Anda di halaman 1dari 22

PENGKAJIAN KEPERAWATAN DASAR PROFESI

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN NEPHROLITHIASIS

Di Ruang : Nusa Indah RSUD Panembahan Senopati Bantul

Tanggal Masuk RS : 24 Oktober 2021


No. Registrasi : 37-63-00
Tanggal Pengkajian : 25 Oktober 2021
Diagnosa Medis : Nephrolithiasis

• IDENTITAS PASIEN

Nama : Tn. M
Jenis |Kelamin : Laki-laki
Umur : 58 Tahun
Pendidikan : S1. Sarjana Pendidikan
Agama : Islam
Pekerjaan : Guru
Status Perkawinan : Menikah
Alamat : Gedongan Yogyakarta

• KELUHAN UTAMA
Pasien mengatakan sulit buang air kecil dan terasa nyeri saat buang air kecil
• RIWAYAT KESEHATAN SEKARANG
• Provacative/Paliative :
Nyeri datang pada saat BAK dan hilang ketika diistirahatkan.
• Quantity/quality :
Rasanya seperti di sayat-sayat
• Region
Terasa sakit di genetalia
• Severrity :
Score nyeri yang dirasakan pasien 5-6
• Time :
Hilang timbul
• RIWAYAT KESEHATAN DAHULU
• Riwayat Penyakit:
Sudah pernah di operasi 4 tahun yang lalu
• Riwayat Pengobatan :
Tidak ada
• Riwayat Operasi :
Sudah pernah operasi ginjal
• Alergi :
Tidak ada
• Imunisasi:
Tidak ada
• RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA
Keluarga pasien mengatakan tidak memiliki penyakit keturunan
• RIWAYAT OBSTETRIK
No Umur Riwayat Kondisi Penolong
Kehamilan Persalinan Nifas
Anak
- - - - - -
G: P: A: HPHT: TTP:

• POLA KEBIASAAN SEHARI-HARI


• Nutrisi :
Jenis makanan : korbohidrat
Frekuensi : 3 kali/perhari
Habis berapa porsi : 3 porsi
Makanan kesukaan : apa aja suka
BB: 68 Kg TB: 170 IMT: 23,5
Nausea/Vomitus : tidak ada
Minum : air putih
Jenis Minum : air putih
Jumlah : 5-8 gelas/ hari

• Aktivitas dan Latihan


ADL 0 1 2 3 4 Keterangan
Makan/Minum √ 0 : mandiri
Toileting √
1 : dengan alat bantu
Berpakaian √
Mobilisasi dari tempat tidur √ 2 : dibantu orang lain
Berpindah √ 3 : dibantu orang lain dengan
Ambulasi √
alat
4 : tergantung total

Keterangan :
• Istirahat dan Tidur
Kebutuhan Istirahat : 2- 5 jam / hari karena sering terbangun ketika nyerinya
timbul

Kebutuhan Tidur : 6-8 jam / hari


• Eliminasi

BAB :
Pola BAB : Pasien mengatakan nyeri saat BAK, bernanah dan
berdarah
Karakter feses :-
Riwayat Perdarahan : tidak ada
BAB terakhir : 3 hari yang lalu
Diare : Tidak ada
BAK :
Pola BAK : Tidak teratur
Karakter Urine : keruh
Nyeri/Kesulitan : Nyeri saat BAK
Penggunaan Diuretik : ada
• Personal Hygiene /Perawatan Diri
Kebersihan Tubuh :
- Klien terlihat bersih dan rapi, setiap pagi mandi dengan washlap dibantu oleh
keluarga.
Kebersihan Gigi dan mulut :
- Mukosa bibir kering
- Warna bibir pucat
- Tidak ada bau mulut
Kebersihan kuku :
- Kuku terlihat bersih
- Tidak ada yang panjang

• RIWAYAT PSIKOSOSIAL
• Persepsi dan Pemeliharaan kesehatan
Pandangan terhadap kesehatan : Klien mengatakan bahwa sehat itu sebagai nikmat dari
Tuhan
Harapan terhadap penyakit : Ingin cepat sembuh agar bisa beraktivitas kembali
Sikap terhadap pengobatan/perawatan : Klien terlihat kooperatif
• Konsep Diri

