KAFIR
syahadat
MUSLIM
Di dalam rumah Keluar rumah
ط َر ِّة فَأَبَ َوا ُه علَى نال ِّف ن َ ُُك ُّل َم نولُوَ يُولَد
َدا ِّن ِّه ّج م
َ ِّ َ نُ ي و َ أ ه
ِّ ن
ِّ ا ر َ
َ ِّ يُ َه ِّوََا ِّن ِّه أ ن
َص ن ُ ي و
PENTING
Karena Syahadatain merupakan SATU-SATUNYA
PINTU untuk masuk kedalam Islam, berarti penting
sekali
Tidak mau melewati pintu ini berarti belum Muslim
Meski kita sudah berada di dalam rumah Islam
(MUSLIM), penting juga untuk mendalaminya
SYAHADAT RINGKASAN PRINSIP-PRINSIP
ISLAM
Inti ajaran Islam adalah
Ikhlas kepada Allah
Mengikuti ajaran Rasul SAW
Keduanya ada dalam syahadatain
Inti Al-Qur’an ada di surat Al-Fatihah
Penting, sehingga wajib dibaca setiap shalat
Belajar Mulai dari Global
Mempelajari sesuatu lebih mudah dari yang
global lebih dahulu, baru yang lebih
rincinya
Semasa di sekolah juga seperti itu
Kenapa belajar Islam tidak demikian?
(Tidak memulai dari mempelajari
Syahadatain?)
Global ke Detail
Akuntansi
Ekonomi Manajemen
dll
SD Ilmu Politik
Ilmu politik
Hukun
dan Sosial Internasional
IPS dll
Sastra
Indonesia
Sastra Sejarah
dll
Hukum
Mulai dari Belajar Syahadatain
َ َِّّللاُ َوا نست َ نغ ِّف نر ِّلذَ نن ِّب َك َو ِّل نل ُمؤن ِّمن
ِي َّ فَا ْعلَ ْم أَنَّهُ ال ِإلَهَ ِإال
تِّ َو نال ُمؤن ِّمنَدا
Maka ketahuilah, bahwa sesungguhnya tidak ada
Tuhan (Yang Hak) melainkan Allah dan
mohonlah ampunan bagi dosamu dan bagi
(dosa) orang-orang mukmin, laki-laki dan
perempuan (47:19)
SYAHADAT ASAS PERUBAHAN
Harus mulai dari mana kalau kita ingin
melakukan perubahan (masyarakat)?
Pertanyaan yang jawabannya sangat sulit, Rasul
SAW sendiri bingung (93:7)
Allah SWT-lah yang menunjukkannya
Kondisi Mekah Saat Itu
Politik
Di bawah bayang-bayang dua raksasa: Romawi dan Persia
Banyak daerah subur yang dikuasai oleh kedua raksasa itu
Ekonomi
Harta yang banyak dimiliki oleh segelintir orang, sementara sebagian
besar masyarakat hidup miskin
Mengakarnya riba
Moral
Cara-cara pernikahan: Al-Istibdha’, Al-Mukhadanah, Asy-Syighar,
Perkawinan Warisan, Perkawinan Mut’ah dan Menggabungkan dua
istri kakak-beradik kandung
Minuman keras dan judi sudah menjadi kebiasaan
Kenapa Tidak Memulai dengan Gerakan
Politik?
Dengan kepercayaan yang disandang beliau
SAW tentu bisa mengobarkan semangat
kearaban untuk melawan tirani Romawi
dan Persia
Setelah sukses baru menerapkan kalimat
tauhid
Kenapa tidak demikian?
Kenapa harus memulai dengan syahadatain?
Tirani Tetap Tirani
Kalau hanya mengobarkan semangat
kearaban saja lalu berhasil, maka sesungguh
hanya berpindah tirani: dari tirani Romawi
atau Persia ke tirani Arab
Yang diinginkan Allah: tauhid tegak dari
langkah pertama
Kenapa Tidak Memulai dengan Revolusi
Sosial?
Untuk menghapuskan golongan kaya dan
membagi ulang kekayaan kepada semua
orang secara adil?
Pastilah kalau ini yang dipilih dukungan
dari sebagian besar masyarakat akan
terwujud sehingga pasti berhasil
Setelah itu baru menerapkan kalimat
tauhid?
Menghilangkan Dendam
Sistem Islam dalam masalah pembagian harta
didasari oleh ketaatan kepada perintah Allah
karena mengharapkan pahala yang besar di sisi
Allah di akhirat nanti
Jadi bukan perampasan yang mengakibatkan
dendam antar-anggota masyarakat
Dan ini terjadi kalau dari langkah pertama
kalimat tauhid sudah tegak
Kenapa Tidak Memulai dengan Gerakan
Moral?
Rasul mungkin bisa mencari orang-
orang yang masih bersih untuk
melancarkan gerakannya
Setelah banyak terkumpul, tentu
gerakannya akan makin banyak simpati
tanpa harus ditentang dari awal
Moral Harus Landasannya Kuat
Gerakan moral semacam itu, yang hanya
didasari oleh peduli pada perbaikan moral
saja, tidak memiliki dasar yang kokoh
Berarti pada akhirnya akan mudah roboh
Landasan kokoh yang mendasari moralitas
adalah kalimat tauhid
13 Tahun Konsisten dalam Menanamkan
Tauhid
Dalam sirah Nabawiyah dijelaskan bahwa
dakwah Rasul SAW saat di Mekah fokus
pada penanaman akidah
Setelah di Madinah baru hukum halal-
haram diterapkan
Iman Sebelum Halal dan Haram
َنِة
َّ َا ِْذ كُر الْجيْهِص لف ِ الْم ف
َُ ََ رٌةمِن َاأُنَْزِ لمِنْهُ ُْس إلو َُو ل م
إِنََّماأُنَْزِ ل َّأ
لْ و
َ ََ و َ َاَب النَّاُسإِلَ ى ِا ْسَ المِ نَزَ ل
الْحََال لَ والَْ حَر ام َا ثَ والنَّاِ رَحَّت ى إِذ
َِ ل
ل و نُزَْ َ و، ََبًد ا
َا أََعَه لَ قالُْ و اَ ال ند
ََ التَشَْرُب وا الَْ خْمَر: ش يٍء َْ َُو ل نَُزِ ل َّأ
ََعَالزِنَا الُ و اَ ال ند
ْ لَ ق
َنُ و ا
َِْ التَز:
Sesungguhnya yang pertama-tama turun dari Al-Qur’an adalah surat
‘Al-Mufashshil’ yang berisi peringatan tentang sorga dan neraka.
Hingga keislaman manusia itu kokoh, turunlah tentang halal dan
haram. Jika yang pertama kali turun sesuatu yang berkenaan dengan:
‘Jangan minum khamar’, pastilah mereka berkata, ‘Kami tidak akan
meninggalkannya selamanya’; ‘Jangan berzina’, pastilah mereka
berkata, ‘Kami tidak akan meninggalkannya’.”
(HR Imam Al-Baihaqi dalam Sya’bul Iman: 5/322)
SYADAHAT HAKIKAT DAKWAH PARA RASUL
Setiap rasul yang diutus oleh Allah, pasti
membawa kalimat syahadat
Jadi ini seperti PESAN BERANTAI
Ini menunjukkan bahwa PESAN
(SYAHADAT) ITU SESUATU YANG
SANGAT PENTING
Wahyu Setiap Rasul (21:25)
سول ِّإال ر
ُ َ ِّ ِّ ِ ن م ك
َ ل ب
ن َ ق ن
ِ م َدا ن ن
ِّ َ َو َمدا أ ن
ل س ر َ
ُون
ِّ دُ ب ع
ن داَ ف َدا نَ أ ال إ َ
ِّ ِّ ه َ ل إ ال ُ ه َّ نَ أ ه
ِّ ي
ن َ ِّ ُن
وحي ِّإل
Dan Kami tidak mengutus seorang rasul pun
sebelum kamu, melainkan Kami wahyukan
kepadanya: "Bahwasanya tidak ada Tuhan (yang
hak) melainkan Aku, maka sembahlah olehmu
sekalian akan Aku".
Nabi Nuh AS (7:59)
ََّ س نلنَدا نُو ًحدا ِّإلَى قَ نو ِّم ِّه فَقَدا َل يَدا قَ نو ِّم ا ْعبُ ُدوا
َّللا ر
ن َ
َ لَقَ ند أ
َ علَ ني ُك نم
َ َ عذ
اب َ َدافُ غ ْي ُرهُ ِّإنِّي أ َخ َ َما لَ ُك ْم ِم ْن ِإلَ ٍه
ع ِّظيم َ يَ نوم
Sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh kepada
kaumnya lalu ia berkata: "Wahai kaumku sembahlah
Allah, sekali-kali tak ada Tuhan bagimu selain-Nya."
Sesungguhnya (kalau kamu tidak menyembah Allah),
aku takut kamu akan ditimpa azab hari yang besar
(kiamat).
Nabi Hud AS (7:65)
ََّ عداَ أَخَدا ُه نم ُهوًَا قَدا َل يَدا قَ نو ِّم ا ْعبُدُوا
َّللا َ َو ِّإلَى
َ ُغ ْي ُرهُ أَفَال ََتَّق
ون َ َما لَ ُك ْم ِم ْن ِإلَ ٍه
Dan (Kami telah mengutus) kepada kaum Ad saudara mereka,
Hud. Ia berkata: "Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali
tidak ada Tuhan bagimu selain-Nya. Maka mengapa kamu tidak
bertakwa kepada-Nya?"
Nabi Shalih AS (7:73)
ا َلشَّجَا ع َ ُة
س َعادَ ُة
ا َل َّ ِاَال ْطم ِ ئ ْن َاُُ س ِتََقا م َ ُة
ِاَال ْ
ا َل َت َّف اؤُ ُل
Syahadatain
أشهد أن الإله إال هللا
و أشهد أن محمدا رسول هللا
?”Apa arti kata “asyhadu
3 Arti Syahadah (“asyhadu”)
ُ َ)ا َ ْ ِْل ْعَال
1. Pernyataan (ُ
َ َ)ا َ ْلَق
2. Sumpah (س ُم
3. Janji ()ا َ ْلعَ ْه ُد
Syahadah Artinya PERNYATAAN
ُ ا َ ِّإل نق َرatau ( ا َ ِّإل نعالَ ُنdalam
Bahasa Arabnya: ار
bahasa Indonesia: Iklan, yang seharusnya
membacanya I’lan bukan iklan)
“Asyhadu” berarti “aku menyatakan”
Kalau dihubungkan dengan kalimat syahadat
maka artinya “aku menyatakan bahwa tidak ada
ilah kecuali Allah, dan aku menyatakan bahwa
Muhammad adalah utusan Allah”
Ayatnya 3:64
س َواء بَ نينَنَدا َ َ ة م ل
ِّ َ
ك ى َ ل إ ا و
ِّ َ ن َِّ ل دا ع َ َ ب داَ ت ك
ِّ ن
ال ل
َ ن
ه َ قُ نل يَدا أ
ش نيئًدا َوال َللاَ َوال نُ نش ِّر َك ِّب ِّه َ َوبَ نينَ ُك نم أَال نَ نعبُدَ ِّإال َّ
َللاِّ فَإِّ نن َ َ َولَّ نوا
ُون َّ
ِّ َ ِ ن م
ِّ دا ً ب دا َ ب ر ن َ ضدا أ
ضنَدا بَ نع ً يَت َّ ِّخذَ بَ نع ُ
فَقُولُوا ا نش َهدُوا ِّبأَنَّدا ُم نَ ِّل ُمو َن
Dalam ayat di atas kata “isyahaduu” berarti
”“nyatakanlah” atau “umumkanlah
Syahadat Artinya SUMPAH
Kandungan kedua dari syahadat adalah
SUMPAH
َ َا َ نلق
Bahasa Arabnya: َ ُم
“Asyhadu” berarti “aku bersumpah”
Dihubungkan dengan kalimat syahadat maka
artinya “aku bersumpah bahwa tidak ada ilah
kecuali Allah, dan aku bersumpah bahwa
Muhammad adalah utusan Allah”
Sumpah: Bobot Kebenaran
Sumpah memberikan bobot kebenaran terhadap apa yang
dinyatakan (makanya saksi sebelum bersaksi harus disumpah)
Bahwa yang dinyatakan itu tidak main-main, melainkan keluar
dari hati yang paling dalam
Contoh:
Di sana ada tabrakan!
