Anda di halaman 1dari 31

¡ Iqbal Hasan (2001) menjelaskan bahwa statistik deskriptif

adalah bagian dari statistika yang mempelajari cara


pengumpulan data dan penyajian data sehingga mudah
dipahami. Statistika deskriptif hanya berhubungan dengan
hal menguraikan atau memberikan keterangan-keterangan
mengenai suatu data atau keadaan. Dengan kata statistika
deskriptif berfungsi menerangkan keadaan, gejala, atau
persoalan. Penarikan kesimpulan pada statistika deskriptif
(jika ada) hanya ditujukan pada kumpulan data yang ada.
¡ A variable - a characteristic of
population or sample that is of interest
for us.

¡ Data - the actual values of variables


! Quantitative data are numerical
observations
! Qualitative data are categorical
observations
Quantitative data Qualitative data

Age - income Person Married/unmarried


55 75000 1 yes
42 68000 2 no
. . 3 no
. .
. . . .

Weight gain
50
55
.
.
Ukuran Numerik
¡ Ukuran numerik dibagi menjadi dua, yaitu:
1. ukuran pemusatan data, meliputi mean,
median, modus,
2. ukuran penyebaran data, meliputi
rentang, variansi, dan simpangan baku.
• Ukuran Pemusatan
Nilai tunggal yang mewakili suatu kumpulan data dan
menunjukkan karakteristik dari data. Ukuran
pemusatan menunjukkan pusat dari nilai data.

• Contoh pemakaian ukuran pemusatan


(a) Berapa rata-rata harga saham?
(b) Berapa rata-rata inflasi pada tahun 2003?
(c) Berapa rata-rata pendapatan usaha kecil dan
menengah?
(d) Berapa rata-rata tingkat suku bunga deposito?
1. Rata-rata (Mean)
Rata-rata merupakan ukuran pemusatan yang sangat sering
digunakan. Keuntungan dari menghitung rata-rata adalah angka
tersebut dapat digunakan sebagai gambaran atau wakil dari data
yang diamati. Rata-rata peka dengan adanya nilai ekstrim atau
pencilan.
2. Median atau Nilai Tengah
Median merupakan suatu nilai ukuran pemusatan yang menempati
posisi tengah setelah data diurutkan
3. Modus
Modus adalah nilai yang paling sering muncul dari serangkaian data.
Modus tidak dapat digunakan sebagai gambaran mengenai data
(Howell, 1982)
RATA-RATA HITUNG

• Rata-rata Hitung Sampel

• Rata-rata Hitung Populasi

8
CONTOH RATA-RATA HITUNG POPULASI

Nilai Kredit
Bank (Rp triliun)

Danamon 41

BRI 90

BCA 61

Mandiri 117

BNI 66

9
CONTOH RATA-RATA HITUNG SAMPEL

10
RATA-RATA HITUNG DATA BERKELOMPOK

1. Data berkelompok adalah data yang sudah dibuat distribusi


frekuensinya.
2. Rumus nilai tengah = ! f. X/n

Interval Nilai Tengah (X) Jumlah Frekuensi (f) f.X

160-303 231,5 2 463,0

304-447 375,5 5 1.877,5

448-591 519,5 9 4.675,5

592-735 663,5 3 1.990,5

736-878 807,0 1 807,0

Jumlah n = 20
! f"= 9.813,5
Nilai Rata-rata (! fX/n) 490,7
11
Ukuran Pemusatan Bab 3

RATA-RATA HITUNG DATA BERKELOMPOK

1. Setiap kelompok baik dalam bentuk skala interval


maupun rasio mempunyai rata-rata hitung.

2. Semua nilai data harus dimasukkan ke dalam


perhitungan rata-rata hitung.

3. Satu kelompok baik kelas maupun satu kesatuan


dalam populasi dan sampel hanya mempunyai satu
rata-rata hitung.

4. Rata-rata hitung untuk membandingkan karakteristik


dua atau lebih populasi atau sampel.

12
Ukuran Pemusatan Bab 3

1. Rata-rata hitung sebagai satu-satunya ukuran pemusatan,


maka jumlah deviasi setiap nilai terhadap rata-rata
hitungnya selalu sama dengan nol.

2. Rata-rata hitung sebagai titik keseimbangan dari


keseluruhan data, maka letaknya berada di tengah data.

3. Rata-rata hitung nilainya sangat dipengaruhi oleh nilai


ekstrim yaitu nilai yang sangat besar atau sangat kecil.

4. Bagi data dan sekelompok data yang sifatnya terbuka


(lebih dari atau kurang dari) tidak mempunyai rata-rata
hitung.

13
MEDIAN

Definisi:
Nilai yang letaknya berada di tengah data di mana data tersebut
sudah diurutkan dari terkecil sampai terbesar atau sebaliknya.

Median Data tidak Berkelompok:


(a) Letak median = (n+1)/2,
(b) Data ganjil, median terletak di tengah,
(c) Median untuk data genap adalah rata-rata dari dua data yang
terletak di tengah.