Harga diri
- Sedikit minder karena tidak bisa beraktivitas seperti biasa

Ideal diri
- Klien mengatakan ingin cepat sembuh dari penyakitnya

Peran diri
- Klien mengatakan merasa sudah cukup dengan dirinya yang sekarang

Gambaran diri
- Klien mengatakan merasa sudah cukup dengan dirinya yang sekarang

Identitas diri
- Masih mengenal identitas dirinya sebagai hamba tuhan

• Peran dan Hubungan Sosial


Tinggal bersama :
- Keluarga (istri dan anak)
Hubungan dengan keluarga :
- Hubungan pasien dengan keluarga baik
Hubungan dengan tetangga/masyarakat :
- Hubungan pasien dengan tetangga/masyarakat baik
Orang yang membantu perawatan di RS :
- Istri

Hubungan dengan keluarga dan tetangga selama di RS :


- Hubungan keluarga dan tetangga selama di RS baik akan tetapi saat di rumah
sakit pasien tidak bisa bertemu dengan keluarga lengkap dan tetangga.
Hubungan dengan teman sekamar/pasien lain :
- Hubungan dengan teman sekamar/pasien lain baik
Hubungan dengan dokter/perawat/tim kesehatan di RS:
- Baik
• Spiritual
Jenis ibadah :
- Sholat
Frekuensi beribadah :
- 5 waktu dalam sehari
Cara beribadah :
- Tidak melakukan ibadah dengan semampu pasien karna pasien sedang sakit
Hambatan dalam beribadah :
- Pasien tidak bisa melakukan ibadah karna menahan nyeri
Bantuan yang dibutuhkan untuk beribadah :
- Pasien diberikan bimbingan dan edukasi

• PEMERIKSAAN FISIK
Hasil Pemeriksaan Masalah
Kepala I: Tidak ada
- Bentuk kepala simetris bulat oval
- Tidak ada luka dikepala
Pal :
- Tidak ada nyei tekan dikepala
- Tidak ada benjolan / masa
Rambut I: tidak ada
- Penyebaran rambut rata
- Warna rambut hitam
Tidak ada keontokan rambut
Wajah I: tidak ada
- Ekspresi wajah rileks
- Warna kulit sawo matang
Tidak ada kelumpuhan otot wajah
Mata I: tidak ada
- Kesimetrisan mata : simetris
- Konjungtiva : merah muda
- Sklera : putih
- Iris : coklat
- Pupil : Isokor kiri kanan
Telinga I:
- Tidak ada nyeri tekan
- Tidak ada luka
- Tidak ada penumpukan serumen
- Terdapat sedikit kotoran telinga
Hidung I: tidak ada
- Tidak ada pembekakan septum nasal
- Tidak ada pendarahan
- Terdapat sedikit kotoran hidung
- Tidak ada polip dan pembengkakan
Mulut I:
- Mukosa bibir kering
- Warna bibir pucat
- Tidak ada bau mulut
Gigi I:
- Gigi agak kotor
- Gusi tidak ada pendarahan
- Gigi terdapat karang yang menempel
- Tidak terdapat gigi palsu
Lidah I:
- Waran lidah merah muda
- Tidak ada perdarahan
- Tidak ada abses
Tenggorokan I:
- Terlihat simetris
- Tidak ada peradangan
- Tidak ada masa / benjolan
Pal :
- Tidak terdapat pembesaran kelenjar
limfe dan tiroid
- Posisi trakea ditengah-tengah

Leher I:
- Tampak simetris
- Tidak ada peradangan
- Tidak ada masa / benjolan
Pal :
- Tidak terdapat pembesaran kelenjar
limfe dan tiroid
- Posisitrakea ditengah-tengah
Dada I:
- Bentuk dada normal chest
- Dada kanan & kiri simetris
Pal :
- Tidak terdapat masa / benjolan
- Tidak ada nyeri tekan diarea dada
Per :
- Suara sonor
Per :
Suara nafas vesikuler
Respirasi I:
- Tidak kesulitan bernafas
- Pernafasan 24 x/ menit
Pal :
- Taktil fremitus : sama antara kiri &
kanan
Per :
- Suara sonor disemua lapang paru
Aus :
- Suara nafas vesikuler bersih
- Tidah ada suara tambahan
Jantung I:
- Ictus kordis tidak terlihat
Pal :
- Pulsasi pada dinding dada teraba kuat
Per :
- Batas jantu :
Atas : ICS II
Bawah : ICS V
Kiri : ICS V
Kanan : ICS IV
Aus :
- Bunyi jantung I : tunggal, keras. Reguler
- Bunyi jantung II : tunggal, keras, reguler
Tidak ada bunyi jantung tambahan
Abdomen I:
- Tidak terdapat distensi abdomen Nyeri
Aus :
- Peristaltik usus 12 x/ menit
Per :
- Ada nyeri tekan di ginjal kiri
Pal :
- Ada nyeri tekan di perut bagian bawah
dan ginjal

