Anda di halaman 1dari 33

LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA Ny.

K DENGAN
GANGGUAN CITRA TUBUH

NAMA : DESI NUR NAENI


NIM : 202014030

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI

NERS FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ‘AISYIYAH SURAKARTA

2020/2021
STRATEGI PELAKSANAAN ( SP Ke 1 dan SP Ke 2 ) PADA Ny.K
DENGAN GANGGUAN CITRA TUBUH

A. Kondisi Klien
Seorang perempuan berusia 30 tahun mengatakan kakinya mengalami luka
ulkus DM sejak 2 bulan yang lalu, klien mengatakan merasa malu dengan kakinya
yang adanya ulkus dan berbau, ia takut jika kakinya tidak cepat sembuh karena tidak
bisa melakukan aktivitas seperti biasanya serta klien tidak mau menyentuh bagian
kakinya yang mengalami ulkus. Pada saat dilakukan wawancara klien tampak
menunduk, kontak mata kurang, tampak menyembunyikan kakinya yang diperban
dan pasien tampak sedih.

B. Diagnosa Keperawatan
Gangguan citra tubuh

C. Tujuan Khusus
Tujuan untuk dilakukan yaitu untuk membimbing pasien melatih kegiatan
dengan menggunakan anggota tubuh lain yang telah diajarkan oleh perawat untuk
meningkatkan citra tubuh.

D. Tindakan Keperawatan

Strategi Pelaksanaan ( SP Ke 1 ) Dengan Mengidentifikasi Citra Tubuh Dan Harapan,


Mengidentifikasi Bagian Tubuh Yang Lain

NO ASPEK

A FASE ORIENTASI
1 Memberikan Salam Terapeutik
a. Memberi salam
Selamat Siang ibu (nama pasien…)
b. Memperkenalkan diri
Perkenalkan nama saya perawat (nama perawat ….) dari Universitas ‘Aisyiyah
Surakarta , ibu bisa panggil saya (nama perawat ….)
c. Memanggil klien dengan panggilan yang disukai klien
Sebelumnya, ini dengan ibu siapa ya?... Tempat tanggal lahirnya?... Benar ya bu
sesuai dengan gelang identitas, Sebelumnya ibu lebih nyaman di panggil dengan
sebutan apa?...
2 Melakukan evaluasi validasi
a. Menanyakan perasaan klien saat ini
Ibu bagaimana kabarnya hari ini....
b. Melakukan validasi evaluasi masalah klien
‘’Jadi, ibu merasa malu kakinya ada ulkus ya?”
“Baiklah bu, bagaimana kalau kita bercakap-cakap tentang apa yang ibu rasakan
ini?’’
3 Melakukan kontrak
a. Melakukan kotrak topik
Oke.. Hari ini kita akan bincang-bincang tentang masalah yang ibu alami
b. Melakukan kontrak waktu
Kita ngobrol berapa lama bu?........baik sekarang jam…bararti kita selesai
jam…nanti semisal melebihi waktu saya kontrak ulang.
c. Melakukan kontrak tempat
Kita mau ngobrol dimana bu ?
B FASE KERJA
1 Identifikasi citra tubuh pasien : perasaan dan harapan citra tubuhnya saat ini
“Baiklah bu (pegang tangan atau pundak pasien). Bagaimana perasaan ibu, setelah
mengalami kejadian adanya ulkus pada kaki ibu…?”
“Kemudian, apa yang ibuk lakukan ketika perasaan sedih dan malu itu muncul…?”
2 Identifikasi aspek positif dirinya (potensi bagian tubuh lainnya)
‘’Agar dapat mengurangi rasa minder dan rasa malu ibu, mari kita sama-sama menilai
kemampuan yang masih dimiliki untuk dilatih dan dikembangkan. Coba ibu sebutkan
bagian-bagian tubuh yang masih sehat atau masih dapat digunakan?’’
‘’Oh iya ibu masih dapat berbicara, melihat, bernapas, tangan masih dapat digerakkan,
makan sendiri terus apa lagi?’’
‘’Bagus sekali, ternyata ibu masih bisa diberikan kemampuan tersebut oleh Tuhan,
ibu dapat mensyukurinya.’’
3 Ajarkan pasien cara meningkatkan citra tubuh
‘’Coba sekarang ibu lihat kaki yang tidak sakit dan gerakkan. Setelah itu lihat kaki
yang sakit dan coba gerakkan.
‘’Ya bagus, ibu telah berani melihat kaki yang sakit, mudah-mudahan cepat sembuh
yah bu.’’
‘’Sekarang saya ajarkan ibu bagaimana agar bisa tetap beraktivitas meskipun dengan
menggunakan kaki yang masih dapat digunakan dengan baik yaitu sebelah kanan.”
‘’Gimana kalo kita latihan jalan ? ‘’
‘’ Iya, bagus sekali. Memang untuk jalan masih perlu bantuan, namun untuk kegiatan
yang lain ibu sudah bisa mandiri.’’
4 Memasukkan dalam jadwal harian
‘’Untuk latihan jalan mau berapa kali latihan dalam sehari ?’’
‘’Baiklah, 3 x sehari ya bu ‘’
C FASE TERMINASI
1 Evaluasi
a. Evaluasi subjektif
Menanyakan perasaan klien setelah melakukan latihan
Bagaimana perasaannya setelah kita ngobrol-ngobrol tadi dan sudah berlatih jalan
dengan kaki yang tidak sakit ? (merasa lebih baik)
b. Evaluasi objektif
“Kalau begitu sekarang coba beritahu saya kembali, kegiatan apa saja yang sudah
kita lakukan hari ini bu ?”
“Baik sekali bu, ternyata ibu masih mengingatnya ya…? (senyum)”
2 Rencana tindak lanjut
a. Menganjurkan klien mneggunakan cara yang dilatih
Nah... karna saya sudah mengajarkan caranya... itu artinya ibu dapat
menerapkannya dalam sehari-hari.
b. Membimbing mengisi jadwal kegiatan harian klien (ADL)
Jangan lupa juga nanti dimasukkan ke jadwal kegiatan ya bu... mari saya bantu..
3 Kontrak
a. Melakukan Kontrak topik
Bu… diskusi kita sudah selesai pas ... menit, bagaiman jika besuk kita ngobrol
lagi?. Kita akan melatih beberapa cara untuk mengkoordinasikan anggota-anggota
tubuh ibu yang lain dan melatihnya dengan-kegiatan yang lain.”
b. Melakukan Kontrak waktu
Baik... kalau besuk pagi ya. maunya berapa lama kita latihan dan bersosialisasi..?
c. Melakukan Kontrak tempat
Adek maunya kita latihan dimana...?
Oke... kita latihan di disini lagi ya.
“ Baik bu sampai jumpa lagi “

