Cover luar…………………………………………………….................................
Cover dalam………………………………………………………………………
Kata pengantar…………………………………………………………………….
Daftar isi…………………………………………………………………………..
Daftar gambar……………………………………………………………………
Daftar tabel…………………………………………………………………….......
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 2
B. Tujuan 3
C. Manfaat …………………………………………………………..................
BAB VI REKOMENDASI
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB II
PROFIL MITRA SATUAN PENDIDIKAN
KEADAAN MEUBLAIR
10 Lemari Buku 2 0
Selain itu, kegiatan yang dilakukan sebelum memulai aktivitas belajar di kelas, seluruh siswa dan
para guru melakukan kegiatan rutinitas tiap harinya yakni:
HARI KEGIATAN
Senin Membaca alqur’an bersama di dalam kelas
Selasa masing – masing
Rabu
Kamis
Jum’at Imtaq dan pidato di lapangan
Sabtu Sabtu budaya ( senam, dan jadwal sabtu
budaya yang sudah ditentukan)
BAB III
PELAKSANAAN ASISTENSI MENGAJAR
A. Program Asistensi Mengajar yang Dilaksanakan
Pendidikan dan pelaksanaan pembelajaran di SMA Negeri 1 Suralaga
menggunakan Kurikulum 2013 dan berjalan dengan lancar sesuai dengan yang di
harapkan meskipun masih terdapat kekurangan dari segi sarana dan prasarana. Hal ini
terjadi karena adanya kedisiplinan dari berbagai pihak baik Kepala Sekolah, guru-guru,
maupun Staff Tata Usaha yang menangani kependidikan di sekolah. Penentuan
(Pengelolaan Kurikulum) sesuai dengan kalender Pendidikan yang dikoordinir oleh wakil
kepala sekolah bidang kurikulum. Sehingga sampai sekarang ini kegiatan sekolah
menyangkut pengelolaan dan pelaksanaan kurikulum tidak mendapat masalah dalam
pelaksanaannya. Sekolah sangat menunjang keberhasilan proses belajar mengajar di
kelas, khususnya Mata Pelajaran Biologi. Ini sangat mendukung kelancaran proses
belajar mengajar karena penggunaan waktu dan tenaga yang cukup efektif dan efisien.
Adapun perangkat pembelajaran yang digunakan selama proses asistensi yang
berlangsung di SMA Negeri 1 Suralaga sesuai dengan Kurikulum 2013 diantaranya
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) khususnya dibidang Mata Pelajaran Biologi.
Sebelum melaksanakan pembelajaran, perencanaan pembelajaran sangatlah
dibutuhkan untuk merencanakan strategi dalam menjalankan pelaksanaan pembelajaran.
Perencanaan pembelajaran dapat disusun dari beberapa hal sebelum memulai
melaksanakan pembelajaran, tahap tersebut dilaksanakan mulai dari pelepasan kegiatan
asistensi mengajar hingga persiapan dalam kelengkapan administrasi. Persiapan mengajar
merupakan salah satu bagian dari program pengajaran yang memuat satuan bahasan
untuk disajikan dalam beberapa kali pertemuan / tatap muka. Persiapan mengajar dapat
digunakan sebagai dasar untuk menyusun rencana pembelajaran dan sekaligus sebagai
acuan guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran agar lebih terarah dan berjalan
efisien dan efektif. Perencanaan pembelajaran dimulai dari tahap Observasi yang
dilakukan pada minggu pertama setelah pelepasan, bertujuan untuk mempelajari keadaan
dan pembelajaran di sekolah khususnya di kelas dan umumnya di SMA Negeri 1
Suralaga pada pembelajaran biologi.
Pelaksanaan observasi dilakukan untuk dapat membaca keadaan dan mampu
mempersiapkan perangkat yang akan digunakan dalam kegiatan belajar mengajar
sekaligus bimbingan dalam mempersiapkan perangkat pembelajaran seperti:
1. Kalender Pendidikan dan Jadwal Pelajaran
2. Analisis SK/KD
3. Pemetaan Materi Pembelajaran
4. Program Tahunan dan program Semester
5. Analisis Program Semester
6. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
7. Penilaian
Langkah-langkah persiapan pembelajaran
1. Analisis Hari Efektif dan Analisis Program Pembelajaran.
Untuk mengawali kegiatan penyusunan program pembelajaran, seorang
guru perlu membuat analisis hari efektif selama satu semester. Dari hasil
analisis hari efektif akan diketahui jumlah hari efektif dan hari libur tiap pekan
atau tiap bulan sehingga memudahkan penyusunan program pembelajaran
selama satu semester. Dasar pembuatan analisis hari efektif adalah kalender
pendidikan dan kalender umum.
