Anda di halaman 1dari 109

LOGBOOK

STASE NIFAS
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI BIDAN
NIA KURNIA

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI BIDAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

ABDI NUSANTARA JAKARTA

TAHUN 2021

1
SOAP Ttd
N Nama Pembimbin
Tanggal Pasien Refleks
o dan RM i g Klinik dan
Akademi
1 2 3 5 6
4
1 17 Mei Ny. Almiroh S Ibu mengatakan masih    
2021 35 th
terasa mules, ASI belum  
17 Mei 2021
keluar , dan ibu senang
atas kelahiran bayinya.    

O Kes: cm, K/U : Baik,    


Keadaan emosional : Srabil,
TTV : Td : 110/80 mmHg,
N : 80 x/mt, RR : 20 x/mt,
S : 36,6 0c,
Palpasi :
Kontraksi uterus baik, TFU
2 jari di bawah pusat,
kandung kemih kosong

A P2 A0 post partum 6 jam

P 1. Memberitahu
pemeriksaan kepada ibu
TD .110/80 mmHg, N : 80
x/mt, RR : 20 x/mt, S :
36,6 0c,
2. Menjelaskan
kepada ibu bahwa
keluhan rasa mules yang
ibu alami merupakan hal
yang normal, karena
rahim yg keras dan mules
berarti rahim sedang
berkontraksi yg dapat
mencegah terjadinya
perdarahan pada masa
nifas.
3. Beritahu ibu
tentang gizi yang
seimbang agar kebutuhan
bayi pada masa laktasi
bisa terpenuhi sep makan
sayuran, buah-buahan,
ikan dan minum susu dan
zat gizi yg banyak utk
membantu melancarkan
produksi ASI
4. Memberitahu
ibu cara menyusui yg
2
benar yaitu dgn bayi
menempel pada payudara
ibu, mulut bayi terbuka
lebar dan menutupi areola
mamae. Seluruh badan
bayi tersanggah dengan
baik tdk hanya kepala
dan leher
5. Memberitahu
ibu untuk menjaga
kehangatan bayi dengan
selalu memakaikan
selimut dan topi pd bayi
utk mencegah hipoermia.
6. Menganjurka
n ibu utk mobilisasi dini
sep miring kekanan dan
kiri serta kekamar mandi
utk membersihkan tubuh
dan darah kelamin ibu.
7. Memberitahu
kepada ibu tanda bahaya
pada masa nifas sep
pengeluaran lochea
berbau, demam, nyeri
perut berat, kelelahan
atau sesak, bengkak pada
tangan, wajah dan
tungkai, sakit kepala
hebat, pandangan kabur,
nyeri pada payudara.
Apabila ditemukan tanda
bahaya segera ke
petugas kesehatan

SOAP Ttd
N Nama Pembimbin
Tanggal Pasien Refleks
o dan RM i g Klinik dan
Akademi
1 2 3 5 6
4
2 04 Mei Ny.citra 25 S .Ibu Mengatakan ,Demam,
2021 th Nyeri pada Perinium, dan
bau tidak sedap pada
vagina

   
O Kes: cm, K/U : Baik,
Keadaan emosional : Srabil,  
TTV : Td : 100/70 mmHg,
N : 84 x/mt, RR : 22 x/mt,    
S : 38,50c,
   
3
A P1 A0 post partum 4 hari
dengan Infeksi luka
perinium

P 1. Menyampaikan
kepada ibu tentang
kondisi nya
2. Memberitahu ibu
agar merawat luka
periniumnya dengan
bersih dengan
mencuci
periniumnya
menggunakan
sabun 3-4 kali sehari
3. Memberikan therapy
antibiotik amoxicillin
3x500mg, Antipiretik
Paracetamol 3x500
mg, Vitamin 1x1
tablet.
4. Menganjurkan ibu
untuk
mengkonsumsi
makanan tinggi
protein untuk
mempercepat
penyembuhan luka
5. Memberitahu ibu
untuk tidak
menggunakan
ramuan tradisional
pada luka perineum.
6. Menjelaskan Tanda
bahaya pada masa
nifas .
7. Menganjurkan pada
ibu untuk kembali
control 3 hari pada
tanggal 07 Mei 2021

SOAP Ttd
N Nama Pembimbin
Tanggal Pasien Refleks
o dan RM i g Klinik dan
Akademi
1 2 3 4 5 6
4
3 12-05- Ny.Maspina S Ibu mengatakan masih    
2021 h / 25 th
terasa mules, ASI belum  
keluar , dan ibu senang
atas kelahiran bayinya.    

   

O Kes: cm, K/U : Baik,


Keadaan emosional : Srabil,
TTV : Td : 100/82 mmHg,
N : 82 x/mt, RR : 20 x/mt,
S : 36,50c,
Palpasi :
Kontraksi uterus baik, TFU
2 jari di bawah pusat,
kandung kemih kosong
HB.11,5 gr%

A P1 A0 post partum 6 jam

P 1. Memberitahu hasi
pemeriksaan kepada ibu
TD .100/80 mmHg, N : 82
x/mt, RR : 20 x/mt, S :
36,6 0c,
2. Menjelaskan kepada ibu
bahwa keluhan rasa
mules yang ibu alami
merupakan hal yang
normal, karena rahim yg
keras dan mules berarti
rahim sedang
berkontraksi yg dapat
mencegah terjadinya
perdarahan pada masa
nifas.
2. Beritahu ibu tentang
gizi yang seimbang agar
kebutuhan bayi pada
masa laktasi bisa
terpenuhi sep makan
sayuran, buah-buahan,
ikan dan minum susu dan
zat gizi yg banyak utk
membantu melancarkan
produksi ASI
3. Memberitahu ibu
cara menyusui yg benar
yaitu dgn bayi menempel
pada payudara ibu, mulut
bayi terbuka lebar dan
5
menutupi areola mamae.
Seluruh badan bayi
tersanggah dengan baik
tdk hanya kepala dan
leher
4. Memberitahu ibu
untuk menjaga
kehangatan bayi dengan
selalu memakaikan
selimut dan topi pd bayi
utk mencegah hipoermia.
5. Menganjurkan ibu
utk mobilisasi dini sep
miring kekanan dan kiri
serta kekamar mandi utk
membersihkan tubuh dan
darah kelamin ibu.
6. Memberitahu
kepada ibu tanda bahaya
pada masa nifas sep
pengeluaran lochea
berbau, demam, nyeri
perut berat, kelelahan
atau sesak, bengkak pada
tangan, wajah dan
tungkai, sakit kepala
hebat, pandangan kabur,
nyeri pada payudara.
Apabila ditemukan tanda
bahaya segera ke
petugas kesehatan

SOAP Ttd
N Nama Pembimbin
Tanggal Pasien Refleks
o dan RM i g Klinik dan
Akademi
1 2 3 5 6
4
4 18-5-2021 Ny.,Intan/ 25 S Ibu mengatakan masih    
th
terasa mules, ASI belum  
keluar , dan ibu senang
atas kelahiran bayinya.    

   

O Kes: cm, K/U : Baik,


Keadaan emosional : Srabil,
TTV : Td : 110/70 mmHg,
N : 80 x/mt, RR : 22 x/mt,
S : 36,80c,
Palpasi :
Kontraksi uterus baik, TFU
2 jari di bawah pusat,
6
kandung kemih kosong
HB.12,5 gr%

A P2 A0 post partum 6 jam

P 1. Memberitahu
hasil pemeriksaan kepada
ibu TD .120/80 mmHg, N :
82 x/mt, RR : 22 x/mt,
S : 36,6 0c
2. Menjelaskan
kepada ibu bahwa
keluhan rasa mules yang
ibu alami merupakan hal
yang normal, karena
rahim yg keras dan mules
berarti rahim sedang
berkontraksi yg dapat
mencegah terjadinya
perdarahan pada masa
nifas.

3. Beritahu ibu
tentang gizi yang
seimbang agar kebutuhan
bayi pada masa laktasi
bisa terpenuhi sep makan
sayuran, buah-buahan,
ikan dan minum susu dan
zat gizi yg banyak utk
membantu melancarkan
produksi ASI
4. Memberitahu
ibu cara menyusui yg
benar yaitu dgn bayi
menempel pada payudara
ibu, mulut bayi terbuka
lebar dan menutupi areola
mamae. Seluruh badan
bayi tersanggah dengan
baik tdk hanya kepala
dan leher
5. Memberitahu
ibu untuk menjaga
kehangatan bayi dengan
selalu memakaikan
selimut dan topi pd bayi
utk mencegah hipoermia.
6. Menganjurka
n ibu utk mobilisasi dini
sep miring kekanan dan
kiri serta kekamar mandi
utk membersihkan tubuh
dan darah kelamin ibu.
7
7. Memberitahu
kepada ibu tanda bahaya
pada masa nifas sep
pengeluaran lochea
berbau, demam, nyeri
perut berat, kelelahan
atau sesak, bengkak pada
tangan, wajah dan
tungkai, sakit kepala
hebat, pandangan kabur,
nyeri pada payudara.
Apabila ditemukan tanda
bahaya segera ke
petugas kesehatan

SOAP Ttd
N Nama Pembimbin
Tanggal Pasien Refleks
o dan RM i g Klinik dan
Akademi
1 2 3 5 6
4
5 25-5-2021 Ny.Naja/ 30 S Ibu mengatakan    
th
Payudaranya keras dan  
sakit, ASI belum lancar ,
bayi rewel dan tidak mau    
menyusu
   

O Kes: cm, K/U : Baik,


Keadaan emosional : Srabil,
TTV : Td : 110/80 mmHg,
N : 80 x/mt, RR : 22 x/mt,
S : 360c,
Palpasi :
Payudara keras dan nyeri
tekan,
Kontraksi uterus baik, TFU
2 jari di bawah pusat,
kandung kemih kosong
HB.11 gr%

A P2 A0 post partum 3 hari


dengan Bendungan ASI

P 1. Menyampaikan hasi
pemeriksaan kepada ibu
tentang kondisinya
2. Observasi tanda-tanda
vital
3. Anjurkan ibu untuk
8
menyusui bayinya secara
bergantian
4. Jelaskan pada ibu cara
mengatasi keluhan yang
di rasakan mis
- menyanggah
payudara dengan bra
yg pas
- Kompres payudara
dengan mnggunakan
kain basah/hangat
selama 5 menit
- Urut payudara dari
arah pangkal menuju
putting
- Keluarkan ASI dari
bagian depan
payudara sehingga
putting susu menjadi
lunak
5. Ajarkan kepada ibu cara
melakukan perawatan
payudara
- Tempatkan kedua
tangan diantara
kedua payudara
kemudian urut keatas
lalu kesamping
kemudian urut
kebawah hingga
tangan menyanggah
payudara kemudian
sentakan kebawah
payudara secara
perlahan
- Telapak tangan kiri
menopang payudara
kiri dan jari-jari
tangan saling
dirapatkan, kemudian
sisi keliling tangan
kanan menguruti
payudara dari
pangkal kearah
putting, demikian
pula payudara kanan
- Telapak tangan
menopang payudara
pada cara ke2
kemudian jari tangan
di kepalkan lalu buku-
9
buku jari tangan
kanan mengurut dari
pangkal kearah
putting.
6. Ajarkan ibu teknik posisi
menyusui yang baik dan
benar
- Usahakan pada saat
menyusui ibu dalam
keadaan tenang
- Memasukan semua
areola mamae
kedalam mulut bayi
- Ibu dapat menyusui
dengan cara duduk
atau berbaring sesuai
kenyamanan dengan
santai dan dapat
menggunakan
sandaran pada
punggung
- Payudara dipegang
dengan ibu jari
diatas, jari yang lain
menopang dibawah
payudara
- Berikan ASI pada
bayi secara teratur
- Setelah selesai
menyusui oleskan
ASI kepayudara,
biarkan keringkan
sebelum memakai
bra untuk mencegah
lecet pada putting
- Sendawakan bayi
tiap kali habis
menyusui

7.Anjurkan ibu untuk

7. mengkonsumsi sayuran
hijau dan makanan yang
bergizi
8. Berikan terapi obat
paraseamol 500 mg 3x1
per oral

10
SOAP Ttd
N Nama Pembimbin
Tanggal Pasien dan Refleks
o RM i g Klinik dan
Akademi
1 2 3 5 6
4
6 11 Mei Ny.Abik 27 th S Ibu mengatakan masih    
2021 20210100056
terasa mules, badannya  
8
lemas, ASI belum keluar ,
dan ibu senang atas    
kelahiran bayinya.
   
O Kes: cm, K/U : Baik,
Keadaan emosional :
Srabil,
TTV : Td : 100/70 mmHg, N
: 84 x/mt, RR : 22 x/mt,
S : 36,5 0c, Konjungtiva
pucat
Palpasi :
Kontraksi uterus baik, TFU
2 jari di bawah pusat,
kandung kemih kosong
HB.8,8 gr%

A P2 A0 post partum 6 jam


dengan Anemia Sedang

P 1. Menjelaskan
kepada ibu bahwa ibu
mengalami anemia
sedang
2. Observasi
keadaan umum ibu TD.
100/70 mmhg N. 84
x/mt, S.36,5 C,
R.22x/mt, TFU 2 jari
dibawah pusat, kontraksi
uterus keras,
perdarahan 70 cc
3. Memberi
pendidikan kesehatan
(nutrisi) pada ibu tentang
gizi ibu nifas terutama
makanan yang
mengandung zat besi
seperti sayuran
berwarna hijau, buncis,
daging merah, kuning
telur, kacang tanah ,
11
istirahat/ tidur yaitu
menjelaskan bahwa pola
tidur ibu menyesuaikan
pola tidur bayi.
4. Menjelaskan
tanda bahaya nifas
diantaranya perdarahan
dari jalan lahir yang
banyak, sakit kepala
yang hebat, pandangan
mata kabur, Demam,
lochea berbau
5. Memberitah
u ibu untuk perawatan
perineum selama masa
nifas
6. Kolaborasi
dengan dokter therapi
obat yaitu amoksilin
3x500 mg, asam
mefenamat 3x500 mg,
vitamin C 1x100 mg, Fe
2x60 mg, vit A 200.000
IU 1x1

Ttd
Nama SOAP Pembimbin
N Pasien dan Refleks g Klinik
Tanggal
o RM i dan
Akademi
1 2 3 5 6
4
7 11 Mei Ny.Abik 27 th S Ibu mengatakan ingin
2021
mengganti verban dan
perawatan luka jaitan operasi
ibu riwayat persalinan dengan
SC karena KPD tgl 4 -05-2021

O Kes: cm, K/U : Baik, Keadaan


emosional : Srabil,
TTV : Td : 110/70 mmHg, N :    
84 x/mt, RR : 22 x/mt, S :
36,5 0c, TFU ½ pusat sympisis,  
lochea berwarna merah
kekuningan (lochea    
sangulenta)
A P2 A0 post partum SC 7 hari    
12
indikasi KPD dan perawatan
luka

P 1. Memberitahukan pada ibu


dan
suami tentang hasil
pemeriksaan ( ibu dan
suami mengerti )
2. Inform
ed choisedan informed
concern
3. Melak
ukanpemeriksaanTanda-
tanda vital ( S. 36 º C, Nadi
76 x/menit 110/70 mmhg
RR 20 x/menit )
4. Melak
ukan perawatan luka jahitan
 Membersihkan luka
jahitan operasi dengan
kassa steril (Kondisi luka
baik tidak ada tanda –
tanda infeksi )
 Luka jahitan di tutup
dengan Steril-strip
 Hindari mencuci steril
strip maupun pembalut
lainnya, mandi bisa
dilakukan kemudian
verband luka dikeringkan
dengan handukbersih
dan berbahan lembut.
5. Anjurkan ibu untuk
menggunakan pakaian long
longgar dan nyaman
6. Anjurkan ibu untuk
menghindar aktifitas fisik
berat
7. Memberitahukan pada ibu
tentang tanda-tanda infeksi
yang harus segera di
Ketahui yaitu :
a. Keluarnya darah dan
nanah dari area
bekasluka operasi
b. Nyeri perut yang tak
kunjung hilang atau
memburuk
c. Demam
d. Nyeri atau perih saat
buang air kecil
e. Keputihan yang berbau
tidak sedap
13
f. Memberikan konseling
tentang ASI eklusif
8. Anjurkan ibu banyak makan
buah dan sayur serta diet
tinggi protein

SOAP Ttd
N Nama Pembimbin
Tanggal Pasien Refleks
o dan RM i g Klinik dan
Akademi
1 2 3 5 6
4
8 12-05- Ny.Suheni / S Ibu mengatakan masih  
2021 23 th
terasa mules, ASI belum  
keluar , dan ibu senang
atas kelahiran bayinya.  

