Anda di halaman 1dari 12

THEORY OF INTERDEPENDENCE

THIBAUT AND KELLEY

KELAS B - KELOMPOK 9
ANGGIT TRIA ANGGRAENI 10050017093
RYANDA AZIZA 10050017112
TEORI SOCIAL EXCHANGE
Teori Pertukaran Sosial (Social Exchange) adalah model ekonomi dari
perilaku manusia yang menurutnya orang termotivasi oleh keinginan untuk
memaksimalkan keuntungan dan meminimalkan kerugian dalam hubungan
sosial mereka seperti halnya dalam bisnis (Homans, 1961; Thibaut &
Kelley, 1959).
Hubungan yang memberikan lebih banyak rewards dan costs yang lebih
sedikit akan lebih memuaskan dan bertahan lebih lama.Perkembangan
hubungan intimate sangat jelas terkait dengan keseluruhan tingkat rewards
dan costs.
 Menurut Thibaut dan Kelly, inti dari hubungan interpersonal adalah Interaksi.
 Perhatian utama teori mereka  Dyadic interaction (terjadi ketika dua orang
memunculkan perilaku satu sama lain. Dan perilaku tersebut memengaruhi orang
lain)
 Teori ini menekankan fenomena berbasis penguatan (reinforcement-based) seperti
reward dan cost pada interaksi manusia.
 Thibaut dan Kelly menyebut reward dan cost yang diterima individu sebagai
konsekuensi mereka yang berpartisipasi dalam suatu interaksi.
1. Reward adalah kepuasan yang diterima setelah berpartisipasi dalam interaksi
dengan orang lain.
2. Cost adalah konsekuensi negative dari urutan perilaku di sebuah konteks
interaksi yang berfungsi untuk menghambat kinerja dari urutan perilaku
DETERMINANT OF REWARD AND COSTS
(FAKTOR PENENTU REWARDS & COSTS)
a) Exogenous Determinants
1. Abilities  Dimana seseorang /partner yang dipilih oleh orang lain memiliki hal/sifat/kemampuan yang
tidak dimiliki orang lainnya.Dan juga mereka memiliki kemampuan untuk lebiih menghargai partner
nya dalam interaksi.

2. Similarities  Dimana ketika seseorang memilih orang-orang yang memiliki kesamaan dalam sikap dan
orientasi untuk menjadi teman,atau partner.

3. Proximity  Jika salah satu individu secara fisik dekat secara proximity dengan satu lainnya maka
hubungan itu akan lebih langgeng dan berkesempatan mendapatkan hasil yang positif disbanding yang
secara spasial terpisah

4. Complementarity  Dimana dalam sebuah hubungan terjadi saling melengkapi contohnya, setiap orang
dalam sebuah hubungan satu sama lain memiliki sifat atau kemampuan yang tidak dimiliki partner nya.
b) Endogenous Determinants
• Faktor endogen yang menentukan kontinjensi reward-cost adalah faktor-faktor yang muncul selama
dan sebagai konsekuensi dari proses interaksi.

• Berasal dari relasi itu sendiri, dari dyad spesifik.

• Jika interaksi optimal akan memaksimalkan outcomes positif participants dalam interaksi

• Bila respon tertentu dihambat/tidak hadir (dalam bentuk pengabaian, rasa malu, cemas dan upaya
peningkatan respon yang tepat) maka cost individu akan menjadi optimal.
THE FORMATION OF RELATIONSHIP
(PEMBENTUKKAN HUBUNGAN)
 Pembentukan dan kelangsungan hidup hubungan tergantung pada tingkat hasil yang dialami atau diharapkan untuk
dialami oleh individu.
 Individu akan membentuk hubungan dan bertahan pada hubungan yang menjanjikan kemungkinan hasil terbaik.

Production of behavior The Perception of behavior

Yang mempengaruhi perilaku dalam perkembangan Faktor-faktor yang mempengaruhi evaluasi dan penilaian
hubungan seseorang terhadap respons orang lain:

• Strangeness • The Availability of Cues


• Accessibility and culture norms • Primary Effect
• Autistic Hostility Newcomb • The Organization of Perception
• Autistis Friendliness • The Stages of Observer
THE EVALUATION OF RELATIONSHIP
(EVALUASI HUBUNGAN)

Di awal chapter dikatakan bahwa Thibaut dan Kelly mengemukakan 2 standard bagaimana hubungan antara dua orang
itu dievaluasi :
• Comparison level (CL)
• Comparison Level of Alternatives (CLalt).

Di bagian evaluasi ini akan lebih berfokus pada penentu ketertarikan dalam hubungan yaitu dengan CL. CL bias di
representasikan sebagai dasar pada rentang yang berlanjut dari ketidakpuasan ke kepuasan.