Jadwal pelajaran (jadwal pelajaran asistensi mengajar pribadi)
2. Analisis SK/KD
Untuk mengembangkan silabus dan RPP yang baik maka dilakukan analisis
terlebih dahulu pada SK/KD tujuannya untuk memudahkan dalam
mengembangkan silabus dan menentukan kebutuhan waktu yang diperlukan
untuk masing – masing kompetensi dasar maupun mata pelajaran dalam satu
tingkat kelas. Menganalisis SK/KD merupakan aktifitas mengkaji secara
mendalam menegenai berbagai unsur yang terkandung dalam SK dan KD.
3. Pemetaan materi pembelajaran
Pemetaan materi adalah langkah awal bagi seorang guru dalam proses
membuat persiapan pembelajaran sesuai kurikulum 2013. Dengan melakukan
pemetaan materi guru akan mengenal dengan baik semua materi ajar
kurikulum 2013, sumber – sumber belajar yang tersedia, dan media ajar yang
sudah ada atau belum ada.
4. Membuat Program Tahunan dan Program Semester.
a. Program Tahunan
Penyusunan program pembelajaran selama tahun pelajaran
dimaksudkan agar keutuhan dan kesinambungan program pembelajaran
atau topik pembelajaran yang akan dilaksanakan dalam dua semester tetap
terjaga.
b. Program Semester
Penyusunan program semester didasarkan pada hasil analisis hari
efektif dan program pembelajaran tahunan.
5. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.
Rencana pembelajaran sebaiknya disusun oleh guru sebelum melakukan
kegiatan pembelajaran. Rencana pembelajaran bersifat khusus dan
kondisional, dimana setiap sekolah tidak sama kondisi siswa dan sarana
prasarana sumber belajarnya. Karena itu, penyusunan rencana pembelajaran
didasarkan pada silabus dan kondisi pembelajaran agar kegiatan pembelajaran
dapat berlangsung sesuai harapan.
6. Penilaian Pembelajaran.
Penilaian merupakan tindakan atau proses untuk menentukan nilai terhadap
sesuatu. Penilaian merupakan proses yang harus dilakukan oleh guru dalam
rangkaian kegiatan pembelajaran. Prinsip penilaian antara lain valid,
mendidik, berorientasi pada kompetensi, adil dan objektif, terbuka,
berkesinambungan, menyeluruh, dan bermakna.
B. Metode Pelaksanaan Program
Model pembelajaran yang digunakan dalam menjelaskan materi pembelajaran adalah
NHT (Number Heads Together), STAD (Student Team Achievement Division), TAI
(Team Assisted Individualization), Problem Solving, dan Discovery Learning. Sedangkan
Motode pembelajaran yang digunakan yaitu dengan menggunakan motode ceramah,
tanya jawab, diskusi, dan persentase dan pendekatan yang digunakan yakni pendekatan
pembelajaran Scientifict Learning di mana guru memberikan permasalahan nyata sebagai
konteks untuk peserta didik belajar berpikir kritis dan keterampilan memecahkan
masalah, dan memperoleh pengetahuan sekaligus konsep yang penting dari materi ajar
yang dibicarakan.
1. Langkah - langkah model pembelajaran NHT terdiri atas:
1) Pembentukan kelompok
2) Pemberian nomer
3) Diskusi
4) Pemberian tugas/ pertanyaan
5) Presentasi (siswa di panggil secara acak (nomornya)
2. Langkah – langkah model pembelajaran STAD terdiri atas:
1) Melakukan pre – tes
2) Pembentukan kelompok kecil
3) Menyajikan materi pembelajaran
4) Membimbing kelompok
5) Melakukan post – tes
6) Memberikan penghargaan
3. Langkah - langkah model pembelajaran TAI
1) Belajar mandiri
2) Kuis I, pemberian tes sebelum kegiatan pembelajaran dimulai sebagai
pengukur untuk menempatkan pada kelompoknya.
