Anda di halaman 1dari 14

CRITICAL JOURNAL REVIEW

PENGANTAR EKONOMI MIKRO

Dosen pengampu: Putri Sari M J Silaban, SE, M.Si

Disusun oleh:

Nama : Shania Karibna Br Bangun

Nim : 7212260004

KEWIRAUSAHAAN 1C

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur Penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmatNya
sehingga Penulis dapat menyelesaikan tugas mata kuliah Pengantar Ekonomi Mikro yang
berjudul “Critical Journal Review”.

Penulis juga menyadari bahwa tugas ini masih banyak kekurangan dan masih jauh dari kata sempurna,
oleh karena itu saya minta maaf jika ada kesalahan dalam penulisan dan saya juga mengharapkan kritik
dan saran yang konstruktif guna kesempurnaan tugas ini.

Akhir kata saya ucapkan terima kasih semoga dapat bermanfaat dan bisa menambah pengetahuan bagi
pembaca

Kabanjahe, 19 Oktober 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................................................... i

DAFTAR ISI............................................................................................................................................... ii

BAB I 1PENDAHULUAN ............................................................................................................................ 1

1.1 Rasionalisasi Pentingnya CJR .............................................................................................................. 1

1.2 Tujuan Penulisan CJR ......................................................................................................................... 1

1.3 Manfaat CJR ...................................................................................................................................... 1

BAB II RINGKASAN JURNAL ...................................................................................................................... 2

2.1 Identitas Jurnal .................................................................................................................................. 2

2.1.1 Identitas Jurnal 1......................................................................................................................... 2

2.1.2. Identitas Jurnal 2........................................................................................................................ 2

2.2. Ringkasan Jurnal ............................................................................................................................... 3

2.2.1. Ringkasan Jurnal 1...................................................................................................................... 3

2.2.2. Ringkasan Jurnal 2...................................................................................................................... 6

BAB BAB III PERBANDINGAN .................................................................................................................... 9

3.1 Kelebihan dan Kekurangan Jurnal ...................................................................................................... 9

3.1.1. Kelebihan ................................................................................................................................... 9

3.1.2. Kekurangan................................................................................................................................ 9

BAB IV PENUTUP ................................................................................................................................... 10

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................................. 11

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Rasionalisasi Pentingnya CJR


Critical Journal Review (CJR) merupakan suatu hal yang penting bagi mahasiswa karena mempermudah
dalam membahas inti hasil penelitian yang telah ada.Terdapatbeberapa hal penting sebelum kita
mereview jurnal, seperti menemukan jurnal yang sesuai dengan topik yang diangkat, membaca
keseluruhan dari isi jurnal dan mencoba untuk menuliskan kembali dengan bahasa sendiri pengertian
dari jurnal tersebut.

Jurnal memiliki beberapa ciri-ciri, seperti dibatasi sesuai ketentuan yang ditetapkan oleh organisasi
penerorganisasi yang memuat jurnal ilmiah; memiliki judul dan nama penulis serta alamat email
dan asal organisasi penulis; terdapat abstract yang berisiringkasan dari isi jurnal,
introduction, metodologi yang dipakai sebelumnya dan metodologi yang diusulkan, implementasi,
kesimpulan dan daftar pustaka.

Langkah penting dalam mereview sebuah jurnal, yaitu mengemukakan bagian pendahuluan,
mengemukakan bagian diskusi, mengemukakan bagian kesimpulan. Hal-hal yang perlu ditampilkan
dalam critical journal review, yaitu mengungkapkan beberapa landasan teori yang digunakan oleh
peneliti sebagai acuan dalam penelitiannya dan tujuan apa yang ingin dicapai; mengungkapkan
metode yang digunakan, subjek penelitian, teknik pengumpulan data, alat pengumpul data, dan
analisis data yang digunakan; mengambil hasil dari penelitian yang telah dilakukan dengan
memberikan deskripsi secara singkat, jelas, dan padat; serta menyimpulkan isi dari jurnal.