Genetalia Terpasang kateter

Anus & rectum

Integumen I:
- Tidak ada fraktur di tangan sebelah
kanan
- Warna kulit coklat matang
- Tepasang infus ditangan kiri
Pal :
- Turgor baik
- Terdapat nyeri di area tangan sebalah
kanan
Ekstremitas Atas : Hambatan mobilitas fisik
 Pasien diminta untuk mengangkat tangannya
sebelah kiri ,sanggup (fleksi x ekstensi) dan tidak
ada nyeri
 Tangan kanan bisa melakukan fleksi ekstensi dan
mampu menahan beban
 Bawah :
Kaki kanan dan kiri bergerak secara perlahan karena
pos op trup
5 5
5 5
Keterangan
0 : tidak ada kontraksi otot sama sekali
1 : hanya kontraksi
2: hanya bergeser
3 : hanya bisa mengangkat tetapi tidak mampu
menahan gravitasi
4 : mampu melawan gravitasi tetapi tidak mampu
menahan beban
5 : mampu melawan beban

• PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Pemeriksaan Laboratorium
Tanggal No Jenis Hasil/satuan Nilai normal Interpretasi hasil
pemeriksaan
26/10/21 1. Hemoglobin 94 14,0-18,0 Kurang

2. Natrium 137,0 137,0-145,0 Normal


3. Klorida 103 98,0-107,0 Normal
4. Trombosit 22,9 150-450 Normal

• Pemeriksaan Radiologi
No Tanggal Jenis pemeriksaan Hasil/kesan
USG Nephrolithiasis dextra minimal lesion

• Terapi Medik
Tanggal N Nama Obat Dosis Cara Pemberian Indikasi
o
25/10/2 1  Infus NACL  500 ml  Melalui  Kebutuhan
1 0,9 % 500 ml intervena cairan
2  Injeksi  1A  Selang  Nyeri
ranitidin infus
3  Mecobalamin  1A/12jam  Selang  Anemia
infus
4  Furosemide  1A/1jam  Injeksi  Edema

5  Ondancentro  1A/12jam  IV  Mual


n muntah

DATA FOKUS
No Tgl/Jam Data Subjektif (DS) Data Objektif (DO)
1 DS : Pasien mengatakan nyeri saat DO : pasien tampak kesakitan
26/10/2021 BAK
TTV: Suhu : 37,50C, Nadi : 98
10.00 WIB x/menit, TD : 131/76mmHg, RR : 26
x/menit SPO2 89. Pasien terpasang
kateter urine.
2 DS : Pasien mengatakan nyeri dibagian DO : saat bergerak pasien tampak
26/10/2021 bekas operasinya dan terasa nyeri saat berhati-hati saat miring kiri atau kanan,
10.30 WIB bergerak dan sulit beraktivitas karena ekspresi wajah kesakitan ketika miring
terpasang kateter. kiri atau kanan.
Pasien terpasang kateter, terdapat
bekas operasi percutaneous
nephrolithotomy (PCNL).

3 DS : Pasien mengatakan telah DO : Pasien terpasang kateter ,


26/10/2021 dilakukan operasi PCNL terdapat bekas operas PCNL
11:00 WIB

ANALISA DATA
No Tgl/Jam Data (Subjektif & Objektif) Etiologi Problem
1 26/10/2021 DS : Pasien mengatakan nyeri Agen cedera fisik Nyeri akut
10.00 WIB DO : pasien tampak kesakitan (00132)
TTV: Suhu : 37,50C, Nadi : 98
x/menit, TD : 131/76mmHg, RR : 26
x/menit SPO2 89. Pasien terpasang
kateter urine.

2 26/10/2021 DS : Pasien mengatakan nyeri Nyeri Hambatan


10.30 WIB dibagian bekas operasinya dan terasa Mobilitas
nyeri saat bergerak dan sulit Fisik (00085)
beraktivitas karena terpasang kateter.

