Anda di halaman 1dari 5

Biotan_4

PEMANFAATAN MIKROBA PENYUBUR TANAH SEBAGAI KOMPONEN


TEKNOLOGI DALAM PERTANIAN BERKELANJUTAN RAMAH LINGKUNGAN

Kriteria pertanian ramah lingkungan (Sumarno etal.2007):

1. Terpeliharanya keanekaragaman hayati dan keseimbangan ekologis biota pada


permukaan dan lapisan olah tanah
2. Terpeliharanya kualitas sumber daya pertanian dari segi fisik, hidrologis, kimiawi,
dan biologi mikrobial
3. Bebas cemaran residu kimia, limbah organik, dan anorganik yang berbahaya atau
mengganggu proses hidup tanaman
4. Terlestarikannya keanekaragaman genetik tanaman budi daya
5. Tidak terjadi akumulasi senyawa beracun dan logam berat yang membahayakan
atau melebihi batas ambang aman
6. Terdapat keseimbangan ekologis antara hama penyakit dengan musuh-musuh
alami
7. Produktivitas lahan stabil dan berkelanjutan
8. Produksi hasil panen bermutu tinggi dan aman sebagai pangan atau pakan

Dari kriteria tersebut menjelaskan bahwa kita harus selalu menjaga keseimbangan antara
mikroorganisme, tanaman, hama, dan penyakit serta musuh alami yang terdapat di sekitar
pertanaman.

Semakin tinggi populasi mikroba tanah maka semakin tinggi aktivitas biokimia dalam tanah
dan mengakibatkan semakin tinggi indeks kualitas tanah  Tanahnya semakin subur dan
mengandung banyak bahan organik juga terdapat mikroorganisme di dalamnya karena ada
rumah bagi mikroorganisme, ada bahan organik untuk makanan mikroorganisme sehingga
akan terdapat banyak sekali unsur hara yang tersedia untuk tanaman

Teknologi pertanian ramah lingkungan dan berkelanjutan dapat terbentuk jika terdapat
mikroba penyubur tanah di dalam tanah.

 Populasi mikroba tanah mencapai puluhan juta setiap gram tanah, yang merupakan
bagian integral dan pembentuk kesuburan tanah pertanian.
 Proses daur ulang secara alamiah di permukaan dan lapisan olah tanah yang sangat
penting bagi kegiatan pertanian tidak terjadi tanpa aktivitas mikroba.
- Akan sangat percuma jika diberikan pupuk organik atau anorganik ke dalam
tanah, tapi di dalam tanahnya tidak terdapat mikroba atau tidak terdapat aktivitas
mikroba.
- Mikroba yang terdapat dalam tanah ada banyak sekali; alga hijau – biru,
fitoplankton, bakteri, cendawan, dan actinomicetes.
 Manfaat mikroba dalam usaha pertanian belum disadari sepenuhnya, bahkan sering
diposisikan sebagai komponen habitat yang merugikan, karena pandangan umum
terhadap mikroba lebih terfokus secara selektif pada mikroba patogen yang
menimbulkan penyakit pada tanaman.
 Pemanfaatan mikroba penyubur tanah sesuai dengan kondisi tanah dan target
peruntukannya merupakan alternatif untuk meningkatkan kesuburan tanah, efisiensi
pemupukan (bisa sampai setengah dari rekomendasi), produktivitas tanaman
meningkat, dan mengurangi bahaya pencemaran lingkungan (karena mikroba tanah
tidak menghasilkan toksik bagi lingkungan baik tanah atau tanaman).

Manfaat Mikroba Penyubur Tanah


- Menyediakan sumber hara bagi tanaman  mikroba baik yang simbiosis dan non
simbiosi dengan tanaman dapat memberikan unsur hara yang diperlukan bagi
tanaman
- Melindungi akar dari gangguan hama dan penyakit  karena berperan juga
sebagai bio control yang dapat memerangi hama dan penyakit (patogen tanah)
- Menstimulir sistem perakaran agar berkembang sempurna dan memperpanjang
usia akar
- Memacu mitosis jaringan meristem pada titik tumbuh pucuk, kuncup bunga, dan
stolon  karena dapat menghasilkan fitohormon (ZPT)
- Sebagai penawar racun beberapa logam berat  Yang bisa membuat mikroba
tanah menjadi bioremediasi
- Sebagai metabolit pengatur tumbuh
- Sebagai bioaktivator
Pupuk Hayati yang Telah Dikembangkan Balitbangtan, diantaranya:

a. Pupuk Mikroba Multiguna (PMMg)