1.2 Tujuan Penulisan CJR


- Memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Ekonomi Mikro

.- Memahami dan menganalisis kelebihan dan kekurangan dari suatu jurnal

.- Mempermudah dalam membahas inti hasil penelitian yang telah ada.

- Mencari dan mengetahui informasi yang ada dalam suatu jurnal.

1.3 Manfaat CJR


- Membantu semua kalangan dalam mengetahui inti dari hasil penelitian yang terdapat dalam suatu
jurnal.

- Menjadi bahan evaluasi dalam pembuatan suatu jurnal di penerbitan berikutnya.

1
BAB II

RINGKASAN JURNAL

2.1 Identitas Jurnal

2.1.1 Identitas Jurnal 1


Judul Analisis Faktor Perubahan Perilaku Konsumen E-Commerce Pada Masa Pandemi
Covid-19 (Studi pada Konsumen Shopee di Kota Sukabumi)

Jumlah 23 halaman
halaman

Tahun 2021

Nomor 2 (1)

Penulis Salsa Dewi Nurfadilah

2.1.2. Identitas Jurnal 2


Judul Quantitative decision-making model to analyze the post-disaster consumer behavior

Model pengambilan keputusan kuantitatif untuk menganalisis perilaku konsumen


pasca pandemi

Jumlah halaman 10 halaman

Nomor 61

Tahun 2021

Penulis Rithika Dulam

Kazuo Furuta A

Kanno B

2
2.2. Ringkasan Jurnal

2.2.1. Ringkasan Jurnal 1


Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menentukan dan memperoleh data serta informasi
tentang faktor yang mempengaruhi perubahan perilaku konsumen Shopee selama
pandemi Covid-19. Penelitian ini dilakukan di Kota Sukabumi dengan jumlah
responden sebanyak-banyaknya. 114 orang. Metode pengumpulan data
menggunakan kuesioner dan dianalisis dengan faktor analisis menggunakan SPSS.
Teknik pengujian data dari hasil kuesioner dalam hal ini penelitian adalah uji validitas
menggunakan korelasi, pengujian keandalan menggunakan Cronbach alpha, dan
Menggunakan analisis faktor untuk menemukan faktor-faktor baru yang
mempengaruhi perubahan perilaku konsumen.

Latar belakang Pada masa pandemi covid-19 ini tidak hanya di Indonesia, namun diseluruh penjuru
dunia mengharuskan masyarakatnya untuk membatasi aktivitas diluar rumah,
menerapkan social distancing, juga selalu memperhatikan protokol kesehatan.
Dampak daripada pandemi covid-19 pun tidak hanya berpengaruh kepada sektor
kesehatan atau medis, namun para pebisnis pun terkena dampaknya.

Hohtoulas pun mengatakan bahwa sepertiga dari konsumen (35%) pada masa ini
lebih memilih membeli makanan secara online dan 86% dari konsumen yang telah
melakukan belanja online memiliki rencana untuk terus melakukan berbelanja online
ini bahkan setelah peraturan pembatasan jarak sosial dihentikan atau dihapuskan. E-
Commerce atau Electronic Commerce merupakan salah satu wadah untuk
melakukan aktivitas jual beli secara online yang banyak digunakan oleh konsumen di
masa pandemi ini

Dengan adanya pandemi covid-19, Direktur Shopee Indonesia mengatakan bahwa


shopee mengalami peningkatan hingga rata-rata lebih dari 2,8 juta transaksi
perharinya yang dilakukan oleh konsumen shopee. Dengan adanya pandemi covid-
19, Direktur Shopee Indonesia mengatakan bahwa shopee mengalami peningkatan
hingga rata-rata lebih dari 2,8 juta transaksi perharinya yang dilakukan oleh
konsumen shopee. Hal tersebut merupakan salah satu bukti bahwa ada perubahan
perilaku pada masyarakat dalam perannya sebagai konsumen pada masa pandemi
covid-19 ini.