DO : saat bergerak pasien tampak


berhati-hati saat miring kiri atau
kanan, ekspresi wajah kesakitan
ketika miring kiri atau kanan.
Pasien terpasang kateter, terdapat
bekas operasi percutaneous
nephrolithotomy (PCNL).
3 26/10/2021 DS : Pasien mengatakan telah Prosedur Invasif Resiko
11.00 WIB dilakukan operasi PCNL Infeksi
DO : Pasien terpasang kateter , (00004)
terdapat bekas operas PCNL

DIAGNOSA KEPERAWATAN
No Tgl/Jam Di agnosa Keperawatan Prioritas
1 26/10/2021 Nyeri Akut berhubungan dengan agen cedera fisik ditandai dengan
10.00 WIB :
DS : Pasien mengatakan nyeri dibagian bekas operasinya di perut I
bagian bawah dan terasa nyeri saat bergerak.
DO : Ekspresi wajah kesakitan ketika miring kiri atau kanan times
±10 detik, skala 4, nyeri seperti ditusuk-tusuk dan nyeri timbulnya
mendadak.. TTV: Suhu : 37,50C, Nadi : 98 x/menit, TD :
117/81mmHg, RR : 22 x/menit. Pasien terpasang kateter urin.

2 26/10/2021 Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeri ditandai


10.30 WIB dengan II
DS : Pasien mengatakan nyeri dibagian bekas operasinya dan
terasa nyeri saat bergerak dan sulit beraktivitas karena terpasang
kateter.

DO : saat bergerak pasien tampak berhati-hati saat miring kiri atau


kanan, ekspresi wajah kesakitan ketika miring kiri atau kanan.
Pasien terpasang kateter, terdapat bekas operasi percutaneous
nephrolithotomy (PCNL).

3 26/10/2021 Resiko infeksi berhubungan dengan prosedur invasif ditandai


11.00 WIB dengan III
DS : Pasien mengatakan telah dilakukan operasi PCNL
DO : Pasien terpasang kateter , terdapat bekas operas PCNL
PERENCANAAN KEPERAWATAN

No Tgl/Jam Dx.Kep NOC NIC TTD


1. 26/10/2021 Nyeri akut b/d Setelah dilakukan tindakan keperawatan Manajemen Nyeri (1400) Midah
12:00 WIB Agen Cidera selama 3x4,5 jam nyeri klien bisa berkurang 1. Lakukan pengkajian nyeri secara
Fisik dengan kriteria hasil: komprehensif termasuk lokasi,
Tingkat nyeri (1605) karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas
 Mampu mengontrol nyeri dan faktor presipitasi
 Melaporkan nyeri berkurang 4-1 2. Observasi reaksi nonverbal dari
 TTV dalam batas normal ketidaknyamanan
TD: 120/80 N:60-100x/m 3. Kontrol lingkungan yang dapat
S:36,5oC-37,5oC mempengaruhi nyeri
Mengatakan rasa nyaman setelah nyeri 4. Ajarkan tentang teknik non farmakologi:
berkurang distraksi relaksasi genggam jari
Keterangan : 5. Berikan terapi obat sesuai advis dokter
1. Tidak pernah menunjukkan 6. Monitor TTV dan keadaan umum pasien
2. Jarang menunjukkan
3. Kadang-kadang menunjukkan
4. Sering menunjukkan
5. Selalu menunjukkan Pengaturan Posisi (0840)
1. Tempatkan pasien diatas matras atau
2. 26/10/2021 Hambatan Setelah dilakukan tindakan keperawatan tempat tidur. Midah
12:30 WIB Mobilitas Fisik selama 3x4,5 jam diharapkan gangguan 2. Tempatkan pasien dalam posisi
b/d Nyeri mobilitas fisik teratasi dengan kriteria hasil: senyaman mungkin
Mobility level (0204) 3. Ajarkan pasien untuk latihan room
1. nyeri dari (4) ke (1) aktif dan pasif
2. rasa takut dari (3) ke (1) 4. Jangan menempatkan pasien pada
3. fikiran bersifat paranoid dari (3) ke (1) posisi yang bisa meningkatkan nyeri
4. meringis dari (4) ke (1) 5. Jangan memposisikan pasien dengan
menekan pada luka
Keterangan :
1. Tidak ada
2. Sedang
3. Cukup berat
4. Ringan
5. Tidak ada
26/10/2021 Resiko infeksi Perawatan Selang Perkemihan (1876) Midah
3. 13:00 WIB (00004) b/d Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1. Pertahankan kepatenan sistem kateter
Prosedur selama 3x4,5 jam resiko infeksi klien bisa kemih
Invasif teratasi dengan kriteria hasil: 2. Bersihkan kateter urine eksternal pada
1. Mencari informasi tentang resiko meatus
kesehatan dari 1 ke 5 3. Bersihkan daerah sekitar kulit secara
2. Berkomitmen akan stragi kontrol inveksi berkala
dari 2 ke 5 4. Kosongkan kantong drainase sebelum
3. Menjalankan strategi kontrol resiko dari 1 berpindahan pasien
ke 5 5. Anjurkan pasien dan keluarga mengenai
4. Menggunakan fasilas kesehatan yang perawatan kateter yang tepat.
sesuai dengan kebutuhan dari 3 ke 5
5. Monitor perubahan status kesehatan dari 3
ke 5
Keterangan:
1.tidak pernah menunjukkan
2. jarang menunjukan
3. kadang kadang menunjukkan
4. sering me nu njukkan
5. secara konsisten menunjukkan
IMPLEMENTASI & EVALUASI

