STASE NIFAS
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI BIDAN
NIA KURNIA
TAHUN 2021
1
SOAP Ttd
N Nama Pembimbin
Tanggal Pasien Refleks
o dan RM i g Klinik dan
Akademi
1 2 3 5 6
4
1 17 Mei Ny. Almiroh S Ibu mengatakan masih
2021 35 th
terasa mules, ASI belum
17 Mei 2021
keluar , dan ibu senang
atas kelahiran bayinya.
P 1. Memberitahu
pemeriksaan kepada ibu
TD .110/80 mmHg, N : 80
x/mt, RR : 20 x/mt, S :
36,6 0c,
2. Menjelaskan
kepada ibu bahwa
keluhan rasa mules yang
ibu alami merupakan hal
yang normal, karena
rahim yg keras dan mules
berarti rahim sedang
berkontraksi yg dapat
mencegah terjadinya
perdarahan pada masa
nifas.
3. Beritahu ibu
tentang gizi yang
seimbang agar kebutuhan
bayi pada masa laktasi
bisa terpenuhi sep makan
sayuran, buah-buahan,
ikan dan minum susu dan
zat gizi yg banyak utk
membantu melancarkan
produksi ASI
4. Memberitahu
ibu cara menyusui yg
2
benar yaitu dgn bayi
menempel pada payudara
ibu, mulut bayi terbuka
lebar dan menutupi areola
mamae. Seluruh badan
bayi tersanggah dengan
baik tdk hanya kepala
dan leher
5. Memberitahu
ibu untuk menjaga
kehangatan bayi dengan
selalu memakaikan
selimut dan topi pd bayi
utk mencegah hipoermia.
6. Menganjurka
n ibu utk mobilisasi dini
sep miring kekanan dan
kiri serta kekamar mandi
utk membersihkan tubuh
dan darah kelamin ibu.
7. Memberitahu
kepada ibu tanda bahaya
pada masa nifas sep
pengeluaran lochea
berbau, demam, nyeri
perut berat, kelelahan
atau sesak, bengkak pada
tangan, wajah dan
tungkai, sakit kepala
hebat, pandangan kabur,
nyeri pada payudara.
Apabila ditemukan tanda
bahaya segera ke
petugas kesehatan
SOAP Ttd
N Nama Pembimbin
Tanggal Pasien Refleks
o dan RM i g Klinik dan
Akademi
1 2 3 5 6
4
2 04 Mei Ny.citra 25 S .Ibu Mengatakan ,Demam,
2021 th Nyeri pada Perinium, dan
bau tidak sedap pada
vagina
O Kes: cm, K/U : Baik,
Keadaan emosional : Srabil,
TTV : Td : 100/70 mmHg,
N : 84 x/mt, RR : 22 x/mt,
S : 38,50c,
3
A P1 A0 post partum 4 hari
dengan Infeksi luka
perinium
P 1. Menyampaikan
kepada ibu tentang
kondisi nya
2. Memberitahu ibu
agar merawat luka
periniumnya dengan
bersih dengan
mencuci
periniumnya
menggunakan
sabun 3-4 kali sehari
3. Memberikan therapy
antibiotik amoxicillin
3x500mg, Antipiretik
Paracetamol 3x500
mg, Vitamin 1x1
tablet.
4. Menganjurkan ibu
untuk
mengkonsumsi
makanan tinggi
protein untuk
mempercepat
penyembuhan luka
5. Memberitahu ibu
untuk tidak
menggunakan
ramuan tradisional
pada luka perineum.
6. Menjelaskan Tanda
bahaya pada masa
nifas .
7. Menganjurkan pada
ibu untuk kembali
control 3 hari pada
tanggal 07 Mei 2021
SOAP Ttd
N Nama Pembimbin
Tanggal Pasien Refleks
o dan RM i g Klinik dan
Akademi
1 2 3 4 5 6
4
3 12-05- Ny.Maspina S Ibu mengatakan masih
2021 h / 25 th
terasa mules, ASI belum
keluar , dan ibu senang
atas kelahiran bayinya.
P 1. Memberitahu hasi
pemeriksaan kepada ibu
TD .100/80 mmHg, N : 82
x/mt, RR : 20 x/mt, S :
36,6 0c,
2. Menjelaskan kepada ibu
bahwa keluhan rasa
mules yang ibu alami
merupakan hal yang
normal, karena rahim yg
keras dan mules berarti
rahim sedang
berkontraksi yg dapat
mencegah terjadinya
perdarahan pada masa
nifas.
2. Beritahu ibu tentang
gizi yang seimbang agar
kebutuhan bayi pada
masa laktasi bisa
terpenuhi sep makan
sayuran, buah-buahan,
ikan dan minum susu dan
zat gizi yg banyak utk
membantu melancarkan
produksi ASI
3. Memberitahu ibu
cara menyusui yg benar
yaitu dgn bayi menempel
pada payudara ibu, mulut
bayi terbuka lebar dan
5
menutupi areola mamae.
Seluruh badan bayi
tersanggah dengan baik
tdk hanya kepala dan
leher
4. Memberitahu ibu
untuk menjaga
kehangatan bayi dengan
selalu memakaikan
selimut dan topi pd bayi
utk mencegah hipoermia.
5. Menganjurkan ibu
utk mobilisasi dini sep
miring kekanan dan kiri
serta kekamar mandi utk
membersihkan tubuh dan
darah kelamin ibu.
6. Memberitahu
kepada ibu tanda bahaya
pada masa nifas sep
pengeluaran lochea
berbau, demam, nyeri
perut berat, kelelahan
atau sesak, bengkak pada
tangan, wajah dan
tungkai, sakit kepala
hebat, pandangan kabur,
nyeri pada payudara.
Apabila ditemukan tanda
bahaya segera ke
petugas kesehatan
SOAP Ttd
N Nama Pembimbin
Tanggal Pasien Refleks
o dan RM i g Klinik dan
Akademi
1 2 3 5 6
4
4 18-5-2021 Ny.,Intan/ 25 S Ibu mengatakan masih
th
terasa mules, ASI belum
keluar , dan ibu senang
atas kelahiran bayinya.
P 1. Memberitahu
hasil pemeriksaan kepada
ibu TD .120/80 mmHg, N :
82 x/mt, RR : 22 x/mt,
S : 36,6 0c
2. Menjelaskan
kepada ibu bahwa
keluhan rasa mules yang
ibu alami merupakan hal
yang normal, karena
rahim yg keras dan mules
berarti rahim sedang
berkontraksi yg dapat
mencegah terjadinya
perdarahan pada masa
nifas.
3. Beritahu ibu
tentang gizi yang
seimbang agar kebutuhan
bayi pada masa laktasi
bisa terpenuhi sep makan
sayuran, buah-buahan,
ikan dan minum susu dan
zat gizi yg banyak utk
membantu melancarkan
produksi ASI
4. Memberitahu
ibu cara menyusui yg
benar yaitu dgn bayi
menempel pada payudara
ibu, mulut bayi terbuka
lebar dan menutupi areola
mamae. Seluruh badan
bayi tersanggah dengan
baik tdk hanya kepala
dan leher
5. Memberitahu
ibu untuk menjaga
kehangatan bayi dengan
selalu memakaikan
selimut dan topi pd bayi
utk mencegah hipoermia.
6. Menganjurka
n ibu utk mobilisasi dini
sep miring kekanan dan
kiri serta kekamar mandi
utk membersihkan tubuh
dan darah kelamin ibu.
7
7. Memberitahu
kepada ibu tanda bahaya
pada masa nifas sep
pengeluaran lochea
berbau, demam, nyeri
perut berat, kelelahan
atau sesak, bengkak pada
tangan, wajah dan
tungkai, sakit kepala
hebat, pandangan kabur,
nyeri pada payudara.
Apabila ditemukan tanda
bahaya segera ke
petugas kesehatan
SOAP Ttd
N Nama Pembimbin
Tanggal Pasien Refleks
o dan RM i g Klinik dan
Akademi
1 2 3 5 6
4
5 25-5-2021 Ny.Naja/ 30 S Ibu mengatakan
th
Payudaranya keras dan
sakit, ASI belum lancar ,
bayi rewel dan tidak mau
menyusu
P 1. Menyampaikan hasi
pemeriksaan kepada ibu
tentang kondisinya
2. Observasi tanda-tanda
vital
3. Anjurkan ibu untuk
8
menyusui bayinya secara
bergantian
4. Jelaskan pada ibu cara
mengatasi keluhan yang
di rasakan mis
- menyanggah
payudara dengan bra
yg pas
- Kompres payudara
dengan mnggunakan
kain basah/hangat
selama 5 menit
- Urut payudara dari
arah pangkal menuju
putting
- Keluarkan ASI dari
bagian depan
payudara sehingga
putting susu menjadi
lunak
5. Ajarkan kepada ibu cara
melakukan perawatan
payudara
- Tempatkan kedua
tangan diantara
kedua payudara
kemudian urut keatas
lalu kesamping
kemudian urut
kebawah hingga
tangan menyanggah
payudara kemudian
sentakan kebawah
payudara secara
perlahan
- Telapak tangan kiri
menopang payudara
kiri dan jari-jari
tangan saling
dirapatkan, kemudian
sisi keliling tangan
kanan menguruti
payudara dari
pangkal kearah
putting, demikian
pula payudara kanan
- Telapak tangan
menopang payudara
pada cara ke2
kemudian jari tangan
di kepalkan lalu buku-
9
buku jari tangan
kanan mengurut dari
pangkal kearah
putting.
6. Ajarkan ibu teknik posisi
menyusui yang baik dan
benar
- Usahakan pada saat
menyusui ibu dalam
keadaan tenang
- Memasukan semua
areola mamae
kedalam mulut bayi
- Ibu dapat menyusui
dengan cara duduk
atau berbaring sesuai
kenyamanan dengan
santai dan dapat
menggunakan
sandaran pada
punggung
- Payudara dipegang
dengan ibu jari
diatas, jari yang lain
menopang dibawah
payudara
- Berikan ASI pada
bayi secara teratur
- Setelah selesai
menyusui oleskan
ASI kepayudara,
biarkan keringkan
sebelum memakai
bra untuk mencegah
lecet pada putting
- Sendawakan bayi
tiap kali habis
menyusui
7. mengkonsumsi sayuran
hijau dan makanan yang
bergizi
8. Berikan terapi obat
paraseamol 500 mg 3x1
per oral
10
SOAP Ttd
N Nama Pembimbin
Tanggal Pasien dan Refleks
o RM i g Klinik dan
Akademi
1 2 3 5 6
4
6 11 Mei Ny.Abik 27 th S Ibu mengatakan masih
2021 20210100056
terasa mules, badannya
8
lemas, ASI belum keluar ,
dan ibu senang atas
kelahiran bayinya.
O Kes: cm, K/U : Baik,
Keadaan emosional :
Srabil,
TTV : Td : 100/70 mmHg, N
: 84 x/mt, RR : 22 x/mt,
S : 36,5 0c, Konjungtiva
pucat
Palpasi :
Kontraksi uterus baik, TFU
2 jari di bawah pusat,
kandung kemih kosong
HB.8,8 gr%
P 1. Menjelaskan
kepada ibu bahwa ibu
mengalami anemia
sedang
2. Observasi
keadaan umum ibu TD.
100/70 mmhg N. 84
x/mt, S.36,5 C,
R.22x/mt, TFU 2 jari
dibawah pusat, kontraksi
uterus keras,
perdarahan 70 cc
3. Memberi
pendidikan kesehatan
(nutrisi) pada ibu tentang
gizi ibu nifas terutama
makanan yang
mengandung zat besi
seperti sayuran
berwarna hijau, buncis,
daging merah, kuning
telur, kacang tanah ,
11
istirahat/ tidur yaitu
menjelaskan bahwa pola
tidur ibu menyesuaikan
pola tidur bayi.
4. Menjelaskan
tanda bahaya nifas
diantaranya perdarahan
dari jalan lahir yang
banyak, sakit kepala
yang hebat, pandangan
mata kabur, Demam,
lochea berbau
5. Memberitah
u ibu untuk perawatan
perineum selama masa
nifas
6. Kolaborasi
dengan dokter therapi
obat yaitu amoksilin
3x500 mg, asam
mefenamat 3x500 mg,
vitamin C 1x100 mg, Fe
2x60 mg, vit A 200.000
IU 1x1
Ttd
Nama SOAP Pembimbin
N Pasien dan Refleks g Klinik
Tanggal
o RM i dan
Akademi
1 2 3 5 6
4
7 11 Mei Ny.Abik 27 th S Ibu mengatakan ingin
2021
mengganti verban dan
perawatan luka jaitan operasi
ibu riwayat persalinan dengan
SC karena KPD tgl 4 -05-2021
SOAP Ttd
N Nama Pembimbin
Tanggal Pasien Refleks
o dan RM i g Klinik dan
Akademi
1 2 3 5 6
4
8 12-05- Ny.Suheni / S Ibu mengatakan masih
2021 23 th
terasa mules, ASI belum
keluar , dan ibu senang
atas kelahiran bayinya.
P 1. Memberitahu hasi
pemeriksaan kepada ibu
TD .100/80 mmHg, N : 82
x/mt, RR : 20 x/mt, S :
36,6 0c,
2. Menjelaskan kepada ibu
bahwa keluhan rasa
mules yang ibu alami
merupakan hal yang
normal, karena rahim yg
keras dan mules berarti
rahim sedang
berkontraksi yg dapat
mencegah terjadinya
perdarahan pada masa
nifas.
3. Beritahu ibu tentang gizi
yang seimbang agar
14
kebutuhan bayi pada
masa laktasi bisa
terpenuhi sep makan
sayuran, buah-buahan,
ikan dan minum susu dan
zat gizi yg banyak utk
membantu melancarkan
produksi ASI
4. Memberitahu ibu cara
menyusui yg benar yaitu
dgn bayi menempel pada
payudara ibu, mulut bayi
terbuka lebar dan
menutupi areola mamae.
Seluruh badan bayi
tersanggah dengan baik
tdk hanya kepala dan
leher
5. Memberitahu ibu untuk
menjaga kehangatan bayi
dengan selalu
memakaikan selimut dan
topi pd bayi utk mencegah
hipoermia.
6. Menganjurkan ibu utk
mobilisasi dini sep miring
kekanan dan kiri serta
kekamar mandi utk
membersihkan tubuh dan
darah kelamin ibu.
7. Memberitahu kepada ibu
tanda bahaya pada masa
nifas sep pengeluaran
lochea berbau, demam,
nyeri perut berat,
kelelahan atau sesak,
bengkak pada tangan,
wajah dan tungkai, sakit
kepala hebat, pandangan
kabur, nyeri pada
payudara. Apabila
ditemukan tanda bahaya
segera ke petugas
kesehatan
SOAP Ttd
N Nama Pembimbin
Tanggal Pasien Refleks
o dan RM i g Klinik dan
Akademi
1 2 3 5 6
4
15
9 11 Mei Ny.Jaenah S Ibu mengatakan masih
2021 27 th
terasa mules, badannya
lemas, ASI belum keluar ,
dan ibu senang atas
kelahiran bayinya.
O Kes: cm, K/U : Baik,
Keadaan emosional : Srabil,
TTV : Td : 110/70 mmHg,
N : 82 x/mt, RR : 22 x/mt,
S : 36,5 0c, Konjungtiva
pucat
Palpasi :
Kontraksi uterus baik, TFU
2 jari di bawah pusat,
kandung kemih kosong
HB.8,9 gr%
P 2. Obser
vasi keadaan umum ibu
TD. 100/70 mmhg N. 84
x/mt, S.36,5 C, R.22x/mt,
TFU 2 jari dibawah
pusat, kontraksi uterus
keras, perdarahan 70 cc
3. Mem
beri pendidikan
kesehatan (nutrisi) pada
ibu tentang gizi ibu nifas
terutama makanan yang
mengandung zat besi
seperti sayuran
berwarna hijau, buncis,
daging merah, kuning
telur, kacang tanah ,
istirahat/ tidur yaitu
menjelaskan bahwa pola
tidur ibu menyesuaikan
pola tidur bayi.
4. Menje
laskan tanda bahaya
nifas diantaranya
perdarahan dari jalan
lahir yang banyak, sakit
kepala yang hebat,
16
pandangan mata kabur,
Demam, lochea berbau
5. Mem
beritahu ibu untuk
perawatan perineum
selama masa nifas
6.
Kolaborasi dengan
dokter therapi obat yaitu
amoksilin 3x500 mg,
asam mefenamat 3x500
mg, vitamin C 1x100 mg,
Fe 2x60 mg, vit A
200.000 IU 1x1
SOAP Ttd
N Nama Pembimbin
Tanggal Pasien Refleks
o dan RM i g Klinik dan
Akademi
1 2 3 5 6
4
10 12-05- Ny.Marisa / S Ibu mengatakan masih
2021 23 th
terasa mules, ASI belum
keluar , dan ibu senang
atas kelahiran bayinya.
P 1. Memberitahu hasi
pemeriksaan kepada ibu
TD .100/80 mmHg, N : 82
x/mt, RR : 20 x/mt, S :
36,6 0c,
2. Menjelaskan kepada ibu
bahwa keluhan rasa
mules yang ibu alami
17
merupakan hal yang
normal, karena rahim yg
keras dan mules berarti
rahim sedang
berkontraksi yg dapat
mencegah terjadinya
perdarahan pada masa
nifas.
3. Beritahu ibu tentang gizi
yang seimbang agar
kebutuhan bayi pada
masa laktasi bisa
terpenuhi sep makan
sayuran, buah-buahan,
ikan dan minum susu dan
zat gizi yg banyak utk
membantu melancarkan
produksi ASI
4. Memberitahu ibu cara
menyusui yg benar yaitu
dgn bayi menempel pada
payudara ibu, mulut bayi
terbuka lebar dan
menutupi areola mamae.
Seluruh badan bayi
tersanggah dengan baik
tdk hanya kepala dan
leher
5. Memberitahu ibu untuk
menjaga kehangatan bayi
dengan selalu
memakaikan selimut dan
topi pd bayi utk mencegah
hipoermia.
6. Menganjurkan ibu utk
mobilisasi dini sep miring
kekanan dan kiri serta
kekamar mandi utk
membersihkan tubuh dan
darah kelamin ibu.
7. Memberitahu kepada ibu
tanda bahaya pada masa
nifas sep pengeluaran
lochea berbau, demam,
nyeri perut berat,
kelelahan atau sesak,
bengkak pada tangan,
wajah dan tungkai, sakit
kepala hebat, pandangan
kabur, nyeri pada
payudara. Apabila
ditemukan tanda bahaya
segera ke petugas
kesehatan
18
SOAP Ttd
N Nama Pembimbin
Tanggal Pasien Refleks
o dan RM i g Klinik dan
Akademi
1 2 3 5 6
4
11 22 Mei Ny. S Ibu mengatakan masih
2021 Maemunah
terasa mules, ASI belum
22 th
keluar , dan ibu senang
atas kelahiran bayinya.
O Kes: cm, K/U : Baik,
Keadaan emosional : Srabil,
TTV : Td : 120/80 mmHg,
N : 82 x/mt, RR : 22 x/mt,
S : 36,6 0c,
Palpasi :
Kontraksi uterus baik, TFU
2 jari di bawah pusat,
kandung kemih kosong
P 3.
yang seimbang agar
kebutuhan bayi pada
masa laktasi bisa
terpenuhi sep makan
sayuran, buah-buahan,
ikan dan minum susu
dan zat gizi yg banyak
utk membantu
melancarkan produksi
ASI
4.
menyusui yg benar yaitu
dgn bayi menempel pada
payudara ibu, mulut bayi
terbuka lebar dan
menutupi areola mamae.
Seluruh badan bayi
tersanggah dengan baik
tdk hanya kepala dan
19
leher
5.
menjaga kehangatan
bayi dengan selalu
memakaikan selimut dan
topi pd bayi utk
mencegah hipoermia.
6.
mobilisasi dini sep miring
kekanan dan kiri serta
kekamar mandi utk
membersihkan tubuh dan
darah kelamin ibu.
7.
tanda bahaya pada masa
nifas sep pengeluaran
lochea berbau, demam,
nyeri perut berat,
kelelahan atau sesak,
bengkak pada tangan,
wajah dan tungkai, sakit
kepala hebat, pandangan
kabur, nyeri pada
payudara. Apabila
ditemukan tanda bahaya
segera ke petugas
kesehatan
SOAP Ttd
N Nama Pembimbin
Tanggal Pasien Refleks
o dan RM i g Klinik dan
Akademi
1 2 3 5 6
4
12 22 Mei Ny. Devi 26 S Ibu mengatakan masih
2021 th
terasa mules, ASI belum
keluar , dan ibu senang
atas kelahiran bayinya.
O Kes: cm, K/U : Baik,
Keadaan emosional : Srabil,
TTV : Td : 120/80 mmHg,
N : 82 x/mt, RR : 22 x/mt,
S : 36,6 0c,
Palpasi :
Kontraksi uterus baik, TFU
2 jari di bawah pusat,
kandung kemih kosong
P 1. Memberitahu
20
pemeriksaan kepada ibu
TD .120/80 mmHg, N : 82
x/mt, RR : 22 x/mt, S :
36,6 0c,
2. Menjelaskan kepada ibu
bahwa keluhan rasa
mules yang ibu alami
merupakan hal yang
normal, karena rahim yg
keras dan mules berarti
rahim sedang
berkontraksi yg dapat
mencegah terjadinya
perdarahan pada masa
nifas.
3. Beritahu ibu tentang gizi
yang seimbang agar
kebutuhan bayi pada
masa laktasi bisa
terpenuhi sep makan
sayuran, buah-buahan,
ikan dan minum susu dan
zat gizi yg banyak utk
membantu melancarkan
produksi ASI
4. Memberitahu ibu cara
menyusui yg benar yaitu
dgn bayi menempel pada
payudara ibu, mulut bayi
terbuka lebar dan
menutupi areola mamae.
Seluruh badan bayi
tersanggah dengan baik
tdk hanya kepala dan
leher
5. Memberitahu ibu untuk
menjaga kehangatan bayi
dengan selalu
memakaikan selimut dan
topi pd bayi utk mencegah
hipoermia.
6. Menganjurkan ibu utk
mobilisasi dini sep miring
kekanan dan kiri serta
kekamar mandi utk
membersihkan tubuh dan
darah kelamin ibu.
7. Memberitahu kepada ibu
tanda bahaya pada masa
nifas sep pengeluaran
lochea berbau, demam,
nyeri perut berat,
kelelahan atau sesak,
bengkak pada tangan,
wajah dan tungkai, sakit
21
kepala hebat, pandangan
kabur, nyeri pada
payudara. Apabila
ditemukan tanda bahaya
segera ke petugas
kesehatan
SOAP Ttd
N Nama Pembimbin
Tanggal Pasien Refleks
o dan RM i g Klinik dan
Akademi
1 2 3 5 6
4
13 22 Mei Ny. Risah 32 S Ibu mengatakan masih
2021 th
terasa mules, ASI belum
2
keluar , dan ibu senang
atas kelahiran bayinya.
P 1. Memberitahu
pemeriksaan
kepada ibu TD .120/80
mmHg, N : 82 x/mt, RR :
22 x/mt, S : 36,6 0c,
2. Menjelaskan kepada ibu
bahwa keluhan rasa
mules yang ibu alami
merupakan hal yang
normal, karena rahim yg
keras dan mules berarti
rahim sedang
berkontraksi yg dapat
mencegah terjadinya
perdarahan pada masa
nifas.
3. Beritahu ibu tentang gizi
yang seimbang agar
kebutuhan bayi pada
masa laktasi bisa
terpenuhi sep makan
22
sayuran, buah-buahan,
ikan dan minum susu dan
zat gizi yg banyak utk
membantu melancarkan
produksi ASI
4.Memberitahu ibu cara
menyusui yg benar yaitu
dgn bayi menempel pada
payudara ibu, mulut bayi
terbuka lebar dan
menutupi areola mamae.
Seluruh badan bayi
tersanggah dengan baik
tdk hanya kepala dan
leher
5 Memberitahu ibu untuk
menjaga kehangatan
bayi dengan selalu
memakaikan selimut dan
topi pd bayi utk
mencegah hipoermia.
6 Menganjurkan ibu utk
mobilisasi dini sep miring
kekanan dan kiri serta
kekamar mandi utk
membersihkan tubuh dan
darah kelamin ibu.
7 Memberitahu kepada ibu
tanda bahaya pada masa
nifas sep pengeluaran
lochea berbau, demam,
nyeri perut berat,
kelelahan atau sesak,
bengkak pada tangan,
wajah dan tungkai, sakit
kepala hebat, pandangan
kabur, nyeri pada
payudara. Apabila
ditemukan tanda bahaya
segera ke petugas
kesehatan
SOAP Ttd
N Nama Pembimbin
Tanggal Pasien Refleks
o dan RM i g Klinik dan
Akademi
1 2 3 5 6
4
23
14 22 Mei Ny. Kulipah S Ibu mengatakan masih
2021 28 th
terasa mules, ASI belum
keluar , dan ibu senang
atas kelahiran bayinya.
O Kes: cm, K/U : Baik,
Keadaan emosional : Srabil,
TTV : Td : 110/80 mmHg,
N : 82 x/mt, RR : 22 x/mt,
S : 36,6 0c,
Palpasi :
Kontraksi uterus baik, TFU
2 jari di bawah pusat,
kandung kemih kosong
SOAP Ttd
N Nama Pembimbin
Tanggal Pasien Refleks
o dan RM i g Klinik dan
Akademi
1 2 3 5 6
4
15 11 Mei Ny.Nisa 27 S Ibu mengatakan masih
2021 th
terasa mules, badannya
lemas, ASI belum keluar ,
dan ibu senang atas
kelahiran bayinya.
P 2. Observasi keadaan
umum ibu TD. 100/70
mmhg N. 84 x/mt, S.36,5
C, R.22x/mt, TFU 2 jari
dibawah pusat, kontraksi
uterus keras, perdarahan
70 cc
3.Memberi pendidikan
kesehatan (nutrisi) pada
ibu tentang gizi ibu nifas
terutama makanan yang
mengandung zat besi
seperti sayuran berwarna
hijau, buncis, daging
merah, kuning telur,
kacang tanah , istirahat/
tidur yaitu menjelaskan
bahwa pola tidur ibu
menyesuaikan pola tidur
bayi.
4.Menjelaskan tanda
bahaya nifas diantaranya
perdarahan dari jalan lahir
yang banyak, sakit kepala
27
yang hebat, pandangan
mata kabur, Demam,
lochea berbau
5.Memberitahu ibu untuk
perawatan perineum
selama masa nifas
6. Kolaborasi dengan dokter
therapi obat yaitu
amoksilin 3x500 mg,
asam mefenamat 3x500
mg, vitamin C 1x100 mg,
Fe 2x60 mg, vit A
200.000 IU 1x1
SOAP Ttd
N Nama Pembimbin
Tanggal Pasien Refleks
o dan RM i g Klinik dan
Akademi
1 2 3 5 6
4
17 22 Mei Ny.S iah 25 S Ibu mengatakan masih
2021 th
terasa mules, ASI belum
keluar , dan ibu senang
atas kelahiran bayinya.
O Kes: cm, K/U : Baik,
Keadaan emosional : Srabil,
TTV : Td : 120/80 mmHg,
N : 82 x/mt, RR : 22 x/mt,
S : 36,6 0c,
Palpasi :
Kontraksi uterus baik, TFU
2 jari di bawah pusat,
kandung kemih kosong
P 1. Memberitahu
pemeriksaan kepada ibu
TD .120/80 mmHg, N :
82 x/mt, RR : 22 x/mt,
S : 36,6 0c,
2. Menjelaskan kepada ibu
bahwa keluhan rasa
mules yang ibu alami
merupakan hal yang
normal, karena rahim yg
keras dan mules berarti
rahim sedang
berkontraksi yg dapat
28
mencegah terjadinya
perdarahan pada masa
nifas.
3. Beritahu ibu tentang gizi
yang seimbang agar
kebutuhan bayi pada
masa laktasi bisa
terpenuhi sep makan
sayuran, buah-buahan,
ikan dan minum susu
dan zat gizi yg banyak
utk membantu
melancarkan produksi
ASI
4. Memberitahu ibu cara
menyusui yg benar yaitu
dgn bayi menempel
pada payudara ibu,
mulut bayi terbuka lebar
dan menutupi areola
mamae. Seluruh badan
bayi tersanggah dengan
baik tdk hanya kepala
dan leher
5. Memberitahu ibu untuk
menjaga kehangatan
bayi dengan selalu
memakaikan selimut dan
topi pd bayi utk
mencegah hipoermia.
6. Menganjurkan ibu utk
mobilisasi dini sep miring
kekanan dan kiri serta
kekamar mandi utk
membersihkan tubuh
dan darah kelamin ibu.
7. Memberitahu kepada ibu
tanda bahaya pada
masa nifas sep
pengeluaran lochea
berbau, demam, nyeri
perut berat, kelelahan
atau sesak, bengkak
pada tangan, wajah dan
tungkai, sakit kepala
hebat, pandangan kabur,
nyeri pada payudara.
Apabila ditemukan tanda
bahaya segera ke
petugas kesehatan
N Nama Ttd
Tanggal Pasien Refleks Pembimbin
o dan RM SOAP i g Klinik dan
29
Akademi
1 2 3 5 6
4
18 22 Mei Ny. Irig 28 th S Ibu mengatakan masih
2021
terasa mules, ASI belum
keluar , dan ibu senang
atas kelahiran bayinya.
O Kes: cm, K/U : Baik,
Keadaan emosional : Srabil,
TTV : Td : 120/80 mmHg,
N : 82 x/mt, RR : 22 x/mt,
S : 36,6 0c,
Palpasi :
Kontraksi uterus baik, TFU
2 jari di bawah pusat,
kandung kemih kosong
P 1.Memberitahu pemeriksaan
kepada ibu TD .120/80
mmHg, N : 82 x/mt, RR :
22 x/mt, S : 36,6 0c,
2.Menjelaskan kepada ibu
bahwa keluhan rasa
mules yang ibu alami
merupakan hal yang
normal, karena rahim yg
keras dan mules berarti
rahim sedang
berkontraksi yg dapat
mencegah terjadinya
perdarahan pada masa
nifas.
3.Beritahu ibu tentang gizi
yang seimbang agar
kebutuhan bayi pada
masa laktasi bisa
terpenuhi sep makan
sayuran, buah-buahan,
ikan dan minum susu dan
zat gizi yg banyak utk
membantu melancarkan
produksi ASI
4.Memberitahu ibu cara
menyusui yg benar yaitu
dgn bayi menempel pada
payudara ibu, mulut bayi
terbuka lebar dan
menutupi areola mamae.
Seluruh badan bayi
30
tersanggah dengan baik
tdk hanya kepala dan
leher
5.Memberitahu ibu untuk
menjaga kehangatan bayi
dengan selalu
memakaikan selimut dan
topi pd bayi utk mencegah
hipoermia.
6.Menganjurkan ibu utk
mobilisasi dini sep miring
kekanan dan kiri serta
kekamar mandi utk
membersihkan tubuh dan
darah kelamin ibu.
7.Memberitahu kepada ibu
tanda bahaya pada masa
nifas sep pengeluaran
lochea berbau, demam,
nyeri perut berat,
kelelahan atau sesak,
bengkak pada tangan,
wajah dan tungkai, sakit
kepala hebat, pandangan
kabur, nyeri pada
payudara. Apabila
ditemukan tanda bahaya
segera ke petugas
kesehatan
SOAP Ttd
N Nama Pembimbin
Tanggal Pasien Refleks
o dan RM i g Klinik dan
Akademi
1 2 3 5 6
4
19 22 Mei Ny. Ida 20 th S Ibu mengatakan masih
2021
terasa mules, ASI belum
keluar , dan ibu senang
atas kelahiran bayinya.
31
A P1 A0 post partum 6 jam
P 1. Memberitahu
pemeriksaan kepada ibu
TD .120/80 mmHg, N : 82
x/mt, RR : 22 x/mt, S :
36,6 0c,
2.Menjelaskan kepada ibu
bahwa keluhan rasa mules
yang ibu alami merupakan
hal yang normal, karena
rahim yg keras dan mules
berarti rahim sedang
berkontraksi yg dapat
mencegah terjadinya
perdarahan pada masa
nifas.
3.Beritahu ibu tentang gizi
yang seimbang agar
kebutuhan bayi pada masa
laktasi bisa terpenuhi sep
makan sayuran, buah-
buahan, ikan dan minum
susu dan zat gizi yg
banyak utk membantu
melancarkan produksi ASI
4.Memberitahu ibu cara
menyusui yg benar yaitu
dgn bayi menempel pada
payudara ibu, mulut bayi
terbuka lebar dan
menutupi areola mamae.
Seluruh badan bayi
tersanggah dengan baik
tdk hanya kepala dan
leher
5.Memberitahu ibu untuk
menjaga kehangatan bayi
dengan selalu
memakaikan selimut dan
topi pd bayi utk mencegah
hipoermia.
6.Menganjurkan ibu utk
mobilisasi dini sep miring
kekanan dan kiri serta
kekamar mandi utk
membersihkan tubuh dan
darah kelamin ibu.
7.Memberitahu kepada ibu
tanda bahaya pada masa
nifas sep pengeluaran
lochea berbau, demam,
nyeri perut berat,
kelelahan atau sesak,
32
bengkak pada tangan,
wajah dan tungkai, sakit
kepala hebat, pandangan
kabur, nyeri pada
payudara. Apabila
ditemukan tanda bahaya
segera ke petugas
kesehatan
SOAP Ttd
N Nama Pembimbin
Tanggal Pasien Refleks
o dan RM i g Klinik dan
Akademi
1 2 3 5 6
4
20 22 Mei Ny. Nasipah S Ibu mengatakan masih
2021 22 th
terasa mules, ASI belum
keluar , dan ibu senang
atas kelahiran bayinya.
O Kes: cm, K/U : Baik,
Keadaan emosional : Srabil,
TTV : Td : 120/80 mmHg,
N : 82 x/mt, RR : 22 x/mt,
S : 36,6 0c,
Palpasi :
Kontraksi uterus baik, TFU
2 jari di bawah pusat,
kandung kemih kosong
P 1. Memberitahu
pemeriksaan kepada ibu
TD .120/80 mmHg, N : 82
x/mt, RR : 22 x/mt, S :
36,6 0c,
2. Menjelaskan kepada ibu
bahwa keluhan rasa
mules yang ibu alami
merupakan hal yang
normal, karena rahim yg
keras dan mules berarti
rahim sedang
berkontraksi yg dapat
mencegah terjadinya
perdarahan pada masa
nifas.
33
3 .Beritahu ibu tentang gizi
yang seimbang agar
kebutuhan bayi pada
masa laktasi bisa
terpenuhi sep makan
sayuran, buah-buahan,
ikan dan minum susu dan
zat gizi yg banyak utk
membantu melancarkan
produksi ASI
4. Memberitahu ibu cara
menyusui yg benar yaitu
dgn bayi menempel pada
payudara ibu, mulut bayi
terbuka lebar dan
menutupi areola mamae.
Seluruh badan bayi
tersanggah dengan baik
tdk hanya kepala dan
leher
5. Memberitahu ibu untuk
menjaga kehangatan bayi
dengan selalu
memakaikan selimut dan
topi pd bayi utk mencegah
hipoermia.
6. Menganjurkan ibu utk
mobilisasi dini sep miring
kekanan dan kiri serta
kekamar mandi utk
membersihkan tubuh dan
darah kelamin ibu.
7. Memberitahu kepada ibu
tanda bahaya pada masa
nifas sep pengeluaran
lochea berbau, demam,
nyeri perut berat,
kelelahan atau sesak,
bengkak pada tangan,
wajah dan tungkai, sakit
kepala hebat, pandangan
kabur, nyeri pada
payudara. Apabila
ditemukan tanda bahaya
segera ke petugas
kesehatan
SOAP Ttd
N Nama Pembimbin
Tanggal Pasien Refleks
o dan RM i g Klinik dan
Akademi
1 2 3 5 6
4
21 22 Mei Ny. Ipah 21 S Ibu mengatakan masih
2021 th
34
terasa mules, ASI belum
keluar , dan ibu senang
atas kelahiran bayinya.
O Kes: cm, K/U : Baik,
Keadaan emosional : Srabil,
TTV : Td : 120/80 mmHg,
N : 82 x/mt, RR : 22 x/mt,
S : 36,6 0c,
Palpasi :
Kontraksi uterus baik, TFU
2 jari di bawah pusat,
kandung kemih kosong
P 1.Memberitahu pemeriksaan
kepada ibu TD .120/80
mmHg, N : 82 x/mt, RR :
22 x/mt, S : 36,6 0c,
2.Menjelaskan kepada ibu
bahwa keluhan rasa mules
yang ibu alami merupakan
hal yang normal, karena
rahim yg keras dan mules
berarti rahim sedang
berkontraksi yg dapat
mencegah terjadinya
perdarahan pada masa
nifas.
3.Beritahu ibu tentang gizi
yang seimbang agar
kebutuhan bayi pada masa
laktasi bisa terpenuhi sep
makan sayuran, buah-
buahan, ikan dan minum
susu dan zat gizi yg
banyak utk membantu
melancarkan produksi ASI
4.Memberitahu ibu cara
menyusui yg benar yaitu
dgn bayi menempel pada
payudara ibu, mulut bayi
terbuka lebar dan
menutupi areola mamae.
Seluruh badan bayi
tersanggah dengan baik
tdk hanya kepala dan
leher
5.Memberitahu ibu untuk
menjaga kehangatan bayi
dengan selalu
memakaikan selimut dan
35
topi pd bayi utk mencegah
hipoermia.
6.Menganjurkan ibu utk
mobilisasi dini sep miring
kekanan dan kiri serta
kekamar madi utk
membersihkan tubuh dan
darah kelamin ibu.
7.Memberitahu kepada ibu
tanda bahaya pada masa
nifas sep pengeluaran
lochea berbau, demam,
nyeri perut berat,
kelelahan atau sesak,
bengkak pada tangan,
wajah dan tungkai, sakit
kepala hebat, pandangan
kabur, nyeri pada
payudara. Apabila
ditemukan tanda bahaya
segera ke petugas
kesehatan
SOAP Ttd
Nama Pembimbing
No Tanggal Pasien dan Refleksi Klinik dan
RM
Akademi
1 2 3 5 6
4
22 22 Mei Ny. Risah 34 S Ibu mengatakan masih
2021 th
terasa mules, ASI belum
keluar , dan ibu senang atas
kelahiran bayinya.
A P3 A0 post partum 6 jam
36
P 1. Memberitahu pemeriksaan
kepada ibu TD .120/80
mmHg, N : 82 x/mt, RR :
22 x/mt, S : 36,6 0c,
2.Menjelaskan kepada ibu
bahwa keluhan rasa mules
yang ibu alami merupakan
hal yang normal, karena
rahim yg keras dan mules
berarti rahim sedang
berkontraksi yg dapat
mencegah terjadinya
perdarahan pada masa
nifas.
3.Beritahu ibu tentang gizi
yang seimbang agar
kebutuhan bayi pada masa
laktasi bisa terpenuhi sep
makan sayuran, buah-
buahan, ikan dan minum
susu dan zat gizi yg banyak
utk membantu melancarkan
produksi ASI
4 Memberitahu ibu cara
menyusui yg benar yaitu
dgn bayi menempel pada
payudara ibu, mulut bayi
terbuka lebar dan menutupi
areola mamae. Seluruh
badan bayi tersanggah
dengan baik tdk hanya
kepala dan leher
5 Memberitahu ibu untuk
menjaga kehangatan bayi
dengan selalu memakaikan
selimut dan topi pd bayi utk
mencegah hipoermia.
6 Menganjurkan ibu utk
mobilisasi dini sep miring
kekanan dan kiri serta
kekamar mandi utk
membersihkan tubuh dan
darah kelamin ibu.
7 Memberitahu kepada ibu
tanda bahaya pada masa
nifas sep pengeluaran
lochea berbau, demam,
nyeri perut berat, kelelahan
atau sesak, bengkak pada
tangan, wajah dan tungkai,
sakit kepala hebat,
pandangan kabur, nyeri
pada payudara. Apabila
ditemukan tanda bahaya
segera ke petugas
37
kesehatan
SOAP Ttd
N Nama Pembimbin
Tanggal Pasien Refleks
o dan RM i g Klinik dan
Akademi
1 2 3 5 6
4
23 22 Mei Ny. Ita 22 th S Ibu mengatakan masih
2021
terasa mules, ASI belum
keluar , dan ibu senang
atas kelahiran bayinya.
O Kes: cm, K/U : Baik,
Keadaan emosional : Srabil,
TTV : Td : 110/70 mmHg,
N : 82 x/mt, RR : 24 x/mt,
S : 36,5 0c,
Palpasi :
Kontraksi uterus baik, TFU
2 jari di bawah pusat,
kandung kemih kosong
P 1.Memberitahu
pemeriksaan kepada ibu
TD .120/80 mmHg, N : 82
x/mt, RR : 22 x/mt, S :
36,6 0c,
2. Menjelaskan kepada ibu
bahwa keluhan rasa
mules yang ibu alami
merupakan hal yang
normal, karena rahim yg
keras dan mules berarti
rahim sedang
berkontraksi yg dapat
mencegah terjadinya
perdarahan pada masa
nifas.
