DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 8
i
DAFTAR TABEL
ii
DAFTAR LAMPIRAN
iii
iv
BAB 1
PENDAHULUAN
1
Menurut National Council of State Boards of Nursing (NCSBN),
(2019) menyatakan bahwa delegasi adalah mentransfer wewenang kepada
individu yang kompeten untuk melakukan tugas keperawatan yang dipilih
dalam situasi yang dipilih, sementara kepala perawat mempertahankan
akuntabilitas untuk delegasi. Delegasi adalah penyelesaian suatu pekerjaan
melalui orang lain,dapat juga diartikan bahwa pemberian suatu tugas kepada
seseorang atau kelompok dalam menyelesaikan tujuan organisasi, (Marquis
& Huston, 2017)
Ada banyak alasan yang tepat untuk melakukan pendelegasian.
Kadang kala manajer harus mendelegasikan tugas rutin sehingga mereka
dapat menangani masalah yang lebih kompleks atau yang membutuhkan
keahlian dengan tingkat yang lebih tinggi. Manajer dapat mendelegasikan
tugas jika seseorang telah dipersiapkan dengan lebih baik, memiliki
keahlian yang lebih tinggi dan bertanggung jawab tentang cara
menyelesaikan masalah, (Marquis & Huston, 2017). Pendelegasian yang
efektif dapat memungkinkan perawat atau pun tenaga kesehatan lainnya
untuk berhasil melakukan beberapa tugas kecil maupun besar dengan baik
dengan tujuan dapat meningkatkan produktivitas, (Quallich, 2020).
Beberapa alasan delegasi diperlukan dalam suatu manajemen
diantaranya adalah memungkinkan atasan dapat mencapai lebih dari pada
mereka menangani setiap tugas sendiri, agar organisasi dapat berfungsi lebih
efisien, atasan dapat memutuskan tenaga kepada suatu tenaga yang lebih
diprioritaskan, dapat mengembangkan keahlian bawahan sebagai suatu alat
pembelajaran dari kesalahan, karena atasan tidak mempunyai kemampuan
yang dibutuhkan dalam pembuatan keputusan, pendelegasian
memungkinkan kepala ruangan mencapai hasil yang lebih baik dari pada
semua kegiatan dari pada semua kegiatan ditangani sendiri, agar organisasi
berjalan lebih efisien, pendelegasian memungkinkan kepala ruangan dapat
memusatkan perhatian terhadap tugas-tugas prioritas yang lebih penting,
dengan pendelegasian, memungkinkan bawahan untuk tumbuh dan
berkembang bahkan dapat dipergunakan sebagai bahan informasi untuk
belajar dari kesalahan atau keberhasilan, (Setiadi, 2016).
2
Perlu diketahui bahwa setiap negara memiliki undang-undang dan
aturan/regulasi yang berbeda tentang pendelegasian dan menjadi suatu
kewajiban dan tanggung jawab bagi semua profesional keperawatan untuk
mengetahui dan memahami dengan jelas apa yang diizinkan atau yang boleh
didelegasikan kepada tim atau orang yang ditunjuk untuk melakukan hal
yang didelegasi, sehingga delegasi boleh berjalan dengan aman, etis dan
efektif (NCSBN- American Nurses Assocition, 2019).
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Setelah dilaksanakan praktik manejemen keperawatan diharapkan
mahasiswa mampu menerapkan pendelgasian dengan baik dan benar.
1.2.2 Tujuan Khusus
a. Mahasiswa mampu memahami dan mengerti pengertian delegasi.
b. Mahasiswa mampu mengerti dan memahami aspekm penting
dalam pendelegasian.
c. Mahasiswa mampu mengerti dan memahami metode-metode
pendelegasian.
d. Mahasiswa mampu menganalisis wewenang yang dapat
didelegasikan maupun yang tidak dapat didelegasikan.
1.3 Manfaat
1.3.1 Bagi Mahasiwa
Meningkatkan pengetahuan dan tatacara manejemen pendelegasian.
