Disusun oleh:
Nim : 7212260004
KEWIRAUSAHAAN 1C
FAKULTAS EKONOMI
2021
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur Penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmatNya
sehingga Penulis dapat menyelesaikan tugas mata kuliah Pengantar Ekonomi Mikro yang
berjudul “Critical Journal Review”.
Penulis juga menyadari bahwa tugas ini masih banyak kekurangan dan masih jauh dari kata sempurna,
oleh karena itu saya minta maaf jika ada kesalahan dalam penulisan dan saya juga mengharapkan kritik
dan saran yang konstruktif guna kesempurnaan tugas ini.
Akhir kata saya ucapkan terima kasih semoga dapat bermanfaat dan bisa menambah pengetahuan bagi
pembaca
Penulis
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI............................................................................................................................................... ii
3.1.2. Kekurangan................................................................................................................................ 9
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Jurnal memiliki beberapa ciri-ciri, seperti dibatasi sesuai ketentuan yang ditetapkan oleh organisasi
penerorganisasi yang memuat jurnal ilmiah; memiliki judul dan nama penulis serta alamat email
dan asal organisasi penulis; terdapat abstract yang berisiringkasan dari isi jurnal,
introduction, metodologi yang dipakai sebelumnya dan metodologi yang diusulkan, implementasi,
kesimpulan dan daftar pustaka.
Langkah penting dalam mereview sebuah jurnal, yaitu mengemukakan bagian pendahuluan,
mengemukakan bagian diskusi, mengemukakan bagian kesimpulan. Hal-hal yang perlu ditampilkan
dalam critical journal review, yaitu mengungkapkan beberapa landasan teori yang digunakan oleh
peneliti sebagai acuan dalam penelitiannya dan tujuan apa yang ingin dicapai; mengungkapkan
metode yang digunakan, subjek penelitian, teknik pengumpulan data, alat pengumpul data, dan
analisis data yang digunakan; mengambil hasil dari penelitian yang telah dilakukan dengan
memberikan deskripsi secara singkat, jelas, dan padat; serta menyimpulkan isi dari jurnal.
1
BAB II
RINGKASAN JURNAL
Jumlah 23 halaman
halaman
Tahun 2021
Nomor 2 (1)
Nomor 61
Tahun 2021
Kazuo Furuta A
Kanno B
2
2.2. Ringkasan Jurnal
Latar belakang Pada masa pandemi covid-19 ini tidak hanya di Indonesia, namun diseluruh penjuru
dunia mengharuskan masyarakatnya untuk membatasi aktivitas diluar rumah,
menerapkan social distancing, juga selalu memperhatikan protokol kesehatan.
Dampak daripada pandemi covid-19 pun tidak hanya berpengaruh kepada sektor
kesehatan atau medis, namun para pebisnis pun terkena dampaknya.
Hohtoulas pun mengatakan bahwa sepertiga dari konsumen (35%) pada masa ini
lebih memilih membeli makanan secara online dan 86% dari konsumen yang telah
melakukan belanja online memiliki rencana untuk terus melakukan berbelanja online
ini bahkan setelah peraturan pembatasan jarak sosial dihentikan atau dihapuskan. E-
Commerce atau Electronic Commerce merupakan salah satu wadah untuk
melakukan aktivitas jual beli secara online yang banyak digunakan oleh konsumen di
masa pandemi ini
3
dibanding pesaing (Simamora, 2004) Ada empat jenis teori perilaku konsumen yang
dikemukakan oleh Dharmmesta & Handoko (2000:27), yaitu teori ekonomi mikro,
teori psikologis, teori sosiologis, dan teori antropologis. Sedangkan Kotler & Keller
(2009:166) mengatakan bahwa perilaku pembelian konsumen dapat dipengaruhi
oleh beberapa faktor, diantaranya faktor budaya, sosial, pribadi, dan psikologis.
