K DENGAN
GANGGUAN CITRA TUBUH
2020/2021
STRATEGI PELAKSANAAN ( SP Ke 1 dan SP Ke 2 ) PADA Ny.K
DENGAN GANGGUAN CITRA TUBUH
A. Kondisi Klien
Seorang perempuan berusia 30 tahun mengatakan kakinya mengalami luka
ulkus DM sejak 2 bulan yang lalu, klien mengatakan merasa malu dengan kakinya
yang adanya ulkus dan berbau, ia takut jika kakinya tidak cepat sembuh karena tidak
bisa melakukan aktivitas seperti biasanya serta klien tidak mau menyentuh bagian
kakinya yang mengalami ulkus. Pada saat dilakukan wawancara klien tampak
menunduk, kontak mata kurang, tampak menyembunyikan kakinya yang diperban
dan pasien tampak sedih.
B. Diagnosa Keperawatan
Gangguan citra tubuh
C. Tujuan Khusus
Tujuan untuk dilakukan yaitu untuk membimbing pasien melatih kegiatan
dengan menggunakan anggota tubuh lain yang telah diajarkan oleh perawat untuk
meningkatkan citra tubuh.
D. Tindakan Keperawatan
NO ASPEK
A FASE ORIENTASI
1 Memberikan Salam Terapeutik
a. Memberi salam
Selamat Siang ibu (nama pasien…)
b. Memperkenalkan diri
Perkenalkan nama saya perawat (nama perawat ….) dari Universitas ‘Aisyiyah
Surakarta , ibu bisa panggil saya (nama perawat ….)
c. Memanggil klien dengan panggilan yang disukai klien
Sebelumnya, ini dengan ibu siapa ya?... Tempat tanggal lahirnya?... Benar ya bu
sesuai dengan gelang identitas, Sebelumnya ibu lebih nyaman di panggil dengan
sebutan apa?...
2 Melakukan evaluasi validasi
a. Menanyakan perasaan klien saat ini
Ibu bagaimana kabarnya hari ini....
b. Melakukan validasi evaluasi masalah klien
‘’Jadi, ibu merasa malu kakinya ada ulkus ya?”
“Baiklah bu, bagaimana kalau kita bercakap-cakap tentang apa yang ibu rasakan
ini?’’
3 Melakukan kontrak
a. Melakukan kotrak topik
Oke.. Hari ini kita akan bincang-bincang tentang masalah yang ibu alami
b. Melakukan kontrak waktu
Kita ngobrol berapa lama bu?........baik sekarang jam…bararti kita selesai
jam…nanti semisal melebihi waktu saya kontrak ulang.
c. Melakukan kontrak tempat
Kita mau ngobrol dimana bu ?
B FASE KERJA
1 Identifikasi citra tubuh pasien : perasaan dan harapan citra tubuhnya saat ini
“Baiklah bu (pegang tangan atau pundak pasien). Bagaimana perasaan ibu, setelah
mengalami kejadian adanya ulkus pada kaki ibu…?”
“Kemudian, apa yang ibuk lakukan ketika perasaan sedih dan malu itu muncul…?”
2 Identifikasi aspek positif dirinya (potensi bagian tubuh lainnya)
‘’Agar dapat mengurangi rasa minder dan rasa malu ibu, mari kita sama-sama menilai
kemampuan yang masih dimiliki untuk dilatih dan dikembangkan. Coba ibu sebutkan
bagian-bagian tubuh yang masih sehat atau masih dapat digunakan?’’
‘’Oh iya ibu masih dapat berbicara, melihat, bernapas, tangan masih dapat digerakkan,
makan sendiri terus apa lagi?’’
‘’Bagus sekali, ternyata ibu masih bisa diberikan kemampuan tersebut oleh Tuhan,
ibu dapat mensyukurinya.’’
3 Ajarkan pasien cara meningkatkan citra tubuh
‘’Coba sekarang ibu lihat kaki yang tidak sakit dan gerakkan. Setelah itu lihat kaki
yang sakit dan coba gerakkan.
‘’Ya bagus, ibu telah berani melihat kaki yang sakit, mudah-mudahan cepat sembuh
yah bu.’’
‘’Sekarang saya ajarkan ibu bagaimana agar bisa tetap beraktivitas meskipun dengan
menggunakan kaki yang masih dapat digunakan dengan baik yaitu sebelah kanan.”
‘’Gimana kalo kita latihan jalan ? ‘’
‘’ Iya, bagus sekali. Memang untuk jalan masih perlu bantuan, namun untuk kegiatan
yang lain ibu sudah bisa mandiri.’’
