Anda di halaman 1dari 7

Konsep normal dalam persalinan

Pendahuluan
Persalinan dan kelahiran normal adalah persalinan yang didukung oleh kemampuan
lahiriah dari wanita dan janin. Persalinan dan kelahiran normal tidak memerlukan intervensi
medis. (Varney, 2019)
Persalinan dan kelahiran dikatakan normal jika: Usia kehamilan cukup bulan (37-42
minggu), Persalinan terjadi spontan, Presentasi belakang kepala, Berlangsung tidak lebih dari
18 jam, Tidak ada komplikasi pada ibu maupun janin. (kemenkes, 2013)

Kelahiran
Kelahiran merupakan keajaiban Tuhan yang terjadi  setiap hari. Bagi tenaga kesehatan
profesional khususnya Bidan,kelahiran merupakan pelajaran yang tak pernah selesai
dipelajari, keran memiliki karakterisasi yang bervariasi dan terus berubah . Kehamilan
merupakan sebuah misteri kehidupan, kita hanya dapat memprediksi. Kelahiran merupakan
suatu kegembiraan bagi anggota keluarga. Pemilihan fasilitas dan tenaga professional
dilakukan oleh ibu dan keluarga dengan harapan ibu dan anak lahir sehat dan selamat.
Pelayanan di fasilitas kesehatan petugas melakukan intervensi terhadap semua kasus – juga
pada kondisi normal, sehingga  pada banyak kasus konsep persalinan normal terganggu.
Berdasarkan pengalaman dan Evidence Based, intervensi yang tidak perlu ternyata
membahayakan perempuan dan bayinya. Untuk itu Bidan sebagai provider diharapakn dapat
kembali kepada Konsep Fisiologis Persalinan Normal.
 
Folosofi dalam praktik
Konsep persalinan normal dapat mengurangi rujukan. Dengan berkembangnya ilmu
dan teknologi  semakin banyak metode yang dapat digunakan guna mempertahankan konsep
normal. Implementasi filosofi menjadi  tanggung jawab setiap provider dalam memberi
asuhan terhadap perempuan sejak hamil, melahirkan, dan sesudah melahirkan.
 
Model Asuhan Kebidanan
Model Asuhan Kebidanan adalah meminimalkan intervensi. Bidan harus menjadi
pendampingan perempuan yang akan melahirkan agar persalinan berlangsung perlahan dan
nyaman, menghindari kekhawatiran berlebihan. Asuhan Kebidanan yang diberikan bertujuan
meminimalkan rupture perineum. kasus SC dan tindakan lain.
 
Konsep Persalinan Normal
Membuat perempuan merasa nyaman selama persalinan. Memfasilitasi perempuan
melahirkan dengan posisi sesuai dengan keinginannya. Meyakini kepala janin dapat
menyesuaikan diri dengan pelvic. Membuat keputusan klinis yang tepat bila terjadi kelainan
yang umum dan tidak berbahaya. Meyakini kehadiran keluarga dan teman membawa manfaat
pada proses persalinan. Mendampingi perempuan dalam persalinan membutuhkan kesabaran
dan kerja keras
 
Partus Normal
Konsep Partus normal adalah dimulai sesuai dengan waktunya, tanpa ada pemberian
obat tertentu. Selama persalinan usahakan Ibu bebas bergerak dan mendapat dukungan terus
menerus.   Hindari intervensi rutin. Biarkan untuk meneran spontan dalam posisi tegak atau
posisi normal gravitasi, Tidak memisahkan ibu dan bayi setelah bayi lahir.  
 
Mempersiapkan Persalinan Normal
Pelayanan ANC yang terfokus memperhatikan kebutuhan perempuan baik fisik,
emosional dan sosial dan mengatasi masalah bersama perempuan. Dalam mempersipakan
partus normal Bidan melakukan pemeriksaan yang bermanfaat bagi perempuan dan
memfasilitasi perempuan untuk melahirkan sesuai dengan keinginannya. Tidak menakut-
nakuti sehingga mempengaruhi keputusan dan keinginan perempuan/ibu.

Persalinan Normal
sekarang ada perkembangan untuk menandai ulang persalinan normal. Pada tahun
2012, American College of Nurse-Midwives (ACNM), Midwives of North America
(MANA), and National Association of Certified Professional Midwives (NACPM)
menerbitkan dokumen konsensus berjudul Mendukung Kelahiran Fisiologis yang Sehat dan
Normal: Pernyataan Konsensus oleh ACNM, MANA dan NACPM. Dokumen ini
menjelaskan persalinan normal dan menjelaskan komponen dan faktor penting yang
mengganggu persalinan normal. Pada 2017, American College of Obstetricians and
Gynecologists Committee on Obstetrical Practice mengeluarkan pendapat, Pendekatan untuk
Membatasi Intervensi Selama Persalinan dan Kelahiran, yang telah disahkan oleh ACNM.
Dokumen ini berisi rekomendasi untuk dokter kandungan-ginekologi untuk mendukung
wanita selama persalinan melalui penggunaan praktik yang terkait dengan intervensi minimal
dan kepuasan pasien yang tinggi, yang sejalan dengan praktik kebidanan.