Rumus Median Data Berkelompok:


Md = Median
L = Tepi bawah kelas median
n= jumlah frekuensi
f= frekuensi pada kelas median
Cf = jumlah frekuensi sebelum
frekuensi median
i= interval
14
CONTOH MEDIAN DATA TIDAK BERKELOMPOK

Nomor Total Aset Nomor Laba Bersih


urut (Rp miliar) urut (Rp miliar)
1 42.253 1 7.568
2 22.598 2 1.480
3 10.137 3 436
4 4.090 4 392
5 2.687 5 MEDIAN = 180
6 2.508 6 123
7 796 7 65
8 603 8 25
9 287 9 15

15
CONTOH MEDIAN DATA BERKELOMPOK

Interval Frekuensi Tepi Kelas Frek. Kumulatif


• Letak median n/2 =
20/2=10; jadi terletak 159,5 0
160 - 303 2
pada frek. kumulatif
antara 7-16 303,5 2
• Interval = 304 - 447 5

range/jumlah kelas
447,5 7
448 - 591 Letak Median
• Nilai Median
591,5 16
592 - 735 3
Md = 447,5 + (20/2) - 7 x144
9
= 495,5 735,5 19
736 - 878 1
878,5 20

16
MODUS

Definisi:
Nilai yang (paling) sering muncul.

Rumus Modus Data Berkelompok:


Mo= modus
L= tepi bawah kelas modus
(kelas dg frekuensi tertinggi)
d1= selisih antara frek
modus dg frek sebelumnya
d2= selisih antara frek
modus dg frek sesudahnya
p= interval kelas

17
CONTOH MODUS DATA BERKELOMPOK

Interval Frekuensi Tepi Kelas

• Letak modus pada


159,5
frekuensi kelas paling 160 - 303 2
besar = 9 kelas 448-591.
303,5
304 - 447 5
• Nilai Modus
447,5
Mo = 447,5 + 4 x 144 448 - 591 d1 Letak
4+6 9 Modus
= 505,1 d2 591,5
592 - 735 3

735,5
736 - 878 1
878,5

18
HUBUNGAN RATA-RATA-MEDIAN-MODUS

1. Kurva simetris X= Md=


Mo

2. Kurva condong kiri


Mo < Md < X

3. Kurva condong kanan


X < Md < Mo

19
UKURAN LETAK: KUARTIL

Definisi:
Kuartil adalah ukuran letak yang membagi 4 bagian yang
sama. K1 sampai 25% data, K2 sampai 50% dan K3 sampai
75%.

Rumus letak kuartil:


Data Tidak Berkelompok Data Berkelompok
K1 = [1(n + 1)]/4 1n/4
K2 = [2(n + 1)]/4 2n/4
K3 = [3(n + 1)]/4 3n/4

20
CONTOH KUARTIL DATA TIDAK BERKELOMPOK
1 Kimia Farma Tbk. 160
2 United Tractor Tbk. 285
3 Bank Swadesi Tbk. 300
4 Hexindo Adi Perkasa Tbk. 360
Letak Kuartil 5 Bank Lippo (K1) 370
6 Dankos Laboratories Tbk. 405
K1 = [1(19 + 1)]/4 = 5 = 370 7 Matahari Putra Prima Tbk. 410
8 Jakarta International Hotel Tbk. 450
K2 = [2(19 + 1)]/4 = 10 =550 9 Berlian Laju Tangker Tbk. 500
10 Mustika Ratu Tbk. (K2) 550
K3 = [3(19 + 1)]/4 = 15 =575 11 Ultra Jaya Milik Tbk. 500
12 Indosiar Visual Mandiri Tbk. 525
13 Great River Int. Tbk. 550
14 Ades Alfindo Tbk. 550
15 Lippo Land Development Tbk. (K3) 575
16 Asuransi Ramayana Tbk. 600
17 Bank Buana Nusantara Tbk. 650
18 Timah Tbk. 700
19 Hero Supermarket Tbk. 875
21
CONTOH KUARTIL DATA BERKELOMPOK
Rumus:

NKi = L + (i.n/4) – Cf x Ci
Fk Interval Frekuen Tepi Kelas
Frekuensi
si
Kumulatif
Letak K1= 1 x 20/4 = 5 (antara 2-7)
0 159,5
Letak K2=2 x 20/4=10 (antara 7-16) 160 - 303 2

Letak K3 = 3 x 20/4 = 15 (antara 7-16) 2 303,5


304 - 447 5 K1
Jadi:

K1 = 303,5 +[5-2)/5] x 144 = 389,9 7 447,5


448 - 591 9 K2 dan K3
K2 = ?
16 591,5
K3 = ? 592 - 735 3

K2 = 447,5 +[(10-7)/9] x 144 = 495,5


19 735,5
K3 = 447,5 +[(15-7)/9] x 144=574,5 736 - 878 1
20 878,5

22
UKURAN LETAK: DESIL

Definisi:
Desil adalah ukuran letak yang membagi 10 bagian yang sama.
D1 sebesar 10%
D2 sampai 20%
D9 sampai 90%

Rumus Letak Desil:


Data Tidak Berkelompok Data Berkelompok

D1 = [1(n+1)]/10 1n/10

D2 = [2(n+1)]/10 2n/10

….
D9 = [9(n+1)]/10 9n/10

23
GRAFIK LETAK DESIL

24
CONTOH DESIL DATA TIDAK BERKELOMPOK

1 Kimia Farma Tbk. 160


2 United Tractor Tbk. D1 285
3 Bank Swadesi Tbk. 300
4 Hexindo Adi Perkasa Tbk. 360
Letak Desill
5 Bank Lippo 370
D1 = [1(19+1)]/10 = 2 = 285 6 Dankos Laboratories Tbk. D2 405
7 Matahari Putra Prima Tbk. 410
D3 = [3(19+1)]/10 = 6 = 405 8 Jakarta International HotelTbk. 450
9 Berlian Laju Tangker Tbk. 500
D9 = [9(19+1)]/10 = 18=700 10 Mustika Ratu Tbk. 550
11 Ultra Jaya Milik Tbk. 500
12 Indosiar Visual Mandiri Tbk. 525
13 Great River Int. Tbk. 550
14 Ades Alfindo Tbk. 550
15 Lippo Land Development Tbk. 575
16 Asuransi Ramayana Tbk. 600
17 Bank Buana Nusantara Tbk. 650
18 Timah Tbk. D3 700
19 Hero Supermarket Tbk. 875
25
CONTOH DESIL DATA BERKELOMPOK

Rumus:

Interval Fre Frek. Tepi


kuen Kumulatif Kelas
si
Letak D1= 1.20/10= 2 (antara 0-2)
0 159,5
160-303 2
Letak D5= 5.20/10= 10 (antara 7-16)
D1
Letak D9 = 9.20/10=18 (antara 16-19) 2 303,5
304-447 5
Jadi:
7 447,5
D1= 159,5 +[(20/10) - 0)/2] x 144=303,5 448- 591 9 D5
D5= ? 447,5 +[(100/10) - 7)/9] x144=495,5
16 591,5
D9 = ? 591,5 +[(180/10) - 16)/3] x 144= 687,5 592-735 3
D9

19 735,5
736- 878 1
20 878,5

26
UKURAN LETAK: PERSENTIL

Definisi:
Ukuran letak yang membagi 100 bagian yang sama.
P1 sebesar 1%,
P2 sampai 2%
P99 sampai 99%

Rumus Letak Persentil:


DATA TIDAK BERKELOMPOK DATA BERKELOMPOK

P1= [1(n+1)]/100 P1 = 1n/100

P2= [2(n+1)]/100 P2 = 2n/100

….
P99= [99(n+1)]/100 P3 = 99n/100

27
CONTOH UKURAN LETAK PERSENTIL

28
CONTOH PERSENTIL DATA TIDAK BERKELOMPOK

1 Kimia Farma Tbk. 160


2 United Tractor Tbk. P15 285
3 Bank Swadesi Tbk. 300
4 Hexindo Adi Perkasa Tbk. 360
Carilah persentil 15,25,75 dan 95?
5 Bank Lippo P25 370
6 Dankos Laboratories Tbk. 405
Letak Persentil
7 Matahari Putra Prima Tbk. 410
P15= [15(19+1)]/100 = 3 = 300 8 Jakarta International Hotel Tbk. 450
9 Berlian Laju Tangker Tbk. 500
P25= [25(19+1)]/100 = 5 = 370 10 Mustika Ratu Tbk. 550
11 Ultra Jaya Milik Tbk. 500
P75= [75(19+1)]/100 = 15 = 575
12 Indosiar Visual Mandiri Tbk. 525
P95= [95(19+1)]/100 = 19 = 875 13 Great River Int. Tbk. 550
14 Ades Alfindo Tbk. 550
15 Lippo Land Development Tbk. P75 575
16 Asuransi Ramayana Tbk. 600
17 Bank Buana Nusantara Tbk. 650
18 Timah Tbk. 700
19 Hero Supermarket Tbk. P95 875
29
CONTOH PERSENTIL DATA BERKELOMPOK

Interval Frekuensi Frek. Tepi


Kumulatif Kelas
Carilah P22, P85, dan P96!
0 159,5
160 - 303 2
Rumus:

2 303,5
304 447 5 P22
Letak P22= 22.20/100=4,4 (antara 2-7)

Letak P85=85.20/100=17 (antara 16-19) 7 447,5


448 - 591 9
Letak P96=96.20/100=19,2 (antara 19-0)

Jadi: 16 591,5
592 - 735 3 P85
P22 = 303,5 +[(440/100)-2)/5] x 144=372,14
19 735,5
P85 = 591,5 +[(1700/100)-16)/3] x 144= 639,17
736 - 878 1 P96
878,5
P96 = 735,5 +[(1920/100)-19)/1] x 144=764,1
20

30

Anda mungkin juga menyukai