Masak?
Sumpah!
(Yang mendengar jadi percaya)
Ayatnya 63:1-2
َللاِّ َو َّ
َللاُ سو ُل َّ ون قَدالُوا نَ نش َهدُ ِّإنَّ َك لَ َر ُ ِّإذَا َجدا َء َك نال ُمنَدافِّقُ َ
َللاُ يَ نش َهدُ ِّإ َّن نال ُمنَدافِّ ِّق َ
يِ لَ َكدا ِّذبُ َ
ون سولُهُ َو َّ يَ نعلَ ُم ِّإنَّ َك لَ َر ُ
” Kata “nasyhadu” berarti “kami bersumpah
Ini diperjelas oleh ayat berikutnya yang
menyatakan bahwa “mereka menjadikan
”…SUMPAH mereka sebagai perisai
َللاِّ ِّإنَّ ُه نم َ
سدا َء َمدا َكدانُوا ع نِ َ
س ِّبي ِّل َّ صدُّوا َ اَ َّ َخذُوا أ َ ني َمدانَ ُه نم ُجنَّةً فَ َ
يَ نع َملُ َ
ون
Syahadah Artinya JANJI
Kandungan ketiga syahadat adalah JANJI
ُ َ ا َ نل ِّم نيثatau ُا َ نلعَ نهد
Bahasa Arabnya: داق
“Asyhadu” berarti “aku berjanji”
Dihubungkan dengan syahatain maka
artinya “aku berjanji bahwa tidak ada ilah
kecuali Allah, dan aku berjanji bahwa
Muhammad adalah utusan Allah”
Ayatnya 7:172
ور ِّه نم ذُ ِّريَّت َ ُه نم َوأ َ نش َهدَ ُه نم ُ َِو ِّإ نذ أ َ َخذَ َرب َُّك ِّم نِ بَنِّي آََ َم ِّم ن
ِّ ظ ُه
ش ِّه ندنَدا أ َ نن ََقُولُوا يَ نو َم َ ت ِّب َر ِّب ُك نم قَدالُوا بَلَى ُ َعلَى أ َ ننفُ َِّ ِّه نم أَلَ ن
َ
ِي َ نال ِّقيَدا َم ِّة ِّإنَّدا ُكنَّدا
َ ع نِ َهذَا غَدا ِّف ِّل
Kata “asyhadahum” berarti “Aku mengambil
perjanjian kepada mereka”
Ayat ini berkaitan dengan diambilnya perjanjian
oleh Allah kepada semua manusia saat ruh sudah
ditiupkan kedalam jasad (janin)
Allah Mengingatkan
Kenapa kita tidak ingat?
Saat kita umur satu tahun saja kita tidak ingat,
apalagi saat di dalam kandungan
Biasanya ibu kita yang menceritakan saat kita
kecil, baru kita tahu
Dalam hal ini Allah mengingatkan kepada kita
semua tentang peristiwa besar ini, agar tidak
dijadikan alasan “saya lupa” (7:173)
Harus Merasa Sedang Berjanji
Orang yang membaca syahadatain harus
merasakan bahwa dirinya sedang berjanji di
hadapan Allah
Tuntutan: harus ditepati
Melanggar perintah/larangan Allah, meski
kecil, merasa bahwa dirinya telah
berkhianat
Merasakan Ketiga Kandungan Ini
Jadi syahadat berarti pernyataan, sumpah, dan
janji
Orang yang bersyahadat harus menyadari bahwa
ia lagi menyatakan, bersumpah, dan berjanji
kepada Allah bahwa tidak ada ilah kecuali Allah
dan Muhammad adalah utusan Allah
Ini seharusnya dirasakan ketika kita membaca
syahadat saat tahiyyat dalam shalat
Komitmen Hati
Kalau kita benar-benar menghayati ketiga makna
ini, maka kita telah memiliki komitmen di
dalam hati kita hati terikat dengan
syahadatain
Komitmen itulah yang disebut IMAN
Contoh pribadi yang menyadari ini
Bilal bin Rabbah
Yasir dan Sumayyah
Mush’ab bin Umair
Kondisi Sekarang?
Imannya seharga Indo Mie
Kekuatannya imannya seperti sarang laba-laba (29:41)
padahal inilah sarang yang paling lemah ( َِ َو ِّإ َّن أ َ نو َه
ِّ نت نالعَ نن َكبُو
ت ُ ت لَبَي ن
ِّ )البُيُو
Lemah karena tipisnya
Kalau tebal, maka lebih kuat dari baja (dijelaskan di
film Harun Yahya)
Kenapa ini terjadi?
Karena memahami syahadatain hanya pernyataan saja
Iman yang Benar (دان نال َح ُّق
ُ )ا َ ِّإل ني َم
Iman yang benar juga harus memenuhi tiga hal
ُِ( ْإِق َر ٌار ِبا للِسَاmenyatakan dengan lisan)
صْدِ ْ ٌيق ِبا َلَْق ل ِْب
َ ( تmembenarkan dengan hati)
ات
ِ ( عمَ ٌ َل ِبا لْجَ َوارِ حِ َوا ل َْح َ َركmengamalkan dengan
anggota badan dan gerakan-gerakan)
Ketiganya harus ada, tidak boleh hilang satu pun
NO L H A GOLONGAN
1 + + - Munafik amali “Tanda munafik ada
3…” (Al-Hadits)
2 + - + Munafik I’tiqodi Abdullah bin Ubai bin
(keyakinan) Salul
3 - + + Kafir Abu Thalib
4 - + - Iblis dan Abu Jahal
5 + - - Fir’aun 10:90
6 + + + Mu’min sejati
MUNAFIK
Asal katanya: َلنَّف ُق
َ (اLUBANG DI TANAH)
Bintang Yarbu’ punya rumah dengan DUA PINTU
pintu satunya adalah pintu rahasia yang disebut
ٌنَافَِقَة
Lorong Mina bahasa Arabnya Nafaq Mina
Munafik Amali (ي ل
ِّ
ُّ َ َمع ن
ال ُ
ق ف
ِّ َدا نمُ ن
)ال
Ini disebutkan dalam dua hadits yang sangat
terkenal
َ َع َد أ َ ْخل
ف َو ِإذَا َ ب َو ِإذَا َو
َ ََّث َكذ
َ ث ِإذَا َحد
ٌ ق ث َ ََال
ِ ف
ِ اَ نمُ ْ
ل ا ُ آيَة
ُاَ اؤت ُ ِم َن َخ ْ
“Tanda-tanda munafik ada tiga: apabila berbicara
bohong, apabila berjanji ingkar, dan apabila
dipercaya berkhianat” (HR Bukhari-Muslim)
Empat Tanda Munafik
َّ ن َكا ن َتْ ف ِيهِخَ لَّ ٌة م ِنْه ُن
ْ أ َْرب ٌَع م َن ْ ُك َّنف ِيهِ َكاَُ م ُنَا ًفَِقا َخا ل ِصًاوَ َم
ى ق
َكا ن َتْ ف ِيهِخَ لَّ ٌة م ِن ْ َن ِف ٍا حَ تَّ يَد َ عَهَا إِ ذَا َحدَّ ثَ كَ ذَ َب َو ِإ ذَا عا َهَ َد
ف َو ِإ ذَا َخاصَ مَ َفجَ َر َ غَدَ َر َو ِإ ذَاوَ ع َ َد أ َْخ َل
“Empat hal, barangsiapa semuanya ada padanya maka
dia munafik tulen. Siapa yang terdapat salah satu dari
padanya maka dia memiliki satu bagian dari nifak
hingga ia menghilangkannya. Apabila berbicara dusta,
apabila mengikat perjanjian menyalahinya, apabila
berjanji ingkar, dan apabila berselisih curang.” (HR
Muslim)
Munafik I’tiqodi (ي
ُّ َ
ِّ داَ قت
ِّ ع
ن اإل
ِّ ُ
ق ف
ِّ َدا نمُ ن
ال )
Tokoh utamanya: Abdullah bin Ubai bin Salul (harus
lengkap namanya karena ada sahabat bernama Abdullah
bin Ubai bin Ka’ab)
Mereka ikut shalat, tapi shalatnya malas dan riya (4:142)
Bahkan mereka ikut berjihad, tapi di tengah jalan pulang
atau diserse (Perang Uhud), atau tetap ikut peperangan
tapi membuat kekacauan (Perang Al-Muraisi)
Puncaknya terjadi menjelang Perang Tabuk: mereka
mendirikan masjid tandingan (Masjid Dhirar)
Masjid Dhirar
Setelah Perang Tabuk selesai, turun ayat yang membongkar hakikat
masjid itu (9:107-108)
Masjid (َ ِّّجدًا
) َم نitu adalah
Untuk menimbulkan kemudharatan (ارا ً )ض َر
ِّ
untuk kekafiran () ُك نف ًرا
untuk memecah belah antara orang-orang mukmin ()َ َ نف ِّريقًدا
Untuk menunggu kedatangan orang-orang yang telah
memerangi Allah dan Rasul-Nya sejak dahulu (صداًَا َ ) ِّإ نر
Maka perintahnya adalah Janganlah kamu bersembahyang dalam
mesjid itu selama-lamanya ( )ال ََقُ نم فِّي ِّه أَبَدًا HARUS
DIBONGKAR
FASIK
Orang munafik kalau berterusan dalam kemunafikannya akan
menjadi FASIK
FASIK = نِالطَّاعَِةَلْخاِ رُجع ََ(اtidak mau taat)
Orang Arab berkata, َُة فََس ق ِت الُّرطْبapabila korma terkelupas dari
kulitnya
Tikus disebut س قٌة
َِ َفُْو يkarena keluar dari liangnya untuk
mengadakan pengrusakan
الْ فْأَ رُةَ والْْعَ قَر ُب
َُر ا ُبَ و
ََةَُ والْغ
َأ
الْحد
ِ ِالْح لَ والَْحَرمِِ َ قُْي قَتلْنَفِ ي
َ و ا ِس
َ خْمُس ف
الْ كْلُ ب الُْعَ ق وُ ر
ََ و
Lima jenis binatang perusak yang boleh dibunuh, baik di tanah
halal maupun di tanah haram, yaitu burung elang, burung
gagak, tikus, kalajengking, dan anjing gila (HR Bukhari-Muslim
Ciri-ciri Fasik (2:27)
1. Merusak janji Allah setelah diikrarkan dengan teguh
Janji itu adalah mentauhidkan Allah (7:172)
Janji itu juga pengakuan bahwa Nabi Muhammad adalah Rasul
Janji juga berupa perintah dan larangan Allah
2. Memutuskan apa-apa yang diperintahkan supaya dihubungkan
(silaturrahim dan hubungan kekerabatan)
3. Mengadakan kerusakan di muka bumi
Tiga sifat di atas sebagai tambahan tiga sifat munafik seperti dalam hadits
yang masyhur
Apabila mereka menang, tampaklah ke-6 sifat itu
Tapi apabila mereka kalah, mereka menampakkan tiga sifat seperti dalam
hadits itu
Abu Thalib Tetap Kafir
Meskipun Abu Thalib meyakini kebenaran yang
dibawa Rasul SAW dan beramal luar biasa dalam
membela Rasul SAW, tapi tetap kafir karena
tidak mau bersyahadat
Inilah yang membuat beliau SAW sangat
bersedih
Tapi hidayah itu hanya milik Allah (28:56)
Diriwayatkan bahwa nerakanya Abu Thalib
paling ringan
Iblis dan Abu Jahal
Iblis jelas meyakini adanya Allah, bahkan berdialog dengan Allah,
tapi ingkar
Demikian pula Abu Jahal
Dialog sebelum Perang Badar
Saya ingin berbicara empat mata dengan Anda. Apakah Anda
membenarkan apa yang dibawa Muhammad?