No. Tgl/Jam Dx.Kep Implementasi Evaluasi TTD


1. 26/10/2021 Nyeri akut 1. Mengobservasi pengkajian nyeri secara Keadaan umum pasien baik Midah
12:00 b/d Agen komprehensif termasuk lokasi, karakteristik, (composmentis)
Cidera Fisik durasi, frekuensi, kualitas dan faktor P: Nyeri, bertambah ketika bergerak ,nyeri
presipitasi: sekala nyeri 4, kualitas nyeri berkurang saat diimobilisasi, klien tampak
seperti ditusuk,nyeri di saluran urine, waktu meringis kesakitan ketika menggerakan
nyeri : 10 detik dam hilang timbul, nyeri kaki nya
ketika bergerak saja. Q: Nyeri seperti ditusuk
2. Mengobservasi reaksi nonverbal dari ketidak R: Perut bagian bawah
12:10 nyamanan: Pasien tampak meringis kesakitan S: 4
ketika miring kiri atau kanan T: Hilang timbul
3. Mengobservasi pengontrolan lingkungan
12.20 yang dapat mempengaruhi nyeri: seperti suhu S: Pasien mengatakan masih terasa nyeri
ruangan pasien mengatakan panas menganjur saat miring kiri atau kanan
kan pasien untuk menggunakan kipas jika O: Pasien mengikuti arahan perawat tehnik
dibutuhkan . napas dalam, pasien mengatakan nyeri
4. Mengajarkan dan mengobservasi tentang berkurang menjadi 2 dari skala 4. pasien
12:30 teknik non farmakologi: relaksasi nafas dalam
tampak menahan nyeri,dalam menggerakan
dan mendengarkan murotal jika perlu kaki nya dan hati-hati, TD:117/81 mmHg,
5. memberikan terapi obat dan mengobservasi S:360C
12:40 sesuai advis dokter: N:98x/menit, RR:20 x/menit
 Infus NACL A: Masalah keperawatan nyeri teratasi
 Ketorolac 1 ampul sebagian
 Ranitidin 1 ampul P: Lanjutkan Intervensi.
 Cefotaksime 1. Melakukan pengkajian nyeri secara
6. Memonitor dan mengobservasi TTV dan komprehensif termasuk lokasi,
12:50 keadaan umum pasien TD:117/81 mmHg, karakteristik, durasi, frekuensi,
S:360C, N:98x/menit, RR:20 x/menit, kualitas dan faktor presipitasi
keadaan umum: Cukup 2. Mengobservasi reaksi nonverbal
dari ketidak nyamanan
3. Mengajarkan tentang teknik non
farmakologi
4. Memberikan terapi obat sesuai
advis dokter:
 Infus RL 16TPM
 Ketorolac 1 ampul
 Ranitidin 1 ampul
Hambatan 5. Monitor keadaan umum dan TTV
2. 13:00 Mobilitas pasien Midah
Fisik b/d 1. Menempatkan pasien di atas matras atau tempat S: Pasien mengatakan sudah mulai paham
Nyeri tidur senyaman mungkin dan mengobservasi untuk melakukan latihan room yang benar,
hasil tindakan.: menempatkan pasien di bad O: Setelah diberikan latihan room gerak
tempat tidur pasien pasien perlahan-lahan sudah mulai berlatih,
13:10 2. Mengajarkan pasien latihan room aktif dan pasien tenang, kooperatif saat latihan gerak.