3.Beritahu ibu tentang gizi
yang seimbang agar
kebutuhan bayi pada
masa laktasi bisa
terpenuhi sep makan
sayuran, buah-buahan,
ikan dan minum susu dan
zat gizi yg banyak utk
membantu melancarkan
produksi ASI
4.Memberitahu ibu cara
38
menyusui yg benar yaitu
dgn bayi menempel pada
payudara ibu, mulut bayi
terbuka lebar dan
menutupi areola mamae.
Seluruh badan bayi
tersanggah dengan baik
tdk hanya kepala dan
leher
5.Memberitahu ibu untuk
menjaga kehangatan bayi
dengan selalu
memakaikan selimut dan
topi pd bayi utk mencegah
hipoermia.
6.Menganjurkan ibu utk
mobilisasi dini sep miring
kekanan dan kiri serta
kekamar mandi utk
membersihkan tubuh dan
darah kelamin ibu.
7.Memberitahu kepada ibu
tanda bahaya pada masa
nifas sep pengeluaran
lochea berbau, demam,
nyeri perut berat,
kelelahan atau sesak,
bengkak pada tangan,
wajah dan tungkai, sakit
kepala hebat, pandangan
kabur, nyeri pada
payudara. Apabila
ditemukan tanda bahaya
segera ke petugas
kesehatan
SOAP Ttd
N Nama Pembimbin
Tanggal Pasien Refleks
o dan RM i g Klinik dan
Akademi
1 2 3 5 6
4
24 22 Mei Ny. Tuah 20 S Ibu mengatakan masih
2021 th
terasa mules, ASI belum
keluar , dan ibu senang
atas kelahiran bayinya.
O Kes: cm, K/U : Baik,
Keadaan emosional : Srabil,
TTV : Td : 100/60 mmHg,
N : 84 x/mt, RR : 20 x/mt,
S : 36,6 0c,
Palpasi :
39
Kontraksi uterus baik, TFU
2 jari di bawah pusat,
kandung kemih kosong
P 1. Memberitahu
pemeriksaan kepada ibu
TD .120/80 mmHg, N : 82
x/mt, RR : 22 x/mt, S :
36,6 0c,
2.Menjelaskan kepada ibu
bahwa keluhan rasa
mules yang ibu alami
merupakan hal yang
normal, karena rahim yg
keras dan mules berarti
rahim sedang
berkontraksi yg dapat
mencegah terjadinya
perdarahan pada masa
nifas.
3.Beritahu ibu tentang gizi
yang seimbang agar
kebutuhan bayi pada
masa laktasi bisa
terpenuhi sep makan
sayuran, buah-buahan,
ikan dan minum susu dan
zat gizi yg banyak utk
membantu melancarkan
produksi ASI
4 Memberitahu ibu cara
menyusui yg benar yaitu
dgn bayi menempel pada
payudara ibu, mulut bayi
terbuka lebar dan
menutupi areola mamae.
Seluruh badan bayi
tersanggah dengan baik
tdk hanya kepala dan
leher
5 Memberitahu ibu untuk
menjaga kehangatan bayi
dengan selalu
memakaikan selimut dan
topi pd bayi utk mencegah
hipoermia.
6 Menganjurkan ibu utk
mobilisasi dini sep miring
kekanan dan kiri serta
kekamar mandi utk
membersihkan tubuh dan
darah kelamin ibu.
40
7 Memberitahu kepada ibu
tanda bahaya pada masa
nifas sep pengeluaran
lochea berbau, demam,
nyeri perut berat,
kelelahan atau sesak,
bengkak pada tangan,
wajah dan tungkai, sakit
kepala hebat, pandangan
kabur, nyeri pada
payudara. Apabila
ditemukan tanda bahaya
segera ke petugas
kesehatan
SOAP Ttd
N Nama Pembimbin
Tanggal Pasien Refleks
o dan RM i g Klinik dan
Akademi
1 2 3 5 6
4
25 22 Mei Ny. S Ibu mengatakan masih
2021 Patmawati
terasa mules, ASI belum
23 th
keluar , dan ibu senang
atas kelahiran bayinya.
O Kes: cm, K/U : Baik,
Keadaan emosional : Srabil,
TTV : Td : 100/80 mmHg,
N : 84 x/mt, RR : 21 x/mt,
S : 36,6 0c,
Palpasi :
Kontraksi uterus baik, TFU
2 jari di bawah pusat,
kandung kemih kosong
P 1. Memberitahu
pemeriksaan kepada ibu
TD .120/80 mmHg, N : 82
x/mt, RR : 22 x/mt, S :
36,6 0c,
2. Menjelaskan kepada ibu
bahwa keluhan rasa
mules yang ibu alami
merupakan hal yang
normal, karena rahim yg
keras dan mules berarti
rahim sedang
berkontraksi yg dapat
mencegah terjadinya
41
perdarahan pada masa
nifas.
3. Beritahu ibu tentang gizi
yang seimbang agar
kebutuhan bayi pada
masa laktasi bisa
terpenuhi sep makan
sayuran, buah-buahan,
ikan dan minum susu dan
zat gizi yg banyak utk
membantu melancarkan
produksi ASI
4. Memberitahu ibu cara
menyusui yg benar yaitu
dgn bayi menempel pada
payudara ibu, mulut bayi
terbuka lebar dan
menutupi areola mamae.
Seluruh badan bayi
tersanggah dengan baik
tdk hanya kepala dan
leher
5. Memberitahu ibu untuk
menjaga kehangatan
bayi dengan selalu
memakaikan selimut dan
topi pd bayi utk
mencegah hipoermia.
6. Menganjurkan ibu utk
mobilisasi dini sep miring
kekanan dan kiri serta
kekamar mandi utk
membersihkan tubuh dan
darah kelamin ibu.
7. Memberitahu kepada ibu
tanda bahaya pada masa
nifas sep pengeluaran
lochea berbau, demam,
nyeri perut berat,
kelelahan atau sesak,
bengkak pada tangan,
wajah dan tungkai, sakit
kepala hebat, pandangan
kabur, nyeri pada
payudara. Apabila
ditemukan tanda bahaya
segera ke petugas
kesehatan
N TANGGAL NAMA SOAP
O
27 05-05-2021 Ny Anisa,29 tahun Ibu mengatakan perutnya masih terasa mules
S dan ASI belum keluar.
K/U Baik, Kesadaran compos mentis
O TD. 120/80 mmHg, N 82 x/mnt, R 20 X/mnt, S
42
36,7 0 C
Dari pemeriksaan payuda rata tampak tegang
dan saat ditekan ASI belum keluar.
TFU 2 jari dibawah pusat, kandung kemih
kosong, kontraksi baik, perdarahan 50 cc.
Ny A umur 29 tahun P2 A1 Post partum 12 jam
A
P 1. Memberitahu hasil pemeriksaan kepada ibu
dan keluarga
2. Menjelaskan kepada ibu bahwa keluhan rasa
mules yang ibu alami merupakan hal yang
normal
3. Beritahu ibu tentang gizi yang seimbang seperti
makan sayuran, buah-buahan, lauk pauk dan
minum susu.
4. Memberitahu ibu cara menyusui yang benar
yaitu dagu bayi menempel pada payudara ibu,
mulut bayi terbuka lebar dan menutupi areola
mammae. Seluruh badan bayi tersanggah
dengan baik tidak hanya kepala dan leher.
5. Memberitahu kepada ibu jadwal pemberian ASI
yaitu ASI diberikan setiap 2 jam atau setiap
bayi menangis.
6. Memberitahu ibu untuk menjaga kehangatan
bayi dengan selalu memakai kan selimut dan
topi pada bayi.
7. Menganjurkan ibu untuk mobilisasi dini seperti
miring kekanan dan kiri serta kekamar mandi
untuk membersihkan tubuh dan daerah
kelamin ibu.
8. Memberitahu kepada ibu tanda-tanda bahaya
pada masa nifas seperti pengeluaran lochea
berbau, demam, nyeri perut berat, kelelahan
atau sesak, bengkak pada tangan, wajah dan
tungkai, sakit kepala hebat, pandangan kabur,
nyeri pada payudara. Apabila ditemukan tanda
bahaya segera kepetugas kesehatan.
28 18-05-2021 Ny Nila , 34 tahun Ibu mengatakan buang air kecil sedikit,dan terasa
S nyeri saat berkemih
K/U Baik , kesadaran composmentis
O TD. 120/70 mmHg, N 78X/mnt, R 21 X/mnt , S 37
0
C
Dari pemeriksaan
TFU Sepusat, kandung kemih Penuh, perdarahan
50
Ny N Umur 34 tahun P3 A.0 Post partum 12 jam
A dengan Retensio Urin
47
P 1. Memberitahu hasil pemeriksaan kepada ibu
dan keluarga
2. Menjelaskan kepada ibu bahwa keluhan rasa
nyeri saat berkemih dapat sembuh dan diobati
3. Mobilisasi dini, jika keadaan memungkinkan
segera bangun dari tempat tidur dan berjalan
jalan
4. Minum air dalam jumla cukup atau bahkan
banyak
5. Melatih bladder training ( berlatih berkemih
mandiri )
6. Memberkan privasi
7. Melakukan kateterisasi
8. Menganjurkan senam kegel.
34 09-06-2021 Ny Jarsinah, 38 Ibu mengatakan payudara bengkak, nyeri dan
tahun S disertai demam
K/U Baik kesadaran compos mentis
O TD. 110/70 mmHg, N 80 x/mnt, R 22 X/mnt ,
Suhu 38 0c
Dari pemeriksaan payudara tampak tegang ,nyeri
, bengkak ,terdapat kemerahan pada seluruh
payudara
Palpasi kontraksi baik, TFU 2 jari dibawah pusat,
kandung kemih kosong
Ny J umur 38 tahun P2A.0 Post partum 12 Hari
A dengan mastitis
48
P 1. Memberitahu hasil pemeriksaan kepada ibu
dan keluarga
2. Menjelaskan kepada ibu bahwa keluhan rasa
nyeri, bengkak pada seluruh payudara demam
merupakan tanda gejala mastitis
3. Melaksanakan pencegahan mastitis
Cuci tangan sebelum dan sesudah meyusui
Melaksanakan kompres air hangat pada
payudara atau mandi air hangat dengan
menggunakan shower untuk membantu
melancarkan aliran ASI
Memastikan dalam posisi yang benar pada
payudara dan memegang dan memegang
puting serta seluruh areola payudara di
dalam mulut bayi ketika menyusui
Mengosongkan payudara sampai bener
bener kosong pada setiap kali menyusui
Mengganti menyusui dan merotasikan
bagian yang tertekan
Melepaskan pegangan mulut bayi pada
puting susu sebelum mengangkat bayi dari
payudara
4. Memberitahu kepada ibu agar pertama tama
memberkan ASi dari payudara yang sakit
5. Menganjurkan kepada ibu agar mengompres
payudara yang sakit dengan handuk basah
yang hamngat atau mandi air hangat dengan
menggunakan shower
6. Mengajarkan pasien tentang perawatan
kesehatan,prawtan payudara, dan kebiasaan
menyusui yang baik
7. Beritahu ibu tentang gizi yang seimbang agar
kebutuhan bayi pada masa laktasi bisa
terpenuhi seperti , makan sayuran , buah
buahan ikan dan minum susudan zat gizi yang
banyak untukmembantumelancarkan produksi
ASI
8. Memberitahu tanda bahaya masa nifas seperti
penegeluaran lochea bau , demam, nyeri perut
hebat, kelelahan atau sesak , bengkak pada
tangan ,wajah, tungkai,, sakit kepala yang
hebat,pandangan kabur, nyeri pada payudara,
Apabila di temukan salah satu diantara itu
segera hubungi, datang ke tenaga kesehatan
atau puskesmas
9. Memberikan therapy amoxylin 500 mg 3x1,
paracetamol 500 mg 3x1 sesuai advis dokter
35 16-06-2021 Ny Marlinah,19
tahun S Ibu mengatakan badannya terasa lemas,pusing
dan pegal-pegal
49
K/U baik, kesadaran composmentis
O TD. 110/70 mmHg, N 80x/mnt, S 36,5 0c, R 21x/mnt
Palpasi kontraksi baik, TFU 2 jari dibawah pusat,
kandung kemih kosong, perdarahan 10 cc, lochea
rubra, ASI /kolostrum sudah keluar berwarna putih
kekuning kuningan, conjungtiva dan muka pucat, hb 9
gr %
50
p 1. segera hubungi, datang ke
Memberitahukan hasil pemeriksaan kepada
tenaga
52
K/U Baik TD. 120/70 mmHg
O Dari pemeriksaan
TFU Sepusat, kandung kemih Penuh, perdarahan 50
P3 A.0 Post partum 12 jam dengan Retensio Urin
A
P 1. Memberitahu hasil pemeriksaan kepada ibu dan
keluarga
2. Menjelaskan kepada ibu bahwa keluhan rasa nyeri
saatberkemih dapat sembuh dan diobati
3. Melakukan kateterisasi
4. Beritahu ibu tentang gizi yang seimbang seperti
makan sayuran, buah-buahan, lauk pauk dan
minum susu.
5. Memberitahu ibu cara menyusui yang benar yaitu
dagu bayi menempel pada payudara ibu, mulut
bayi terbuka lebar dan menutupi areola mammae.
Seluruh badan bayi tersanggah dengan baik tidak
hanya kepala dan leher.
6. Memberitahu kepada ibu jadwal pemberian ASI
yaitu ASI diberikan setiap 2 jam atau setiap bayi
menangis.
