Anda di halaman 1dari 22

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pikiran, Sumber Semua yang ada


Semua yang ada di alam semesta yang berhubungan dengan kita
berasal dari pikiran. Dari pikiranlah ia mengambil wujudnya. Setiap
istana, setiap patung, setiap lukisan, semua mekanisme-pendek kata,
semuanya-berhutang budi atas kelahirannya pada pikiran dari seseorang
yang memikirkannya sebelum pikiran itu mengambil wujud phisiknya atau
ekspresi pikirannya.Pikiran telalah mendapatkan berbagai hal yang
memenuhinya. Ketika seorang sehiman mulai menuangkan idenya di
dalam kanvas, maka ia sedang nuangkan apa yang ada dalam pikiran ke
kanvas dan tinta yang di gangnya.
Demikianlah, dunia ini semata-mata adalah sebuah gagasan atau
pemikiran. Sebagaimana biji-bijian mulai berkembang pada waktu dan
tempat yang tepat, demikian juga sang Saksi menjadi tampak oleh mata
atau kasat mata melalui Sankalpa dari pikirannya (yang terlihat tiada lain
adalah yang melihat). Ketika pikiran berhenti berpikir, maka dunia
menghilang dan yang ada hanyalah kebahagiaan yang tidak terlukiskan.
Dan sebaliknya ketika pikiran mulia berpikir, maka dunia dan segala
isinya akan mulai tampak.
“Cogito,ergo sum -aku berpikir, maka demikianlah aku inilah yang
menjadi dasar filsafat yang dikeluarkan oleh Descartes ini sangat
bersesuaian dengan apa yang diungkapkan oleh Shri Sankara bahwa
Atman tidaklah ilusif karena siapa saja yang menolak kebenaran ini,
bahkan pada saat ia melakukannya (penolakan itu) sang Saksi tetap ada
menyaksikan keberadaannya.
Semesta ini di anggap bisa terlihat oleh pikiran. Akan tetapi
malangnya, tidak seorangpun bisa melihat pikiran kecuali sang Saksi.
Ketika anda dengan serius memikirkan sifat dari pikiran, maka ia bukanlah
apa-apa. Ketika anda mulai menganalisa pikiran maka ia bukanlah apa-
apa. Ia akan menuntun pada, sesuatu yang bukan apa-apa. ia hanyalah
kumpulan gagasan pikiran dan dan pikiran Aku adalah akar dari semua
jenis pikiran. Kesadaran Aku ini adalah gagasan yang palsu, tanpa
identitas. Dan jika akar dari segala gagasan pikiran telah menghilang,
maka mana yang namanya pikiran yang luar biasa itu?
Pikiran pertama Yang muncul di dalam pikiran anda adalah
'Aham', “Aku”. Pikiran yang terakhir atau vritti yang muncul sebelum,
pikiran terserap ke dalam Brahman adalah Brahmakara vritti yang di
hasilkan oleh perasaan dan pengalaman anda bahwa anda adalah Yang
Tidak Terbatas.
2.1.1 Alam Semesta adalah Kreasi dari Pikiran Universal

Alam semesta in bukanlah ciptaan mental dari Jiva. Satu


kesatuan yang terorganisasi dari seluruh pikiran yang ada (Hiranya
garbha) atau disebut pikiran kosmik bermaterialisasi sebagai
Semesta Raya yang kasat mata ini. Alam semesta yang
phenomenal yang nampak ini tiada ain adalah hasil dari Kehendak
Ilahi, nampak kasat mata karena hasil :eq'a dari pikiran secara total
dari semua pikiran.

Sebelum anda menulis Drama, anda sebenarnya telah


memiliki ambaran mental yang hidup dari seluruh Drama itu. Maka
anda emudian menulisnya secara suksesif ke dalam empat langkah.
Ketika di bawa ke panggung, ia akan terjadi sebagian demi bagian.
Demikian juga sluruh semesta ini dengan seluruh pergerakannya
adalah gambar ental yang hidup di dalam pikiran kosmik dalam
pikiran ishvara.

Tidak ada masa lalu dan masa yang akan datang padaNya.
Segalanya adalah masa sekarang. Tidak ada yang dekat dan jauh
bagiNya. Semua tempat adalah 'disini' bagiNya. Setiap waktu
adalah waktu sekarang Kemudian berbagai kejadian terjadi dalam
suksesi yang teratur dalam drama dunia yang panjang ketika
Waktu mulai bergulir. Berbagai atom berputar dengan tanpa
hentinya. Yang lama menjadi baru dan yang baru menjadi lama.
Pada kenyataannya tidak ada yang disebut lain atau tidak ada
sesuatu yang tunggal. Jiva-jiva dengan pikiran individu
menyaksikan segala sesuatunya terjadi dalam suksesi. Akan tetapi
sang Ishvara mengetahui semua kejadian dalam waktu bersamaan.
Ia adalah Sarvajna (yang maha mengetahui). Ia adalah Sarvavit
(yang maha memahami) juga. Ia mengetahui detail dari semua
kejadian dan ciptaan Pikiran Kosmik menciptakan Maya. Dan ini
membuat pikiran individu menerima segala yang nampak sebagai
ilusi.

Alam semesta ini tiada lain adalah pola dari pikiran,


mengisidiri dari Brahman, yang merupakan asal dari seluruh
semesta. Seluruh semesta yang terlihat hanya melalui pikiran
adalah tiada lain pula pola pikiran. Pikiran secara subjektif adalah
kesadaran dan secara objektif adalah alam semesta dan semua
isinya. Oleh karena itulalah seluruh dunia yang maha meliputi ini
tiada lain adalah kesadaran itu sendiri.

