Anda di halaman 1dari 3

Jawaban :

1.

Judul Sisi Positif Parenting Budaya Jepang

Nama Media Kompasiana.Com

Bagian Pembuka Parenting menjadi isu yang hangat


dewasa ini. Semakin tinggi kesadaran
masyarakat untuk lebih mempelajari
bagaimana ilmu-ilmu parenting agar
dapat diimplementasikan bagi putra-
putrinya, atau sebagai bekal untuk
membina rumah tangga di kemudian
hari.
Subjudul Parenting menjadi isu yang hangat
dewasa ini.
Bagian Penutup Orangtua di Jepang tidak menggangap
gaya asuh mereka menjadi gaya asuh
yang terbaik. Begitu pula dewasa ini nilai
budaya barat pun menginsipirasi cara
orangtua di Jepang mendidik anaknya.
Namun meskipun terjadi pergeseran dan
perubahan, gaya asuh orangtua di Jepang
yang menyayangi putra-putrinya tidak
berubah. Setelah membaca sedikit
stereotip gaya asuh orangtua di Jepang,
dapat dipahami bahwa gaya asuhnya
merupakan perpaduan antara sedikit gaya
permisif, gaya authoritative (berwibawa).
Penulis Buyung Okita

2. Daftar Pertanyaan
1. Apa yang dimaksud dengan parenting?
2. Apa saja jenis gaya parenting?
3. Bagaimana yang dimaksud dengan gaya asuh permisif ?
4. Apa saja yang diajarkan para orang tua di jepang?
5. Bagaimana dalam parenting orang tua menjadi cerminan anak?

3. Saya peroleh informasi bahwa pada bacaan tersebut menjelaskan mengenai sisi positif
dari Parenting budaya Jepang di mana pada pola parenting yang ada di Jepang
merupakan sesuatu yang diajarkan dan diimplementasikan untuk membina rumah
tangga di kemudian hari kemudian ada juga empat jenis gaya Parenting mulai dari
gaya otoriter gaya berwibawa permisif hingga overprotektif kemudian juga ada
stereotip pengasuhan orangtua Jepang di mana berdasarkan bacaan yang saya baca
ada 4 menit dari hubungan orang tua dengan anak yang dekat kemudian orang tua
yang bisa menjadi cerminan anak kemudian orang tua dan anak adalah setara dan juga
memperhatikan tentang perasaan dan emosi saat setiap anak sehingga tersebut
membuat banyak sekali Jepang yang sudah bisa dididik dengan baik.

4. Pengalaman membaca Saya dari bacaan tersebut adalah Tentunya saya mendapatkan
informasi yang jelas yang pertama berkaitan dengan wacana tersebut kemudian dari
bacaan yang ada pengalaman saya tidak bertambah karena mengetahui bahwa
Parenting merupakan isu hangat yang saat ini sedang dibicarakan kemudian kesadaran
masyarakat untuk mempelajari ilmu Parenting agar dapat diimplementasikan bagi
putra-putrinya sangat banyak sekali sehingga bisa jadi bekal membina rumah tangga
di bulan dan hari kemudian juga saya juga mendapatkan informasi bahwa terdapat
empat jenis gaya pola pengasuhan yang ada di mana gaya tersebut memiliki
karakteristik yang berbeda-beda namun memiliki tujuan yang sama di mana mendidik
dan membuat seorang anak di Jepang menjadi seorang yang disiplin dan memiliki
tanggung jawab besar kemudian juga mereka juga memiliki media yang menjelaskan
sisi positif dan unsur kompetitif agar orang tua dan putranya itu bisa menjadi saling
berkolaborasi dan bekerjasama kemudian juga menjadikan hubungan antara orang tua
dengan anak dekat dan orang tua juga bisa jadi cerminan anak serta orang tua dan
anak adalah setara dan memperhatikan tentang perasaan dan emosi dari anak itu
sendiri.

5. Parenting menjadi isu yang hangat dewasa ini. Semakin tinggi kesadaran masyarakat
untuk lebih mempelajari bagaimana ilmu-ilmu parenting agar dapat
diimplementasikan bagi putra-putrinya, atau sebagai bekal untuk membina rumah
tangga di kemudian hari. Secara sederhana terdapat 4 jenis gaya parenting, yaitu gaya
asuh otoriter, berwibawa, permisif, dan terlalu protektif. berikut adalah sedikit
penjelasan mengenai keempat gaya asuh tersebut.
1. Hubungan antara orangtua dan anak yang sangat dekat
Ibu dan anak memiliki hubungan yang sangat dekat. Setidaknya sampai usia 5 tahun
anak tidur bersama orangtuanya. Ibu juga selalu menemani di manapun anaknya
berada.
2. Orang tua adalah cerminan anak
Studi di Amerika dan Jepang pernah dilakukan untuk mengetahui bagaimana orangtua
mengasuh anaknya. Orangtua di Amerika cenderung bersifat netral dan menunjukan
anak cara untuk membuat suatu piramida, sesudah itu membiarkan anaknya untuk
membuat piramida dengan apa yang telah diajarkan atau dengan caranya sendiri.
Sedangkan orangtua Jepang cenderung mentransmisikan apa yang ia lakukan kepada
anaknya, sehingga orang tua sepenuhnya menjadi role model bagi anaknya.
3. Orangtua dan anak adalah setara
Setelah anak berusia 15 tahun, orang tua mulai memberikan ruang untuk anak dapat
lebih mandiri dengan mengurangi batasan yang diterapkan pada fase sebelumnya.
Hubungan tidak hanya sebagai orangtua dan anak, tetapi juga sebagai teman dan
setara. Anak didukung untuk menjadi pribadi yang mandiri, dapat berpikir dan
menentukan pilihan dan lebih bersifat demokratis.
4. Memperhatikan tentang perasaan dan emosi
Selain mengajari dan mempersiapkan anak untuk dapat hidup di komunitas sosial
masyarakat yang lebih luas, anak juga diberikan semangat untuk dapat memahami dan
menghormati perasaanya sendiri.

Anda mungkin juga menyukai