7. Memberitahu ibu untuk menjaga kehangatan bayi
dengan selalu memakai kan selimut dan topi pada
bayi.
8. Menganjurkan ibu untuk mobilisasi dini seperti
miring kekanan dan kiri serta kekamar mandi untuk
membersihkan tubuh dan daerah kelamin ibu.
9. Memberitahu kepada ibu tanda-tandabahaya pada
masa nifas seperti pengeluaran lochea berbau,
demam, nyeri perut berat, kelelahan atau sesak,
bengkak pada tangan, wajah dan tungkai, sakit
kepala hebat, pandangan kabur, nyeri pada
payudara. Apabila ditemukan tanda bahaya segera
kepetugas kesehatan.
40 30/05/21 Ny. “N” 20 th Ibu mengatakan perutnya masih terasa mules,
S badannya lemas dan ASI belum keluar.
K/U Baik
O TD. 100/70 mmHg N: 80x/menit S: 37.5 Rr: 18x/menit
Tfu : 2 jari dibawah pusat Ppv : 20 cc konut baik, KK :
kosong
Konjungtiva pucat, HB. 8,9 gr%
P1 A0 post partum 6 jam dengan anemia sedang
A
P 1. Menyampaikan kepada ibu tentang kondisi
nya
2. Memberiakn KIE tentang nutrisi pada ibu nifas
3. Isirahat cukup
4. Personal hygiene cukup
5. Pemberian tabet tambah darah (fe) 2x60 mg
dan Vit C
6. Menjelaskan tanda bahaya masa nifas
41 30/05/21 Ny. “M” 32 th Ibu mengatakan perutnya masih terasa mules dan ASI
S belum keluar.
K/U Baik
O TD. 110/70 mmHg
Dari pemeriksaan payuda rata tampak tegang dan saat
ditekan ASI belum keluar.
Palpasi kontraksi baik, TFU 2 jari dibawah pusat, kandung
53
kemih kosong, perdarahan 70 cc.
A P2 A.0 Post partum 6 jam
42. 29/05/21 Ny. “A” 35 th Ibu mengatakan perutnya masih terasa mules dan ASI
S belum keluar.
K/U Baik
O TD. 120/70 mmHg
Dari pemeriksaan payuda rata tampak tegang dan saat
ditekan ASI belum keluar.
Palpasi kontraksi baik, TFU 2 jari dibawah pusat, kandung
kemih kosong, perdarahan 70 cc.
A P4 A.0 Post partum 6 jam
43 05/06/21 Ny. “D” 29 th Ibu mengatakan perutnya masih terasa mules dan ASI
S belum keluar.
K/U Baik
O TD. 110/60 mmHg
Dari pemeriksaan payuda rata tampak tegang dan saat
ditekan ASI belum keluar.
Palpasi kontraksi baik, TFU 2 jari dibawah pusat, kandung
kemih kosong, perdarahan 50 cc.
P3 A.0 Post partum 6 jam
55
44 06/06/21 Ny. “L” 21 th Ibu mengatakan perutnya masih terasa mules dan ASI
S belum keluar.
K/U Baik
O TD. 110/80 mmHg
Dari pemeriksaan payuda rata tampak tegang dan saat
ditekan ASI belum keluar.
Palpasi kontraksi baik, TFU 2 jari dibawah pusat, kandung
kemih kosong, perdarahan 80 cc.
A P1 A.0 Post partum 6 jam
45 05-06- Ny “M” 20
2021 tahun S Ibu mengatakn sering menangis, merasa terganggu
karena bayinya rewel sehingga ibu sulit tidur dan idak
nafsu makan, ibu tidak mau menyusui
56
p 10. segera hubungi, datang ke
Memberitahukan hasil pemeriksaan kepada ibu
tenaga
dan keluarga
11. Memotivasi ibu untuk selalu menyusui bayinya
tanpa terjadwal atau maksimal setiap 2 jam
12. Memotivasi ibu untuk tetap berdoadan berserah
diri kepada Tuhan Yang Maha Esa untuk selalu
memanjatkan puji syukur
13. Memotivasi ibu untuk tetap beristirahat cukup
seperti tidur siang 2 jam , dan malam 8 jam,
14. Menganjurkan kepada ibu dan keluarganya untuk
melibatkan suaminya
15. Beritahu ibu tentang gizi yang seimbang agar
kebutuhan bayi pada masa laktasi bisa terpenuhi
seperti , makan sayuran , buah buahan ikan dan
minum susudan zat gizi yang banyak untuk
membantu melancarkan produksi ASI
16. Menganjurkan ibu untuk tidak berpantang
makanan
17. Menganjurkan ibu bergabung dengan kelompok
ibu –ibu baru yaitu ibu yang baru saja mempunyai
bayi
18. Memberitahu tanda bahaya masa nifas seperti
penegeluaran lochea bau , demam, nyeri perut
hebat, kelelahan atau sesak , bengkak pada
tangan ,wajah, tungkai,, sakit kepala yang
hebat,pandangan kabur, nyeri pada payudara,
Apabila di temukan salah satu diantara itu
kesehatan atau puskesmas
Ttd
Nama Pembim
Tang SO Refle
Pasie bing
gal AP ksi Klinik
n dan
Rekam dan
Medis Akadem
ik
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
58
47 19-5-21 Ny Rianti S: Ibu mengatakan perut masih terasa mules Ibu sudah menyusui
dan ASI belum keluar
O: K/U Baik TD. 100/80 mmHg,N 72x/mt, bayinya, ibu sudah bisa
perdarahan 50 cc.
59
Ttd
Nama Pembim
Tang SO Refle
Pasie bing
gal AP ksi Klinik
n dan
Rekam dan
Medis Akadem
ik
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
48 9-11-2020 Ny Nina S: Ibu mengeluh nyeri payudara, payudara Ibu mau mengikuti anjuran
petugas
terasa bengkak
serosa.
bendungan payudara
payudara.
60
menyusui atau setelah payudara dipompa.
hari
49 3-10-20 Ny Mardiyanah S: Ibu mengatakan payudara sebelah kanan Ibu sudah menyusui
terasa panas nyeri, bengkak, lecet, berat bayinya dengan baik dan
dan panas dingin sejak 3 hari yang lalu ibu mau mengikuti anjuran
menyangga. bidan
setelah menyusui
500mg (3x1),
61
50 01-04-2021 Ny Aspah S: Ibu merasakan nyeri pada puting susu Ibu sudah menyusui
kiri dan kanan pada saat menyusui bayinya dengan baik dan
susu lecet
P:
lecet/lecetnya sedikit
membersihkan payudara
demand)
kedua payudara,
kering
62
mg (Marni 2017)
SOAP Ttd
N Nama Pembimbin
Tanggal Pasien dan Refleks
o RM i g Klinik dan
Akademi
1 2 3 5 6
4
51 22 Mei Ny. Nasimah S Ibu mengatakan masih
2021 38 th
terasa mules, ASI belum
20210100059
7 keluar , dan ibu senang
atas kelahiran bayinya.
O Kes: cm, K/U : Baik,
Keadaan emosional :
Srabil,
TTV : Td : 120/80 mmHg, N
: 82 x/mt, RR : 22 x/mt,
S : 36,6 0c,
Palpasi :
Kontraksi uterus baik, TFU
2 jari di bawah pusat,
kandung kemih kosong
P 1. Memberitahu
pemeriksaan kepada ibu
TD .120/80 mmHg, N :
82 x/mt, RR : 22 x/mt, S
: 36,6 0c,
2. Menjelaskan kepada ibu
bahwa keluhan rasa
mules yang ibu alami
merupakan hal yang
normal, karena rahim yg
keras dan mules berarti
rahim sedang
berkontraksi yg dapat
mencegah terjadinya
perdarahan pada masa
nifas.
3. Beritahu ibu tentang gizi
yang seimbang agar
kebutuhan bayi pada
masa laktasi bisa
terpenuhi sep makan
sayuran, buah-buahan,
63
ikan dan minum susu
dan zat gizi yg banyak
utk membantu
melancarkan produksi
ASI
4. Memberitahu ibu cara
menyusui yg benar yaitu
dgn bayi menempel
pada payudara ibu,
mulut bayi terbuka lebar
dan menutupi areola
mamae. Seluruh badan
bayi tersanggah dengan
baik tdk hanya kepala
dan leher
5. Memberitahu ibu untuk
menjaga kehangatan
bayi dengan selalu
memakaikan selimut dan
topi pd bayi utk
mencegah hipoermia.
6. Menganjurkan ibu utk
mobilisasi dini sep miring
kekanan dan kiri serta
kekamar mandi utk
membersihkan tubuh
dan darah kelamin ibu.
7. Memberitahu kepada ibu
tanda bahaya pada
masa nifas sep
pengeluaran lochea
berbau, demam, nyeri
perut berat, kelelahan
atau sesak, bengkak
pada tangan, wajah dan
tungkai, sakit kepala
hebat, pandangan kabur,
nyeri pada payudara.
Apabila ditemukan tanda
bahaya segera ke
petugas kesehatan
SOAP Ttd
N Nama Pembimbin
Tanggal Pasien dan Refleks
o RM i g Klinik dan
Akademi
1 2 3 5 6
4
52 12 Mei Ny.Oniah 29 S Ibu mengatakan masih
2021 th
terasa mules, badannya
20210100056
8 lemas, ASI belum keluar ,
dan ibu senang atas
kelahiran bayinya.
64
O Kes: cm, K/U : Baik,
Keadaan emosional :
Srabil,
TTV : Td : 100/70 mmHg, N
: 84 x/mt, RR : 22 x/mt,
S : 36,5 0c, Konjungtiva
pucat
Palpasi :
Kontraksi uterus baik, TFU
2 jari di bawah pusat,
kandung kemih kosong
HB.8,9 gr%
P 8. Observasi
keadaan umum ibu TD.
100/70 mmhg N. 84
x/mt, S.36,5 C,
R.22x/mt, TFU 2 jari
dibawah pusat, kontraksi
uterus keras,
perdarahan 70 cc
9. Memberi
pendidikan kesehatan
(nutrisi) pada ibu tentang
gizi ibu nifas terutama
makanan yang
mengandung zat besi
seperti sayuran
berwarna hijau, buncis,
daging merah, kuning
telur, kacang tanah ,
istirahat/ tidur yaitu
menjelaskan bahwa pola
tidur ibu menyesuaikan
pola tidur bayi.
10. Menjelaskan
tanda bahaya nifas
diantaranya perdarahan
dari jalan lahir yang
banyak, sakit kepala
yang hebat, pandangan
mata kabur, Demam,
lochea berbau
11. Memberitah
u ibu untuk perawatan
perineum selama masa
65
nifas
12. Kolaborasi
dengan dokter therapi
obat yaitu amoksilin
3x500 mg, asam
mefenamat 3x500 mg,
vitamin C 1x100 mg, Fe
2x60 mg, vit A 200.000
IU 1x1
SOAP Ttd
N Nama Pembimbin
Tanggal Pasien dan Refleks
o RM i g Klinik dan
Akademi
1 2 3 5 6
4
53 22/3-2021 Ny.Nurfitasar S Ibu mengatakan masih
i 23 th
terasa mules, ASI belum
keluar , dan ibu senang
atas kelahiran bayinya.
O Kes: cm, K/U : Baik,
Keadaan emosional : Srabil,
TTV : Td : 110/80 mmHg, N
: 82 x/mt, RR : 20 x/mt,
S : 36,5 0c,
Palpasi :
Kontraksi uterus baik, TFU
2 jari di bawah pusat,
kandung kemih kosong
HB.11,5 gr%
P 1. Memberitahu hasil
pemeriksaan kepada ibu
TD .120/80 mmHg, N :
82 x/mt, RR : 22 x/mt, S
: 36,6 0c,
2. Menjelaskan kepada ibu
bahwa keluhan rasa
mules yang ibu alami
merupakan hal yang
normal, karena rahim yg
keras dan mules berarti
66
rahim sedang
berkontraksi yg dapat
mencegah terjadinya
perdarahan pada masa
nifas.
3. Beritahu ibu tentang gizi
yang seimbang agar
kebutuhan bayi pada
masa laktasi bisa
terpenuhi sep makan
sayuran, buah-buahan,
ikan dan minum susu
dan zat gizi yg banyak
utk membantu
melancarkan produksi
ASI
4. Memberitahu ibu cara
menyusui yg benar yaitu
dgn bayi menempel pada
payudara ibu, mulut bayi
terbuka lebar dan
menutupi areola mamae.
Seluruh badan bayi
tersanggah dengan baik
tdk hanya kepala dan
leher
5. Memberitahu ibu untuk
menjaga kehangatan
bayi dengan selalu
memakaikan selimut dan
topi pd bayi utk
mencegah hipoermia.
6. Menganjurkan ibu utk
mobilisasi dini sep miring
kekanan dan kiri serta
kekamar mandi utk
membersihkan tubuh dan
darah kelamin ibu.
7. Memberitahu kepada ibu
tanda bahaya pada masa
nifas sep pengeluaran
lochea berbau, demam,
nyeri perut berat,
kelelahan atau sesak,
bengkak pada tangan,
wajah dan tungkai, sakit
kepala hebat, pandangan
kabur, nyeri pada
payudara. Apabila
ditemukan tanda bahaya
segera ke petugas
kesehatan
O Kes: cm, K/U : Baik,
Keadaan emosional :
Srabil,
TTV : Td : 110/70 mmHg, N
: 80 x/mt, RR : 22 x/mt,
S : 36,8 0c,
Palpasi :
Kontraksi uterus baik, TFU
2 jari di bawah pusat,
kandung kemih kosong
HB.12,5 gr%
P 1. Memberitahu hasil
pemeriksaan kepada ibu
TD .120/80 mmHg, N :
82 x/mt, RR : 22 x/mt,
S : 36,6 0c
2. Menjelaskan kepada ibu
bahwa keluhan rasa
mules yang ibu alami
merupakan hal yang
normal, karena rahim yg
keras dan mules berarti
rahim sedang
berkontraksi yg dapat
mencegah terjadinya
perdarahan pada masa
nifas.