2.1.2 Swara dan Maya

Semua Samskara yang ada mengambang didalam Maya


Misalkan ada sebuah cermin yang begitu besar. Maka dari cermin
itu anda bisa melihat semua orang yang sedang berjalan di sebuah
jalan, mereka yang ada di dalam mobil, kereta dan apa saja yang
melintas di jalan. Anda hanya bisa menyaksikan pergerakan
mereka dari jarak tertentu dari cermin tanpa di pengaruhi
sedikitpun. Maka demikian laih pergerakan dari seluruh alam
semesta ini terjadi pada cermin terbesar yang disebut Maya. swara
yang merupakan Tuhan dari seluruh semesta hanya menyaksikan
semaunya. Beliau adalah saksi yang diam. ketika Adrishta
(kekuatan tersembunyi dari Karma) telah matang, maka ishvara
hanya menyaksikan dan segalanya terproyeksikan di semesta.

2.1.3 Kebenaran dari Alam Semesta ada pada Sankalpa pikiran

Pikiran yang senantiasa teragitasi ini, setelah menjadi


keberadaan keluar dari Brahman, kemudian menciptakan seluruh
semesta ini dengan Sankalpanya sendiri. Permainan alam semesta
ini muncul dari Sankalpa Manas anda. Adalah melalui Sankalpa
Manas alam semesta ini nampak ada. Dan Sankalpa inilah yang
ingin anda lenyapkan ketika anda berteriak untuk bisa mencapai
satu kebenaran yang mengatasi pikiran dan alam semesta.
“Sarvasankalpasannyasi Yogurudhastadochyate -ia yang layak
untuk dikatakan berada dalam Yoga adalah ia yang telah
membuang seluruh Sankalpanya.” (Gita, VI-4).

Dengan perkembangan permainan Sankalpa, maka akan


muncul alam semesta; dan dengan lenyapnya. Sankalpa lenyap
juga alam semesta. Dengan penglenyapan Sankalpa, segala
konsepsi tentang perbedaan antara yang melihat dengan objek yang
dilihat akan lenyap dan kebenaran Brahman akan nampak dengan
segala kecemerlangannya tanpa terhalangi. Kemudian bayangan
dari seluruh semesta yang bergerak dan yang tidak bergerak akan
di dapati terserap di dalamNya dalam keadaan non-dual. Dengan
kontemplasi terhadap “Aku”, maka semua kereta gagasan pikiran
alam semesta ini akan masuk; atau sebaliknya, seluruh semesta
akan lenyap seketika sebagaimana kegelapan yang lenyap karena
sinar matahari. Pikiran dan “Aku” adalah Satu. Hancurkanlah .sang
“Aku” maka pikiran akan terhancurkan.

“Manah-kalpitam jagak-(penciptaan) dunia ini adalah


imajinasi dari pikiran” (Yogavasistha). Permainan dari dunia ini
dilakukan oleh pikiran dan hanya pikiran manomatram Jagat. Apa
yang anda sebut dunia adalah pikiran saja kebenaranya. Pikiran
adalah dunia. Pikiran memanifestasikan diri dalam dunia
eksternal. Alam semesta ini tiada lain adalah pikiran itu sendiri.
Seperti sebuah mimpi yang menciptakan mimpi yang lainnya,
pikiran ini,tanpa bentuk yang kasat, akan menciptakan sesuatu
yang nampak namun tidak memiliki realitas diri. amsemesta yang
kasat mata hanya akan ada jika pikiran masih ada, akan tetapi akan
lenyap dengan lenyapnya pikiran. Jika pikiran yang merupakan
instrument dari pengetahuan, persepsi dan aktivitas, lenyap maka
dengan lenyapnya itu maka lenyaplah dunia yang subjektif ini.

Ada sebuah hubungan konsep dan objek dalam setiap


Sabdha (suara). Ada sebuah konsep dan objek dan” kata “Sapi“.
Maya anda melalui Sabda-jala. Seluruh dunia ini semata-mata
adalah adalah konsep, sebuah gagasan. Ia adalah Sankalpamatra. Ia
adalah Bhrantimatra. Ia adalah Kalpanamatra. Ia adalah
Akasamatra. ia ada hanya dalam nama saja. “Vacharambhanam
vikaro Namadheyam Mrittiketyeva satyam-segala modifikasi yang
ada di hanyalah nama yang didasarkan pada kata-kata, sedangkan
kebenaran adalah semuanya hanyalah materi yang tidak aktif
(mati)” seluruh dunia ini adalah kombinasi dari lima elemen.
Analisalah, sadarilah sifat ilusi dari semua objek dan kemudian
tinggalkanlah semua objek itu. Ketika anda mulai menganalisa,
maka seluruh dunia akan lenyap dan bersamaan dengannya lenyap
juga konsep, suara dan juga semua objek.
Kebahagiaan dan penderitaan yang dialami di dunia ini
adalah disebabkan oleh cara kerjanya pikiran. Segala sebab duka
dan kesenangan muncul hanya dari pikiran saja. Mereka akan
hilang jika pikiran lenyap melalui diskriminasi dan spiritual
sadhana yang ketat. Ketiga dunia ini di ciptakan untuk kebahagiaan
dan penderitaan pikiran, Dan penghentian aktivitas pikiran dan
semua kegiatan mental akan menyebabkan lenyapnya ketiga
semesta bersama dengan penderitaan mereka. Dengan lenyapnya
pikiran, maka tiga ka tegori waktu yang selama ini kita ketahui
akan musnah. Dengan mengendalikan pikiran maka berbagai jenis
kekuatan mistik bisa di dapatkanJika pikiran terkendalikan maka
semua yang lain tidak akan ada gunanya lagi. Oleh karena itulah
pikiran hendaknya di lenyapkan.

