THEORY
KELOMPOK 2
KELAS E
1. Difa Septya Fathinnisa Anwar 10050020166
2. Nadzira Ghaziya Al Yumna 10050020168
3. Fadhila Firsty Cahyono 10050020183
4. Zahraini Rahma Fatimah 10050020187
5. Reyhan Arrilya Adhe R. 10050020198
6. Larasati Nurhaliza Munawar 10050020200
Deskripsi Teori Ethology
Ethology berkaitan dengan adaptif, atau kelangsungan hidup, nilai perilaku
dan sejarah evolusinya (Hinde, 1989). Ini pertama kali diterapkan pada
penelitian tentang anak-anak pada 1960-an, tetapi telah menjadi lebih
berpengaruh dalam beberapa tahun terakhir. Asal usul etologi dapat
ditelusuri ke karya Darwin. Fondasi modernnya diletakkan oleh dua ahli
zoologi Eropa, Lorenz dan Tinbergen (Dewsbury, 1992).
Menurut pandangan etologis, bayi secara biologis dipersiapkan untuk
berkontribusi secara aktif untuk membangun ikatan dengan pengasuh mereka,
yang meningkatkan peluang bagi gen individu mereka untuk bertahan hidup.
Teori Evolusi
CHARLES DARWIN (1809-1882)
lainnya, dan turun dari nenek moyang yang sama. Karenanya semua spesies
merupakan bagian dari satu keluarga besar. Ada perbedaan di antara
spesies. Namun dapat dilihat kesamaan antara manusia dan spesies lainnya,
yaitu kesamaan yang menunjukkan warisan umum yang dimiliki.
Evaluasi
Etolog mengakui bahwa naluri telah berevolusi karenamereka telah
beradaptasi dalam lingkungan tertentu dan naluri itu membutuhkan
lingkungan yang tepat untukberkembang dengan baik. Lingkungan itu
penting. Semuaklaim etolog itu adalah perilaku naluriah
memilikikomponen bawaan yang besar dan itu, mengingatlingkungannya
naluri mana yang dipra-takan, naluri akanmuncul tanpa elaborasi
pengkondisian atau pembelajaran.
John Bowlby
Bowlby adalah anak keempat Dalam survei psikolog tahun 2002 yang diterbitkan
dari enam bersaudara. dalam Review of General Psychology, Bowlby
menduduki peringkat ke-49 sebagai psikolog yang
paling sering dikutip di abad ke-20.
Konsep Attachment Bowlby
Bowlby menyatakan bahwa perilaku keterikatan serupa terjadi pada manusia. Bayi manusia juga
ingin dekat dengan ibunya. Sesegera mereka bisa merangkak, bayi mencoba mengikuti ibunya, dan
mereka menjadi kesal saat terpisah.
Bowlby juga percaya bahwa perilaku keterikatan manusia mulai berkembang lebih awal,
pada nenek moyang kita dibagikan dengan hewan lain
Attachment
Sang anak menggunakan Sang anak sudah menunjukkan Sang anak tidak menunjukkan
berbagai tanda tanda kecemasan gejala kecemasan ketika
kelekatannya pada ibunya
bahkan sebelum ia dipisahkan dipertemukan dengan sang ibu,
sebagai landasan utama
dengan ibunya. Justru gejala akan tetapi anak mengabaikan
dari perasaan aman kecemasan lebih muncul saat keberadaan si ibu
Ibu mendekatinya
The Strange Situation
Korban kekerasan MA tidak hanya guru, tetapi juga teman-teman sekolahnya. Kenakalan MA membuat
dirinya terkucilkan dari pergaulan di sekolah. Informasi dari pengasuh MA mengisyaratkan bahwa
kenakalan MA terjadi sejak kepergian orang tuanya menjadi TKW. Sejak saat itu MA sering berontak,
tidak mau diam, selalu usil dan semua kemauannya harus dituruti. Kondisi nenek yang sudah cukup tua
tidak memungkinkan lagi untuk mengendalikan MA, sehingga dibiarkan saja apa maunya.
Nenek tidak berani menolak permintaan MA, karena kalau dilarang dia akan marah-marah dan merusak
barang-barang yang ada di rumah. Teman-teman di sekitar rumah MA juga tidak ada yang mau diajak
bermain, hal ini tidak ada sebab lain kecuali kenakalan MA yang sudah tidak normal.