Tinjauan Perilaku Konsumen


Pustaka
Sebuah perusahaan dapat mencapai tujuannya apabila perusahaan tersebut dapat
memahami kebutuhan dan juga keinginan konsumen, selain itu perusahaan mampu
memenuhi kebutuhan dan keinginan tersebut dengan cara yang lebih efisien

3
dibanding pesaing (Simamora, 2004) Ada empat jenis teori perilaku konsumen yang
dikemukakan oleh Dharmmesta & Handoko (2000:27), yaitu teori ekonomi mikro,
teori psikologis, teori sosiologis, dan teori antropologis. Sedangkan Kotler & Keller
(2009:166) mengatakan bahwa perilaku pembelian konsumen dapat dipengaruhi
oleh beberapa faktor, diantaranya faktor budaya, sosial, pribadi, dan psikologis.

Kerangka Pemikiran

Hasil Penelitian Ghoni, Abdul dan Bodroastuti (2012) menjelaskan bahwa faktor
pribadi dan psikologis memiliki pengaruh yang signifikan terhadap perilaku
konsumen. Ketika gaya hidup seseorang semakin meningkat maka semakin tinggi
keputusannya dalam membeli suatu produk

Metodologi Objek penelitian adalah perubahan perilaku konsumen, sementara subjek


penelitiannya adalah konsumen E-Commerce Shopee di Kota Sukabumi. Peneliti
menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif. Selain itu, metode deskriptif
kuantitatif (Gursida & Harmon, 2017) digunakan untuk mengolah data yang
diperoleh dari hasil kuesioner dan dilakukan untuk menganalisis data berupa angka
dan perhitungan dengan menggunakan metode statistik. Adapun sasaran
populasinya ialah konsumen ECommerce dengan kriteria sebagai berikut: Konsumen
E-Commerce Shopee, Berdomisili di sekitaran Kota Sukabumi, Umur 16-35
tahun,Jenis Kelamin (Perempuan/Laki-Laki)

Hasil Penelitian Berdasarkan data yang dipaparkan dalam jurnal tersebut diketahui bahwa sebagian
dan besar responden yang merupakan konsumen E-Commerce Shopee di Kota Sukabumi
Pembahasan adalah perempuan, peneliti berasumsi bahwa perempuan memiliki kebiasan lebih
senang berbelanja dibandingkan dengan lakilaki. Dilihat dari usia dan pekerjaan,
dapat diketahui bahwa sebagian besar konsumen Shopee di Kota Sukabumi berusia
16-20 tahun dan merupakan pelajar/mahasiswa. Hal ini menyatakan bahwa para
remaja lebih gemar berbelanja melalui Shopee, selain karena pelajar/mahasiswa
menempati posisi tertinggi masyarakat yang mengakses internet lebih sering, itu juga
dikarenakan pada usia tersebutlah seseorang mudah terpengaruhi oleh sesuatu hal
yang menarik. Pada kasus ini, selain karena menjual produk yang bervariatif dengan
harga yang murah, Shopee juga melakukan promosi yang sangat gencar dan menarik
di internet maupun televisi, hal tersebutlah yang bisa dijadikan alasan remaja dapat
dengan mudah terpengaruh untuk melakukan belanja online.Dengan adanya
Pandemi Covid- 19 rata-rata konsumen melakukan belanja online di Shopee lebih
dari 3 kali, kondisi seperti ini banyak orang lebih memilih belanja online, karena
selain tidak bertemu dengan orang banyak, hal tersebut juga dikarenakan mudahnya
dalam melakukan transaksi

Penulis juga melakukan analisis faktor dengan tahapan seperti poin poin berikut.

4
1. Uji Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy dan Bartlett’s Test

2. Factoring atau Extraction

3. Proses Ekstraksi penentuan faktor

4. Rotated Process

5. Component Transformation Matrix

Hasil dari analisis tersebut adalah sebagai berikut

1. Faktor 1 dinamakan Faktor Gaya Hidup, Peneliti menarik kesimpulan bahwa,


semakin tinggi minat dan opini yang dimiliki seseorang terhadap sesuatu, maka akan
membawa sedikit banyaknya pengaruh positif gaya hidup seseorang terhadap
keputusan pembelian yang nantinya akan membawa perubahan kepada perilaku
konsumen.

