Anda di halaman 1dari 5

Resume Buku Menuju Kemenangan Dakwah Kampus

Judul Buku : Menuju Kemenangan Dakwah Kampus


Penulis

: Ahmad Atian

BAB I
Mukadimah Kemenangan
Tugas menegakkan amar maruf nahi mungkar merupakan hal yang fundamental dalam
Islam. Melalui tugas ini Allah SWT memberikan gelar umat ini khairu ummah (ali Imron :110).
Umat Islam juga dikenal sebagai umat pertengahan karna tabiat umat pertengahan akan
melahirkan sikap adil dan wara. Tugas amar maruf nahi mungkar hidup sepanjang risalah
Islam. Tugas ini merupakan ruh yang menjiwai islam kita, dan senjata bagi Islam yang
menjadikan Islam ini tumbuh dan berkembang, dan energi yang membentuk keberislaman dalam
diri kita. Konsep amar maruf nahi mungkar tumbuh dalam tubuh Islam dan umat Islam. Konsep
ini ditemukan dalam aqidah, ibadah, syariah, dan akhlaq, serta muamalah. Konsep amar maruf
nahi mungkar dikenal dengan kata dakwah. Dakwah merupakan usaha mendorong manusia
untuk berbuat kebajikan dan mengikuti petunjuk, menyeru kepada kebaikan dan mencegah dari
perbuatan mungkar, agar memperoleh kebahagiaan dunia dan akhirat (syekh Ali mahfuzh). Ibnu
Taimiyah mengatakan bahwa dakwah kepada Allah ialah mengajak orang lain untuk beriman
kepadaNya dan ajaran yang dibawa RasulNya, dengan membenarkan informasi yang mereka
bawa dan menaati apa yang mereka perintahkan.
Dakwah berasal dari kata daa, yadu yang berarti panggilan, ajakan, dan seruan.
Sedangkan daawa bermakna mengajak, meminta, memanggil, dan menyeru. Sesungguhnya
esensi dakwah yang perlu diperhatikan adalah mengubah manusia baik individu maupun
kelompok dari situasi yang tidak baik ke situasi yang lebih baik. Dakwah Islam memenuhi tiga
pokok yang mendasar : proses penyampaian agama, penyampaian dari amar maruf nahi
mungkar, dan dilakukan secara sadar dengan tujuan terbentuknya masyarakat yang taat dan
mengamalkan seluruh dinul islam. Dakwah pula memiliki tiga karakteristik : thalut thariq
(panjang jalannya), katsirul aqabat (banyak timpaannya), qilatur rijal (sedikit orangnya).Dakwah
Islam dilakukan dimana saja, tak terkecuali di kampus. Dakwah kampus (DK) dilakukan oleh
kalangan kampus demi manfaat kampus dan masyarakat global. Dakwah kampus dilakukan
untuk perjuangan menegakkan kemenangan Allah SWT.
Tujuan dakwah kampus adalah membentuk kalangan kampus yang yang bercirikan
profesionalitas, memiliki komitmen yang kokoh terhadap Islam, dan mengoptimalkan peran
kampus dalam upaya mencapai kebankitan Islam. Kampus merupakan lahan subur untuk
perkembangan dakwah Islam. Banyak peran signifikan yang dapat dimanfaatkan oleh Islam dan
dakwah Islam, antara lain:
Kampus merupakan lembaga akademik tinggi, tempat pembelajaran, penempaan, penerapan
ilmu-ilmu tinggi.
Kampus selalu berperan sebagai suplai energi kritis dan pemikiran kritis guna membangun
msyarakat, bangsa dan negara, hingga peradaban.

Mahasiswa adalahpemuda yang berpotensi untuk menempati pos-pos potensial di berbagai


wilayah potensial umat.
Kampus merupakan lembaga ilmiah dan sudah terkultur dalam masyarakat untuk mengagungkan
kampus dan penghuni kampus
Kampus adalah lingkungan bebas di mana semua aliran pemikiran dapat mengungkapkan
pendapatnya. Ketika peran strategis ini dapat dimanfaatkan, maka akan semakin banyak
kebaikan yang dapat diperoleh oleh dakwah Islam.

A.

