Anda di halaman 1dari 1

Usamah bin Zaidbin

Muhammad dan Jamar


Sirin Iyas bin Muawiyah
Muhammad dan
bin Sebuah
Sirin
Pohon Kurma Pintu
dan Kain Celupan dan Kain Celupan
Kisah ini terjadi di masa pemerintahan
Utsman bin Affan. Iyas bin muawiyah sangat sayang kepada
Ia ahli fiqih yang zuhud dan tekun Ia ahli fiqih yang zuhud dan tekun
Harga sebatang pohon kurma sangat ibunya.
beribadah. beribadah.
mahal hingga seribu dirham. Dia menangisi sebuah pintu saat ibunya
Muhammad bin Sirin namanya Muhammad bin Sirin namanya
Yang tidak punya uang hanya bungkam. wafat.
Ia tahu kesukaan ibunya, Ia tahu kesukaan ibunya,
Keinginan makan buah kurma hanya bisa
kain indah yang dicelupkan ke pewarna. kain indah yang dicelupkan ke pewarna.
dipendam. “Aku menangisi pintu syurga,” katanya
Usamah bin Zaid adalah sahabat kepada orang yang melayat.
Mendekati hari raya Islam, Mendekati hari raya Islam,
Rasulullah. Ia sedih karena tidak lagi bias merawat
Muhammad bin Sirin pergi kepasar Muhammad bin Sirin pergi kepasar
Walaupun harga pohon kurma terus ibu.
membawa uang dirham. membawa uang dirham.
beranjak naik
Ia membeli kain yang paling halus. Ia membeli kain yang paling halus.
Ia tetap membeli pohon kurma yang Merawat orangtua adalah ibadah
Lalu diberinya pewarna agar tampak Lalu diberinya pewarna agar tampak
terbaik. berganjar pahala.
bagus. bagus.
Orang orang tiak tahu Usamah Anak yang melaksanakan birrul walidain
bermaksud baik. Akan dibawa ke pintu syurga.
Saat hari raya tiba, Saat hari raya tiba,
Pohon Kurma itu lalu dibelahnya. Jamar
Muhammad bin Sirrin menemui ibunya. Muhammad bin Sirrin menemui ibunya.
(bagian dalam batang pohon kurma yg Smakin besar pahala birrul walidain yang
Sang bunda dimohon mengenakan kain Sang bunda dimohon mengenakan kain
berwarna putih) pohon itu diambilnya. dibawanya.
yang dibeliya. yang dibeliya.
Orang orang semakin terheran-heran. Semakin cepat dan mudah ia masuk ke
Ibunya tersenyum sangat bahagia. Ibunya tersenyum sangat bahagia.
Ulah Usamah membuat mereka dalam syurga.
penasaran.
Muhammad bin Sirrin punya kebiasaan Muhammad bin Sirrin punya kebiasaan
“mengapa pohon seribu dirham itu Kawan, apakah ibu dan ayah kalian masih
birrul walidain. birrul walidain.
engkau belah?” ada?
Ia selalu mendekati ibunya jika berbicara. Ia selalu mendekati ibunya jika berbicara.
Tanya mereka dengan wajah Peluklah mereka dan katakana,” Aku
Tak pernah ia bersuara keras pada Tak pernah ia bersuara keras pada
terperangah. sangat saying Ayah dan Bunda.”
ibunya. ibunya.
“Karna ibuku meminta jamar pohon Rawat dan bahagiakan keduanya jangan
Bicara dengan suara lembut lebih Bicara dengan suara lembut lebih
kurma” ditunda.
disukainya. disukainya.
Jawab Usamah dengan tersenyum penuh
makna. Jangan tunggu sampai kalian hanya bisa
Duhai perilaku Muhammad bin Sirrin Duhai perilaku Muhammad bin Sirrin
Orang-orang kini menjadi terkagum- memeluk pusara mereka!
indah nian. indah nian.
kagum.
Ia pasti disayangi Allah, orangtuanya dan Ia pasti disayangi Allah, orangtuanya dan
Usamah tetap mencari jamar walaupun
semua manusia. semua manusia.
ada gandum.
Maukah kalian juga dicintai Allah? Maukah kalian juga dicintai Allah?
“Jika ibuku meminta sesuatu yang bisa
Birrul walidain berbuat baik pada Birrul walidain berbuat baik pada
kuberikan, pasti kuberikan.”
orangtua kerjakanlah. orangtua kerjakanlah.
Lanjut Usamah beralasan.
Kawan, Usamah bin Zaid mengajarkan
kita berkorbanlah untuk menyenangkan
hati orangtua.

Anda mungkin juga menyukai