R dengan Prioritas
Masalah
Kebutuhan Dasar Oksigenasi:Bersihan Nafas Tidak
Efektif di RSUP . H Adam Malik Medan
Oleh
200204093
PROGRAM STUDI S1
KEPERAWATAN FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS SARI MUTIARA
MEDAN
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa ,sang
pencipta alam semesta,manusia,dan kehidupan beserta segala isinya,atas berkat-
Nya saya dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah dengan judul “Asuhan
Keperawatan dengan prioritas masalah Kebutuhan Dasar Oksigenasi: Bersihan
Jalan Nafas tidak Efektif RSUP H.Adam Malik Medan “ Karya Tulis Ilmiah ini
disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan progran pendidikan
Keperawatan di Program Studi S1 Keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas
Sumatera Utara Medan
Penulis menyadari bahwa penulisan Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh
dari kesempurnaan baik maupun susunannya .maka dengan segala kerendahan
hati penulis mengharapkan kritik dan saran serta masukan dari semua pihak demi
kesempurnaan Karya Tulis Ilmiah ini.
Akhir kata penulis mengharapkan tugas akhir ini dapat memberikan manfaat
bagi pembaca pada umumnya dan kiranya Tuhan Yang Maha Esa selalu
melimpahkan rahmat dan karunianya bagi kita semua.
PENDAHULUAN
1
Berdasarkan penelitian dari WHO pada tahun 2010, menyatakan 13 juta
orang di dunia meninggal karena pneumonia. Pneumonia adalah salah satu
penyebab utamanya dengan membunuh sekitar 3 juta orang merupakan 30% dari
seluruh kematian yang ada (Asmadi, 2008). Di Indonesia pnemonia merupakan
kejadian tertinggi dimana angka 4 juta kasus per tahun, 600 ribu orang di rawat di
rumah sakit kerena menderita pneumonia. Diduga bahwa 60% dari kasus
pneumonia akan membutuhkan perawatan intensif (ICU) kematian akan terjadi
49% lainnya (Kozier dkk, 2010).
Menurut Joko 2008 dalam Tulus Aji 2008 pneumonia merpakan penyakit
gangguan pada sistem respirasi yang mengenai jaringan paru sehingga
membutuhkan oksigen. Pemenuhan oksigen adalah bagian dari kebutuhan
Fisiologis menurut Hierarki Maslow. Kebutuhan oksigen untuk proses kehidupan.
Oksigen sangat berperan dalam proses metabolisme tubuh. Kebutuhan oksigen
dalam tubuh harus terpenuhi karena apabila kebutuhan oksigen dalam tubuh
berkurang maka akan terjadi kerusakan pada otak dan apabila hal tersebut
berlangsung lama akan terjadi kematian (Hidayat, 2007).
1. Tujuan Umum
2.Tujuan Khusus
1) Bagi penulis
Mendapat pengetahuandan pengalaman serta dapat menerapkan standart
asuhan keperawatan untuk perkembangan praktik keperawatan,dan dapat
mengaplikasikan ilmu yang yang didapatkan selama perkuliahan dalam
memberikan asuhan kepeawatan khususnya Peumonia pada usia lanjut.
PENGELOLAAN KASUS
1. Sistem respirasi/pernafasan
Sistem pernafasan terdiri atas organ pertukaran gas yaitu paru- paru
dengan sebuah pompa ventilasi yang terdiri atsa dinding dada, otot- otot
pernafasan, diafragma, isi abdomen, didnding abdomen, dinding abdomen,
dan pusat pernafasan di otak. Pada keadaan istirahat frekuensi pernafasan
antara 12-15 kali per menit
2. Sistem kardiovaskuler
Kemampuan oksigenasi pada jaringan sangat dipengaruhi oleh fungsi jantung
untuk memompa darah sebagai transport oksigen. Darah masuk ke atrium kiri
dan vena pulmonalis.Aliran darah keluar dari venntrikel kiri menuju aorta
melalui katup aorta.kemudian dari aorta darah disalurkan keseluruh sirkulasi
sistemik melalui arteri, arteriol, dan kapiler serta menyatu kembali
membentuk vena yang kemudian dialirkan ke jantung melalui atrium
kanan.Darah dari atrium kanan masuk dalam ventrikel kanan melalui katup
trikuspidalis kemudian keluar ke arteri pulmonaris melalui katup pulmanalis
untuk kemudian dialirkan ke paru – paru kanan dan kiri untuk berdifusi.darah
mengalir didalam vena pulmonalis kembali ke atrium kiri dan bersirkulasi
secara sistemik.sehingga adekuatnya sirkulasi sistemik berdampak pada
kemampuan transport gas oksigen dan karbon dioksida.