pasif secara perlahan Pasien selalu berlatih aktifitas secara
3. Mengajarkan pasien pada posisi yang tidak perlahan..pasien tampak nyaman dengan
13:20 meninggkatkan rasa nyeri: pengaturan posisi nya.
Seperti posisi miring kiri atau kanan yang A: Masalah teratasi sebagian
menyebabkan bagian tubuh yang mengalami P: Lanjutkan intervensi.
13:30 post operasi tertekan. 1. Dorong latihan room aktif dan pasif
4. Mengajarkan pasien posisi untuk tidak 2. Jangan menempatkan pasien pada
menekan pada luka: Posisikan pasien posisi posisi yang bisa meninggkatkan nyeri:
anatomi atau memberikan bantal di bawah kaki Seperti posisi miring kiri atau kanan
pasien kiri dan kanan agar pada saat tidur kaki yang menyebabkan bagian tubuh yang
13:40 pasien tidak menekan bagian yang terasa nyeri. bagian post operasi tertekan.
3. Jangan memposisikan pasien dengan
Resiko 1. Mengobservasi kepatenan sistem kateter menekan pada luka
3. 13:50 Infeksi kemih: Dengan memfiksasi selang kateter Midah
(00004) b/d menggunakan plaster agar tidak menghambat S: Pasien mengatakan sudah mulai paham
Prosedur pergerakan kaki pasien atau mencegah terjadi dan mengetahui cara menghindari resiko
Invasif nya kateter terlepas. terjadi nya infeksi dan faham untuk
2. Mengobservasi kebersihan kateter urine melakukan perawatan bekas operasi
14:00 eksternal pada meatus: Dengan cara membersih dengan benar dan perawatan selang kateter
kan selang kateter untuk mencegah resiko urine
infeksi O: Pasien telah mengetahui tentang resiko
3. Mengobservasi kebersihan daerah sekitar kulit infeksi, pasien biasa menjelaskan kembali
14:10 secara berkala: Dengan cara bersihkan cara mencegah terjadi nya infeksi dan cara
menggunakan kasa steril perawatan luka bekas operasi dan selang
4. Mengigatkan untuk mengosongkan kantong kateter urine berwarna keruh dan terdapat
14:20 drainase sebelum pasien berpindahan: Agar darah.
selang kateter tidak tertarik dan terlepas. A: Masalah teratasi sebagian
5. Evaluasi warna urine: Urine berwarna keruh P: Lanjutkan intervensi.
14:30 terdapat darah. 1. Bersihkan kateter urine eksternal
6. Mengnjurkan pasien dan keluarga mengenai pada meatus: Membersih kan selang
14:40 perawatan kateter yang tepat.: Mengajarkan kateter untuk mencegah resiko
pasien dan keluarga pasien terkait perawatan 2. Bersihkan daerah sekitar kulit
post operasi dan selang kateter urin. secara berkala: Bersihkan
menggunakan kassa
3. Anjurkan pasien dan keluarga
mengenai perawatan kateter yang
tepat: Mengajarkan pasien dan
keluarga pasienm terkait perawatan
post operasi TURP dan selang
kateter urine