Tabel Persalinan Normal


Ciri-Ciri Persalinan Normal
 Melibatkan onset spontan dan perkembangan persalinan
 Termasuk kondisi biologis dan psikologis yang mendorong persalinan yang efektif
 Menghasilkan kelahiran pervaginam bayi dan plasenta
 Menghasilkan kehilangan darah fisiologis
 Memfasilitasi transisi bayi baru lahir yang optimal melalui kontak kulit-ke-kulit dan
menjaga ibu dan bayi tetap bersama selama periode pascapartum
 Mendukung inisiasi menyusu dini
Faktor Yang Mengganggu Persalinan Normal
 Induksi atau augmentasi persalinan
 Lingkungan yang tidak mendukung (mis., Cahaya terang, ruangan dingin, kurangnya
privasi, banyak petugas, kurangnya dukungan pendamping persalinan)
 Batasan waktu, termasuk yang didorong oleh kebijakan institusi atau pemerintah
 Kekurangan nutrisi (misalnya, makanan dan minuman)
 Opioid, analgesik lokal, atau anestesi umum
 Episiotomi
 Kelahiran pervaginam operatif (vakum, forsep) atau abdomen (sesar)
 Penjepitan tali pusat segera
 Pemisahan ibu dan bayi
 Situasi apa pun di mana individu merasa terancam atau tidak didukung
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Persalinan Normal
Berbagai faktor mempengaruhi kemampuan seorang wanita untuk melahirkan tanpa
intervensi
Untuk Wanita
 Status kesehatan individual dan kebugaran fisiknya
 Otonomi dan penentuan nasib sendiri saat melahirkan
 Pengetahuan dan keyakinan pribadi tentang kelahiran, termasuk keyakinan budaya, norma,
dan praktik serta pendidikan tentang nilai kelahiran normal
 Sepenuhnya informasi, pengambilan keputusan bersama
 Akses ke sistem perawatan kesehatan, pengaturan, dan petugas yang mendukung dan
terampil dalam kelahiran normal
Untuk Bidan
 Pendidikan, pengetahuan, kompetensi, keterampilan, dan kepercayaan diri dalam
mendukung persalinan dan kelahiran fisiologis, termasuk membantu wanita mengatasi rasa
sakit
 Komitmen untuk bekerja dengan wanita melalui pendidikan untuk meningkatkan
kepercayaan diri mereka pada kelahiran dan mengurangi rasa takut mereka terhadap proses
persalinan
 Komitmen untuk pengambilan keputusan bersama
 Bekerja dalam infrastruktur yang mendukung kelahiran normal

Definisi Persalinan
Persalinan adalah proses terjadinya kelahiran yang membutuhkan kontraksi uterus
dengan frekuensi, durasi, dan intensitas yang cukup untuk menyebabkan penipisan dan
pelebaran serviks. Mekanisme yang mendasari permulaan dan kemajuan persalinan spontan
sebagian besar masih belum diketahui dan persalinan merupakan rangkaian proses yang tidak
langsung dapat diukur. Tidak hanya mendefinisikan awal persalinan secara prospektif
merupakan tantangan yang signifikan, tetapi kemampuan untuk mengevaluasi
perkembangannya terbatas karena pemeriksaan serviks dilakukan hanya secara episodik, jika
ada. Upaya untuk membagi rangkaian kerja menjadi tahapan dan fase menambah kompleks.
Terlepas dari kesulitan pengukuran, memahami dan mendukung persalinan kala satu yang
normal memberikan waktu agar peristiwa persalinan fisiologis terjadi tanpa intervensi yang
tidak perlu, sekaligus mengamati wanita untuk situasi di mana intervensi mungkin
diperlukan. Hanya dengan cara ini asuhan kebidanan yang aman dan mutakhir dapat
diberikan.
Tahap pertama persalinan dimulai dengan kontraksi persalinan yang sebenarnya,
seperti yang dibuktikan dengan perubahan serviks yang progresif, dan berakhir ketika serviks
benar-benar melebar (kira-kira 10 sentimeter) dan siap untuk lewatnya bagian presentasi
janin. Ini dikenal sebagai tahap dilatasi serviks. Tahap kedua dari persalinan, yang dikenal
sebagai tahap ekspulsi dan follows. Tahap pertama persalinan secara klasik dibagi menjadi
dua fase yaitu laten dan aktif. Kala dua persalinan dimulai dengan dilatasi serviks lengkap
dan diakhiri dengan kelahiran bayi. Kala tiga persalinan adalah waktu antara kelahiran bayi
dan persalinan plasenta.
Setiap tahap dan fase persalinan ditandai dengan perubahan fisik yang berbeda dan
respons perilaku yang berbeda. Perubahan fisik khususnya, pelebaran serviks dan stase janin
digunakan untuk mengevaluasi kemajuan persalinan. Perilaku wanita dapat digunakan untuk
membantu memperkirakan kemajuan persalinan tanpa menggunakan pemeriksaan serviks,
meskipun respons individu dan budaya terhadap persalinan sangat bervariasi. Oleh karena itu,
bidan perlu mengetahui wanita tersebut, tujuan, harapan, dan perhatiannya serta kerangka
budayanya untuk menilai kemajuan persalinan melalui evaluasi ekspresi dan perilakunya.
Meskipun interpretasi dari perilaku nonverbal adalah komponen umum dari penilaian
kebidanan pada orang dalam persalinan fase aktif, individu mengungkapkan pengalaman
mereka dengan cara yang sangat bervariasi dan bias implisit (stereotype) petugas layanan
kesehatan sering mengakibatkan salah tafsir. Oleh karena itu, interpretasi bidan tentang
perilaku nonverbal harus selalu diverifikasi dengan individu.