1.3.2 Bagi Perawat
a. Meningkatkan pemahaman tentang manejemen pendelegasian
b. Meningkatkan kualitas pelayanan keperawatan yang profesional
3
BAB II
TINJAUAN TEORI
4
b. Telah menerima arahan yang jelas
c. Mengetahui kepada siapa dan dalam keadaan apa mereka harus
meminta bantuan
d. Mengetahui kapan dan kepada siapa mereka harus melapor
4. Profesional perawat (kepala ruangan/ ketua tim) bertanggungjawab untuk
memantau dan mengevaluasi hasil asuhan keperawatan yang
didelegasikan
2.3. Syarat Delegasi
1. Tugas yang tepat
Aktivitas tersebut termasuk dalam uraian tugas delegasi atau disertakan
sebagai bagian dari kebijakan dan prosedur tertulis yang ditetapkan dari
pengaturan praktik keperawatan. Fasilitas perlu memastikan bahwa
kebijakan dan prosedur menggambarkan harapan dan batasan aktivitas dan
menyediakan pelatihan kompetensi yang diperlukan. (American Nurses
Assocition, 2019)
2. Kondisi yang tepat
Kondisi yang Kondisi kesehatan pasien harus stabil. Jika kondisi pasien
berubah, delegasi harus mengomunikasikan hal ini kepada perawat
berlisensi, dan perawat berlisensi harus menilai kembali situasi dan
kelayakan delegasi. (American Nurses Assocition, 2019)
3. Orang yang tepat
Perawat berlisensi bersama dengan pemberi kerja dan penerima delegasi
bertanggung jawab untuk memastikan bahwa penerima delegasi memiliki
keterampilan dan pengetahuan yang sesuai untuk melakukan aktivitas
tersebut. (American Nurses Assocition, 2019)
4. Arahan dan komunikasi yang benar
Setiap situasi delegasi harus spesifik untuk pasien, perawat berlisensi, dan
delegasi. Perawat berlisensi diharapkan untuk mengomunikasikan
instruksi khusus untuk aktivitas yang didelegasikan kepada yang
didelegasikan; delegasi, sebagai bagian dari komunikasi dua arah, harus
mengajukan pertanyaan klarifikasi. Komunikasi ini mencakup data apa
pun yang perlu dikumpulkan, metode pengumpulan data, kerangka waktu
5
untuk melaporkan hasilnya kepada perawat berlisensi, dan informasi
tambahan yang berkaitan dengan situasi tersebut. Delegasi harus
memahami persyaratan delegasi dan harus setuju untuk menerima aktivitas
yang didelegasikan. Perawat berlisensi harus memastikan bahwa penerima
delegasi memahami bahwa dia tidak dapat membuat keputusan atau
modifikasi apa pun dalam melaksanakan aktivitas tanpa berkonsultasi
terlebih dahulu dengan perawat berlisensi. (American Nurses Assocition,
2019)
5. Pengawasan dan evaluasi yang benar
Perawat berlisensi bertanggung jawab untuk memantau aktivitas yang
didelegasikan, menindaklanjuti dengan yang didelegasikan pada
penyelesaian aktivitas, dan mengevaluasi hasil pasien. Delegasi
bertanggung jawab untuk mengkomunikasikan informasi pasien kepada
perawat berlisensi selama situasi delegasi. Perawat berlisensi harus siap
dan tersedia untuk melakukan intervensi seperlunya. Perawat berlisensi
harus memastikan dokumentasi yang tepat dari kegiatan selesai.
(American Nurses Assocition, 2019)
2.4. Tanggung jawab Delegator Dalam Pendelegasian
American Nurses Association (2019) mengemukakan tanggung jawab
delegator (kepala ruangan/ketua tim) dalam proses delegasi adalah:
1. Penilaian dan pemantauan status kesehatan pasien
a. Profesional perawatan (kepala ruangan/ketua tim) harus melakukan
pengkajian/penilaian secara komprehensif terhadap kondisi pasien,
merencanakan dan mengembangkan tindakan keperawatan sesuai
dengan hasil pengkajian
b. Profesional perawatan (kepala ruangan/ketua tim) harus menentukan
tingkat keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan sebelum
mendelegasikan perawatan untuk memastikan keselamatan,
kenyamanan dan keamanan pasien. Hal ini dilakukan sesuai dengan
penilaian/pengkajian kondisi pasien dan mempertimbangkan
kompleksitas perawatan yang dibutuhkan pasien
6
c. Profesional perawatan (kepala ruangan/ketua tim) harus terus
memantau status kesehatan pasien yang menjadi tanggung jawabnya
d. Profesional perawatan (kepala ruangan/ketua tim) harus terlibat
langsung dengan pasien ketika kondisi pasien mengalami perubahan,
pasien membutuhkan penilaian/pengkajian, intervensi dan evaluasi
perawatan yang sering
2. Memberi arahan
a. Delegator bertanggung jawab untuk memberikan bimbingan langsung
atau tidak langsung sesuai sifat kegiatan yang didelegasikan dan
kemampuan perawat asosiate yang diberi tanggung jawab. Delegator
harus bersedia menasihati/mengkomunikasikan mengenai kebutuhan
perawatan pada waktu yang tepat. Jika delegator yang berperan
memberi arahan tidak berada pada tempat, dapat diwakilkan oleh
delegator berikutnya sesuai tingkatan dan kesediaan waktu
b. Jika delegator yang berperan memberi arahan tidak berada pada
tempat, delegator tersebut dapat memberi arahan dari tempatnya
apabila kondisi pasien dalam keadaan stabil/dapat diprediksi
3. Mengevaluasi dan memantau perawatan
Delegator bertanggung jawab untuk memantau dan mengevaluasi hasil
asuhan keperawatan yang didelegasikan
4. Tugas berisiko
a. Jika profesional perawatan (kepala ruangan/ketua tim) membuat
penilaian profesional bahwa pendelegasian tidak tepat, maka harus
dikomunikasikan (dan mendokumentasikan) dengan perawat asosiate
b. Profesional perawatan (ketua tim) bertanggung jawab untuk
melaporkan kepada perawat senior pada shift tersebut, atau kepala
ruangan (dan mendokumentasikan) segala kejadian/kondisi yang
dapat membahayakan pasien.
