KARIES GIGI
DISUSUN OLEH :
Wiwin Tri Setiawan
202014117
Remineralisasi gigi dapat terjadi dengan deposit kristal dan mineral pada
saliva. Namun, apabila pasien tetap tidak menjaga kebersihan gigi dari plak
dan tidak mengurangi konsumsi gula maka proses demineralisasi akan terus
berlanjut melalui produksi asam dari bakteri pada lesi. Seiring terjadinya
demineralisasi, beberapa zona akan terbentuk pada enamel,
g. Pathways
h. Penatalaksaan medis dan keperawatan
Putri dkk., 2011 menyatakan bahwa langkah-langkah tindakan pencegahan
dalam bidang kedokteran gigi menurut Leavel dan Clark terdiri dari lima
tingkatan pencegahan (five level of preventive) dalam melakukan pendidikan
kesehatan, sebagai berikut:
1. Health promotion Tahap ini dapat diterapkan pada pencegahan karies gigi,
diantaranya pendidikan kesehatan gigi (dental health education),
pendidikan mengenai gizi, yaitu tuntunan pemberian kualitas makanan
yang baik selama pembentukan dan perkembangan gigi.
2. Specific protection Tahap ini adalah aplikasi topikal fluor di daerah yang
tidak terjangkau fluoridasi air minum, penutupan fisura, serta
kemungkinan dilakukan imunisasi aktif.
3. Early diagnosis and prompt treatmentdilakukan untuk mendeteksi karies
gigi dan penyakit mulut lainnya yang bersamaan dengan program
kesehatan gigi. Program ini sebaiknya dilakukan secara berkala dan
berkesinambungan.
4. Disability limitationhap Pada tahap ini misalnya kegagalan dalam
mendeteksi dini suatu penyakit atau dalam tahap lanjutan yang telah
mengenai pulpa sehingga harus dilakukan perawatan saluran akar atau
pencabutan.
5. Rehabilitation Pada tahap terakhir ini dapat dilakukan penggantian gigi
serta penempatan gigi pada posisi yang tepat.
DAFTAR PUSTAKA
Adriana. D. 2013. Tumbuh Kembang & Terapi Bermain Pada Anak: Jakarta: Salemba
Medika.
Arnis, A. 2016. Praktik klinik keperawatan anak. Jakarta selatan : Pusdis SDM Kesehatan
Hidayat, A.Aziz Alimul. 2008. Buku saku praktikum keperawatan anak.
Jakarta: EGC.
Hurlock, Elizabeth B. 2011. Psikologi Perkembangan : Suatu Pendekatan Sepanjang
Rentang Kehidupan. Jakarta : Erlangga
Ismail, K. 2018. Factor kejadian karies gigi pada balita diwilayah kerja puskesmas betungan
kota Bengkulu. Journal of nursing and public health. Available at:
http://jurnal.unived.ac.id/index.php/jnph/article/view/495.
Kemenkes RI 2015. Data dan Informasi Tahun 2014: Profil Kesehatan
Indonesia. Jakarta: Kemenkes RI.
Kyle And Carman. 2015. Buku Ajar Keperawatan Pediatri edisi 2. Jakarta : EGC
Listrianah. Zainur, R.A dan Levi, S. 2018. Gambaran Karies Gigi Molar Pertama Permanen
Pada Siswa – Siswi Sekolah Dasar Negeri 13 Palembang. JPP (Jurnal Kesehatan
Poltekkes Palembang), 13(2), pp. 136–149. doi: 10.36086/jpp.v13i2.238.
Listrianah. 2017. Indeks Karies Gigi Ditinjau dari Penyakit Umum dan Sekresi Saliva pada
Anak di Sekolah Dasar Negeri 30 Palembang., JPP (Jurnal Kesehatan Palembang),
12(2).
Madyastuti, L. 2017. Bahan Ajar Keperawatan DAsar Anak. Gersik
Narendra, M. B. 2015. Buku Ajar II: Tumbuh Kembang Anak Dan Remaja. Jakarta: Sagung
Seto.
IDENTITAS DATA
Nama : An. W
Umur : 8 tahun
Pendidikan : sekolah dasar (SD)
Nama Ayah : Tn. N
Nama Ibu : Ny . P
Pekerjaan Ayah : Swasta
Pekerjaan Ibu : Ibu rumah tangga
Alamat : kendalgiri, boyolali
Agama : Islam
Suku Bangsa : Indonesia
Pendidikan Ayah : SMP
Pendidikan Ibu : SD
No RM :
Tgl Masuk :
D(x) Medis :
KELUHAN UTAMA
Ny. p mengatakan anaknya mempunyai gigi berlubang, dan gripis
hampir di semua giginya. Anaknya pernah mengalami sakit gigi 6
bulan lalu.
RIWAYAT KESEHATAN SEKARANG
An. W memiliki karies gigi.
RIWAYAT KESEHATAN MASA LALU
Penyakit waktu kecil
Ny. P mengatakan anaknya tidak pernah mengalami sakit yang serius,
An. W pwernah mengalami sakit Gigi 6 bulan yang lalu.
Keterangan :
: laki laki
: perempuan
Pola eliminasi
Ny. P mengataka anaknya BAB 1-2x sehari, dan BAK 2-3x sehari.
IX. DATA PENUNJANG
Hasil laboratorium tanggal -
Pemeriksaan Darah Rutin
Urine lengkap
Pemeriksaan LCS
Feses
Pemeriksaan AGD, tanggal
PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan umum
An. W mengalami gigi berlubang hampir di semua giginya, dan An. W
sering jajan janan warung, yang manis dan asin.
Antropometri
Berat badan An. W 6,5kg, Tinggi badan An. W 105cm.
