tentang penyelenggaraan usaha dan atau kegiatan, ini berarti bahwa AMDAL dibuat atau disusun
pada tahap perencanaan sebelum memasuki tahap pra konstruksi, bukan pada tahap konstruksi,
tahap pasca konstruksi, tahap operasional apalagi tahap pasca operasional. Akan tetapi perlu
untuk dipahami bahwa AMDAL bukanlah merupakan suatu alat serbaguna dalam menyelesaikan
persoalan-persoalan lingkungan hidup sebagai akibat dari dampak suatu kegiatan atau usaha yang
ada atau yang akan ada, karena AMDAL hanya merupakan salah satu instrumen saja dan masih
banyak instrumen pencegahan pencemaran terhadap lingkungan hidup yang lain, akan tetapi yang
lebih terpenting adalah bagaimana efektifitas AMDAL dapat dilaksanakan dan konsistensi para
penegak hukum dan pengawas lingkungan hidup daerah dalam perannya untuk mengawasi dan
menegakkan hukum lingkungan terhadap pelaksanaan dari dokumen AMDAL tersebut oleh para
penanggung jawab usaha ataupun pelaku usaha.
Dalam proses atau kegiatan eksplorasi lingkungan AMDAL bukan semata mata suatu dokumen
pelengkap untuk mendapatkan izin lebih dari itu AMDAL merupaka suatu janji atau komitment
kepeduliannya terhadap perlindungan dan pengelolaan, dan terlebih lagi jika pengawasan dan
penegakan hukumnya yang sangat tidak konsisten dapat memberi celah kepada penanggung
jawab usaha atau kegiatan semakin tidak memperdulikan janji komitmentnya yang dituangkan
dalam dokumen AMDAL sebagai rencana bentuk realisasi kepedulian terhadap perlindungan dan
pengelolaan lingkngan hidup.
AMDAL merupakan suatu Kajian terhadap dampak yang ditimbulkan oleh suatu usaha atau
kegiatan, baik mengenai dampak penting maupun dampak negatif akibat dari usaha dan/atau
kegiatan dari suatu proyek, Kajian terhadap dampak positif dan negatif tersebut biasanya disusun
dengan mempertimbangkan aspek lingkungan baik secara Fisik, Kimia, Biologi, sosial-ekonomi,
sosial-budaya, kesehatan masyarakat.
Suatu rencana kegiatan dapat dinyatakan tidak layak lingkungan, jika berdasarkan hasil kajian
AMDAL, dampak negatif yang akan ditimbulkan oleh suatu rencana usaha atau kegiatan tidak
dapat ditanggulangi oleh teknologi yang ada ataupun tersedia dan juga jika biaya yang diperlukan
untuk menaggulangi dampak negatif yang akan ditimbulkan lebih besar daripada manfaat positif
yang akan ditimbulkan, maka rencana usaha dan/atau kegiatan tersebut dapat diputuskan tidak
layak lingkungan dan tidak dapat dilanjutkan pembangunannya. Dokumen AMDAL terdiri dari 3
(tiga) dokumen, yaitu :
c) Kewajiban yang ditetapkan dalam dokumen AMDAL atau UKL-UPL tidak dilaksanakan
oleh penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan.
Pentingnya izin lingkungan, terkandung dalam rumusanPasal 40 UUPPLH yang menyatakan:
1) Izin lingkungan merupakan persyaratan untuk memperolehizin usaha dan/atau kegiatan;
(2) Dalam hal izin lingkungan dicabut, izin usaha dan/ataukegiatan dibatalkan;
(3) Dalam hal usaha dan/atau kegiatan mengalami peubahan,penanggungjawab usaha
dan/atau kegiatan wajibmemperbaharui izin lingkungannya.
(4) Dalam hal usaha dan/atau kegiatan mengalami peubahan,penanggungjawab usaha
dan/atau kegiatan wajib memperbaharui izin lingkungannya.
Dalam upaya melestarikan kemampuan lingkungan, analisis mengenai dampak lingkungan
bertujuan untuk menjaga agar kondisi lingkungan tetap berada pada suatu derajat mutu
tertentu demi menjamin kesinambungan pembangunan. Peranan instansi yang berwenang
memberikan keputusan tentang proses analisis mengenai dampak lingkungan sudah jelas
sangat penting. Keputusan yang diambil aparatur dalam prosedur administrasi yang ditempuh
pemrakarsa sifatnya sangat menentukan terhadap mutu lingkungan, karena AMDAL
berfungsi sebagai instrumen pencegahan pencemaran lingkungan.
Tujuan dan sasaran AMDAL adalah untuk menjamin suatu usaha atau kegiatan pembangunan
dapat berjalan secara berkesinambungan tanpa merusak lingkungan hidup. Dengan melalui
studi AMDAL diharapkan usaha dan/atau kegiatan pembangunan dapat memanfaatkan dan
mengelola sumber daya alam secara efisien, meminimumkan dampak negatif dan
memaksimalkan dampak positif terhadap lingkungan hidup.
1. Kriteria usaha dan/atau kegiatan yang berdampak penting yang wajib dilengkapi dengan
amdal terdiri atas;
(a) Pengubahan bentuk lahan dan bentang alam;
(b) Eksploitasi sumber daya alam, baik yang terbarukan maupun yang tidak terbarukan;
(c) Proses dan kegiatan yang secara potensial dapat menimbulkan pecemaran dan/atau
kerusakan lingkungan hidup serta pemborosan dan kemerosotan sumber daya alam dalam
pemanfaatannya;
(d) Proses dan kegiatan yang hasilnya dapat mempengaruhi lingkungan alam, lingkungan
buatan, serta lingkungan sosial dan budaya;
(e) Proses dan kegiatan yang hasilnya akan mempengaruhi pelestarian kawasan konservasi
sumber daya alam dan/atau perlindungan cagar budaya;
(f) Introduksi jenis tumbuh-tumbuhan, hewan, dan jasad renik;
(g) Pembuatan dan penggunaan bahan hayati dan nonhayati;
(h) Kegiatan yang mempunyai risiko tinggi dan/atau mempengaruhi pertahanan negara; dan
Penerapan teknologi yang diperkirakan mempunyai potensi besar untuk mempengaruhi
lingkungan hidup.” Lebih lanjut dalam Pasal 24 juga disebutkan bahwa:
“Dokumen amdal sebagaimana dimaksud dalam pasal 22 merupakan dasar penetapan
keputusan kelayakan lingkungan hidup.”41.
Oleh sebab itu sangat di harapkan adanya sosialisasi dari pemerintah mengenai apa itu
AMDAL dan peranannya bagi lingkungan sekitar terutama lingkungan yang memiliki potensi
untuk di ekplorasi.