Sejarah Kita; Telaah Kembali kita

Pemanfaatan kampus sebagai salah satu wahana dakwah islam sudah lama dilakukan.
Melalui pemanfaatan universitas, masyarakat islam, menjadi corong pemikir dan pemikiran kritis
islam dan menjadi benteng utama Peradaban Islam. Namun seiring berjalannya waktu,
pergerakan mahasiswa islam mulai tercemari oleh pemikiran-pemikiran yang bertentangan
dengan nilai islam atau dengan kepentingan tertentu untuk mencapai tujuannya. Dalam keadaan
seperti ini, beberapa mahasiswa islam yang masih setia berkoordinasi dan berkonsolidasi dan
berkoordinasi terarah dan terpadu demi menjaga imunitas islam.
Musuh yang dihadapi pun benar nyata. Pemerintahan pada saat itu sudah tak bisa
dimaklumi lagi. Tak dapat dipungkiri bahwa elemen utama reformasi 98 adalah mahasiswa
Islam yang didominasi oleh ADK.Semakin jauhdari 98 keadaanya ternyata belum memuaskan.
Musuh yang kita hadapi kali ini lebih tersistem dan teroganisir. Tidak saja terstruktur bahkan
mengultur. Musuh kita hari ini hakikatnya adalah sebuah tata nilai. Tata nilai yang bertentangan
dengan Islam. Apatisme, hedonism, ketidakjujuran, paradigma materealisme yang
menyesatkan. Dan musuh dari sekian musuh lainnya adalah diri kita sendiri dan itulah menjadi
hambatan dalam pergerakan ini. Pemikiran-pemikiran negatik, ketidak dewasaan, tidak cerdas,
tidak membuka diri, dan sikap pesimistislah yang menjadi budak figuritas, kekecewaan,
kepentingan dan tujuan pribadi. Semua itu adalah penyebab lemahnya pergerakan ini. Maka
alangkah baiknya jika pergerakan ini kita bina dengan menghadapi semua hambatan yang
dimulai dari diri sendiri hingga tataran lingkungan sekitar.
B.

Pembaruan Dakwah Kampus; Sebuah Renovasi Cerdas-Paripurna

Pembaruan merupakan sebuah proses penyesuaian diri dengan realitas zaman


kekinian, agar kemudian semakin pasti menuju dalam meraih kemenangan dan kebaikan. Segala
sesuatu mengalami perubahan, bahkan pembaharuan itu sendiri. Dengan begitu pergerakan ini
mampu bertahan dan eksis menghadapi gelombang kehidupan. Perubahan sebenarnya adalah
jalan peretasan mimpi. Sebuah jalan mewujudkan impian. Sejarah sudah membuktikan hal ini.
Semangat perubahan selalu berujung pada mimpi-mimpi yang terwujud. Sedangkan pelaku
sejarah yang tersejarahkan adalah juga pelaku perubahan, agent of change.
Dalam setiap pergerakan tentu kita menemukan beberapa masalah atau hambatanhambatan yang sudah semestinya kita tanggulangi. Diantaranya dari qodhiyah-qodhiyah yang
utama yaitu:

Redupnya Cahaya Dakwah dan Tarbiyah

Hilangnya kontribusi mahasiswa


Terjebak pada seremonial
Disorientasi
Trauma persepsi
D. Kemenangan Dakwah Kampus
Kemenangan dakwah kampus secara fisik terwujud dalam dua hal besar; yakni
terwujudnya masyarakat kampus madani yang sejahtera dan terciptanya pemerintah kampus
yang adil berdaulat. Dan kita dapat meraih suatu kemenangan dengan adnya pembaruan dakwah
kampus yang tepat, meliputi dakwah prestatif,creative majority, dakwah kaya, ketokohan sosial,
kepemimpinan sejati, dan maksimalisasi kiprah mujahidah dakwah. Dan semua proyek ini tidak
akan terwujud tanpa diawali dengan proses perbaikan internal yang bersifat umum dan berada
pada tataran kebijakan yang bersifat khusus dan dijalankan oleh qiyadah.

Bab II

Perbaikan Internal Dakwah Kampus


Perbaikan internal merupakan tahapan pertama dan awal dari segalanyanyang
membutuhkan kekuatan untuk mengantarkan kita pada kemenangan DK yang diharapkan, sebab
baik tidaknya kondisi internallah yang menjadi penentu seperti apakah kita
selanjutnya. Perbaikan ini hakikatnya adalah penempaan diri, pembangunan cita-cita, dan
pengenalan prinsip.Setelah melalui serangkaian proses dalam tahapan perbaikan internal ini
pembaharuan DK pun dimulai.
Tahap I

Back to Asholah
Proyek back to asholah berarti kembali ke orisinalitas dengan dinamika dakwah secara global
dan DK kontemporer, jika diterjemah dalam istilah kembali pada nilai-nilai esensial dari 5 hal
utama, yaitu islam, tarbiyah, dakwah, fiqih dakwah dan manhaj dakwah. Maka dapat
disimpulkan bahwa artian kembali disini adalah kembali ke Islam, kembali ke tarbiyah, kembali
ke dakwah, kembali ke fiqih dakwah, kembali ke manhaj dakwah.