3. Beritahu ibu tentang gizi
yang seimbang agar
kebutuhan bayi pada
masa laktasi bisa
terpenuhi sep makan
sayuran, buah-buahan,
ikan dan minum susu
dan zat gizi yg banyak
utk membantu
melancarkan produksi
ASI
4. Memberitahu ibu cara
68
menyusui yg benar yaitu
dgn bayi menempel
pada payudara ibu,
mulut bayi terbuka lebar
dan menutupi areola
mamae. Seluruh badan
bayi tersanggah dengan
baik tdk hanya kepala
dan leher
5. Memberitahu ibu untuk
menjaga kehangatan
bayi dengan selalu
memakaikan selimut dan
topi pd bayi utk
mencegah hipoermia.
6. Menganjurkan ibu utk
mobilisasi dini sep miring
kekanan dan kiri serta
kekamar mandi utk
membersihkan tubuh
dan darah kelamin ibu.
7. Memberitahu kepada ibu
tanda bahaya pada
masa nifas sep
pengeluaran lochea
berbau, demam, nyeri
perut berat, kelelahan
atau sesak, bengkak
pada tangan, wajah dan
tungkai, sakit kepala
hebat, pandangan kabur,
nyeri pada payudara.
Apabila ditemukan tanda
bahaya segera ke
petugas kesehatan
Ttd
Nama SOAP Pembimbin
N Pasien dan Refleks
Tanggal g Klinik
o RM i dan
Akademi
1 2 3 5 6
4
55 25 -3- Ny.Nurhasana S
2021 h 30 th Ibu mengatakan
Payudaranya keras dan
69
20210700042 sakit, ASI belum lancar ,
3
bayi rewel dan tidak mau
menyusu
P 7. Menyampaikan hasil
pemeriksaan kepada
ibu tentang kondisinya
8. Observasi tanda-tanda
vital
9. Anjurkan ibu untuk
menyusui bayinya
secara bergantian
10. Jelaskan pada ibu cara
mengatasi keluhan
yang di rasakan mis
- menyanggah
payudara dengan
bra yg pas
- Kompres payudara
dengan
mnggunakan kain
basah/hangat
selama 5 menit
- Urut payudara dari
arah pangkal menuju
putting
- Keluarkan ASI dari
bagian depan
payudara sehingga
putting susu menjadi
lunak
70
11. Ajarkan kepada ibu
cara melakukan
perawatan payudara
- Tempatkan kedua
tangan diantara
kedua payudara
kemudian urut
keatas lalu
kesamping
kemudian urut
kebawah hingga
tangan menyanggah
payudara kemudian
sentakan kebawah
payudara secara
perlahan
- Telapak tangan kiri
menopang payudara
kiri dan jari-jari
tangan saling
dirapatkan,
kemudian sisi
keliling tangan
kanan menguruti
payudara dari
pangkal kearah
putting, demikian
pula payudara kanan
- Telapak tangan
menopang payudara
pada cara ke2
kemudian jari tangan
di kepalkan lalu
buku-buku jari
tangan kanan
mengurut dari
pangkal kearah
putting.
12. Ajarkan ibu teknik
posisi menyusui yang
baik dan benar
- Usahakan pada saat
menyusui ibu dalam
keadaan tenang
- Memasukan semua
areola mamae
kedalam mulut bayi
- Ibu dapat menyusui
dengan cara duduk
atau berbaring
sesuai kenyamanan
dengan santai dan
71
dapat menggunakan
sandaran pada
punggung
- Payudara dipegang
dengan ibu jari
diatas, jari yang lain
menopang dibawah
payudara
- Berikan ASI pada
bayi secara teratur
- Setelah selesai
menyusui oleskan
ASI kepayudara,
biarkan keringkan
sebelum memakai
bra untuk mencegah
lecet pada putting
- Sendawakan bayi
tiap kali habis
menyusui
13. Anjurkan ibu untuk
mengkonsumsi sayuran
hijau dan makanan
yang bergizi
14. Berikan terapi obat
paraseamol 500 mg
3x1 per oral
SOAP Ttd
N Nama Pembimbin
Tanggal Pasien Refleks
o dan RM i g Klinik dan
Akademi
1 2 3 5 6
4
56 17 Mei Ny. Almiroh S Ibu mengatakan masih
2021 35 th
terasa mules, ASI belum
17 Mei 2021
keluar , dan ibu senang
atas kelahiran bayinya.
P 1. Memberitahu
pemeriksaan kepada ibu
TD .110/80 mmHg, N : 80
x/mt, RR : 20 x/mt, S :
36,6 0c,
2. Menjelaskan
kepada ibu bahwa
keluhan rasa mules yang
ibu alami merupakan hal
yang normal, karena
rahim yg keras dan mules
berarti rahim sedang
berkontraksi yg dapat
mencegah terjadinya
perdarahan pada masa
nifas.
3. Beritahu ibu
tentang gizi yang
seimbang agar kebutuhan
bayi pada masa laktasi
bisa terpenuhi sep makan
sayuran, buah-buahan,
ikan dan minum susu dan
zat gizi yg banyak utk
membantu melancarkan
produksi ASI
4. Memberitahu
ibu cara menyusui yg
benar yaitu dgn bayi
menempel pada payudara
ibu, mulut bayi terbuka
lebar dan menutupi areola
mamae. Seluruh badan
bayi tersanggah dengan
baik tdk hanya kepala
dan leher
5. Memberitahu
ibu untuk menjaga
kehangatan bayi dengan
selalu memakaikan
selimut dan topi pd bayi
utk mencegah hipoermia.
6. Menganjurka
n ibu utk mobilisasi dini
sep miring kekanan dan
kiri serta kekamar mandi
utk membersihkan tubuh
dan darah kelamin ibu.
7. Memberitahu
73
kepada ibu tanda bahaya
pada masa nifas sep
pengeluaran lochea
berbau, demam, nyeri
perut berat, kelelahan
atau sesak, bengkak pada
tangan, wajah dan
tungkai, sakit kepala
hebat, pandangan kabur,
nyeri pada payudara.
Apabila ditemukan tanda
bahaya segera ke
petugas kesehatan
SOAP Ttd
N Nama Pembimbin
Tanggal Pasien Refleks
o dan RM i g Klinik dan
Akademi
1 2 3 5 6
4
57 04 Mei Ny.citra 25 S .Ibu Mengatakan ,Demam,
2021 th Nyeri pada Perinium, dan
bau tidak sedap pada
vagina
O Kes: cm, K/U : Baik,
Keadaan emosional : Srabil,
TTV : Td : 100/70 mmHg,
N : 84 x/mt, RR : 22 x/mt,
S : 38,50c,
P 8. Menyampaikan
kepada ibu tentang
kondisi nya
9. Memberitahu ibu
agar merawat luka
periniumnya dengan
bersih dengan
mencuci
periniumnya
menggunakan
sabun 3-4 kali sehari
10. Memberikan therapy
antibiotik amoxicillin
3x500mg, Antipiretik
74
Paracetamol 3x500
mg, Vitamin 1x1
tablet.
11. Menganjurkan ibu
untuk
mengkonsumsi
makanan tinggi
protein untuk
mempercepat
penyembuhan luka
12. Memberitahu ibu
untuk tidak
menggunakan
ramuan tradisional
pada luka perineum.
13. Menjelaskan Tanda
bahaya pada masa
nifas .
14. Menganjurkan pada
ibu untuk kembali
control 3 hari pada
tanggal 07 Mei 2021
SOAP Ttd
N Nama Pembimbin
Tanggal Pasien Refleks
o dan RM i g Klinik dan
Akademi
1 2 3 5 6
4
58 12-05- Ny.Maspina S Ibu mengatakan masih
2021 h / 25 th
terasa mules, ASI belum
keluar , dan ibu senang
atas kelahiran bayinya.
75
A P1 A0 post partum 6 jam
P 1. Memberitahu hasi
pemeriksaan kepada ibu
TD .100/80 mmHg, N : 82
x/mt, RR : 20 x/mt, S :
36,6 0c,
2. Menjelaskan kepada ibu
bahwa keluhan rasa
mules yang ibu alami
merupakan hal yang
normal, karena rahim yg
keras dan mules berarti
rahim sedang
berkontraksi yg dapat
mencegah terjadinya
perdarahan pada masa
nifas.
10. Beritahu ibu tentang
gizi yang seimbang agar
kebutuhan bayi pada
masa laktasi bisa
terpenuhi sep makan
sayuran, buah-buahan,
ikan dan minum susu dan
zat gizi yg banyak utk
membantu melancarkan
produksi ASI
11. Memberitahu ibu
cara menyusui yg benar
yaitu dgn bayi menempel
pada payudara ibu, mulut
bayi terbuka lebar dan
menutupi areola mamae.
Seluruh badan bayi
tersanggah dengan baik
tdk hanya kepala dan
leher
12. Memberitahu ibu
untuk menjaga
kehangatan bayi dengan
selalu memakaikan
selimut dan topi pd bayi
utk mencegah hipoermia.
13. Menganjurkan ibu
utk mobilisasi dini sep
miring kekanan dan kiri
serta kekamar mandi utk
membersihkan tubuh dan
darah kelamin ibu.
14. Memberitahu
kepada ibu tanda bahaya
pada masa nifas sep
76
pengeluaran lochea
berbau, demam, nyeri
perut berat, kelelahan
atau sesak, bengkak pada
tangan, wajah dan
tungkai, sakit kepala
hebat, pandangan kabur,
nyeri pada payudara.
Apabila ditemukan tanda
bahaya segera ke
petugas kesehatan
SOAP Ttd
N Nama Pembimbin
Tanggal Pasien Refleks
o dan RM i g Klinik dan
Akademi
1 2 3 5 6
4
59 18-5-2021 Ny.,Intan/ 25 S Ibu mengatakan masih
th
terasa mules, ASI belum
keluar , dan ibu senang
atas kelahiran bayinya.
P 3. Beritahu ibu
tentang gizi yang
seimbang agar kebutuhan
bayi pada masa laktasi
bisa terpenuhi sep makan
sayuran, buah-buahan,
ikan dan minum susu dan
zat gizi yg banyak utk
membantu melancarkan
produksi ASI
4. Memberitahu
ibu cara menyusui yg
benar yaitu dgn bayi
77
menempel pada payudara
ibu, mulut bayi terbuka
lebar dan menutupi areola
mamae. Seluruh badan
bayi tersanggah dengan
baik tdk hanya kepala
dan leher
5. Memberitahu
ibu untuk menjaga
kehangatan bayi dengan
selalu memakaikan
selimut dan topi pd bayi
utk mencegah hipoermia.
6. Menganjurka
n ibu utk mobilisasi dini
sep miring kekanan dan
kiri serta kekamar mandi
utk membersihkan tubuh
dan darah kelamin ibu.
7. Memberitahu
kepada ibu tanda bahaya
pada masa nifas sep
pengeluaran lochea
berbau, demam, nyeri
perut berat, kelelahan
atau sesak, bengkak pada
tangan, wajah dan
tungkai, sakit kepala
hebat, pandangan kabur,
nyeri pada payudara.
Apabila ditemukan tanda
bahaya segera ke
petugas kesehatan
SOAP Ttd
N Nama Pembimbin
Tanggal Pasien Refleksi g Klinik dan
o dan RM
Akademi
1 2 3 5 6
4
60 25-5-2021 Ny.Naja/ 30 S Ibu mengatakan
th
Payudaranya keras dan
sakit, ASI belum lancar ,
bayi rewel dan tidak mau
menyusu
O Kes: cm, K/U : Baik,
Keadaan emosional :
Srabil,
TTV : Td : 110/80 mmHg, N
: 80 x/mt, RR : 22 x/mt,
S : 360c,
78
Palpasi :
Payudara keras dan nyeri
tekan,
Kontraksi uterus baik, TFU
2 jari di bawah pusat,
kandung kemih kosong
HB.11 gr%
P 1. Menyampaikan hasi
pemeriksaan kepada ibu
tentang kondisinya
2. Observasi tanda-tanda
vital
3. Anjurkan ibu untuk
menyusui bayinya secara
bergantian
4. Jelaskan pada ibu cara
mengatasi keluhan yang
di rasakan mis
- menyanggah
payudara dengan bra
yg pas
- Kompres payudara
dengan mnggunakan
kain basah/hangat
selama 5 menit
- Urut payudara dari
arah pangkal menuju
putting
- Keluarkan ASI dari
bagian depan
payudara sehingga
putting susu menjadi
lunak
5. Ajarkan kepada ibu cara
melakukan perawatan
payudara
- Tempatkan kedua
tangan diantara
kedua payudara
kemudian urut
keatas lalu
kesamping kemudian
urut kebawah
hingga tangan
menyanggah
payudara kemudian
79
sentakan kebawah
payudara secara
perlahan
- Telapak tangan kiri
menopang payudara
kiri dan jari-jari
tangan saling
dirapatkan,
kemudian sisi keliling
tangan kanan
menguruti payudara
dari pangkal kearah
putting, demikian
pula payudara kanan
- Telapak tangan
menopang payudara
pada cara ke2
kemudian jari tangan
di kepalkan lalu
buku-buku jari
tangan kanan
mengurut dari
pangkal kearah
putting.