3) Pembentukan kelompok
4) Diskusi (membahas hasil tes)
5) Penguatan
6) Kuis II
7) Memberikan penghargaan
4. Langkah - langkah model pembelajaran problem Solving terdiri atas:
1) Merumuskan masalah
2) Menelaah masalah
3) Merumuskan hipotesis
4) Mengumpulkan data
5) Pembuktian hipotesis
5. Langkah - langkah model pembelajaran Discovey Learning terdiri atas:
1) Stimulation (pemberian rangsangan)
2) Problem statement (identifikasi masalah)
3) Data collection (pengumpulan data)
4) Data processing (pengolahan data)
5) Verification, melakukan pembuktian dengan mencoba atau praktik langsung
6) Generalization, (menarik keseimpulan)
Selain dari mempersiapkan perangkat pembelajaran, persiapan untuk model dan metode
pembelajaran juga sangat penting dalam menjalankan kegiatan belajar mengajar di kelas
khususnya mata pelajaran biologi. Model pembelajaran yang digunakan dalam kegiatan belajar
mengajar ini adalah NHT (Number Heads Together) bentuk dari model pembelajarn ini
digunakan dengan tujuan meminta peserta didik menjadi narasumber di kelas, STAD (Student
Team Achievement Division) yaitu model pembelajaran kooperatif yang memicu kerjasama
siswa melalui belajar dalam kelompok yang anggotanya beragam baik dalam kemampuan
akademik maupun latarbelakang agar tercipta saling mendorong dan membantu satu sama lain
dalam suasann sosialisasi yang beragam untuk menguasai keterampilan yang sedang dipelajari,
TAI (Team Assisted Individualization) adapun bentuk dari model pembelajaran ini adalah
menggabungkan pembelajaran kooperatif dengan bantuan indvidu kepada siswa yang lemah,
Problem Solving, bentuk model ini yaitu untuk mengutamakan pemecahan masalah dalam
kegiatan belajar untuk memperkuat daya nalar yang digunakan oleh peserta didik agar
mendapatkan pemahaman yang lebih mendasar dari materi yang disampaikan dan Discovery
Learning, bentuk dari model ini yakni menemukan konsep nelalui serangkaian data atau
informasi yang diperoleh melalui pengmatan atau percobaan. Dasar dalam memilih untuk
menggunakan model ini disesuaikan dari hasil observasi yang telah dilakukan pada minggu
pertama setelah pelepasan asistensi mengajar yaitu kurangnya melakukan diskusi pada proses
pembelajaran sehingga siswa hanya di minta untu mndengar penjelasan dan merangkum tulisan.
Adapun Jadwal pelaksanaan asistensi mengajar di SMA Negeri 1 Suralaga dari bulan September
– Desember. Jam pelajaran untuk mata pelajaran biologi kelas XI MIPA adalah 4 jam pelajaran
dimana 1 jam pelajarannya adalah 45 menit. Namun, karena menyesuaikan dengan kondisi
sekarang yaitu masih dalam keadaan pandemi covid – 19 maka 45 menit tersebut di press
menjadi 25 menit 1 jam pelajaran. Pembelajran di mulai pada hari selasa sebagai pertemuan
pertama dan seterusnya dilaksanakan sesuai jadwal pelajaran biologi di kelas XI MIPA SMA
Negeri 1 Suralaga yaitu pada hari selasa (jam 1 -2 yaitu dari 07.30 – 08. 20) dan hari jum’at
(jam 7 – 8 yaitu dari jam 10.15 – 11.05). Adapun pada pertemuan pertama sampai pertemuan
pertama sampai pertemuan keempat membahas materi sistem gerak pada manusia, kemudian
pada pertemuan kelima sampai kesembilan membahas materi sistem peredaran darah pada
manusia (sistem sirkulasi) dan pertemuan kesepuluh sampai pertemuan kedua belas membahas
materi sistem pencernaan pada manusia. Dimana tujuan pembelajaran dari materi sistem gerak
pada manusia adalah:
1) Melalui diskusi siswa dapat menguraikan hubungan antara struktur jaringan tulang
sebagai penyusun organ pada sistem gerak dalam kaitannya dengan bioproses.
2) Siswa dapat membedakan macam – macam rangka dan bentuk tulang sebagai penyusun
organ pada sistem gerak.
3) Melalui diskusi siswa dapat megidentifikasi macam – macam persendian berdasarkan
struktur dan gerakannya.
4) Berdasarkan gambar siswa dapat mengidentifikasi macam – macam persendian
berdasarkan struktur dan gerakannya.
