NIM : 202014118
D. Pemeriksaan Penunjang
a. RT-PCR Swab Nasopharing dan Oropharing
b. Pemeriksaan Serologis antibodi Covid-19 dengan ELISA
c. Pemeriksaan darah lengkap
Limfopenia, Neutrofil/Limfosit Ratio (NLR) >5.8
d. CT Scan Thorax
e. Ro. Thorax
E. Tatalaksana COVID 19 pada kehamilan
a. Terapi Medis dan Suportif
b. Terapi Suportif Oksigen
Selama kehamilan, saturasi oksigen perifer ibu (SpO2) harus dijaga pada ≥95
persen melebihi kebutuhan pengiriman oksigen ibu, untuk kebutuhan janin
c. Profilaksis Tromboemboli Vena
Pemberian profilaksis tromboemboli vena (VTE) antepartum
untuk yang tidak sakit parah atau kritis dan akan segera
melahirkan
d. Deksametason
e. Dexamethasone
Ibu hamil yang berisiko kelahiran preterm dalam 7 hari
memulai terapi dexamethasone (empat dosis 6 mg IM 12 jam
terpisah) atau betametason (dua dosis 12 mg IM 24 jam
terpisah) untuk menginduksi pematangan paru janin diikuti
prednisolon (40 mg per hari oral) atau hidrokortison (80 mg
IV dua kali sehari)
f. Terapi Anti-Viral
g. Antibiotik
Kerusakan paru-paru yang luas oleh virus meningkatkan risiko
pneumonia bakteri sekunder, Antibiotik diindikasikan hanya
jika ada bukti infeksi bakteri sekunder, Namun, antibiotik
harus diberikan tanpa penundaan jika sepsis bakteri dicurigai,
Ceftriaxone intravena dapat diberikan pada awalnya sambil
menunggu hasil kultur dan sensitivitas.
2) KESIMPULAN
Apabila ibu terinfeksi COVID pada saat sebelum persalinan
dilakukan terlebih dahulu tes SWAB atau PCR kemudian dilakuakn
persalianan Kala I – IV apabila bayi sudah lahir segera dipisahkan
diruang isolasi antara bayi dan ibunya, Bayi yang diisolasi dilakuakn
SWAB atau PCR juga untuk memastikan terinfeksi virus COVID apa
tidak. Hasil SWAB atau PCR dari bayi belum keluar nbayi masih
didalam ruang isolasi apabila hasilnya NEGATIF makan bayi tersebut
baru dipindahkan dengan bayi yang lainnya.