Anda di halaman 1dari 11

Makalah Pengenalan Manajemen Wirausaha

"PENGELOLAAN PRODUK"

Dosen Pengampu:Dr. SRI REZEKI, SE., M.Si.,

Disusun oleh:
RAFID MANFADZI ( 7213260012 )

SHANIA KARIBNA BR BANGUN ( 7212260004 )

YOBEL ROBERTO ZEBUA ( 7213260005 )

KEWIRAUSAHAAN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2021
Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan nikmat dan karunia-Nya
berupa nikmat kesehatan dan kesempatan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Kami juga berterimakasih kepada dosen pengampu kami yang telah memberikan kesempatan untuk
kami menyelesaikan makalah ini dengan materi "Pengelolaan Produk".

Makalah ini kami susun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengenalan Manajemen Wirausaha.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca dan menambah wawasan kita semua. Kami menyadari
bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Untuk itu kami berharap agar dosen kami
maupun teman teman sekalian memberikan kritik dan saran yang membangun agar kami bisa membuat
makalah yang lebih baik lagi kedepannya.

Medan, 25 Oktober 2021

Penulis
BAB I

Pendahuluan
Produk baru terhadap dunia, pasar, penjual, atau beberapa kombinasi dariini, sangat penting adanya.
Produk baru sangat penting dalam mempertahankan tingkat pertumbuhan dan keuntungan perusahaan
serta menggantikan produk– produk yang sudah tidak disukai lagi oleh konsumen sehingga produk yang
di hasilkan oleh produsen dapat selalu disukai dan mengikuti perkembangan dari permintaan apa
yangdisukai oleh konsumen.

Pada saat ini pasar telah berubah, yaitu dari produsen ke pasar konsumen. Dahulu konsumen sangat
sulit menentukan produk apa yang akan di belinya, dikarenakan jumlah produsen yang menghasilkan
barang yang akan dibelinya tersebut sangat sedikit yang mengakibatkan sang konsumen tidak memiliki
pilihan lain untuk membeli barang yang diinginkannya, mau tidak mau ia harus membeli barangapa yang
ditawarkan. Namun pasar telah berubah dari pasar konsumen ke pasar produsen. Pada saat ini
konsumen telah memiliki berbagi pilihan produk sejenis yang ingin dibelinya, sehingga mereka bebas
memilih. Produsen sebagi penghasil barang juga berpacu, berinovasi, bersaing dalam menunjukan
produk yang terbaik, baik dari segi harga, kualitas, kemasan yang menarik, maupun promosi yang
dilakukan.

Dengan beralihnya pandangan pasar, Maka para pebisnis melakukan proses pengembangan dan
pengelolaan produk baru. Suatu produk memiliki masa pasang – surut, adakalanya produk tersebut
disukai, ada kalnya juga produk tersebut di tinggalkan oleh konsumen, sesuai dengan daur hidup suatu
produk barang dan jasa, yang di mulai dari perncanaaan (planing), pengenalan (introduction),
berkembang (growth) kematangan (maturity), kemerosotan (decline).
BAB II

Pembahasan

Pengelolaan produk dan pengembangan produk baru

A. Arti produk bagi konsumen

Produk adalah segala sesuatu yang ditawarkan kepada suatu pasar untuk memenuhi keinginan atau
kebutuhan . Segala sesuatu yang termasuk ke dalamnya adalah barang berwujud, jasa, events, tempat,
organisasi, ide atau pun kombinasi antara hal-hal yang baru saja disebutkan.

B. Konsep tentang barang dan jasa dalam pemasaran

1. Konsep Produksi

adalah anggapan pemasar yang berorientasi kepada proses produksi ( internal ) bahwa konsumen hanya
akan membeli produk-produk yang murah. Dengan demikian fokus kegiatan perusahaan yang harus
dilakukan adalah efisien I biaya ( produksi dan distribusi) agar dapat menjal barang dengan murah
kepada konsumen.

2. Konsep Produk

adalah anggapan pemasar bahwa konsumen lebih menghendaki produk-produk yang berkualitas atau
berpenampilan baik. Dengan demikian tujuan bisnis perusahaan adalah pengendalian kualitas.

Produk industri artinya adalah produk yang digunakan untuk proses produksi selanjutnya dan belum
dapat dikonsumsi .Misalnya bahan baku, komponen-komponen produk industri, mesin-mesin,
komponen-komponen mesin dan lain-lain. Sedangkan produk konsumsi adalah produk yang sudah siap
untuk dikonsumsi para pembeli.