Pikiran senantiasa berfungsi dalam kategori waktu, ruang


dan sebab. Tiga kategori ini sebenarnya hanya ciptaan mental saja.
Sebuah pohon kelapa sebenarnya tingginya bukan dua puluh kaki.
Karena ukuran tinggi itu hanyalah interpretasi mental saja. Di luar
yang ada hanyalah vibrasi. Adalah pikiran yang menciptakan
panjang, luas, tinggi, ketebalan, dimensi, ruang kosong, segi empat
dan sebagainya. Jarak dua mil yang jauh hanya ada dalam perasaan
saja. Sebenarnya anda hanya merasakan bahwa anda telah berjalan
sejauh itu. Dan ketika anda telah mengatasi pikiran maka semua
kategori ini hilang dengan sendirinya. Oleh karena itulah,
lenyapkan pikiran dengan melatih Brahmavichara. Maka anda akan
memasuki alam Kedamaian dan Ananda yang kekal, tak terbatas
dan tanpa sebab (Parama Karana).

Tuan Narain yang berdiri di hadapan saya adalah ciptaan


mental saya. Dan bahkan seluruh dunia ini adalah kreasi mental
saya. Abhaya atau ketidakberadaan dikatakan sebagai sebuah objek
Persepsi, karena ketidakberadaan sesuatu berarti keberadaannya di
tempat lain. Menurut teori Idealistik, pada kenyataannya tidak ada
dunia. Karena ia hanyalah imajinasi mental saja. Ini adalah
Vijnanavada dari alian Buddhist. Sedangkan menurut teori
Realistik, dunia ini adalah realitas yang Solid. Bahkan aliran
dualistis Madhya dan Vishisthadvaita dari Ramanuia dan aliran
Raia yoga Maharshl Pataniali menyatakan bahwa dunia ini adalah
Nyata (Jagat satyam).

Kami telah mendemontrasikan bahwa ruang, waktu dan ada


adalah bukan objek realitas, akan tetapi hanyalah wujud subjektif
dari intelek kita, dan kesimpulan yang tidak bisa di hindarkan
adalah bahwa sejauh itu, dunia yang terbentang dalam ruang,
berjalan dalam waktu dan dikuasai oleh hukum kausalitas, adalah
semata-mata perwakila dari pikiran kita dan tidak ada sesuatu yang
lebih darinya.

Pikiran yang terbatas yang kasar dan terkondisikan oleh


waktu, ruang dan sebab, tidak akan bisa memahami “mengapa dan
bagaimana alam semesta ini, yang mana merupakan pertanyaan
yang transedm Pertanyaan itu tidak pernah di jawab oleh siapapun,
oleh sam manapun, atau oleh Acharya atau orang suci manapun.
Anda tidak akan pernah bisa mendapatkan solusi dari masalah itu.
Itu adalah Mamuia dari Brahman untuk menciptakan semesta ini.
Itu adalah liaVilasaNya. Itu adalah MayaNya. Itu adalah
SvabhavaNya.

2.1.4 Keberadaan Alam semesta

Ketidak beradaan (Abhava Jagat) atau Pelenyapan dari


seluruh alam semesta tidak berarti penghancuran gunung-gunung,
danau,pepohonan dan sungai-sungai. Ketika Nishchaya
(diskriminasi) bahwa semesta ini adalah tidak nyata (Mithya)
menjadi semakin kuat dan lebih kuat dan ketika anda telah dengan
kokoh berada pada gagasan bahwa dunia ini adalah ilusi seperti
(Mrigatsihna) fatamorgana, maka inilah yang dinamakan
penglenyapan seluruh semesta. Anda tidak bisa menghancurkan
sebuah gunung, akan tetapi anda bisa menghancurkan ide atau
gagasan tentang keberadaan gunung itu.

Alam semesta ini adalah seperti Svapna di dalam Jagat,


Sebagaimana ada wujud dalam sebuah cermin, dunia ini adalah
seluruh wujud yang amat besar dalam cermin pikiran.Pikiran
adalah seperti sebuah Chaddar (kain tebal) yang di lukiskan dengan
berbagai gambaran. Tidak ada pelukis atau kanvas atau material
untuk melukis seperti tinta, pena lukis, warna, minyak dan bubuk
dan berbagai alat yang lainnya. Gambaran dari seluruh alam
semesta ini tercermin di jnana Akasa yang tanpa noda.

Permainan dari pikiran ini muncul dari chaitanya


(kesadaran mumi) yang kemudian membentuk alam semesta ini.
Pikiran adalah Maya. Maya adalah pikiran. Aktivitas dan kerja
pikiran tidak ada apa-apanya dari pada kerjanya Maya.
Ketertarikan dan keterikatan di dalam pikiran terhadap berbagai
wujud adalah Maya. identifikasi diri reriudap pikiran adalah Maya.

2.1.5 Bagaimana pikiran Bermanifestasi Sebagai dunia

Pergerakan dan vibrasi dari Prana menggerakkan pikiran.


Pergerakan pikiran ini kemudian menciptakan keberadaan dunia.
Pikiran memanifestasikan dirinya terhadap dunia eksternal. Nama
Rupa (nama dan bentuk) muncul karena adanya Viskhepa Sakti,
yang merupakan salah satu dari kekuatan Maya. Kekuatan
Viskhepa bekerja baik dalam keadaanjagrat dan Svapna. Seluruh
dunai ini di proyeksikan hanya oleh karena kekuatan ini saja. Dan
dalam keadaan tertidur ia lenyap. Dunia memasuki pikiran melalui
mata, telinga, lidah dan samskara-samskara yang lama. Jika anda
berusaha untuk berada dalam keadaan sendiri maka anda akan telah
menutup tiga pintu pertama. Maka melalui Vichara (perenungan
yang benar terhadap sang Diri yang sejati) anda bisa
menghancurkan samskara-samskara yang lama, yang merupakan
rute yang keempat. Maka setelah itulah ]nana (pengetahuan tentang
Diri) akan terbit dalam diri anda. Seluruh alam semesta dengan
heterogenitasnya, meskipun pada hakekatnya adalah Atma-Jnana,
kemudian bersinar sebagai dunia karena adanya pikiran, sama
seperti biru langit yang nampak biru Oleh kita, yang mana
sebenarnya tidak ada warna padanya.