Kenakalan MA tidak hanya sebatas kekerasan fisik, tetapi juga telah merambah perilaku yang melanggar
norma hukum. MA seringkali kedapatan mencuri uang neneknya dengan alasan untuk membeli jajan dan
mainan. Kejadian ini terjadi berulang-ulang, meskipun telah diberi teguran dan peringatan dari nenek
ternyata tidak membuatnya jera tetapi malah semakin parah. Jika diingatkan MA menjadi marah-marah
kemudian kabur dari rumah. Kondisi ini diperparah dengan sikap kedua orang tuanya yang tidak peduli
dengan anaknya. Komunikasi jarang dilakukan, dalam pandangan kedua orang tuanya tugasnya hanya
mencari nafkah untuk keperluan hidup sehari-hari. Jika kebutuhan sudah tercukupi maka dianggap
selesai tugasnya.
Analisa Kasus
Dari penelitian yang telah dilakukan oleh Bowlby mengenai beberapa bayi yang berpisah dengan ibu
kandungnya, mendapati hasil bahwa anak tersebut (MA) akan mengalami stress dan kecemasan yang
berlebih. Kecemasan ini akan ditunjukkan sang anak melalui beberapa tahap yaitu tahap protes, tahap
keputusasaan dan tahap pelepasan.
Dalam kasus tersebut, subjek melakukan perilaku menyimpang dengan perilakunya yang suka berbuat
onar, dan sering terlibat tindak kekerasan di sekolah. Hal ini bermula ketika orang tuanya pergi menjadi
TKW. Terdapat 3 tahap yang dilalui oleh MA:
1.Tahap Protes
Ketika MA ditinggalkan oleh orang tuanya ia merasa sedih dan gelisah. Pada saat pemisahan terjadi
secara terus menerus, subjek jadi lebih emosional ia merasa kecewa dan penuh dengan amarah. Ia juga
menolak neneknya sebagai orang yang menggantikan ibunya untuk merawatnya. Ia merasa tidak
menerima jika dirinya di tinggalkan orangnya, MA menunjukkan perilaku sering berontak, tidak mau diam,
selalu usil dan semua kemauannya harus dituruti. Hal ini merupakan tahap protes agar mendapat
perhatian dari orang tuanya.
2. Tahap Keputusasaan
Setelah tidak mendapatkan perhatian yang diinginkan, MA menjadi apatis ia melakukan hal yang
membuat ia jauh dari banyak orang seolah-olah ia sudah tidak peduli dengan lingkungan sekitar,
seperti ia tidak peduli dengan kondisi neneknya ketika neneknya menolak permintaan MA dan
terus-terusan mencuri uang neneknya walau sudah diberi teguran dan peringatan.
3. Tahap Pelepasan
Akhirnya, tahap pelepasan terjadi. Selama periode ini, MA menerima perawatan dari neneknya.
Ketika orang tuanya menghubungi MA, ia merasa senang, namun karena kelekatannya tidak
cukup dekat dan ia merasa tidak puas dengan hubungan ia dengan orang tuanya, MA tetap
melakukan tindakannya yang menyimpang sebagai reaksi yang merupakan pertahanan terhadap
kekecewaan
Maka dari ketiga tahap tersebut dapat disimpulkan bahwa perilaku yang dimunculkan pada MA
dilakukan untuk mencari perhatian dari orang tuanya yang sibuk bekerja dan tidak memiliki
komunikasi yang baik terhadap orang tuanya.
Lalu jika kasus tersebut dilihat dari teori Ainsworth, maka subjek memiliki jenis attachment
anxious-ambivalent attachment, dimana subjek tidak menggunakan kelekatan pada ibu dan nenek
nya sebagai landasan dari perasaan aman. Hal tersebut dikarenakan subjek memiliki pengasuh
yang tidak peka dan menolak kebutuhan emosional subjek karena sebenarnya keinginan dari
subjek adalah diberikan perhatian oleh orang tuanya, namun ia tidak mendapatkan hal tersebut
sehingga ia merasa cemas dan bertingkah untuk mendapatkan perhatian.
Source
Crain, W. C. (2014). Theories of Development: Concept and Applications (6th ed.). Pearson.
McLeod, S. A. (2018, August 05). Mary Ainsworth. Simply Psychology.
Kendra Cherry (2020, April 04). Mary Ainsworth and Child Psychology. VeryWell Mind.
Bowlby, J. (1969). Attachment and loss. Attachment. Vol.1 New York: Basic Books.
Bowlby, J. (1980). Attachment and loss. Loss. Vol. 3.New York: Basic Books.
Widodo, A. (2020). Penyimpangan perilaku sosial ditinjau dari teori kelekatan
Bowlby. Jurnal Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial dan Ilmu–Ilmu Sosial, 2(1), 36-50.
http://doi.org/10.19105/ejpis
THANKS