Anda di halaman 1dari 6

Rangkuman Buku Amal Jama'i ( GERAKAN BERSAMA)

Penulis: Syaikh Musthafa Masyhur


Oleh : Sispa Marni

KATA PENGANTAR

Di antara kewajiban Islam yang sepantasnya


diketahui oleh setiap muslimin
adalah melaksanakan dakwah Islamiah. Bagi
setiap anggota Ikhawnul Muslimin yang
menjadi daie pada masa sekarang ini, jelas itu
merupakan kurnia Allah yang diberikan
kepadanya. Sebab dewasa ini kejahilan
berkembang dengan sangat meluas, sedangkan
hati dan perasaan manusia telah diracuni dan dikuasai oleh hawa nafsu,
sehingga agama
Islam di negara-negara Islam sendiri telah menjadi barang asing, ganjil
dan bahkan ada
beberapa Negara yang menolaknya sama sekali.
Segala Puji bagi Allah yang telah memberikan kurnia-Nya dengan
keutamaan
yang besar. Kerana itu seharusnya kita bersyukur kepada-Nya. Sebagai
manifestasi rasa
syukur ialah berupa sikap teguh, konsisten dan tidak akan beranjak dari
punggung
perjuangan dakwah, mengikhlaskan niat semata-mata kerana
melaksanakan perintah
Allah, sampai kita kembali menghadap-Nya dengan penuh keridaan dan
kemurahan-
Nya.

I. PENTINGNYA GERAKAN BERSAMA

Dakwah secara berjamaah adalah dawah yang paling efektif dan


bermanfaat bagi gerakan Islam. Dalam QS. Ali Imran: 104, Allah telah
mengisyaratkan tentang wajibnya melaksanakan dawah secara
berjamaah.
Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang
menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang makruf dan
mencegah dari yang mungkar; mereka itulah orang-orang yang
beruntung. (QS. Ali Imran 3:104)
Oleh karena itu, amal jamai adalah keniscayaan, sebab ikhtiar
perseorangan dengan cara sendiri-sendiri tidak akan mampu memikul

1
segala tugas dan tanggung jawab dawah dan tidak akan berdaya
melaksanakan segala tuntutan perjuangan dawah.

II. PENGERTIAN DAN CIRI-CIRI GERAKAN BERSAMA

Gerakan ialah kegiatan yang merupakan produk suatu keputusan jamaah


yang selaras dengan manhaj (system) yang telah ditentukan bersama,
bertujuan untuk mencapai tujuan tertentu.

Ciri-ciri gerakan bersama ini antara lain:

Aktivitas yang dijalankan bersumber dari keputusan atau


persetujuan jamaah

Aktivitas tersebut meliputi ekstern (kepentingan umum) maupun


intern (khusus para anggota), dan masih dalam batas-batas syari.

Jamaah yang dimaksud harus mempunyai Anggaran Dasar dan


kepengurusan yang tersusun rapi

Syarat mutlak bagi organisasi yang bergerak dalam aktifitas islam:


mempunyai system organisasi yang lengkap dan kepemimpinan
yang gesit, seluruh aktivitasnya mencerminkan peraturan dan garis-
garis yang telah ditentukan oleh organisasi serta berjalan sesuai
dengan program.

Setiap tindakan dan aktivitasnya harus sesuai dengan dasar dan


strategi atau pendekatan yang telah digariskan oleh jamaah

Yang dimaksud manhaj adalah dasar/polise yang hendak ditentukan


dalam masalah-masalah:

Wasilah (dasar/polise) Dawah -> tidak boleh bertentangan dengan


hukum Islam

Marhalah (tahapan) Dawah -> kerangka dasar dan strategi jamaah


dengan melalui pengkajian yang mendalam tentang sejauh mana
kekuatan dan kemampuan jamaah

Maudhu (tema) Dawah -> mengenai totalitas ajaran Islam yang


mencakup semua aspek kehidupan umat manusia menekankankan
aspek keimanan, akidah, dan ibadah.