Kepala
Tidak ada lesi, bentuk simetris kepala bersih, tidak ada benjolan, gigi
terdapat karies gigi.
Mulut
Mulut An. W tampak bersih, tidak ada luka, sariawa dan nyeri.
Gigi
Pada gigi An. W mengalami gigi berlubang dan gripis hampir di semua
giginya, An. W memiliki kebiasaan jajan janan warung yang manis dan
asin, hampir setiap hari An. W jajan di warung.
Mata
Mata normal, tidak ada kelainan fungsional, anemis.
Hidung
Hidung normal tidak ada kelainan fungsional, tidak ada luka atau
benjolan, simetris.
Telinga
Telinga bersih, tidak ada kelainan fungsional, bentuk sama kanan dan
kiri, simetris, tidak ada serumen,
Dada
Dada normal, tidak ada benjilan, tidak ada nyeri tekan, simetris kanan
adn kiri.
Paru-paru
I: pengembangan dada sama, kanan dan kiri.
P: intergitas kulit baik, ekspansi simetris, taktil fremitus teraba jelas
P: terengar normal/sonor/dug dug dug
A: bunyi napas vasikuleratau normal.
Abdomen
I: tidak ada lesi dan bekas luka, simetris kanan dan kiri.
A: bunyi bising usus 18x/ menit.
P: tidak teraba masa di abdomen
P: bunyi abdomen timpani
Punggung
Punggung kanan dan kiri sama, simetris, tidak ada bekas luka maupun
benjolan.
Ekstremitas
Ekstremitas atas : tidak ada kelainan fungsional, panjang simetris.
Ekstremitas bawah : tidak ada kelainan, normal, tidak ada gangguang
fungsional, simetris antara kanan dan kiri.
Kulit
Kulit bersih, tidak ada lesi, tidk ada luka.
Tanda-tanda vital
Suhu : 36,5oC
Nadi : 70x/menit
RR : 22x/menit
X. DAMPAK HOSPITALISASI
-
ANALISA DATA
Nama : An. W
Umur : 8 tahun 3 bulan
NO TANGGAL DATA ETIOLOGI PROBLEM
1 14 april DO : Kurang higine Kerusakan gigi
2021 - An. W giginya tampak oral
terdapat caries gigi
- Terdapat gigi baru 2 buah
bagian atas tengah.
DS :
- Ny. P mengatakan anaknya
sering jajan janan warung
yang berasa manis dan asin
- Anak L tidak tahu cara
gosok gig yang benar
PRIORITAS MASALAH
PERENCANAAN
Nama : An. W
Umur : 8 tahun 3 bulan
IMPLEMENTASI
Nama : An. W
Umur : 8 tahun 3 bulan
No Tanggal / NO Diagnosa Implementasi Respon TTD
Jam Kep
1. 15 april 2021 Kerusaskan gig - Kaji kebersihan S : Ny. P mengatakan An. Wiwin
10.15 berhungan dengan An. W W mandi 2x sehari, tetapi
kurangnya higine jarang gosok gigi.
oral
O : An. W mau untuk di
kaji. tampak gigi An. W
berlubang dan gripis.
- Berikan Wiwin
pendidikan S:
kesehatan tentang
O : Ny. P mau untuk di
karies gigi kepada
berikan pendidikan
Ny. p
kesehatan tentang karies
gigi.
EVALUASI
Nama : An. W
Umur : 8 tahun 3 bulan
Tanggal Diagnosa Evaluasi TTD
15 april Kerusakan S : Ny. P mengatakan An. W mandi 2x sehari, tetapi Wiwin
2021 gigi jarang gosok gigi.
berhubunga O : An. W antusias saat di lakukan demonstrasi
n dengan gosok gigi.
kurang oral A : masalah belm teratasi
higiene P : lanjutkan intervensi
- Edukasi tentang bahaya jajan sembarangan
- Kolaborasi dengan orang tua untuk kasih
pemahaman kepada An. W
15 april Kurang S : Ny. P mengatakan tidak mengathui apa itu karies Wiwin
2021 oengatahuan gigi dan cara pencegahannya.
ibu O : Ny. P antusias saatn dilakukan pendidikan
berhubunga kesehtan tentang karies gigi
n dengan A : masalah belum teratasi
kurangnya P : Lanjutkan intervensi
sumber - Berikan oendidikan kesehatan tentang karies
informasi gigi
ahaman ibu
16 april Kerusakan S : An. W mengetahui cara gosok gigi yang benar, Wiwin
2021 gigi tetapi masih memakan jajan sembaranagan, jajanan
berhubunga ciki.
n dengan O : An. W sudah melakukan gosok gigi yang benar
kurang oral A : masalah belum teratasi
higiene P : lanjukan intervensi
- Berikan pemahaman tentag bahaya jajan
sembarangan yang dapat mengakibatkan
karies gigi.
16 april Kurang S : Ny. P mengatakan sudah mengetahui tentang Wiwin
2021 oengatahuan karies gigi
ibu O : Ny. P sudah mengerti dan dapat mengetahui cara
berhubunga pencegahan karies gigi, dan memberikan pemahanan
n dengan kepada anaknya baha jajan sembarangan.
kurangnya A : masalah teratasi
sumber P : hentikan intervensi
informasi
17 april Kerusakan S : An. W masih memakan jajan janan sembarangan Wiwin
2021 gigi O : An. P tampak memakan makanan dari warung
berhubunga dan jajanan keliling.
n dengan A : maslah belum teratasi
kurang oral P : lanjutkan intervensi
higiene - Wdukasi bahaya jajan sembarangan
- Kolaborasi dengan orang tua untuk
pencegahan jajan sembarangan.