O Kes: cm, K/U : Baik,


Keadaan emosional : Srabil,
TTV : Td : 100/82 mmHg,
N : 82 x/mt, RR : 20 x/mt,
S : 36,50c,
Palpasi :
Kontraksi uterus baik, TFU
2 jari di bawah pusat,
kandung kemih kosong
HB.11,5 gr%

A P1 A0 post partum 6 jam

P 1. Memberitahu hasi
pemeriksaan kepada ibu
TD .100/80 mmHg, N : 82
x/mt, RR : 20 x/mt, S :
36,6 0c,
2. Menjelaskan kepada ibu
bahwa keluhan rasa
mules yang ibu alami
merupakan hal yang
normal, karena rahim yg
keras dan mules berarti  
rahim sedang
berkontraksi yg dapat
mencegah terjadinya
perdarahan pada masa  
nifas.
3. Beritahu ibu tentang gizi  
yang seimbang agar
14
kebutuhan bayi pada
masa laktasi bisa
terpenuhi sep makan
sayuran, buah-buahan,
ikan dan minum susu dan
zat gizi yg banyak utk
membantu melancarkan
produksi ASI
4. Memberitahu ibu cara
menyusui yg benar yaitu
dgn bayi menempel pada
payudara ibu, mulut bayi
terbuka lebar dan
menutupi areola mamae.
Seluruh badan bayi
tersanggah dengan baik
tdk hanya kepala dan
leher
5. Memberitahu ibu untuk
menjaga kehangatan bayi
dengan selalu
memakaikan selimut dan
topi pd bayi utk mencegah
hipoermia.
6. Menganjurkan ibu utk
mobilisasi dini sep miring
kekanan dan kiri serta
kekamar mandi utk
membersihkan tubuh dan
darah kelamin ibu.
7. Memberitahu kepada ibu
tanda bahaya pada masa
nifas sep pengeluaran
lochea berbau, demam,
nyeri perut berat,
kelelahan atau sesak,
bengkak pada tangan,
wajah dan tungkai, sakit
kepala hebat, pandangan
kabur, nyeri pada
payudara. Apabila
ditemukan tanda bahaya
segera ke petugas
kesehatan

SOAP Ttd
N Nama Pembimbin
Tanggal Pasien Refleks
o dan RM i g Klinik dan
Akademi
1 2 3 5 6
4

15
9 11 Mei Ny.Jaenah S Ibu mengatakan masih    
2021 27 th
terasa mules, badannya  
lemas, ASI belum keluar ,
dan ibu senang atas    
kelahiran bayinya.
   
O Kes: cm, K/U : Baik,
Keadaan emosional : Srabil,
TTV : Td : 110/70 mmHg,
N : 82 x/mt, RR : 22 x/mt,
S : 36,5 0c, Konjungtiva
pucat
Palpasi :
Kontraksi uterus baik, TFU
2 jari di bawah pusat,
kandung kemih kosong
HB.8,9 gr%

A P2 A0 post partum 6 jam


dengan Anemia Sedang

P 2. Obser
vasi keadaan umum ibu
TD. 100/70 mmhg N. 84
x/mt, S.36,5 C, R.22x/mt,
TFU 2 jari dibawah
pusat, kontraksi uterus
keras, perdarahan 70 cc
3. Mem
beri pendidikan
kesehatan (nutrisi) pada
ibu tentang gizi ibu nifas
terutama makanan yang
mengandung zat besi
seperti sayuran
berwarna hijau, buncis,
daging merah, kuning
telur, kacang tanah ,
istirahat/ tidur yaitu
menjelaskan bahwa pola
tidur ibu menyesuaikan
pola tidur bayi.
4. Menje
laskan tanda bahaya
nifas diantaranya
perdarahan dari jalan
lahir yang banyak, sakit
kepala yang hebat,

16
pandangan mata kabur,
Demam, lochea berbau
5. Mem
beritahu ibu untuk
perawatan perineum
selama masa nifas
6.
Kolaborasi dengan
dokter therapi obat yaitu
amoksilin 3x500 mg,
asam mefenamat 3x500
mg, vitamin C 1x100 mg,
Fe 2x60 mg, vit A
200.000 IU 1x1

SOAP Ttd
N Nama Pembimbin
Tanggal Pasien Refleks
o dan RM i g Klinik dan
Akademi
1 2 3 5 6
4
10 12-05- Ny.Marisa / S Ibu mengatakan masih    
2021 23 th
terasa mules, ASI belum  
keluar , dan ibu senang
atas kelahiran bayinya.    

   

O Kes: cm, K/U : Baik,


Keadaan emosional : Srabil,
TTV : Td : 100/82 mmHg,
N : 82 x/mt, RR : 20 x/mt,
S : 36,50c,
Palpasi :
Kontraksi uterus baik, TFU
2 jari di bawah pusat,
kandung kemih kosong
HB.11,5 gr%

A P1 A0 post partum 6 jam

P 1. Memberitahu hasi
pemeriksaan kepada ibu
TD .100/80 mmHg, N : 82
x/mt, RR : 20 x/mt, S :
36,6 0c,
2. Menjelaskan kepada ibu
bahwa keluhan rasa
mules yang ibu alami
17
merupakan hal yang
normal, karena rahim yg
keras dan mules berarti
rahim sedang
berkontraksi yg dapat
mencegah terjadinya
perdarahan pada masa
nifas.
3. Beritahu ibu tentang gizi
yang seimbang agar
kebutuhan bayi pada
masa laktasi bisa
terpenuhi sep makan
sayuran, buah-buahan,
ikan dan minum susu dan
zat gizi yg banyak utk
membantu melancarkan
produksi ASI
4. Memberitahu ibu cara
menyusui yg benar yaitu
dgn bayi menempel pada
payudara ibu, mulut bayi
terbuka lebar dan
menutupi areola mamae.
Seluruh badan bayi
tersanggah dengan baik
tdk hanya kepala dan
leher
5. Memberitahu ibu untuk
menjaga kehangatan bayi
dengan selalu
memakaikan selimut dan
topi pd bayi utk mencegah
hipoermia.
6. Menganjurkan ibu utk
mobilisasi dini sep miring
kekanan dan kiri serta
kekamar mandi utk
membersihkan tubuh dan
darah kelamin ibu.
7. Memberitahu kepada ibu
tanda bahaya pada masa
nifas sep pengeluaran
lochea berbau, demam,
nyeri perut berat,
kelelahan atau sesak,
bengkak pada tangan,
wajah dan tungkai, sakit
kepala hebat, pandangan
kabur, nyeri pada
payudara. Apabila
ditemukan tanda bahaya
segera ke petugas
kesehatan

18
SOAP Ttd
N Nama Pembimbin
Tanggal Pasien Refleks
o dan RM i g Klinik dan
Akademi
1 2 3 5 6
4
11 22 Mei Ny. S Ibu mengatakan masih    
2021 Maemunah
terasa mules, ASI belum  
22 th
keluar , dan ibu senang
atas kelahiran bayinya.    
O Kes: cm, K/U : Baik,    
Keadaan emosional : Srabil,
TTV : Td : 120/80 mmHg,
N : 82 x/mt, RR : 22 x/mt,
S : 36,6 0c,
Palpasi :
Kontraksi uterus baik, TFU
2 jari di bawah pusat,
kandung kemih kosong

A P1 A0 post partum 6 jam

P 3.
yang seimbang agar
kebutuhan bayi pada
masa laktasi bisa
terpenuhi sep makan
sayuran, buah-buahan,
ikan dan minum susu
dan zat gizi yg banyak
utk membantu
melancarkan produksi
ASI
4.
menyusui yg benar yaitu
dgn bayi menempel pada
payudara ibu, mulut bayi
terbuka lebar dan
menutupi areola mamae.
Seluruh badan bayi
tersanggah dengan baik
tdk hanya kepala dan
19
leher
5.
menjaga kehangatan
bayi dengan selalu
memakaikan selimut dan
topi pd bayi utk
mencegah hipoermia.
6.
mobilisasi dini sep miring
kekanan dan kiri serta
kekamar mandi utk
membersihkan tubuh dan
darah kelamin ibu.
7.
tanda bahaya pada masa
nifas sep pengeluaran
lochea berbau, demam,
nyeri perut berat,
kelelahan atau sesak,
bengkak pada tangan,
wajah dan tungkai, sakit
kepala hebat, pandangan
kabur, nyeri pada
payudara. Apabila
ditemukan tanda bahaya
segera ke petugas
kesehatan

SOAP Ttd
N Nama Pembimbin
Tanggal Pasien Refleks
o dan RM i g Klinik dan
Akademi
1 2 3 5 6
4
12 22 Mei Ny. Devi 26 S Ibu mengatakan masih    
2021 th
terasa mules, ASI belum  
keluar , dan ibu senang
atas kelahiran bayinya.    
O Kes: cm, K/U : Baik,    
Keadaan emosional : Srabil,
TTV : Td : 120/80 mmHg,
N : 82 x/mt, RR : 22 x/mt,
S : 36,6 0c,
Palpasi :
Kontraksi uterus baik, TFU
2 jari di bawah pusat,
kandung kemih kosong

A P2 A0 post partum 6 jam

P 1. Memberitahu
20
pemeriksaan kepada ibu
TD .120/80 mmHg, N : 82
x/mt, RR : 22 x/mt, S :
36,6 0c,
2. Menjelaskan kepada ibu
bahwa keluhan rasa
mules yang ibu alami
merupakan hal yang
normal, karena rahim yg
keras dan mules berarti
rahim sedang
berkontraksi yg dapat
mencegah terjadinya
perdarahan pada masa
nifas.
3. Beritahu ibu tentang gizi
yang seimbang agar
kebutuhan bayi pada
masa laktasi bisa
terpenuhi sep makan
sayuran, buah-buahan,
ikan dan minum susu dan
zat gizi yg banyak utk
membantu melancarkan
produksi ASI
4. Memberitahu ibu cara
menyusui yg benar yaitu
dgn bayi menempel pada
payudara ibu, mulut bayi
terbuka lebar dan
menutupi areola mamae.
Seluruh badan bayi
tersanggah dengan baik
tdk hanya kepala dan
leher
5. Memberitahu ibu untuk
menjaga kehangatan bayi
dengan selalu
memakaikan selimut dan
topi pd bayi utk mencegah
hipoermia.
6. Menganjurkan ibu utk
mobilisasi dini sep miring
kekanan dan kiri serta
kekamar mandi utk
membersihkan tubuh dan
darah kelamin ibu.
7. Memberitahu kepada ibu
tanda bahaya pada masa
nifas sep pengeluaran
lochea berbau, demam,
nyeri perut berat,
kelelahan atau sesak,
bengkak pada tangan,
wajah dan tungkai, sakit
21
kepala hebat, pandangan
kabur, nyeri pada
payudara. Apabila
ditemukan tanda bahaya
segera ke petugas
kesehatan

SOAP Ttd
N Nama Pembimbin
Tanggal Pasien Refleks
o dan RM i g Klinik dan
Akademi
1 2 3 5 6
4
13 22 Mei Ny. Risah 32 S Ibu mengatakan masih
2021 th
terasa mules, ASI belum
2
keluar , dan ibu senang
atas kelahiran bayinya.

O Kes: cm, K/U : Baik,


Keadaan emosional : Srabil,
TTV : Td : 120/80 mmHg,
N : 82 x/mt, RR : 22 x/mt,
S : 36,6 0c,
Palpasi :
Kontraksi uterus baik, TFU
2 jari di bawah pusat,
kandung kemih kosong

A P3 A0 post partum 6 jam

P 1. Memberitahu
pemeriksaan
kepada ibu TD .120/80
mmHg, N : 82 x/mt, RR :
22 x/mt, S : 36,6 0c,
2. Menjelaskan kepada ibu
bahwa keluhan rasa
mules yang ibu alami
merupakan hal yang
normal, karena rahim yg
keras dan mules berarti
rahim sedang
berkontraksi yg dapat
mencegah terjadinya    
perdarahan pada masa
nifas.  
3. Beritahu ibu tentang gizi
yang seimbang agar    
kebutuhan bayi pada
masa laktasi bisa    
terpenuhi sep makan
22
sayuran, buah-buahan,
ikan dan minum susu dan
zat gizi yg banyak utk
membantu melancarkan
produksi ASI
4.Memberitahu ibu cara
menyusui yg benar yaitu
dgn bayi menempel pada
payudara ibu, mulut bayi
terbuka lebar dan
menutupi areola mamae.
Seluruh badan bayi
tersanggah dengan baik
tdk hanya kepala dan
leher
5 Memberitahu ibu untuk
menjaga kehangatan
bayi dengan selalu
memakaikan selimut dan
topi pd bayi utk
mencegah hipoermia.
6 Menganjurkan ibu utk
mobilisasi dini sep miring
kekanan dan kiri serta
kekamar mandi utk
membersihkan tubuh dan
darah kelamin ibu.
7 Memberitahu kepada ibu
tanda bahaya pada masa
nifas sep pengeluaran
lochea berbau, demam,
nyeri perut berat,
kelelahan atau sesak,
bengkak pada tangan,
wajah dan tungkai, sakit
kepala hebat, pandangan
kabur, nyeri pada
payudara. Apabila
ditemukan tanda bahaya
segera ke petugas
kesehatan

SOAP Ttd
N Nama Pembimbin
Tanggal Pasien Refleks
o dan RM i g Klinik dan
Akademi
1 2 3 5 6
4
23
14 22 Mei Ny. Kulipah S Ibu mengatakan masih    
2021 28 th
terasa mules, ASI belum  
keluar , dan ibu senang
atas kelahiran bayinya.    
O Kes: cm, K/U : Baik,    
Keadaan emosional : Srabil,
TTV : Td : 110/80 mmHg,
N : 82 x/mt, RR : 22 x/mt,
S : 36,6 0c,
Palpasi :
Kontraksi uterus baik, TFU
2 jari di bawah pusat,
kandung kemih kosong

A P2 A0 post partum 6 jam

P 2. Menjelaskan kepada ibu


bahwa keluhan rasa
mules yang ibu alami
merupakan hal yang
normal, karena rahim yg
keras dan mules berarti
rahim sedang
berkontraksi yg dapat
mencegah terjadinya
perdarahan pada masa
nifas.
3. Beritahu ibu tentang gizi
yang seimbang agar
kebutuhan bayi pada
masa laktasi bisa
terpenuhi sep makan
sayuran, buah-buahan,
ikan dan minum susu
dan zat gizi yg banyak
utk membantu
melancarkan produksi
ASI
4. Memberitahu ibu cara
menyusui yg benar yaitu
dgn bayi menempel pada
payudara ibu, mulut bayi
terbuka lebar dan
menutupi areola mamae.
Seluruh badan bayi
tersanggah dengan baik
tdk hanya kepala dan
leher
5. Memberitahu ibu untuk
menjaga kehangatan
bayi dengan selalu
memakaikan selimut dan
24
topi pd bayi utk
mencegah hipoermia.
6. Menganjurkan ibu utk
mobilisasi dini sep miring
kekanan dan kiri serta
kekamar mandi utk
membersihkan tubuh dan
darah kelamin ibu.
7. Memberitahu kepada ibu
tanda bahaya pada masa
nifas sep pengeluaran
lochea berbau, demam,
nyeri perut berat,
kelelahan atau sesak,
bengkak pada tangan,
wajah dan tungkai, sakit
kepala hebat, pandangan
kabur, nyeri pada
payudara. Apabila
ditemukan tanda bahaya
segera ke petugas
kesehatan

SOAP Ttd
N Nama Pembimbin
Tanggal Pasien Refleks
o dan RM i g Klinik dan
Akademi
1 2 3 5 6
4
15 11 Mei Ny.Nisa 27 S Ibu mengatakan masih
2021 th
terasa mules, badannya
lemas, ASI belum keluar ,
dan ibu senang atas
kelahiran bayinya.