Para Brahman yang bersinar sendiri adalah yang nampak


sebagai pikiran dan kemudian tampak sebagai seluruh alam
semesta ini. Pikiran adalah Praina Sakti. Zat-zat atau substansi
adalah Bhuta Sakti. Prana adalah Kriya Sakti dari Brahman.
Segalanya adalah milik Brahman. Pada kenyataannya tidak ada
Jiva. Karena yang ada hanya Brahman saia. Jika pikiran yang
selalu muncul dan tenggelam dalam gumpalan keinginan, memikat
semesta yang ilusif agar berjalan pada ketidak tahuan; akan tetapi
ia harus diberitahukan tentang sifat sejati dari dunia ini, maka
dengan demikianlah ia bisa mengenalinya sebagai Bmlumn itu
sendiri.

2.2 Keuatan Pikiran

2.2.1 Pemikiran Adalah Kekuatan Yang Hidup

Pemikiran adalah kekuatan yang vital, kekuatan hidup,


yang paling penting, kekuatan yang halus, yang tidak terkalahkan
yang pernah ada di alam semesta. Dunia pemikiran secara relatif
jauh lebih nyata dari alam phisik. Pemikiran adalah hal yang hidup.
Karena setiap perubahan pada pemikiran akan diikuti dengan
getaran yang terjadi pada alam phisiknya. Pemikiran sebagai
kekuatan yang halus, dalam kerjanya, akan memerlukan hal-hal
atau zat yang halus dalam melakukan aktivitasnya.

Pikiran mengambil wujud apa saja yang direnungkannya.


Ketika anda berpikir tentang sesuatu objek, maka pikiran anda
akan membentuk dirinya menjadi wujud dari objek itu. Ketika anda
mengubah bentuk pemikiran anda maka pikiran juga akan
mengubah bentuknya. Berbagai modifikasi akan secara terus
menerus muncul. Maka dengan itu pemikiran anda akan terus
berubah. Dan ini akan mengubah bentuk-bentuk pikiran anda.
Setiap saat pikiran menciptakan berbagai bentuk dan secara terus
menerus juga ia mengubahnya. ia tidak pernah berpegang pada satu
bentuk pemikiran selama beberapa waktu.

Setiap pemikiran memiliki nama dan bentuk khusus. Wujud


adalah manifestasi yang paling kasar dan nama masih lebih halus
dari yang namanya kekuatan pemikiran. Akan tetapi ketiga hal
yang nampak berbeda ini pada hakekatnya adalah satu. Ini adalah
kesatuan dalam tiga identitas, tiga lapis keberadaan pada satu hal
yang sama. Misalkan sekarang pikiran anda sedang tenang dengan
sempurna, sepenuhnya tanpa pemikiran. Akan tetapi segera setelah
itu, akan muncul gagasan pikiran baru yang kemudian mengambil
nama dan ,apa yang baru pula. Maka demikianlah anda
mendapatkan bahwa setiap gagasan yang dimiliki oleh manusia,
atau yang bisa di dapatkan oleh manusia, harus dihubungkan
dengan dunia tertentu sebagai bagiannya. Bahasa itu berbeda, akan
tetapi pemikiran yang dikandungnya tetaplah sama. Gambaran
mental akan tetap sama. Suara memiliki . empat wujud yaitu, Para,
Pasyanti, Madhyama dan Vaikhari. Vaikhari adalah kata
percakapan yang biasa. Ia akan berbeda dalam setiap negara yang
berbeda. Akan tetapi Para, Pasyanti dan Madhyama adalah sama
dan satu. Para adalah Sabda yang tiada duanya yang laten di dalam
Brahman. Bahasanya para dewata, yang adalah bahasa lapangan
mental adalah satu yang disebut Madhyama. Perputaran dari
getaran tubuh kausal (karana sarira) adalah Pasyanti. Itu adalah
nama anda yang sebenarnya. Ketika anda bekerja melalui Karana
Sarira (Prakamya rendahan atau Divya Dhrishthi yang lebih
rendah) anda, akan mendengar suara Pasyanti yang merupakan
nama asli anda.

2.2.2 Pemikiran Adalah Zat yang Halus

Pemikiran adalah Zat yang halus. Sebuah pemikiran adalah


sama padatnya dengan materi yang disebut batu. Anda mungkin
akan mati, akan tetapi pemikiran anda tidak akan mati. Mereka
memiliki ukuran, bentuk, warna, kualitas, substansi, kekuatan dan
berat. Pemikiran spiritual akan memiliki warna yang kuning,
pemikiran yang marah akan berwarna merah gelap; yang egois
akan berwarna coklat; dan ebagainya. Seorang Yogin akan bisa
melihat dengan mata yoganya terhadap semua pemikiran ini.
Semakin kuat pemikiran, maka semakin cepat perwujudannya.
pemikiran difokuskan dan diberikan arah tertentu, dan dalam
keadaan rpusat dan terarah itu, ia menjadi efektif dalam
aktivitasnya dan dan kerja untuk kesempurnaan perwujudannya.

2.2.3 Pemikiran adalah Kekuatan Kreatif

Pemikiran adalah kekuatan yang hebat. Ia adalah kekuatan


yang dinamis, ia bergerak, ia mempengaruhi, ia mencipta. Dengan
kekuatan pemikiran ini anda bisa melakukan berbagai jenis
keajaiban. Dengan instrumentalitas pemikiran, anda akan
mendapatkan kekuatan kreatif. Sekarang ini ada berbagai jenis
buku yang membahas kekuatan pikiran, kedinamisan pikiran dan
kebiasaan pikiran. Pelajarilah buku-buku itu. Maka anda akan
memiliki pemahaman yang benar tentang pikiran, kekuatannya,
cara kerjanya dan kegunaannya. Kekuatan dari pemikiran itu
adalah sangat luar biasa. Setiap pemikiran anda memiliki nilai
literal tertentu untuk anda dalam setiap kemungkinan. Kekuatan
tubuh anda, kekuatan pikiran, kesuksesan anda dalam hidup dan
berbagai kesenangan yang anda bagi dengan teman atau sahabat
anda-semuanya tergantung pada sifat dan kualitas dari pemikiran
anda maka anda harus tahu kebiasaan pikiran.