3. Konsep Penjualan

Adalah anggapan pemasar yang berorientasi kepadda tingkat penjualan ( internal ) bahwa konsumen
perlu dipengaruhi agar penjualan dapat meningkat sehingga tercapai profit maksimum sebagai tujuan
perusahaan. Dengan demikian fokus kegiatan perusahaan adalah usaha-usaha meningkatkan cara-cara
penjualan dan kegiatan promosi yang intensif agar mampu mempengaruhi, membujuk ( bahkan
mungkin memaksa) Konsumen untuk membeli sehingga penjualan dapat meningkat.

4. Konsep Pemasaran
adalah anggapan pemasar yang berorientasi kepada pelanggan ( eksternal ) bahwa konsumen hanya
akan bersedia membeli produk- produk yang mampu memenuhi kebutuhan dan memberikan kepuasan.
Dengan demikian fokus kegiatan perusaan adalah berusaha memenuhi kepuasan pelanggan melalui
pemahaman perilakukonsumen yang dijabarkan dalam kegiatan pemasaran yang memadukan kegiatan-
kegiatan fungsional lain (misalnya kegiatan produksi keuangan pernalia dan sebagainya).

5. Konsep pemasaran yang memasyarakat (sosial)

adalah anggapan pemasar bahwa konsumen hanya bersedia membeli produk-produk yang mampu
memenuhi kebutuhan serta kesejahteraan lingkungan sosial konsumen. Tujuan kegiatan perusahaan
adalah disamping berusaha memenuhi kebutuhan masyarakat juga memperbaiki relasi antara produsen
dan masyarakatuntuk peningkatan kesejahteraaannya.

6. Konsep Pasar

adalah anggapan pemasar yang berorientasi kepada pelanggan dan pesaing-pesaing perusahaan
(pesaing pasar) bahwa produsen perlu mempunyai keunggulan pasar yang bersaing (kompetitif) untuk
dapat memenuhi dan memuaskan pelanggan. Fokus kegiatan perusahaan adalah disampingberusaha
memahami perilaku konsumen dan juga berusaha memahami perilaku pesaing untuk dapat mengatasi
persaingan.

C. Pendekatan-pendekatan untuk menggolongkan produk

Salah satu strategi untuk menentukan jadwal produksi adalah membuat penggolongan produk. Pada
umumnya penggolongan produk dibagi 3, yaitu:

 Fast Moving : barang yang memiliki tingkat permintaan yang sangat tinggi.
 Slow Moving: barang yang memiliki tingkat permintaan yang sedang.
 Non Moving (Dead Stock) : barang yang memiliki tingkat permintaan yang rendah.

Menurut Kumar (2017) klasifikasi FSN dibagi menjadi 3 bagian diantaranya:

1. Fast Moving, adalah item yang antara tingkat penjualan dan persediaan rata-rata (stock
turnover) lebih dari 3. Biasanya besarnya adalah jumlah item 10-15% dari kesuluruhan total item.
2. Slow Moving, adalah item yang memiliki rasio antara tingkat penjualan dan persediaan rata-rata
atau (stock turnover) diantara 1-3. Biasanya besarnya jumlah item adalah 30-35% dari
kesuluruhan total item.
3. Non Moving, adalah item yang memiliki rasio antara tingkat penjualan dan persediaan rata-rata
(stock turnover) kurang dari 1. Biasanya besarnya jumlah item adalah 60-65% dari kesuluruhan
total item.

Penggolongan produk di atas mengacu pada tingkat pergerakan tiap produk yang dievaluasi pada kurun
waktu tertentu, misalnya setiap 6 bulan sekali. Dengan evaluasi berkala itu maka kita akan tahu produk-
produk apa saja yang frekuensi permintaannya tinggi dalam kurun waktu 6 bulan.
Misalnya rata-rata hasil produksi produk X dalam 6 bulan terakhir adalah 2.000 pcs, produk Y 500 pcs
dan produk Z 50 pcs. Dari angka tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa produk X (fast), produk Y
(medium) dan produk Z (slow).

Setelah penggolongan tersebut, maka langkah selanjutnya adalah mengurutkan ketersediaan stok ketiga
produk tersebut di gudang in proses atau gudang finish good. Produk yang menjadi prioritas produksi
adalah yang kuantitas stok dibawah buffer stok yang telah ditetapkan.