Ya!
Kenapa Anda selalu menentangnya bahkan memeranginya?
Semua keutamaan Bani Hasyim bisa disamai oleh Kabilahku. Tapi
ini masalah kenabian, tidak bisa kami mengaku Nabi. Kita tidak
bisa menyamainya. Oleh karena itu kami membencinya dan
memeranginya
Pernyataannya Fir’aun
Pernyataan Fir’aun tentang pengakuan keesaan
Allah terlambat karena nafas sudah berada di
tenggorokan (10:90)
Tapi ini sebagai bukti bahwa akhirnya dakwah
Nabi Musa as berpengaruh juga kepada Fir’aun
Kebaikan itu berakar, sedang keburukan itu
hanya ada di permukaan saja
ISTIQOMAH
Mu’min yang selalu menjaga lisan, hati dan
anggota badannya dengan yang dituntut oleh
Allah dan RasulNya, maka dia berada dalam
kondisi istiqomah
Istiqomah tidak bisa datang tiba-tiba, tapi
melalui proses
Itulah kenapa digunakan kata “tsumma”
(kemudian)
Istiqomah Berproses
……..…… إال.ال
Jadi yang dikehendaki adalah “peniadaan
semuanya (ilah) dan pengokohan satu saja
(Allah)
Tidak kenal kompromi
Harus dihilangkan sebersih-bersihnya
Menanam Tanaman
Ada empat kemungkinan
RASM
Membina ()ا َ نل ِّبنَدا ُء
Kalau kita mencintaiNya, mentaatiNya,
menolongNya dan selalu ingin dekat
denganNya, maka tentu kita akan terus
membina kesucianNya
Siapa pun yang hendak menggangguNya,
maka kita siap maju pantang mundur
membelaNya
Kita siap menjadi tentaraNya RASM
IKHLAS
Ikhlas tercapai manakala semua ilah lain selain
Allah dihancurkan, hanya Allah saja yang
dikokohkan
Seorang yang baik – الإله إالهللاnya, maka pasti
akan menjadi MUKHLIS
Ini juga berarti hanya orang ikhlas sajalah yang
bisa membangun, sementara yang lainnya pasti
melakukan kerusakan (2:11-12)
Tentara Fikrah dan Akidah
Imam Syahid Hasan al-Banna mengartikan ikhlas
dengan menjadi tentara fikrah dan akidah ( ُج ْن ِدي
َ ) ِف ْك َرة َو
ع َِق ْيدَة
Setiap kata-kata, aktivitas, dan jihadnya, semua
harus dimaksudkan semata-mata untuk mencari
ridha Allah dan pahala-Nya, tanpa
mempertimbangkan aspek kekayaan,
penampilan, pangkat, gelar, kemajuan, atau
keterbelakangan RASM
Wala dan Bara Harus Nyunnah
Dalam melaksanakan Wala dan Bara harus sesuai
dengan apa yang telah dilakukan Rasulullah
SAW
Ini adalah konsekuensi dari kalimat syahadat
yang kedua ِّس نو ُل هللا
ُ ُم َح َّمدٌ َر
Hal ini penting agar kita tidak terjebak pada
pelaksanaan yang ekstrem, berada di luar yang
telah dicontohkan Rasul SAW
RASM
Wala Kepada Tiga Pihak (5:55)
َ ين آ َمنُوا الَّ ِذ
َ ين يُ َِقي ُم
ُو َ سولُهُ َوالَّ ِذ َّ ِإنَّ َما َو ِليُّ ُك ُم
ُ َّللاُ َو َر
َ ُالز َكاةَ َو ُه ْم َرا ِكع
ُو َّ ُوَ ُ صَالةَ َويُ ْؤت
َّ ال
)أَََاة ُ نال َح ن
Kata ِّإنَّ َمداberfungsi sebagai alat untuk membatasi (ص ِّر
hanya tiga pihak yang disebut itu saja yang boleh diberikan wala, di
luar itu tidak boleh
Tiga pihak itu adalah ALLAH, RASUL, dan ORANG-ORANG
BERIMAN
Hanya kepada tiga pihak itu saja kaitan masalah kepemimpinan,
perlindungan, dan pertolongan
Syarat Orang Beriman Jadi Wali
Orang-orang beriman yang bisa berikan
kepadanya wala kita memiliki syarat-syarat:
Mendirikan shalat
Menunaikan zakat
Tunduk (kepada Allah)
Kalau tidak memenuhi persyaratan tersebut,
tidak berhak mendapatkan wala (apalagi kalau
dia itu kafir, tentu jelas tidak boleh)
Minhaj Wala dan Bara ( ِّم نن َهدا ُج نال َوالَ ِّء
ِّ )و نالبَ َر
اء َ
Allah SWT sebagai sumber wala
(صدَ ًرا
) َم ن
Rasul SAW sebagai contoh tatacara
pelaksanaan wala (ً) َك ني ِّفيَّة
Orang-orang beriman (yang memenuhi
syarat) sebagai pelaksana wala ()َ َ نن ِّف نيذًا
RASM
Tatacara Penghancuran dan Pengokohan
(َاء
ِ بنلَهإدِمَ و اإ
ِل يَةُ اإ )َكإ
يِ ف
Dari minhaj wala dan bara itu kita
rumuskan tatacara pelaksanaan
penghancuran dan pengokohan
Sirah Nabawiyah memberikan
penjelasan yang rinci tentang masalah
ini
Persoalan
Bolehkah minta perlindungan kepada orang kafir?
Rasul SAW minta perlindungan kepada Al-Muth’im bin Adi
ketika masuk Mekkah setelah dari Thaif. Perlindungan ini
tanpa syarat apapun
Bolehkah menjadi orang kafir sebagai pembantu dakwah?
Rasul SAW menjadikan Abdullah bin Uraiqizh sebagai
penunjuk jalan saat hijrah
Bolehkah melakukan perjanjian dengan orang-orang kafir, dan
apa syaratnya?
Piagam Madinah, Perjanjian Hudhaibiyah
Syaratnya posisi Islam kuat, sehingga perjanjian tidak mudah
dikhianati RASM
Keharusan Ittiba’ (Ikut Sunnah)
Konsekuensi dari syahadat kedua adalah
kewajiban akan ittiba’ kepada Rasul SAW
Fudhail bin ‘Iyadh menafsirkan ahsanu
‘amala (67:2) sebagai
ُ َ)أخل
Yang paling ikhlas (ُصه ن
)أ َ ن
Yang paling sesuai dengan sunnah (ُص َوبُه
Inilah inti kalimat syahadatain
ْ ْ ُ
َك ِل َمة هللاِ ِه َي العُليَا
Kalimat Allah adalahYang Tertinggi
)َ (A 5ك ِل َمةُ هللاِ ِه َي ا ْلعُ ْليَا
سَالَ ِم َ
غ ْي ُر اْ ِْل ْ سَالَ ُم
ا َ ِال ْ
َار ا َ ْل َجا ِه ِليَّةُ
اَْل َ ْفك ُ اَل َّ
ش َها َدت َ ِ
اُ
َك ِل َمةُ ِ
الش ْر ِك َك ِل َمةُ الت َّ ْو ِح ْي ِد
َح ِميَّةُ ا ْل َجا ِه ِليَّ ِة َك ِل َمةُ الت َّ َْق َوى
ا َ ْل َك ِل َمةُ ا ْل َخ ِب ْيثَةُ ط ِيبَةُ
ا َ ْل َك ِل َمةُ ال َّ
ض ِع ْيفَ ٍة
َ قَ ِويَّةٌ
Kalimat dalam Al-Qur’an
) َك ِّل َمةُ( ” Ada sebanyak 19 ayat yang menyebutkan kata “kalimat
” Arti “kalimat
Pernyataan
Ketetapan
) Konsepsi (Manhaj
س ًد
َج َ ع َْقَالً
َ قَ ْلبًا
ع َمَالً َ فِ ْك َرةً ِإ ْعتَِقَادًا
ت َ ْن ِف ْيذًا ِم ْن َها ًجا ِنيَّةً
اَلت َّ ْغ ِي ْي ُر
Syahadatain Menghasilkan Cinta
Syahadatain yang diucapkan harus menghasilkan cinta.
Kenapa?
Karena “ilah” itu artinya yang dianut (panutan)
Orang tidak akan manut/taat kalau tidak setia (loyal)
Tidak akan setia kalau tidak cinta
Jadi tuntutan syahadatain: adanya cinta
Cinta seperti apa?