3. Hematologi
Oksigen membutuhkan transport dari paru – paru ke jaringan dan karbon
dioksida dari jaringan ke paru – paru. Sekitar 97% oksigen dalam darah di
bawa eritrosit yang telah berikatan dengan hemoglobin (Hb) dan 3% oksigen
larut dalam plasma.Setiap sel darah merah mengandung 280 juta molekul dari
keempat molekul.Besi dalam hemoglobin berikatan dengan satu molekul
oksigen membentuk oksihemoglobin (Hbo). Reaksi pengikatan Hb dengan O
adalah Hb +O2 →HbO2 . afanitas atau ikatan Hb dengan O2dipengaruhi oleh
suhu, pH, konsentarsi 2,3 difosfogliserat dalam darah merah.
Dengan demikian, besarnya Hbdan jumlah eritrosi akan memengaruhi
transport gas
B. Fisiologi Okigenasi
C. Faktor Lingkungan
Beberapa variabel di lingkungan mempengaruhi kemampuan)
seseorang untuk memenuhi kebutuhan oksigennya.polutan dan alergen di
udara (misal serbuk sari, kabut asap, zat kimia beracun) juga asap rokok
sekunder dapat merusak jaringan paru – paru dan mengarah pada dampak
hangka panjang serti kanker paru – paru dan penyakit pulmonari (COLD ).
Dataran tinggi juga dapat menggangugu oksigenasi karena terjadi
penurunan jumlah oksigen di udara.
D. Makanan
Dampak makanan yang buruk didokumentasikan dengan baik.
Kandungn makanan dan juga jumlah makanan yang dicerna dapat
menyebabkan masalah yang secara langsung memenuhi oksigen.
E. Kandungan makanan
Makanan berlemak tinggi berkolesterol tinggi terkait dengan
munculnya plak yang tersusun di pembuluh darah, juga disebut
aterosklerosis. Pertambahan plak dapat terjadi di pembuluh darah apa saja.
Jika terjadi di arteri koroner jantung seseorang akan beresiko serangan
jantung. Jika arteri yang menuju ke otak terhambat, orang mungkin
mrnngalami stroke. Makanan berlemak tinggi, koresterol tinggi, dan tinggi
sodium juga mengakibatkan kecendrungan hipertensi. Mengkonsumsi
kafein dalam jumlah banyak dapat meningkatkan denyut jantung dan
tekanan darah.gizi buruk juga dapat meningkatkan resiko infeksi dan
menyebabkan anemia, yang keduanya dapat meningkat beban kerja
jantung.
F. Jumlah makanan
Obesitas meningkatkan beban kerja jantung, yang dapat
mengurangi aktivitas jantung untuk memompa dan pada akhirnya
mengakibatkan gagal jantung. Oa, Gaya hidup
G. Gaya Hidup
1) Cemas,bingung, disorientasi
2) Perubahan tanda – tanda vital ( suhu,denyut nafas, tekanan darah)
3) Nafas pendek
4) Cyanosis ( tanda terlambat )
5) Retraksi dinding dada
6) Suara nafas abnormal
7) Batuk
8) Cairan dalam paru – paru dan meningkatnya produksi sputum
9) Sakit dada (disebabkan pernafasan atau jantung )
10) Desir jantung abnormal
11) Jari – jari dan tumit kesemutan (dengan kekurangan oksigen kronis )
12) Isi ulang kapiler ( dengan kekurangan oksigen kronis )
13) Edema atau bengkak
14) Perubahan warna kulit gelap dan ulser ( kekurangan O2 pada jaringan
perinal )
15) Kram otot
1. Gangguan konduksi.
Gangguan konduksi seperti distritmia (takikardia/bradikardia0.
2. Perubuhan cardiac output.
Menurunnya cardiat output seperti pada pasien dekom menimbulkan
hipoksia jaringan.
3. Kerusakan fungsi katup seperti pada stenosis,obstruksi, regurgitasi
darah yang mengakibatkan vertikel bekerja lebih keras.
4. Myocardial iskemialinfark mengakibatkan kekurangan pasokan darah
darah dari arteri koroner ke miokardium.
A. Pengkajian keperawatan
Pengkajian keperawatan terhadap masalah kebutuhan oksigenasi
dapat meliputi pengkajian khusus masalah oksigenasi dan pengkajian fisik
secara umum yang berhubungan dengan kebutuhan oksigenasi.