Namun demikian jika buffer stok produk x, y dan z sama-sama berada di bawah jumlah buffer yang
ditetapkan, kita sebaiknya mendahulukan produk x karena produk tersebut termasuk fast moving.

D. Strategi pemasaran produk konsumen dan produk industrial

Lima konsep dasar pengembangan strategi pemasaran

1. Segmentasi pasar

Strategi pemasaran segmentasi merupakan proses menentukan segment pasar. Yaitu membagi
kelompok masyarakat kedalam sebuah pasar lalu di kelompokan kedalam segmen-segmen atau kelopok
yang mempunyai nilai pasar / Market Value, dan dapat di identifikasi berdasarkan minat, daya beli, pola
pembelian, kelas ekonomi, usia, pendidikan, demografi, dsb.

Adapun syarat segmentasi pasar yang efektif :

1. Measurable (terukur). Measurable berarti segmen pasar harus dapat membantu perusahaan dalam
mengukur potensi pasar, daya beli konsumen serta ukuran alokasi sumberdaya.

2. Substansial (banyak) Substansial berarti segmen tersebut harus besar dan profitable untuk dilayani.

3. Accessible (dapat diakses) Accessible berarti segmen tersebut harus mudah dijangkau untuk dilayani.

4. Differentiable (dapat dibedakan) Differentiabel berarti segmen tersebut dapat dibedakan dengan jelas.

5. Actionable (dapat dilayani) Actionable berarti segmen tersebut dapat dijangkau atau dilayani dengan
sumber daya yang dimiliki perusahaan.

2. Postioning Pasar

positioning atau penempatan produk yang merupakan upaya untuk menempatkan posisi produk dalam
menghadapi persaingan. Pengembangan strategi pemasaran ini bertujuan untuk mempengaruhi tentang
bagaimana suatu segmen pasar tertentu menilai produk maupun jasa ketika dibandingkan dalam
kompetisi pasar. Sementara, dalam menentukan posisi pasar kita harus menunjukkan bahwa produk
bisa dibedakan dari kompetitornya.

Memilih pola konsentrasi pasar khusus, yang memberi peluang maksimum untuk mencapai tujuan

- Strategi concentratet Marketing


posisi kuat pada satu segmen

- Strategi Differentiated Marketing

Posisi kuat pada beberapa segmen

3. Strategi Memasuki Pasar

Metode menjangkau segmen pasar sasaran

- Membeli Perusahaan lain yang sudah jalan

- Berkembang sendiri

- Kerjasama dengan perusahaan lain

4. Strategi penentuan waktu

Penentuan waktu yang tepat ( timing) untuk melaksanakan program pemasarannya sangat penting bagi
perusahaan,tidak terlalu cepat atau terlalu lambat. Walaupun perusahaan memperkirakan akan adanya
kesempatan yang baik dalam menetapkan objektifitas dan menyusun strategi pemasaran, hal ini tidak
berarti bahwa perusahaan dapat memulai kegiatan pemasaran.

Sebelum itu perusahaan harus lebih dahulu melakukan persiapan-persiapan yang baik dan matang
dibidang produksi ataupun dibidang pemasaran, kemudian perusahan juga harus menentukan waktu
yang tepat untuk pendistribusian barang dan jasa ke pasar.

5. Strategi bauran pemasaran

Dalam memasarkan suatu produk atau jasa dalam sebuah perusahaan, diperlukan suatu pendekatan
yang mudah dan fleksibel yang biasa disebut sebagai bauran pemasaran (marketing mix).

Marketing mix atau yang diserap ke dalam bahasa Indonesia menjadi bauran pemasaran adalah suatu
strategi penjualan atau promosi serta penentuan harga yang bersifat unik serta dirancang untuk
menghasilkan pertukaran yang saling menguntungkan untuk pasar yang dituju.

Bagaimana menetapkan bentuk penawaran pada segmen tertentu mencakup :

- Kebijakan Produk

- Kebijakan harga

- Kebijakan distribusi

- Kebijakan promosi
E. Pengelolaan Bauran Produk

Bauran produk adalah rangkaian semua produk dan unit produk yang ditawarkan suatu penjual tertentu
pada pembeli.Bauran produk adalah sejumlah item produk yang di tawarkan penjual kepada
pembeli.dapat juga dikatakan bahwa bauran produk adalah sekumpulan line produk yang di kelola oleh
sebuah perusahaan (dengan catatan bahwa perusahaan memiliki beberapa line produk).