IMPLEMENTASI & EVALUASI


No. Tgl/Jam Dx.Kep Implementasi Evaluasi TTD
1. 27/10/2021 Nyeri 1. Mengobservasi dan melakukan pengkajian nyeri Keadaan umum pasien baik (composmentis) Mida
09:00 Akut secara komprehensif termasuk lokasi, P: Nyeri, bertambah ketika bergerak , nyeri h
b/d karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan berkurang saat diimobilisasi, klien tampak
Agen faktor presipitasi: Skala nyeri 4, kualitas nyeri meringis kesakitan ketika menggerakan kaki
Cidera seperti ditusuk, nyeri di perut bagian bawah, nya
Fisik waktu nyeri : 10 detik dan hilang timbul, nyeri Q: Nyeri seperti ditusuk
ketika bergerak saja. R: Di bagian pinggang sebelah kiri
2. Mengobservasi reaksi nonverbal dari ketidak S: 4
09:10 nyamanan: Pasien tampak meringis kesakitan T: Hilang timbul
ketika miring kiri atau kanan. DS: Pasien mengatakan masih terasa nyeri
3. Mengobservasi teknik non farmakologi saat saat miring kiri atau kanan
09:20 pasien merasa nyeri: Relaksasi nafas dalam dan DO: Pasien mengikuti arahan perawat tehnik
mendengarkan murotal jika perlu napas dalam, pasien mengatakan nyeri
4. memberikan terapi obat sesuai advis dokter: berkurang menjadi 2 dari skala 4. pasien
 Infus NACL tampak menahan nyeri dalam menggerakan
09:30  Ketorolac 1 ampul kaki nya dan hati-hati, TD:120/81 mmHg,
 Ranitidin 1 ampul S:36,30C N:98x/menit, RR:20 x/menit
 Cefotaksime A: Masalah keperawatan nyeri teratasi
5. Monitor TTV dan keadaan umum pasien sebagian
09:40 TD:120/80 mmHg, S:36.30C N:98x/menit P: Lanjutkan Intervensi.
RR:20 x/menit KU: Cukup 1. Melakukan pengkajian nyeri secara
komprehensif termasuk lokasi,
karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas
dan faktor presipitasi
2. Mengobservasi reaksi nonverbal dari
ketidak nyamanan
3. Memberikan terapi obat sesuai advis
dokter:
 Infus RL 16 TPM
 Ketorolac 1 ampul
 Ranitidin 1 ampul
4. Monitor keadaan umum dan TTV pasien

2. 10.00 1. Mengobservasi pasien untuk melakukan latihan


Hambat room aktif dan pasif S: Pasien mengatakan sudah mulai paham
an 2. Mengobserbvasi pasien untuk tidak untuk posisi yang benar untuk menghindari Mida
10.10 Mobilita menempatkan pasien pada posisi yang bisa nyeri dan melakukan aktifitas latihan yang h
s Fisik meninggkatkan rasa nyeri: Seperti posisi miring benar
b/d kiri atau kanan yang menyebabkan bagian O: Setelah diberikan latihan aktifitas gerak
Nyeri tubuh yang mengalami post operasi TURP pasien perlahan-lahan sudah mulai berlatih,
menjadi tertekan. pasien tenang, kooperatif saat latihan gerak.
3. Mengobservasi pasien untuk tidak Pasien selalu berlatih dan pasien selalu
10:20 memposisikan pasien dengan menekan pada memposisikan tubuh nya agar tidak menekan
luka: Posisikan pasien untuk posisi anatomi atau area post op trup
memberikan bantal di bawah kaki pasien pada A: Masalah teratasi sebagian
posisi kiri dan kanan agar pada saat tidur kaki P: Lanjutkan intervensi.
pasien tidak menekan bagian yang terasa nyeri. 1. Dorong latihan room aktif dan pasif
2. Jangan menempatkan pasien pada posisi
yang bisa meninggkatkan nyeri: seperti
posisi miring kiri atau kana yang
menyebabkan bagian tubuh yng pos op trup
tertekan.
3. Jangan memposisikan pasien dengan
menekan pada luka
3. 27/10/2021 1. Mengobservasi Pertahankan kepatenan sistem
10:30 kateter kemih: Memeriksa panjang selang
kateter untuk mengetahui apakah selang hampir S: Pasien mengatakan sudah paham dan
Resiko terlepas atau tidak . mengetahui cara menghindari resiko terjadi Mida
Infeksi 2. Mengobservasi kebersihkan kateter urine nya infeksi dan faham untuk melakukan h
10:40 (00004) eksternal pada meatus: Membersihkan perawatan luka bekas oprasi dengan benar
b/d menggunakan kassa bersih dan perawatan selang kater urine
Prosedu 3. Mengobservasi kebersihkan daerah sekitar kulit O: Pasien telah mengetahui tentang resiko
10:50 r Invasif secara berkala: Membersihkan menggunakan infeksi pasien biasa menjelaskan kembali cara
kassa steril mencegah terjadi nya infeksi dan cara
4. Mengobservasi kantong drainase sebelum perawtan luka bekas oprasi dan selang kateter
11:00 berpindahan pasien:Membuang cairan urine jika warna urine masih agak keruh terdapat sedikit
penuh dan mengobservasi warna urine, warna darah
urine masih agak keruh terdapat sedikit darah A: Masalah teratasi sebagian
5. Mengobservasi pasien dan keluarga mengenai P: Lanjutkan intervensi.
perawatan kateter yang tepat: Kelurga pasien 1. Bersihkan kateter urine eksternal pada
11:10 membantu pasien dalam perawatn selang meatus
kateter, selang kateter harus terjaga 2. Bersihkan daerah sekitar kulit secara
kebersihannya. berkala
3. Anjurkan pasien dan keluarga
mengenai perawatan kateter yang
tepat
4. Kosongkan kantong drainase sebelum
berpindahan

