Anda di halaman 1dari 13

MAKKIYAH DAN MADANIYYAH

MAKALAH
Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Studi al-Qur’an

Dosen Pengampuh: Afdol Abrori

Oleh:

Siti Riskana

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NAZHATUT THULLAB

(IAI NATA) SAMPANG

2019

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadiranTuhanYang Maha Esa karena


dengan rahmat,karunia, serta taufik dan hidayah nya penulis dapat menyelesaikan
tugas ini dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya.Dan juga penulis
berterima kasih kepada Bpk. Afdol Abrori selaku dosen mata kuliah Studi al-
Qur’an yang telah memberikan tugas ini kepada penulis.

Makalah yang di hadapan pembaca ini memberikan penjelasan tentang


hakikat kewarga negaraan.

Penulis sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka


menambah wawasan dan pengetahuan kita tentang Studi Al-qur’an.penulis juga
menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh
dari kata sempurna. Oleh sebab itu, penulis berharap adanya kritik,saran dan
usalan demi perbaikan makalah yang telah penulis buatdi masa yang akan
datang,mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa ada saran yang
membangun. semoga makalah sederhana inidapat memahami bagi siapapun yang
membacanya ,sekiranya laporan yang disusun ini dapat berguna bagi penulis
sendiri maupun orang yang membacanya,sebelumnya penulis mohon maaf apabila
terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan

.
Sampang, 19 september 2019

Penyusun

ii

1
DAFTAR ISI

Cover..............................................................................................................i

Kata Pengantar.....................................................................ii

Daftar Isi...............................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

1. Latar belakang ...........................................................1

2. Rumusan masalah.......................................................1

3. Tujuan masalah...........................................................1

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian makkiyah dan madaniyah.........................2

B. Ciri-Ciri makkiyah dan madaniyah.............................2

C. Surat-surat makkiyah dan madaniyah.........................4

D. Manfaast mengetahui ayat-ayat makkiyah dan madaniyah


.....................................................................................8

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan...............................................................9

DAFTAR PUSTAKA...........................................................10

iii

1
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Mempelajari Al-Qur’an merupakan hal wajib bagi umat Islam. Dalam kita
mempelajari tentang Al-Qur’an tentu tidak akan terlepas dari mempelajari sejarah
ilmu Al-Qur’an itu sendiri. Pengetahuan tentang sejarah ilmu Al-Quran tentu juga
akan mencakup pembahasan mengenai tahap-tahap Al-Qur’an itu diturunkan.
Dalam kita mempelajari tentang tahap-tahap Al-Qur’an diturunkan, tentu akan
membuat kita mengenal istilah “makiyyah” dan “madaniyyah”.

Istilah makkiyah dan madaniyah dalam Ulumul Qur’an menjadi penting


untuk kita pelajari. Karena dengan mengetahui tentang makkiyah dan madaniyah
dalam Ulumul Qur’an, maka secara tidak langsung kita dapat memperdalam ilmu
tentang Al-Qur’an khusunya pada tahapan-tahapan Al-Qur’an diturunkan.

Oleh sebab itu, pada pembahasan makalah ini, kita akan membahas
tentang makkiyah dan madaniyah, mulai dari pengertian hingga manfaat yang kita
dapatkan bila kita memahami lebih jauh tentang makkiyah dan madaniyah.

B. RumusanMasalah

1. Apakah yang dimaksud dengan makkiyah dan madaniyyah dalam ulumul


qur’an?

2. Apa manfaat mengetahui tentang ilmu makiyyah dan madaniyyah?

C. Tujuan

1. Menjelaskan ilmu makkiyyah dan madaniyyah dalam Ulumul Qur’an.

2. Menjelaskan manfaat mengetahui makiyyah dan madaniyyah.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Makkiyah dan Madaniyah

1. Pengertian Makkiyah

Makkiyah artinya adalah keseluruhan surat-surat dalam Al-Qur’an yang


diturunkan di Kota Makkah.Yakni pada masa Nabi Muhammad SAW
bermukim di Makkah, yaitu selama 12 tahun 5 bulan 13 hari, dari 17
Ramadhan tahun 41 dari milad hingga Rabi’ul Awal tahun 54 dari Milad Nabi
Muhammad SAW.