Ada empat dimensi bauran produk untuk mendifinisikan strategi produk perusahaan :

1. Lebar : sampai dimana lini produk utamanya. Dalam hal ini produk perawatan rambut, perawatan
kesehatan, minuman ringan dsb.

2. Panjang : sampai dimana kita dapat menghitung panjang rata-rata suatu lini.

3. Kedalaman : berapa banyak varian yang ditawarkan tiap produk dalam lini tersebut.

4. Konsistensi : seberapa erat hubungan berbagai lini produk dalam penggunaan akhir.

F.. Mengapa Pengembangan produk baru

Pengembangan produk baru atau menciptakan produk baru merupakan tugas yang sering terlupakan.
Pada saat salah satu ataupun beberapa produk yang sedang dipasarkan itu berada pada tahap
“kedewasaan” , maka pengusaha haruslah mulai memanfaatkan keuntungan yan g diperolehnya dari
produk yang berada pada tahap tersebut untuk mengembangkan ide penciptaan produk baru. Produk
baru inilah yang diharapkan nantinya dapat menggantikan produk lama yang sedang jaya tersebut.

Penciptaan produk baru ini meliputi 3 hal

– produk yang sama sekali baru

– perubahan desain (redesaign) dan

– pembungkusan (packaging)

Strategi pengembangan produk baru dalam hal ini ada dua cara yang dapat ditempuh

-membeli suatu perusahaan atau suatu hak paten ataupun lisensi

-mengembangan produk baru

Dalam hal ini akan kita pusatkan pada cara kedua yaitu mengambangkan produk baru. Produk baru
dapat diartikan sebagai berikut :

– produk asli yaitu betul-betul produk baru

– produk yang disempurnakan


– produk yang dimodifikasi

– produk dengan merk baru

G. Pengertian produk baru

Produk baru merupakan barang dan jasa yang pada dasarnya berbeda dari yang telah dipasarkan
sebelumnya oleh perusahaan. Pengembangan produk baru (new product development) adalah proses
pencarian gagasan untuk barang dan jasa baru dan mengkonversikannya ke dalam tambahan lini produk
yang berhasil secara komersial.

Produk baru mencakup dari produk baru di dunia (new-to-the-world products) yang menciptakan pasar
yang baru, pengembangan minor pada produk, maupun revisi pada produk yang ada (Kotler, 2009).
Booz, Allen & Hamilton dalam Kotler (2000) mengidentifikasi bahwa terdapat enam kategori produk
baru, yaitu:

(1) produk baru dengan penciptaan pasar yang baru (new to the world products),

(2) produk baru dengan pertama kali memasuki pasar yang sudah ada untuk produk semacam (new
product lines),

(3) produk baru hasil modifikasi produk lama (additions to existing product lines),

(4) produk baru untuk menggantikan produk yang ada untuk meningkatkan kinerja dan nilai
(improvements and revisions to existing products),

(5) produk yang ada yang ditargetkan untuk pasar baru atau segmen baru (repositionings),

(6) produk baru dengan harga lebih rendah (cost reductions).

H.. Pengendalian Pengembangan Produk

Kotler dalam bukunya Marketing Management (2009) mengemukakan bahwa ada delapan proses
pengembangan produk baru yaitu mencakup: pemunculan gagasan (idea generation), penyaringan
gagasan (idea screening), pengembangan dan pengujian konsep (concept development and testing),
pengembangan strategi pemasaran (marketing strategy development), analisis bisnis (business analysis),
pengembangan produk (product development), pengujian pasar (market testing), dan komersialisasi
(commercialization). Dalam setiap tahapan proses tersebut, manajemen akan mereview dan mengambil
keputusan apakah lanjut atau menghentikan proses pengembangan produk baru tersebut.

Menurut Kotler dalam buku Marketing (1987), langkah-langkah penting dalam pengembangan produk
yang terlihat dalam gambar 2.4 dijelaskan di bawah ini:
1) Pemunculan gagasan (idea generation)

Pengembangan baru dimulai dengan penelitian terhadap berbagai gagasan produk baru. Pemunculan
gagasan baru harus sesuai dengan jenis usaha perusahaan dan konsumen sebagai salah satu sumber
yang paling logis untuk mencari gagasan-gagasan produk baru.

2) Penyaringan gagasan (idea screening)

Tujuan penyaringan adalah mengurangi banyaknya gagasan dengan mencari dan menghilangkan
gagasan buruk sedini mungkin.