O Kes: cm, K/U : Baik,


Keadaan emosional : Srabil,
TTV : Td : 110/70 mmHg,
N : 82 x/mt, RR : 22 x/mt,
S : 36,5 0c, Konjungtiva
pucat
Palpasi :
Kontraksi uterus baik, TFU
2 jari di bawah pusat,
kandung kemih kosong
HB.8,9 gr%
   
A P2 A0 post partum 6 jam
 
dengan Anemia Sedang
   
P 1. Menjelaskan kepada ibu    
bahwa ibu mengalami
25
anemia sedang
2. Observasi keadaan
umum ibu TD. 100/70
mmhg N. 84 x/mt, S.36,5
C, R.22x/mt, TFU 2 jari
dibawah pusat, kontraksi
uterus keras, perdarahan
70 cc
3.Memberi pendidikan
kesehatan (nutrisi) pada
ibu tentang gizi ibu nifas
terutama makanan yang
mengandung zat besi
seperti sayuran
berwarna hijau, buncis,
daging merah, kuning
telur, kacang tanah ,
istirahat/ tidur yaitu
menjelaskan bahwa pola
tidur ibu menyesuaikan
pola tidur bayi.
4.Menjelaskan tanda
bahaya nifas diantaranya
perdarahan dari jalan
lahir yang banyak, sakit
kepala yang hebat,
pandangan mata kabur,
Demam, lochea berbau
5. Memberitahu ibu untuk
perawatan perineum
selama masa nifas
6.Kolaborasi dengan dokter
therapi obat yaitu
amoksilin 3x500 mg,
asam mefenamat 3x500
mg, vitamin C 1x100 mg,
Fe 2x60 mg, vit A
200.000 IU 1x1

N Tanggal Nama SOAP Ttd


Pasien Refleks Pembimbin
o dan RM i g Klinik dan
26
Akademi
1 2 3 5 6
4
16 11 Mei Ny.Siti 27 th S Ibu mengatakan masih    
2021
terasa mules, badannya  
lemas, ASI belum keluar ,
dan ibu senang atas    
kelahiran bayinya.
   
O Kes: cm, K/U : Baik,
Keadaan emosional : Srabil,
TTV : Td : 110/70 mmHg,
N : 82 x/mt, RR : 22 x/mt,
S : 36,5 0c, Konjungtiva
pucat
Palpasi :
Kontraksi uterus baik, TFU
2 jari di bawah pusat,
kandung kemih kosong
HB.9,4 gr%

A P2 A0 post partum 6 jam


dengan Anemia Sedang

P 2. Observasi keadaan
umum ibu TD. 100/70
mmhg N. 84 x/mt, S.36,5
C, R.22x/mt, TFU 2 jari
dibawah pusat, kontraksi
uterus keras, perdarahan
70 cc
3.Memberi pendidikan
kesehatan (nutrisi) pada
ibu tentang gizi ibu nifas
terutama makanan yang
mengandung zat besi
seperti sayuran berwarna
hijau, buncis, daging
merah, kuning telur,
kacang tanah , istirahat/
tidur yaitu menjelaskan
bahwa pola tidur ibu
menyesuaikan pola tidur
bayi.
4.Menjelaskan tanda
bahaya nifas diantaranya
perdarahan dari jalan lahir
yang banyak, sakit kepala

27
yang hebat, pandangan
mata kabur, Demam,
lochea berbau
5.Memberitahu ibu untuk
perawatan perineum
selama masa nifas
6. Kolaborasi dengan dokter
therapi obat yaitu
amoksilin 3x500 mg,
asam mefenamat 3x500
mg, vitamin C 1x100 mg,
Fe 2x60 mg, vit A
200.000 IU 1x1

SOAP Ttd
N Nama Pembimbin
Tanggal Pasien Refleks
o dan RM i g Klinik dan
Akademi
1 2 3 5 6
4
17 22 Mei Ny.S iah 25 S Ibu mengatakan masih    
2021 th
terasa mules, ASI belum  
keluar , dan ibu senang
atas kelahiran bayinya.    
O Kes: cm, K/U : Baik,    
Keadaan emosional : Srabil,
TTV : Td : 120/80 mmHg,
N : 82 x/mt, RR : 22 x/mt,
S : 36,6 0c,
Palpasi :
Kontraksi uterus baik, TFU
2 jari di bawah pusat,
kandung kemih kosong

A P2 A0 post partum 6 jam

P 1. Memberitahu
pemeriksaan kepada ibu
TD .120/80 mmHg, N :
82 x/mt, RR : 22 x/mt,
S : 36,6 0c,
2. Menjelaskan kepada ibu
bahwa keluhan rasa
mules yang ibu alami
merupakan hal yang
normal, karena rahim yg
keras dan mules berarti
rahim sedang
berkontraksi yg dapat
28
mencegah terjadinya
perdarahan pada masa
nifas.
3. Beritahu ibu tentang gizi
yang seimbang agar
kebutuhan bayi pada
masa laktasi bisa
terpenuhi sep makan
sayuran, buah-buahan,
ikan dan minum susu
dan zat gizi yg banyak
utk membantu
melancarkan produksi
ASI
4. Memberitahu ibu cara
menyusui yg benar yaitu
dgn bayi menempel
pada payudara ibu,
mulut bayi terbuka lebar
dan menutupi areola
mamae. Seluruh badan
bayi tersanggah dengan
baik tdk hanya kepala
dan leher
5. Memberitahu ibu untuk
menjaga kehangatan
bayi dengan selalu
memakaikan selimut dan
topi pd bayi utk
mencegah hipoermia.
6. Menganjurkan ibu utk
mobilisasi dini sep miring
kekanan dan kiri serta
kekamar mandi utk
membersihkan tubuh
dan darah kelamin ibu.
7. Memberitahu kepada ibu
tanda bahaya pada
masa nifas sep
pengeluaran lochea
berbau, demam, nyeri
perut berat, kelelahan
atau sesak, bengkak
pada tangan, wajah dan
tungkai, sakit kepala
hebat, pandangan kabur,
nyeri pada payudara.
Apabila ditemukan tanda
bahaya segera ke
petugas kesehatan

N Nama Ttd
Tanggal Pasien Refleks Pembimbin
o dan RM SOAP i g Klinik dan
29
Akademi
1 2 3 5 6
4
18 22 Mei Ny. Irig 28 th S Ibu mengatakan masih    
2021
terasa mules, ASI belum  
keluar , dan ibu senang
atas kelahiran bayinya.    
O Kes: cm, K/U : Baik,    
Keadaan emosional : Srabil,
TTV : Td : 120/80 mmHg,
N : 82 x/mt, RR : 22 x/mt,
S : 36,6 0c,
Palpasi :
Kontraksi uterus baik, TFU
2 jari di bawah pusat,
kandung kemih kosong

A P2 A0 post partum 6 jam

P 1.Memberitahu pemeriksaan
kepada ibu TD .120/80
mmHg, N : 82 x/mt, RR :
22 x/mt, S : 36,6 0c,
2.Menjelaskan kepada ibu
bahwa keluhan rasa
mules yang ibu alami
merupakan hal yang
normal, karena rahim yg
keras dan mules berarti
rahim sedang
berkontraksi yg dapat
mencegah terjadinya
perdarahan pada masa
nifas.
3.Beritahu ibu tentang gizi
yang seimbang agar
kebutuhan bayi pada
masa laktasi bisa
terpenuhi sep makan
sayuran, buah-buahan,
ikan dan minum susu dan
zat gizi yg banyak utk
membantu melancarkan
produksi ASI
4.Memberitahu ibu cara
menyusui yg benar yaitu
dgn bayi menempel pada
payudara ibu, mulut bayi
terbuka lebar dan
menutupi areola mamae.
Seluruh badan bayi
30
tersanggah dengan baik
tdk hanya kepala dan
leher
5.Memberitahu ibu untuk
menjaga kehangatan bayi
dengan selalu
memakaikan selimut dan
topi pd bayi utk mencegah
hipoermia.
6.Menganjurkan ibu utk
mobilisasi dini sep miring
kekanan dan kiri serta
kekamar mandi utk
membersihkan tubuh dan
darah kelamin ibu.
7.Memberitahu kepada ibu
tanda bahaya pada masa
nifas sep pengeluaran
lochea berbau, demam,
nyeri perut berat,
kelelahan atau sesak,
bengkak pada tangan,
wajah dan tungkai, sakit
kepala hebat, pandangan
kabur, nyeri pada
payudara. Apabila
ditemukan tanda bahaya
segera ke petugas
kesehatan

SOAP Ttd
N Nama Pembimbin
Tanggal Pasien Refleks
o dan RM i g Klinik dan
Akademi
1 2 3 5 6
4
19 22 Mei Ny. Ida 20 th S Ibu mengatakan masih
2021
terasa mules, ASI belum
keluar , dan ibu senang
atas kelahiran bayinya.

O Kes: cm, K/U : Baik,


Keadaan emosional : Srabil,
TTV : Td : 120/80 mmHg,
N : 82 x/mt, RR : 22 x/mt,    
S : 36,6 0c,
Palpasi :  
Kontraksi uterus baik, TFU
2 jari di bawah pusat,    
kandung kemih kosong
   

31
A P1 A0 post partum 6 jam

P 1. Memberitahu
pemeriksaan kepada ibu
TD .120/80 mmHg, N : 82
x/mt, RR : 22 x/mt, S :
36,6 0c,
2.Menjelaskan kepada ibu
bahwa keluhan rasa mules
yang ibu alami merupakan
hal yang normal, karena
rahim yg keras dan mules
berarti rahim sedang
berkontraksi yg dapat
mencegah terjadinya
perdarahan pada masa
nifas.
3.Beritahu ibu tentang gizi
yang seimbang agar
kebutuhan bayi pada masa
laktasi bisa terpenuhi sep
makan sayuran, buah-
buahan, ikan dan minum
susu dan zat gizi yg
banyak utk membantu
melancarkan produksi ASI
4.Memberitahu ibu cara
menyusui yg benar yaitu
dgn bayi menempel pada
payudara ibu, mulut bayi
terbuka lebar dan
menutupi areola mamae.
Seluruh badan bayi
tersanggah dengan baik
tdk hanya kepala dan
leher
5.Memberitahu ibu untuk
menjaga kehangatan bayi
dengan selalu
memakaikan selimut dan
topi pd bayi utk mencegah
hipoermia.
6.Menganjurkan ibu utk
mobilisasi dini sep miring
kekanan dan kiri serta
kekamar mandi utk
membersihkan tubuh dan
darah kelamin ibu.
7.Memberitahu kepada ibu
tanda bahaya pada masa
nifas sep pengeluaran
lochea berbau, demam,
nyeri perut berat,
kelelahan atau sesak,

32
bengkak pada tangan,
wajah dan tungkai, sakit
kepala hebat, pandangan
kabur, nyeri pada
payudara. Apabila
ditemukan tanda bahaya
segera ke petugas
kesehatan

SOAP Ttd
N Nama Pembimbin
Tanggal Pasien Refleks
o dan RM i g Klinik dan
Akademi
1 2 3 5 6
4
20 22 Mei Ny. Nasipah S Ibu mengatakan masih    
2021 22 th
terasa mules, ASI belum  
keluar , dan ibu senang
atas kelahiran bayinya.    
O Kes: cm, K/U : Baik,    
Keadaan emosional : Srabil,
TTV : Td : 120/80 mmHg,
N : 82 x/mt, RR : 22 x/mt,
S : 36,6 0c,
Palpasi :
Kontraksi uterus baik, TFU
2 jari di bawah pusat,
kandung kemih kosong

A P1 A0 post partum 6 jam

P 1. Memberitahu
pemeriksaan kepada ibu
TD .120/80 mmHg, N : 82
x/mt, RR : 22 x/mt, S :
36,6 0c,
2. Menjelaskan kepada ibu
bahwa keluhan rasa
mules yang ibu alami
merupakan hal yang
normal, karena rahim yg
keras dan mules berarti
rahim sedang
berkontraksi yg dapat
mencegah terjadinya
perdarahan pada masa
nifas.
33
3 .Beritahu ibu tentang gizi
yang seimbang agar
kebutuhan bayi pada
masa laktasi bisa
terpenuhi sep makan
sayuran, buah-buahan,
ikan dan minum susu dan
zat gizi yg banyak utk
membantu melancarkan
produksi ASI
4. Memberitahu ibu cara
menyusui yg benar yaitu
dgn bayi menempel pada
payudara ibu, mulut bayi
terbuka lebar dan
menutupi areola mamae.
Seluruh badan bayi
tersanggah dengan baik
tdk hanya kepala dan
leher
5. Memberitahu ibu untuk
menjaga kehangatan bayi
dengan selalu
memakaikan selimut dan
topi pd bayi utk mencegah
hipoermia.
6. Menganjurkan ibu utk
mobilisasi dini sep miring
kekanan dan kiri serta
kekamar mandi utk
membersihkan tubuh dan
darah kelamin ibu.
7. Memberitahu kepada ibu
tanda bahaya pada masa
nifas sep pengeluaran
lochea berbau, demam,
nyeri perut berat,
kelelahan atau sesak,
bengkak pada tangan,
wajah dan tungkai, sakit
kepala hebat, pandangan
kabur, nyeri pada
payudara. Apabila
ditemukan tanda bahaya
segera ke petugas
kesehatan

SOAP Ttd
N Nama Pembimbin
Tanggal Pasien Refleks
o dan RM i g Klinik dan
Akademi
1 2 3 5 6
4
21 22 Mei Ny. Ipah 21 S Ibu mengatakan masih    
2021 th
34
terasa mules, ASI belum  
keluar , dan ibu senang    
atas kelahiran bayinya.
   