Strategi Pelaksanaan ( SP Ke 2 ) Dengan Evaluasi Citra Tubuh dan Latihan Peningkatan Citra
Tubuh Dan Bersosialisasi

NO ASPEK

A FASE ORIENTASI
1 Memberikan Salam Terapeutik
a. Memberi salam
Selamat Siang bu (nama pasien…)
b. Memperkenalkan diri
Apakah ibu masih ingat dengan saya, saya perawat (........), waktu kemaren kita
sudah berbincang2.
2 Melakukan evaluasi validasi
a. Menanyakan perasaan klien saat ini
ibu bagaimana kabarnya hari ini....
b. Melakukan validasi evaluasi masalah klien
‘’Baiklah bu. Tapi, apa sebelumnya cara yang kemarin kita latih sudah ibu
lakukan …?”
3 Melakukan kontrak
d. Melakukan kotrak topik
Oke.. Hari ini kita akan latihan jalan keluar kamar ya kan kemarin jalan di dalam
kamar saja. bagaimana bu ?
e. Melakukan kontrak waktu
Kita latihan berapa lama bu?........baik sekarang jam…bararti kita selesai
jam…nanti semisal melebihi waktu saya kontrak ulang.
f. Melakukan kontrak tempat
Kita mau mulai latihannya dimana bu ?
B FASE KERJA
1 Evaluasi kegiatan yang sudah dilakukan
“Bagaiamana perasaan ibu sekarang, apakah sudah membaik?”

2 Latihan interaksi secara bertahap ; aktivitas dalam keluarga dan sosial


( teman atau orang lain yang mempunyai peran penting )
‘’Baik bu sekarang kita lahitan jalan keluar rumah dulu ya pakai alat bantu kruk’’
‘’ Sekarang kan udah latihan jalan di dalam rumah, apakah adek bersedia jalan ke luar
rumah bertemu dengan teman ibu ?’’
3 Beri pujian kepada pasien tentang keberhaslan interaksi
‘’ Bagus sekali bu, ibu sekarang sudah berani jalan ke luar kamar bahkan keluar rumah
bertemu dengan teman ‘’
‘’ibu bisa membuktikan bahwa ibu bisa melakukan aktivitas seharu-hari dengan baik
walaupun kakinya sedang sakit ya ‘’
C FASE TERMINASI
1 Evaluasi
a. Evaluasi subjektif
Menanyakan perasaan klien setelah melakukan latihan
‘’Bagaimana perasaannya setelah kita melakuakn latihan dan berinteraksi dengan
teman bu ?”
b. Evaluasi objektif
‘’ Baiklah bu apakah ibu bisa menjelaskan sedikit yang kita diskusikan tadi?”
2 Rencana tindak lanjut
a. Menganjurkan klien mneggunakan cara yang dilatih
Nah... karna saya sudah mengajarkan latihan jalan dan berinteraksi ... itu artinya
ibu dapat menerapkannya dalam sehari-hari
b. Membimbing mengisi jadwal kegiatan harian klien (ADL)
Jangan lupa juga nanti dimasukkan ke jadwal kegiatan ya bu...
3 Kontrak
a. Melakukan Kontrak topik
Bu… latihan kita sudah selesai pas ... menit, jangan lupa latihan dan interaksi
dilakukan ya, buktikan bahwa ibu bisa melakukannya
b. Melakukan Kontrak waktu
Baik... besuk pagi ketemu lagi ya. maunya berapa lama kita latihan dan
bersosialisasi..? (15 menit)
c. Melakukan Kontrak tempat
Ibu maunya kita latihan dimana...? Oke...
kita latihan seperti hari ini lagi ya’’
“ Baik bu sampai jumpa lagi “
BAB I