3) Pengembangan dan pengujian konsep (concept development and testing)

Suatu ide atau gagasan yang lolos penyaringan selanjutnya dikembangkan menjadi beberapa alternatif
konsep produk. Dalam hal ini, konsep produk berbeda dengan gagasan produk dan citra produk. Suatu
gagasan produk adalah gagasan bagi kemungkinan produk yang oleh perusahaan dianggap bisa
ditawarkan ke pasar. Suatu konsep produk adalah versi terinci dari ide yang diungkapkan dalam istilah
konsumen yang punya arti. Sedangkan suatu citra produk (image) adalah gambaran khusus yang
diperoleh dari produk nyata atau calon produk.

4) Pengembangan strategi pemasaran (marketing strategy development)

Pernyataan strategi pemasaran terdiri dari tiga bagian untuk memperkenalkan produk ke pasar. Bagian
pertama menjelaskan ukuran, struktur, dan tingkah laku pasar sasaran, penempatan produk yang telah
direncanakan, penjualan, bagian pasar, serta sasaran keuntungan yang hendak dicari pada beberapa
tahun pertama. Bagian kedua dari pernyataan strategi pemasaran menguraikan harga produk yang
direncanakan, strategi distribusi, dan biaya pemasaran selama tahun pertama. Bagian ketiga
menjelaskan penjualan jangka panjang yang direncanakan, serta sasaran keuntungan dan strategi
bauran pemasaran selama ini.

5) Analisis usaha (business analysis)

Bila manajemen telah menentukan konsep produk dan strategi pemasaran, perusahaan bisa
mengevaluasi daya tarik usulan usaha itu. Manajemen harus menilai penjualan, biaya, dan perkiraan
laba untuk menentukan apakah mereka telah memenuhi tujuan perusahaan. Jika telah memenuhi,
produk bisa bergerak maju ke langkah pengembangan produk.

6) Pengembangan produk (product development)

Bila konsep produk lolos dari uji analisis usaha, konsep itu lalu menuju riset dan pengembangan
dan/atau rekayasa untuk dikembangkan menjadi produk fisik. Bagian riset dan pengembangan membuat
satu atau beberapa versi bentuk fisik dari konsep produk agar bisa menemukan sebuah prototipe yang
memenuhi konsep produk dan dapat diproduksi dengan biaya produksi yang telah dianggarkan.

7) Pengujian pasar (market testing)


Pengujian pasar ialah keadaan dimana produk dan program pemasaran diperkenalkan kepada kalangan
konsumen yang lebih otentik untuk mengetahui bagaimana konsumen dan penyalur mengelola,
memakai, dan membeli-ulang produk itu dan seberapa luas pasarnya.

8) Komersialisasi

Tahap komersialisasi menyangkut perencanaan dan pelaksanaan strategi peluncuran (launching strategy)
produk baru ke pasar. Dalam melemparkan suatu produk, perusahaan harus memutuskan: kapan,
dimana, pada siapa, dan bagaimana.

Penutup

Kesimpulan

Produk merupakan salah satu aspek penting dalam variabel marketing mix, produk juga
merupakan salah satu variabel yang menentukan dalam kegiatan suatu usaha. Tanpa produk, suatu
perusahaan tidak dapat melakukan kegiatan untuk mencapai hasil yang diharapkan.

Di era globalisasi yang semakin kompetitif sekarang ini, setiap perilaku bisnis yang ingin
memenangkan persaingan akan memberikan perhatian penuh terhadap pengembangan produk dan
kualitas produk. Dalam dunia industri, pengembangan produk dan pengendalian mutu atau kualitas
produk yang dihasilkan merupakan faktor terpenting yang membawa keberhasilan bisnis, dan
peningkatan posisi bersaing. Perhatian penuh terhadap kualitas akan memberikan dampak langsung
kepada perusahaan yang berupa kepuasan Industri yang menghasilkan barang dan jasa harus dapat
menghasilkan suatu produk yang dapat diterima oleh konsumen. Suatu prinsip utama pembelian adalah
makin meningkatkan dominasi (penguasaan) pasar nasional dan internasional. Pembeli, baik itu
konsumen individual, perusahaan industri, atau badan pemerintah, sekarang semakin menekankan
kepuasan pelanggan yang mereka cari untuk barang yang mereka bayar, dengan konsentrasi baru pada
ekonomi produk dan jasa terbaik, keamanan, kemampuan untuk melayani dan keterandalan. Kehati-
hatian dalam membeli semakin meningkat, khususnya untuk perusahaan-perusahaan industri dan
terlebih lagi untuk para konsumen.

Anda mungkin juga menyukai