2. Faktor 2 dinamakan Faktor Motivasi. Peneliti menyimpulkan bahwa harga murah,


potongan harga, dan kelengkapan produk kebutuhan konsumen yang E-Commerce
Shopee tawarkan itu dapat dijadikan motivasi responden sebagai konsumen Shopee
di Kota Sukabumi untuk membeli produk kebutuhan melalui Shopee dimasa
pandemic covid-19 ini.3. Faktor 3 dinamakan Faktor Sosial. Peneliti berasumsi bahwa
dibandingkan dengan orang dewasa, para remaja lebih gemar berbelanja melalui
Shopee, selain karena pelajar/mahasiswa menempati posisi tertinggi masyarakat
yang mengakses internet lebih sering, itu juga dikarenakan pada usia tersebutlah
seseorang mudah terpengaruhi oleh sesuatu hal yang menarik dan lebih banyak
berinteraksi dengan teman-temannya sehingga peluang terpengaruhi oleh
lingkungan (sosial) menjadi lebih besar.

4. Faktor 4 dinamakan Faktor Pembelajaran Dari hasil responden penelitian, peneliti


dapat melihat bahwa sebuah pembelajaran/pengalaman ini dapat mempengaruhi
perubahan pada perilaku konsumen, karena ketika seorang konsumen yang
sebelumnya melakukan belanja di toko offline dan melakukan belanja online
kemudian mendapatkan pengalaman yang baik, konsumen tersebut berpotensi
untuk melakukan transaksi ulang karena mendapatkan pembelajaran dari
pengalaman sebelumnya

Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis secara keseluruhan dari penelitian yang dilakukan peneliti,
ternyata faktor yang mendominasi pengaruh perubahan perilaku konsumen yaitu
Faktor Gaya Hidup, Faktor Motivasi, Faktor Sosial, dan Faktor Pembelajaran. Ini
sejalan dengan penelitian Chaniago (2020) yang menemukan faktor kualitas produk
dan layanan menjadi penentu perubahan prilaku konsumen. Faktor layanan dan
kualitas produk terkait dengan faktor gaya hidup. Berdasarkan dari hasil penelitian

5
Ghoni, Abdul dan Bodroastuti (2012) menyatakan bahwa semakin tinggi motivasi dan
persepsi atau opini seorang individu terhadap suatu produk, maka semakin tinggi
pula keputusan konsumen untuk melakukan pembelian

2.2.2. Ringkasan Jurnal 2


Abstrak Perilaku konsumen adalah faktor kunci yang mempengaruhi profitabilitas bisnis. Ini
berubah secara signifikan di masa bencana, yang mempengaruhi bisnis dan rantai
pasokan mereka. Laporan media selama pandemi COVID19 baru-baru ini telah
memberikan bukti yang memadai tentang penimbunan konsumen dan efek
konsekuensinya pada rantai pasokan, juga dalam memicu penimbunan tambahan.
Kami telah mengembangkan alat berbasis agen untuk memahami perubahan perilaku
pembelian konsumen dalam skenario bencana

Pendahuluan . Dalam situasi yang tidak pasti, orang dikelilingi oleh rasa takut dan cemas. Para
peneliti telah menyoroti bahwa sifat manusia berorientasi untuk mengambil
beberapa tindakan protektif untuk mengatasi atau menanggapi emosi yang
meningkat [5–7]. Salah satu reaksi terhadap ketakutan yang disebabkan oleh
bencana adalah penimbunan komoditas penting untuk mengurangi risiko
kemungkinan kehabisan stok.

Pandemi COVID19 telah menunjukkan bahwa perilaku seperti itu dapat dilihat dalam
semua situasi yang tidak pasti dan telah membentuk bukti perilaku penimbunan yang
cukup di kalangan konsumen. Media telah melaporkan beberapa kasus penimbunan
dan penyimpanan barang-barang kebutuhan pokok. Masker, sanitizer merupakan
produk yang sulit didapatkan bahkan oleh beberapa pemerintah.

Bahan dan Perilaku konsumen mengacu pada perolehan, konsumsi, dan pembuangan produk,
metode layanan, waktu, dan ide oleh unit pengambilan keputusan.