TINJAUAN TEORI

1. Definisi
Gangguan citra tubuh adalah perubahan persepsi tentang tubuh yang
diakibatkan oleh perubahan ukuran, bentuk, struktur, fungsi, makna, objek yang
sering kontak dengan tubuh. Gangguan tersebut diakibatkan kegagalan dalam
penerimaan diri akibat adanya persepsi yang negatif terhadap tubuhnya secara fisik
(Muhith, 2015).
Gangguan citra tubuh adalah konfusi dalam gambaran mental tentang diri –
fisik individu (NANDA, 2015).
Pada pasien yang mengalami ganggguan citra tubuh, ia akan mempersepsikan
tubuhnya tersebut memiliki kekurangan dan ia tidak dapat menjaga integritas
tubuhnya sehingga ketika berhubungan dengan lingkungan sosial ia akan merasa
rendah diri. Misalnya pada pasien yang dirawat dirumah sakit umum, perubahan citra
tubuh sangat mungkin terjadi karena terjadinya perubahan struktur tubuh karena
tindakan invasif, penyuntikan, pemasangan alat kesehatan dan lainnya (Muhith,
2015).

2. Diagnosa Medik Terkait


a. Mastektomi
b. Amputasi
c. Jerawat
d. Perut atau luka bakar yang terlihat
e. Obesitas
f. Hiperpigmentasi pada kehamilan
g. Gangguan psikiatrik
h. Cedera
3. Penyebab/ Etiologi Masalah Utama
a. Faktor Prediposisis
Menurut Stuart ( 2013 )
a) Biologi Harapan akan struktur, bentuk dan fungsi tubuh yang tidak
tercapai karena dirawat atau sakit. Stresor fisik atau jasmani yang lain
seperti suhu dingin atau panas, rasa nyeri atau sakit, kelelahan fisik,
lingkungan yang tidak memadai.
b) Psikologi Penolakan orang tua, harapan orang tua yang tidak realistis,
kegagalan yang berulang, kurang mempunyai tanggung jawab personal,
ketergantungan pada orang lain dan ideal diri yang tidak realistis. Stressor
lainnya adalah konflik, tekanan, krisis dan kegagalan.
c) Sosio kultural Faktor sosio kultural yang mempengaruhi seperti peran,
gender, tuntutan peran kerja, harapan peran budaya, tekanan dari
kelompok sebaya dan perubahan struktur sosial.
d) Perubahan ukuran, bentuk dan penampilan tubuh.
e) Proses patologik penyakit dan dampaknya terhadap struktur maupun
fungsi tubuh.
f) Prosedur pengobatan seperi radiasi, transplantasi, kemoterapi
g) Faktor predisposisi gangguan harga diri
h) Penolakan dari orang lain.
i) Kurang penghargaan.
j) Pola asuh yang salah
k) Kesalahan dan kegagalan yang berulang.
l) Tidak mampu mencapai standar yang ditentukan.

b. Faktor Presipitasi
Menurut Stuart ( 2013 ) Faktor presipitasi dapat disebabkan oleh faktor dari dalam
atau faktor dari luar individu terdiri dari :
a) Operasi seperti mastektomi, amputasi, luka operasi
b) Ketegangan peran adalah perasaan frustasi ketika individu merasa tidak
adekuat melakukan peran atau melakukan peran yang bertentangan dengan
hatinya atau tidak merasa cocok dalam melakukan perannya.
c) Perubahan ukuran dan bentuk, penampilan atau fungsi tubuh.
d) Perubahan fisik yang berkaitan dengan tumbuh kembang normal.
e) Prosedur medis dan perawatan

