Anda di halaman 1dari 12

LAOPARAN PRAKTIKUM NUTRISI TERNAK DASAR

ANALISIS KADAR ABU DAN KADAR AIR

NAMA : RAMADHAN

STAMBUK : L1A120194

KELOMPOK : 1 (SATU)

HARI/TGL PRAKTIKUM : SELASA 9 NOVEMBER 2021

ASISTEN : SASTRA WIJAYA

LABORATORIUM ILMU NUTRISI DAN TEKNOLOGI PAKAN


FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
segala rahmat, taufiq, dan hidayah-Nya sehingga laporan lengkap praktikum
Kewirausahaan dapat terselesaikan dengan tepat waktu.

Laporan ini diharapkan mampu menjadi salah satu sumber bacaan dan
inspirasi yang bermanfaat bagi mahasiswa lain dan khalayak, khususnya mahasiswa
di Universitas Halu Oleo. Dengan selesainya laporan ini, penulis menghaturkan
terima kasih sebesar-basarnya kepada semua pihak yang telah membantu penulis
dalam membuat laporan ini, serta memberikan sumbangan saran dan kritik positif dan
tentu saja dukungan baik secara langsung maupun tidak langsung mengenai isi materi
maupun penulisannya, guna untuk kebaikan bersama.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa laporan ini masih mempunyai


banyak kekurangan sehingga membutuhkan perbaikan-perbaikan demi kesempurnaan
laporan ini. Oleh karena itu, dengan lapang dada dan dengan hati terbuka penulis
senantiasa menantikan saran dan kritik positif dari para pembaca.

Kendari,15 November 2021

Ramadhan
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Judul...................................................................................................i
Kata Pengantar..................................................................................................ii
Daftar Isi...........................................................................................................iii
BAB I. Pendahuluan..........................................................................................1
1.1.Latar Belakang....................................................................................2
1.2.Tujuan..................................................................................................2
1.3. Manfaat...............................................................................................2
BAB II. Metode Praktikum..............................................................................3
2.1. Waktu dan Tempat..............................................................................4
2.2. Alat dan Bahan....................................................................................4
2.3. Prosedur Kerja.....................................................................................4
BAB III. Hasil dan Pembahasan......................................................................5
3.1. Hasil....................................................................................................6
3.2.Pembahasan..........................................................................................6
BAB IV. Penutup...............................................................................................6
4.1. Kesimpilan..........................................................................................7
4.2. Saran....................................................................................................8
Daftar Pustaka.................................................................................................10
BAB I
PEMBAHASAN

1.1.Latar Belakang

Kadar air adalah sejumlah air yang terkandung di dalam suatu benda, seperti

tanah, bahan pertanian, dan sebagainya. Penentuan kadar air dari suatu bahan pangan

sangat penting agar dalam proses pengolahan maupun pendistribusian mendapat

penanganan yang tepat.

Pengukur kadar air pada dasarnya dapat dilakukan mengunakan alat ukur dan

pengukuran dengan menggunakan metode oven. Pengukuran dengan metode oven

atau pengeringan merupakan salah satu cara yang digunakan untuk mengukur kadar

air dalam suatu pangan dengan prinsip yaitu bahwa air yang terkandung dalam suatu

bahan akan menguap bila bahan tersebut dipanaskan pada suhu 105o C selama waktu

tertentu serta perbedaan antara berat sebelum dan sesudah dipanaskan adalah kadar

air bahan tersebut. Ketelitian dan ketepatan penentuan nilai kadar air menggunakan

metode oven sudah menjadi acuan Standar Nasional Indonesia, namun demikian

penentuan kadar air menggunakan metode oven ini relatif agak rumit dan

membutuhkan waktu yang lama

Dalam industri pangan untuk mengetahui kadar abu sangatlah perlu sebab

dengan mengetahuinya kita dapat menentukan baik tidaknya suatu proses

pengolahan. Abu merupakan zat anorganik sisa hasil pembakaran suatu bahan

organik yang kandungan dan komposisinya tergantung bahan dan cara pengabuannya.

Kadar abu suatu bahan menunjukkan total mineral yang terkandung dalam bahan
tersebut. Kadar abu total adalah bagian dari analisis proksimat yang digunakan untuk

mengevaluasi nilai gizi suatu bahan/produk pangan. Pengabuan juga merupakan

tahapan persiapan contoh yang harus dilakukan pada analisis mineral.

Dalam industri pangan untuk mengetahui kadar abu sangatlah perlu sebab

dengan mengetahuinya kita dapat menentukan baik tidaknya suatu proses

pengolahan. Abu merupakan zat anorganik sisa hasil pembakaran suatu bahan

organik yang kandungan dan komposisinya tergantung bahan dan cara pengabuannya.