7
2.5. Tanggung jawab Perawat Asosiate Dalam Proses Pendelegasian
American Nurses Association (2019) mengemukakan tanggung jawab
perawat asosiate dalam proses pendelegasian adalah:
a. Perawat asosiate yang melakukan aktivitas/tindakan yang didelegasikan
bertanggung jawab atas tindakannya sendiri
b. Perawat asosiate harus memberi tahu delegator jika Ia belum
dilatih/memahami tindakan yang didelegasikan kepadanya
c. Perawat asosiate tidak boleh menerima delegasi diluar kemampuannya
d. Perawat asosiate harus memberi tahu delegator jika tugas yang
didelegasikan tampak lebih kompleks atau jika Ia tidak yakin dengan
kondisi atau respon pasien pada saat dilakukan tugas/tindakan
8
Melakukan perencanaan ke depan saat mengidentifikasi tugas yang harus
diselesaikan. Selain itu berusaha untuk mendelegasi sebelum professional
perawatan (kepala ruangan/ ketua tim) mengalami kewalahan akibat
banyaknya tugas yang belum terselesaikan, selalu pastikan untuk menilai
situasi dengan cermat sebelum mendelegasikan dan dengan jelas
menggambarkan hasil yang diinginkan.
2. Identifikasi keterampilan dan tingkat pendidikan yang diperlukan
Identifikasi keterampilan atau tingkat pendidikan yang diperlukan untuk
menyelesaikan pekerjaan. Profesional perawat (kepala ruangan/ ketua
tim) dalam melaksanakan tugasnya bekerja sama dengan perawat dari
berbagai jenjang pendidikan, sehingga lingkup pendelegasian tugas diatur
oleh dewan keperawatan di setiap instansi layanan kesehatan. Beberapa
hal yang perlu diperhatikan oleh professional perawat (kepala ruangan/
ketua tim) dalam melakukan pendelegasian tugas:
a. Tugas yang tidak dapat didelegasikan
b. Pedoman untuk profesional perawat (kepala ruangan/ ketua tim)
tentang tugas yang dapat didelegasikan
c. Tingkat pengawasan yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas
d. Pedoman untuk meminimalkan risiko pendelegasian
3. Pemilihan personil yang tepat
Identifikasi perawat asosiate mana yang dapat menyelesaikan pekerjaan
dalam hal kemampuan, tanggung jawab dan waktu untuk melakukan
tugas yang didelegasikan. Kepala ruangan/ ketua tim harus selalu
bertanya kepada perawat asosiate yang telah didelegasikan tugas, apakah
perawat tersebut mampu menyelesaikan tugas yang didelegasikan serta
memvalidasi persepsi/jawaban dengan mengamati secara langsung.
4. Komunikasikan tujuan dengan jelas
Delegator harus mengkomunikasikan secara spesifik apa, bagaimana, dan
kapan tugas yang didelegasikan harus diselesaikan. Komunikasi ini juga
harus mencakup maksud dan tujuan tugas, batasan dalam menyelesaikan
tugas, dan kriteria yang ingin dicapai
5. Tetapkan tanggal dan waktu pemantauan
9
Profesional perawat (kepala ruangan/ ketua tim) harus memantau dan
mengevaluasi kondisi pasien dan kinerja perawat asosiate dalam
melaksanakan tugas yang didelegasikan, profesional perawat (kepala
ruangan/ ketua tim) harus bersiap untuk turun tangan jika dibutuhkan.
