
c) Agar, biar, supaya. (Hubungan Tujuan)
d) Seakan-akan, seolah-olah, sebagaimana, seperti, sebagai, laksana.
(hubungan pemiripan)
e) Bahwa (Hubungan Penjelasan)
f) Dengan (Hubungan Cara)
g) Andaikan, seandainya, seumpama. (Hubungan Pengandaian)
h) Biarpun, meskipun, sekalipun, kendatipun, sungguhpun. (Hubungan
Konsesif)
Contoh: Kegiatan belajar di kampus secara Offline boleh dilaksanakan,asalkan
seluruh mahasiswa telah melakukan vaksinasi.
iii. Konjungsi Korelatif
Konjungsi korelatif adalah kata penghubung yang menghubungkan dua
kata,frasa,artau klausa dimana kedua unsur tersebut memilikki subjek yang
sama.konjungsi yang termasuk dalam korelatif adalah:
a) Tidak hanya…tetapi juga…
b) Tidak hanya…bahkan…
c) Bukanya…melainkan…
d) Makin…makin….
e) Jangankan…pun…
Contoh: Bus Pariwisata ini tidak hanya menabrak motor dari arah berlawanan,
tetapi juga menabrak rumah penduduk sekitar lokasi.
iv. Konjungsi Antarkalimat
Konjungsi untuk menggabungkan dua kalimat berbeda dengan konjungsi
untuk menggabungkan dua pragraf.
Contoh: akan tetapi, namun, oleh karena itu, oleh sebab itu
v. Konjungsi Antarparagraf
Contoh konjungsi antarparagraf:
a) Kata penghubung yang menyatakan tambahan pada sesuatu yang sudah
disebutkan sebelumnya (di samping itu, demikian juga, tambahan lagi).
b) Kata penghubung menyatakan pertentangan dengan sesuatu yang
sudah disebutkan sebelumnya (bagaimanapun juga, sebaliknya,
namun).
c) Kata penghubung yang menyatakan perbandingan (sebagaimana, sama
halnya).
d) Kata penghubung yang menyatakan akibat atau hasil (oleh karena itu,
jadi akibatnya).
e) Kata penghubung yang menyatakan tujuan (untuk itulah, untuk
maksud itu).
f) Kata penghubung yang menyatakan intensifikasi (ringkasnya, pada
intinya).
g) Kata penghubung yang menyatakan waktu (kemudian, sementara itu).
Kata penghubung yang menyatakan tempat (di sinilah, berdampingan
dengan).
1.2 Kalimat
1.2.1 Pengertian Kalimat
Satuan bahasa terkecil dan terlengkap maknanya disebut kalimat. Hal ini dikarenakan pada
sebuah kataterkadang tidak dapat mewakili sebuah konsep makna yang utuh, sedangkan
kalimat punya makna yang utuh sehingga dapat berdiri sendiri dan mempunyai pola intonasi
akhir.
Kalimat adalah satuan sintaksis yang disusun dari konstituen dasar, yang biasanya berupa
klausa, dilengkapi dengan konjungsi bila diperlukan dan intonasi final. Kalimat berperan
penting dalam sebuah komunikasi karena kalimat harus mampu menyampaikan informasi,
menanyakan sesuatu, atau bahkan mengekspresikan emosi manusia. Kalimat umumnya
berwujud rentetan kata yang disusun sesuai kaidah yang berlaku. Pengurutan rentetan kata
serta macam kata yang dipakai dalam kalimat menentukan pula macam kalimat yang
dihasilkan.
Kalimat lengkap dan bukan fragmentaris. Kalimat yang disusun hendaknya memiliki
struktur kalimat bahasa Indonesia yaitu S P O K/pel. Apabila struktur tersebut tidak dipenuhi,
maka kalimat yang disusun menjadi tidak lengkap strukturnya yang disebut kalimat yang
fragmentaris.
Contoh:
1) Hanif.
2) Hanif belajar.
3) Hanif belajar bahasa Indonesia.
4) Hanif belajar bahasa Indonesia dikampus.