Cinta yang Dituntut (ب َ َ ) ُم نقت
ُ َضي
ِّ دات ال ُح
ِّ ) َك َمدا ُل ال ُح
Cinta yang sempurna (ب
Mencintai apa yang dicintai Allah dan
ُ ) َم َحبَّةُ َمدا أ َ َحبَّهُ هللاُ َو َر
RasulNya (ُس نولُه
Membenci apa yang dibenci Allah dan
RasulNya (ُس نولُهُ ضهُ هللاُ َو َرُ َض َمدا أ َ نبغ ُ )بُ نغ
ِّ ) َك َمدا ُل ال ُح
Cinta yang sempurna (ب
Allah dan RasulNya lebih dicintai dari pada yang lain (9:24
dan 2:165)
Tidak boleh SAMA CINTAnya (َِّللا َّ بِّ )يُ ِّحبُّونَ ُه نم َك ُح
Tidak boleh LEBIH CINTA kepada yang lain ( َِ ب ِّإلَ ني ُك نم ِّم َّ أ َ َح
س ِّبي ِّل ِّه
َ سو ِّل ِّه َو ِّج َهداَ فِّي ُ )َللاِّ َو َرَّ
Harus SANGAT CINTAnya kepada Allah (ِّحبًّدا ِّ ََّّلل ُ ُّشد َ َ )أ
َ داس أ َ نج َم ِّع
ِي َّ ون أ َ َح
ِّ َّب ِّإلَ ني ِّه ِّم نِ َوا ِّل ِّد ِّه َو َولَ ِّد ِّه َوالن َ َال يُؤن ِّم ُِ أ َ َحد ُ ُك نم َحتَّى أ َ ُك
“Tidak beriman seseorang dari kalian hingga menjadikan aku
lebih dia cintai dari orang tuanya, anaknya, dan manusia
semuanya.’ (HR Bukhari)
Mencintai Apa yang Dicintai Allah dan
Rasulnya (ُلُه )
Adanya penyesuaian dalam kecintaan
Karena belum tentu yang kita cintai, pun dicintai Allah
dan RasulNya, seperti perang (2:216)
Ulama berkata:
بِّ ب ِّم نِ َ َ َم ِّدام َم َحبَّ ِّة نال َم نحبُ نو
ِّ ب نال َم نحبُ نو
ِّ َم َحبَّةُ َم نحبُ نو
“Mencintai yang dicintai kekasih adalah tanda
kesempurnaan cintainya kepada kekasih”
Membenci Apa Yang Dibenci Allah dan
Rasulnya (ُلُه )
Allah dan RasulNya membenci perbuatan
نkemungkaran ()ال ُم نن َك ِّر
ِّ )الفَ نحش,
(َداء نdan permusuhan
ن16:90 kita pun membencinya
(ِّ )البَ نغي
Sungguh akan membuatnya tersinggung apabila
kekasih membenci sesuatu tapi kita malah
menyukainya
Tanda-tanda Cinta (دات ال َم َحبَّ ِّة
ُ َ)آي
Mengikuti Rasul SAW (س نو ِّل
ُ الر
َّ عُ ) ِّإَِّبَدا
3:31 َللاَ فَداَ َّ ِّبعُونِّي َ قُ نل ِّإ نن ُك ننت ُ نم َ ُ ِّحب
َّ ُّون
ن
َ )ال ِّّج َهداَُ فِّي
Berjihad di jalan Allah (ِّس ِّب ني ِّل هللا
49:15 bukti iman yang kokoh adalah jihad di jalan
Allah
Berani menanggung resiko
Kata Ulama:
َ داحت َ َمدا ِّل نال َم نك ُر نو
ه ِّة ِّ َم َحبَّةُ نال َم نحبُ نو
ب الَ َُنَدا ُل ِّإال ِّب ن
“Mencintai kekasih tidak akan tercapai kecauli
RASM
dengan menanggung segala resiko”
َ )ا َ ِّلر
Ridho (ضى
Kalau cintanya sangat tinggi, tentu dia akan
RIDHO
Apapun yang dikehendaki oleh yang dicintai
tentu ia ridho menerimanya
Siapa yang harus kita ridhoi?
Allah sebagai Robb kita
Islam sebagai agama kita
Muhammad SAW sebagai Nabi dan Rasul kita
Bermula dari Ridho kepada Allah
Kalau kita ridho kepada Allah, maka harus ridho
kepada agama yang telah diturunkan oleh Allah
(ISLAM)
Ridho kepada Islam menuntut untuk ridho kepada
yang membawa Islam, yakni Muhammad SAW sebagai
nabi dan Rasul
Ridho kepada Allah juga berarti harus ridho kepada
orang yang diutus oleh Allah, yaitu Muhammad SAW
Hadits Ridho
س ََال ِم ِ ْ اّللِ َربًّا َو ِب
ْ اْل َّ اُ َم ْن َر ِض َي ِب ِ اْلي َم َ َذ
ِ ْ اق َط ْع َم
ً س
وال ُ ِدينًا َو ِب ُم َح َّم ٍد َر
“Akan merasakan kelezatan iman, orang yang
ridho Allah sebagai Robb, Islam sebagai agama,
dan Muhammad sebagai Rasul” (HR Muslim)
Pendalaman dan Perluasan Materi
Masalah ridho akan diperdalam pada materi khusus
tentang ridho (A08)
Masalah ridho juga akan diperluas di materi
Ma’rifatullah : ridho kepada Allah
Ma’rifatul Islam : ridho kepada Islam
Ma’rifaturrasul : ridho kepada Rasul SAW
Sedangkan tentang manusia akan diperluas di materi
ma’rifatul-insan
RASM
َّ َ)ص نبغَة
Cetakan Allah (َِّللا ِّ
Kalau sudah ridho kepada Allah, Islam, dan
Rasul, maka ia akan ridho segala aktivitasnya,
detak jantungnya, cara berpikirnya, DIWARNAI
OLEH ALLAH, ISLAM DAN RASUL SAW
Ia ridho dicetak atau dicelup dengan
َّ َ)ص نبغَة
cetakan/celupan Allah (َِّللا ِّ
2:138 celupan Allah adalah celupan yang terbaik
Celupan/Cetakan
Celupan harus meliputi luar dan dalam
Jangan seperti kapur tulis yang dicelup kedalam
tinta: hanya luarnya saja yang kena celupan.
Dalamnya masih belum
Cetakan harus membentuk sesuai dengan bentuk
cetakannya
Adanya tuntutan untuk TOTALITAS ISLAM (2:208)
Yang dicelup/dicetak adalah hati, akal, dan jasad kita
RASM
HATI ()قَ نلبًدا
Hati yang telah dicelup dengan celupan Allah hati
yang yakin kepada Allah, Islam dan Rasul SAW () ِّإ نعتِّقَداًَا
Hati yang yakin akan memiliki dorongan yang sangat
kuat untuk mengamalkan nilai-nilai Islam (ً) ِّنيَّة
Tidak lapuk oleh hujan, tidak lekang oleh panas
Tidak terpengaruh oleh situasi dan kondisi
Bukan seperti kerupuk
3:146 tidak lemah karena bencana, tidak lesu, dan
tidak menyerah kepada musuh
RASM
AKAL (ًع نقال
َ )
Akal yang tershibghah dengan shibghah Allah
akan memiliki POLA PIKIR ISLAMI (ً )فِّ نك َرة
Segala sesuatunya ditimbang dengan timbangan
Islam
Mengetahui segala rencana jahat dari musuh-
musuh Islam
Orang yang memiliki fikrah tidak akan
terpengaruh dengan agresi pemikiran-pemikiran
lain yang tidak Islami
Islam sebagai Minhaj
Orang yang telah memiliki fikrah: nilai-nilai Islam sudah menjadi
darah dagingnya
ً )م نن َهدا
Islam menjadi jalan hidupnya (جدا ِّ
Ia tidak akan menempuh jalan lain selain jalan Islam (6:153)
الصراط المَتقيم
RASM
JASAD (َدًا
َ ) َج
Jasad yang tershibghah dengan shibghah Allah
akan AKTIF DENGAN AMAL ISLAMI (ًع َمال َ )
Tidak pasif dan malas
Perumpamaan: seperti pohon yang terus-
menerus berbuah tanpa kenal musim (14:24-25)
Keaktifan amalnya sampai ke tingkat MOBILE
()َ َ نن ِّف نيذًا
Ada perintah langsung jalan (24:51)
Satu atau Dua Bulan
Kadang-kadang seorang Al-Akh menghabiskan waktu satu atau
dua bulan di tempat yang jauh dari keluarga, rumah, istri, dan
anak-anaknya untuk berdakwah.
Di malam hari ia menjadi penceramah, sedangkan di siang hari
menjadi perantau.
Sehari berada di bukit, hari berikutnya sudah di lembah.
Ia menyampaikan enam puluh kali ceramah dari wilayah di
ujung timur sampai di ujung barat.
Acara-acara itu kadang-kadang mampu menghadirkan ribuan
orang dari berbagai kalangan dan penjuru.
Namun, ia selalu berpesan agar hal itu tidak disiar-siarkan. RASM
Syahadatain untuk Perubahan ()الت َّ نغ ِّي ني ُر
Syahadatain yang benar mampu merubah
seseorang: berubah menjadi pribadi baru
Berubah dari pribadi biasa menjadi PRIBADI
YANG ISLAMI (ُاإل نسالَ ِّميَّة
ِّ ُصيَّة
ِّ ش نخ
َّ )ال
Pribadi yang diwarnai dengan warna
syahadatain
Pribadi yang punya sikap hidup tauhid
Perubahan dimulai dari syahadatain, bukan
dengan yang lain RASM
َّ ط قَبُ ْو ِل ال
ش َها َدت َ ْي ِن ُ ش ُر ْو
ُ
يَل
َْبٍه أ َِ
منُنِلَ و ْه ِب ْب
ِيَ ل
ِق
َ ىَاَ ل ب
َل لَجنَِّة قْح ا
َُامْفت
ِ
Ditanyakan kepadaWahab bin Munabbih,
"Bukankah laa ilaaha illallah itu merupakan
kunci surga?" Wahab menjawab, "Benar,”
Kunci yang Bergigi
perintah
Asal dari perintah adalah WAJIB
Allah memerintahkan untuk mempelajari
syahadat
Syahadat Ikut-ikutan
Syahadat yang hanya sekedar ikut-ikutan
saja tidak akan menghasilkan keimanan
yang mantap
Iman itu akan diuji
Bagi yang punya ilmu akan mantap dalam
menjalani ujian
Bagi yang hanya ikut-ikutan akan mudah goyah
dan jatuh
Mati dengan Ilmu الإله إال هللا
ََّللاُ َد َخ َل ا ْل َجنَّة َّ
ال
َّ ِ ِ إ َ هَ ل إ َ
ال ُ هَّ نَ َم ْن َماتَ َو ُه َو يَ ْعلَ ُم أ
Barangsiapa mati sedangkan dia
mengetahui (memiliki ilmu)
الإله إال هللا
masuk sorga (HR. Muslim)
Ilmu dan Komitmen (Iltizam)
Pengetahuan (Ilmu)
Keyakinan
Kesetiaan (WALA’)
Komitmen (Iltizam)
َّللاُ ث ُ َّم
َّ اَ نُّ ب ر
َ وا ُ لاَ َ ِإ َُّ الَّ ِذ
ين ق
ستََقَا ُموا ْ ا
Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: "Tuhan
kami ialah Allah" kemudian mereka meneguhkan
pendirian mereka
KEIKHLASAN YANG MENGHILANGKAN
KEMUSYRIKAN
Orang yang telah bersyahadat harus menjadi
orang yang mukhlis
Murni, bersih, suci, dari berbagai kotoran
(kemusyrikan), baik kemusyrikan yang kecil
maupun yang besar
Sudah dijelaskan di materi “al-wala wal-bara”
tentang kandungan laa ilaaha illallah, yang
mengharuskan menghabisi ilah selain Allah,
sampai ke akar-akarnya
Masih Syirik, Tidak Diterima
Kalau masih ada syirik, maka syahadatnya
tidak akan diterima
Karena kita tidak diperintahkan kecuali
untuk beribadah kepada Allah dengan
memurnikan ketaatan
َ ين لَهُ ال ِد
98:5 ين َ ُم ْخ ِل ِص
َ َ َوال يُش ِْر ْك ِب ِعبَا َد ِة َر ِب ِه أ
18:110 ح ًدا
Oleh-oleh Isra Mi’raj
:ًاَ ال
َث ث
،ْطَ ي الصل وا ت ال خ م س ِع أ
،م س و رة الب ق رة َي ْط ي خ وات ِع وأ
ًا الُمْقَح ما ُت
يئمِتِه شَّ ُن أ
ْم
ِ ِشِر ْ ك ِبا هلل َْ
ْ ُم ينل ِ و ُغِ فَر
ْ لَم
Diberikan kepada Rasulullah SAW (saat Isra Mi’raj) tiga hal: diberikan
shalat lima waktu, diberikan akhir surat al-Baqarah, dan
diampuni siapa saja yang tidak menyekutukan Allah dengan
apapun (HR Muslim)
Sesaji Kepada Berhala
6: 136 sesaji berupa tanaman dan ternak: "Ini
untuk Allah dan ini untuk berhala-berhala kami“
Tindakan seperti ini masih ada di masyarakat
yang mengucapkan syahadat
Mungkin mereka tidak menyadari atau tidak
mengetahui
Tugas kita untuk membersihkan keimanan
mereka dari segala kotoran itu
KETULUSAN (KEBENARAN) YANG
MENGHILANGKAN KEBOHONGAN
Ketulusan atau kejujuran atau kebenaran dan tidaknya
syahadat seseorang itu dengan ujian
29:2-3 anggapan yang salah bahwa akan dibiarkan begitu
saja mengatakan beriman tanpa diuji
2:214 anggapan yang salah bahwa masuk surga itu mudah
tanpa harus melewati berbagai ujian
Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta
digoncangkan (dengan bermacam-macam cobaan)
Kegoncangan itu sampai Rasul dan pengikutnya meradang kepada
Allah: Bila datangnya pertolongan?