4 Memasukkan dalam jadwal harian
‘’Untuk latihan jalan mau berapa kali latihan dalam sehari ?’’
‘’Baiklah, 3 x sehari ya bu ‘’
C FASE TERMINASI
1 Evaluasi
a. Evaluasi subjektif
Menanyakan perasaan klien setelah melakukan latihan
Bagaimana perasaannya setelah kita ngobrol-ngobrol tadi dan sudah berlatih jalan
dengan kaki yang tidak sakit ? (merasa lebih baik)
b. Evaluasi objektif
“Kalau begitu sekarang coba beritahu saya kembali, kegiatan apa saja yang sudah
kita lakukan hari ini bu ?”
“Baik sekali bu, ternyata ibu masih mengingatnya ya…? (senyum)”
2 Rencana tindak lanjut
a. Menganjurkan klien mneggunakan cara yang dilatih
Nah... karna saya sudah mengajarkan caranya... itu artinya ibu dapat
menerapkannya dalam sehari-hari.
b. Membimbing mengisi jadwal kegiatan harian klien (ADL)
Jangan lupa juga nanti dimasukkan ke jadwal kegiatan ya bu... mari saya bantu..
3 Kontrak
a. Melakukan Kontrak topik
Bu… diskusi kita sudah selesai pas ... menit, bagaiman jika besuk kita ngobrol
lagi?. Kita akan melatih beberapa cara untuk mengkoordinasikan anggota-anggota
tubuh ibu yang lain dan melatihnya dengan-kegiatan yang lain.”
b. Melakukan Kontrak waktu
Baik... kalau besuk pagi ya. maunya berapa lama kita latihan dan bersosialisasi..?
c. Melakukan Kontrak tempat
Adek maunya kita latihan dimana...?
Oke... kita latihan di disini lagi ya.
“ Baik bu sampai jumpa lagi “
Strategi Pelaksanaan ( SP Ke 2 ) Dengan Evaluasi Citra Tubuh dan Latihan Peningkatan Citra
Tubuh Dan Bersosialisasi
NO ASPEK
A FASE ORIENTASI
1 Memberikan Salam Terapeutik
a. Memberi salam
Selamat Siang bu (nama pasien…)
b. Memperkenalkan diri
Apakah ibu masih ingat dengan saya, saya perawat (........), waktu kemaren kita
sudah berbincang2.
2 Melakukan evaluasi validasi
a. Menanyakan perasaan klien saat ini
ibu bagaimana kabarnya hari ini....
b. Melakukan validasi evaluasi masalah klien
‘’Baiklah bu. Tapi, apa sebelumnya cara yang kemarin kita latih sudah ibu
lakukan …?”
3 Melakukan kontrak
d. Melakukan kotrak topik
Oke.. Hari ini kita akan latihan jalan keluar kamar ya kan kemarin jalan di dalam
kamar saja. bagaimana bu ?
e. Melakukan kontrak waktu
Kita latihan berapa lama bu?........baik sekarang jam…bararti kita selesai
jam…nanti semisal melebihi waktu saya kontrak ulang.
f. Melakukan kontrak tempat
Kita mau mulai latihannya dimana bu ?
B FASE KERJA
1 Evaluasi kegiatan yang sudah dilakukan
“Bagaiamana perasaan ibu sekarang, apakah sudah membaik?”
TINJAUAN TEORI
1. Definisi
Gangguan citra tubuh adalah perubahan persepsi tentang tubuh yang
diakibatkan oleh perubahan ukuran, bentuk, struktur, fungsi, makna, objek yang
sering kontak dengan tubuh. Gangguan tersebut diakibatkan kegagalan dalam
penerimaan diri akibat adanya persepsi yang negatif terhadap tubuhnya secara fisik
(Muhith, 2015).
Gangguan citra tubuh adalah konfusi dalam gambaran mental tentang diri –
fisik individu (NANDA, 2015).