O Kes: cm, K/U : Baik,
Keadaan emosional : Srabil,
TTV : Td : 120/80 mmHg,
N : 82 x/mt, RR : 22 x/mt,
S : 36,6 0c,
Palpasi :
Kontraksi uterus baik, TFU
2 jari di bawah pusat,
kandung kemih kosong

A P2 A0 post partum 6 jam

P 1.Memberitahu pemeriksaan
kepada ibu TD .120/80
mmHg, N : 82 x/mt, RR :
22 x/mt, S : 36,6 0c,
2.Menjelaskan kepada ibu
bahwa keluhan rasa mules
yang ibu alami merupakan
hal yang normal, karena
rahim yg keras dan mules
berarti rahim sedang
berkontraksi yg dapat
mencegah terjadinya
perdarahan pada masa
nifas.
3.Beritahu ibu tentang gizi
yang seimbang agar
kebutuhan bayi pada masa
laktasi bisa terpenuhi sep
makan sayuran, buah-
buahan, ikan dan minum
susu dan zat gizi yg
banyak utk membantu
melancarkan produksi ASI
4.Memberitahu ibu cara
menyusui yg benar yaitu
dgn bayi menempel pada
payudara ibu, mulut bayi
terbuka lebar dan
menutupi areola mamae.
Seluruh badan bayi
tersanggah dengan baik
tdk hanya kepala dan
leher
5.Memberitahu ibu untuk
menjaga kehangatan bayi
dengan selalu
memakaikan selimut dan
35
topi pd bayi utk mencegah
hipoermia.
6.Menganjurkan ibu utk
mobilisasi dini sep miring
kekanan dan kiri serta
kekamar madi utk
membersihkan tubuh dan
darah kelamin ibu.
7.Memberitahu kepada ibu
tanda bahaya pada masa
nifas sep pengeluaran
lochea berbau, demam,
nyeri perut berat,
kelelahan atau sesak,
bengkak pada tangan,
wajah dan tungkai, sakit
kepala hebat, pandangan
kabur, nyeri pada
payudara. Apabila
ditemukan tanda bahaya
segera ke petugas
kesehatan

SOAP Ttd
Nama Pembimbing
No Tanggal Pasien dan Refleksi Klinik dan
RM
Akademi
1 2 3 5 6
4
22 22 Mei Ny. Risah 34 S Ibu mengatakan masih
2021 th
terasa mules, ASI belum
keluar , dan ibu senang atas
kelahiran bayinya.

O Kes: cm, K/U : Baik,


Keadaan emosional : Srabil,
TTV : Td : 100/80 mmHg, N :
80 x/mt, RR : 20 x/mt, S :
36,6 0c,
Palpasi :
Kontraksi uterus baik, TFU 2    
jari di bawah pusat, kandung
kemih kosong  

   
A P3 A0 post partum 6 jam
   

36
P 1. Memberitahu pemeriksaan
kepada ibu TD .120/80
mmHg, N : 82 x/mt, RR :
22 x/mt, S : 36,6 0c,
2.Menjelaskan kepada ibu
bahwa keluhan rasa mules
yang ibu alami merupakan
hal yang normal, karena
rahim yg keras dan mules
berarti rahim sedang
berkontraksi yg dapat
mencegah terjadinya
perdarahan pada masa
nifas.
3.Beritahu ibu tentang gizi
yang seimbang agar
kebutuhan bayi pada masa
laktasi bisa terpenuhi sep
makan sayuran, buah-
buahan, ikan dan minum
susu dan zat gizi yg banyak
utk membantu melancarkan
produksi ASI
4 Memberitahu ibu cara
menyusui yg benar yaitu
dgn bayi menempel pada
payudara ibu, mulut bayi
terbuka lebar dan menutupi
areola mamae. Seluruh
badan bayi tersanggah
dengan baik tdk hanya
kepala dan leher
5 Memberitahu ibu untuk
menjaga kehangatan bayi
dengan selalu memakaikan
selimut dan topi pd bayi utk
mencegah hipoermia.
6 Menganjurkan ibu utk
mobilisasi dini sep miring
kekanan dan kiri serta
kekamar mandi utk
membersihkan tubuh dan
darah kelamin ibu.
7 Memberitahu kepada ibu
tanda bahaya pada masa
nifas sep pengeluaran
lochea berbau, demam,
nyeri perut berat, kelelahan
atau sesak, bengkak pada
tangan, wajah dan tungkai,
sakit kepala hebat,
pandangan kabur, nyeri
pada payudara. Apabila
ditemukan tanda bahaya
segera ke petugas
37
kesehatan

SOAP Ttd
N Nama Pembimbin
Tanggal Pasien Refleks
o dan RM i g Klinik dan
Akademi
1 2 3 5 6
4
23 22 Mei Ny. Ita 22 th S Ibu mengatakan masih    
2021
terasa mules, ASI belum  
keluar , dan ibu senang
atas kelahiran bayinya.    
O Kes: cm, K/U : Baik,    
Keadaan emosional : Srabil,
TTV : Td : 110/70 mmHg,
N : 82 x/mt, RR : 24 x/mt,
S : 36,5 0c,
Palpasi :
Kontraksi uterus baik, TFU
2 jari di bawah pusat,
kandung kemih kosong

A P1 A0 post partum 6 jam

P 1.Memberitahu
pemeriksaan kepada ibu
TD .120/80 mmHg, N : 82
x/mt, RR : 22 x/mt, S :
36,6 0c,
2. Menjelaskan kepada ibu
bahwa keluhan rasa
mules yang ibu alami
merupakan hal yang
normal, karena rahim yg
keras dan mules berarti
rahim sedang
berkontraksi yg dapat
mencegah terjadinya
perdarahan pada masa
nifas.
3.Beritahu ibu tentang gizi
yang seimbang agar
kebutuhan bayi pada
masa laktasi bisa
terpenuhi sep makan
sayuran, buah-buahan,
ikan dan minum susu dan
zat gizi yg banyak utk
membantu melancarkan
produksi ASI
4.Memberitahu ibu cara
38
menyusui yg benar yaitu
dgn bayi menempel pada
payudara ibu, mulut bayi
terbuka lebar dan
menutupi areola mamae.
Seluruh badan bayi
tersanggah dengan baik
tdk hanya kepala dan
leher
5.Memberitahu ibu untuk
menjaga kehangatan bayi
dengan selalu
memakaikan selimut dan
topi pd bayi utk mencegah
hipoermia.
6.Menganjurkan ibu utk
mobilisasi dini sep miring
kekanan dan kiri serta
kekamar mandi utk
membersihkan tubuh dan
darah kelamin ibu.
7.Memberitahu kepada ibu
tanda bahaya pada masa
nifas sep pengeluaran
lochea berbau, demam,
nyeri perut berat,
kelelahan atau sesak,
bengkak pada tangan,
wajah dan tungkai, sakit
kepala hebat, pandangan
kabur, nyeri pada
payudara. Apabila
ditemukan tanda bahaya
segera ke petugas
kesehatan

SOAP Ttd
N Nama Pembimbin
Tanggal Pasien Refleks
o dan RM i g Klinik dan
Akademi
1 2 3 5 6
4
24 22 Mei Ny. Tuah 20 S Ibu mengatakan masih    
2021 th
terasa mules, ASI belum  
keluar , dan ibu senang
atas kelahiran bayinya.    
O Kes: cm, K/U : Baik,    
Keadaan emosional : Srabil,
TTV : Td : 100/60 mmHg,
N : 84 x/mt, RR : 20 x/mt,
S : 36,6 0c,
Palpasi :
39
Kontraksi uterus baik, TFU
2 jari di bawah pusat,
kandung kemih kosong

A P1 A0 post partum 6 jam

P 1. Memberitahu
pemeriksaan kepada ibu
TD .120/80 mmHg, N : 82
x/mt, RR : 22 x/mt, S :
36,6 0c,
2.Menjelaskan kepada ibu
bahwa keluhan rasa
mules yang ibu alami
merupakan hal yang
normal, karena rahim yg
keras dan mules berarti
rahim sedang
berkontraksi yg dapat
mencegah terjadinya
perdarahan pada masa
nifas.
3.Beritahu ibu tentang gizi
yang seimbang agar
kebutuhan bayi pada
masa laktasi bisa
terpenuhi sep makan
sayuran, buah-buahan,
ikan dan minum susu dan
zat gizi yg banyak utk
membantu melancarkan
produksi ASI
4 Memberitahu ibu cara
menyusui yg benar yaitu
dgn bayi menempel pada
payudara ibu, mulut bayi
terbuka lebar dan
menutupi areola mamae.
Seluruh badan bayi
tersanggah dengan baik
tdk hanya kepala dan
leher
5 Memberitahu ibu untuk
menjaga kehangatan bayi
dengan selalu
memakaikan selimut dan
topi pd bayi utk mencegah
hipoermia.
6 Menganjurkan ibu utk
mobilisasi dini sep miring
kekanan dan kiri serta
kekamar mandi utk
membersihkan tubuh dan
darah kelamin ibu.
40
7 Memberitahu kepada ibu
tanda bahaya pada masa
nifas sep pengeluaran
lochea berbau, demam,
nyeri perut berat,
kelelahan atau sesak,
bengkak pada tangan,
wajah dan tungkai, sakit
kepala hebat, pandangan
kabur, nyeri pada
payudara. Apabila
ditemukan tanda bahaya
segera ke petugas
kesehatan

SOAP Ttd
N Nama Pembimbin
Tanggal Pasien Refleks
o dan RM i g Klinik dan
Akademi
1 2 3 5 6
4
25 22 Mei Ny. S Ibu mengatakan masih    
2021 Patmawati
terasa mules, ASI belum  
23 th
keluar , dan ibu senang
atas kelahiran bayinya.    
O Kes: cm, K/U : Baik,    
Keadaan emosional : Srabil,
TTV : Td : 100/80 mmHg,
N : 84 x/mt, RR : 21 x/mt,
S : 36,6 0c,
Palpasi :
Kontraksi uterus baik, TFU
2 jari di bawah pusat,
kandung kemih kosong

A P1 A0 post partum 6 jam

P 1. Memberitahu
pemeriksaan kepada ibu
TD .120/80 mmHg, N : 82
x/mt, RR : 22 x/mt, S :
36,6 0c,
2. Menjelaskan kepada ibu
bahwa keluhan rasa
mules yang ibu alami
merupakan hal yang
normal, karena rahim yg
keras dan mules berarti
rahim sedang
berkontraksi yg dapat
mencegah terjadinya
41
perdarahan pada masa
nifas.
3. Beritahu ibu tentang gizi
yang seimbang agar
kebutuhan bayi pada
masa laktasi bisa
terpenuhi sep makan
sayuran, buah-buahan,
ikan dan minum susu dan
zat gizi yg banyak utk
membantu melancarkan
produksi ASI
4. Memberitahu ibu cara
menyusui yg benar yaitu
dgn bayi menempel pada
payudara ibu, mulut bayi
terbuka lebar dan
menutupi areola mamae.
Seluruh badan bayi
tersanggah dengan baik
tdk hanya kepala dan
leher
5. Memberitahu ibu untuk
menjaga kehangatan
bayi dengan selalu
memakaikan selimut dan
topi pd bayi utk
mencegah hipoermia.
6. Menganjurkan ibu utk
mobilisasi dini sep miring
kekanan dan kiri serta
kekamar mandi utk
membersihkan tubuh dan
darah kelamin ibu.
7. Memberitahu kepada ibu
tanda bahaya pada masa
nifas sep pengeluaran
lochea berbau, demam,
nyeri perut berat,
kelelahan atau sesak,
bengkak pada tangan,
wajah dan tungkai, sakit
kepala hebat, pandangan
kabur, nyeri pada
payudara. Apabila
ditemukan tanda bahaya
segera ke petugas
kesehatan
N TANGGAL NAMA SOAP
O
27 05-05-2021 Ny Anisa,29 tahun Ibu mengatakan perutnya masih terasa mules
S dan ASI belum keluar.
K/U Baik, Kesadaran compos mentis
O TD. 120/80 mmHg, N 82 x/mnt, R 20 X/mnt, S

42
36,7 0 C
Dari pemeriksaan payuda rata tampak tegang
dan saat ditekan ASI belum keluar.
TFU 2 jari dibawah pusat, kandung kemih
kosong, kontraksi baik, perdarahan 50 cc.
Ny A umur 29 tahun P2 A1 Post partum 12 jam
A
P 1. Memberitahu hasil pemeriksaan kepada ibu
dan keluarga
2. Menjelaskan kepada ibu bahwa keluhan rasa
mules yang ibu alami merupakan hal yang
normal
3. Beritahu ibu tentang gizi yang seimbang seperti
makan sayuran, buah-buahan, lauk pauk dan
minum susu.
4. Memberitahu ibu cara menyusui yang benar
yaitu dagu bayi menempel pada payudara ibu,
mulut bayi terbuka lebar dan menutupi areola
mammae. Seluruh badan bayi tersanggah
dengan baik tidak hanya kepala dan leher.
5. Memberitahu kepada ibu jadwal pemberian ASI
yaitu ASI diberikan setiap 2 jam atau setiap
bayi menangis.
6. Memberitahu ibu untuk menjaga kehangatan
bayi dengan selalu memakai kan selimut dan
topi pada bayi.
7. Menganjurkan ibu untuk mobilisasi dini seperti
miring kekanan dan kiri serta kekamar mandi
untuk membersihkan tubuh dan daerah
kelamin ibu.
8. Memberitahu kepada ibu tanda-tanda bahaya
pada masa nifas seperti pengeluaran lochea
berbau, demam, nyeri perut berat, kelelahan
atau sesak, bengkak pada tangan, wajah dan
tungkai, sakit kepala hebat, pandangan kabur,
nyeri pada payudara. Apabila ditemukan tanda
bahaya segera kepetugas kesehatan.
28 18-05-2021 Ny Nila , 34 tahun Ibu mengatakan buang air kecil sedikit,dan terasa
S nyeri saat berkemih
K/U Baik , kesadaran composmentis
O TD. 120/70 mmHg, N 78X/mnt, R 21 X/mnt , S 37
0
C
Dari pemeriksaan
TFU Sepusat, kandung kemih Penuh, perdarahan
50
Ny N Umur 34 tahun P3 A.0 Post partum 12 jam
A dengan Retensio Urin

P 1. Memberitahu hasil pemeriksaan kepada ibu


dan keluarga
2. Menjelaskan kepada ibu bahwa keluhan rasa
nyeri saat berkemih dapat sembuh dan diobati
3. Mobilisasi dini, jika keadaan memungkinkan
segera bangun dari tempat tidur dan berjalan
jalan
4. Minum air dalam jumla cukup atau bahkan
banyak
5. Melatih bladder training ( berlatih berkemih
mandiri )
6. Memberkan privasi
43
7. Melakukan kateterisasi
8. Menganjurkan senam kegel.
29 24-05-2021 Ny St Nurkomariah , Ibu mengatakan puting susu lecet sebelah kiri
27 tahun S dan terasa nyeri
K/U Baik, kesadaran compos mentis
O TD. 110/70 mmHg, N 84 x/mnt< R 21 x/mnt , S
36,6 0C
Dari pemeriksaan payudara tampak tegang dan
saat ditekan ASI sudah keluar terdapat luka di
putting susu sebelah kiri.
Palpasi kontraksi baik, TFU 2 jari dibawah pusat,
kandung kemih kosong, perdarahan 5 cc
Ny S umur 27 tahun P2A.0 Post partum 6 Hari
A dengan puting susu Lecet