Hakikat Ujian (Ibtila’/Fitnah)
Ujian itu sifatnya pasti (2:155)
Ujian itu untuk memisahkan antara yang mu’min dan yang
munafik (3:179), antara yang benar dan yang dusta (29:3)
Ujian akan sampai pada tingkat yang paling dahsyat
Seperti Perang Ahzab yang digambarkan oleh Allah
mereka datang kepadamu dari atas dan dari bawahmu
tidak tetap lagi penglihatan (mu)
hatimu naik menyesak sampai ke tenggorokan
kamu menyangka terhadap Allah dengan bermacam-macam
purbasangka
ستِ َجابَةُ
سأَلُ ْو َُ ا ِال ْ
ش َها َد ِة اَلت َّ َْق ِد ْي ُر اَلش َّْر ِع ُّي َو ُه ْم يُ ْ
ِمنَّا عَالَ ُم ال َّ
َ )ا َ ِّلر
RIDHO (ضى
Kalau cintanya sangat tinggi kepada Allah (2:165), tentu dia akan
RIDHO kepada Allah
Apapun yang dikehendaki oleh yang dicintai tentu ia ridho menerimanya
(76:30)
Dan kamu tidak mampu (menempuh jalan itu), kecuali bila dikehendaki Allah.
Tiada seorang pun yang mampu memberi hidayah kepada dirinya dan
tiada pula mampu memasukkan iman kedalam hatinya serta tiada yang
mampu mendatangkan manfaat bagi dirinya kecuali bila dikehendaki
Allah kita harus menyesuaikan dengan kehendak Allah dan
MENERIMAN APA YANG DIKEHENDAKI ALLAH = RIDHO
Yang Dikehendaki Allah
Yang dikehendaki Allah ada 3 macam
1. Yang dikehendaki Allah TERHADAP DIRI
KITA ( )
2. Yang dikehendaki Allah TERHADAP ALAM
SEMESTA ( )
3. Yang dikehendaki Allah DARI DIRI KITA ( ما
َ
)
YANG DIKEHENDAKI ALLAH TERHADAP DIRI KITA ( َما
)أ َ َرا َدهُ هللاُ ِبنَا
Misalnya Allah menghendaki diri kita besok mendapatkan ini dan
itu kita harus ridho menerimanya
Sesungguhnya, apa yang dikehendaki Allah terhadap diri kita sudah
ditetapkan sejak umur kita 40 hari di dalam kandungan
ٍ َث ُم ُ َّي ْرسَ ُل إِل َيهِْا ل ْمَ لَُكف َي ُن َ ْفخُ ف ِيهِا لرُّو َح َ ُويؤ ْ م َرُ ِبأ َْرب َِع َك لِم
ِات رِ زْ ِ قه
سع ِي ٌد
َ ْش ٌَّقي أَم
ِ َ وَ َ ِأَج ل ِهوَ ع َمَ لِهِ َو
Kemudian Allah mengutus malaikat, lalu meniupkan ruh dan ditetapkan
empat ketetapan: rizkinya, ajalnya, amalnya, dan sengsera atau bahagia
(HR. Ahmad)
Realisasi ketetapan tentu mudah bagi Allah
ِ )عَالَ ُم ا ْلغَ ْي
Tidak Kita Ketahui (ب
Apa yang dikehendaki Allah terhadap diri kita, kita sendiri tidak tahu
Ini termasuk alam ghaib (يِْب
َْمُالغَ)عا
َل
Besok kita kena musibah atau tidak, kita tidak tahu
Bahkan besok kita masih ada atau tidak, kita pun tidak tahu
Semuanya hanya Allah yang tahu
Pengetahuan Allah memang meliputi segala sesuatu (6:101)
31:34
Allah mengetahui apa yang ada dalam rahim
Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan
diusahakannya besok.
Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati.
Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.
Qadha dan Takdir (ضا ُء َوا ْلَقَد َُر
َ َ)ا َ ْلَق
Semua hal yang ghaib itu tertuang di dalam QADHA dan TAKDIR
Allah SWT
Para ulama berbeda pendapat dalam mengartikan qadha dan takdir,
ada yang bertukaran antara satu ulama dan ulama lainnya
QADHA: ketentuan Allah sejak zaman azali (alam belum ada)
TAKDIR: realisasi dari qadha
Misalnya: menuruk qadha Allah besok kita mendapatkan rizki yang
banyak; pas rizki itu datang itulah takdir
Qadha dan takdir ada 2: baik (ni’mat) dan buruk (bencana) 21:35
sebagai UJIAN
Syukur dan Sabar
Apapun takdir yang menimpa kita harus ridho
Realisasi ridho menerima takdir
Takdir baik syukur
Takdir buruk sabar
Keduanya adalah sifat mu’min yang mengagumkan
ك
ِ س ذ ََا َِْل َحدٍ َّإِال لِلْمُؤ ْم ِنَ ْ عج َ َب ًا َِْل مْ ِر ا ل ْمُؤ ْم ِن ِ إَُِّ أ َم ْ َر ُه كُ لَّ هُخ َ ي ْرٌوَل َي
ض َّرا ءُصَ بَ َر َ ُشَك َر فََكاَُخ َ يْرً ا لَهُ َوإُِْ أ ََصابَ تْه َ ُإُِْ أ ََصابَ تْهُ سَ َّرا ء
َُف َكاَُخ َ يْرً ا لَه
Menakjubkan perkara orang beriman sebab segala keadaannya baik dan tidak mungkin terjadi yang
demikian melainkan bagi seorang mu’min: apabila mendapatkan kemudahan bersyukur maka itu
baik baginya, dan apabila ditimpa kesusahan bersabar maka itu baik baginya (HR. Muslim)
Allah Tidak Ditanya
Terhadap qadha dan takdir ini, kita dilarang keras
mempertanyakan kehendak Allah ini (protes)
Kenapa Allah tega berbuat begitu kepadaku?
Kenapa musibah ini bertubi-tubi menimpaku?
Bahkan ada yang menuduh Allah kejam terhadap dirinya
Padahal Allah berbuat sesuai dengan kehendaknya (85:16)
الْح قعِنَْد
َ كِلَمُة َِ
َاِن الَْجاِئِر
السلْط
ُّ
Medan Jihad
َِد
يِ جَهاُد اْ
ل banyak
ragamnya
َِ
مَلِ جَهاُد اْ
لق
لل َساِن
ِ جَهاُد اِ
َْل ِبِإْنَكاُر اْ
لق Paling RENDAH
Semboyan Kita
Apabila kita sudah memahami konsep jihad ini dan
melakukannya, maka berarti sudah memahami
semboyan kita:
س ِب ْيلُنَا
َ َ ِ َا
د
ُ اه ج ْ
ل
JIHAD JALAN KITA
Landasan Jihad
Landasan dalam kita berjihad adalah SYAHADAT ()ا َلشَّهَادَ ُة
Karena tidak ada artinya jihad yang tidak ikhlas
Ingat hadits yang menyebutkan 3 orang yang pertama dihisab:
mujahid, dermawan, dan qari’ (ahli Qur’an) ketiganya
masuk neraka karena jihad untuk disebut pahlawan, berderma
supaya disebut dermawan, dan mengajarkan ilmu dan Qur’an
agar disebut qari’-’alim
Ketika Rasulullah ditanya apa yang disebut fi sabilillah, maka
beliau menolak jihad karena ashabiyah (fanatisme) atau karena
ingin disebut pemberani, lalu bersabda, “Siapa yang berperang
untuk meninggikan kalimat Allah, itulah sabilillah.”
Kehidupan Mu’min () َحيَاةٌ ِل ْل ُم ْؤ ِم ِن
Jihad seharusnya menjadi sesuatu yang tidak terpisahkan dalam
kehidupan mu’min
Tingkatan kehidupan mu’min:
Sangatlah mudah bagi sebagian besar manusia untuk berkhayal.
Namun, tidak semua khayalan yang terbersit dalam benak bisa digambarkan
dalam bentuk kata-kata.
Banyak di antara yang sedikit ini bisa beramal,
namun sedikit sekali yang mampu mengemban amanat jihad yang begitu
berat yang melelahkan.
Mereka inilah para mujahid dan mereka itulah kelompok minoritas terpilih
dari para pendukung yang kadang-kadang bisa salah dalam melangkah dan
tidak sesuai dengan sasaran, manakala tidak mendapatkan penjagaan dari
Allah. Kisah Thalut barangkali bisa menjadi penjelas atas pernyataan saya ini
Kehidupan Mu’min = Jihadul Haq
الجهاد
قُّ ا ْل َح
إستمراريــَة
ِ ا َ ْل ِجــ َها ُد ِج ِديــَة
ا َ ْلعَـــ َم ُل
ْ َا َ ْلَق
ــــو ُل
ا َ ْل َخيَّـــا ُل
Sesungguhnya, medan perkataan berbeda dengan medan khayalan.
Medan amal juga berbeda dengan medan perkataan. Medan jihad
berbeda dengan medan amal. Medan jihad yang haq berbeda secara
kontradiktif dengan medan jihad yang bathil.
Berambisi Mati Syahid ()اَلش َِّه ْي ُد
Sa’ad dan ayahnya (Khaitsamah) sama-sama ingin bergabung
dalam Perang Badar
Rasulullah SAW memerintahkan agar salah seorang saja yang
ikut berperang
Akhirnya Sa’ad dan ayahnya membuat undian
Khaitsamah berkata kepada anaknya, “Memang salah seorang
di antara kita harus tinggal, maka bagaimana jika engkau saja
yang tinggal bersama istriku?”
Sang anak berkata, “Kalau bukan karena sorga, tentu
aku bisa menerima saran ayah. Tapi aku sangat
mengharapkan mati syahid.”