Kadar abu suatu bahan menunjukkan total mineral yang terkandung dalam bahan

tersebut. Kadar abu total adalah bagian dari analisis proksimat yang digunakan untuk

mengevaluasi nilai gizi suatu bahan/produk pangan. Pengabuan juga merupakan

tahapan persiapan contoh yang harus dilakukan pada analisis mineral.

1.2.Rumusan Masalah

Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui cara penentuan kadar abu

dan kadar air dalam suatu bahan pangan serta dapat mengetahui jumlah kadar abu dan

kadar air yang ada dalam suatu bahan pangan.

1.3. Manfaat

Manfaat praktikum ini adalah Setiap mahasiswa dapat mengetahui cara

penentuan kadar abu dan kadar air dalam suatu bahan pangan Setiap mahasiswa dapat

mengetahui jumlah kadar abu dan kadar air yang ada dalam suatu bahan pangan.
BAB II
METODE PRAKTIKUM

2.1. Waktu dan Tempat

Praktikum nutrisi ternak dasar dilakukan pada hari kamis tanggal 9 november

2021, Pukul 16:00 WITA - Selesai. Bertempat Laboratorium Ilmu Nutrisi Dan Pakan

Ternak Fakultas Peternakan Universitas Halu Oleo, Kendari.

2.2. Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang digunakan dalam analisis kadar air yaitu sebagai berikut

No Alat Bahan
1. Timbangan analitik Indigofera
2. Oven
3. Cawan porselin
4. Desikator
5. Pinset
6. Gegep
7. Tanur listrik

2.2. Prosedur Kerja

Adapun cara kerja dari analisis kadar air yaitu


a) Cawan porselin dicuci dengan air, kemudian tiriskan selanjutnya dikeringkan
dalam oven pada suhu 105o -110oC selama 1 jam, kemudian diambil dengan
gegep dan didinginkan dalam desikator selama 15 menit dan dirtimbang
misalnya beratnya (x) gram.
b) Timbang ± 3-5 gram sampel misal (y) gram lalu masukkan ke dalam cawan
porselin.
c) Kemudian dipijarkan dalam tanur listrik pada suhu 400-600oC selama 4-6
jam.
d) Dibiarkan agak dingin samapai suhu sekitar 120oC, kemudian ambil cawan
dengan pinset lalu masukkan dalam desikator dan dinginkan selama 15 menit
lalu timbang beratnya misal (z) gram.

Adapun cara kerja dari analisis kadar abu yaitu

a) Timbang 0.2-0.3 gram contoh , dan dimasukkan ke dalam labu kjeldahl


b) Tambahkan pereaksi Selen (Selen mixture) sebanyak setengah ujung
spatula, dan 20 mL H2SO4 95-97%
c) Tempatkan pada alat digestasi atau pemanas listrik, panaskan sampai
larutan contoh tersebut berwarna jernih
d) Lalu diencerkan sampai 120 mL dengan aquadest (dilakukan hati-hati dan
perlahan, karena akan timbul panas)
e) Ambil dengan pipet sebanyak 5 mL contoh tersebut, dan masukkan
kedalam alat destilasi
f) Tambahkan 10 mL Larutan NaOH 50% kedalam contoh, dan dibilas dengan
aquades.

BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1.Hasil

Tabel 1 Hasil pengamatan praktiku analisis kadar air dan kadar abu
Nama Oven 105 Kadar Air Bahan BK Total
Sampel Kadar Kadar Oven 60 Organik
Air Abu 105
Indigofera 6,1595 10,0721005 70 83,7684 28,15215
Odot 5,381452 10,565.29203 80,2 84,05326 18,73447
Jagung 10,22843 8,367807822 75 81,40376 22,44289
Gamal 4,208259 6,843103065 70,8 88,94837 27,97111
Jerami padi 6,08886 15,76653117 72,6 78,14461 25,73165
9