P 1. Memberitahu hasil pemeriksaan kepada ibu


dan keluarga
2. Menjelaskan kepada ibu bahwa keluhan rasa
nyeri di payudara yang diakibatkan karna lecet
yang ibu alami dapat di sembuhkan
3. Beritahu ibu untukmenyusui bayi di payudara
sebelahkana yang tidak lecet atau menyusui
secarabergantian kiiri dan kanan
4. Beritahu ibu tentang gizi yang seimbang seperti
makan sayuran, buah-buahan, lauk pauk dan
minum susu.
5. Memberitahu ibu cara menyusui yang benar
yaitu dagu bayi menempel pada payudara ibu,
mulut bayi terbuka lebar dan menutupi areola
mammae. Seluruh badan bayi tersanggah
dengan baik tidak hanya kepala dan leher.
6. Memberitahu kepada ibu jadwal pemberian ASI
yaitu ASI diberikan setiap 2 jam atau setiap
bayi menangis.
7. Memberitahu ibu untuk menjaga kehangatan
bayi dengan selalu memakai kan selimut dan
topi pada bayi.
8. Memberitahu kepada ibu tanda-tandabahaya
pada masa nifas seperti pengeluaran lochea
berbau, demam, nyeri perut berat, kelelahan
atau sesak, bengkak pada tangan, wajah dan
tungkai, sakit kepala hebat, pandangan kabur,
nyeri pada payudara. Apabila ditemukan tanda
bahaya segera kepetugas kesehatan.
Ibu mengatakan sering pusing dan lemas
30 28-05-2021 Ny Nurlina, 30 tahun
S
K/U Baik, kesadaran compos mentis
O TD. 130/80 mmHg, N 84x/mnt, R 21/mnt, S 37 oC
Dari pemeriksaan ibu merasa pusing dan lemas ,
TFU 3 jari dibawah pusat, kontraksi baik, kandung
kemih kosong, perdarahan 10 cc., lochea rubra
A Ny N umur 30 tahun P3 A.0 Post partum 3 hari dengan
hypertensi
P 1. Memberitahu hasil pemeriksaan kepada ibu
dan keluarga
2. Memberitahu kepada ibu untuk tidak
beraktivitas berat
3. Menganjurkan ibu untuk mennyusui bayinya
setiap 2 jam sekali atau setiap bayi
44
berkeinginan untuk menyusui
4. Menganjurkan ibu untuk mengurangi natrium
( < 100 mmol Na / 2,4 gr, Na / 6 gr nacl /hari )
5. Menganjurkan ibu untuk mempertahankan
asupan kalsium dan magnesium yang ade
kuat
6. Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup
tidur siang kurang lebih 2 jamdan malam
kurang lebih 8 jam,pekerjaan rumah tangga
di kurangi
7. Memberikan terapi , reserpin 25 mg 1x1,
asam mefenamat 500 mg 3 x1, atau kalua
terasa pusing
8. Beritahu ibu tentang gizi yang seimbang
seperti makan sayuran, buah-buahan, lauk
pauk dan minum susu.
9. Menganjurkan ibu untuk mobilisasi dini
seperti miring kekanan dan kiri serta kekamar
mandi untuk membersihkan tubuh dan
daerah kelamin ibu.
10. Memberitahu kepada ibu tanda-tandabahaya
pada masa nifas seperti pengeluaran lochea
berbau, demam, nyeri perut berat, kelelahan
atau sesak, bengkak pada tangan, wajah dan
tungkai, sakit kepala hebat, pandangan
kabur, nyeri pada payudara. Apabila
ditemukan tanda bahaya segera kepetugas
kesehatan.

Ibu mengatakan nyeri pada luka jahitan bekas


31 31-05-2021 Ny. Nurhalimah 32
tahun S pengguntingan pada jalan lahir
K/U Baik, kesadaran compos mentis,
O TD. 120/80 mmHg,N 82 x/mnt, R22x /mnt, S 36,7 oC.
TFU 3 jari dibawah pusat, kandung kemih kosong,
perdarahan 10 cc, lochea rubra
Hasil dari pemeriksaan pada luka perineum terdapat
nyeri tekan , tidak ada pitting oedem, tidak terdapat
pus/ nanah , luka masih basah
A Ny N umur 32 tahun P1 A.0 Post partum 3 hari dengan
luka episiotomi
P 1. Memberitahu hasil pemeriksaan kepada ibu
dan keluarga
2. Menjelaskan kepada ibu penyebab nyeri luka
episiotomi yang di rasakan ibu , adanya
pemisahan jaringan otot-otot perineum pada
saat dilakukan episiotomy yang
mengakibatkan nyeri.
3. Melakukan perawatn luka episiotomy
 Mencuci tangan
 Menganjurkan ibu berbaring
 Membuka pakaian bawah ibu
 Menggunakan Handscoon
 Melihat keadaan luka episiotomy
 Membersihkan dengan betadin
 Mengompres bekas luka jahitan episotomi
dengan kasa betadin
 Memasang pembalut , celana dalam dan
pakaian bawah ibu
 Membereskan alat, melepas
45
handscoon,mencuci tangan
4. Menganjurkan kepada ibu untuk menjaga
kebersihan diri terutama daerah perineum,
dengan mengganti pakaian dalamapabila
sudah tersa lembab,basah, kotor dan apabila
pembalut sudah penuh dan ibu sudah tidak
merasa nyaman
5. Mengajarkan kepada cara perawatan luka
episiotomi yang pertama sebelum menyentuh
daerah vagina maupun perineum tangan
harus dalam keadaan bersih, membasuh dari
arah depan ke belakang hingga tidak ada
sisa-sisa kotoran yang menempel di sekitar
vagina dan perineum ,setelah di basuk
keringkan daerah perineum dengan handuk
lembut, lalu kenakan pembalut baru.
6. Beritahu ibu tentang gizi yang seimbang
seperti makan sayuran, buah-buahan, lauk
pauk dan minum susu.
7. Memberitahu kepada ibu jadwal pemberian
ASI yaitu ASI diberikan setiap 2 jam atau
setiap bayi menangis.
8. Memberikan terapi amoxilin 500 mg 3x1,
asam mefenamat 500mg 3x1, vitamin 100
mgg 3x1
9. Memberitahu kepada ibu tanda-tandabahaya
pada masa nifas seperti pengeluaran lochea
berbau, demam, nyeri perut berat, kelelahan
atau sesak, bengkak pada tangan, wajah dan
tungkai, sakit kepala hebat, pandangan kabur,
nyeri pada payudara. Apabila ditemukan
tanda bahaya segera kepetugas kesehatan.

Ibu mengeluh payudaranya tersa bengkak , merah ,


32 04-06-2021 Ny Erna, 39 tahun
S nyeri dan terasa keras sejak 6 hari, ibu mengatakan
asinya belum keluar, dan ibu merasa demam
K/U Baik, kesadaran kompos mentis
O TD. 110/80 mmHg, N 80 x/mnt, R 24 X/mnt S 38 oC,
Dari pemeriksaan payudara tampak merah, putting
susu menonjol , hiperpigmentasi pada areola mammae,
tampak bengkak, keras, dan tersa nyeri ketika
dilakukan palpasi
TFU 2 jari dibawah pusat, kandung kemih kosong,
perdarahan 5 cc.
A Ny E umur 39 tahun P1 A.0 Post partum 6 hari dengan
bendungan ASI
P 1. Memberitahu hasil pemeriksaan kepada ibu
dan keluarga
2. Menganjurkan ibunya untu menyusui secara on
demamd di kedua payudaranya secara
bergantian
3. Berikan penjelasan kepada ibu cara mengatasi
keluhan yang di rasakan :
 Menyanggah payudara dengan bra yang
pas
 Kompres payudara dengan menggunakan
kain yang basah /hangat selama 5 menit
 Urut payudara dari arah pangkal menuju
putting
46
 Keluarkan ASI dari bagian depan payudara
sehingga putting menjadi lunak
4. Ajarkan pada ibu cara perawatan payudara
 Tempat kedua tangan diantara ke dua
payudara kemudian uru keatas
lalukesamping kemudian urut ke bawah
hingga tangan menyanggah payudara
kemudian sentakan kebawah payudara
secara perlahhan
 Telapak tangan kiri menompang
payudarakiri dan jari-jari tangan saling
dirapatkan, kemudian sisi keliling tangan
kananmengurut payudara dari pangkal ke
arah putting
 Telapak tangan menompang payudara pad
acara ke 2kemudian jari tangan kanan
dikepalkan lalu buku-bukujari tangan kanan
mengurutdari pangkalke arah putting.
5. Beritahu ibu tentang gizi yang seimbang seperti
makan sayuran, buah-buahan, lauk pauk dan
minum susu.
6. Memberitahu ibu cara menyusui yang benar
yaitu dagu bayi menempel pada payudara ibu,
mulut bayi terbuka lebar dan menutupi areola
mammae. Seluruh badan bayi tersanggah
dengan baik tidak hanya kepala dan leher.
7. Memberitahu kepada ibu jadwal pemberian ASI
yaitu ASI diberikan setiap 2 jam atau setiap
bayi menangis.
8. Berikan Paraceamol 500 mg 3x1
untukmenguragi rasa sakit
9. Memberitahu kepada ibu tanda-tandabahaya
pada masa nifas seperti pengeluaran lochea
berbau, demam, nyeri perut berat, kelelahan
atau sesak, bengkak pada tangan, wajah dan
tungkai, sakit kepala hebat, pandangan kabur,
nyeri pada payudara. Apabila ditemukan tanda
bahaya segera kepetugas kesehatan.

33 07-06-2021 Ny Alwahida, 34 Ibu mengatakan buang air kecil sedikit,dan terasa


tahun S nyeri saat berkemih
K/U Baik TD. 120/70 mmHg
O Dari pemeriksaan
TFU Sepusat, kandung kemih Penuh, perdarahan
50
Ny A umur 34 tahun P5 A.0 Post partum 12 jam
A dengan Retensio Urin

47
P 1. Memberitahu hasil pemeriksaan kepada ibu
dan keluarga
2. Menjelaskan kepada ibu bahwa keluhan rasa
nyeri saat berkemih dapat sembuh dan diobati
3. Mobilisasi dini, jika keadaan memungkinkan
segera bangun dari tempat tidur dan berjalan
jalan
4. Minum air dalam jumla cukup atau bahkan
banyak
5. Melatih bladder training ( berlatih berkemih
mandiri )
6. Memberkan privasi
7. Melakukan kateterisasi
8. Menganjurkan senam kegel.
34 09-06-2021 Ny Jarsinah, 38 Ibu mengatakan payudara bengkak, nyeri dan
tahun S disertai demam
K/U Baik kesadaran compos mentis
O TD. 110/70 mmHg, N 80 x/mnt, R 22 X/mnt ,
Suhu 38 0c
Dari pemeriksaan payudara tampak tegang ,nyeri
, bengkak ,terdapat kemerahan pada seluruh
payudara
Palpasi kontraksi baik, TFU 2 jari dibawah pusat,
kandung kemih kosong
Ny J umur 38 tahun P2A.0 Post partum 12 Hari
A dengan mastitis

48
P 1. Memberitahu hasil pemeriksaan kepada ibu
dan keluarga
2. Menjelaskan kepada ibu bahwa keluhan rasa
nyeri, bengkak pada seluruh payudara demam
merupakan tanda gejala mastitis
3. Melaksanakan pencegahan mastitis
 Cuci tangan sebelum dan sesudah meyusui
 Melaksanakan kompres air hangat pada
payudara atau mandi air hangat dengan
menggunakan shower untuk membantu
melancarkan aliran ASI
 Memastikan dalam posisi yang benar pada
payudara dan memegang dan memegang
puting serta seluruh areola payudara di
dalam mulut bayi ketika menyusui
 Mengosongkan payudara sampai bener
bener kosong pada setiap kali menyusui
 Mengganti menyusui dan merotasikan
bagian yang tertekan
 Melepaskan pegangan mulut bayi pada
puting susu sebelum mengangkat bayi dari
payudara
4. Memberitahu kepada ibu agar pertama tama
memberkan ASi dari payudara yang sakit
5. Menganjurkan kepada ibu agar mengompres
payudara yang sakit dengan handuk basah
yang hamngat atau mandi air hangat dengan
menggunakan shower
6. Mengajarkan pasien tentang perawatan
kesehatan,prawtan payudara, dan kebiasaan
menyusui yang baik
7. Beritahu ibu tentang gizi yang seimbang agar
kebutuhan bayi pada masa laktasi bisa
terpenuhi seperti , makan sayuran , buah
buahan ikan dan minum susudan zat gizi yang
banyak untukmembantumelancarkan produksi
ASI
8. Memberitahu tanda bahaya masa nifas seperti
penegeluaran lochea bau , demam, nyeri perut
hebat, kelelahan atau sesak , bengkak pada
tangan ,wajah, tungkai,, sakit kepala yang
hebat,pandangan kabur, nyeri pada payudara,
Apabila di temukan salah satu diantara itu
segera hubungi, datang ke tenaga kesehatan
atau puskesmas
9. Memberikan therapy amoxylin 500 mg 3x1,
paracetamol 500 mg 3x1 sesuai advis dokter

35 16-06-2021 Ny Marlinah,19
tahun S Ibu mengatakan badannya terasa lemas,pusing
dan pegal-pegal

49
K/U baik, kesadaran composmentis
O TD. 110/70 mmHg, N 80x/mnt, S 36,5 0c, R 21x/mnt
Palpasi kontraksi baik, TFU 2 jari dibawah pusat,
kandung kemih kosong, perdarahan 10 cc, lochea
rubra, ASI /kolostrum sudah keluar berwarna putih
kekuning kuningan, conjungtiva dan muka pucat, hb 9
gr %

A Ny M P1A0 umu 19 tahun,PP 3 hari dengan


anemia sedang

P 1. Memberitahukan hasil pemeriksaan kepada ibu


dan keluarga
2. Memberikan KIE pada ibu tentang gizi pada ibu
nifas denagn anemi, yaitu sayuran hijau,
daging, telur, dan buah-buahan yang
mengandung vitamin C seprti jeruk
3. Mengajurkan ibu untukcukup istirahat
4. Menganjurkan ibu untuk memberikan ASInya
minimal 2 jam sekali atau sesuai dengan
keinginan bayi
5. Menganjurkan ibu untuk vulva hygiene
6. Memberitahu tanda bahaya masa nifas seperti
penegeluaran lochea bau , demam, nyeri perut
hebat, kelelahan atau sesak , bengkak pada
tangan ,wajah, tungkai,, sakit kepala yang
hebat,pandangan kabur, nyeri pada payudara,
Apabila di temukan salah satu diantara itu
segera hubungi, datang ke tenaga kesehatan
atau puskesmas
7. Memberikanterapi asam mefenamat 500 mg
3x1, tablet FE 60 mg 2x1, Vitamin C 100 mg
3x1

36 04-06-2021 Ny Nurlela 16 tahun


S Ibu mengatakn sering menangis, merasa
terganggu karena bayinya rewel sehingga ibu
sulit tidur dan idak nafsu makan, ibu tidak mau
menyusui

K/U baik, kesadaran composmentis


O TD. 110/70 mmHg, N 80x/mnt, S 36,5 0c, R 22x/mnt
Palpasi kontraksi baik, TFU 2 jari dibawah pusat,
kandung kemih kosong, perdarahan 30 cc, lochea
rubra, ASI /kolostrum sudah keluar berwarna putih
kekuning kuningan, hb 11 gr %

A Ny N umur 16 tahun Post Partum 12 Jam dengan


post partum baby blues

50
p 1. segera hubungi, datang ke
Memberitahukan hasil pemeriksaan kepada
tenaga

ibu dan keluarga


2. Memotivasi ibu untuk selalu menyusui bayinya
tanpa terjadwal atau maksimal setiap 2 jam
3. Memotivasi ibu untuk tetap berdoadan
berserah diri kepada Tuhan Yang Maha Esa
untuk selalu memanjatkan puji syukur
4. Memotivasi ibu untuk tetap beristirahat cukup
seperti tidur siang 2 jam , dan malam 8 jam,
5. Menganjurkan kepada ibu dan keluarganya
untuk melibatkan suaminya
6. Beritahu ibu tentang gizi yang seimbang agar
kebutuhan bayi pada masa laktasi bisa
terpenuhi seperti , makan sayuran , buah
buahan ikan dan minum susudan zat gizi yang
banyak untuk membantu melancarkan
produksi ASI
7. Menganjurkan ibu untuk tidak berpantang
makanan
8. Menganjurkan ibu bergabung dengan
kelompok ibu –ibu baru yaitu ibu yang baru
saja mempunyai bayi
9. Memberitahu tanda bahaya masa nifas seperti
penegeluaran lochea bau , demam, nyeri
perut hebat, kelelahan atau sesak , bengkak
pada tangan ,wajah, tungkai,, sakit kepala
yang hebat,pandangan kabur, nyeri pada
payudara, Apabila di temukan salah satu
diantara itu kesehatan atau puskesmas