Dari Syahadat Menuju Syahid
Kehidupan mu’min itu terrangkai dalam untaian
yang indah antara syahadat dan syahid
Ia memulai dengan syahadat sehingga dirinya
ikhlas dan ittaba’ kepada Rasulullah SAW
Kehidupannya diisi dengan jihad total,
sehingga umurnya penuh berkah
Ia mengakhirinya dengan syahid di jalan Allah
Itulah gambaran indah seorang mu’min
Sifat-sifat Mu’min
Mu’min yang telah melakukan perdagangan dengan Allah memiliki
sifat-sifat yang disebutkan dalam 9:112
Sifat-sifat itu dalam bentuk isim fa’il yang menunjukkan bahwa sifat
مإلتَ ِص ق
itu melekat dengan dzatnya (َةُ ِبالذَ ا ِت ُ )ال ص فة
Ada 7 sifat:
1. (التَّائِبُ وَنyang bertobat)
2. (الْعَاِبُد وَنyang beribadah)
3. (الْحامُِد وَنyang
َ memuji Allah)
4. (السَّاِئُ ح وَنyang melawat)
ك
5. َّا جُد وَنِ(الَّرِاُع وَن السyang rukuk, yang sujud)
6. ْ( اْلyang menyuruh berbuat makruf dan
َمُِر وَن ِبالَْم ْعُر وِ فَ والنَّاهُ وَنعَنِالْمَُنْ كِر
mencegah berbuat mungkar)
7. (yang memelihara hukum-hukum Allah)
َ ُ( التَّا ِئبYang Bertobat)
ُو
Orang yang kembali kepada Allah sambil meminta
ampunan atas dosa mereka
Tobat adalah
perasaan menyesal atas perbuatan masa lalu
bertawajjuh kepada Allah pada usia yang masih ada
menahan diri dari dosa, dan
beramal sholeh sebagai realisasi tobat
Maka tobat adalah penyucian, pembersihan,
penyerahan diri kepada Allah dan kesholehan
َ ( ا ْلعَا ِبدYang Beribadah)
ُُو
Yang menghadap kepada Allah semata dalam beribadah
dan menyembah, sebagai pengakuan atas
rububiyahNya
Sifat ini tertanam dalam jiwa mereka dengan
diterjemahkan oleh ritus-ritus yang mereka lakukan
Diterjemahkan oleh tawajjuh kepada Allah semata
dalam segala amal ibadah, ucapan, ketaatan, dan
mengikuti ajaranNya
Ia adalah pengakuan atas uluhiyah dan rububiyah
kepada Allah dalam bentuk praktikal dan realistis
ِ ( ا ْل َحYang Memuji Allah)
َ امد
ُُو
Mereka yang hatinya penuh dengan pengakuan nikmat yang
diberikan Allah, dan lidahnya selalu memberikan pujian kepada
Allah pada waktu senang maupun sulit
Pada waktu senang adalah untuk bersyukur atas kenikmatan yang lahir
Sedangkan, dalam kesulitan adalah untuk memuji Allah atas
rahmatNya yang terkandung dalam cobaan itu
Pujian kepada Allah bukanlah pujian pada kesenangan saja, namun
juga pujian bagiNya pada saat kesulitan, ketika hati orang yang
beriman menyadari bahwa Allah Yang Maha Penyayang dan
Mahaadil tak mungkin memberi cobaan kepada orang yang
beriman, kecuali untuk kebaikan yang Dia ketahui, sejauh apa pun
hal itu tersembunyi dari pengetahuan sang hamba
َ سا ِئ ُح
ُو َّ ( الYang Melawat)
Ada beberapa penafsiran:
Orang yang berhijrah
Para mujahid
Orang yang pergi jauh untuk menuntut ilmu
Orang-orang yang berpuasa
Termasuk juga orang-orang yang tafakkur terhadap ciptaan
Allah dan sunnah-sunnahNya seperti pada 3:190-191
Bukan untuk sekedar merenung dan mengambil ibrah, tapi
untuk membangun kehidupan dan memakmurkan nya setelah
itu, di atas pemahaman ini
ك
َُ(ا لرَّ ِا عُ وَُ ا لس َِّاجدُ وYang Rukuk, Yang Sujud)
Mereka yang mendirikan shalat dan berdiri dalam shalat
Hal itu seakan menjadi sifat permanen mereka, dana seakan-
akan ruku’ dan sujud itu menjadi karakter pembeda bagi
mereka dibanding orang-orang lain
Mereka seperti yang digambarkan sebagai pengikut
Muhammad SAW (48:29)
Kelak mereka akan mudah untuk bersujud di hadapan Allah
kelak di akhirat nanti, di saat mereka yang tidak terbiasa sujud
kakinya kaku tidak dapat ditekuk (68:42-43)
َْن ا
لُمْنَكِر ِلَمْعُر و ِفَ والنَّاُه وَنع َِ
ْمُر وَن ِبا ْا
ْل
(Yang Menyuruh Berbuat Makruf dan
Mencegah Berbuat Mungkar)
Saat daulah Islam masih berdiri, maka amar ma’ruf nahi
munkar dengan mencermati kesalahan dan penyimpangan dari
manhaj Allah dan syari’atNya
Saat ini maka AMAR MA’RUF:
Usaha-usaha untuk mengkonsolidasikan, mengkoordinasikan, dan
memobilisasi sumber-sumber positif konstruktif dalam Jamaah, umat,
bangsa dan kemanusiaan untuk produksi kebajikan bagi kedamaian
NAHI MUNKAR
Bekerja secara sistematik mempersempit, memarjinalisasi dan
meminimalisasi ruang gerak kemungkaran dan efeknya, sehingga
perannya rendah
(Yang Memelihara
Hukum-hukum Allah)
Dalam masa ketiadaan pemerintahan Islam, maka menjaga
hukum-hukum Allah diarahkan kepada menjaga syari’at Allah
selain hudud (hukum pidana)
Jadi kita arahkan kepada menjaga akidah, ibadah, dan
muamalah
Kemudian tetap berupaya secara tarbawi maupun siyasi
(politik) untuk mencapai kekuasaan sehingga
Memiliki landasan yang kokoh sebagai masyarakat Islam
Memiliki kemampuan untuk memimpin bangsa
Mampu mengelola penerapan syariatNya secara cerdas dan
bijak
َ َ نح ِّقي ُنق َم نعنَى
َّ ال
ِش َهداََََي ِّن
Realisasi Makna Syahadatain (2)
) َ َ (A 9 – 2نح ِّقي ُنق ال َّ
ش َهداََََي ِّنِ
هللاُ قَ ْ
ص ُد ا ْل َحيَا ِة
سَالَ ُم ا َ ِْل ْ ج ا ْل َحيَا ِة ِم ْن َها ُ ت َ ْو ِح ْيـ ُد هللاِ ا َ ِْل ْق َر ُ
ار ش َها َدةُ
اَل َّ
س ْو ُللر ُا َ َّ ا َ ْلَقُد َْوةُ ِفي ا ْل َحيَا ِة
َر َجا ُء َر ْح َم ِة هللاِ
صة ُ
لنيَّةُ ا َ ْل َخا ِل َ
اَ ِ س ِل ْي َمةُ
ا َ ْلعَ َِق ْي َدةُ ا َل َّ ب هللاِف ِعَقَا ِ َخ ْو ُ س ِل ْي ٌم قَ ْل ٌ
ب َ
ا َ ْل َح َركَةُ َوا ْل ِج َها ُد َم َحبَّـةُ هللاِ
اَل َّدع َْوةُ َوالت َّ ْر ِبيَّةُ
ت َ َدبُّ ُر ا ْلَقُ ْر ِ
آُ
ا َ ْل ِم ْن َها ُ
ج ا َل َّ
ص ِح ْي ُح ا َ ْل ِف ْك ُر ا َ ِْل ْ
سَالَ ِم ُّي اَلتَّفَك ُُّر فِي ا ْلك َْو ُِ ع َْق ٌل ذَ ِك ٌّي
َ
ت ِذ ْك ُر ا ْل َم ْو ِ
Realisasi Syahadatain
Pada materi sebelumnya disampaikan bahwa realisasi
syahadatain adalah adanya hubungan yang kuat antara seorang
mu’min dan Allah SWT
Hubungan itu meliputi:
Hubungan cinta
Hubungan perniagaan
Hubungan kerja
Dalam materi ini akan dibahas realisasi syahadatain dari sisi
pribadi yang mengikrarkan syahadat kondisi pribadi yang
dapat merealisasikan syahadatain
رَ ْ
ُ )ا َ ِْل
Syahadat adalah Proklamasi (ار ق
Syahadat yang kita ucapkan adalah proklamasi akan jatidiri kita
sebagai muslim dan mu’min
Proklamasi ini akan mudah disampaikan di tengah masyarakat
yang menghormati aturan-aturan Islam
Tapi di tengah masyarakat yang jauh dari Islam menjadi lebih
sulit, karena akan terasa aneh
Di tengah negara non-muslim akan lebih sulit lagi, karena bisa
berakibat terbatasinya gerak langkah dalam kehidupannya
Pernyataan: ُو ْ ش َهدُوا ِبأَنَّا ُم
َ س ِل ُم ْ اsaksikanlah bahwa
sesungguhnya kami muslim! (3:64) menjadi tantangan
berat bagi yang menyatakannya
Proklamasi Keesaan Allah ()ت َ ْو ِح ْيـ ُد ِهللا
Proklamasi yang kita sampaikan adalah tentang keesaaan Allah
(ِ)ت َ ْو ِح ْيـ ُد هللا, tidak ada sekutu bagi Allah
Tidak saling menuhankan sesama manusia dengan
menghalalkan yang diharamkan Allah dan mengharamkan yang
dihalalkan Allah (9:31)
Tidak menuhankan hawa nafsunya (25:43, 45:23) sehingga
menganggap suatu keharusan suatu tindakan ma’siyat
Lihatlah bagaimana para artis melakukan adegan-adegan
yang dilarang syari’at dengan dalih tuntutan skenario
skenario sudah menjadi kitab suci para artis
Tiga Tuntutan Tauhid
Jika seorang mentauhidkan Allah, maka sudah seharusnya
memenuhi tuntutannya
Sasaran hidupnya ( حيَا ِةَ ص ُد ا ْلْ َ )قadalah Allah 6:162
Pedoman hidupnya ( حيَا ِة َ ج ا ْلُ )م ْن َها
ِ adalah Islam 6:153
Teladan hidupnya (حيَا ِةَ )ا َ ْلَقُد َْوةُ فِي ا ْلadalah Rasulullah SAW
33:21
Apakah diri kita sudah memenuhi tuntutan ini?
Perhatikanlah kisah Abud-Dahdah ketika turun surat Al-hadid
ayat 11: “Siapakah yang mau meminjamkan kepada Allah pinjaman
yang baik, maka Allah akan melipat-gandakan (balasan) pinjaman
itu untuknya, dan dia akan memperoleh pahala yang banyak”
Abud-Dahdah
Ketika ayat itu turun ia berkata, “Wahai Rasulullah, apakah
memang Allah menginginkan pinjaman dari kita?”
“Benar, wahai Abud-Dahdah.”
“Kalau begitu, ulurkan tangan engkau,” kata Abud-Dahdah sambil
memegang tangan beliau, lalu dia berkata lagi, “Aku meminjamkan
kebun milikku kepada Rabbku.”