2
Kaifiyat (metode pendekatan) Dawah -> Dakwah Fardiyah dan
pendekatan pribadi, penyampaian buku-buku, ceramah-ceramah,
berkomunikasi dengan ahli ibadah, akhlak Dai

Seluruh tindakannya harus bertujuan untuk mencapai cita-cita yang telah


ditetapkan bersama

Cita-cita: mewujudkan apa-apa yang dituntut oleh Islam

III. KONTINUITAS GERAKAN BERSAMA

Aktivitas gerakan bersama:

Kegiatan intern (pendidikan anggota):

baiah 10 rukun, usrah-usrah, wirid harian, latihan-latihan, qiyamullail,


rihlah diniah, kunjungan orang sakit, membantu yang kesusahan,
melaksanakan 40 kewajiban, melaksanakan 10 pesan keselamatan dan
menjauhi 10 yang merusakan, berbuka puasa bersama, majlis tilawah
AlQuran, keputusan yang bulat dan jelas dari jamaah, tidak
bertentangan dengan hokum Islam, niat ikhlas

Kegiatan ekstern (pendidikan masyarakat):

mengadakan: penerbitan buku-buku, penulisan di mass media, risala-


risalah, pertemuan, klub-klub, symposium dll, dakwah umum, rapat
umum, pidato dan ceramah, khutbah, kunjungan pada tokoh-tokoh,
mengajar, demonstrasi, tidak harus semua anggota, cukup seorang,bila
mampu, sekurang-kurangnyaperingkat rukhsah atau darurat, liwajhillah
semata.

Kegiatan yang continue, walaupun sedikit amat berkesan, dan sebaliknya


kegioatan yang tidak kontinu walaupunbanyak dan besar, pengaruh dan
kesannya sangat berkurang, bahkan akan hilang dimakan waktu.

IV. PERLUNYA KEMANTAPAN ORGANISASI

Gerakan organisasi yang kontinu bergantung pada keutuhan dan


kemantapan organisasi tanpa ada keretakan dan perpecahan.

Gerakan bersama dapat kontinu apabila mampu mempertahankan


semangat anggotanyake tahap yang paling tinggi dan kuat

3
Persatuan, disiplin, semangat serta ketahannan anggota merupakan
factor terpenting bagi kontinuitas gerakan bersama.

V. FAKTOR-FAKTOR TERWUJUDNYA KETAHANAN ORGANISASI

1. Mengetahui persis apa yang menjadi sumber bencana dan keyakinan kita
terhadap pertolongan Allah

2. Mengambil langkah-langkah pengamanan, serta dengan cepat


memberantas sumber bencana sebelum menular

VI. ANCAMAN YANG DAPAT MENGHANCURKAN ORGANISASI

Ancaman eksternal

a. Timbul perlawanan dari pihak masyarakat yang fasik

b. Perlawanan yang melibatkan pihak yang berkuasa

VII. CARA-CARA MENGHINDARI ANCAMAN

1. Kerahasiaan dalam bergerak

Yaitu bekerja, bergerak terus menerus dengan cara diam-diam, tanpa


gembar-gembor dan tidak bermaksud memamerkan kepada umum

2. Kerahasiaan dalam pengorganisasian

Struktur pimpinan gerakan seharusnya dirahasiakan untuk umum,


terutama bagi musuh-musuh dakwah.

3. Kerahasiaan dalam pimpinan

Merahasiakan nama-nama anggota pimpinan kepada umum, terutama


staf pimpinan yang bertanggungjawab di dalam gerakan.

VIII. ANCAMAN INTERNAL

Perpecahan; krisis dalam organisasi dan gejala-gejala yang dapat


mengakibatkan kehancuran yang bersumber dari jamaah itu sendiri.
Ancaman internal lebih berbahaya dari pada eksternal.

Bahaya ini datang secara berangsur-angsur kemudian semakin membesar


dan serius.