Menghapus trauma persepsi


Penyakit trauma persepsi merupakan sebuah penyakit yang mampu mematikan syaraf-syaraf
tubuh hingga menghentikan langkah kita dan penyakit yang mampu mengendalikan kita,
membuat kita melakukan perbuatan-perbuatan tercela, padahal kita adalah orang-orang yang
beruntung. Trauma inilahir di otak kita dan pemikiran-pemikiran kita yang tidak dewasa. Bentukbentuk trauma persepsi yang biasa menyerang dalkwah kampus antara lain; trauma persepsi
merasa superior, trauma persepsi harus memimpin terus, trauma persepsi bahwa yang benar
hanya kita, persepsi yang salah ketika kita kalah, maka dakwah akan kalah, trauma persepsi
sering bersuuzhon,trauma persepsi tidak mau kreatif.

Komitmen dengan sikap terbaik


DK membutuhkan komitmen terhadap sikap terbaik, sebab dengan itulah kemenangan dan
keberhasilan DK akan dicapai. Diantara sikap terbaik tersebut adalah; komitmen bahwa
perjuangan dilakukan karena Allah semata, komitmen terhadap pilihan berjamaah, komitmen
untuk saling melengkapi, komitmen terhadap pencarian jati diri
Tahap II
Tahapan berikutnya setelah tahapan I yaitu tahapan II yang mengatur strategi DK dengan
membuka kran komunikasi yang lebih baik dan kran informasi yang lebih sehat antar pasukan,
antara qiyadah dan jundinya. Selain itu juga membuka peluang kemunculan alternative
kepemimpinan baru DK yang cerdas-paripurna untuk kepemimpinan baru bagi dakwah di era
baru. Kemudian dari program kaderisasi DK harus menciptakan kader yang berjuang untuk Allah
(Agent of Allah), kader yang memang bertindak untuk kejayaan islam dan kejayaan Allah, sebab
merekalah yang mampu berjuang dalam kehidupan ini dan mampu mencapai kemenangan
dengan dan karena Allah. Hidup untuk kemenangan DK berarti hidup untuk totalitas kaderisasi
DK. Totalitas kader inipun harus dilaksanakan oleh semua kaderpada institusi, tingkatan, dan
tataran. Selain itu totalitas kaderisasi pun dilaksanakan oleh unit strategis DK.
Dalam proyek perbaikan internal ini dibutuhkan 4 bentuk kekuatan jiwa yang pernah
disampaikan Imam Syahid, yaitu:

Tekad yang membaja


Kesetiaan yang teguh
Pengorbanan besar
Mengimani, mengenali, dan menghargai prinsip yang dapat menghindarkan diri dari kesalahan,
penyimpangan dan tertipu prinsip lain.
4 rukun pembaruan:

1.
2.
3.
4.

Iman yang kuat dan mendalam


Keikhlasan dalam perujuangan
Semangat yang menggelora
Kesiapan amal dan pengorbanan

Bab III

Pembaruan Dakwah Kampus


Untuk mencapai kemenangan dakwah kampus ini, diperlukan enam kerangka strategis yang
merupakan format dakwah kampus masa depan:
1.

Dakwah prestatif

DK kedepan diharapkan dapat memenuhi kualifikasi ni, yakni dakwah prestatif. Melihat
dinamika kehidupan diperlukannya DK yang prestatif. Yaitu dengan memaksimalkan potensi diri
dan sumber daya yang ada.
2.

Creative majority

3.

Dakwah kaya

4.

Ketokohan sosial

5.

Kepemimpinan sejati

6.

Maksimalisasi peran mujahidah dakwah kampus

Enam kerangka strategis dakwah kampus ini bisa dicapai dengan terlebih dahulu melakukan
perbaikan internal dakwah kampus melalui dua tahap dalam bab 2

Anda mungkin juga menyukai