4. Tanda Dan Gejala


Berikut tanda dan gejala gangguan citra tubuh menurut Erita et, al ( 2019 ) yaitu :
a. Data subyektif
Data subjektif didapatkan dari hasil wawancara, pasien dengan gangguan citra
tubuh biasanya :
a) Mengungkapkan penolakan terhadap
- Perubahan bentuk tubuh saat ini
- Anggota tubuh yang tidak berfungsi
- Interaksi dengan orang lain
b) Mengungkapkan perasaan sedih, kecewa dan khawatir dengan organ
tubuhnya
c) Mengungkapkan keinginan terlalu tinggi terhadap bagian tubuh yang
terganggu
d) Sering mengulang-ulang mengatakan kehilangan anggota tubuhnya
e) Merasa asing terhadap bagian tubuh yang hilang

b. Data Objektif
Data Objektif Data objektif yang dapat diobservasi dari pasien gangguan citra
tubuh yaitu :
a) Perubahan dan kehilangan anggota tubuh, baik struktur, bentuk, maupun
fungsi
b) Pasien menyembunyikan bagian tubuh yang terganggu.
c) Pasien menolak melihat bagian tubuh.
d) Pasien menolak menyentuh bagian tubuh.
e) Aktivitas sosial pasien berkurang.
5. Pohon Masalah
Menurut Erita et, al ( 2019 ) :

HARGA DIRI
RENDAH EFEK

GANGGUAN
MASALAH
CITRA TUBUH

CAUSA

CEDERA

6. Diagnosa Keperawatan
Menurut NANDA ( 2015 ) diagnosa yang muncul adalah Gangguan Citra Tubuh

7. Tindakan Keperawatan

NO DIAGNOSA TUJUAN INTERVENSI

1 Gangguan Citra TUM :


- Sapa pasien ramah
Tubuh Kepercayaan diri pasien
dan baik secsara verbal dan
kembali normal.
non verbal
TUK 1 :
- Perkenalkan diri dengan
Pasien dapat membina
sopan
hubungan saling
- Tanyakan nama lengkap
percaya
pasien dan nama panggilan
yang disukai pasien
- Jelaskan tujuan pertemuan
- Berikan klien kesempatan
mengungkapkan perasaan

TUK 2 : - Diskusikan persepsi


Klien dapat
tentang citra tubuh yang
mengidentifikasi citra
dulu dan saat ini
Tubuhnya

- Diskusikan kemampuan
TUK 3
dan aspek positif yang
Pasien dapat
dimiliki pasien
Mengidentifikasi
- Dukung upaya klien untuk
kemampuandan aspek
meningkatkan citra diri
positif yang dimilikinya
terhadap perubahan fngsi
tubuh yang terganggu

- Bantu klien untuk


TUK 4 :
mengoptimalkan bagian
Pasien dapat menilai
tubuh yang masih normal
kemampuan yang masih
- Dorong sosialisasi dengan
bisa digunakan
orang lain secara bertahap
DAFTAR PUSTAKA

Erita. Sri. H, dan Hasian, L. 2019. Buku Pedoman Praktik Klinik Kperawatan Jiwa. Jakarta :
Universitas Kristen Indonesia
Muhith, A. (2015). Pendidikan Keperawatan Jiwa( Teori dan Aplikasi).
Yogyakarta: Andi.
NANDA International Inc. 2015-2017.Diagnosis Keperawatan : Definisi & Klasifikasi. Edisi 10.
Buku Kedokteran. Jakarta : EGC
Stuart, G.W. (2013). Buku Saku Keperawatan Jiwa, ed 5. EGC, Jakarta
Stuart, G.W. (2013). Buku Saku Keperawatan Jiwa, ed 5. EGC, Jakarta
BAB II
TINJAUAN KASUS

PENGKAJIAN

TANGGAL : 9/ 1/2021

IDENTITAS KLIEN

Nama Inisial : Ny. R


Jenis Kelamin : Perempuan

Umur : 30 tahun
Alamat : Sukoharjo
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Suku : Jawa
Agama : Islam

A. Alasan Masuk
Seorang perempuan berusia 30 tahun mengatakan kakinya mengalami ulkus akibat DM
sejak 2 bulan yang lalu, klien mengatakan merasa malu dengan kakinya yang mengalami
ulkus dan berbau, ia takut jika kakinya tidak cepat sembuh karena tidak bisa melakukan
aktivitas seperti biasanya serta klien tidak mau menyentuh bagian kakinya yang
mengalami ulkus. Pada saat dilakukan wawancara klien tampak menunduk, kontak mata
kurang, tampak menyembunyikan kakinya yang mengalami ulkus dan pasien tampak
sedih.