1. Riwayat pengkajian
a. Pernah pernafasan yang pernah dialami
- Pernah mengalami perubahan pola pernafasan
- Pernah mengalami batuk dengan sputum
- Pernah mengalami nyeri dada
- Aktivitas apa saja yang menyebabkan terjadinya gejala – gejala
di atas
b. Riwayat penyakit pernafasan
- Apakah sering mengalami ISPA, alergi, batuk, asma, TBC, dan
lain lain?
- Bagaimana frekuensi setiap kejadian?
c. Riwayat kardiovaskuler
- Permah mengalami penyakit jantung atau peredaran darah.
d. Gaya hidup
- Merokok, keluarga perokok, lingkungan kerja dengan perokok.
2. Pemeriksaan fisik
a. Mata
- Konjungtiva pucat ( karena anemia )
- Konjungtivita sianodis ( karena hipoksia )
- Konjungtivita terdapat pethechia ( karena emboli lemak atau
endokarditis )
b. Kulit
- Sianosis perifer ( vasokontriksi dan menurunnya aliran darah
darah perifer)
- Sianosis secara umum ( hipoksia )
- Penurunan tungor ( dehidrasi )
- Edema
- Edema periorbital
c. Jari dan kuku
- Sianosis
- Clubbing finger
d. Mulut dan bibir
- Membran mukosa sianosis
- Bernafas dengan mengerutkan mulut
e. Hidung
- Pernafasan dan cuping hidung
f. Vena leher
- Adanya distensi/bendungan
g. Dada
- Retraksi otot bantu pernafasan (karena peningkatan aktivitas
pernafasan, dispnea, ataun obstuksi jalan pernafasan)
- Pergerakan tidak simetris antara dada kiri dan dada kanan.
- Tactil fremitus, thrills (getaran pada dada karena udara/suara
melewati saluran rongga pernafasan)
- Suara nafas normal (vesikuler, bronchovesikuler, bronchial)
- Suara nafas tidak normal ( creckhle/rales,ronkhi,wheezing,
friction rub/pleural friction)
- Bunyi perkusi (resonan, hiperesonan,dullness0
h. Pola pernafasan
- Pernafasan normal (eupnea)
- Pernafasan cepat (takipnea)
- Pernafasan lambat (bradypnea)
-
2.1.1 Analisa Data
Data Subjektif
a. Perasaan lemah
b. Sesak nafas
c. Nyeri dada
d. Batuk tidak efektif
e. Demam
f. Riwayat merokok
g. Ansietas
h. Berat badan menurun
Data Objektif
a. Gelisah
b. Trauma
c. Dispnea
d. Suara nafas tidak normal
e. Perubahan frekuensi dan kedalaman nafas
f. Infeksi paru
g. Edema
FAKULTAS KEPERAWATAN
I. BIODATA
IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny.R
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 59 Tahun
Status Perkawinan : Menikah
Agama : Kristen Protestan
Pendidikan : Tamat Akademik
Pekerjaan : Pengawai Negeri
Alamat : Binjai Serbangan Air Jurman
Tanggal Masuk RS :03-Mei-2017
No. Register : 06.67.99.08
Ruangan/kamar : HCU IGD
Golongan Darah :B
Tanggal Pengkajian : 9 Mei 2017
Tanggal Operasi :
Diagnosa Medis : Pneumonia
II. KELUHAN UTAMA
Klien mengatakan sesak saat nafas.
III. RIWAYAT KESEHATAN SEKARANG
A. Provocative / palliative
1. Apa penyebabnya
Tidak diketahui.
2. Hal-hal yang memperbaiki keadaan
Klien mengatakan tidak ada yang dapat memperbaiki keadaan
karena klien juga sulit tidur.
B. Quantity / quality
1. Bagaimana dirasakan
Klien merasa sangat terganggu,pasien sesak,batuk dan dahak
yang sulit keluar.
2. Bagaimana dilihat
Klien tampak lemas, dan sesak didada dan juga batuk.
- Penampilan
Kurang rapi
- Pembicaraan
Baik.
- Alam perasaan
Sedih.
- Afek
Datar.
- Interaksi selama wawancara
Kontak mata baik.
- Memori
Ingatan klien sudah terganggu mengingat usia pasien yang sudah
mulai menua.
Rambut
Wajah
- Warna kulit
Kuning langsat.
- Struktur wajah
Bulat, simetris.
Mata
- Pupil
Isokor.
- Cornea dan iris
Tidak ada kelainan.
- Visus
Ketajaman penglihatan kurang baik.
- Tekanan bola mata
Baik.
Hidung
Telinga
- Bentuk Telinga
Daun telinga normal dan simetris.
- Ukuran telinga
Simetris kiri dan kanan.
- Lubang Telinga
Lubang telinga normal dan kurang bersih.
- Ketajaman pendengaran
Kurang baik.
Mulut dan faring
- Keadaan bibir
Kering, simetris.
- Keadaan gusi dan gigi
Sebagian gigi pasien sudah tidak ada.
- Keadaan lidah
Lidah kurang bersih.
- Orofaring
Pita suara kurang baik.
Pemeriksaan integumen
- Kebersihan
Kulit tampak bersih.
- Kehangatan
Hangat.
- Warna
Warna kulit kuning langsat.
- Turgo
Turgo kulit tidak elastis, CRT > 2detik.
- Kelembaban
Kelembaban kulit kurang baik.
- Kelainan pada kulit
Ada kelainan pada kulit seperti bersisik.
Pemeriksaan paru
- Auskultasi :
Ronchi
Pemeriksaan jantung
Pemeriksaan abdomen
Fungsi motorik
Fungsi sensorik
yang
berfungsi
untuk mengunyah/menelan
3 - TTV
TD :130/90 Akumulasi secret
mmHg N : dilan nafas Intoleransi
90x/menit aktivitas
menghalangi proses
RR :30x/menit difusi, oksigen
kompensasi
DS : pasien mengatakan meningkat, gerakan
badan nya lemas sehingga prnafasan, sesak, pola
susah untuk beraktivitas nafas tidak efektif,
DO : transportasi
- klien tampak oksigen terganggu,
memanggil keluarga dan kelelahan
perawat saat butuh sesuatu fisik,aktivitas
- Klien tampak lemas kehidupan sehari –
terbaring di tempat tidur hari terganggu
B. Masalah keperawatan
1. Bersihan jalan nafas tidak efektif
2. Resiko Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
3. Intoleransi aktivitas
C. Diagnosa keperawatan
1. Bersihan jalan nafas tidak efektif yang berhubungan dengan
peningkatan produksi sputum ditandai dengan ada sputum
ditenggorokan klien, bunyi nafas ronkhi, sesak nafas, RR: 30x/menit,
N: 90x/menit
2. Resiko Nutrrisi kurang dari kebutuhan yang berhubungan dengan
asupan nutrisi tidak adekuat ditandai dengan sulit menelan , tidak
selera makan, dan mual/muntah
3. Intoleransi aktivitas yang berhubungan dengan keadaan umum yang
lemah ditandai dengan badan klien yang lemas sehingga susah
beraktivitas dan semua kebutuhan dibantu oleh keluarga dan perawat
D. Perencanaan keperawatan dan rasional
dan nafas
dalam
d. pantau TTV
2 Nutrrisi 1. Mengkaji S : mengatakan tidak
kurang kemampuam nafsu makan
dari menelan klien O :keadaan
kebutuhan 2. Menjaga umum pasien
yang kebersihan mulut masih lemah Tanda –
berhubungan klien tanda vital
dengan 3. Menyaajikan TD :130/90
asupan makanan yang mmHg HR :
nutrisi mudah dicerna 90x/menit RR :
tidak dalam 30x/menit
adekuat keadaan T : 36.8
ditandai BB : 60
hangat, tertutup dan
dengan kg TB :
berikan sedikit
sulit 155cm
sedikit tapi sering
menelan , A : masalah nutrisi
tidak selera kurang dari
4. Selingi makan
kebutuhan tubuh
makan, dan dengan minun
belum teratasi
mual/muntah
P :
5. Hindari makanan
intervensi
yang
keperawatan
banyak
dilanjutkan
mengandung gas
a. kaji
status
6. Memposisikan
nutrisi/intake
pasien semi fowler
dan output
saat memberiakan
b. pantau TTV
diet.
c. anjurkankan
klien
untuk makan
sedikit
tapi sering
3 Intoleransi 1. Mengevaluasi respon S :klien mengatakan
aktivitas terhadap badannya
aktivitas lemas
yang
.mencacat sehingga sulit untuk
berhubungan
beraktivitas dan sulit
dengan dan melaporkan
jika
keadaan adanya dispnea,
umum peningkatan melakukan
yang kelelahan pergerakan
pindah
lemah serta
ditandai perubahan dalam posisi
dengan tanda vital selama O : klien masih
setelah aktivitas tampak lemah
badan klien
2. Memberikan Tampak
lingkungan
semua aktivitas
yang lemas yang
pasien dibantu oleh
sehingga nyaman
keluarga dan perawat
susah dan
A : masalah
beraktivitas membatasi
intoleransi aktivitas
dan pengunjung
belum teratasi P :
semua selama fase akut intervensi
kebutuhan atas indikasi keperawatan
dibantu 3. Membantu pasien dilanjutkan
untuk berada pada a. Dekatkan
oleh benda
posisi yang nyaman
keluarga – benda yang
untuk beristirahat
dibutuhkan
dan perawat dantidur
klien
b. Bantu
aktivitas
klien
c. Libatkan
keluarga
dalam proses
penyembuha
n
d. Bantu
pasien
mengubah
posisi
miring kiri
miring
kanan
minimal
setiap 2 jam
sekali
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
B .Saran
c. Bagi penulis
Hasil penulisan ini diharapkan dapat memberikan informasi baru bagi
penulis tentang kebutuhan dasar oksigenasi, sehingga penulis dapat
memberikan asuhan keperawatan yang lebih baik lagi terhadap masalah
kebutuhan oksigenasi.
DAFTAR PUSTAKA
Asmadi. (2008). Konsep dan Aplikasi Kebutuhan dasar Klien. Jakarta : Salemba
Medika
Hari Pertama
nafas
1. Mengkaji dalam
kemampuam menelan d. pantau
klien TTV S :
2. Menjaga kebersihan mengatakan
mulut klien tidak nafsu makan
3. Menyaajikan O :keadaan umum
makanan pasien masih lemah
yang mudah dicerna Tanda – tanda vital
dalam TD :130/90 mmHg
HR : 90x/menit
RR :
30x/menit T :
36.8
BB : 60 kg
TB :155cm
A : masalah
nutrisi
2 keadaan hangat, tertutup kurang
16.00 dan berikan sedikit
WIB sedikit tapi sering dari
4. Selingi makan dengan kebutuhan
minun
5. Hindari makanan yang tubuh belum
banyak mengandung gas teratasi
6. Memposisikan pasien P :
semi fowler saat intervensi
memberiakan diet keperawatan
dilanjutkan
a. kaji status
nutrisi/inta
ke dan
output
b. pantau
TTV anjurkankan
klien untuk
makan sedikit tapi
sering
S :klien
mengatakan
badannya lemas
sehingga sulit
untuk beraktivitas
dan sulit jika
melakukan
pergerakan pindah
posisi
O : klien
masih tampak
1. Mengkaji lemah Tampak
kemampuam semua
menelan klien aktivitas
2. Menjaga kebersihan
mulut klien pasien
3. Menyaajikan dibantu
makanan yang
mudah dicerna dalam oleh
keadaan hangat, keluarga
tertutup dan berikan
sedikit sedikit tapi dan perawat
sering A : masalah
4. Selingi makan intoleransi
dengan minum aktivitas belum
3 19.15 5. Hindari makanan teratasi
WIB yang banyak P :
mengandung gas intervensi
6. Memposisikan pasien keperawat
semi fowler saat an
memberiakan diet. dilanjutka
n
a. Dekatka
n benda
– benda
yang
dibutuhk
an klien
b. Bantu
aktivitas
klien
c. Libatkan
keluarga
dalam
proses
penyembu
ha
n
d. Bantu
pasien
mengubah
posisi
miring kiri
miring
kanan
minimal
setiap 2
jam sekali
Hari Kedua
S :klien
mengatakan
7. Mengkaji badannya lemas
kemampuam sehingga sulit
menelan klien untuk beraktivitas
8. Menjaga kebersihan dan sulit jika
mulut klien melakukan
9. Menyaajikan pergerakan pindah
makanan yang posisi
mudah dicerna dalam O : klien
keadaan hangat, masih tampak
tertutup dan berikan lemah Tampak
sedikit sedikit tapi semua
sering aktivitas
10. Selingi makan
dengan minum pasien
11. Hindari makanan dibantu
yang
oleh
keluarga
dan perawat
A : masalah
intoleransi
aktivitas belum
teratasi
P :
intervensi
keperawat
an
dilanjutka
n
e. Dekatkan
benda –
benda
yang
dibutuhkan
banyak mengandung klien
3 19.15 gas f. Bantu
WIB 12. Memposisikan pasien aktivit
semi fowler saat as
memberiakan diet. klien
g. Libatkan
keluarga
dalam
proses
penyembu
ha n
h. Bantu
pasien
mengubah
posisi
miring kiri
miring
kanan
minimal
setiap 2
jam sekali