Asuhan Persalinan Kala I


Memeriksa perempuan pada awal persalinan dan meyakinkan perempuan dalam keadaan
normal. Memberi dukungan non pharmakologikal dalam persalinan dengan cara
pijatan/masage, hypnotherapy, hydrotherapy. Lakukan Deteksi dini komplikasi. Lakukan
pendampingan terhadap perempuan secara terus menerus pada fase aktif. Tidak buru – buru
pada saat ibu meneran, membuat rutin episiotomi, Tidak segera memandikan bayi, dan
memisahkan bayi dari ibunya.
 
Asuhan Persalinan Kala II
 Sebaiknya dibiarkan spontan tanpa struktur, lakukan sesuai dengan instink ibu
 Sebaiknya tidak ada pembatasan waktu bila kesejahteraan ibu dan janin baik
 Rutin Valsava atau meneran dengan cara menahan napas dapat membahayakan ibu
dan janin
 Ibu seharusnya didukung dan dianjurkan untuk meneran spontan kadang sering diikuti
dengan suara
 Pendekatan fleksibel terhadap keinginan meneran lebih awal, tergantung pada
pembukaan serviks dan tanda lain
 Perempuan sebaiknya dianjurkan untuk memilih posisi tegak pada kala II persalinan.
Pada Persalinan Kala Ii
 Posisi Ibu dapat Berdiri, Jongkok, Duduk, Dalam Air, Supine – Lateral, sesuai
kenyamanan
 Ibu meneran sesuai dengan keinginannya
 Bidan mendampingi ibu selama proses kelahiran dan menolong kelahiran bayi
 
Asuhan Persalinan Kala III
 Dalam kondisi normal Uterus akan segera berkontraksi segera (dalam 2 menit) setelah
bayi lahir
 Plasenta akan lahir spontan
 Rutin Manajemen Kala III wajib dilakukan pada ibu yang berisiko Perdarahan
postpartum (Makrosomia, Gemelli, Riwayat Perdarahan, partus di fasilitas yang jauh dari
fasilitas rujukan)
 Rutin Manajemen Aktif Kala III membuat ketidaknyaman.
 
Asuhan Partus Kala IV
 Observasi perdarahan, kontraksi uterus, TTV setiap 15 menit dalam 1 jam pertama,
tiap 30 menit dalam 1 jam kedua
 Dalam 2 jam pertama postpartum masih merupakan masa kritis terjadi perdarahan
postpartum
 Lanjutkan asuhan masa nifas
 
Persalinan di rumah
Penelitian membuktikan nilai dan keamanan partus di rumah. Pertentangan dan
perbedaan pendapat tentang keamanan persalinan di rumah datang dari pihak kedokteran di
beberapa negara Amerika Utara, USA, termasuk UK. Untuk meningkatkan persalinan normal
adalah dengan meningkatkan akses partus di rumah. Di London 20-30% perempuan
merencanakan melahirkan di rumah. Di Belanda persalinan di rumah tidak pernah hilang
walaupun prosentasenya menurun (30%). Di Indonesia praktik persalinan dirumah masih
dilakukan.
 
Kesimpulan
Aplikasi konsep normal membutuhkan:
 Adanya tenaga terampil
 Kesiapan pasien dan keluarga
 Menggunakan kriteria spesifik untuk mendiagnosis kondisi normal/komplikasi.
 Membatasi intervensi yang tidak perlu
 Menggunakan evidence based dalam penatalaksanaan asuhan
 
Daftar Rujukan:
 Tekoa El King et al, (2019) Varney’s Midwifery Sixth Edition.
 Jayne E Marshall and Maureen D Raynor, (2014), Myles Textbook for Midwives Sixteenth
Edition Edited, Elsevier.
 Louise Lewis (2015), Fundamentals of Midwifery A Textbook for Students, Willey Blackwell,
UK
 Matthew Fox-Amato. (2019), EXPOSING SLAVERY Photography, Human Bondage, and the
Birth of Modern Visual Politics in America, Oxford University Press
 Luisa Cescutti-Butler and Margaret Fisher. (2016), The Hands-on Guide to Midwifery
Placements, Oxford, UK
 Cara New Daggett, (2019), The Birth Of Energy Fossil Fuels , Thermodynamics , And The
Politics Of Work, duke university press Durham and London.
 Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu Di Fasilitas Kesehatan Dasar Dan Rujukan. (2013),
Kemenkes, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai