Anda di halaman 1dari 2

Nama : Stifani Villanora Pasau

Nim : 1915042026
Prodi : Pendidikan Geografi B

1. Smart farming dapat meningkatkan kualitas maupun kuantitas produktivitas dari industri
pertanian. Keterkaitan smart farming dan smart mapping sangat bagus untuk inovasi
ketahanan pangan dan kesehatan. Oleh karena itu menurut saya smart farming dan smart
mapping sangat cocok di gunakan di daerah saya yang sebagian besar merupakan lahan
perkebunan kelapa sawit. Mengapa demikian karena melalui smart farming kita dapat
mengetahui apa yang di butuhkan tanaman kelapa sawit guna mendapatkan hasil panen
yang optimal, pencegahan hama, dan kita dapat memprediksi kapan waktu paling tepat
untuk panen agar kualitas kelapa sawit itu baik. Dan melalui smart mapping agar kita dapat
menegtahui kondisi lahan agar kita dapat mempersiapkan apa yang di perlukan saat akan
menanan sawit guna mengoptimalkan hasil dari lahan pertanian baik dari segi mutu, dan lain
sebagainya.
2. Pengaruh lokasi Geografis terhadap alih fungsi lahan. Menurut saya wilayah tersebut
memiliki lahan yang luas namun daerah persawahan warga yang di jadikan bandara
merupakan lokasi yang paling strategis baik dari segi keterjangkauan maupun efisisensi dan
cocok untuk dijadikan bandara. Oleh sebab itu pemerintah membeli lahan tersebut dari
warga untuk di alih fungsikan menjadi bandara karena lahan itu merupakan lahan yang
strategis entah itu dekat dari pusat kota,dan lain lain.
3. Fungsi survei dan pemetahan lahan di lahan bekas tambang, survei di bekas lahan
pertambangan di lakukan agar mengetahui sejauh mana kerusakan tanah di daerah tersebut
baik dari tekstur tanah, sifat tanah, tingkat mineral dan hara tanah, dan lain lain. Hal ini
bertujuan agar dapat mengetahui karakteristik lahan tersebut. Setelah di ketahui
karakteristik tanah tersebut kita dapat mengidentifikasi tanaman apa saja yang memenuhi
syarat untuk di tanam di kondisi tanah yang demikian sehingga lahan bekas tambang dapat
di gunakan secara optimal untuk mendukung ekonomi masyarakat dan percepatan
pembagunan khususnya pada sektor pertanian.
4. Gagasan antisipatif untuk menghindari potensi gagal panen yaitu dengan merencanakan
jadwal tanam dan pemilihan komoditas tanaman yang tahan kekeringan.Seperti tanaman
jagung serta ubi kayu. Dilakukan pemetaan daerah-daerah kronis endemis bencana, perbaikan
saluran irigasi. pengaturan dan penjadwalan buka tutup pintu-pintu air di waduk atau
bendungan dan optimasi penggunaan sumber sumber air secara optimal.
5. Pengaruh sumber daya manusia terhadapa sumber daya air pada pertanian adalah,
apabila SDM memiliki pemahaman yang baik dan pengetahuan yang baik dalam
mengelolah sumber daya air maka sumber sumber air yang tersedia dapat di olah
dengan optimal pengelolahan sumber air yang ada dengan optimal bermanfaat bagi
ketersediaan air yang cukup untuk berbagai kebutuhan pertanian hal ini dapat
membantu hasil pertanian dapat optima dan mengurangi atau bahkan mencegah
gagal panen terjadi pada sektor pertanian.
6. Bagi tanaman sawit di daerah saya tanaman tersebut tidak terlalu banyak
membutuhkan air namun tidak terlalu kurang juga. Hal tersebut agar pembuahan
sawit optimal dam bila kelenihan air makan sawit akan mudah busuk oleh karena itu
banyak irigasi di sekitar lahan agar jika sawit kekurangan air makan saqit akan di
airkan baik di siram (jika kadar kurang air lumayan rendah) atau irigasi akan di buka.
Namun sawit lebih bagus di tanam pada rawa yang lumayan kerinf di dekat air laut
agar kadar garam air laut dapat meningkatkan unsur hara pada tanaman sawit.
7. Kesuburan tumbuhan sangat berkaitan erat dengan jenis tanah kadar air yang dapat
di tampung oleh tanah tersebut tingkat kelembapan tanah dan melalui sifat sifat itu
kita dapat tahu tamanan apa yang cocok di tanam pada kondisi demikian. Pada
lapisan dan jenis tanah yang dapat menampung air sesuai kemampuan tanah itu
sendiri.

Anda mungkin juga menyukai