6. Ajarkan ibu teknik posisi
menyusui yang baik dan
benar
- Usahakan pada saat
menyusui ibu dalam
keadaan tenang
- Memasukan semua
areola mamae
kedalam mulut bayi
- Ibu dapat menyusui
dengan cara duduk
atau berbaring
sesuai kenyamanan
dengan santai dan
dapat menggunakan
sandaran pada
punggung
- Payudara dipegang
dengan ibu jari
diatas, jari yang lain
menopang dibawah
payudara
- Berikan ASI pada
bayi secara teratur
- Setelah selesai
menyusui oleskan
ASI kepayudara,
80
biarkan keringkan
sebelum memakai
bra untuk mencegah
lecet pada putting
- Sendawakan bayi
tiap kali habis
menyusui
15. mengkonsumsi
sayuran hijau dan
makanan yang bergizi
16. Berikan terapi obat
paraseamol 500 mg 3x1
per oral
Nama
Tang S Refl
Pa
gal O eksi
sie
A
n
P
da
n
Rekam
Medis
( (2) (3) (4 (5)
1 )
)
62 21-4-21 Ny Aswiah S: Ibu mengeluh sakit perut Rasa sakit di perut
bawah,merasa
berkurang,ibu mau
kurang lega berkemih dan sedikit
melakukan anjuran
mengejan pada saat berkemih sejak petugas
satu
urin
P:
81
advis
kosong.HB.8,9 gr%
Sedang
P:
keras, perdarahan 70 cc
82
diantaranya perdarahan dari jalan lahir
berbau
Nama
Tang SO Refle
Pasie
gal AP ksi
n dan
Rekam
Medis
(1) (2) (3) (4) (5)
64 26-4-2021 Ny Umamah S:Ibu mengatakan masih terasa mules, ASI Ibu mengerti penjelasan
23 th belum keluar , dan ibu senang atas petugas dan akan mengikuti
HB.11,5 gr%
83
mules berarti rahim sedang berkontraksi
produksi ASI
dan leher
mencegah hipoermia.
kelamin ibu.
kesehatan
65 29-04-2021 Ny Herni S:Ibu mengatakan Payudaranya keras dan Ibu mengerti penjelasan
26 th sakit, ASI belum lancar , bayi rewel dan petugas dan akan
x/mt, RR : 22 x/mt, S : 37 0c
Bendungan ASI
P:
secara bergantian
putting
perawatan payudara
secara perlahan
85
kearah putting, demikian pula payudara
kanan
putting.
keadaan tenang
payudara
putting
menyusui
Nama
86
Tang SO
Pasie Refle
gal AP
n dan ksi
Rekam
Medis
55 (2) (3) (4) (5)
66 3-5-2021 Ny Rohayati S: Ibu mengatakan payudara sebelah kanan Ibu mengerti penjelasan
22 th terasa panas nyeri, bengkak, lecet, berat petugas dan akan mengikuti
menyangga
dan keluarga
menyusui
67 29-5-2021 Ny Tasmi S: Ibu mengatakan masih merasa mulas dan Ibu mengerti penjelasan
87
33 th terasa nyeri di bagian jaitan luka perineum petugas
P:
nipas
SOAP Ttd
N Nama Pembimbin
Tanggal Pasien dan Refleks
o RM i g Klinik dan
Akademi
1 2 3 5 6
4
68 11 Mei Ny.Abik 27 th S
2021 20210100056 Ibu mengatakan masih
8 terasa mules, badannya
lemas, ASI belum keluar ,
88
dan ibu senang atas
kelahiran bayinya.
P 1. Menjelaskan
kepada ibu bahwa ibu
mengalami anemia
sedang
2. Observasi
keadaan umum ibu TD.
100/70 mmhg N. 84
x/mt, S.36,5 C,
R.22x/mt, TFU 2 jari
dibawah pusat, kontraksi
uterus keras,
perdarahan 70 cc
3. Memberi
pendidikan kesehatan
(nutrisi) pada ibu tentang
gizi ibu nifas terutama
makanan yang
mengandung zat besi
seperti sayuran
berwarna hijau, buncis,
daging merah, kuning
telur, kacang tanah ,
istirahat/ tidur yaitu
menjelaskan bahwa pola
tidur ibu menyesuaikan
pola tidur bayi.
4. Menjelaskan
tanda bahaya nifas
diantaranya perdarahan
dari jalan lahir yang
89
banyak, sakit kepala
yang hebat, pandangan
mata kabur, Demam,
lochea berbau
5. Memberitah
u ibu untuk perawatan
perineum selama masa
nifas
6. Kolaborasi
dengan dokter therapi
obat yaitu amoksilin
3x500 mg, asam
mefenamat 3x500 mg,
vitamin C 1x100 mg, Fe
2x60 mg, vit A 200.000
IU 1x1
Ttd
Nama SOAP Pembimbin
N Pasien dan Refleks g Klinik
Tanggal
o RM i dan
Akademi
1 2 3 5 6
4
69 11 Mei Ny.Abik 27 th S Ibu mengatakan ingin
2021
mengganti verban dan
perawatan luka jaitan operasi
ibu riwayat persalinan dengan
SC karena KPD tgl 4 -05-2021
O Kes: cm, K/U : Baik, Keadaan
emosional : Srabil,
TTV : Td : 110/70 mmHg, N :
84 x/mt, RR : 22 x/mt, S :
36,5 0c, TFU ½ pusat sympisis,
lochea berwarna merah
kekuningan (lochea
sangulenta)
A P2 A0 post partum SC 7 hari
indikasi KPD dan perawatan
luka
90
suami mengerti )
2. Inform
ed choisedan informed
concern
3. Melaku
kanpemeriksaanTanda-
tanda vital ( S. 36 º C, Nadi
76 x/menit 110/70 mmhg
RR 20 x/menit )
4. Melaku
kan perawatan luka jahitan
Membersihkan luka
jahitan operasi dengan
kassa steril (Kondisi luka
baik tidak ada tanda –
tanda infeksi )
Luka jahitan di tutup
dengan Steril-strip
Hindari mencuci steril
strip maupun pembalut
lainnya, mandi bisa
dilakukan kemudian
verband luka dikeringkan
dengan handukbersih
dan berbahan lembut.
9. Anjurkan ibu untuk
menggunakan pakaian long
longgar dan nyaman
10.Anjurkan ibu untuk
menghindar aktifitas fisik
berat
11.Memberitahukan pada ibu
tentang tanda-tanda infeksi
yang harus segera di
Ketahui yaitu :
g. Keluarnya darah dan
nanah dari area
bekasluka operasi
h. Nyeri perut yang tak
kunjung hilang atau
memburuk
i. Demam
j. Nyeri atau perih saat
buang air kecil
k. Keputihan yang berbau
tidak sedap
l. Memberikan konseling
tentang ASI eklusif
12.Anjurkan ibu banyak makan
buah dan sayur serta diet
tinggi protein
91
SOAP Ttd
N Nama Pembimbin
Tanggal Pasien Refleks
o dan RM i g Klinik dan
Akademi
1 2 3 5 6
4
70 12-05- Ny.Suheni / S Ibu mengatakan masih
2021 23 th
terasa mules, ASI belum
keluar , dan ibu senang
atas kelahiran bayinya.
P 1. Memberitahu hasi
pemeriksaan kepada ibu
TD .100/80 mmHg, N : 82
x/mt, RR : 20 x/mt, S :
36,6 0c,
2. Menjelaskan kepada ibu
bahwa keluhan rasa
mules yang ibu alami
merupakan hal yang
normal, karena rahim yg
keras dan mules berarti
rahim sedang
berkontraksi yg dapat
mencegah terjadinya
perdarahan pada masa
nifas.
3. Beritahu ibu tentang gizi
yang seimbang agar
kebutuhan bayi pada
masa laktasi bisa
terpenuhi sep makan
sayuran, buah-buahan,
ikan dan minum susu dan
zat gizi yg banyak utk
membantu melancarkan
produksi ASI
4. Memberitahu ibu cara
92
menyusui yg benar yaitu
dgn bayi menempel pada
payudara ibu, mulut bayi
terbuka lebar dan
menutupi areola mamae.
Seluruh badan bayi
tersanggah dengan baik
tdk hanya kepala dan
leher
5. Memberitahu ibu untuk
menjaga kehangatan bayi
dengan selalu
memakaikan selimut dan
topi pd bayi utk mencegah
hipoermia.
8. Menganjurkan ibu utk
mobilisasi dini sep miring
kekanan dan kiri serta
kekamar mandi utk
membersihkan tubuh dan
darah kelamin ibu.
9. Memberitahu kepada ibu
tanda bahaya pada masa
nifas sep pengeluaran
lochea berbau, demam,
nyeri perut berat,
kelelahan atau sesak,
bengkak pada tangan,
wajah dan tungkai, sakit
kepala hebat, pandangan
kabur, nyeri pada
payudara. Apabila
ditemukan tanda bahaya
segera ke petugas
kesehatan
SOAP Ttd
N Nama Pembimbin
Tanggal Pasien Refleks
o dan RM i g Klinik dan
Akademi
1 2 3 5 6
4
71 11 Mei Ny.Jaenah S Ibu mengatakan masih
2021 27 th
terasa mules, badannya
lemas, ASI belum keluar ,
dan ibu senang atas
kelahiran bayinya.
O Kes: cm, K/U : Baik,
Keadaan emosional : Srabil,
TTV : Td : 110/70 mmHg,
N : 82 x/mt, RR : 22 x/mt,
S : 36,5 0c, Konjungtiva
93
pucat
Palpasi :
Kontraksi uterus baik, TFU
2 jari di bawah pusat,
kandung kemih kosong
HB.8,9 gr%
P 1. Menje
laskan kepada ibu bahwa
ibu mengalami anemia
sedang
2. Obser
vasi keadaan umum ibu
TD. 100/70 mmhg N. 84
x/mt, S.36,5 C, R.22x/mt,
TFU 2 jari dibawah
pusat, kontraksi uterus
keras, perdarahan 70 cc
3. Mem
beri pendidikan
kesehatan (nutrisi) pada
ibu tentang gizi ibu nifas
terutama makanan yang
mengandung zat besi
seperti sayuran
berwarna hijau, buncis,
daging merah, kuning
telur, kacang tanah ,
istirahat/ tidur yaitu
menjelaskan bahwa pola
tidur ibu menyesuaikan
pola tidur bayi.
4. Menje
laskan tanda bahaya
nifas diantaranya
perdarahan dari jalan
lahir yang banyak, sakit
kepala yang hebat,
pandangan mata kabur,
Demam, lochea berbau
5. Mem
beritahu ibu untuk
perawatan perineum
selama masa nifas
94
6.
Kolaborasi dengan
dokter therapi obat yaitu
amoksilin 3x500 mg,
asam mefenamat 3x500
mg, vitamin C 1x100 mg,
Fe 2x60 mg, vit A
200.000 IU 1x1
SOAP Ttd
N Nama Pembimbin
Tanggal Pasien Refleks
o dan RM i g Klinik dan
Akademi
1 2 3 5 6
4
72 12-05- Ny.Marisa / S Ibu mengatakan masih
2021 23 th
terasa mules, ASI belum
keluar , dan ibu senang
atas kelahiran bayinya.
P 1. Memberitahu hasi
pemeriksaan kepada ibu
TD .100/80 mmHg, N : 82
x/mt, RR : 20 x/mt, S :
36,6 0c,
2. Menjelaskan kepada ibu
bahwa keluhan rasa
mules yang ibu alami
merupakan hal yang
95
normal, karena rahim yg
keras dan mules berarti
rahim sedang
berkontraksi yg dapat
mencegah terjadinya
perdarahan pada masa
nifas.
3. Beritahu ibu tentang gizi
yang seimbang agar
kebutuhan bayi pada
masa laktasi bisa
terpenuhi sep makan
sayuran, buah-buahan,
ikan dan minum susu dan
zat gizi yg banyak utk
membantu melancarkan
produksi ASI
8. Memberitahu ibu cara
menyusui yg benar yaitu
dgn bayi menempel pada
payudara ibu, mulut bayi
terbuka lebar dan
menutupi areola mamae.
Seluruh badan bayi
tersanggah dengan baik
tdk hanya kepala dan
leher
9. Memberitahu ibu untuk
menjaga kehangatan bayi
dengan selalu
memakaikan selimut dan
topi pd bayi utk mencegah
hipoermia.
10. Menganjurkan ibu
utk mobilisasi dini sep
miring kekanan dan kiri
serta kekamar mandi utk
membersihkan tubuh dan
darah kelamin ibu.
11. Memberitahu
kepada ibu tanda bahaya
pada masa nifas sep
pengeluaran lochea
berbau, demam, nyeri
perut berat, kelelahan
atau sesak, bengkak pada
tangan, wajah dan
tungkai, sakit kepala
hebat, pandangan kabur,
nyeri pada payudara.
Apabila ditemukan tanda
bahaya segera ke
petugas kesehatan
96
SOAP Ttd
N Nama Pembimbin
Tanggal Pasien Refleks
o dan RM i g Klinik dan
Akademi
1 2 3 5 6
4
73 22 Mei Ny. S Ibu mengatakan masih
2021 Maemunah
terasa mules, ASI belum
22 th
keluar , dan ibu senang
atas kelahiran bayinya.
O Kes: cm, K/U : Baik,
Keadaan emosional : Srabil,
TTV : Td : 120/80 mmHg,
N : 82 x/mt, RR : 22 x/mt,
S : 36,6 0c,
Palpasi :
Kontraksi uterus baik, TFU
2 jari di bawah pusat,
kandung kemih kosong
P 1.
kepada ibu TD .120/80
mmHg, N : 82 x/mt,
RR : 22 x/mt, S : 36,6 0c,
2.
bahwa keluhan rasa
mules yang ibu alami
merupakan hal yang
normal, karena rahim yg
keras dan mules berarti
rahim sedang
berkontraksi yg dapat
mencegah terjadinya
perdarahan pada masa
nifas.
3.
yang seimbang agar
kebutuhan bayi pada
masa laktasi bisa
terpenuhi sep makan
sayuran, buah-buahan,
ikan dan minum susu
97
dan zat gizi yg banyak
utk membantu
melancarkan produksi
ASI
4.
menyusui yg benar yaitu
dgn bayi menempel pada
payudara ibu, mulut bayi
terbuka lebar dan
menutupi areola mamae.