Padahal kebunnya ditumbuhi 900 pohon korma
Dia berjalan menuju kebunnya dan mendapati istri dan keluarganya
di sana, lalu berkata, “Wahai Ummud-Dahdah!”
“Aku mendengar suaramu,” jawab istrinya
“Keluarlah dari kebun ini, karena aku telah meminjamkannya
kepada Allah.” (HR. Abu Ya’la dan Thabrani)
Hati dan Pikiran
Jika kita memenuhi tuntutan tauhid tersebut, maka kita akan
menjadi pribadi yang memiliki
Hati yang bersih (س ِل ْي ٌم
َ ب ٌ )قَ ْل
Pikiran yang cerdas (ي ٌّ ع َْق ٌل ذَ ِك
َ )
Inilah pribadi yang sempurna (insan kamil) 2:208
Hati yang bersih menjadi syarat masuk sorga (26:89, 37:84)
Ini adalah hati orang beriman, karena hati orang kafir dan
munafik adalah hati yang sakit (2:10 ض ٌ ) ِفي قُلُو ِب ِه ْم َم َر
Pikiran orang beriman juga cerdas (3:190) Allah
menyebutnya dengan ulul albab, ulun nuha, ulul ilm
Sedangkan pikiran orang kafir tidak berfungsi baik (67:10)
Mengharap Rahmat Allah ( َر َجا ُء َر ْح َم ِة
)هللا
ِ
Hati yang bersih (sehat) adalah hati yang selalu
mengharapkan rahmat Allah SWT ()رجا ء ُ َر ْحمَ ِة ِهللا ََ
Ia menyadari bahwa dirinya penuh dengan kelemahan
dan keterbatasan, sedangkan Allah memiliki segalanya
dan rahmatNya sangat luas, maka ia selalu berharap
agar mendapatkan rahmat Allah
7:156 شْي ٍء ِ َو َر ْح َم تِي َو ayat yang besar
َ س عَتْ ُ َّكل
peliputan dan keumuman maknanya
Sama dengan doa malaikat penyangga ‘arsy (40:7):
شْي ٍء َر ْحمَ ًةوَ عِلْمً ا
َ س عْتَ ُ َّكل
ِ َرب َّ ن َا َو
Rahmat Allah yang Luas
Keluasan rahmat Allah digambarkan bahwa 1% saja
dari semua rahmatNya telah membuat semua makhluk
saling mengasihi, hewan liar sayang kepada anak-
anaknya, dan burung saling mengasihi
99% rahmat Allah akan diberikan pada hari kiamat
4:104 perbedaan mu’min dan kafir adalah bahwa
mu’min mengharapkan rahmat Allah yang tidak
diharapkan oleh orang kafir ( َو تَرْ ُجوَُ م ِن َ ََِّّللا م َا َال
ََُ)ي ْ ُرجو
Sesungguhnya, semua manusia bisa masuk sorga pun
ِ ف ِعَقَا
Takut Hukuman Allah (ب ِهللا ُ ) َخ ْو
Hati yang bersih adalah hati yang takut kepada hukuman Allah
SWT yang sangat pedih (13:21, 17:57, 76:7)
17:57 terkumpul antara raja’ dan khauf: َُوي َخا ف ُو
َ َ َُ َويرْ ُجوَُ َر ْح َم َته
ُعذ َا َبه
24:37 kriteria Rijalur Rabbani
ْ ارةٌ َو َال بَ ْي ٌع ع
َن ِذ ْك ِر َّ َِّللا ِ ( َال ت ُ ْل ِهtidak dilalaikan oleh perniagaan dan
َ يه ْم ِت َج
tidak (pula) oleh jual beli dari mengingat Allah)
َّ ( َوإِقَ ِام الmendirikan sembahyang)
ص ََال ِة
الزكَا ِة َّ اء ِ َ( َوإِيتmembayarkan zakat)
ارُ ص َ وب َو ْاْلَ ْبُ ُب فِي ِه ا ْلَقُل َ ُ( يَ َخافMereka takut kepada suatu hari
ُ َّوُ يَ ْو ًما تَتََقَل
yang (di hari itu) hati dan penglihatan menjadi guncang)
25:65-66 ciri Ibadurrahman: berdoa minta dijauhkan dari adzab
Mencintai Allah () َم َحبَّـةُ ِهللا
Hati yang bersih adalah hati yang mencintai Allah di atas
segala-galanya (2:165)
Yang demikian itu karena mereka
Cinta kepada Allah
Ma’rifah kepadaNya
MengagungkanNya
MengesakanNya
Sama sekali tidak menyekutukanNya dengan sesuatu pun,
melainkan hanya menyembahNya semata
Bertawakkal kepadaNya
Kembali kepadaNya dalam segala urusan
AKAL YANG CERDAS (ع َْق ٌل ذَ ِك ٌّي
َ )
Seorang mu’min yang telah bertauhid pasti memiliki
pikiran yang cerdas
Perhatikanlah perkembangan ilmu pengetahuan
sebelum Islam
Ilmu pengetahuan hanya sebatas teori-teori dan
filsafat-filsafat tanpa pembuktian ilmiah
Di tangan umat Islam, iptek kemudian berkembang
dengan pesat dan para ulama-ilmuwan menjadi
pelopor iptek
Kenapa bisa demikian?
ِ )ت َ َدبُّ ُر ا ْلَقُ ْر
Mentadabburi Al-Qur’an (ُآ
Kecerdasan mu’min karena mentadabburi (merenungkan) al-
Qur’an
Al-Qur’an adalah
Sumber ilmu pengetahuan
Kitab berisi berita masa lalu dan akan datang
Petunjuk hidup manusia
ِ َما فَ َّر ْطنَا فِي ا ْل ِكت َا
Segala hal ada di dalam al-Qur’an (6:38 ب ِم ْن
ٍ)ش َْيء
Dengan turun secara berangsur-angsur, maka pengetahuan
mu’min pun terus bertambah mantap (25:32)
Hasil-hasil Tadabbur
Para ulama mentadabburi al-Qur’an, maka keluarlah produk-
produk ilmu dalam berbagai bidang
Ilmu bahasa Arab: Nahwu, Sharaf, Balaghah (Bayan, Ma’ani, dan Badi’)
Ilmu-ilmu al-Qur’an: asbabun-nuzul, nasikh-mansukh, makkiyah-
madaniyah, dll
Tafsir-tafsir al-Qur’an: Ath-Thabari, Al-Qurthubi, Ibnu Katsir, Fii
Zhilalil Qur’an, dll
Ilmu tafsir: jenis-jenis tafsir, para mufassir, perbedaan makna, dll
Ilmu fiqh, ushul fiqh, ilmu psikologi, kimia, fisika, astronomi,
kedokteran, dll
Sekarang ini karena kurang tadabbur, maka produk-produk iptek
dari umat Islam mandeg
Tafakkur Alam Semesta (ُِ )اَلتَّفَ ُّك ُر ِفي ا ْل َك ْو
Tafakkur alam semesta juga diperintahkan oleh Al-Qur’an
Gabungan antara tadabbur al-Qur’an dan tafakkur alam
semesta menciptakan kekuatan yang dahsyat
Umat Islam selama berabad-abad (13 abad) menjadi GURU
ALAM SEMESTA (ستَا ِذيَّةُ ا ْلعَالَ ِم
ْ ُ )أ
Saat itu tidak ada dualisme ilmu: umum dan agama, atau
dualisme gelar: ulama dan ilmuwan keduanya menyatu
secara menciptakan harmoni dalam masyarakat Islam
Sekarang?
Ilmuwan berarti bodoh agama atau ulama berarti bodoh iptek,
manajemen, dan kejiwaan manusia!
ِ ) ِذ ْك ُر ا ْل َم ْو
Ingat Mati (ت
Mu’min yang cerdas juga mu’min yang selalu ingat mati
memiliki pandangan kedepan yang sangat jauh: alam kubur
dan akhirat
Ini standar kecerdasan menurut Islam dan secara logika juga
demikian
ِ ع ِم َل ِل َما بَ ْع َد ا ْل َم ْو
ت َ َاُ نَ ْف
َ سهُ َو ُ ا ْل َك ِي
َ س َم ْن د
Orang yang cerdas adalah orang yang mampu mengendalikan dirinya
dan beramal untuk kehidupan sesudah mati
(HR. Tirmidzi)
Aqidahnya Bersih (ُس ِل ْي َمة
َّ )ا َ ْلعَ َِق ْي َدةُ اَل
Kalau hatinya bersih, maka akidahnya bersih
Oleh karena itu, para ulama mendefinisikan “qalbun salim”:
Bersih dari keyakinan yang kotor dan kemusyrikan
Pemiliknya mengetahui bahwa Allah adalah hak, dan hari
kiamat pasti terjadi tiada keraguan padanya, serta bahwa
Allah akan membangkitkan semua makhluk dari kuburnya
Hati yang bersyahadat
Hati yang bersih dari bid’ah dan mantap serta tenang
dengan sunnah
ْ )ا َ ْل ِف ْك ُر ا َ ِْل
Pemikiran yang Islami (سَالَ ِم ُّي
Pemikiran yang cerdas dengan mentadabburi al-Qur’an,
tafakkur terhadap alam semesta, dan ingat mati adalah
pemikiran atau ideologi yang Islami
Islam sebagai sebuah ideologi berfungsi sebagai
Ide atau gagasan: masyarakat ideal (khairu ummah) 3:110
Keyakinan atau utopi: memberikan spirit, motivasi, dan
militansi untuk mencapai ide yang dicita-citakan
Islam membingkai semua pemikiran seorang yang telah
bersyahadat (2:138 dicelup dengan celupan Allah)
Niat yang Murni (ُصة
َ لنيَّةُ ا َ ْل َخا ِل
ِ َ )ا
Akidah yang bersih menghasilkan niat yang murni atau ikhlas
Ini menjadi awal segala sesuatu, terutama amal-amal sholeh
Jika ini rusak, maka rusaklah seluruh amalnya yang semula
semangat menjadi lelet dan berpangku tangan (qu’ud)
ِ َ َساِد اِ إلْبِت د
َاء نفْم َْْعَد ا
ِ لُمَجاَهَدِة َتَْرةُ بَْ
لفا
Kelesuan sesudah mujahadah (bersemangat) timbul
karena adanya kerusakan pada langkah pertama
ُ )ا َ ْل ِم ْن َها
َّ ج اَل
Manhaj yang Benar (ص ِح ْي ُح
Pemikiran yang Islami mampu merumuskan panduan dan
ُ )ا َ ْل ِم ْن َها
َّ ج اَل
pedoman yang benar (ص ِح ْي ُح
Panduan dan pedoman yang benar ini akan menuntun umat
Islam dalam bertindak sehingga menghasilkan tindakan yang
benar
Seorang dokter perlu panduan dalam mendiagnosis penyakit
pasien, kemudian memutuskan obat yang mesti diminum,
serta memberikan aturan minumnya agar pada waktu yang
diprediksi si pasien bisa sembuh dari penyakitnya
Islam memiliki manhaj yang lengkap dalam berbagai bidang
kehidupan: akidah, akhlak, sosial, politik, budaya, pendidikan,
iptek, dll
Amal Islami
Dengan bekal niat yang ikhlas dan minhaj yang benar, mu’min
yang bersyahadat melakukan berbagai aktivitas Islam (amal
Islami):
Dakwah (ُ)اَل َّدع َْوة
Tarbiyah (ُ)الت َّ ْر ِبيَّة
Harakah (ُح َركَة َ )ا َ ْل
Jihad ()ا ْل ِج َها ُد
Jadi orang yang sudah bersyahadat seharusnya aktif (menjadi
aktivis) dalam keempat amal Islami tersebut
Bersyahadat tapi pasif, syahadatnya tertolak!