2.2.4 Pikiran Adalah Yang Memberikan kesehatan dan


Pembangun karakter

Jika anda senantiasa mempertahankan pemikiran yang


sehat, maka anda akan bisa mempertahankan kesehatan.
Sebaliknya jika anda mempertahankan kebiasaan berpikir tidak
sehat, pikiran tentang penyakit, tentang saraf yang lemah, tentang
gangguan phisik dan sebagainya, maka anda tidak akan
mengharapkan kesehatan, keindahan dan harmony. Tubuh ini
adalah produk dari pikiran. Jika anda memegang sebuah pikiran
dengan amat teguh, maka tubuh phisik anda juga akan menjadi
semakin kokoh. Pikiran yang buruk terhadap segala hal akan
mengotori dan mengacaukan pikiran dan sudah bisa di pastikan
akan menjadi penyakit dan momok bagi pikiran, dan tidak
tersembuhkan selama masa hidup. “Ketika manusia berpikir, maka
demikianlah la jadinya” Manusia diciptakan oleh pikiran; apa yang
dipikirkannya maka demikianlah ia jadinya” berpikirlah bahwa
anda kuat maka anda akan menjadi kuat.” Berpikirlah bahwa anda
orang yang bodoh, maka anda akan menjadi orang bodoh. Dan jika
anda Berpikir bahwa anda adalah Tuhan, maka anda akan menjadi
Tuhan. Seorang manusia adalah pembentuk dari karakternya,
menjadi apa yang dipikirkannyaJika anda merenungkan semangat,
maka anda mulai mempekerjakan semangat pada karakter anda.
Demikian juga dengan kemurnian, kesabaran, tidak egois dan
penuh pengendalian diri. Jika anda memikirkan kemulyaan maka
anda akan sudah membangun karakter kemulyaan, dan sebaliknya
jika merenungkan keburukan maka anda akan membangun
karakter buruk. Mempertahankan pikiran terhadap sebuah
pemikiran secara teguh akan menciptakan sebuah kebiasaan pada
pikiran dan kebiasaan itu akan termanifestasi menjadi sebuah
kualitas dalam karakter. Benangbenang pikiran ini kemudian di
tenun kedalam kualitas mental dan moral dan kualitas ini dalam
totalitasnya membentuk apa yang kita sebut sebagai karakter. Anda
bisa membangun sebuah karakter sebagaimana seorang tukang bata
yang membangun tembok, bekerja dengan dan melalui hukumnya.

Langkah pertama dalam penciptaan karakter yang benar


terletak pada bagaimana anda secara hati-hati memilih apa yang
akan anda pikirkan kemudian memikirkan secara jernih pada
kualitas atau sifat atau keadaan yang anda pilih. Maka secepatnya,
akan ada kecenderungan kepada kualitas itu; kemudian lebih lama
lagi ia akan menjadi sebuah kebiasaan. Pemikiran membuat
karakter. Anda adalah yang merajut pemikiran ke dalam tujuan
anda.Sesuatu yang dipikirkan oleh manusia pada satu
kehidupannya akan di dapatkannya pada kehidupan yang akan
datang. Jika sebuah pikiran berada terus menerus pada sebuah
pemikiran, maka akan tercipta sebuah hutan pikiran atau kelompok
pikiran sejenis, yang padanya kekuatan pemikiran terarah secara
otomatis dan kebiasaan pikiran seperti itu akan bertahan tak
terkalahkan dankarena ia menjadi milik ego, maka ia akan di
arahkan pada konsekwensi nyata dalam kehidupan sebagai sebuah
kecenderungan dan kapasitas. Setiap pemikiran memiliki bentuk
mental tersendiri. Dan setiap manusia memiliki dunia mentalnya
sendiri, sudut pandangnya sendiri, sentimennya sendiri, perasaan,
kebiasaan pikiran, pengalaman sendiri dan juga pola pikir sendiri.
Esensi dari berbagai gambaran mental yang dibentuk dalam sebuah
kehidupan phisik yang khusus akan diolah dalam lapangan mental.
Kemudian ini akan menjadi dasar bagi kehidupan phisik
berikutnya. Sebagaimana tubuh phisik yang dibentuk dalam setiap
kehidupan, maka demikianlah pikiran yang baru dan Buddhi yang
baru juga terbentuk dalam setiap kelahiran. Sangat sulit untuk
menjelaskan detail dari cara kerja pikiran dan Karma. Setiap karma
menghasilkan dua efek yang satu pada pikiran individunya dan
yang satunya lagi adalah terhadap lingkungannya. Manusia
membuat lingkungan kehidupannya yang akan datang dengan
akibat dari perbuatannya terhadap yang lain (lingkungannya).