Seluruh badan bayi
tersanggah dengan baik
tdk hanya kepala dan
leher
5.
menjaga kehangatan
bayi dengan selalu
memakaikan selimut dan
topi pd bayi utk
mencegah hipoermia.
6.
mobilisasi dini sep miring
kekanan dan kiri serta
kekamar mandi utk
membersihkan tubuh dan
darah kelamin ibu.
7.
tanda bahaya pada masa
nifas sep pengeluaran
lochea berbau, demam,
nyeri perut berat,
kelelahan atau sesak,
bengkak pada tangan,
wajah dan tungkai, sakit
kepala hebat, pandangan
kabur, nyeri pada
payudara. Apabila
ditemukan tanda bahaya
segera ke petugas
kesehatan
SOAP Ttd
N Nama Pembimbin
Tanggal Pasien Refleks
o dan RM i g Klinik dan
Akademi
1 2 3 5 6
4
74 22 Mei Ny. Devi 26 S
Ibu mengatakan masih
98
2021 th terasa mules, ASI belum
keluar , dan ibu senang
atas kelahiran bayinya.
O Kes: cm, K/U : Baik,
Keadaan emosional : Srabil,
TTV : Td : 120/80 mmHg,
N : 82 x/mt, RR : 22 x/mt,
S : 36,6 0c,
Palpasi :
Kontraksi uterus baik, TFU
2 jari di bawah pusat,
kandung kemih kosong
P 1. Memberitahu
pemeriksaan kepada ibu
TD .120/80 mmHg, N : 82
x/mt, RR : 22 x/mt, S :
36,6 0c,
2. Menjelaskan kepada ibu
bahwa keluhan rasa
mules yang ibu alami
merupakan hal yang
normal, karena rahim yg
keras dan mules berarti
rahim sedang
berkontraksi yg dapat
mencegah terjadinya
perdarahan pada masa
nifas.
3. Beritahu ibu tentang gizi
yang seimbang agar
kebutuhan bayi pada
masa laktasi bisa
terpenuhi sep makan
sayuran, buah-buahan,
ikan dan minum susu dan
zat gizi yg banyak utk
membantu melancarkan
produksi ASI
4. Memberitahu ibu cara
menyusui yg benar yaitu
dgn bayi menempel pada
payudara ibu, mulut bayi
terbuka lebar dan
menutupi areola mamae.
Seluruh badan bayi
tersanggah dengan baik
tdk hanya kepala dan
leher
5. Memberitahu ibu untuk
99
menjaga kehangatan bayi
dengan selalu
memakaikan selimut dan
topi pd bayi utk mencegah
hipoermia.
6. Menganjurkan ibu utk
mobilisasi dini sep miring
kekanan dan kiri serta
kekamar mandi utk
membersihkan tubuh dan
darah kelamin ibu.
7. Memberitahu kepada ibu
tanda bahaya pada masa
nifas sep pengeluaran
lochea berbau, demam,
nyeri perut berat,
kelelahan atau sesak,
bengkak pada tangan,
wajah dan tungkai, sakit
kepala hebat, pandangan
kabur, nyeri pada
payudara. Apabila
ditemukan tanda bahaya
segera ke petugas
kesehatan
SOAP Ttd
N Nama Pembimbin
Tanggal Pasien Refleks
o dan RM i g Klinik dan
Akademi
1 2 3 5 6
4
75 22 Mei Ny. Risah 32 S Ibu mengatakan masih
2021 th
terasa mules, ASI belum
2
keluar , dan ibu senang
atas kelahiran bayinya.
O Kes: cm, K/U : Baik,
Keadaan emosional : Srabil,
TTV : Td : 120/80 mmHg,
N : 82 x/mt, RR : 22 x/mt,
S : 36,6 0c,
Palpasi :
Kontraksi uterus baik, TFU
2 jari di bawah pusat,
100
kandung kemih kosong
P 1. Memberitahu
pemeriksaan
kepada ibu TD .120/80
mmHg, N : 82 x/mt, RR :
22 x/mt, S : 36,6 0c,
2. Menjelaskan kepada ibu
bahwa keluhan rasa
mules yang ibu alami
merupakan hal yang
normal, karena rahim yg
keras dan mules berarti
rahim sedang
berkontraksi yg dapat
mencegah terjadinya
perdarahan pada masa
nifas.
3. Beritahu ibu tentang gizi
yang seimbang agar
kebutuhan bayi pada
masa laktasi bisa
terpenuhi sep makan
sayuran, buah-buahan,
ikan dan minum susu dan
zat gizi yg banyak utk
membantu melancarkan
produksi ASI
4.Memberitahu ibu cara
menyusui yg benar yaitu
dgn bayi menempel pada
payudara ibu, mulut bayi
terbuka lebar dan
menutupi areola mamae.
Seluruh badan bayi
tersanggah dengan baik
tdk hanya kepala dan
leher
8 Memberitahu ibu untuk
menjaga kehangatan
bayi dengan selalu
memakaikan selimut dan
topi pd bayi utk
mencegah hipoermia.
9 Menganjurkan ibu utk
mobilisasi dini sep miring
kekanan dan kiri serta
kekamar mandi utk
membersihkan tubuh dan
darah kelamin ibu.
10 Memberitahu kepada ibu
tanda bahaya pada masa
101
nifas sep pengeluaran
lochea berbau, demam,
nyeri perut berat,
kelelahan atau sesak,
bengkak pada tangan,
wajah dan tungkai, sakit
kepala hebat, pandangan
kabur, nyeri pada
payudara. Apabila
ditemukan tanda bahaya
segera ke petugas
kesehatan
SOAP Ttd
N Nama Pembimbin
Tanggal Pasien Refleks
o dan RM i g Klinik dan
Akademi
1 2 3 5 6
4
76 22 Mei Ny. Kulipah S Ibu mengatakan masih
2021 28 th
terasa mules, ASI belum
keluar , dan ibu senang
atas kelahiran bayinya.
O Kes: cm, K/U : Baik,
Keadaan emosional : Srabil,
TTV : Td : 110/80 mmHg,
N : 82 x/mt, RR : 22 x/mt,
S : 36,6 0c,
Palpasi :
Kontraksi uterus baik, TFU
2 jari di bawah pusat,
kandung kemih kosong
P 1. Memberitahu
pemeriksaan kepada ibu
TD .120/80 mmHg, N :
82 x/mt, RR : 22 x/mt, S
: 36,6 0c,
2. Menjelaskan kepada ibu
bahwa keluhan rasa
mules yang ibu alami
merupakan hal yang
normal, karena rahim yg
keras dan mules berarti
rahim sedang
berkontraksi yg dapat
mencegah terjadinya
perdarahan pada masa
nifas.
102
8. Beritahu ibu tentang gizi
yang seimbang agar
kebutuhan bayi pada
masa laktasi bisa
terpenuhi sep makan
sayuran, buah-buahan,
ikan dan minum susu
dan zat gizi yg banyak
utk membantu
melancarkan produksi
ASI
9. Memberitahu ibu cara
menyusui yg benar yaitu
dgn bayi menempel pada
payudara ibu, mulut bayi
terbuka lebar dan
menutupi areola mamae.
Seluruh badan bayi
tersanggah dengan baik
tdk hanya kepala dan
leher
10. Memberitahu ibu untuk
menjaga kehangatan
bayi dengan selalu
memakaikan selimut dan
topi pd bayi utk
mencegah hipoermia.
11. Menganjurkan ibu utk
mobilisasi dini sep miring
kekanan dan kiri serta
kekamar mandi utk
membersihkan tubuh dan
darah kelamin ibu.
12. Memberitahu kepada ibu
tanda bahaya pada masa
nifas sep pengeluaran
lochea berbau, demam,
nyeri perut berat,
kelelahan atau sesak,
bengkak pada tangan,
wajah dan tungkai, sakit
kepala hebat, pandangan
kabur, nyeri pada
payudara. Apabila
ditemukan tanda bahaya
segera ke petugas
kesehatan
SOAP Ttd
N Nama Pembimbin
Tanggal Pasien Refleks
o dan RM i g Klinik dan
Akademi
1 2 3 5 6
4
103
77 11 Mei Ny.Nisa 27 S Ibu mengatakan masih
2021 th
terasa mules, badannya
lemas, ASI belum keluar ,
dan ibu senang atas
kelahiran bayinya.
O Kes: cm, K/U : Baik,
Keadaan emosional : Srabil,
TTV : Td : 110/70 mmHg,
N : 82 x/mt, RR : 22 x/mt,
S : 36,5 0c, Konjungtiva
pucat
Palpasi :
Kontraksi uterus baik, TFU
2 jari di bawah pusat,
kandung kemih kosong
HB.8,9 gr%
P 2. Observasi keadaan
umum ibu TD. 100/70
mmhg N. 84 x/mt, S.36,5
C, R.22x/mt, TFU 2 jari
dibawah pusat, kontraksi
uterus keras, perdarahan
70 cc
3.Memberi pendidikan
kesehatan (nutrisi) pada
ibu tentang gizi ibu nifas
terutama makanan yang
mengandung zat besi
seperti sayuran
berwarna hijau, buncis,
daging merah, kuning
telur, kacang tanah ,
istirahat/ tidur yaitu
menjelaskan bahwa pola
tidur ibu menyesuaikan
pola tidur bayi.
4.Menjelaskan tanda
bahaya nifas diantaranya
perdarahan dari jalan
lahir yang banyak, sakit
kepala yang hebat,
pandangan mata kabur,
Demam, lochea berbau
5. Memberitahu ibu untuk
104
perawatan perineum
selama masa nifas
6.Kolaborasi dengan dokter
therapi obat yaitu
amoksilin 3x500 mg,
asam mefenamat 3x500
mg, vitamin C 1x100 mg,
Fe 2x60 mg, vit A
200.000 IU 1x1
SOAP Ttd
N Nama Pembimbin
Tanggal Pasien Refleks
o dan RM i g Klinik dan
Akademi
1 2 3 5 6
4
78 11 Mei Ny.Siti 27 th S Ibu mengatakan masih
2021
terasa mules, badannya
lemas, ASI belum keluar ,
dan ibu senang atas
kelahiran bayinya.
O Kes: cm, K/U : Baik,
Keadaan emosional : Srabil,
TTV : Td : 110/70 mmHg,
N : 82 x/mt, RR : 22 x/mt,
S : 36,5 0c, Konjungtiva
pucat
Palpasi :
Kontraksi uterus baik, TFU
2 jari di bawah pusat,
kandung kemih kosong
HB.9,4 gr%
P 3.Memberi pendidikan
kesehatan (nutrisi) pada
ibu tentang gizi ibu nifas
terutama makanan yang
mengandung zat besi
seperti sayuran berwarna
hijau, buncis, daging
merah, kuning telur,
kacang tanah , istirahat/
tidur yaitu menjelaskan
105
menyesuaikan pola tidur
bayi.
4.Menjelaskan tanda
bahaya nifas diantaranya
perdarahan dari jalan lahir
yang banyak, sakit kepala
yang hebat, pandangan
mata kabur, Demam,
lochea berbau
5.Memberitahu ibu untuk
perawatan perineum
selama masa nifas
6. Kolaborasi dengan dokter
therapi obat yaitu
amoksilin 3x500 mg,
asam mefenamat 3x500
mg, vitamin C 1x100 mg,
Fe 2x60 mg, vit A
200.000 IU 1x1
SOAP Ttd
N Nama Pembimbin
Tanggal Pasien Refleks
o dan RM i g Klinik dan
Akademi
1 2 3 5 6
4
79 22 Mei Ny.S iah 25 S Ibu mengatakan masih
2021 th
terasa mules, ASI belum
keluar , dan ibu senang
atas kelahiran bayinya.
A P2 A0 post partum 6 jam
P 1. Memberitahu
pemeriksaan kepada ibu
106
TD .120/80 mmHg, N :
82 x/mt, RR : 22 x/mt,
S : 36,6 0c,
2. Menjelaskan kepada ibu
bahwa keluhan rasa
mules yang ibu alami
merupakan hal yang
normal, karena rahim yg
keras dan mules berarti
rahim sedang
berkontraksi yg dapat
mencegah terjadinya
perdarahan pada masa
nifas.
8. Beritahu ibu tentang gizi
yang seimbang agar
kebutuhan bayi pada
masa laktasi bisa
terpenuhi sep makan
sayuran, buah-buahan,
ikan dan minum susu
dan zat gizi yg banyak
utk membantu
melancarkan produksi
ASI
9. Memberitahu ibu cara
menyusui yg benar yaitu
dgn bayi menempel
pada payudara ibu,
mulut bayi terbuka lebar
dan menutupi areola
mamae. Seluruh badan
bayi tersanggah dengan
baik tdk hanya kepala
dan leher
10. Memberitahu ibu untuk
menjaga kehangatan
bayi dengan selalu
memakaikan selimut dan
topi pd bayi utk
mencegah hipoermia.
11. Menganjurkan ibu utk
mobilisasi dini sep miring
kekanan dan kiri serta
kekamar mandi utk
membersihkan tubuh
dan darah kelamin ibu.
12. Memberitahu kepada ibu
tanda bahaya pada
masa nifas sep
pengeluaran lochea
berbau, demam, nyeri
perut berat, kelelahan
atau sesak, bengkak
pada tangan, wajah dan
107
tungkai, sakit kepala
hebat, pandangan kabur,
nyeri pada payudara.
Apabila ditemukan tanda
bahaya segera ke
petugas kesehatan
SOAP
Nama Pasien
No Tanggal dan RM
1 2 3
4
80 22 Mei 2021 Ny. Irig 28 th S Ibu mengatakan masih terasa mules,
ASI belum keluar , dan ibu senang atas
kelahiran bayinya.
109