No Tanggal Nama SOAP


37. 02/06/21 Ny. “S” 23Th Ibu mengatakan perutnya masih terasa mules dan
S ASI belum keluar.
K/U Baik
O TD. 110/70 mmHg
Dari pemeriksaan payuda rata tampak tegang dan
saat ditekan ASI belum keluar.
Palpasi kontraksi baik, TFU 2 jari dibawah pusat,
kandung kemih kosong, perdarahan 70 cc.
P1 A.0 Post partum 6 jam
A
P 1. Memberitahu hasil pemeriksaan kepada ibu dan
keluarga
2. Menjelaskan kepada ibu bahwa keluhan rasa mules
yang ibu alami merupakan hal yang normal
3. Beritahu ibu tentang gizi yang seimbang seperti
makan sayuran, buah-buahan, lauk pauk dan minum
susu.
4. Memberitahu ibu cara menyusui yang benar yaitu
dagu bayi menempel pada payudara ibu, mulut bayi
terbuka lebar dan menutupi areola mammae.
Seluruh badan bayi tersanggah dengan baik tidak
hanya kepala dan leher.
5. Memberitahu kepada ibu jadwal pemberian ASI yaitu
51
ASI diberikan setiap 2 jam atau setiap bayi
menangis.
6. Memberitahu ibu untuk menjaga kehangatan bayi
dengan selalu memakai kan selimut dan topi pada
bayi.
7. Menganjurkan ibu untuk mobilisasi dini seperti miring
kekanan dan kiri serta kekamar mandi untuk
membersihkan tubuh dan daerah kelamin ibu.
8. Memberitahu kepada ibu tanda-tandabahaya pada
masa nifas seperti pengeluaran lochea berbau,
demam, nyeri perut berat, kelelahan atau sesak,
bengkak pada tangan, wajah dan tungkai, sakit
kepala hebat, pandangan kabur, nyeri pada
payudara. Apabila ditemukan tanda bahaya segera
kepetugas kesehatan.
Th
38 02/06/21 Ny. “T” 26 Ibu mengatakan putting susu lecet sebelah kiri dan
S terasa nyeri
K/U Baik
O TD. 120/70 mmHg
Dari pemeriksaan payuda ra tampak tegang dan saat
ditekan ASI sudah keluar terdapat luka di putting susu
sebelah kiri.
Palpasi kontraksi baik, TFU 2 jari dibawah pusat,
kandung kemih kosong, perdarahan 70 cc
P2A.0 Post partum 5 Hari dengan putting susu Lecet
A
P 1. Memberitahu hasil pemeriksaan kepada ibu dan
keluarga
2. Menjelaskan kepada ibu bahwa keluhan rasa nyeri
di payudara yang diakibatkan karna lecet yang ibu
alami dapat di sembuhkan
3. Beritahu ibu untukmenyusui bayi di payudara
sebelahkana yang tidak lecet atau menyusui
secarabergantian kiiri dan kanan
4. Beritahu ibu tentang gizi yang seimbang seperti
makan sayuran, buah-buahan, lauk pauk dan
minum susu.
5. Memberitahu ibu cara menyusui yang benar yaitu
dagu bayi menempel pada payudara ibu, mulut
bayi terbuka lebar dan menutupi areola mammae.
Seluruh badan bayi tersanggah dengan baik tidak
hanya kepala dan leher.
6. Memberitahu kepada ibu jadwal pemberian ASI
yaitu ASI diberikan setiap 2 jam atau setiap bayi
menangis.
7. Memberitahu ibu untuk menjaga kehangatan bayi
dengan selalu memakai kan selimut dan topi pada
bayi.
8. Memberitahu kepada ibu tanda-tandabahaya pada
masa nifas seperti pengeluaran lochea berbau,
demam, nyeri perut berat, kelelahan atau sesak,
bengkak pada tangan, wajah dan tungkai, sakit
kepala hebat, pandangan kabur, nyeri pada
payudara. Apabila ditemukan tanda bahaya
segera kepetugas kesehatan.
Th
39 29/05/21 Ny. “F” 29 Ibu mengatakan buang air kecil sedikit,dan terasa
S nyeri saat berkemih

52
K/U Baik TD. 120/70 mmHg
O Dari pemeriksaan
TFU Sepusat, kandung kemih Penuh, perdarahan 50
P3 A.0 Post partum 12 jam dengan Retensio Urin
A
P 1. Memberitahu hasil pemeriksaan kepada ibu dan
keluarga
2. Menjelaskan kepada ibu bahwa keluhan rasa nyeri
saatberkemih dapat sembuh dan diobati
3. Melakukan kateterisasi
4. Beritahu ibu tentang gizi yang seimbang seperti
makan sayuran, buah-buahan, lauk pauk dan
minum susu.
5. Memberitahu ibu cara menyusui yang benar yaitu
dagu bayi menempel pada payudara ibu, mulut
bayi terbuka lebar dan menutupi areola mammae.
Seluruh badan bayi tersanggah dengan baik tidak
hanya kepala dan leher.
6. Memberitahu kepada ibu jadwal pemberian ASI
yaitu ASI diberikan setiap 2 jam atau setiap bayi
menangis.
7. Memberitahu ibu untuk menjaga kehangatan bayi
dengan selalu memakai kan selimut dan topi pada
bayi.
8. Menganjurkan ibu untuk mobilisasi dini seperti
miring kekanan dan kiri serta kekamar mandi untuk
membersihkan tubuh dan daerah kelamin ibu.
9. Memberitahu kepada ibu tanda-tandabahaya pada
masa nifas seperti pengeluaran lochea berbau,
demam, nyeri perut berat, kelelahan atau sesak,
bengkak pada tangan, wajah dan tungkai, sakit
kepala hebat, pandangan kabur, nyeri pada
payudara. Apabila ditemukan tanda bahaya segera
kepetugas kesehatan.
40 30/05/21 Ny. “N” 20 th Ibu mengatakan perutnya masih terasa mules,
S badannya lemas dan ASI belum keluar.
K/U Baik
O TD. 100/70 mmHg N: 80x/menit S: 37.5 Rr: 18x/menit
Tfu : 2 jari dibawah pusat Ppv : 20 cc konut baik, KK :
kosong
Konjungtiva pucat, HB. 8,9 gr%
P1 A0 post partum 6 jam dengan anemia sedang
A
P 1. Menyampaikan kepada ibu tentang kondisi
nya
2. Memberiakn KIE tentang nutrisi pada ibu nifas
3. Isirahat cukup
4. Personal hygiene cukup
5. Pemberian tabet tambah darah (fe) 2x60 mg
dan Vit C
6. Menjelaskan tanda bahaya masa nifas

41 30/05/21 Ny. “M” 32 th Ibu mengatakan perutnya masih terasa mules dan ASI
S belum keluar.
K/U Baik
O TD. 110/70 mmHg
Dari pemeriksaan payuda rata tampak tegang dan saat
ditekan ASI belum keluar.
Palpasi kontraksi baik, TFU 2 jari dibawah pusat, kandung
53
kemih kosong, perdarahan 70 cc.
A P2 A.0 Post partum 6 jam

P 9. Memberitahu hasil pemeriksaan kepada ibu dan


keluarga
10. Menjelaskan kepada ibu bahwa keluhan rasa
mules yang ibu alami merupakan hal yang normal
11. Beritahu ibu tentang gizi yang seimbang
seperti makan sayuran, buah-buahan, lauk pauk dan
minum susu.
12. Memberitahu ibu cara menyusui yang benar
yaitu dagu bayi menempel pada payudara ibu, mulut
bayi terbuka lebar dan menutupi areola mammae.
Seluruh badan bayi tersanggah dengan baik tidak
hanya kepala dan leher.
13. Memberitahu kepada ibu jadwal pemberian
ASI yaitu ASI diberikan setiap 2 jam atau setiap bayi
menangis.
14. Memberitahu ibu untuk menjaga kehangatan
bayi dengan selalu memakai kan selimut dan topi
pada bayi.
15. Menganjurkan ibu untuk mobilisasi dini seperti
miring kekanan dan kiri serta kekamar mandi untuk
membersihkan tubuh dan daerah kelamin ibu.
16. Memberitahu kepada ibu tanda-tandabahaya
pada masa nifas seperti pengeluaran lochea berbau,
demam, nyeri perut berat, kelelahan atau sesak,
bengkak pada tangan, wajah dan tungkai, sakit
kepala hebat, pandangan kabur, nyeri pada
payudara. Apabila ditemukan tanda bahaya segera
kepetugas kesehatan.

42. 29/05/21 Ny. “A” 35 th Ibu mengatakan perutnya masih terasa mules dan ASI
S belum keluar.
K/U Baik
O TD. 120/70 mmHg
Dari pemeriksaan payuda rata tampak tegang dan saat
ditekan ASI belum keluar.
Palpasi kontraksi baik, TFU 2 jari dibawah pusat, kandung
kemih kosong, perdarahan 70 cc.
A P4 A.0 Post partum 6 jam

P 17. Memberitahu hasil pemeriksaan kepada ibu


dan keluarga
18. Menjelaskan kepada ibu bahwa keluhan rasa
mules yang ibu alami merupakan hal yang normal
19. Beritahu ibu tentang gizi yang seimbang
seperti makan sayuran, buah-buahan, lauk pauk dan
minum susu.
20. Memberitahu ibu cara menyusui yang benar
yaitu dagu bayi menempel pada payudara ibu, mulut
bayi terbuka lebar dan menutupi areola mammae.
Seluruh badan bayi tersanggah dengan baik tidak
hanya kepala dan leher.
21. Memberitahu kepada ibu jadwal pemberian
54
ASI yaitu ASI diberikan setiap 2 jam atau setiap bayi
menangis.
22. Memberitahu ibu untuk menjaga kehangatan
bayi dengan selalu memakai kan selimut dan topi
pada bayi.
23. Menganjurkan ibu untuk mobilisasi dini seperti
miring kekanan dan kiri serta kekamar mandi untuk
membersihkan tubuh dan daerah kelamin ibu.
24. Memberitahu kepada ibu tanda-tandabahaya
pada masa nifas seperti pengeluaran lochea berbau,
demam, nyeri perut berat, kelelahan atau sesak,
bengkak pada tangan, wajah dan tungkai, sakit
kepala hebat, pandangan kabur, nyeri pada
payudara. Apabila ditemukan tanda bahaya segera
kepetugas kesehatan.

43 05/06/21 Ny. “D” 29 th Ibu mengatakan perutnya masih terasa mules dan ASI
S belum keluar.
K/U Baik
O TD. 110/60 mmHg
Dari pemeriksaan payuda rata tampak tegang dan saat
ditekan ASI belum keluar.
Palpasi kontraksi baik, TFU 2 jari dibawah pusat, kandung
kemih kosong, perdarahan 50 cc.
P3 A.0 Post partum 6 jam

25. Memberitahu hasil pemeriksaan kepada ibu


dan keluarga
26. Menjelaskan kepada ibu bahwa keluhan rasa
mules yang ibu alami merupakan hal yang normal
27. Beritahu ibu tentang gizi yang seimbang
seperti makan sayuran, buah-buahan, lauk pauk dan
minum susu.
28. Memberitahu ibu cara menyusui yang benar
yaitu dagu bayi menempel pada payudara ibu, mulut
bayi terbuka lebar dan menutupi areola mammae.
Seluruh badan bayi tersanggah dengan baik tidak
hanya kepala dan leher.
29. Memberitahu kepada ibu jadwal pemberian
ASI yaitu ASI diberikan setiap 2 jam atau setiap bayi
menangis.
30. Memberitahu ibu untuk menjaga kehangatan
bayi dengan selalu memakai kan selimut dan topi
pada bayi.
31. Menganjurkan ibu untuk mobilisasi dini seperti
miring kekanan dan kiri serta kekamar mandi untuk
membersihkan tubuh dan daerah kelamin ibu.
32. Memberitahu kepada ibu tanda-tandabahaya
pada masa nifas seperti pengeluaran lochea berbau,
demam, nyeri perut berat, kelelahan atau sesak,
bengkak pada tangan, wajah dan tungkai, sakit
kepala hebat, pandangan kabur, nyeri pada
payudara. Apabila ditemukan tanda bahaya segera
kepetugas kesehatan.

55
44 06/06/21 Ny. “L” 21 th Ibu mengatakan perutnya masih terasa mules dan ASI
S belum keluar.
K/U Baik
O TD. 110/80 mmHg
Dari pemeriksaan payuda rata tampak tegang dan saat
ditekan ASI belum keluar.
Palpasi kontraksi baik, TFU 2 jari dibawah pusat, kandung
kemih kosong, perdarahan 80 cc.
A P1 A.0 Post partum 6 jam

P 33. Memberitahu hasil pemeriksaan kepada ibu


dan keluarga
34. Menjelaskan kepada ibu bahwa keluhan rasa
mules yang ibu alami merupakan hal yang normal
35. Beritahu ibu tentang gizi yang seimbang
seperti makan sayuran, buah-buahan, lauk pauk dan
minum susu.
36. Memberitahu ibu cara menyusui yang benar
yaitu dagu bayi menempel pada payudara ibu, mulut
bayi terbuka lebar dan menutupi areola mammae.
Seluruh badan bayi tersanggah dengan baik tidak
hanya kepala dan leher.
37. Memberitahu kepada ibu jadwal pemberian
ASI yaitu ASI diberikan setiap 2 jam atau setiap bayi
menangis.
38. Memberitahu ibu untuk menjaga kehangatan
bayi dengan selalu memakai kan selimut dan topi
pada bayi.
39. Menganjurkan ibu untuk mobilisasi dini seperti
miring kekanan dan kiri serta kekamar mandi untuk
membersihkan tubuh dan daerah kelamin ibu.
40. Memberitahu kepada ibu tanda-tandabahaya
pada masa nifas seperti pengeluaran lochea berbau,
demam, nyeri perut berat, kelelahan atau sesak,
bengkak pada tangan, wajah dan tungkai, sakit
kepala hebat, pandangan kabur, nyeri pada
payudara. Apabila ditemukan tanda bahaya segera
kepetugas kesehatan.