B. Faktor Predisposisi
1. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu? Ya Tidak
2. Pengobatan sebelumnya Berhasil Kurang Berhasil Tidak
Berhasil

3. Pelaku/Usia Korban/Usia Saksi/Usia


Aniaya fisik

Aniaya seksual

Penolakan

Kekerasan dalam keluarga

Tindakan kriminal

Jelaskan No. 1, 2, 3 : Pasien tidak pernah mengalami gangguan jiwa sebelumnya dan
pasien tidak mengalami aniaya fisik, seksual, kekerasan dalam keluarga dan tindakan
kriminal.

4. Adakah anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa Ya Tidak

Hubungan keluarga Gejala Riwayat pengobatan/perawatan

5. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan


Pasien tidak mengalamai pengalaman masa lalu yang menyenangkan.

C. Faktor Presipitasi
Pasien mengalami gangguan citra tubuh karena cedera pada kaki sebelah kiri saat
bermain sepatu roda yang menyebabkan pasien jatuh kakinya menjadi terkilir dan di
tansocraft
D. Pemeriksaan Fisik

1. Tanda vital TD : 120/80 mmHg, N : 80 kali/ menit , S : 370C, P : 23


kali/menit
2. Ukur TB : 145 cm , BB : 60 Kg
3. Keluhan fisik Ya √ Tidak
Jelaskan :

Pasien mengatakan kakinya ada ulkus dan berbau, merasa malu kakinya dan jalannya
menggunakan alat bantu.

E. PSIKOSOSIAL
1. Genogram

Jelaskan :

: Laki - laki : Garis perkawinan

: Perempuan : Garis keturunan

: Pasien : Garis serumah


2. Konsep diri

a. Gambaran diri : Pasien menganggap anggota tubuhnya yang di tansocraft


sudah tidak bisa sembuh dan tidak bisa beraktifitas seperti biasanya, klien paling
suka terhadap wajahnya
b. Identitas diri : Pasien seorang perempuan dan belum menikah, pasien
menerima statusnya sebagai perempuan dan seorang anak
c. Peran diri : Pasien mengatakan saya sebagai seorang anak terkadang saya
membantu menyapu ibu dan seorang pelajar setiap hari mengerjakan tugas dari
sekolah, tetapi dengan kondisi seperti ini saya tidak bisa membantu ibu .
d. Ideal diri : Pasien berharap dapat sembuh seperti semula, anggota
tubuhnya yang sakit dapat berfungsi lagi dan dapat kembali berkumpul dengan
keluarga
e. Hargadiri : Pasien menganggap dirinya akan merepotkan orang lain
karena mengurus dirinya, khusunya merepotkan ibu yang paling dekat dengannya.

3. Hubungan Sosial

Orang yang berarti : Orang yang paling berarti baginya adalah keluarga khususnya
suami dan anak karena keluarga adalah tempat pertama sebagai tempat curhat apabila
ada masalah

Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat : Sebelum saya sakit saya setiap
hari main ke rumah tetangga, tetapi saat sakit ini saya tidak pernah keluar karena malu
dengan kaki saya yang bau.

Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain : Selama sakit tidak pernah
berhubungan bersama orang lain kecuali keluarga, tetap didalam rumah tidak keluar
kerumah tetangga karena malu dengan kaki saya yang ada ulkus dan bau.

4. Spiritual

Nilai dan keyakinan : Pasien mengatakan beragama islam, apabila ada masalah selalu
melibatkan Allah SWT

Kegiatan Ibadah : Pasien mengatakan saya tetap menjalankan sholat 5 waktu dan
sholat dhuha dan selalu berdoa kepada Allah agar cepat sembuh.
F. STATUS MENTAL

1. Penampilan


Tidak rapi Penggunaan pakaian sesuai Cara berpakaian tidak
sesuai seperti biasanya

Jelaskan : Pasien tampak rapi dalam berpakaian, dalam berpenampilan dibantu oleh
suami.

2. Pembicaraan

Cepat Keras Gagap Inkoheran


Apatis √ Lambat Membisu

Tidak mampu memulai pembicaraan

Jelaskan : Pasien dalam diajak berbicara, apabila diberi pertanyaan ada waktu jeda
yang cukup lama untuk menjawab.

3. Aktivitas Motorik

Lesu Tegang Gelisah Agitas


Tik Grimasen Tremor Kompulsif

Jelaskan : Pasien tampak lesu tidak berdaya seperti tidak mempunyai kekuatan

4. Alam penasaran

√ Sedih Ketakutan Putus asa Khawatir


Gembiraberlebihan

Jelaskan : Pasien mengatakan sedih dengan kondisi yang dialami, setiap saat hanya
tiduran saja

5. Afek

√ Datar Tumpul Labil Tidak sesuai

Jelaskan : Pasien cenderung merenung, hanya bicara saat dikasih pertanyaan dan tidak
ada perubahan pada emosi .
6. Interaksi selama wawancara

Bermusuhan Tidak Kooperatif Mudah tersinggung


√ Kontak mata kurang Defensif Curiga

Jelaskan : Pasien apabila diajak berbicara menghadap kebawah tidak mau bertatapan
mata karena malu.