5) Melalui ceramah dan diskusi siswa dapat menguraikan struktur otot rangka dan
mekanisme kerja otot sebagai penyusun organ pada sistem gerak.
6) Melalui diskusi siswa dapat membedakan sifat kerja otot dan macam – macam gerakan
otot
7) Melalui ceramah dan gambar siswa dapat menguraikan gangguan fungsi yang dapat
terjadi pada sistem gerak manusia
Sedangkan tujuan pembelajaran dari materi sistem peredaran darah pada manusia (sistem
sirkulasi) adalah:
1) Siswa dapat membedakan 4 struktur komponen penyusun darah dan fungsinya melalui
diskusi.
2) Siswa dapat menguraikan mekanisme pembekuan darah dan tranfusi darah melalui
diskusi.
3) Berdasarkan gambar siswa dapat mendeskripsikan organ peredaran darah sebagai
penyusun sistem sirkulasi.
4) Siswa dapat menguraikan 2 mekanisme peredaran darah pada manusia melalui ceramah.
5) Berdasarkan gambar siswa dapat menguraikan permasalahan, solusi, dan upaya
gangguan fungsi sistem sistem peredaran darah pada manusia.
6) Siswa dapat membuat makalah hasil studi literatur tentang gangguan sistem peredaran
darah manusia dan teknologinya berdasarkan informasi yang dikumpulkan.
Kemudian tujuan pembelajaran dari materi sistem pencernaan pada manusia adalah:
1) Siswa dapat menguraikan 5 struktur jaringan penyusun organ pada sistem pencernaan
makanan melalui diskusi.
2) Siswa dapat menghubungkan 2 sistem pencernaan dengan nutrisi dan bioprosesnya
melalui ceramah
3) Siswa dapat mendeskripsikan 4 gangguan fungsi yang mungkin terjadi pada sistem
pencernaan manusia dan 2 teknologi sistem pencernaan manusia melalui ceramah.
4) Siswa dapat membedakan 5 zat makanan (gizi/nutrisi) yang terkandung dalam dalam
makanan melalui ceramah
5) Siswa dapat mengidentifikasi 2 macam zat aditif pada makanan dan dampaknya bagi
kesehatan tubuh melalui diskusi.
Berikut langkah – langkah pembelajaran pada setiap pertemuan ini:
1. Kegiatan Awal
Kegiatan pembelajaran diawali dengan berdoa bersama kemudian mengecek kehadiran
peserta didik. Jumlah yang mengikuti proses pembelajaran 100% dari daftar nama siswa di
absensi dan kadang kurang dari 100%. Kemudian menginformasikan tujuan dari proses
pembelajaran yang dilaksanakan. Selanjutnya, memberikan apersepsi kepada peserta didik
dengan mengaitkan materi pembelajaran dalam kehidupan sehari – hari atau lingkungan
sekitar dan dapat pula dilakukan dengan mengingatkan materi pada pertemuan sebelumnya.
Setelah itu, siswa diberikan materi fakta dalam bentuk gambar yang di ikuti dengan beberapa
pertanyaan. Tujuan penyajian gambar ini sebagai langkah awal untuk merangsang
pengetahuan awal peserta didik sebelum mengikuti proses pembelajaran. Selanjtunya,
memotivasi peserta didik dengan memberikan sepatah kata yang berkaitan dengan materi
yang diajarkan.
2. Kegiatan Inti
Pada kegiatan ini dilakukan penyampaian materi sekaligus tanya jawab kepada siswa. Dan
kad ang diberikan pula kuis 1, ataupun soal pretest sebelum pembelajaran dimulai untu
mengetahui kemampuan awal yang dimiliki siswa. Setelah itu dilakukan pembentukan
kelompok kecil yang beranggotakan 3 – 4 orang perkelompok. Kemudian para peserta didik
diarahkan untuk duduk bersama teman kelompoknya. Setelah duduk rapi peserta didik
dibagikan LKS (Lembar Kerja Siswa) untuk di diskusikan dengan teman kelompoknya dan
di bimbing oleh guru. Setelah selesai, perwakilan peserta didik maju kedepan untuk
mempersentasikan hasil diskusinya dan kelompok yang lain menanggapi dan menambahkan.
Setelah persentasi selesai, barulah kita bahas bersama LKS tersebut dan sekaligus pemberian
penguatan materi dan peserta didik di mendengarkan dan mencatat penjelasan yang penting
kemudian diberikan kesempatan untuk bertanya jika materi pembelajaran tersebut belum di
pahami. Dan kadang di berikan kuis 2 dan soal post test untuk mengetahui pemahaman siswa
pada materi yang di bahas.