Pada pasien yang mengalami ganggguan citra tubuh, ia akan mempersepsikan
tubuhnya tersebut memiliki kekurangan dan ia tidak dapat menjaga integritas
tubuhnya sehingga ketika berhubungan dengan lingkungan sosial ia akan merasa
rendah diri. Misalnya pada pasien yang dirawat dirumah sakit umum, perubahan citra
tubuh sangat mungkin terjadi karena terjadinya perubahan struktur tubuh karena
tindakan invasif, penyuntikan, pemasangan alat kesehatan dan lainnya (Muhith,
2015).
b. Faktor Presipitasi
Menurut Stuart ( 2013 ) Faktor presipitasi dapat disebabkan oleh faktor dari dalam
atau faktor dari luar individu terdiri dari :
a) Operasi seperti mastektomi, amputasi, luka operasi
b) Ketegangan peran adalah perasaan frustasi ketika individu merasa tidak
adekuat melakukan peran atau melakukan peran yang bertentangan dengan
hatinya atau tidak merasa cocok dalam melakukan perannya.
c) Perubahan ukuran dan bentuk, penampilan atau fungsi tubuh.
d) Perubahan fisik yang berkaitan dengan tumbuh kembang normal.
e) Prosedur medis dan perawatan
b. Data Objektif
Data Objektif Data objektif yang dapat diobservasi dari pasien gangguan citra
tubuh yaitu :
a) Perubahan dan kehilangan anggota tubuh, baik struktur, bentuk, maupun
fungsi
b) Pasien menyembunyikan bagian tubuh yang terganggu.
c) Pasien menolak melihat bagian tubuh.
d) Pasien menolak menyentuh bagian tubuh.
e) Aktivitas sosial pasien berkurang.
5. Pohon Masalah
Menurut Erita et, al ( 2019 ) :
HARGA DIRI
RENDAH EFEK
GANGGUAN
MASALAH
CITRA TUBUH
CAUSA
CEDERA
6. Diagnosa Keperawatan
Menurut NANDA ( 2015 ) diagnosa yang muncul adalah Gangguan Citra Tubuh
7. Tindakan Keperawatan
- Diskusikan kemampuan
TUK 3
dan aspek positif yang
Pasien dapat
dimiliki pasien
Mengidentifikasi
- Dukung upaya klien untuk
kemampuandan aspek
meningkatkan citra diri
positif yang dimilikinya
terhadap perubahan fngsi
tubuh yang terganggu
Erita. Sri. H, dan Hasian, L. 2019. Buku Pedoman Praktik Klinik Kperawatan Jiwa. Jakarta :
Universitas Kristen Indonesia
Muhith, A. (2015). Pendidikan Keperawatan Jiwa( Teori dan Aplikasi).
Yogyakarta: Andi.
NANDA International Inc. 2015-2017.Diagnosis Keperawatan : Definisi & Klasifikasi. Edisi 10.
Buku Kedokteran. Jakarta : EGC
Stuart, G.W. (2013). Buku Saku Keperawatan Jiwa, ed 5. EGC, Jakarta
Stuart, G.W. (2013). Buku Saku Keperawatan Jiwa, ed 5. EGC, Jakarta
BAB II
TINJAUAN KASUS
PENGKAJIAN
TANGGAL : 9/ 1/2021
IDENTITAS KLIEN
Umur : 30 tahun
Alamat : Sukoharjo
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Suku : Jawa
Agama : Islam
A. Alasan Masuk
Seorang perempuan berusia 30 tahun mengatakan kakinya mengalami ulkus akibat DM
sejak 2 bulan yang lalu, klien mengatakan merasa malu dengan kakinya yang mengalami
ulkus dan berbau, ia takut jika kakinya tidak cepat sembuh karena tidak bisa melakukan
aktivitas seperti biasanya serta klien tidak mau menyentuh bagian kakinya yang
mengalami ulkus. Pada saat dilakukan wawancara klien tampak menunduk, kontak mata
kurang, tampak menyembunyikan kakinya yang mengalami ulkus dan pasien tampak
sedih.
B. Faktor Predisposisi
1. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu? Ya Tidak
2. Pengobatan sebelumnya Berhasil Kurang Berhasil Tidak
Berhasil
Aniaya seksual
Penolakan
Tindakan kriminal
Jelaskan No. 1, 2, 3 : Pasien tidak pernah mengalami gangguan jiwa sebelumnya dan
pasien tidak mengalami aniaya fisik, seksual, kekerasan dalam keluarga dan tindakan
kriminal.
C. Faktor Presipitasi
Pasien mengalami gangguan citra tubuh karena cedera pada kaki sebelah kiri saat
bermain sepatu roda yang menyebabkan pasien jatuh kakinya menjadi terkilir dan di
tansocraft
D. Pemeriksaan Fisik
Pasien mengatakan kakinya ada ulkus dan berbau, merasa malu kakinya dan jalannya
menggunakan alat bantu.
E. PSIKOSOSIAL
1. Genogram
Jelaskan :
3. Hubungan Sosial
Orang yang berarti : Orang yang paling berarti baginya adalah keluarga khususnya
suami dan anak karena keluarga adalah tempat pertama sebagai tempat curhat apabila
ada masalah
Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat : Sebelum saya sakit saya setiap
hari main ke rumah tetangga, tetapi saat sakit ini saya tidak pernah keluar karena malu
dengan kaki saya yang bau.
Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain : Selama sakit tidak pernah
berhubungan bersama orang lain kecuali keluarga, tetap didalam rumah tidak keluar
kerumah tetangga karena malu dengan kaki saya yang ada ulkus dan bau.
4. Spiritual
Nilai dan keyakinan : Pasien mengatakan beragama islam, apabila ada masalah selalu
melibatkan Allah SWT
Kegiatan Ibadah : Pasien mengatakan saya tetap menjalankan sholat 5 waktu dan
sholat dhuha dan selalu berdoa kepada Allah agar cepat sembuh.
F. STATUS MENTAL
1. Penampilan
√
Tidak rapi Penggunaan pakaian sesuai Cara berpakaian tidak
sesuai seperti biasanya
Jelaskan : Pasien tampak rapi dalam berpakaian, dalam berpenampilan dibantu oleh
suami.
2. Pembicaraan
Jelaskan : Pasien dalam diajak berbicara, apabila diberi pertanyaan ada waktu jeda
yang cukup lama untuk menjawab.
3. Aktivitas Motorik
Jelaskan : Pasien tampak lesu tidak berdaya seperti tidak mempunyai kekuatan
4. Alam penasaran
Jelaskan : Pasien mengatakan sedih dengan kondisi yang dialami, setiap saat hanya
tiduran saja
5. Afek
Jelaskan : Pasien cenderung merenung, hanya bicara saat dikasih pertanyaan dan tidak
ada perubahan pada emosi .
6. Interaksi selama wawancara
Jelaskan : Pasien apabila diajak berbicara menghadap kebawah tidak mau bertatapan
mata karena malu.
7. Persepsi
Halusinasi
Pengecapan Penghidu
8. Proses Pikir
Pengulangan pembicaraan/persevariasi √
9. Isi Pikir
Jelaskan : Pasien mengatakan trauma akan main sepatu roda, apabila sudah sembuh
akan lebih berhati – hati.
10. Waham :
Disorientasi
12. Memori
Jelaskan : Pasien tidak mengalami gangguan daya ingat, pasien masih ingat kejadian
yang dialaminya dan masih ingat memori satu bulan yang lalu.
Jelaskan : Pasien dapat mengambil keputusan yang sederhana dengan bantuan orang
lain.
15. Daya titik diri
Ya Tidak Ya Tidak
Makanan √ Pakaian √
UangTransportasi √
Perawatan Kesehatan
Jelaskan : Pasien dalam√memenuhi kebutuhan makan, uang transportas, keamanan,
pakaian, perawatan kesehatan dan tempat tinggal sudah terpenuhi karena pasien
tinggal dengan keluarga yang cukup.
a. Perawatan diri
Mandi BAK/BAB √
√
b. Nutrisi Ya Tidak
c. Tidur
Ya Tidak
√
terbangun saat tidur
Ya Tidak
√
Mengantisipasi kebutuhan sendiri
Membuat keputusan berdasarkan keinginan sendiri √
Jelaskan : pasien dalam kebutuhan sendiri masih dibantu oleh keluarganya contohnya
apabila makan diambilkan tetapi untuk makan bisa sendiri, mandi masih dibantu.
Membuat keputusan diserahkan kepada keluarga tetapi dengan persetujaun pasien.
Penggunaan obat masih diingatkan oleh ibunya untuk minum obat. Pemeriksaan
kesehatan dilakukan untuk mengetahui kondisi jadi pergi ke klinik terdekat untuk
mengetahui perkembangan kondisi yang dialami.
Ya Tidak Ya Tidak
Terapis
Jelaskan : Pasien mengatakan bahwa keluarga adalah sistem pendukung terkuat dalam
mengahadapi kondisi seperti ini, teman – teman dan masyarakat mendukung agar
cepat sembuh.
f. Apakah klien menikmati saat bekerja, kegiatan yang menghasilkan atau hobi
Ya Tidak
√
Jelaskan : Pasien belum bekerja dan masih sekolah
H. Mekanisme Koping
Adaptif Maladaptif
Lainnya √ Lainnya
Mekanisme koping adaptif klien yaitu berbicara dengan orang lain, sedangkan
mekanisme koping mal adaptif klien yaitu dengan cara beristighfar dan berdoa
K. Analisa Data
1 9 Februari 2021 DS
Jam 09.00 - Klien mengatakan Gangguan Citra Tubuh
mengalami kaki ada luka
ulkus akibat DM
- Klien merasa malu dan
kurang percaya diri karena
kakinya bau
- Klien mengatakan tidak bisa
melakukan aktivitas seperti
biasanya.