Setiap tindakan memiliki latar belakang dari kehidupan


yang lalu; dan setiap tindakan memiliki sebuah masa depan yang
mengikutinya. Sebuah tindakan sudah pasti ada keinginan yang
melatarbelakanginya dan sebuah pemikiran yang membentuknya.
Setiap tindakan adalah sebuah koneksi terhadap sebuah lingkaran
kelahiran dan kematian yang tiada berakhir, setiap akibat menjadi
sebab dan setiap sebab akan menjadi akibat; dan setiap koneksi
dalam mata rantai yang tidak terputus itu terbentuk dari tiga
komponen-keinginan, pemikiran dan aktivitas, Sebuah keinginan
menstimulasi sebuah pemikiran, sebuah pemikiran membentuk
dirinya dalam sebuah tindakan. Meginginkan milik orang lain
dengan egois, meskipun tidak diikuti dengan tindakan langsung
untuk mencuri, akan diikuti dengan tindakan nyata dalam
kehidupan yang akan datang, sedangkan kebencian dan kemarahan
yang tersembunyi adalah benih asal dari terjadinya pembunuhan,
dan penyimpangan kekerasan. Jadi sekali lagi, kasih yang tidak
mementingkan diri sendiri akan menuai panen teladan dan orang
suci; setiap tindakan yang penuh kasih akan membantu
membangun sifat yang penuh Simpati yang hanya menjadi milik
mereka yang menjadi sahabat dari semua mahluk ciptaan
Tuhan.Hukum yang tertinggi “Yang sejenis akan menarik yang
sepenis' akan senantiasa bekerja. Ini adalah hukum alam yang
tertinggi, ia adalah hukum kosmik. Dan hukum ini juga berlaku di
dunia manusia, Orang-orang yang memiliki tingkatan pemikiran
yang sama akan menarik mereka yang memiliki kecenderungan
yang sama pula. Oleh karena itulah kepercayaan yang berkembang
secara luas berkata, “Burung-burung dengan bulu yang sama akan
berkumpul “seseorang bisa dikenali dari lingkungan
persahabatannya” seorang dokter akan cenderung bergaul dengan
dokter. Penyair bergaul dengan penyair; Pencinta lagu dengan para
pencinta lagu. Filsuf dengan para filsuf. Penganggur akan bergaul
dengan penganggur. Karena pikiran memiliki “kekuatan menarik'.
Anda akan secara kontinyu menarik diri anda menuju diri sendiri,
baik dari sudut pandang kekuatan hidup, pemikiran, pengaruh dan
kondisi yang paling lekat atau menonjol dalam pikiran dan
kehidupan anda, baik yang terlihat dan yang tidak terlihat.

Dalam alam pemikiran, orang-orang yang memiliki


pemikiran yang sama akan saling menarik satu sama lain. Dan
hukum alam yang universal mi akan terus bekerja meskipun kita
sadar atau tidak. Jadi dengan kata lain, kita mi hidup dalam lautan
pemikiran yang demikian luas dan atmosphere yang sama di
sekeliling kita akan secara terus menerus di penuhi dengan
gelombang pikiran yang kita kirim atau yang terkirim ke arah
kita .Sedikit atau banyak kita semua dipengamhi oleh kekuatan
pikiran baik secara sadar atau tidak sadar, dalam kadar sampai
dimana kita sensitif terhadapnya atau di dalam tingkatan dimana
kita demikian negatif dan begitu terbuka terhadap pengaruh dari
luar, dan saat dimana kita begitu positif sehingga kita akan
menyeleksi pikiran-pikiran atau pengaruh dari luar yang hendak
memasuki pikiran kemudian kehidupan kita. Simpanlah setiap
pemikiran yang anda selangi tentang diri anda dan selama anda
mempertahankannya, tidak perduli apakah anda mengembara
keseluruh daratan dan lautan, maka anda tidak akan berhenti
menarik diri anda, secara sadar atau tidak sadar, tepat dan hanya
akan tertarik pada apa yang menjadi pemikiran anda yang paling
dominan. Pemikiran-pemikiran adalah harta karun pribadi anda.
Dan anda bisa menjadikannya sesuai dengan yang anda kehendaki
dengan secara teguh mengetahui dan mengenal kemampuan anda
untuk mendapatkan atau melakukan hal itu. Sepenuhnya anda
memiliki kuasa untuk menentukan jenis pemikiran yang anda
inginkan dan juga berhak atas pengaruh yang anda undang dan
tidak hanya sebuah ciptaan dari keadaan saja,jikalau bukan anda
sendiri yang memilihnya.

2.2.5 Pemikiran yang Baik dan Pemikiran yang Baik

Pemikiran yang baik terberkati dengan tiga berkah. Yang


pertama ia akan menguntungkan sang pemikir dengan
mengembangkan badan mentalnya (Manomaya Kosha). Yang
kedua adalah ia akan menguntungkan orang yang menjadi objek
dari pikiran baik itu. Dan yang terakhir adalah ia akan
menguntungkan lingkungannya secara umum. Sedangkan
sebaliknya sebuah pemikiran yang buruk., juga diberkahi dengan
tiga bencana. Yang pertama adalah merugikan pemikirnya karena
itu akan merusak badan mental. Yang kedua ia merugikan orang
yang menjadi objek pikiran buruk itu. Yang ketiga adalah merusak
lingkungan atmosphere mental di sekelilingnya. Setiap pemikiran
buruk adalah seperti sebuah pedang yang ditusukkan kepada
objeknya. Jika anda memelihara pemikiran kebencian, maka anda
sesungguhnya adalah pembunuh dari orang yang anda benci. Dan
bagi diri anda sendiri itu adalah bunuh diri karena pemikiran-
pemikiran buruk itu akan menyerang balik diri anda. Sebuah
pikiran yang dikuasai oleh gagasan-gagasan buruk akan bertindak
sebagai magnet yang mengundang jenis pikiran yang sama yang
akan memperbesar kejahatan asalnya. Tidak cukup baik kalau anda
mendapatkan bahwa pikiran anda tidak begitu buruk. Anda harus
berusaha untuk mengubah pikiran buruk menjadi pikiran baik. ini
adalah bagian yang pertama dari latihan anda. Anda harus
membuat bentuk-bentuk pikiran yang baik Ketika mereka di
lemparkan keluar, pikiran itu harus mampu melakukan kebaikan
yang besar dan berguna bagi penderitaan umat manusia dan
lingkungan sekitar anda.