- Biologicalnitrogen-phosphorusfertilizeryang merupakan perbaikan mutu
inokulanrhizobiumyang telah ada di pasaran.
- Pupuk mikroba ini mampu meningkatkan efisiensi pemupukan N dan P untuk
tanaman kedelai melalui peningkatan efektivitas fiksasi N2 simbiosis dan
kemampuan melarutkan P, sehingga dapat menggantikan kebutuhan pupuk
nitrogen 100% dan pupuk fosfat 50% dari dosis rekomendasi, dengan hasil
meningkat 20-40%.
b. Nodulin
- Biologicalnitrogen-phosphorus-potassiumfertilizeryang merupakan
pengembanganPMMgyang berfungsi memacu pembentukan bintil akar dan
pertumbuhan tanaman serta memperlebatdan memperkuat perakaran tanaman.
- Meningkatkan efisiensi pemupukan N, P, dan K.
c. Percepatan pengomposandengan teknologi M-Dec(M-Dec-basedquickcomposting
- M-Decmerupakan pupuk hayati perombakbahan organik yang mengandung
beberapa jenis cendawan perombakselulosa dan lignin, terpilih, asli Indonesia,
bersifat multifungsi mempercepat perombakan bahan organik dan menekan
penyakit tular tanah.
d. MTM-BioNutrient
- Biologicalnitrogen-phosphorus-potassiumfertilizer) merupakan pupuk hayati
bermanfaat ganda yang mampu menggantikan kebutuhan pupuk N, P, dan K 50%
dari takaran rekomendasi pada padi gogo dan padi sawah.
- Peningkatan hasil padi gogo yang diinokulasi dengan BioNutrientdan kompos
serasah jagung-A pintoiM-Dec(5 t/ha) mencapai 153%.
e. SMARt
- Biologicalfertilizerforrice. Formula pupuk hayati yang mengandung mikroba
konsorsium selektif yang unggul sebagai penambat N, pelarut fosfat, dan
penghasil hormon.
- Mampu meningkatkan produktivitas padi dan menekan jumlah penggunaan pupuk
dan insektisida sampai 50%

Upaya agar petani mau menerapkan teknologi mikroba penyubur tanah :


1. Kesadaran masyarakat pertanian tentang manfaat dan pentingnya mikroba
berguna dalam usaha pertanian masih rendah, sehingga diperlukan penjelasan,
penyuluhan, dan sosialisasi kepada berbagai kalangan, termasuk pejabat
pertanian, penyuluh, dan petani.  percuma diberi pupuk kalau di dalam
tanahnya tidak ada mikroba
2. Penggunaan mikroba bermanfaat sebagai salah satu komponen teknologi
pertanian merupakan teknologi ramah lingkungan, berkelanjutan, dan
komplementer terhadap komponen teknologi lain, layak digunakan dalam
program peningkatan produktivitas pertanian.
3. Untuk menggalakkan penggunaan teknologi mikroba bermanfaat di-perlukan
kebijakan Pemerintah yang dapat mendukung dan mempopuler-kan teknologi
tersebut sesuai dengan tujuan peruntukannya.

Kebijakan Pemerintah yang disarankan untuk menggalakkan penggunaan produk


teknologi mikroba bermanfaat adalah sebagai berikut:
1. Dibentuk sistem penilaian dan pengakuan resmi produk teknologi mikroba
bermanfaat oleh komisi independen
2. Hanya produk yang telah dinyatakan lulus dan diakui yang dapat diproduksi dan
dipasarkan kepada petani
3. Penggunaan produk teknologi mikroba bermanfaat perlu didukung penyuluhan
dan kampanye oleh instansi Pemerintah
4. Dalam rangka pengembangan teknologi yang bersifat ekologis dan berkelanjutan,
penggunaan teknologi mikroba bermanfaat perlu menjadi bagian integral paket
teknologi dalam pembangunan pertanian
5. Perlu peningkatan pemahaman petani dan penyuluh terhadap manfaat teknologi
mikroba dan teknik penggunaannya
6. Perlu memasukkan penggunaan teknologi mikroba bermanfaat dalam teknologi
anjuran, sesuai kebutuhan setempat

Kesimpulan

 Pendekatan pemanfaatan mikroba, baik sebagai pupuk hayati maupun sebagai


pengkayapupuk organik dapat meningkatkan kualitas pupuk organik, ketersediaan
hara dan efisiensi pemupukan.
 Penggunaan pupuk hayati sebagai salah satu komponen teknologi pertanian yang
ramah lingkungan dan berkelanjutan komplementer terhadap komponen teknologi
lain, misalnya pengaturan jarak tanam, PHT, penggunaan varietas unggul, dan
sebagainya,sehingga sangat tepat untuk digunakan dalam program peningkatan
produktivitas petanian.

Anda mungkin juga menyukai