Kerangka Pemikiran
Hasil Penelitian Ghoni, Abdul dan Bodroastuti (2012) menjelaskan bahwa faktor
pribadi dan psikologis memiliki pengaruh yang signifikan terhadap perilaku
konsumen. Ketika gaya hidup seseorang semakin meningkat maka semakin tinggi
keputusannya dalam membeli suatu produk
Hasil Penelitian Berdasarkan data yang dipaparkan dalam jurnal tersebut diketahui bahwa sebagian
dan besar responden yang merupakan konsumen E-Commerce Shopee di Kota Sukabumi
Pembahasan adalah perempuan, peneliti berasumsi bahwa perempuan memiliki kebiasan lebih
senang berbelanja dibandingkan dengan lakilaki. Dilihat dari usia dan pekerjaan,
dapat diketahui bahwa sebagian besar konsumen Shopee di Kota Sukabumi berusia
16-20 tahun dan merupakan pelajar/mahasiswa. Hal ini menyatakan bahwa para
remaja lebih gemar berbelanja melalui Shopee, selain karena pelajar/mahasiswa
menempati posisi tertinggi masyarakat yang mengakses internet lebih sering, itu juga
dikarenakan pada usia tersebutlah seseorang mudah terpengaruhi oleh sesuatu hal
yang menarik. Pada kasus ini, selain karena menjual produk yang bervariatif dengan
harga yang murah, Shopee juga melakukan promosi yang sangat gencar dan menarik
di internet maupun televisi, hal tersebutlah yang bisa dijadikan alasan remaja dapat
dengan mudah terpengaruh untuk melakukan belanja online.Dengan adanya
Pandemi Covid- 19 rata-rata konsumen melakukan belanja online di Shopee lebih
dari 3 kali, kondisi seperti ini banyak orang lebih memilih belanja online, karena
selain tidak bertemu dengan orang banyak, hal tersebut juga dikarenakan mudahnya
dalam melakukan transaksi
Penulis juga melakukan analisis faktor dengan tahapan seperti poin poin berikut.
4
1. Uji Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy dan Bartlett’s Test
4. Rotated Process
Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis secara keseluruhan dari penelitian yang dilakukan peneliti,
ternyata faktor yang mendominasi pengaruh perubahan perilaku konsumen yaitu
Faktor Gaya Hidup, Faktor Motivasi, Faktor Sosial, dan Faktor Pembelajaran. Ini
sejalan dengan penelitian Chaniago (2020) yang menemukan faktor kualitas produk
dan layanan menjadi penentu perubahan prilaku konsumen. Faktor layanan dan
kualitas produk terkait dengan faktor gaya hidup. Berdasarkan dari hasil penelitian
5
Ghoni, Abdul dan Bodroastuti (2012) menyatakan bahwa semakin tinggi motivasi dan
persepsi atau opini seorang individu terhadap suatu produk, maka semakin tinggi
pula keputusan konsumen untuk melakukan pembelian
Pendahuluan . Dalam situasi yang tidak pasti, orang dikelilingi oleh rasa takut dan cemas. Para
peneliti telah menyoroti bahwa sifat manusia berorientasi untuk mengambil
beberapa tindakan protektif untuk mengatasi atau menanggapi emosi yang
meningkat [5–7]. Salah satu reaksi terhadap ketakutan yang disebabkan oleh
bencana adalah penimbunan komoditas penting untuk mengurangi risiko
kemungkinan kehabisan stok.
Pandemi COVID19 telah menunjukkan bahwa perilaku seperti itu dapat dilihat dalam
semua situasi yang tidak pasti dan telah membentuk bukti perilaku penimbunan yang
cukup di kalangan konsumen. Media telah melaporkan beberapa kasus penimbunan
dan penyimpanan barang-barang kebutuhan pokok. Masker, sanitizer merupakan
produk yang sulit didapatkan bahkan oleh beberapa pemerintah.
Bahan dan Perilaku konsumen mengacu pada perolehan, konsumsi, dan pembuangan produk,
metode layanan, waktu, dan ide oleh unit pengambilan keputusan.
.Agen konsumen dalam model saat ini adalah rumah tangga. Sebuah rumah tangga
dibentuk dengan para anggotanya. Setiap rumah tangga dalam model diasumsikan
dengan ukuran antara 1 dan 4 anggota, karena rata-rata ukuran rumah tangga di
Jepang adalah sekitar 2,4
Metode
Model logistik.Tujuan dari model ini adalah untuk menilai apakah konsumen telah
memutuskan untuk membeli secara berlebihan atau tidak. Fungsi logistik cocok
untuk model dengan variabel hasil biner
6
Survei kuesioner.Survei dilakukan pada April 2020, untuk mengidentifikasi faktor-
faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan pembelian bahan kebutuhan
pokok, khususnya air minum dalam kemasan, saat terjadi bencana. Metode survei
yang dilakukan adalah survei web, dengan target responden adalah orang-orang yang
mengelola pembelian barang-barang kebutuhan rumah tangganya. Survei dilakukan
dengan 300 peserta di wilayah metropolitan Tokyo, antara kelompok usia 19-70
tahun. Kuesioner dibingkai sedemikian rupa sehingga survei dapat memberikan
wawasan tentang semua faktor yang mempengaruhi yang dikumpulkan dari literatur
masa lalu.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan model perilaku konsumen
dalam bencana yang dapat menghitung niat beli dengan mempertimbangkan faktor
pribadi dan situasional. Model tersebut dapat memandu kita dalam mengidentifikasi
parameter yang paling berpengaruh dengan dampak parah pada konsumen. Ini dapat
membantu mengidentifikasi jumlah orang yang rentan yang membutuhkan produk.