َل
اَلصِبإغَُةَ وِا إِن قَ َل ُب
س ْو ُل هللاِ
ُم َح َّم ٌد َر ُ الَ إِلَهَ إِالَّ هللاُ
ا َ ْل َم َحبَّةُ
سالَةَ إِالَّ َما َجا َء ِب ِه ُم َح َّم ٌد
الَ ِر َ الَ َم ْعبُ ْو َد إِالَّ هللاُ
ضى ا َ ِلر َ
ا َ ِالتِبَا ُ
ع ا َ ِْل ْي َم ُ
اُ ا َ ِْل ْخَالَ ُ
ص
لص ْبغَةُ اَ ِ
با َ ِال ْن َِقَالَ ُ
سلُ ْو ِك ُّي
اَل ُّ ي اَل ُّ
شعُ ْو ِر ُّ ا َ ْل ِف ْك ِر ُّ
ي ا َ ِال ْعتَِقَا ِد ُّ
ي
اَلش َّْخ ِصيَّةُ
سَالَ ِميَّةُا َ ِال ْ
ا َ ْلَقَ ِي َمةُ
Syahadatain
Syahadatain
ول
أشهد أُ الإ له إال هللا و أشهد أُ محمدا رس هللا
َّ الmengandung 3 makna:
ش َهداََة = أشهد
ُ َ)اَ ْ ِْل ْعَال
Pernyataan (ُ
Sumpah (س ُم َ َ)اَ ْلَق
Janji ()ا َ ْلعَ ْه ُد
ُ الَ إِلَهَ إِالَّ هللا ُ( الَ َم ْعبُ ْو َد إِالَّ هللاtidak ada yang disembah kecuali Allah)
hasil akhirnya adalah IKHLAS
ُ ُم َح َّم ٌد َر سالَةَ ِإالَّ َما َجا َء ِب ِه ُم َح َّم ٌد
ِس ْو ُل هللا َ ( الَ ِرtidak ada risalah kecuali
yang datang dari Muhammad SAW) karena itu kita mesti ITTIBA’
(mengikuti) Rasulullah SAW
Cinta (ُ)ا َ ْل َم َحبَّة
Syahadat adalah komitmen dalam hati untuk loyal (setia) kepada Allah
dan RasulNya
Kesetiaan itu tidak akan wujud kecuali dengan adanya CINTA
Semakin besar cintanya semakin kuat kesetiaannya
Allah SWT dan RasulNya pun menuntut orang yang beriman untuk
mencintai Allah dan RasulNya lebih dari yang lainnya lebih dari
cintanya kepada
Bapak-bapaknya, saudara-saudara, istri-istri, kaum keluargamu, harta
kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri
kerugiannya, dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai (9:24)
ُّ ( َو َّ َِّللا َْلَ ْنتَ أَ َحdemi Allah,
ِ ب ِإلَ َّي ِم ْن نَ ْف
Diri sendiri: Umar berkata, سي
engkau benar-benar lebih aku cintai daripada diriku, HR. Bukhari)
َ )ا َ ِلر
Ridho (ضى
Cinta menimbulkan kerelaan terhadap yang dicintai
Ia ridho kepada
Allah sebagai Rabb
Islam sebagai agama
Muhammad SAW sebagai nabi dan rasul
Ridho kepada Allah berarti ridho terhadap apa yang
dikehendaki Allah
Terhadap diri kita (musibah): sabar dan syukur
Terhadap alam semesta (sunnatullah)
Dari diri kita (melaksanakan syari’at)
Ridho kepada Islam
Ridho kepada Islam sebagai agama berarti meyakini dengan seyakin-
yakinnya bahwa Islam adalah sistem yang menyeluruh, yang menyentuh
seluruh segi kehidupan.
Ia adalah
negara dan tanah air
pemerintah dan umat
akhlak dan kekuatan
kasih sayang dan keadilan
peradaban dan undang-undang
ilmu dan peradilan
materi dan kekayaan alam
penghasilan dan kekayaan
jihad dan dakwah
pasukan dan pemikiran
sebagaimana juga ia adalah aqidah yang lurus dan ibadah yang benar
tidak kurang dan tidak lebih.
Ridho kepada Rasul SAW
Ridho kepada Muhammad SAW sebagai nabi dan rasul berarti
kita mesti
Mengimaninya
Mencintainya
Mengagungkannya
Menolongnya dan membelanya
Mencintai orang yang dicintainya
Menghidupkan sunnahnya
Memperbanyak shalawat kepadanya
Mengikuti manhajnya
Mewarisi risalahnya
ُ )ا َ ِْل ْي َم
Iman (ُا
Kalau sudah ridho kepada Allah, Islam dan Rasul, maka berarti
kita telah menjadi MU’MIN TULEN
Keadaannya bisa timbal-balik: mu’min sejati tentu akan ridho
terhadap mereka semua
Iman yang disertai ridho inilah yang akan menghasilkan
manisnya iman:
سَالَ ِم ِدينًا
ْ اْل َّ اُ َم ْن َر ِض َي ِب
ِ اّللِ َربًّا َو ِب ِ اْل ْي َم َ ذَا
ِ ق َط ْع َم
ًسوالُ َو ِب ُم َح َّم ٍد َر
“Telah merasakan lezatnya iman seseorang yang ridha Allah sebagai
Rabbnya, Islam sebagai dinnya dan Muhammad sebagai Rasulnya.”
(HR. Muslim)
Celupan (ُلص ْبغَة
ِ َ )ا
Keimanan yang kuat akan menjadikan seorang rela dicelup
dengan celupan Allah (ِ)ص ْبغَةُ هللا
ِ 2:138
Dirinya, luar-dalam, dicelup dengan celupan Allah sehingga
memiliki warna sesuai dengan warna yang dikehendaki Allah
Tentu ini berbeda sekali dengan orang yang dicelup dengan
celupan lain: kapitalisme, sosialisme, yahudi, nasrani, hindu,
budha, dll
Dan celupan Allah adalah sebaik-baik celupan sebaik-baik
warna yang dihasilkan: generasi yang unik, umat yang terbaik
ُ َ)ا َ ِال ْن َِقَال
Perubahan (ب
Setelah dicelup dengan celupan Allah, maka terjadilah
perubahan warna pada diri mu’min
Begitulah yang terjadi pada para sahabat, ketika mereka masuk
Islam, bersyahadat, maka terjadi perubahan yang mencolok
pada diri mereka antara sebelum dan sesudah Islam
Para tukang sihir Raja Fir’aun pun berubah saat masuk Islam
Tunduk kepada Nabi Musa AS (7:120)
Iman kepada Allah (7:121)
Kokoh ketika mendapatkan ancaman (7:123-126)
دِ اَ
ُّ )ا َ ِال ْع ِتَق
Perubahan Keyakinan (ي
Keyakinan pada tauhidullah tanpa syirik
Keyakinan yang kokoh seperti pohon yang baik (14:24)
Keyakinan yang mendalam seperti akar yang menghunjam ke bumi
Keyakinan yang membuat tenang dan tenteram jiwanya
Keyakinan tanpa disertai keraguan dan kebimbangan sedikit pun
Itulah yang membuat
Bilal bertahan dalam siksaan Umayyah
Sumayyah dan Yasir tetap pada keyakinannya sampai gugur di jalan
Allah
Suhail ar-Rumi rela meninggalkan harta bendanya yang telah
dikumpulkan demi hijrah ke Madinah
Perubahan Pemikiran (ي
ُّ ر
ِ ْ
ك ف
ِ ْ
ل َ )ا
Pemikiran jahiliyah diluruskan menjadi pemikiran Islam
Pemahaman tentang iman (49:14-15)
Hakikat kebajikan dan ketakwaan (2:177)
Ujian keimanan menuju sorga (29:1-3, 3:142, 2:214)
Hakikat mati syahid (2:154, 3:169)
Asas perubahan: perubahan ruhiyah, bukan materi (13:11)
Kebahagiaan dan kerugian (3:185, 23:1-2, 87:14-15, 39:15)
Pandangan terhadap wanita: wanita bukan setan (30:21)
Gelap dan terang: bukan karena dua tuhan (6:1, 78:10-11, 28:72)
Diterimanya amal (hadits niat dll)
Hakikat kaya, miskin, kekuatan, standar keutamaan, kerusakan standar
dalam banyak hadits
Perubahan Perasaan (ي ُّ )اَل
ُّ شعُ ْو ِر
Perasaannya pun sudah tercelup dengan celupan Islam
Mendukung dan memusuhi
Marah dan ridho
Cinta atau benci
Rindu, kasih sayang, harap dan cemas
Islam menentang perasaan
Fanatisme (ashabiyah)
Dendam
Perasaan marah kepada kemungkaran tanpa berbuat apapun
menjadi tolak ukur terakhir keberadaan iman pada diri seseorang
menjadi penghalang dari adzab (11:117)
Perubahan Perilaku (سلُ ْو ِك ُّي
ُّ )اَل
Perilaku = tindak tanduk
Sistem perilaku dalam Islam dilandasi oleh akidah yang bersih
Jauh dari perilaku setan: tukang tipu
Jauh dari perilaku binatang:
Binatang buas: pemarah seperti anjing (7:176)
Binatang ternak yang memperturutkan syahwatnya (7:179, 47:12)
Seorang laki-laki tidak boleh meniru-niru perilaku wanita, dan
sebaliknya (HR. Ahmad)
Tidak boleh menyerupai perilaku orang kafir ( شبَّهَ ِبَقَ ْو ٍم
َ َ َم ْن ت
)فَ ُه َو ِم ْن ُه ْمHR. Abu Dawud
Pribadi Muslim (ُسَالَ ِميَّة
ْ )اَلش َّْخ ِصيَّةُ ا َ ِال
Jika sudah terjadi perubahan pada
Keyakinannya menjadi keyakinan tauhid
Pemikirannya
Perasaannya
Perilakunya
Maka berarti telah terbentuk kepribadian Islam
()ا َلشَّخْص ِي َُّة ِاَال ْسَالَم ِ ي َُّة
Jadi untuk membentuk pribadi Muslim harus dimulai
dari syahadatain
Nilai (ُ)ا َ ْلَقَ ِي َمة
Pribadi Muslim inilah pribadi yang bernilai, bermutu di mata Allah
dan RasulNya serta umat Islam semuanya
Pribadi yang berkualitas inilah yang akan membawa Islam pada
kejayaannya (24:55)
Menjadi khalifah (penguasa) di muka bumi dengan membawa rahmat
bagi semesta alam
Tamkin (kekokohan) dalam agama di atas agama-agama lainnya
Menghadirkan rasa aman sehingga perempuan bisa bepergian tanpa
mahram tanpa ada gangguan apapun
Semua manusia beribadah kepada Allah tanpa syirik
Kenyataannya, musuh-musuh Islam juga memiliki tentara-tentara
yang berkualitas juga kalau kita tidak berkualitas, kalah!