3.2.Pembaasan

1.Kadar Air

Pengukur kadar air pada dasarnya dapat dilakukan mengunakan alat ukur dan
pengukuran dengan menggunakan metode oven. Pengukuran dengan metode oven
atau pengeringan merupakan salah satu cara yang digunakan untuk mengukur kadar
air dalam suatu pangan dengan prinsip yaitu bahwa air yang terkandung dalam suatu
bahan akan menguap bila bahan tersebut dipanaskan pada suhu 105o C selama waktu
tertentu serta perbedaan antara berat sebelum dan sesudah dipanaskan adalah kadar
air bahan tersebut. Ketelitian dan ketepatan penentuan nilai kadar air menggunakan
metode oven sudah menjadi acuan Standar Nasional Indonesia, namun demikian
penentuan kadar air menggunakan metode oven ini relatif agak rumit dan
membutuhkan waktu yang lama.
Kadar air adalah sejumlah air yang terkandung di dalam suatu benda, seperti
tanah (yang disebut juga kelembaban tanah), bebatuan, bahan pertanian, dan
sebagainya. Kadar air digunakan secara luas dalam bidang ilmiah dan teknik dan
diekspresikan dalam rasio, dari 0 (kering total) hingga nilai jenuh air di mana semua
pori terisi air. Nilainya bisa secara volumetrik ataupun gravimetrik (massa), basis
basah maupun basis kering (Kristina, 2018).
Sekitar 60-95% total berat bahan pangan adalah air, komponen ini merupakan
komponen paling dominan dibanding komponen pangan yang lain seperti lemak,
minyak, protein, karbohidrat, mineral, garam, dan asam. Di dalam bahan pangan, air
dapat berperan sebagai fase kontinyu dimana substansi lainnya terdispersi dalam
bentuk molekular, koloida atau sebagai emulsi (Kumalasari, dkk, 2013).

2.Kadar Abu

Kadar abu adalah jumlah persentase mineral yang terkandung dalam bahan
pangan. Setiap bahan pangan memiliki kadar abu yang berbeda-beda. Kadar abu
begitu penting diketahui karena merupakan parameter penentu kualitas dan gizi suatu
bahan pangan. Terdapat dua metode yang dapat digunakan untuk pengujian kadar
abu. Salah satu metode yang mudah merupakan satu Pangan pangan digunakan yaitu
metode langsung atau cara kering menggunakan tanur Rohman(2011). Prinsip kerja
dari metode langsung menggunakan tanur yaitu mengoksidasi semua zat organik pada
suhu tinggi, yakni sekitar 400-600 °C selama 4 hingga 6 jam
Abu merupakan residu anorganik yang didapat dengan cara mengabukan
komponen- komponen organik dalam bahan pangan. Jumlah dan komposisi abu
dalam mineral tergantung pada jenis bahan pangan serta metode analisis yang
digunakan. Abu dan mineral dalam bahan pangan umumnya berasal dari bahan
pangan itu sendiri (asli). Tetapi ada beberapa mineral yang ditambahkan ke dalam
bahan pangan, baik maupun tidak maupun tidak. Abu dalam bahan pangan
dibedakan menjadi abu total, abu terlarut dan abu tak larut.

Berdasarkan hasil praktikum untuk menentuan kada air yaitu dengan cara
memanaskan sample ke dalam oven dengan suhu 105o sampai 110oc selama 4 samapi
6 jam samapi didepat berat konstan, hal ini sesuai dengan pernyataan (Prasetyo 2019)
Pengukuran dengan metode oven atau pengeringan merupakan salah satu cara yang
digunakan untuk mengukur kadar air dalam suatu pangan dengan prinsip yaitu bahwa
air yang terkandung dalam suatu bahan akan menguap bila bahan tersebut dipanaskan
pada suhu 105o C selama waktut ertentu serta perbedaan antara berat sebelum dan
sesudah dipanaskan adalah kadar air bahan tersebut. Sedangkan menantukan kada abu
memindahkan sampel ke tanur listrik pada suhu 400 o sampai 600o selama 4 samapi 6
jam sehingga zat organic akan menguap sampel yang tersisah dapat dihitung sabagai
kada abu yang terdiri dari mineral mineral.

BAB IV
PENUTUP
4.1.Kesimpulan

Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan:

Dalam menentukan kada air dengan cara menggunakan oven dengan suhu 105 samapi
110oc selama 4 samapi 6 jam sedangkan kadu abu yaitu sampel yang dipindahkan ke
tanur listrik dengan suhu 400 sampai 600oc selama 4 sampai 6 jam.

4.2.Saran

1.      Asisten
Selama proses praktikum atau konsul harus sabar untuk mengahadapi para
prakrikan terutama dalam pemeriksaan laporanya.
2.      Praktikan
            Pada saat turun lapangan utamakan keselamatan dan kesopanan dalam
berbicara terutama pada saat meminta untuk mewawancarai para peternak.

DAFTAR PUSATAKA
Kristina, M. (2018). Alat Pengatur Kelembaban Tanah secara Otomatis Berbasis
Mikrokontroler Atmega8535.

Kumalasari, H., Syarief, R., & Taqi, F. M. (2013). Validasi metoda pengukuran kadar
air perisa bubuk menggunakan moisture analyzer halogen Hb43-S,
sebagai alternatif metoda oven dan karl fischer.

Prasetyo, T., (2019) Implementasi Alat Pendeteksi Kadar Air Pada Bahan Pangan
Berbasis Internet OfThings Vol.5 No.2

Rohman, dr.Abdul. 2011. Analisis Bahan Pangan. Yogyakarta Pustaka Pelajar

Anda mungkin juga menyukai