Dalam proses pemantauan, profesional perawat (kepala ruangan/ ketua
tim) memberikan umpan balik (feed back) kepada perawat asosiate agar
dapat meningkatkan kompetensi dan kinerja perawat asosiate.
6. Bimbingan/pengarahan
Jika perawat asosiate menemukan masalah dalam menyelesaiakan tugas
yang didelegasi, delegator harus bersedia memberikan pengarahan untuk
mengidentifkasi solusi alternatif dari masalah yang dihadapi. Delegator
harus memotivasi perawat asosiate untuk mencoba memecahkan masalah
terlebih dahulu, jika tidak ditemukan solusi maka delegator harus
membatu mencari solusi dari masalah yang sedang dihadapi. Hal ini
untuk mencegah rasa tidak percaya diri dari perawat asosiate dalam
mengerjakan tugas/tanggung jawab yang didelegasikan.
7. Evaluasi kerja
Evaluasi pengalaman delegasi setelah tugas selesai. Sertakan aspek positif
dan negatif tentang bagaimana perawat asosiate menyelesaikan tugas
yang dilegasikan.
8. Pengargaan prestasi (reward accomplishment)
Pastikan untuk memberikan pengarahan, motivasi/dukungan yang tepat
untuk tugas yang berhasil diselesaikan.
10
adalah keinginan individu/delegator untuk menyelesaikan seluruh
pekerjaan secara pribadi karena kurangnya kepercayaan terhadap
bawahan, keyakinan bahwa dirinya dapat melakukan tugas dengan lebih
baik dan lebih cepat dari siapapun.
2. Pendelegasian berlebihan
Pedelegasian tugas secara berlebihan biasanya dikarenakan delegator tidak
dapat memanajemen waktu dengan baik, lebih sering menghabiskan waktu
untuk mengatur bawahan dari pada mengerjakan tugas dan tanggung
jawabnya. Penyebab lain dari pendelegasian tugas yang berlebihan adalah
delegator (kepala ruangan/ketua tim) merasa tidak mampu untuk
mengerjakan beberapa tugas, sehingga kepala ruangan/ketua tim
mendelegasikan tugasnya kepada perawat asosiate yang kompeten/mampu
melakukan tugas terebut.
3. Pendelegasian yang tidak tepat
Pendelegasian yang tidak tepat mencakup hal-hal seperti mendelegasikan
tugas pada waktu yang salah, kepada orang yang salah, atau untuk alasan
yang salah. Hal ini juga dapat mencakup pendelegasian tugas dan
tanggung jawab yang berada di luar kemampuan orang yang didelegasikan
tugas.
Ya TIDAK
MELIMPAHKAN
Dapatkah aktivitas ini dilakukan secara rutin tanpa TUGAS/TIDAK
DILAKUKAN
observasi yang kompleks, pegambilan keputusan atau
Tidak DELEGASI
penilaian keperawatan?
Ya
Ya
12
4. Adanya proses pemantauan yang tepat
5. Kriteria yang diinginkan tercapai
BAB III
PELAKSANAAN KEGIATAN
13
Pendelegasian 1. Kepala ruangan mengucakan salam 30 menit Nurse
melaporkan bahwa hari ini akan ada Station
pendelegasian tugas.
2. Kepala ruangan memutuskan perawat yang
akan menerima penugasan
3. Kepala ruangan menyiapkan format
pendelegasian tugas.
4. Kepala ruangan menjelaskan uraian tugas
yang akan didelegasikan dan harus
dijelaskan secara verbal terinci, disertai
tertulis.
5. Perawat primer menerima tugas yang
didelegasikan
6. Kepala ruangan memberikan format
pendelegasian sebagai pemberi wewenang
kepada perawat primer sebagai penerima
wewenang, sebagai bukti yang otentik
dalam pemberian wewenang
(Tabel 3.1 Mekanisme Kegiatan Pendelegasian)
3.6 Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
Mengevaluasi struktur pelaksanaan delegasi yang telah dilakukan.
2. Evaluasi proses
Evaluasi dilihat berdasarkan kelancaran proses sesuai dengan rencana dan
alur yang ada serta perawat yang bertugas sesuai perannya
3. Evaluasi hasil
Mengevaluasi hasil yang diperoleh selama dilakukan delegasi.
14
DAFTAR PUSTAKA
15
LAMPIRAN I
Kupang, …………….,2021
(……………………………) (……………………..…………)
16