7. Persepsi

Halusinasi

Pendengaran Penglihatan Perabaan

Pengecapan Penghidu

Jelaskan : Pasien tidak mengalami halusinasi

8. Proses Pikir

Sirkumstansial Tragensial Kehilanganasosiasi

Flights of ideas Blocking

Pengulangan pembicaraan/persevariasi √

Jelaskan : Pasien mengulang ngulang kalimat pembicaraan yang sudah di tanyakan,


apabila ditanya jawabannya selalu sedih tidak bisa melakukan aktivitas seperti
biasanya

9. Isi Pikir

Obsesi Fobia Hipokondria

Depersonalisas Ide yang terkait Pikiran magis


i

Jelaskan : Pasien mengatakan trauma akan main sepatu roda, apabila sudah sembuh
akan lebih berhati – hati.
10. Waham :

Agama Somatik Kebesara Curiga


n

Nihilistik Sisip Pikir Siar pikir Kontrol pikir

Jelaskan : Pasien tidak menderita waham

11. Tingkat Kesadaran

√ Bingung Sedasi Stupor

Disorientasi

Waktu Tempat Orang

Jelaskan : Tingkat kesadaran pasien tampak binggung mengahdapi situasi, orientasi


waktu, tempat dan orang jelas.

12. Memori

Gangguan daya ingat jangka panjang Gangguan daya ingat jangka


pendek

Gangguan daya ingat saat ini Konfabulasi

Jelaskan : Pasien tidak mengalami gangguan daya ingat, pasien masih ingat kejadian
yang dialaminya dan masih ingat memori satu bulan yang lalu.

13. Tingkat konsentrasi dan berhitung

Mudah beralih Tidak mampu

Tidak mampu berhitung √ Berkonsentrasi sederhana

Jelaskan : Pasien saat diwawancara sering meminta pertanyaannya diulang

14. Kemampuan penilaian

√ Gangguan ringan Gangguan bermakna

Jelaskan : Pasien dapat mengambil keputusan yang sederhana dengan bantuan orang
lain.
15. Daya titik diri

Mengangingkari penyakit yang diderita √


Menyalahkan hal-hal di luar
dirinya

Jelaskan : Pasien menyalahkan lingkungan yang menyebabkan kakinya sakit dan di


tansocraft

G. Kebutuhan Persiapan Pulang

1. Kemampuan Klien Memenuhi / Menyediakan Kebutuhan

Ya Tidak Ya Tidak

Makanan √ Pakaian √

UangTransportasi √

Keamanan √ Tempat Tinggal √

Perawatan Kesehatan
Jelaskan : Pasien dalam√memenuhi kebutuhan makan, uang transportas, keamanan,
pakaian, perawatan kesehatan dan tempat tinggal sudah terpenuhi karena pasien
tinggal dengan keluarga yang cukup.

2. Kegiatan hidup sehari-hari

a. Perawatan diri

Bantuanminimal Bantuan total Bantuanminimal Bantuan total

Mandi BAK/BAB √

Kebersihan Ganti pakaian


√ √
Makan √
Jelaskan : Pasien dalam memenuhi kebutuhan makan masih dibantu oleh keluarga
karena pasien belum berani untuk jalan sendiri mengambil makan, dalam
berpakaian pasien masih dibantu dengan keluarga dalam mengenakan celana dan
pasien memilih sendiri pakaian yang akan dikenakkan, mandi, bak/bab pasien
dibantu total oleh ibunya karena tidak bisa apabila melakukan sendirian.

b. Nutrisi Ya Tidak

 Apakah anda puas dengan pola makan anda? √

 Apakah anda makan memisahkan diri √


Jika ya jelaskanalasannya : Pasien mengatakan puas dengan pola makan
karena tidak ada gangguan nutrisi makan sehari 3 kali dan makan tidak
bersama keluarga karena makan dibawakan oleh ibu kekamar.

 Frekuensi makan perhari : 3 kali


 Frekuensi udapan perhari : 2 kali
Meningkat menurun berlebih sedikit-sedikit

 Nafsumakan
Meningkat √ menurun

 BB : 60 kg BB tertinggi : 143 cm BB terendah : -


 Diet khusus : Tidak menjalankan diet
Jelaskan : Pasien mengatakan makan seperti biasanya sebelum sakit tetap 3 kali
sehari dengan udapan sekitar 2 kali dengan snack chiki, pasien tidak mengalami
perubahan berat badan yang signifikan dan tidak menjalankan diet.