3. Kegiatan penutup
Memberikan kesimpulan terkait materi hari pembelajaran hari ini, setelah itu
menginformasikan terkait tugas untuk di kerjakan dirumah jika ada dan materi yang akan di
bahas untuk pertemuan selanjutnya. Proses pembelajaran diakhiri dengan salam.
C. Hasil yang Dicapai
Setelah mengikuti proses pembelajaran pada materi sistem gerak pada manusia, sistem
peredaran darah pada manusia (sistem sirkulasi) dan sistem pencernaan pada manusia, maka
di dapatkan hasil sebagai berikut:
NO NAMA Hasil belajar peserta diidk pada materi
Sistem gerak Sistem peredaran Sistem
pada manusia darah pada pencernaan pada
manusia (sistem manusia
sirkulasi)
1. Abd. Mukhlis Jaelani 91 (tuntas) 85 (tuntas) 78 (tuntas)
2 Alini 96 (tuntas) 90 (tuntas) 66 (tidak tuntas)
3. Aulia Anjaswari 89 (tuntas) 67 (tidak tuntas) 38 (tidak tuntas)
4. Baiq Annilawati Rohil 94 (tuntas) 90 (tuntas) 88 (tuntas)
5. Baiq Ulis Ilasari 96 (tuntas) 67 (tidak tuntas) 66 (tidak tuntas)
6. Baiq Ziadatul Usma 96 (tuntas) 90 (tuntas) 50 (tidak tuntas)
7. Dony Anggara Abdi 94 (tuntas) 90 (tuntas) 38 (tidak tuntas)
Jaya
8. Ema Lupiati Ulfa 94 (tuntas) 86 (tuntas) 50 (tidak tuntas)
9. Hidayanti Hikmah 91 (tuntas) 67 (tidak tuntas) 50 (tidak tuntas)
10. Hilda Fitri Nawansi 97 (tuntas) 90 (tuntas) 72 (tuntas)
11. Lalu Satriawan 87 (tuntas) 67 (tidak tuntas) 0 (tidak tuntas)
Saputra
12. Lili’ Wahyuni 91 (tuntas) 67 (tidak tuntas) 78 (tuntas)
13. Mahnur 87 (tuntas) 90 (tuntas) 72 (tuntas)
14. Nadia 91 (tuntas) 89 (tuntas) 78 (tuntas)
15. Nia Novaliana 93 (tuntas) 89 (tuntas) 78 (tuntas)
16. Nurhaliza 87 (tuntas) 89 (tuntas) 72 (tuntas)
17. Nurma Hidayati 93 (tuntas) 86 (tuntas) 88 (tuntas)
18. Rahmawati 94 (tuntas) 86 (tuntas) 96 (tuntas)
19. Siswanto 97 (tuntas) 86 (tuntas) 16 (tidak tuntas)
20. Sulhijjah 87 (tuntas) 86 (tuntas) 66 (tidak tuntas)
21. Wati Wardani 87 (tuntas) 67 (tidak tuntas) 72 (tuntas)
22. Zulpina Indriani 87 (tuntas) 89 (tuntas) 50 (tidak tuntas)
23. Baiq. Ika Januarti 25 (tidak 67 (tidak tuntas) 50 (tidak tuntas)
tuntas)
Berdasarkan tabel di atas, dapat di ketahui bahwa pembelajaran pada materi sistem gerak
manusia dapat dikatakan berhasil, karena di lihat dari hasil persentase belajar peserta didik yang
memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) sebanyak 96% dan yang tidak memenuhi
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) sebanyak 4%. Sedangkan pada materi sistem peredaran
darah manusia (sistem sirkulasi) dapat dikatakan berhasil juga karena dilihat dari persentase hasil
belajar peserta didik lebih banyak yang memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) 70%
dari pada yang tidak memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 30%. Kemudian pada
materi sistem pencernaan manusia dapat di katakan belum berhasil karena dilihat dari persentase
hasil belajar peserta didik lebih banyak yang tidak memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal
(KKM) yaitu 52% dari pada yang memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 48%.
Jadi pada materi ini, diperlukan evaluasi terhadap model dan metode pembelajaran yang
digunakan agar tercapainya Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) hasil belajar peserta didik.