2. Pengertian Madaniyyah

Madaniyah artinya semua surat-surat dalam Al-Qur’an  yang diturunkan


di Kota Madinah. Surat-surat yang masuk ke dalam surat Madaniyah adalah
surat-surat yang turun ketikaNabi Muhammad SAW sudah melakukan hijrah
dari Makkah ke Madinah, yaitu selama 9 tahun 9 bulan 9 hari, dari permulaan
Rabi’ul Awal tahun 54 dari milad Nabi Muhammad SAW sampai 9 Dzulhijjah
tahun 63 dari milad Nabi atau tahun 10 Hiiriyah.

B. Ciri-ciri Makkiyah dan Madaniyah

1. Ciri-ciri Makkiyah.
a. Ciri-ciri khusus surat Makkiyah
1) Mengandung ayat-ayat Sadjah atau sajadah.
2) Terdapat lafal: kalla.
3) Di dalam surat-surat Makkiyah terdapat seruan dengan kalimat“ya
ayyuhannaasu” yang artinya : ”wahai manusia”
4) Menceritakan kisah nabi-nabi dan umat-umat terdahulu, kecuali surat Al-
Baqarah.

1
5) Menceritakan kisah Nabi Adam danIblis, kecuali dalam surat Al-
Baqarah.

b. Ciri-ciri umum surat Makkiyah (aghlabiyah)

1) Ayat-ayatnya pendek dan surat-suratnya pendek-pendek.

2) Lafal kuat dan keras.

3) Mengandung seruan pokok-pokok iman kepada Allah, hari kiamat, dan


menggamabarkan keadaan surga dan nSeraka.

4) Menyeru manusia berperilaku mulia dan berjalan lapang di atas jalan


kebaikan.
5) Mencela amal orang musyrik, yakni bertumpahan darah, memakan harta
anak yatim, dan mengubur anak perempuan hidup-hidup.

2. Ciri-ciri Madaniyah.
a. Ciri-ciri khusus surat Madaniyah
1) Menjelaskan tentang hukuman-hukuman tindak pidana, fara-id, hak-hak
perdata, peraturan yang bersangkut paut dengan bidang keperdataan,
kemasyarakatan dan kenegaraan.
2) Menceritakan tentang orang-orang munafik terkecuali Q.S. Al-Ankabut
yang diturunkan di Makkah.

3) Kebanyakan firman Allah dalam surat-surat Madaniyah dimulai dengan


lafal; “Yaayyuhalladziinaamanuu” yang artinya “wahai orang-orang yang
beriman”.

b. Ciri-ciri umum surat Madaniyah.

1) Surat-suratnya panjang-panjang, sebagaian ayat-ayatnya panjang-


panjang, serta jelas menerangkan hukum dengan memakai uslub yang
terang.

1
2) Menjelaskan keterangan-keterangan dan dalil-dalil yang menunjukan
kepada hakikat-hakikat keagamaan.

C. Surat-surat Makkiyah dan Madaniyah


1. surat-surat Makkiyah menurut tertib turunnya
a. Berikut ini adalah surat-surat Makiyyah menurut tertib turunnya
berdasarkan keterangan sebagian ulama.

1)     Al- ‘Alaq                           44) Maryam

2)      Al-Qalam                         45) Thaha

3)      Al- Muzammil                 46) Al-Waqi’ah

4)      Al-Muddatsir                   47) Asy-Syura

5)      Al- Fatihah                      48) An-Naml

6)      Al- Masad (Al- Lahab)   49) Al-Qashash

7)      At-Takwir                       50) Al-Isra’

