Anda di halaman 1dari 3

NAMA : AGUNG NUGROHO

NIM : 1804015196

JUDUL SURVEI ETNOMEDISIN TANAMAN ANTIDIABETES


TRADISIONAL DI BATURRADEN DAN SUMBANG
ISSN 1693-3591
VOL/NO/HAL 18 NO 2 43-51
TERBIT 2020
PENULIS WAHYU UTAMININGRUM DAN NOFRIANTI DWI HARTANTI
PENDAHULU Program pengembangan jamu berbasis ilmiah memungkinkan
AN pengembangan tanaman obat dalam sistem pengobatan tradisional yang
pada akhirnya dapat digunakan dalam sistem kesehatan formal. Baturraden
dan Sumbang adalah dianggap sebagai daerah dengan keanekaragaman
hayati tumbuhan yang melimpah di Jawa, di mana masyarakat telah
menggunakan tanaman tersebut untuk tujuan pengobatan.
TUJUAN Penelitian ini dilakukan untuk merekam secara kualitatif dan kuantitatif dan
melestarikan pengetahuan masyarakat Baturraden dan Sumbang tentang
pemanfaatan tumbuhan untuk pengobatan diabetes mellitus.
METODE Data nama lokal tumbuhan, organ tumbuhan, cara pembuatan, dan rute
pemberian jamu yang digunakan untuk pengobatan diabetes mellitus
dikumpulkan melalui wawancara semi-terstruktur. Nilai penggunaan
spesies (SUV), frekuensi relatif kutipan (RFC), dan tingkat kesetiaan (FL)
dari masing-masing spesies dihitung sesuai untuk menentukan kepentingan
dan nilai relatifnya bagi komunitas lokal.
SAMPEL Informan yang diwawancarai berjumlah 97 orang dan dijadikan sampel dari
seluruh desa di Baturraden dan Sumbang yang jumlahnya sebanding
dengan jumlah penduduk di desa tersebut

Kriteria Inklusi :
- Bertempat tinggal di daerah yang diteliti
- Memiliki pengetahuan dan pengalaman pemanfaatan tumbuhan
untuk mengobati penyakit/penyakit bagi diri sendiri atau orang lain.
- Tidak buta Huruf
- Berusia 17 tahun atau lebih.

HASIL Ada 11 jenis tumbuhan dari 10 famili yang ditemui yaitu :


Organ tumbuhan, cara preparasi, dan cara pemberian yang paling umum
digunakan adalah daun, rebusan, dan oral, masing-masing.
Yang paling penting dan berharga tanaman :
Piper ornatum
SUV = 0.19
RFC = 0.13,
FL = 23.09%
An-drographis paniculata
(SUV = 0,09, RFC = 0,07, FL = 42,86%).
KESIMPULAN Sebagai tanaman antidiabetes paling kritis di daerah penelitian, rebusan
atau infus daun Piper ornatum diminum 1-2 kali sehari. Namun, tidak ada
laporan tentang aktivitas terkait anti-diabetes yang tersedia hingga saat ini.
Sebaliknya, penggunaan Andrographis paniculata sebagai agen antidiabetes
telah telah terbukti secara luas. Orang Baturraden dan Sumbang secara oral
mengkonsumsi rebusan daun tanaman ini sekali sehari untuk tujuan
tersebut.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai