PENDAHULUAN
dan Pancasila sebagai dasar negara telah mengamanatkan bahwa kesehatan warga
negara merupakan salah satu hak dasar yang dijamin dan dilindungi oleh negara.
Saat ini pemerintah daerah sebagai pelaksana wewenang dan kewajiban dari
2004 tentang pemerintah daerah bahnwa pemerintah daerah dan DPRD provinsi
organisasi nol profit, yaitu organisasi atau badan yang tujuannya bukan untuk
organisasi bisnis.
sebagai lembaga yang memiliki kewenangan secara luas untuk mengurus urusan
Pemerintah pusat saat ini melalui Badan Penyelenggara Jaminan sosial dan
1
memberikan pelayanan kesehatan terbaik kepada masyarakat. Tentu dalam hal ini
pada umumya dan masyarakat Kota Langsa pada khususnya. Direktur Rumah
Sakit Umum Daerah Langsa telah menetapkan acuan kerja bagi karyawan Rumah
Sakit Umum Daerah langsa. Visinya adalah Menjadi rumah sakit rujukan
Dalam usaha mencapai visi dan misi yang telah ditetapkan oleh Rumah
Sakit Umum Daerah Langsa selain membutuhkan tenaga medis yang mampu
tentu dibutuhkan karyawan administrasi yang informatif, handal dan cepat guna
2
Dengan adanya karyawan administrasi yang informatif maka kelancaran
pihak rumah sakit tersebut harus mempunyai ikatan yang kuat seperti halnya
dengan kemampuan yang mereka miliki agar dapat mencapai kepuasan kerja yang
motivasi kerja yang sangat berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja
disiplin kerja merupakan bentuk ketaatan dari perilaku seseorang dalam mematuhi
pekerjaan dan diberlakukan dalam suatu organisasi, dengan adanya disiplin dalam
diri karyawan administrasi maka semakin tinggi kepuasan kerja karyawan. Jika
karyawan memiliki disiplin yang baik maka akan menghasilkan pekerjaan yang
sempurna pula.
Dari uraian diatas peneliti melihat langsung adanya kemajuan di Rumah sakit
umum daerah langsa sehingga peneliti melakukan observasi awal dan menetapkan
hal-hal masalah yang diteliti. Dari sumber salah satu pegawai administrasi di
rumah sakit umum daerah langsa peneliti mendapatkan informasi bahwa betapa
3
dengan tingkat kepuasan kerja yang tinggi mempunyai sikap positif terhadap
merupakan hal yang dapat memberikan kepuasan pada karyawan dan juga
kepuasan terhadap rekan kerja agar dapta berinteraksi satu sama lain. Kepuasan
4
4. Apakah kemampuan kerja, disiplin kerja, motivasi kerja berpengaruh
administrasi.
5
BAB II
STUDI KEPUSTAKAAN
maupun kemampuan mental serta fisik yaitu kemampuan yang diperlukan untuk
tertentu.
mengerjakan berbagai tugas dalam suatu pekerjaan (Robbins, 1998). Salah satu
6
Kemampuan merupakan potensi yang ada dalam diri seseorang untuk
bobot hasil kerja yang dicapai oleh seorang karyawan. Hal ini dapat dimengerti
keterampilan, serta potensi yang lain yang mendukung yang tercermin dalam
kondisi fisik dan psikis. Dengan demikian konsep kemampuan kerja mengandung
pengertian kekuatan yang ada dalam diri seseorang untuk melakukan pekerjaan.
Sehingga kemampuan kerja merupakan hal penting bagi seorang karyawan untuk
kita bisa melihat bahwa dalam penempatan pegawai atau karyawan pada
kondisi fisik dan psikisnya, yang pada akhirnya akan mempengaruhi tingkat
7
2.1.2 Cara Meningkatkan Kemampuan Kerja
pendidikan dan pelatihan, karena dengan adanya pendidikan dan pelatihan akan
dan psikis yang kuat maka ia akan memiliki potensi dan peluang yang
2. Upaya bukan hanya terbatas pada kemampuan ratio dan fisik untuk
mencapai hasil.
8
3. Upaya agar seseorang setelah memiliki kemampuan kerja adalah
kemampuan yang ada dalam dirinya sehingga diperoleh kerja yang positif
ras atau etnik. Kemungkinan besar bekerja karyawan yang lebih tinggi
kemampuan (Robbins,1998).
9
Indikator dari Kemampuan Kerja Untuk mengetahui seseorang
lihat melalui beberapa indikator yang ada di bawah ini. Indikator kemampuan
tujuan.
2. Masa Kerja adalah waktu yang dibutuhkan oleh seorang karyawan dalam
dari beberapa indikator yang ada, tentunya setiap perusahaan akan selalu
ada di bawah ini. Indikator kemampuan kerja menurut Robbins (1998) adalah
sebagai berikut:
10
1. Kesanggupan kerja
kepadanya.
2. Pendidikan
tujuan.
3. Masa kerja
Masa kerja adalah waktu yang dibutuhkan oleh seorang karyawan dalam
11
pembelajaran, dan pengalaman yang terakumulasi, sehingga
Disiplin kerja menurut Siagian (1996: 145) adalah sikap mental yang
perusahaan. Menurut Gie (1981: 96) disiplin diartikan sebagai suatu keadaan
peraturan yang telah ditetapkan dengan senang hati oleh orang/sekelompok orang.
peraturan perusahaan/lembaga dan norma sosial yang berlaku. Soejono (1997: 72)
pegawai datang ke kantor dengan teratur dan tepat waktunya, apabila mereka
berpakaian serba baik dan rapi pada saat pergi ke tempat pekerjaannya, apabila
yang oleh kantor atau perusahaan, dan apabila mereka menyelesaikan pekerjaan
12
Disiplin kerja merupakan suatu proses perkembangan konstruktif bagi
bukan orangnya. Disiplin juga sebagai proses latihan pada pegawai agar para
pegawai dapat mengembangkan kontrol diri dan agar dapat menjadi lebih efektif
dalam bekerja. Adapun disiplin kerja menurut Husin (2000:95) adalah pegawai
patuh dan taat melaksanakan peraturan kerja yang berupa lisan maupun tulisan
(2001:291) disiplin kerja sebagai sikap menghormati, menghargai, dan taat pada
peraturan yang berlaku baik tertulis maupun tidak tertulis serta sanggup
Dari beberapa pendapat itu dapat disimpulkan bahwa disiplin kerja adalah
peraturan tertulis/tidak tertulis yang tercermin dalam bentuk tingkah laku dan
kondisi tersebut, terlebih dahulu harus diwujudkan keselerasan antara hak dan
kewajiban pegawai.
13
2.2.2 Jenis-Jenis Displin Kerja
Menurut Terry (1993: 218) ada beberapa jenis-jenis disiplin kerja, adapun
1) Self Dicipline Self dicipline yaitu disiplin yang timbul dari diri sendiri
atas dasar kerelaan, kesadaran dan bukan timbul atas dasar paksaan.
hatinya untuk sadar dan secara sukarela mematuhi segala peraturan yang
berlaku.
tumbuh bukan dari perasaan ikhlas, akan tetapi timbul karena adanya
pastilah jenis disiplin yang pertama, yaitu datang karena kesadaran dan
lebih banyak disebabkan oleh adanya semacam paksaan dari luar. Disiplin
3) Adanya ketaatan.
14
2.2.3 Macam-macam Displin Kerja
dicegah. Sasaran pokok dari kegiatan ini adalah untuk mendorong disiplin
diri dari diantara para pegawai. Dengan cara ini para pegawai bekerja
lain:
b) Teguran tertulis.
d) Diturunkan pangkatnya.
e) Dipecat.
Dalam mewujudkan suatu perusahaan yang memiliki kualitas yang baik, baik
kualitas karyawan maupun perusahaan tentunya tidak lepas dari sikap disiplin
15
yang baik terhadap aturan yang telah dibuat. Apabila ada yang tidak disiplin
dalam perusahaan, karena tindakan disiplin ini akan dapat memberikan efek jera
1) Ketepatan waktu. Dalam hal ini dimisalkan para pegawai datang ke kantor
tepat waktu, tertib dan teratur, dengan begitu dapat dikatakan disiplin kerja
baik.
memiliki disiplin kerja yang baik, sehinga peralatan kantor dapat terhindar
dari kerusakan.
ijin bila tidak masuk kantor, juga merupakan cerminan dari disiplin yang
16
1. Ketepatan waktu.
2. Pemanfaatan sarana.
semua peraturan organisasi dan norma sosial yang berlaku (Hasibuan, 2001:
kepuasan kerja karena disiplin merupakan sesuatu yang penting untuk organisasi
disiplin kerja yang tinggi akan bekerja dengan baik tanpa adanya pengawasan.
menimbulkan hal yang baik dengan mentaati segala peraturan yang berlaku dalam
puas dalam diri seseorang. Melalui disiplin akan mencerminkan kekuatan dan
Motivasi berasal dari bahasa latin yakni movere yang berarti menggerakkan.
Menurut Robin (1998 : 168) motivasi adalah keinginan untuk melakukan upaya
17
yang tinggi guna mencapai tujuan organisasi dan sekaligus memuaskan kebutuhan
individu. Terdapat tiga konsep yang mendasari definisi diatas yakni, kebutuhan,
upaya dan tujuan. Kebutuhan yang belum terpenuhi akan menjadi pendorong bagi
tersebut.
individu berperilaku dalam cara-cara tertentu (Grifin, 2003: 38). Motivasi kerja
mereka mau bekerja lebih giat dan bekerja keras dengan menggunakan semua
Istilah motivasi kerja berasal dari kata latin movere yang berarti dorongan
daya dan potensi agar bekerja mencapai tujuan yang ditentukan (Hasibuan, 2001:
141). Motivasi kerja menurut Robbins & Judge (2007: 222), mengatakan bahwa
motivasi adalah proses yang menjelaskan intensitas, arah, dan ketekunan usaha
motivasi kerja yang terbentuk dari sikap (attitute) karyawan dalam menghadapi
18
situasi kerja perusahaan (situation). Motivasi kerja 22 22 merupakan kondisi atau
energi yang menggerakan diri karyawan yang terarah atau setuju untuk mencapai
terhadap situasi kerja itulah yang memperkuat motivasi kerjannya untuk mencapai
kinerja maksimal.
kerja. Teori hirarki kebutuhan dari Abraham Maslow menurut Sofyandi dan
sudah terpuaskan, maka muncul kebutuhan kedua yaitu kebutuhan akan rasa
aman. Kebutuhan akan rasa aman ini meliputi keamanan akan perlindungan
jaminan akan hari tuanya pada saat mereka tidak lagi bekerja.
telah terpuaskan secara minimal, maka akan muncul kebutuhan sosial, yaitu
dengan orang lain. Dalam organisasi akan berkaitan dengan kebutuhan akan
19
adanya kelompok kerja yang kompak, supervise yang baik, rekreasi bersama
dan sebagainya.
diperoleh dari budaya dan dipelajari melalui lingkungannya. Karena kebutuhan ini
dipelajari, maka perilaku yang diberikan reward cenderung lebih sering muncul.
mencapai tujuannya hal ini juga berkaitan dengan pembentukan perilaku serta
20
pengaruhnya terhadap prestasi akademik, hubungan interpersonal, pemilihan gaya
berperilaku sebaliknya.
Beberapa individu memiliki dorongan yang kuat untuk berhasil. Mereka lebih
mereka dari individu lain menurut keinginan mereka untuk melakukan hal-hal
tanggung jawab pribadi guna mencari solusi atas berbagai maslah, bisa menerima
umpan balik yang cepat tentang kinerja sehingga dapat dengan mudah
menentukan apakah mereka berkembang atau tidak, dan di mana mereka bisa
bukanlah penjudi, mereka tidak suka berhasil secara kebetulan. Mereka lebih
21
jawab pribadi untuk keberhasilan atau kegagalan daripada menyerahkan hasil
pada kesempatan atau tindakan individu lain, yang penting mereka menghindari
apa yang mereka anggap sebgai tugas yang sangat mudah atau sangat sulit.
2011: 232).
orang tersebut merasa tergerak untuk melakukan suatu pekerjaan yang dibebankan
karyawan dalam melakukan pekerjaan (Robbins & Judge, 2007: 222). Dengan
adanya motivasi kerja yang tinggi dalam diri karyawan diharapkan mereka akan
lebih mencintai pekerjaannya, dan sanggup bekerja dengan baik. Adanya suatu
memuaskan kebutuhan tersebut. Menurut Robbins & Judge (2007: 222) apabila
harapan dan dengan demikian akan termotivasi untuk melakukan tindakan kearah
seseorang yang timbul dan imbalan yang disediakan pekerjaan. Hal ini sesuai
dengan pendapat Hasibuan (2005: 142) yang mengatakan bahwa salah satu tujuan
22
Motivasi yang ada pada diri seseorang akan mewujudkan suatu perilaku yang
efektif dan terintegrasi dengan segala daya upayanya pada tujuan mencapai
sasaran kepuasan
oleh organisasi, demikian pula organisasi berharap agar setiap tugas dapat
dilaksanakan oleh anggota organisasi dengan baik. Ketika ada kesesuaian antara
kepentingan tersebut agar tujuan dapat dicapai, harapan individu dapat dipenuhi.
suatu sikap yang dimiliki pekerja mengenai pekerjaannya yang didasarkan pada
kepuasan kerja adalah keadaan emosi yang menyenangkan atau positif yang
dasarnya motif seseorang yang akan menentukan tingkah lakunya ditentukan oleh
tiga macam kebutuhan, yaitu : kebutuhan akan kekuasaan (need for power);
23
kebutuhan akan afiliasi (need for affiliation); dan kebutuhan akan keberhasilan
pada kekuatan dorongan motivasi pegawai yang bersangkutan dan situasi serta
peluang yang tersedia. Energi potensial tersebut didorong oleh motif, harapan, dan
pegawai akan merasa puas tampak dari dimensi intrinsik yang meliputi :
24
f. Rasa aman karena pekerjaannya
serta pegawai juga akan tampak puas dari dimensi ekstrinsik yang meliputi :
diungkapkan oleh Milkovich dan Boudreau (1997 : 99) “Kinerja pegawai adalah
itu, para ahli manajemen sumber daya manusia dan perilaku organisasi
bahasa dan tinjauan dari sudut pandang yang berbeda-beda namun makna yang
outcome yang dihasilkan dari suatu pekerjaan atau kegiatan tertentu selama suatu
Hal ini diperjelas lagi oleh Gibson Ivancevich dan Donelly (1997 : 118) yang
produksi pada fungsi pekerjaan yang spesifik atau aktivitas selama periode waktu
tertentu
25
b. Quality of work, kualitas pekerjaan yang dicapai berdasarkan syarat yang
ditentukan
pegawai telah banyak dilakukan oleh para peneliti sebelumnya seperti Luthan,
kecenderungan sikap dan perasaan yang baik, demikian sebaliknya pegawai tidak
perasaan yang tidak baik. Kecenderungan sikap dan perasaan akan pekerjaannya
inilah yang kemudian akan berpengaruh terhadap kinerjanya. Dengan kata lain
26
bila kecenderungan sikap dan perasaannya baik terhadap pekerjaan, maka
(motivation).
specified time period “ yang mengandung arti bahwa kinerja adalah hasil yang
Menurut Wexley dan Yulk (As’ad, 1995: 105), pada dasarnya teori-teori
tentang kepuasan kerja yang lazim dikenal ada tiga macam yaitu:
1. Discrepancy Theory
27
yang dirasakan itu di bawah standar 16 16 minimum sehingga menjadi
pekerjaannya.
2. Equity Theory
lain yang sekelas, sekantor maupun di tempat lain. Menurut Wexley dan
Yulk dalam As’ad (1995: 105), teori elemen-elemen dari equity ada tiga
yaitu:
tetapi bisa pula tidak. Akan tetapi bila perbandingan itu tidak
28
kerja seseorang juga 17 17 ditentukan oleh individual
Menurut two factor theory, kepuasan kerja itu merupakan dua hal
Menurut Gilmer dalam As’ad (1991: 114), faktor kepuasan kerja antara
lain: maju, yaitu ada atau tidak adanya kesempatan dari perusahaan. Kesempatan
kerja.
29
1. Kesempatan untuk maju. Ada atau tidaknya kesempatan dari perusahaan
kerja.
yang mampu memberikan situasi dan kondisi kerja yang stabil. Faktor ini
7. Kondisi kerja. Kondisi kerja adalah keadaan dari lingkungan kerja, yaitu
30
8. Aspek sosial dalam pekerjaan. Keadaan sosial yang mengacu pada salah
Dalam hal ini adanya kesediaan pihak atasan untuk mau mendengar,
dan pensiun, atau perumahan yang merupakan standar suatu jabatan dan
absolute dari gaji yang diterima derajat sejauh mana gaji memenuhi
31
3. Kepuasan terhadap Kesempatan atau Promosi Karyawan memiliki
pekerjaan.
32
produktif, juga karyawan yang lebih produktif merasa puas dan
Hubungan tersebut akan kuat bila pegawai tidak dipengaruhi oleh faktor-
eksternal. Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam atau
pegawai itu sendiri, seperti sikap, perilaku, dan kemampuan pekerja sosial
adalah faktor yang berasal dari lingkungan pegawai, faktor ini dapat
33
melakukan tugas-tugasnya. Pada umumnya disiplin yang baik apabila
pegawai datang tepat waktu, tidak pernah pulang sebelum jam kerja selesai,
secara efektif, bekerja dengan kualitas kerja baik, mengikuti prosedur dan
instruksi kerja dari atasan, dan berpakaian sesuai aturan yang ada maka
semakin meningkat.
34
2.5.3 Hubungan motivasi kerja dengan kepuasan kerja.
karyawan dimana jika kayawan memiliki nilai kepuasan kerja yang tinggi
juga diikuti dengan aspek motivasi kerja yang tinggi pula, atau ketika
telah sampai pada kepuasan kerja yang tinggi dan turut mendorong
menumbuhkan motivasi kerja yang positif bagi karyawan, dengan kata lain
35
kemampuan kerja berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap kepuasan
data secara statistik membuktikan bahwa terdapat pengaruh yang negatif dan
bahwa disiplin kerja berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap kepuasan
kerja. Hasil penelitian ini memberikan makna semakin membaiknya disiplin kerja
Ketepatan waktu masuk dan pulang kerja, Ketaatan waktu dalam jam kerja
motivasi kerja terhadap kinerja karyawan menunjukkan bahwa motivasi kerja ber-
36
terhadap kinerja karyawan menunjukkan bahwa kepuasan berpengaruh positif
antara kon-struk kepuasan yang diukur dengan indi-kator Kepuasan kerja pada
pekerjaan itu sendiri, Kepuasan pada penggajian, Kepua-san pada promosi, dan
Kepuasan kerja pada rekan kerja dengan konstruk kinerja karya-wan yang diukur
yang paling besar pengaruhnya adalah motivasi kerja karyawan Universitas War-
akan penghar-gaan dan kebutuhan aktualisasi diri yang sangat penting dalam
target kerja yang diberikan oleh in-stansi/lembaga dengan baik, kemudian kar-
dengan baik serta selalu berkomunikasi yang baik antar karyawan di lingkungan
37
2.7 Hipotesis
daerah langsa.
langsa.
langsa.