4
IX. FAKTOR-FAKTOR ANCAMAN INTERNAL

1. Pandangan dan usul-usul

Pandangan dan usul-usul merupakan hak setiap anggota. Hendaknya


dikemukakan menurut salurannya. Pandangan dan usul tersebut tidak
bersifat wajib, bisa ditolak atau diterima. Namun tetap mendapat pahala
bagi yang menganjurkan kebaikan. Pandangan dan usul-usul yang tidak
dikemukakan melalui saluran yang resmi dalam organisasi, tetapi
sebaliknya ia membicaraknnya di berbagai tempat dimana anggota
pergerakan berkumpul sehingga timbulah pro dan kontra.

2. Kepatuhan pada pimpinan dalam hal yang baik

Anggota harus patuh dan taat pada pimpinan yang bertanggung jawab
dalam masalah-masalah yang tidak mengandung maksiat kepada Allah.
Hendaknya setiap anggota melaksanakan tugas yang diamanahkan
kepadanya dengan sebaik-baiknya dan secepat mungkin, serta berusaha
dengan sungguh-sungguh untuk mempertahankan keutuhan jamaahnya
agar dalam keadaan teguh dan padu. Kegiatan menentang pandangan
jamaah atau tidak komitmen dengan keputusan jamaah atau kegiatan
melemahkan keutuhan jamaah dianggap sebagai anasir yang
menghancurkan. Sumber ancaman internal yang paling penting antara
lain adalah adanya beberapa anasir yang menyusup di dalam tubuh
organisasi denngan mempengaruhi angota yang lemah untuk
menghancurkan keutuhan organisasi.

X. PENGAMANAN DARI ANASIR-ANASIR PERUSAK JAMAAH

Ketentuan pertama

Setiap perkataan yang diucapkan dan tindakan yang dilakukan oleh


anggota yang brtentangan dengan prinsip-prinsip jamaah dan menyalahi
konsep-konsep dakwah islamiyah serta bertentangan dengan konstitusi
organisasi, dianggap salah dan anggota yang bersangkutan harus
mempertanggungjawabkannya.

Ketentuan kedua

Kedudukan seorang anggota menurut penilaian jamaah didasarkan pada


tingkat kemampuan pemahamannya. Hal ini dapat dilihat dari tutur kata
serta tindakannya. Oleh karena itu kepribadian anggota dapat dikenali

5
dengnan pasti sehingga kita bisa mewaspadai anggota yang hendak
merusak.

XI. KEBOSANAN DAN KEMALASAN DAI

Merupakan bahaya internal yang mengancam organisasi dakwah.


Sebabnya bias jadi adalah lemah semangat, tekanan jiwa kaibat
banyakya kemaksiatan dan kerusakan di sekitarnya, atau mungkin
mereka lupa akhirat, tidak ingat mati, atau karena frustasi. Yang semua
itu dikarenakan keraguan pada keberhasilan dakwah. Maka penyembuhan
untuk penyakit semacam itu:
1. Menyerahkan diri sepenuhnya kepada Allah dengan disertai perasaan
tunduk dan sujud, serta menghidupkan hatinya dengan keimanan seraya
memohon kepada Allah agar ditetapkan dalam perjuangan dakwah.
Hendaklah diulang-ulang malam dan siang.
2. Biasakan diri mengingat mati dan memikirkan tentang mati.
3. Memohon perlindungan Allah dari bencana dan godaan syetan serta tipu
dayanya yang terkutuk.
4. Teruslah bergerak dengan gesit karena setan membenci orang-orang
yang bergerak dengan gesit dan selalu mencoba melengahkan anggota
gerakan dari perjuangannya walaupun sedetik.
5. Peliharalah lidahnya dan perbanyak dzikir
6. Segeralah melakukan amalan-amalam taqwa bagi dirinya seperti
menghafal al Quran, melakukan shalat sunnah, bersedekah kepada fakir
miskin, bergaul dengan orang-orang shalih, orang-orang yangteguh
pendiriananya dan komitmen dan aktif.

Anda mungkin juga menyukai