Do
- Klien tampak menutupi
kakinya yang mengalami
ulkus
- Klien tampak malu,sedih
- Kontak mata kurang
J. Pohon Masalah
GANGGUAN
MASALAH
CITRA TUBUH
CEDERA
(Perubahan fungsi CAUSA
tubuh)
L. Diagnosa Keperawatan
9 Februari
Gangguan DS
S:
2021
Citra - Klien mengatakan kakinya
Pasien mengatakan sedih
Jam 09.00
tubuh mengalami ulkus akibat DM
karena kaki saya tidak
- Klien merasa malu dan kurang
berfungsi dan tidak bisa
percaya diri karena kakinya
beraktifitas seperti biasanya,
bau
dulu sebelum sakit bisa
- Klien mengatakan tidak bisa
beraktifitas kapanpun dan
melakukan aktivitas seperti
dimanapun.
biasanya.
O:
Do
Pasien tampak menutupi
- Klien tampak menutupi
kaki yang sakit, kaki pasien
kakinya yang terdapat ulkus
tampak ada ulkus, pasien
- Klien tampak malu
tampak murung
- Klien tampak sedih
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
Tindakan Keperawatan
1. Diskusikan
1. Mengkaji tanda gejala
kemampuan dan aspek
gangguan citra tubuh
positif yang dimiliki
2. Mendiskusikan persepsi
pasien
tentang citra tubuh yang dulu
2. Mendukung upaya
dan saat ini
klien untuk
RTL
meningkatkan citra diri
Evaluasi Sp 1 tanda gejala
terhadap perubahan
Gangguan citra tubuh
fungsi tubuh yang
Sp 1 latihan meningkatkan citra
terganggu
tubuh menggerakkan kaki yang
sakit
9 Gangguan Ds S:
Februari Citra Pasien mengatakan sedih karena Pasien mengatakan bagian-
2021 jam tubuh kaki saya tidak berfungsi dan bagian tubuh yang masih
10.00 tidak bisa beraktifitas seperti berfungsi dengan baik yaitu
biasanya, dulu sebelum sakit bisa tangan untuk makan dan
beraktifitas kapanpun dan aktivitas lainnya. Pasien
dimanapun. mengatakan masih bisa
menggerakan sedikit
Do anggota tubuhnya yang
Pasien tampak menutupi kaki terganggu
yang sakit, kaki pasien tampak O:
diperban, pasien tampak murung Psien tampak menunjukkan
anggota tubuh yang masih
Tindakan Keperawatan berfungsi
1. Diskusikan kemampuan dan Pasien mencoba untuk
aspek positif yang dimiliki menggerakan bagian
pasien tubuhnya yang sakit
2. Mendukung upaya klien untuk A : Masalah belum teratasi
meningkatkan citra diri P : Lanjutkan intervensi
terhadap perubahan fungsi 1. Membantu klien untuk
tubuh yang terganggu mengoptimalkan bagian
RTL tubuh yang masih
Sp 1 Evaluasi harapan tubuh yang normal
masih sehat 2. Mendorong sosialisasi
Sp 2 latihan untuk interaksi dengan orang lain secara
dengan orang lain yang memiliki bertahap
peran penting
9 Gangguan Ds : S:
Februari Citra Pasien mengatakan bagian- Pasien mengatakan bisa
2021 Tubuh bagian tubuh yang masih menggerakan anggota
Jam 12.00 berfungsi dengan baik yaitu tubuhnya yang masih
tangan untuk makan dan aktivitas berfungsi. pasien
lainnya. Pasien mengatakan mengatakan bersyukur
masih bisa menggerakan sedikit anggota tubuh yang lain
anggota tubuhnya yang terganggu masih berfungsi. Pasien
mengatakan sangat senang
Do : karena keluarga dan teman
Pasien tampak menunjukkan menerima kondisi saya dan
anggota tubuh yang masih memberi dukungan agar
berfungsi. Pasien mencoba untuk cepat sembuh
menggerakan bagian tubuhnya
yang sakit O:
Pasien dapat
Tindakan Keperawatan : menggerakannya kakinya
1. Membantu klien untuk yang sakit tanpa gangguan.
mengoptimalkan bagian tubuh pasien tampak percayadiri
yang masih normal saat bertemu dengan
2. Mendorong sosialisasi dengan temannya. pasien tampak
orang lain secara bertahap lebih baik