38
BAB III
METODE PENELITIAN
kerja, ,motivasi kerja dan kepuasan kerja karyawan. Penelitian ini dilakukan di
Rumah Sakit Umum Daerah Langsa Jl. Jenderal Ahmad Yani No.1, Gampong
a. Data Kualitatif, adalah data yang tidak berbentuk angka, data kualitatif
b. Data Kuantitatif yaitu data yang berbentuk angka. Data kuantitatif pada
Data ini berbagi menjadi data yang di peroleh dengan cara angka yaitu
2. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini dibagi menjadi dua
sumber yaitu :
39
a. Data primer yaitu data yang dikumpulkan sendiri oleh perorangan
ataau suatu organisasi secara langsung dari objek yang diteliti dan
yang nyata, abstrak, peristiwa ataupun gejala yang merupakan sumber data
Sakit Umum Daerah Langsa yang berjumlah 35 karyawan yang terbagi dalam
wilayah generalisasi yang terdiri atas : obyek atau subyek yang mempunyai
40
3.4 Metode Pengumpulan Data
berikut:
Umum Daerah Langsa Jl. Jenderal Ahmad Yani No.1, Gampong Jawa,
Langsa Jl. Jenderal Ahmad Yani No.1, Gampong Jawa, Langsa Kota, Kota
Langsa.
41
skor 1-5 untuk mewakili pendapat dari responden. Nilai skala tersebut
adalah :
motivasi kerja terhadap kepuasan kerja karyawan Rumah sakit umum daerah
kota langsa. Persamaan linear ini berganda yang digunakan dikemukakan oleh
Sugiyono (2012:275).
Keterangan :
Y = Dependen variabel
a = Konstanta
Keterangan :
42
X1 = Kemampuan kerja
X2 = Disiplin kerja
X3 = Motivasi kerja
A = Konstanta
variabel X terhadap Y.
43
Kriteria pengambilan keputusan berikut :
Y.
Bentuk pengujuannya :
44
determinasi (Adjusted R2) nol variabel independen sama sekalitidak
Tabel III-1
Definisi Operasional Variabel Penelitian
Variabel Definisi Indikator Skala
Pengukuran
a. Memahami bidang pekerjaan Skala Likert
Kemampuan Kemampuan kerja adalah b. Memiliki keterampilan (1-5)
kerja (X1) pengetahuan, keterampilan dalam bekerja
serta kreatiftas karyawan c. Mampu bekerja secara
bagian administrasi dalam mandiri
bekerja di Rumah Sakit e. Jujur dalam bekerja
Umum Daerah Langsa (Sumber: Ndraha. 2004:80)
dilihat dari tingkat
pendidikan dan masa kerja.
(Sumber Milkovick dan
boudreau 1990 : 164)
45
pekerjaannya yang b. Kesenangan terhadap
didasarkan pada faktor- pekerjaan yang dilakukan
faktor lingkungan kerja c. Memeiliki rasa kekeluargaan
seperti gaya supervisor, dengan rekan kerja.
kebijakan perusahaan, d. Memiliki peluang untuk
afiliasi kelompok kerja, meraih prestasi dalam berkarir.
kondisi pekerjaan di
Rumah Sakit Umum
Daerah Langsa.
(Sumber Gibson 1996 : 75)
46
PETUNJUK PENGISIAN
3. Pilihlah salah satu jawaban yang tersediia dengan memberi tanda (√)
pada salah satu jawaban yang anda anggap paling benar.
Berikan tanda (√) pada kolom yang paling sesuai dengan pilihan anda.
Setuju (S) =4
KEMAMPUAN KERJA
No Pertanyaan STS TS KS S SS
1 2 3 4 5
1 Saya memahami pekerjaan yang dilakukan
2 Saya menetapkan keterampilan dalam bekerja
3 Saya menyelesaikan tugas secara mandiri
4 Dalam bekerja saya bersikap jujur
DISIPLIN KERA
No Pertanyaan STS TS KS S SS
1 2 3 4 5
1 Saya bekerja dengan penuh tanggung jawab
2 Saya mampu menyelesaikan pekerjaan dengan baik dan
tepat waktu.
3 Saya mendapatkan pendapatan/bonus
4 Lokasi tempat kerja sangat mudah di akses
47
MOTIVASI KERJA
No Pertanyaan STS TS KS S SS
1 2 3 4 5
1 Gaji yang saya terima dari Instansi saat ini sudah
mampu memenuhi kebutuhan dasar
KEPUASAN KERJA
No Pertanyaan STS TS KS S SS
1 2 3 4 5
1 Saya dapat berhubungan baik dengan atasan dan rekan
kerja
2 Saya senang bekerja dibagian administrasi
48