Pemikiran adalah anak-anak anda yang sebenarnya. Maka


berhati- hatilah berhubungan dengan pemikiran. Seorang anak
yang baik akan membawa kebahagiaan, nama besar dan
kemashyuran pada ayahnya. Sedangkan anak yang iahat akan
membawa nama buruk, dan bencana bagi ayahnya. Maka
demikianlah pikiran-pikiran yang mulia akan membawa
penderitaan dan masalah bagi anda. Sebagaimana anda
membesarkan anak-anak anda dengan penuh perhatian maka
demikianlah hendaknya anda memelihara pikiran-pikiran yang
baik, mulia dengan penuh perhatian.Pikiran itu bersifat menular
tidak diragukan lagi, ia lebih menular dari pada Flu Spanyol.
Pikiran bergerak. ia sebenarnya meninggalkan otak dan
berkeliaran. Dan ia juga memasuki pikiran yang lain juga. Pikiran
yang penuh simpati yang anda munculkan juga akan membawa
simpati pada pikiran orang lain yang berada di dekat anda. Pikiran
amarah juga akan menghasilkan getaran yang sama pada mereka
yang berada di dekat seseorang yang sedang marah besar. Pikiran
meninggalkan otak seseorang dan memasuki otak orang lain yang
meskipun tinggal di tempat yang jauh maupun yang dekat. Pikiran
yang ceria akan menghasilkan pikiran yang ceria pula dalam diri
orang lain. Pikiran tentang kebahagiaan juga akan menghasilkan
kebahagiaan pada orang lain. Contohnya, anda akan dipenuhi
dengan rasa ceria ketika anda berada di dekat anak-anak yang riuh
rendah bermain dengan gembira dan luapan keceriaan. Dalam hal
penyiaran radio, seorang penyanyi menyanyikan lagu yang indah
di Calcutta. Namun anda bisa mendengarkannya dengan itulah
melalui radio yang anda hidupkan di New Delhi. Semua pesan
diterima tanpa adanya kabel sambungan Maka demikianlah pikiran
anda juga seperti mesin yang tanpa kabel. Seorang suci dengan
gelombang pikiran yang damai, seimbang, harmoni dan spiritual
mengirimkan ke dunia luar semua jenis pemikiran yang penuh
harmoni dan damai. Gelombang-gelombang pikiran ini bergerak
dengan kecepatan yang amat tinggi ke segala arah dan memasuki
ribuan pikiran orang dan membangun jenis pikiran yang sama pula
pada orang itu. Sedangkan orang duniawi yang pikirannya di
penuhi dengan irihati, dendam dan kebencian juga mengirimkan
gelombang pikiran yang buruk itu yang kemudian memasuki
pikiran dari ribUan orang dan membangun jenis pikiran yang sama
pada orang-orang itu. Pikiran itu sangat menular. Sebagai contoh,
biarkanlah seorang yang baik dan jujur tinggal pada kumpulan
pencuri, maka ia akan mulai belajar untuk mencuri. Biarkan
seorang yang bukan tipe peminum, maka dalam waktu singkat ia
akan mulai belajar minum. Media apakah yang memungkinkan
benih-benih pikiran bisa bergerak dari satu pikiran ke pikiran yang
lainnya? Penjelasan yang mungkin di berikan adalah bahwa Manas
atau substansi pikiran memenuhi seluruh ruang seperti ether dan ia
bekerja sebagai kendaraan untuk benih-benih pikiran sebagaimana
Prana yang menjadi kendaraan dari perasaan, ether sebagai
kendaraan dari panas, cahaya dan listrik dan udara sebagai
kendaraan dari suara. Pikiran itu adalah Vibhu (maha memenuhi)
seperti Akasa. Oleh karena itulah terjadinya transfer pikiran itu
adalah hal yang sangat mungkin. Transfer pikiran ini disebut
sebagai Telephati. jika kita melemparkan sebuah batu ke dalam
sebuah tangki air atau sebuah kolam, maka batu itu akan
menghasilkan sebuah suksesi gelombang terkonsentrasi yang
bergerak ke segala arah dari tempat yang terkena batu itu. Cahaya
lilin juga menghasilkan gelombang- gelombang etheral yang
bergerak ke segala arah dari lilin itu sendiri. Dengan cara yang
sama, ketika sebuah pikiran, baik atau buruk, melewati pikiran
seseorang, maka ia akan menghasilkan getaran di dalam Manas
atau atmosphere mental, yang kemudian bergerak jauh dan meluas
ke seluruh arah penjuru.

Ketika aliran listrik bergerak dengan kecepatan 186,000 mil


per detik, maka pikiran hampir tidak memerlukan waktu, karena
kecepatannya jauh lebih cepat dari listrik karena kendaraannya
adalah Manas yang jauh lebih halus daripada media yang dipakai
listrik. Pikiran itu juga seperti berbagai benda. Sebagaimana anda
memberikan sebuah jeruk pada teman anda dan kemudian
mengambilnya kembali, maka demikian juga anda bisa
memberikan pikiran yang kuat pada teman atau kerabat anda dan
menariknya kembali. Anda harus-tahu tehnik yang benar untuk
menangani dan memanipulasi sebuah pemikiran. Ilmu ini sangat.
menarik dan sifatnya sangat halus. Anda bisa membantu teman
yang sedang kesusahan dengan mengirimkan pikiran-pikiran
tentang kecukupan, seorang yangsedang mencari kebenaran dengan
memberikan pikiran yang jelas tentang kebenaran yang anda
ketahui. Anda bisa mengirimkan semua jenis pikiran yang
membangun, menyucikan dan menginspirasikan ke dalam
atmosphere alam mental, sehingga mereka yang sensitif akan cepat
menerimanya. Jika anda mengirimkan sebuah pikiran penuh kasih,
pikiran yang membantu dan berguna bagi orang lain, maka pikiran
itu akan bergerak meninggalkan otak anda, dan pergi secara
langsung kepada orang itu, dan membangun pikiran yang sejenis
didalam otaknya dan setelah melakukan tugasnya maka pikiran
akan kembali meyerang anda dengan kekuatan ganda. Dan
sebaliknya jika anda mengirimkan pikiran yang buruk sejenis
kebencian dan sebagainya, pikiran itu akan melukai orang yang
menjadi objeknya dan juga melukai anda sendiri karena ia akan
kembali dengan kekuatan yang lebih ganda. Oleh karena itu,
pahamilah hukum pemikiran ini, bangunlah hanya pemikiran-
pemikiran yang penuh kasih, kebaikan di dalam pikiran anda dan
berbahagialah selamanya. Ketika anda mengirimkan sebuah
pemikiran yang berguna untuk membantu orang lain, maka pikiran
itu harus memiliki arah dan tujuan yang jelas. Hanya dengan
demikian ia akan bisa memberikan hasil. Hanya pikiran jenis itu
saja yang bisa melakukan pekerjaan dengan sempurna.