IMPLEMENTASI & EVALUASI

No. Tgl/Jam Dx.Kep Implementasi Evaluasi TTD


1. 28/10/2021 Nyeri 1. Melakukan pengkajian nyeri dan Keadaan umum pasien baik (composmentis)
09:00 Akut mengobservasi secara komprehensif termasuk P: Nyeri berkurang , nyeri ketika bergerak
b/d lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas saja
Agen dan faktor presipitasi: Skala nyeri pasien 2, Q: Nyeri seperti ditusuk
Cidera nyeri berkurang, nyeri seperti di tusuk, hilang R: Perut bagian pinggang dan bawah perut
Fisik timbul, nyeri di pinggang sebelah kiri, durasi 6 S: 2 Mida
detik, nyeri di bagian kelamin karena terpasang T: Hilang timbul h
kateter urine nyeri ketika bergerak saja. DS: Pasien mengatakan nyeri sudah
2. Mengobservasi reaksi nonverbal dari berkurang
ketidaknyamanan: Nyeri karena masih DO: Pasien tamoak rileks, nyeri berkurang
09:10 terpasang kateter urine menjadi 2 dari skala 3. TD:120/80 mmHg,
3. Memberikan terapi obat sesuai advis dokter: S:360C, N:97x/mnt, RR:20 x/mnt
Infus RL 16TPM, Ketorolac 1 ampul, Ranitidin A: Masalah keperawatan nyeri teratasi
09:20 1 ampul sebagian
4. Memonitor TTV dan keadaan umum pasien: P: Hentikan intervensi
TD:120/80 mmHg, S:360C, N:97x/menit, Paisen pulang
09:30 RR:20 x/menit.
2. 09:50 1. Mengobservasi pasien untuk latihan room aktif
Hambata dan pasif: Pasien melakukan latihan room Mida
n 2. Mengobservasi pasien untuk tidak S: Pasien mengatakan melakukan latihan h
Mobilita menempatkan pasien pada posisi yang bisa gerakan room dengan benar . pasien
10:00 s Fisik meninggkatkan rasa nyeri: Pasien sudah mengatakan nyaman dengan posisi nya saat
b/d nyaman dengan posisi nya saat ini ini.
Nyeri 3. Mengobservasi pasien untuk tidak O: Pasienn sudah tidak takut untuk
memposisikan pasien dengan menekan pada mengerakan kaki nya karena nyeri nya sudah
luka: Posisikan pasien untuk menghindari area berkurng , pasien tenang, kooperatif saat
10:10 nyeri. melakukan gerakan room.
A: Masalah teratasi
3. 10:30 P: Hentikan intervensi.
1. Mengobservasi kebersihan kateter urine Pasien pulang Mida
eksternal pada meatus: Selang kateter sudah h
10:40 Resiko dibersihkan oleh kelurga pasien
Infeksi 2. Mengobservasi kebersihkan daerah sekitar kulit
10:50 (00004) secara berkala: Membersihkan area sekitar kulit S: Pasien mengatakan selalu menjaga
b/d memnggunakan kasa steril kebersihan kulit sekitar selang katetr nya
11:00 Prosedur 3. Mengobservasi kantong drainase sebelum agar tetap kering dan menjaga kebersihan
Invasif berpindahan pasien: Membuang cairan urine kateter urine nya dengan di bantu oleh
dan warna urine kuning jernih keluarga
4. Anjurkan pasien dan keluarga mengenai O: Luka post operasi pasien membaik selang
perawatan kateter yang tepat. Memberikan kater tampak bersih dan terawat.warna urin
plaster untuk menutup: Kelurga pasien kuning jernih..
membantu pasien untuk membersihkan selang A: Masalah teratasi
kateter P: Hentikan intervensi
Pasien pulang

Anda mungkin juga menyukai