45 05-06- Ny “M” 20
2021 tahun S Ibu mengatakn sering menangis, merasa terganggu
karena bayinya rewel sehingga ibu sulit tidur dan idak
nafsu makan, ibu tidak mau menyusui

K/U baik, kesadaran composmentis


O TD. 110/70 mmHg, N 80x/mnt, S 36,5 0c, R 22x/mnt
Palpasi kontraksi baik, TFU 2 jari dibawah pusat, kandung
kemih kosong, perdarahan 30 cc, lochea rubra, ASI
/kolostrum sudah keluar berwarna putih kekuning kuningan,
hb 11 gr %

A Ny M umur 20 tahun Post Partum 3 hari dengan post


partum baby blues

56
p 10. segera hubungi, datang ke
Memberitahukan hasil pemeriksaan kepada ibu
tenaga

dan keluarga
11. Memotivasi ibu untuk selalu menyusui bayinya
tanpa terjadwal atau maksimal setiap 2 jam
12. Memotivasi ibu untuk tetap berdoadan berserah
diri kepada Tuhan Yang Maha Esa untuk selalu
memanjatkan puji syukur
13. Memotivasi ibu untuk tetap beristirahat cukup
seperti tidur siang 2 jam , dan malam 8 jam,
14. Menganjurkan kepada ibu dan keluarganya untuk
melibatkan suaminya
15. Beritahu ibu tentang gizi yang seimbang agar
kebutuhan bayi pada masa laktasi bisa terpenuhi
seperti , makan sayuran , buah buahan ikan dan
minum susudan zat gizi yang banyak untuk
membantu melancarkan produksi ASI
16. Menganjurkan ibu untuk tidak berpantang
makanan
17. Menganjurkan ibu bergabung dengan kelompok
ibu –ibu baru yaitu ibu yang baru saja mempunyai
bayi
18. Memberitahu tanda bahaya masa nifas seperti
penegeluaran lochea bau , demam, nyeri perut
hebat, kelelahan atau sesak , bengkak pada
tangan ,wajah, tungkai,, sakit kepala yang
hebat,pandangan kabur, nyeri pada payudara,
Apabila di temukan salah satu diantara itu
kesehatan atau puskesmas

Ibu mengeluh payudaranya tersa bengkak , merah , nyeri


46 04-06-
2021
Ny “ D” 39
tahun S dan terasa keras sejak 6 hari, ibu mengatakan asinya belum
keluar, dan ibu merasa demam
K/U Baik, kesadaran kompos mentis
O TD. 110/80 mmHg, N 80 x/mnt, R 24 X/mnt S 38 oC,
Dari pemeriksaan payudara tampak merah, putting susu
menonjol , hiperpigmentasi pada areola mammae, tampak
bengkak, keras, dan tersa nyeri ketika dilakukan palpasi
TFU 2 jari dibawah pusat, kandung kemih kosong,
perdarahan 80 cc.
A P1 A.0 Post partum 6 hari dengan bendungan ASI

P 10. Memberitahu hasil pemeriksaan kepada ibu


dan keluarga
11. Menganjurkan ibunya untu menyusui secara
on demamd di kedua payudaranya secara
bergantian
12. Berikan penjelasan kepada ibu cara
mengatasi keluhan yang di rasakan :
 Menyanggah payudara dengan bra yang pas
 Kompres payudara dengan menggunakan kain
yang basah /hangat selama 5 menit
 Urut payudara dari arah pangkal menuju putting
 Keluarkan ASI dari bagian depan payudara
sehingga putting menjadi lunak
13. Ajarkan pada ibu cara perawatan payudara
 Tempat kedua tangan diantara ke dua payudara
kemudian uru keatas lalukesamping kemudian
urut ke bawah hingga tangan menyanggah
57
payudara kemudian sentakan kebawah payudara
secara perlahhan
 Telapak tangan kiri menompang payudarakiri
dan jari-jari tangan saling dirapatkan, kemudian
sisi keliling tangan kananmengurut payudara dari
pangkal ke arah putting
 Telapak tangan menompang payudara pad
acara ke 2kemudian jari tangan kanan
dikepalkan lalu buku-bukujari tangan kanan
mengurutdari pangkalke arah putting.
14. Beritahu ibu tentang gizi yang seimbang
seperti makan sayuran, buah-buahan, lauk pauk
dan minum susu.
15. Memberitahu ibu cara menyusui yang benar
yaitu dagu bayi menempel pada payudara ibu,
mulut bayi terbuka lebar dan menutupi areola
mammae. Seluruh badan bayi tersanggah dengan
baik tidak hanya kepala dan leher.
16. Memberitahu kepada ibu jadwal pemberian
ASI yaitu ASI diberikan setiap 2 jam atau setiap bayi
menangis.
17. Berikan Paraceamol 500 mg 3x1
untukmenguragi rasa sakit
18. Memberitahu kepada ibu tanda-tandabahaya
pada masa nifas seperti pengeluaran lochea
berbau, demam, nyeri perut berat, kelelahan atau
sesak, bengkak pada tangan, wajah dan tungkai,
sakit kepala hebat, pandangan kabur, nyeri pada
payudara. Apabila ditemukan tanda bahaya segera
kepetugas kesehatan.

Ttd
Nama Pembim
Tang SO Refle
Pasie bing
gal AP ksi Klinik
n dan
Rekam dan
Medis Akadem
ik
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

58
47 19-5-21 Ny Rianti S: Ibu mengatakan perut masih terasa mules Ibu sudah menyusui
dan ASI belum keluar
O: K/U Baik TD. 100/80 mmHg,N 72x/mt, bayinya, ibu sudah bisa

S 36,2 c payudara tampak tegang dan duduk, berdiri dan

saat ditekan ASI belum keluar. mobilisasi

Palpasi kontraksi baik, TFU 2 jari

dibawah pusat, kandung kemih kosong

perdarahan 50 cc.

A: P1A0 Nipas 6 jam

P: Memberitahu hasil pemeriksaan kepada

ibu dan keluarga

41. Menjelaskan kepada ibu bahwa keluhan


rasa mules yang ibu alami merupakan hal
yang normal
42. Beritahu ibu tentang gizi yang seimbang
seperti makan sayuran, buah-buahan, lauk
pauk dan minum susu.
43. Memberitahu ibu cara menyusui yang
benar yaitu dagu bayi menempel pada
payudara ibu, mulut bayi terbuka lebar dan
menutupi areola mammae. Seluruh badan
bayi tersanggah dengan baik tidak hanya
kepala dan leher.
44. Memberitahu kepada ibu jadwal pemberian
ASI yaitu ASI diberikan setiap 2 jam atau
setiap bayi menangis.
45. Memberitahu ibu untuk menjaga
kehangatan bayi dengan selalu memakaikan
selimut dan topi pada bayi.
46. Menganjurkan ibu untuk mobilisasi dini
seperti miring kekanan dan kiri serta ke
kamar mandi untuk membersihkan tubuh
dan daerah kelamin ibu.
. Memberitahu kepada ibu tanda-tanda

bahaya pada masa nifas seperti pengeluaran

lochea berbau, demam, nyeri perut berat,

kelelahan atau sesak, bengkak pada tangan,

wajah dan tungkai,

59
Ttd
Nama Pembim
Tang SO Refle
Pasie bing
gal AP ksi Klinik
n dan
Rekam dan
Medis Akadem
ik
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
48 9-11-2020 Ny Nina S: Ibu mengeluh nyeri payudara, payudara Ibu mau mengikuti anjuran
petugas
terasa bengkak

o: K/U Baik TD. 120/80 mmHg,N 80x/mt,


S 36,7 c .Payudara tampak bengkak dan

keras,asi keluar sedikit.

Palpasi kontraksi baik, TFU 3 jari


dibawah

pusat, kandung kemih kosong, lochea

serosa.

A: P2A0 Post Partum 3 hari dengan

bendungan payudara

P: 1.Memberitahu hasil pemeriksaan kepada

ibu dan keluarga

2.Menganjurkan ibu untuk menyangga

payudara dengan bebat atau bra yang pas

3.Kompres payudara dengan menggunakan

kain basah hangat selama 5 menit..

4.Keluarkan asi dari bagian depan payudara

sehingga puting menjadi lunak.

5.Menganjurkan ibu untuk menyusui

bayinya 2-3 jam sekali Sesuai keinginan

bayi dan pastikan bahwa perlekatan bayi

dan payudara ibu sudah benar.

6.Mungkin diperlukan pompa atau

pengeluaran ASI secara manual dari

payudara.

7.Letakan kain dingin /kompres dingin

dengan es pada payudara setelah

60
menyusui atau setelah payudara dipompa.

8.Bila perlu berikan parasetamol 3 x 500


mg

per oral untuk mengurangi nyeri

9.Menganjurkan ibu untuk kembali setelah 3

hari

49 3-10-20 Ny Mardiyanah S: Ibu mengatakan payudara sebelah kanan Ibu sudah menyusui

terasa panas nyeri, bengkak, lecet, berat bayinya dengan baik dan

dan panas dingin sejak 3 hari yang lalu ibu mau mengikuti anjuran

dan ibu tidak menggunakan BH yang yang telah diberikan oleh

menyangga. bidan

O: K/u Baik TD. 120/60 mmHg N. 90x/m

Rr. 24x/m S. 40,60c Payudara kanan

terihat membengkak, memerah dan

terdapat luka atau lecet pada puting susu.

Payudara kanan teraba kencang, terasa

lebih padat dan ASI sudah keluar.

A: P1A0 Post Partum 6 hari dengan mastitis

P: 1.Memberitahu hasil pemeriksaan kepada


ibu dan keluarga

2.Melakukan kompres hangat sebelum


menyusui dan kompres dingin

setelah menyusui

3.Memberikan penyuluhan tentang cara


menyusui yang benar,

memposisikan senyaman mungkin pada


saat menghisap putting

dan aerola masuk mulut bayi

4.Oleskan asi pada putig susu sebelum dan


sesudah menyusui

5.Menganjurkan pada ibu agar menggunakan


BH yang menyokong

payudara agar payudara tetap sehat

6.Memberikan therapi oral Amoxcilin


500mg (3x1), paracetamol

500mg (3x1),

7.Memberitahu ibu untuk kunjungan ulang.

61
50 01-04-2021 Ny Aspah S: Ibu merasakan nyeri pada puting susu Ibu sudah menyusui

kiri dan kanan pada saat menyusui bayinya dengan baik dan

ibu mau mengikuti anjuran


O: K/u Baik,kes cm TD. 110/60 mmHg
yang telah diberikan oleh
N. 80x/m Rr. 22x/m S. 36,7 c
bidan
terdapat lecet pada putting susu kanan

dan kiri.TFU 2 jari dibawah

pusat,kontraksi keras,lochea sanguilenta

A: P1A0 Post Partum 4 hari dengan puting

susu lecet

P:

1.Memberitahu hasil pemeriksaan kepada

ibu dan keluarga

2.Menganjurkan ibu untuk menyusui

terlebih dahulu pada putting yg tidak

lecet/lecetnya sedikit

3.Tidak menggunakan sabun,krim,alcohol

ataupun zat iritan lain saat

membersihkan payudara

4.menyusui lebih sering (8-12 )kali dalam

24 jam atau secara terus menerus (on

demand)

5.Memberitahu cara menyusui yang benar

Susukan secara bergantian diantara

kedua payudara,

6.Keluarkan sedikit asi dan oleskan ke

putting yang lecet dan biarkan sampai

kering

7.Pergunakan BH yang menyangga

8.Memastikan ibu mendapatkan makanan

yang bergizi dan cukup cairan

9.Memberikan obat parasetamol 3 x500

62
mg (Marni 2017)

SOAP Ttd
N Nama Pembimbin
Tanggal Pasien dan Refleks
o RM i g Klinik dan
Akademi
1 2 3 5 6
4
51 22 Mei Ny. Nasimah S Ibu mengatakan masih    
2021 38 th
terasa mules, ASI belum  
20210100059
7 keluar , dan ibu senang
atas kelahiran bayinya.    
O Kes: cm, K/U : Baik,    
Keadaan emosional :
Srabil,
TTV : Td : 120/80 mmHg, N
: 82 x/mt, RR : 22 x/mt,
S : 36,6 0c,
Palpasi :
Kontraksi uterus baik, TFU
2 jari di bawah pusat,
kandung kemih kosong

A P2 A0 post partum 6 jam

P 1. Memberitahu
pemeriksaan kepada ibu
TD .120/80 mmHg, N :
82 x/mt, RR : 22 x/mt, S
: 36,6 0c,
2. Menjelaskan kepada ibu
bahwa keluhan rasa
mules yang ibu alami
merupakan hal yang
normal, karena rahim yg
keras dan mules berarti
rahim sedang
berkontraksi yg dapat
mencegah terjadinya
perdarahan pada masa
nifas.
3. Beritahu ibu tentang gizi
yang seimbang agar
kebutuhan bayi pada
masa laktasi bisa
terpenuhi sep makan
sayuran, buah-buahan,
63
ikan dan minum susu
dan zat gizi yg banyak
utk membantu
melancarkan produksi
ASI
4. Memberitahu ibu cara
menyusui yg benar yaitu
dgn bayi menempel
pada payudara ibu,
mulut bayi terbuka lebar
dan menutupi areola
mamae. Seluruh badan
bayi tersanggah dengan
baik tdk hanya kepala
dan leher
5. Memberitahu ibu untuk
menjaga kehangatan
bayi dengan selalu
memakaikan selimut dan
topi pd bayi utk
mencegah hipoermia.
6. Menganjurkan ibu utk
mobilisasi dini sep miring
kekanan dan kiri serta
kekamar mandi utk
membersihkan tubuh
dan darah kelamin ibu.
7. Memberitahu kepada ibu
tanda bahaya pada
masa nifas sep
pengeluaran lochea
berbau, demam, nyeri
perut berat, kelelahan
atau sesak, bengkak
pada tangan, wajah dan
tungkai, sakit kepala
hebat, pandangan kabur,
nyeri pada payudara.
Apabila ditemukan tanda
bahaya segera ke
petugas kesehatan

SOAP Ttd
N Nama Pembimbin
Tanggal Pasien dan Refleks
o RM i g Klinik dan
Akademi
1 2 3 5 6
4
52 12 Mei Ny.Oniah 29 S Ibu mengatakan masih    
2021 th
terasa mules, badannya  
20210100056
8 lemas, ASI belum keluar ,
dan ibu senang atas    
kelahiran bayinya.

64
O Kes: cm, K/U : Baik,
Keadaan emosional :
Srabil,
TTV : Td : 100/70 mmHg, N
: 84 x/mt, RR : 22 x/mt,
S : 36,5 0c, Konjungtiva
pucat
Palpasi :
Kontraksi uterus baik, TFU
2 jari di bawah pusat,
kandung kemih kosong
HB.8,9 gr%

A P2 A0 post partum 6 jam


dengan Anemia Sedang

P 8. Observasi
keadaan umum ibu TD.
100/70 mmhg N. 84
x/mt, S.36,5 C,
R.22x/mt, TFU 2 jari
dibawah pusat, kontraksi
uterus keras,
perdarahan 70 cc
9. Memberi
pendidikan kesehatan
(nutrisi) pada ibu tentang
gizi ibu nifas terutama
makanan yang
mengandung zat besi
seperti sayuran
berwarna hijau, buncis,
daging merah, kuning
telur, kacang tanah ,
istirahat/ tidur yaitu
menjelaskan bahwa pola
tidur ibu menyesuaikan
pola tidur bayi.
10. Menjelaskan
tanda bahaya nifas
diantaranya perdarahan
dari jalan lahir yang
banyak, sakit kepala
yang hebat, pandangan
mata kabur, Demam,
lochea berbau
11. Memberitah
u ibu untuk perawatan    
perineum selama masa
65
nifas
12. Kolaborasi
dengan dokter therapi
obat yaitu amoksilin
3x500 mg, asam
mefenamat 3x500 mg,
vitamin C 1x100 mg, Fe
2x60 mg, vit A 200.000
IU 1x1

SOAP Ttd
N Nama Pembimbin
Tanggal Pasien dan Refleks
o RM i g Klinik dan
Akademi
1 2 3 5 6
4
53 22/3-2021 Ny.Nurfitasar S Ibu mengatakan masih    
i 23 th
terasa mules, ASI belum  
keluar , dan ibu senang
atas kelahiran bayinya.    