8)      Al-A’la                            51) Yunus

9)      Al-Lail                            52) Hud

10)  AL- fajr                             53) Yusuf

11)  Ad-Dhuha                         54) Al-Hijr

12)  Al-Insyirah                        55) Al-An’am

13)  Al-Ashr                             56) Ash-Shaffat

14)  Al-Adiyat                          57) Luqman

15)  Al-Kautsar                        58) Az-Zumar

16)  At-Takatsur                       59) Saba

1
17)  Al- Ma’un                         60) Ghafir

18)  Al- Kafirun                       61) Fushshilat

19)  Al-Fil                                 62) Asy-Syura

20)  Al-Falaq                            63) Az-Zukhruf

21)  An-Nas                              64) Ad-Dukhan

22)  Al- Ikhlas                          65) Al-Jatsiah

23)  An-Najm                           66) Al-Ahqaf

24)  Abasa                                67) Al-Dzariyat

25)  Al-Qadar                           68) Al-Ghasyiah

26)  Asy-Syamsu                      69) Al-Khaf

27)  Al-Buruj                            70) An-Nahl

28)  At-Tin                               71) Nuh

29)  Al-Quraisy                        72) Ibrahim

30)  Al-Qari’ah                         73) Al-Anbiya’

31)  Al-Qiyamah                      74) Al-Mukminun

32)  Al-Humazah                      75) As-Sajdah

33)  Al-Mursalat                       76) Ath-Thur

34)  Qaf                                    77) Al-Mulk

35)  Al-Balad                           78) Al-Haqqah

36)  Ath-Thariq                        79) Al- Ma’arij

37)  Al-Qamar                          80) An-Naba

1
38)  Shad                                  81) An-Nazi’at

39)  Al-A’raf                            82) Al- Infithar

40)  Al-Jin                                83) Al-Insyiqaq

41)  Yasin                                 84) Ar-Rum

42)  Al-Furqan                          85) Al-Ankabut

43)  Fatir                                   86) Al- Muthaffifin

Sebagian ahli tafsir mengatakan bahwa surat Al-Muthaffifin (Tathfif)


itulah surat yang terakhir turun di Makkah.

Menurut Al-Khudhary, selain surat-surat yang telah tersebut di atas, ada


juga surat-surat yang termasuk dalam golongan Makiyyah, di antaranya:

1) Az-Zalzalah                      

2) Al-Insan

3) Ar-Ra’d                           

4) Al-Bayyinah

5) Ar-Rahman

Surat-surat yang lima buah tersebut ada sebagian ulama memasukannya


ke dalam bagian Madaniyyah.

2. Surat-surat Madaniyah menurut tertib turunnya ialah

1) Al-Baqarah                       13) Al-Munafiqun


2) Al- Anfal                           14) Al-Mujadalah
3) Ali-Imran                          15) Al-Hujurat
4) Al-Ahzab                          16) At-Tahrim

1
5) Al- Mumtahanah               17) At-Taghabun
6) An-Nisa                             18) Ash-Shaf
7) Al-Hadid                           19) Al-Jumua’ah
8) Al- Qital( Muhammad)     20) Al-Fat-hu
9) Ath-Thalaq                        21) Al-Ma’idah
10) Al- Hasyr                          22) At-Taubah
11) An-Nur                              23) An-Nashr
12) Al-Haj
Menurut pendapat sebagian ahli tafsir, menetapkan bahwa surat-surat yang
turun di Madinah sejumlah dua puluh delapan , di antara 23 surat di atas
ditambah dengan 5 surat di bawah ini :
1)      Az –Zalzalah
2)      Ar-Ra”d
3)     Ar-Rahman
4)      Al-Insan
5)      Al-Bayyinah
Ibnu Hashshar dalam kitab An-Nasikh wa al-mansukh mengatakan bahwa
surat yang disepakati turunnya di Madinah sejumlah 20 surat yaitu :

1)      Al-Baqarah
2)      Ali-Imran
3)      An-Nisa
4)      Al-Maidah
5)      An-Anfal
6)      At-Taubah
7)      An-Nur
8)      Al-Ahzab
9)      Muhammad
10)  Al-Fat-Hu
11)  Al-Hujarat
12)  Al-Hadid