.Agen konsumen dalam model saat ini adalah rumah tangga. Sebuah rumah tangga
dibentuk dengan para anggotanya. Setiap rumah tangga dalam model diasumsikan
dengan ukuran antara 1 dan 4 anggota, karena rata-rata ukuran rumah tangga di
Jepang adalah sekitar 2,4

Metode

Model logistik.Tujuan dari model ini adalah untuk menilai apakah konsumen telah
memutuskan untuk membeli secara berlebihan atau tidak. Fungsi logistik cocok
untuk model dengan variabel hasil biner

6
Survei kuesioner.Survei dilakukan pada April 2020, untuk mengidentifikasi faktor-
faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan pembelian bahan kebutuhan
pokok, khususnya air minum dalam kemasan, saat terjadi bencana. Metode survei
yang dilakukan adalah survei web, dengan target responden adalah orang-orang yang
mengelola pembelian barang-barang kebutuhan rumah tangganya. Survei dilakukan
dengan 300 peserta di wilayah metropolitan Tokyo, antara kelompok usia 19-70
tahun. Kuesioner dibingkai sedemikian rupa sehingga survei dapat memberikan
wawasan tentang semua faktor yang mempengaruhi yang dikumpulkan dari literatur
masa lalu.

Model regresi berganda.Sebuah model regresi dikembangkan berdasarkan


survei.Data yang diperoleh dari survei diselidiki untuk memilih kandidat variabel yang
dapat digunakan untuk memprediksi variabel respon

Hasil Hasil analisis regresi


Pembahasan
dan Dari 10 variabel pribadi, enam variabel signifikan yaitu, ukuran rumah tangga,
kehadiran anak, kesulitan pembelian masa lalu, perilaku menimbun masa lalu,
Diskusi temperamen risiko, temperamen cemas telah digunakan untuk membangun model
regresi untuk analisis. Ditemukan dalam data statistik METI Jepang bahwa,
berdasarkan kepadatan toko di Tokyo, ada sekitar 2 toko ritel per 1000 rumah tangga
[23]. Toko-toko diisi kembali pada akhir setiap interval. Simulasi berjalan selama 60
interval, dimana bencana terjadi pada interval ke-30.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan model perilaku konsumen
dalam bencana yang dapat menghitung niat beli dengan mempertimbangkan faktor
pribadi dan situasional. Model tersebut dapat memandu kita dalam mengidentifikasi
parameter yang paling berpengaruh dengan dampak parah pada konsumen. Ini dapat
membantu mengidentifikasi jumlah orang yang rentan yang membutuhkan produk.
Hasilnya menunjukkan penggunaan model. Pada hasil setting trial, perilaku
pembelian agen pada fase prabencana jelas berdasarkan persediaan yang tersedia.
Namun, pada fase bencana, kita dapat melihat perubahan pada perilaku pembelian
masing-masing agen. Pengaruh faktor situasional ini lebih besar dalam kasus rumah
tangga 1 dan 2. Bahkan dengan persediaan yang cukup tersedia untuk beberapa hari
ke depan, faktor situasional mendorong konsumen untuk melakukan pembelian.
Pasokan yang cukup mencukupi untuk konsumen kembali memenuhi kebutuhan
konsumen akibat penimbunan konsumen tersebut. Hal ini berdampak pada
konsumen seperti rumah tangga 3, yang tidak dapat menemukan produk di salah
satu toko di sekitarnya bahkan dengan faktor penimbunan yang rendah

7
Kesimpulan Model simulasi berbasis agen telah dikembangkan untuk memahami perubahan
perilaku pembelian konsumen saat bencana terjadi. Model pengambilan keputusan
kuantitatif telah diterapkan untuk menghitung kemungkinan penimbunan konsumen,
mengingat faktor pribadi dan situasional, menggunakan model transformasi logistik
berdasarkan analisis regresi berganda dari survei kuesioner. Perubahan perilaku
konsumen selama bencana dapat diamati, dengan menggunakan model ini, dengan
menetapkan berbagai situasi, seperti beberapa toko yang memberlakukan
pembatasan, banyak laporan kekurangan, dll. Model ini dapat diimplementasikan
dalam model simulasi rantai pasokan untuk menghitung respons dan efek
penimbunan konsumen pada rantai pasokan dan uji berbagai metode mitigasi untuk
mengurangi atau menghindari gangguan.