c. Tidur

Ya Tidak

 Apakah ada masalah? √


 Apakah anda merasa segar setelah bangun tidur? √
 Apakah ada kebiasaan tidur siang? √
 Lamanya sekitar 1 jam
 Apa yang menolong anda untuk tidur : dengan melihat drama film lama-lama
akan merasakan ngantuk.
 Waktu tidur malam : Jam 21.00- 05.00 Waktubangun : Jam 05.00
Beritanda “” sesuai dengan keadaa klien Ya Tidak

Sulit untuk tidur √


terbangun saat tidur

Bangun terlalu pagi √

gelisah saat tidur √

Somnabolisme berbicara dalam tidur √

Jelaskan : Pasien mengatakan kesulitan untuk tidur karena kepikiran dengan


kakinya apabila saat tidur kesenggol sehingga pasien gelisah saat akan tidur.

d. Kemampuan Klien dalam

Ya Tidak

 Mengantisipasi kebutuhan sendiri
 Membuat keputusan berdasarkan keinginan sendiri √

 Mengatur penggunaan obat √

 Melakukan pemeriksaan kesehatan (follow up) √

Jelaskan : pasien dalam kebutuhan sendiri masih dibantu oleh keluarganya contohnya
apabila makan diambilkan tetapi untuk makan bisa sendiri, mandi masih dibantu.
Membuat keputusan diserahkan kepada keluarga tetapi dengan persetujaun pasien.
Penggunaan obat masih diingatkan oleh ibunya untuk minum obat. Pemeriksaan
kesehatan dilakukan untuk mengetahui kondisi jadi pergi ke klinik terdekat untuk
mengetahui perkembangan kondisi yang dialami.

e. Klien Memiliki Sistem Pendukung

Ya Tidak Ya Tidak

Keluarga √ Teman Sejawat √

Profesional / √ Kelompok Sosial √

Terapis
Jelaskan : Pasien mengatakan bahwa keluarga adalah sistem pendukung terkuat dalam
mengahadapi kondisi seperti ini, teman – teman dan masyarakat mendukung agar
cepat sembuh.

f. Apakah klien menikmati saat bekerja, kegiatan yang menghasilkan atau hobi

Ya Tidak

Jelaskan : Pasien belum bekerja dan masih sekolah

H. Mekanisme Koping

Adaptif Maladaptif

√ Bicara dengan orang lain Minum alkohol

Mampu menyelesaikan masalah Reaksi lambat

Teknik relaksasi Bekerja berlebihan

Aktivitas konstruktif Menghindar

Olahraga Mencedarai diri

Lainnya √ Lainnya

Mekanisme koping adaptif klien yaitu berbicara dengan orang lain, sedangkan
mekanisme koping mal adaptif klien yaitu dengan cara beristighfar dan berdoa

I. Masalah Psikososial Dan Lingkungan

 Masalah dengan dukungan kelompok, spesifik


√ Masalah berhubungan dengan lingkungan,
spesifik
 Masalah dengan pendidikan, spesifik
 Masalah dengan pekerjaan, spesifik
 Masalah dengan perumahan, spesifik
 Masalah ekonomi, spesifik
 Masalah dengan pelayanan kesehatan, spesifik
Pasien malu apabila keluar rumah bertemu dengan tetangganya karean kakinya ada ulkus
dan bau
J. Aspek Medik
 Diagnosamedik : Cedera otot/ Sprain
 Terapimedik : -
Pemeriksaanpenunjang : -

K. Analisa Data

No Tanggal/Jam Data MK TTD

1 9 Februari 2021 DS
Jam 09.00 - Klien mengatakan Gangguan Citra Tubuh
mengalami kaki ada luka
ulkus akibat DM
- Klien merasa malu dan
kurang percaya diri karena
kakinya bau
- Klien mengatakan tidak bisa
melakukan aktivitas seperti
biasanya.
Do
- Klien tampak menutupi
kakinya yang mengalami
ulkus
- Klien tampak malu,sedih
- Kontak mata kurang

J. Pohon Masalah

HARGA DIRI EFEK


RENDAH

GANGGUAN
MASALAH
CITRA TUBUH

CEDERA
(Perubahan fungsi CAUSA
tubuh)
L. Diagnosa Keperawatan

Gangguan Citra Tubuh

M. Rencana Asuhan Keperawatan

NO DIAGNOSA TUJUAN INTERVENSI TTD

1 Gangguan Citra TUM :


Tubuh Kepercayaan diri pasien
kembali normal.
TUK 1 : - kaji tanda dan gejala
Klien dapat gangguan citra tubuh
mengidentifikasi citra - Diskusikan persepsi
tubuhnya tentang citra tubuh yang
dulu dan saat ini

TUK 2 : - Diskusikan kemampuan


Pasien dapat dan aspek positif yang
mengidentifikasi dimiliki pasien
kemampuandan aspek - Dukung upaya klien untuk
positif yang dimilikinya meningkatkan citra diri
terhadap perubahan fngsi
tubuh yang terganggu

TUK 3 - Bantu klien untuk


Pasien dapat menilai mengoptimalkan bagian
kemampuan yang masih tubuh yang masih normal
bisa digunakan - Dorong sosialisasi dengan
orang lain secara bertahap
N. Implementasi Dan Evaluasi

TGL/JAM DX IMPLEMENTASI EVALUASI TTD

9 Februari
Gangguan DS
S:
2021
Citra - Klien mengatakan kakinya
Pasien mengatakan sedih
Jam 09.00
tubuh mengalami ulkus akibat DM
karena kaki saya tidak
- Klien merasa malu dan kurang
berfungsi dan tidak bisa
percaya diri karena kakinya
beraktifitas seperti biasanya,
bau
dulu sebelum sakit bisa
- Klien mengatakan tidak bisa
beraktifitas kapanpun dan
melakukan aktivitas seperti
dimanapun.
biasanya.
O:
Do
Pasien tampak menutupi
- Klien tampak menutupi
kaki yang sakit, kaki pasien
kakinya yang terdapat ulkus
tampak ada ulkus, pasien
- Klien tampak malu
tampak murung
- Klien tampak sedih
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
Tindakan Keperawatan
1. Diskusikan
1. Mengkaji tanda gejala
kemampuan dan aspek
gangguan citra tubuh
positif yang dimiliki
2. Mendiskusikan persepsi
pasien
tentang citra tubuh yang dulu
2. Mendukung upaya
dan saat ini
klien untuk
RTL
meningkatkan citra diri
Evaluasi Sp 1 tanda gejala
terhadap perubahan
Gangguan citra tubuh
fungsi tubuh yang
Sp 1 latihan meningkatkan citra
terganggu
tubuh menggerakkan kaki yang
sakit
9 Gangguan Ds S:
Februari Citra Pasien mengatakan sedih karena Pasien mengatakan bagian-
2021 jam tubuh kaki saya tidak berfungsi dan bagian tubuh yang masih
10.00 tidak bisa beraktifitas seperti berfungsi dengan baik yaitu
biasanya, dulu sebelum sakit bisa tangan untuk makan dan
beraktifitas kapanpun dan aktivitas lainnya. Pasien
dimanapun. mengatakan masih bisa
menggerakan sedikit
Do anggota tubuhnya yang
Pasien tampak menutupi kaki terganggu
yang sakit, kaki pasien tampak O:
diperban, pasien tampak murung Psien tampak menunjukkan
anggota tubuh yang masih
Tindakan Keperawatan berfungsi
1. Diskusikan kemampuan dan Pasien mencoba untuk
aspek positif yang dimiliki menggerakan bagian
pasien tubuhnya yang sakit
2. Mendukung upaya klien untuk A : Masalah belum teratasi
meningkatkan citra diri P : Lanjutkan intervensi
terhadap perubahan fungsi 1. Membantu klien untuk
tubuh yang terganggu mengoptimalkan bagian
RTL tubuh yang masih
Sp 1 Evaluasi harapan tubuh yang normal
masih sehat 2. Mendorong sosialisasi
Sp 2 latihan untuk interaksi dengan orang lain secara
dengan orang lain yang memiliki bertahap
peran penting

9 Gangguan Ds : S:
Februari Citra Pasien mengatakan bagian- Pasien mengatakan bisa
2021 Tubuh bagian tubuh yang masih menggerakan anggota
Jam 12.00 berfungsi dengan baik yaitu tubuhnya yang masih
tangan untuk makan dan aktivitas berfungsi. pasien
lainnya. Pasien mengatakan mengatakan bersyukur
masih bisa menggerakan sedikit anggota tubuh yang lain
anggota tubuhnya yang terganggu masih berfungsi. Pasien
mengatakan sangat senang
Do : karena keluarga dan teman
Pasien tampak menunjukkan menerima kondisi saya dan
anggota tubuh yang masih memberi dukungan agar
berfungsi. Pasien mencoba untuk cepat sembuh
menggerakan bagian tubuhnya
yang sakit O:
Pasien dapat
Tindakan Keperawatan : menggerakannya kakinya
1. Membantu klien untuk yang sakit tanpa gangguan.
mengoptimalkan bagian tubuh pasien tampak percayadiri
yang masih normal saat bertemu dengan
2. Mendorong sosialisasi dengan temannya. pasien tampak
orang lain secara bertahap lebih baik

RTL : A : Masalah Teratasi


Sp 1 Keluarga P : Hentikan intervensi
Meminta bantuan keluarga untuk
melatih percaya diri terhadap
kondisi yang diderita dan selalu
memberikan dukungan .
memotivasi klien agar selalu
melatih anggota tubuhnya yang
Terganggu

Anda mungkin juga menyukai