2.2.6 Melatih Pikiran yang Jernih

Orang-orang biasa tidak akan pernah tahu apa itu berpikir


mendalam. Karena pikirannya akan cepat terpecah. Kadang-kadang
akan ada sebuah gejolak kebingungan dalam pikiran. Gambaran
mental mereka sangat kacau. Hanya para pemikir, filsuf dan para
Yogi yang memiliki gambaran mental yang utuh, terbentuk dengan
baik. Gambaran mental mereka itu bisa di lihat melalui
claivoryance (mata batin) dengan jelas. Mereka yang melatih
konsentrasi dan meditasi akan membangun gambaran mental yang
kuat dan terbentuk dengan utuh. Kebanyakan pikiran-pikiran anda
tidak memiliki fondasi yang kuat. Bentuk pikiran itu akan datang
dan pergi begitu saja. Oleh karena itulah, bentuk-bentuk pikiran itu
menjadi samar dan tidak jelas. Gambaran mentalnya menjadi tidak
jelas dan tidak berbentuk dengan baik. Anda akan harus
memperkuatnya lagi dengan melakukan pengisian kekuatan ulang
dengan gambaran yang jelas, konstan dan dalam. Melalui Vichara
(perenungan ke dalam), Manana (pencerminan yang dalam) dan
meditasi, anda harus berusaha untuk membuat pikiran menjadi
diam dan mengkristal pada sebuah wujud yang jelas. Maka dengan
demikian, sebuah gagasan filsafat akan menjadi kokoh. Melalui
pikiran yang benar, mempertimbangkan, instropeksi dan meditasi,
maka anda harus akan memperjelas gagasan anda. Maka hanya
dengan demikian kebingungan akan hilang dengan sendirinya.
Berbagai jenis pikiran akan terdiamkan dan tertanam dengan
kokoh. Para pemikir di dunia ini jumlahnya terbatas. Kebanyakan
dari kita tidak tahu apa dan bagaimana berpikir yang benar itu.
Berpikir itu memiliki kesan yang sempit pada kebanyakan orang.
Pemikiran yang mendalam memerlukan latihan Sadhana yang
konstan. Akan diperlukan kelahiran yang berulang-ulang untuk
bisa mendapatkan evolusi pikiran menuju tingkat yang lebih maju.
Hanya setelah evolusi itu saja, seseorang bisa berpikir dengan
dalam dan benar. Orang yang berbicara tentang kebenaran dan
memiliki kemurnian moral, biasanya memiliki pikiran yang amat
kuat. Orang yang telah sanggup mengendalikan kemarahan dan
angkaranya akan memiliki kekuatan pikiran yang luar biasa.
Seorang Yogi yang pikirannya sangat kuat kalau mengucapkan
satu kata saja, maka itu akan memberikan impresi yang luar biasa
dalam pikiran seseorang.

Pemikiran yang independen dan original adalah pijakan


para Vedantin. Karena Sadhana Vedanta (mamana, refleksi)
memerlukan intelek yang tajam. Pemikiran yang keras, tegas dan
tepat, pikiran yang jernih, memikirkan akar dari segala
masalah,'berpikir pada fondamen dasar dari segala masalah, tepat
pada praduga awal dari semua pemikiran adalah esensi dari
Sadhana Vedanta. Anda akan harus ,meninggalkan gagasan-
gagasan lama, betapapun kuatnya dan bempapun lekatnya ia
tertanam, jika anda sudah mendapatkan gagasan baru yang tinggi
tingkatannya. Jika anda tidak memiliki keberanian untuk
menghadapi hasil dari pemikiran anda, untuk menelan kesimpulan
dari hasil pemikiran anda, maka sebaiknya anda jangan mengambil
masalah dengan berfilsafat. Ambillah jalan Bhakti.Pikiran terapan
adalah yang langsung pada objeknya dan pikiran pendukung akan
selalu membuatnya senantiasa bergelut dalam objek itu;
antusiasme akan menghasilkan perluasan dan kebahagiaan bagi
pikiran yang sedang berkembang yang tujuannya untuk tidak
terpecah telah di lakukan dengan sempurna oleh kedua pikiran tadi.
Meditasi akan berjalan dengan sendirinya jika pikiran terapan,
pikiran pendukung, antusiasme, kebahagiaan dan kesatuan pikiran
telah tumbuh. Pikiran adalah kekuatan yang hebat. Ia memiliki
kekuatan yang luar biasa, Akan diperlukan waktu yang lama untuk
bisa tahu ba gaimana menggunakan kekuatan ini dalam cara yang
paling memungkinkan dan efek tertinggi yang bisa dihasilkannya.
Dan ini hanya bisa dilakukan dengan melatih meditasi.

Anda mungkin juga menyukai