8
BAB BAB III

PERBANDINGAN

3.1 Kelebihan dan Kekurangan Jurnal

3.1.1. Kelebihan
a.Analisis Faktor Perubahan Perilaku Konsumen E-Commerce Pada Masa Pandemi Covid-19 (Studi
pada Konsumen Shopee di Kota Sukabumi)

1. Kelebihan dari jurnal ini yaitu susunannya terstruktur dengan baik dan lengkap dari abstrak,
latar belakang sampai ke kesimpulan sehingga pembaca mudah mengidentifikasi setiap
bagiannya.
2. Abstrak sudah menggambarkan isi jurnal secara keseluruhan
3. Data disajikan dengan rinci
4. Bahasanya tidak berbelit-belit sehingga pembaca tidak sulit memahami kelimatnya.
5. Menerapkan kerapihan dalam penulisan

b. Quantitative decision-making model to analyze the post-disaster consumer behavior

1. Menggunakan banyak referensi sehingga isinya dapat dipercaya


2. Setiap kalimat yang diambil dari suatu referensi diber tanda angka yang bersesuaian dengan
referensi yang ada.

3.1.2. Kekurangan
a.Analisis Faktor Perubahan Perilaku Konsumen E-Commerce Pada Masa Pandemi Covid-19 (Studi
pada Konsumen Shopee di Kota Sukabumi)

1. Menggunakan referensi yang lebih sedikit dibandingkan jurnal kedua


2. Penggunaan huruf kapital yang kurang tepat.

b. Quantitative decision-making model to analyze the post-disaster consumer behavior

1. Susunan kalimatnya sulit dimengerti.


2. Susunan struktur jurnalnya kurang jelas sehingga pembaca sulit mengidentifikasi bagian latar
belakang, metode, dan hasil pembahasannya.

9
BAB IV

PENUTUP
Perilaku konsumen sangat berpengaruh besar dalam suatu kegiatan ekonomi dalam situasi apapun.
Adanya pandemi Covid-19 sangat berdampak bagi kehidupan manusia baik di sektor politik ekonomi
sosial maupun budaya. Perilaku konsumen sebelum pandemi dan sesudah adanya pandemi ini tentulah
berbeda. Dari kedua jurnal diatas sama sama membahas perilaku konsumen terkait dengan adanya
pandemi Covid-19. Jurnal pertama menyatakan bahwa akibat pandemi gaya belanja masyarakat beralih
ke online e-commerce ,salah satunya shopee. Sedangkan jurnal kedua menyatakan dengan adanya
pandemi menyebabkan perilaku kepanikan kepada masyarakat,takut tidak kedapatan produk sehingga
memicu mereka melakukan penimbunan barang sehingga menyebabkan orang lain tidak kedapatan
barang yang mereka butuhkan karena telah diborong pihak lain. Dari sini dapat kita ambil pelajaran agar
kita selalu bertindak dengan bijaksana dan menggunakan peluang sebaik mungkin tanpa mengorbankan
orang lain.

Kedua jurnal ini tentunya memiliki kelebihan dan kelebihan masing masing. Begitu pula denga CBR ini
juga mempunyai kelebihan dan kekurangannya juga. Saya berharap agar CBR ini dapat bermanfaat bagi
penulis dan pembaca, dan dapat dijadikan bahan pembelajaran untuk membuat karya yang lebih baik
lagi.

Penulis menyadari banyak sekali kekurangan dalam CBR ini. Untuk itu penulis mengharapkan saran dan
kritik yang membangun baik dari dosen kami maupun bagi pembaca lainnya.

10
DAFTAR PUSTAKA

1. https://ijabo.a3i.or.id

2. www.elsevier.com/locate/ijdrr

11

Anda mungkin juga menyukai