1
13)  Al Mujadalah
14)  Al-Hasyr
15)  Al-Mumtahanah
16)  Al-Jum”ah
17)  Al-Munafiqun
18)  Ath-Thalaq
19)  At-Tahrim
20)  An-Nashr
Surat-surat yang diperselisihkan sejumlah 11 surat yaitu
1) Al-Fatihah
2) Ar-Ra’du
3)  Ar-Rahman
4)  Ash-Shaf
5) At-Taghabun
6) At-Tathfif
7) Al-qadar
8) Al bayyinah
9) Az-Zalzalah
10) Al-Ikhlas
11) (Al-Mu’auwidzatani) Al- Falaq An-Nas
Selain dari ayat tersebut , disepakati turunnya di Makkah yaitu sejumlah
82 surat.
D. Manfaat Mengetahui Ayat Makkiyah dan Madaniyah

1. Kita dapat membedakan mana ayat Nasikh dan ayat Mansukh.

2. Mengetahui pensyairatkan hukum dan penurunan

Al-Qur’an secaraberangsur-angsur.

3. Mempermudah dalam menafsirkan Al-Qur’an dan memahami pengertiannya.

4. .Mempermudah dalam menghayati ayat-ayat Al-Qur’an dan menirunya dalam


menyampaikan dakwah.

1
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari pembahasan di atas dapat kita simpulkan bahwa Makkiyah adalah


keseluruhan surat-surat dalam Al-Qur’an yang diturunkan di Kota Makkah, yakni
pada masa Nabi Muhammad SAW bermukim di Makkah, yaitu selama 12 tahun 5
bulan 13 hari, dari 17 Ramadhantahun 41 dari milad hingga Rabi’ul Awal tahun
54 dari Milad Nabi Muhammad SAW.

Sementara Madaniyah adalah semua surat-surat dalam Al-Qur’an  yang


diturunkan di Kota Madinah. Surat-surat yang masuk ke dalam surat Madaniyah
adalah surat-surat yang turun ketika Nabi Muhammad SAW sudah melakukan
hijrah dari Makkah ke Madinah, yaitu selama 9 tahun 9 bulan 9 hari, dari
permulaan Rabi’ul Awal tahun 54 dari milad Nabi Muhammad SAW sampai 9
Dzulhijjah tahun 63 dari milad Nabi atau tahun 10 Hiiriyah.

Banyak manfaat bila kita mengetahui ayat makkiyah dan madaniyah. Di


antaranya kita dapat membedakan mana ayat Nasikh dan ayat Mansukh,
mengetahui pensyairatkan hukum dan penurunan Al-Qur’an secara berangsur-
angsur, mempermudah dalam menafsirkan Al-Qur’an dan memahami
pengertiannya, serta mempermudah dalam menghayati ayat-ayat Al-Qur’an dan
menirunya dalam menyampaikan dakwah.

1
DAFTAR PUSTAKA

Masyhur, Kahar. 1992. Pokok-Pokok Ulumul Qur’an. Jakarta: Rineka Cipta.

Ash-Shiddieqy, Teungku Muhammad Hasbi. 2002. Ilmu-Ilmu Al Qur’an.


Semarang: PT. Pustaka Rizki Putra.

Ash-Shiddieqy, Teungku Muhammad Hasbi. 2002. Sejarah dan P

ngantarIlmu Al-Qur’an dan Tafsir. Semarang: PT. Pustaka Rizki Putra

T.M. Hasbi Ash-Shiddieqy, Sejarah dan Pengantar Ilmu Al-Qur’an danTafsir,


(Semarang: PT. Pustaka Rizki Putra, 2002), hlm. 44.

Ayat sadjah atau sajadah adalah ayat-ayat tertentu dalam Al-Qur’an yang bila


dibaca disunahkan bagi yang membaca dan mendengar untuk melakukan
sujud tilawah.

T.M. Hasbi Ash-Shiddieqy, Ilmu-Ilmu Al Qur’an, (Semarang: PT. Pustaka Rizki


Putra, 2002), hlm. 80.

T.M. Hasbi Ash-Shiddieqy, Sejarah dan Pengantar Al Qur’an dan Tafsir,


(Semarang: PT. Pustaka Rizki Putra, 2002), hlm. 48.

T.M. Hasbi Ash-Shiddieqy, Sejarah dan Pengantar Al Qur’an dan Tafsir,


(Semarang: PT. Pustaka Rizki Putra, 2002), hlm. 46.

10

Anda mungkin juga menyukai