Hasilnya menunjukkan penggunaan model. Pada hasil setting trial, perilaku
pembelian agen pada fase prabencana jelas berdasarkan persediaan yang tersedia.
Namun, pada fase bencana, kita dapat melihat perubahan pada perilaku pembelian
masing-masing agen. Pengaruh faktor situasional ini lebih besar dalam kasus rumah
tangga 1 dan 2. Bahkan dengan persediaan yang cukup tersedia untuk beberapa hari
ke depan, faktor situasional mendorong konsumen untuk melakukan pembelian.
Pasokan yang cukup mencukupi untuk konsumen kembali memenuhi kebutuhan
konsumen akibat penimbunan konsumen tersebut. Hal ini berdampak pada
konsumen seperti rumah tangga 3, yang tidak dapat menemukan produk di salah
satu toko di sekitarnya bahkan dengan faktor penimbunan yang rendah
7
Kesimpulan Model simulasi berbasis agen telah dikembangkan untuk memahami perubahan
perilaku pembelian konsumen saat bencana terjadi. Model pengambilan keputusan
kuantitatif telah diterapkan untuk menghitung kemungkinan penimbunan konsumen,
mengingat faktor pribadi dan situasional, menggunakan model transformasi logistik
berdasarkan analisis regresi berganda dari survei kuesioner. Perubahan perilaku
konsumen selama bencana dapat diamati, dengan menggunakan model ini, dengan
menetapkan berbagai situasi, seperti beberapa toko yang memberlakukan
pembatasan, banyak laporan kekurangan, dll. Model ini dapat diimplementasikan
dalam model simulasi rantai pasokan untuk menghitung respons dan efek
penimbunan konsumen pada rantai pasokan dan uji berbagai metode mitigasi untuk
mengurangi atau menghindari gangguan.
8
BAB BAB III
PERBANDINGAN
3.1.1. Kelebihan
a.Analisis Faktor Perubahan Perilaku Konsumen E-Commerce Pada Masa Pandemi Covid-19 (Studi
pada Konsumen Shopee di Kota Sukabumi)
1. Kelebihan dari jurnal ini yaitu susunannya terstruktur dengan baik dan lengkap dari abstrak,
latar belakang sampai ke kesimpulan sehingga pembaca mudah mengidentifikasi setiap
bagiannya.
2. Abstrak sudah menggambarkan isi jurnal secara keseluruhan
3. Data disajikan dengan rinci
4. Bahasanya tidak berbelit-belit sehingga pembaca tidak sulit memahami kelimatnya.
5. Menerapkan kerapihan dalam penulisan
3.1.2. Kekurangan
a.Analisis Faktor Perubahan Perilaku Konsumen E-Commerce Pada Masa Pandemi Covid-19 (Studi
pada Konsumen Shopee di Kota Sukabumi)
9
BAB IV
PENUTUP
Perilaku konsumen sangat berpengaruh besar dalam suatu kegiatan ekonomi dalam situasi apapun.
Adanya pandemi Covid-19 sangat berdampak bagi kehidupan manusia baik di sektor politik ekonomi
sosial maupun budaya. Perilaku konsumen sebelum pandemi dan sesudah adanya pandemi ini tentulah
berbeda. Dari kedua jurnal diatas sama sama membahas perilaku konsumen terkait dengan adanya
pandemi Covid-19. Jurnal pertama menyatakan bahwa akibat pandemi gaya belanja masyarakat beralih
ke online e-commerce ,salah satunya shopee. Sedangkan jurnal kedua menyatakan dengan adanya
pandemi menyebabkan perilaku kepanikan kepada masyarakat,takut tidak kedapatan produk sehingga
memicu mereka melakukan penimbunan barang sehingga menyebabkan orang lain tidak kedapatan
barang yang mereka butuhkan karena telah diborong pihak lain. Dari sini dapat kita ambil pelajaran agar
kita selalu bertindak dengan bijaksana dan menggunakan peluang sebaik mungkin tanpa mengorbankan
orang lain.
Kedua jurnal ini tentunya memiliki kelebihan dan kelebihan masing masing. Begitu pula denga CBR ini
juga mempunyai kelebihan dan kekurangannya juga. Saya berharap agar CBR ini dapat bermanfaat bagi
penulis dan pembaca, dan dapat dijadikan bahan pembelajaran untuk membuat karya yang lebih baik
lagi.
Penulis menyadari banyak sekali kekurangan dalam CBR ini. Untuk itu penulis mengharapkan saran dan
kritik yang membangun baik dari dosen kami maupun bagi pembaca lainnya.
10
DAFTAR PUSTAKA
1. https://ijabo.a3i.or.id
2. www.elsevier.com/locate/ijdrr
11