Jika hasil dari sebuah hubungan melampaui secara hipotetis dasar ini hubungan akan mungkin dianggap menarik dan
memberi kepuasan. Tetapi bila hasil dari sebuah hubungan dibawah neutral point/dasar ini maka sebuah hubungan akan
dikatakan tidak memberikan kepuasan dan tidak ada ketertarikan.
COMPARISON LEVEL (CL)

 John Thibaut dan Harold Kelley (1959) menciptakan istilah Comparison Level (CL) untuk merujuk
pada hasil rata-rata yang diharapkan dalam hubungan.Comparison Level (CL) merupakan hasil
(outcomes) yang diharapkan dari suatu relasi.

 Sebagai standar individu untuk mengevaluasi ketertarikan pada hubungan.

 Seseorang dengan CL tinggi mengharapkan hubungan mereka relatif menjadi menguntungkan dan
menarik, sebaliknya seseorang dengan CL rendah hubungannya relatif menjadi tidak menarik.
Comparison Level dipengaruhi oleh :
• Experienced Outcomes
Menurut Thibaut dan Kelley kalau dalam sebuah hubungan salah satu CL dari individu hasilnya
berpengaruh atau bergantung pada hubungan dimasa lalu dan yang seang dialami dalam hubungan masa ini.
Semakin tinggi hasil yang dialami seorang individu untuk terbiasa mengalami hal tertentu, semakin tinggi
CL untuk hubungan di masa depan.

• Salient Outcomes
Hasil yang lebih menonjol yang muncul dari hubungan masa lalu akan lebih berbobot daripada yang kurang
menonjol
 
• Individual Differences Comparison
Thubaut dan Kelley tidak mengemukakan adanya hubungan factor traits,komponen kepribadian, orientasi
spesifik social terhadap CL.Melainkan adalah perbedaan individual terhadap persepsi mereka terhadap
kekuatan dan efektivitas untuk mencapai dan mengontrol hasil pada hubungan di masa depan.
Individual yang optimis akan mampu mencapai dan mengontrol hasil yang belum dapat tercapai akan
memliki CL yang lebih tinggi daripada yang pesimistik.
COMPARISON LEVEL OF ALTERNATIVES
 Menurut Thibaut dan Kelley, jenis kedua dari ekspetasi/harapan juga penting. Mereka menciptakan istilah
Comparison Level for Alternatives (CLalt) untuk merujuk pada harapan orang tentang apa yang akan mereka
terima dalam situasi alternatif.

 Comparison Level for Alternatives merupakan harapan individu tentang apa yang akan diterimanya dalam
suatu alternatif relasi atau gaya hidup.

 CLalt akan menentukan sejauh mana seseorang berkomitmen dengan relasi yang dijalaninya.

 Jika rewards yang tersedia di dalam relasi alternatif itu diyakini tinggi, maka komitmennya akan menurun
terhadap relasi yang sedang dijalaninya sekarang.
 Jika seseorang melihat memiliki beberapa alternatif yang dapat diterima (Clalt rendah),mereka akan
cenderung tetap, bahkan dalam hubungan yang tidak memuaskan yang gagal memenuhi harapan (CL)
POWER AND DEPENDENCE IN DYADIC RELATIONSHIP

Adanya power dari dyadic relationship yang biasanya menunjukkan kemampuan seseorang mengontrol reward-costs
partnernya.
 
Types of power :

Fate Control
 Bila outcomes B dipengaruhi tingkah laku A

Behavior Control
 A mengubah TL B, sehingga B mengubah TL.
STATEGIES OF POWER
Ada 7 strategi untuk meningkatkan kekuatan dalam dyadic relationship :
1. Meningkatkan CLalt sehingga pasangan diadik hampir tidak bisa terus berada di atasnya. ini telah
disebut sebagai "one-upmanship"
2. Mengurangi alternatif pasad dyadic, sehingga mencegah pasangan diad dari menggunakan strategi
3. Meningkatkan kemampuan seseorang untuk memberikan penghargaan melalui sejumlah teknik,
seperti alat yang lebih baik dan ingratiation. strategi ini juga dapat melibatkan peningkatan
kerentanan pasangan dyadic terhadap penghargaan.
4. Mengurangi keterampilan mitra diadik melalui interferensi atau teknik yang serupa
5. Menciptakan kebutuhan dalam pasangan diad untuk produk perilaku seseorang
6. Mendevaluasi produk-produk pasangan dyadic
7. Mengurangi perspektif waktu; yaitu, seseorang dapat meningkatkan kekuatannya dengan
menundukkan pencapaian hasil yang menguntungkan untuk beberapa waktu mendatang.

Anda mungkin juga menyukai