   
O Kes: cm, K/U : Baik,
Keadaan emosional : Srabil,
TTV : Td : 110/80 mmHg, N
: 82 x/mt, RR : 20 x/mt,
S : 36,5 0c,
Palpasi :
Kontraksi uterus baik, TFU
2 jari di bawah pusat,
kandung kemih kosong
HB.11,5 gr%

A P1 A0 post partum 6 jam

P 1. Memberitahu hasil
pemeriksaan kepada ibu
TD .120/80 mmHg, N :
82 x/mt, RR : 22 x/mt, S
: 36,6 0c,
2. Menjelaskan kepada ibu
bahwa keluhan rasa
mules yang ibu alami
merupakan hal yang
normal, karena rahim yg
keras dan mules berarti
66
rahim sedang
berkontraksi yg dapat
mencegah terjadinya
perdarahan pada masa
nifas.
3. Beritahu ibu tentang gizi
yang seimbang agar
kebutuhan bayi pada
masa laktasi bisa
terpenuhi sep makan
sayuran, buah-buahan,
ikan dan minum susu
dan zat gizi yg banyak
utk membantu
melancarkan produksi
ASI
4. Memberitahu ibu cara
menyusui yg benar yaitu
dgn bayi menempel pada
payudara ibu, mulut bayi
terbuka lebar dan
menutupi areola mamae.
Seluruh badan bayi
tersanggah dengan baik
tdk hanya kepala dan
leher
5. Memberitahu ibu untuk
menjaga kehangatan
bayi dengan selalu
memakaikan selimut dan
topi pd bayi utk
mencegah hipoermia.
6. Menganjurkan ibu utk
mobilisasi dini sep miring
kekanan dan kiri serta
kekamar mandi utk
membersihkan tubuh dan
darah kelamin ibu.
7. Memberitahu kepada ibu
tanda bahaya pada masa
nifas sep pengeluaran
lochea berbau, demam,
nyeri perut berat,
kelelahan atau sesak,
bengkak pada tangan,
wajah dan tungkai, sakit
kepala hebat, pandangan
kabur, nyeri pada
payudara. Apabila
ditemukan tanda bahaya
segera ke petugas
kesehatan

N Tanggal Nama SOAP Ttd


Pasien dan Refleks Pembimbin
67
RM g Klinik dan
o i Akademi
1 2 3 5 6
4
54 27-3-2021 Ny.Irma 27 th S Ibu mengatakan masih    
20210100048
terasa mules, ASI belum  
3
keluar , dan ibu senang
atas kelahiran bayinya.    

   
O Kes: cm, K/U : Baik,
Keadaan emosional :
Srabil,
TTV : Td : 110/70 mmHg, N
: 80 x/mt, RR : 22 x/mt,
S : 36,8 0c,
Palpasi :
Kontraksi uterus baik, TFU
2 jari di bawah pusat,
kandung kemih kosong
HB.12,5 gr%

A P2 A0 post partum 6 jam

P 1. Memberitahu hasil
pemeriksaan kepada ibu
TD .120/80 mmHg, N :
82 x/mt, RR : 22 x/mt,
S : 36,6 0c
2. Menjelaskan kepada ibu
bahwa keluhan rasa
mules yang ibu alami
merupakan hal yang
normal, karena rahim yg
keras dan mules berarti
rahim sedang
berkontraksi yg dapat
mencegah terjadinya
perdarahan pada masa
nifas.
3. Beritahu ibu tentang gizi
yang seimbang agar
kebutuhan bayi pada
masa laktasi bisa
terpenuhi sep makan
sayuran, buah-buahan,
ikan dan minum susu
dan zat gizi yg banyak
utk membantu
melancarkan produksi
ASI
4. Memberitahu ibu cara
68
menyusui yg benar yaitu
dgn bayi menempel
pada payudara ibu,
mulut bayi terbuka lebar
dan menutupi areola
mamae. Seluruh badan
bayi tersanggah dengan
baik tdk hanya kepala
dan leher
5. Memberitahu ibu untuk
menjaga kehangatan
bayi dengan selalu
memakaikan selimut dan
topi pd bayi utk
mencegah hipoermia.
6. Menganjurkan ibu utk
mobilisasi dini sep miring
kekanan dan kiri serta
kekamar mandi utk
membersihkan tubuh
dan darah kelamin ibu.
7. Memberitahu kepada ibu
tanda bahaya pada
masa nifas sep
pengeluaran lochea
berbau, demam, nyeri
perut berat, kelelahan
atau sesak, bengkak
pada tangan, wajah dan
tungkai, sakit kepala
hebat, pandangan kabur,
nyeri pada payudara.
Apabila ditemukan tanda
bahaya segera ke
petugas kesehatan

Ttd
Nama SOAP Pembimbin
N Pasien dan Refleks
Tanggal g Klinik
o RM i dan
Akademi
1 2 3 5 6
4
55 25 -3- Ny.Nurhasana S
2021 h 30 th Ibu mengatakan    
Payudaranya keras dan
69
20210700042 sakit, ASI belum lancar ,  
3
bayi rewel dan tidak mau    
menyusu
   

O Kes: cm, K/U : Baik,


Keadaan emosional :
Srabil,
TTV : Td : 100/80 mmHg,
N : 80 x/mt, RR : 22 x/mt,
S : 37 0c,
Palpasi :
Payudara keras dan nyeri
tekan,
Kontraksi uterus baik, TFU
2 jari di bawah pusat,
kandung kemih kosong
HB.11 gr%

A P2 A0 post partum 3 hari


dengan Bendungan ASI

P 7. Menyampaikan hasil
pemeriksaan kepada
ibu tentang kondisinya
8. Observasi tanda-tanda
vital
9. Anjurkan ibu untuk
menyusui bayinya
secara bergantian
10. Jelaskan pada ibu cara
mengatasi keluhan
yang di rasakan mis
- menyanggah
payudara dengan
bra yg pas
- Kompres payudara
dengan
mnggunakan kain
basah/hangat
selama 5 menit
- Urut payudara dari
arah pangkal menuju
putting
- Keluarkan ASI dari
bagian depan
payudara sehingga
putting susu menjadi
lunak
70
11. Ajarkan kepada ibu
cara melakukan
perawatan payudara
- Tempatkan kedua
tangan diantara
kedua payudara
kemudian urut
keatas lalu
kesamping
kemudian urut
kebawah hingga
tangan menyanggah
payudara kemudian
sentakan kebawah
payudara secara
perlahan
- Telapak tangan kiri
menopang payudara
kiri dan jari-jari
tangan saling
dirapatkan,
kemudian sisi
keliling tangan
kanan menguruti
payudara dari
pangkal kearah
putting, demikian
pula payudara kanan
- Telapak tangan
menopang payudara
pada cara ke2
kemudian jari tangan
di kepalkan lalu
buku-buku jari
tangan kanan
mengurut dari
pangkal kearah
putting.
12. Ajarkan ibu teknik
posisi menyusui yang
baik dan benar
- Usahakan pada saat
menyusui ibu dalam
keadaan tenang
- Memasukan semua
areola mamae
kedalam mulut bayi
- Ibu dapat menyusui
dengan cara duduk
atau berbaring
sesuai kenyamanan
dengan santai dan
71
dapat menggunakan
sandaran pada
punggung
- Payudara dipegang
dengan ibu jari
diatas, jari yang lain
menopang dibawah
payudara
- Berikan ASI pada
bayi secara teratur
- Setelah selesai
menyusui oleskan
ASI kepayudara,
biarkan keringkan
sebelum memakai
bra untuk mencegah
lecet pada putting
- Sendawakan bayi
tiap kali habis
menyusui
13. Anjurkan ibu untuk
mengkonsumsi sayuran
hijau dan makanan
yang bergizi
14. Berikan terapi obat
paraseamol 500 mg
3x1 per oral

SOAP Ttd
N Nama Pembimbin
Tanggal Pasien Refleks
o dan RM i g Klinik dan
Akademi
1 2 3 5 6
4
56 17 Mei Ny. Almiroh S Ibu mengatakan masih    
2021 35 th
terasa mules, ASI belum  
17 Mei 2021
keluar , dan ibu senang
atas kelahiran bayinya.    

O Kes: cm, K/U : Baik,    


Keadaan emosional : Srabil,
TTV : Td : 110/80 mmHg,
N : 80 x/mt, RR : 20 x/mt,
S : 36,6 0c,
Palpasi :
Kontraksi uterus baik, TFU
72
2 jari di bawah pusat,
kandung kemih kosong

A P2 A0 post partum 6 jam

P 1. Memberitahu
pemeriksaan kepada ibu
TD .110/80 mmHg, N : 80
x/mt, RR : 20 x/mt, S :
36,6 0c,
2. Menjelaskan
kepada ibu bahwa
keluhan rasa mules yang
ibu alami merupakan hal
yang normal, karena
rahim yg keras dan mules
berarti rahim sedang
berkontraksi yg dapat
mencegah terjadinya
perdarahan pada masa
nifas.
3. Beritahu ibu
tentang gizi yang
seimbang agar kebutuhan
bayi pada masa laktasi
bisa terpenuhi sep makan
sayuran, buah-buahan,
ikan dan minum susu dan
zat gizi yg banyak utk
membantu melancarkan
produksi ASI
4. Memberitahu
ibu cara menyusui yg
benar yaitu dgn bayi
menempel pada payudara
ibu, mulut bayi terbuka
lebar dan menutupi areola
mamae. Seluruh badan
bayi tersanggah dengan
baik tdk hanya kepala
dan leher
5. Memberitahu
ibu untuk menjaga
kehangatan bayi dengan
selalu memakaikan
selimut dan topi pd bayi
utk mencegah hipoermia.
6. Menganjurka
n ibu utk mobilisasi dini
sep miring kekanan dan
kiri serta kekamar mandi
utk membersihkan tubuh
dan darah kelamin ibu.
7. Memberitahu
73
kepada ibu tanda bahaya
pada masa nifas sep
pengeluaran lochea
berbau, demam, nyeri
perut berat, kelelahan
atau sesak, bengkak pada
tangan, wajah dan
tungkai, sakit kepala
hebat, pandangan kabur,
nyeri pada payudara.
Apabila ditemukan tanda
bahaya segera ke
petugas kesehatan

SOAP Ttd
N Nama Pembimbin
Tanggal Pasien Refleks
o dan RM i g Klinik dan
Akademi
1 2 3 5 6
4
57 04 Mei Ny.citra 25 S .Ibu Mengatakan ,Demam,    
2021 th Nyeri pada Perinium, dan
bau tidak sedap pada  
vagina    

   
O Kes: cm, K/U : Baik,
Keadaan emosional : Srabil,
TTV : Td : 100/70 mmHg,
N : 84 x/mt, RR : 22 x/mt,
S : 38,50c,

A P1 A0 post partum 4 hari


dengan Infeksi luka
perinium

P 8. Menyampaikan
kepada ibu tentang
kondisi nya
9. Memberitahu ibu
agar merawat luka
periniumnya dengan
bersih dengan
mencuci
periniumnya
menggunakan
sabun 3-4 kali sehari
10. Memberikan therapy
antibiotik amoxicillin
3x500mg, Antipiretik

74
Paracetamol 3x500
mg, Vitamin 1x1
tablet.
11. Menganjurkan ibu
untuk
mengkonsumsi
makanan tinggi
protein untuk
mempercepat
penyembuhan luka
12. Memberitahu ibu
untuk tidak
menggunakan
ramuan tradisional
pada luka perineum.
13. Menjelaskan Tanda
bahaya pada masa
nifas .
14. Menganjurkan pada
ibu untuk kembali
control 3 hari pada
tanggal 07 Mei 2021

SOAP Ttd
N Nama Pembimbin
Tanggal Pasien Refleks
o dan RM i g Klinik dan
Akademi
1 2 3 5 6
4
58 12-05- Ny.Maspina S Ibu mengatakan masih    
2021 h / 25 th
terasa mules, ASI belum  
keluar , dan ibu senang
atas kelahiran bayinya.    

   

O Kes: cm, K/U : Baik,


Keadaan emosional : Srabil,
TTV : Td : 100/82 mmHg,
N : 82 x/mt, RR : 20 x/mt,
S : 36,50c,
Palpasi :
Kontraksi uterus baik, TFU
2 jari di bawah pusat,
kandung kemih kosong
HB.11,5 gr%

75
A P1 A0 post partum 6 jam

P 1. Memberitahu hasi
pemeriksaan kepada ibu
TD .100/80 mmHg, N : 82
x/mt, RR : 20 x/mt, S :
36,6 0c,
2. Menjelaskan kepada ibu
bahwa keluhan rasa
mules yang ibu alami
merupakan hal yang
normal, karena rahim yg
keras dan mules berarti
rahim sedang
berkontraksi yg dapat
mencegah terjadinya
perdarahan pada masa
nifas.
10. Beritahu ibu tentang
gizi yang seimbang agar
kebutuhan bayi pada
masa laktasi bisa
terpenuhi sep makan
sayuran, buah-buahan,
ikan dan minum susu dan
zat gizi yg banyak utk
membantu melancarkan
produksi ASI
11. Memberitahu ibu
cara menyusui yg benar
yaitu dgn bayi menempel
pada payudara ibu, mulut
bayi terbuka lebar dan
menutupi areola mamae.
Seluruh badan bayi
tersanggah dengan baik
tdk hanya kepala dan
leher
12. Memberitahu ibu
untuk menjaga
kehangatan bayi dengan
selalu memakaikan
selimut dan topi pd bayi
utk mencegah hipoermia.
13. Menganjurkan ibu
utk mobilisasi dini sep
miring kekanan dan kiri
serta kekamar mandi utk
membersihkan tubuh dan
darah kelamin ibu.
14. Memberitahu
kepada ibu tanda bahaya
pada masa nifas sep
76
pengeluaran lochea
berbau, demam, nyeri
perut berat, kelelahan
atau sesak, bengkak pada
tangan, wajah dan
tungkai, sakit kepala
hebat, pandangan kabur,
nyeri pada payudara.
Apabila ditemukan tanda
bahaya segera ke
petugas kesehatan

SOAP Ttd
N Nama Pembimbin
Tanggal Pasien Refleks
o dan RM i g Klinik dan
Akademi
1 2 3 5 6
4
59 18-5-2021 Ny.,Intan/ 25 S Ibu mengatakan masih    
th
terasa mules, ASI belum  
keluar , dan ibu senang
atas kelahiran bayinya.    

   

O Kes: cm, K/U : Baik,


Keadaan emosional : Srabil,
TTV : Td : 110/70 mmHg,
N : 80 x/mt, RR : 22 x/mt,
S : 36,80c,
Palpasi :
Kontraksi uterus baik, TFU
2 jari di bawah pusat,
kandung kemih kosong
HB.12,5 gr%

A P2 A0 post partum 6 jam

P 3. Beritahu ibu
tentang gizi yang
seimbang agar kebutuhan
bayi pada masa laktasi
bisa terpenuhi sep makan
sayuran, buah-buahan,
ikan dan minum susu dan
zat gizi yg banyak utk
membantu melancarkan
produksi ASI
4. Memberitahu
ibu cara menyusui yg
benar yaitu dgn bayi
77
menempel pada payudara
ibu, mulut bayi terbuka
lebar dan menutupi areola
mamae. Seluruh badan
bayi tersanggah dengan
baik tdk hanya kepala
dan leher
5. Memberitahu
ibu untuk menjaga
kehangatan bayi dengan
selalu memakaikan
selimut dan topi pd bayi
utk mencegah hipoermia.
6. Menganjurka
n ibu utk mobilisasi dini
sep miring kekanan dan
kiri serta kekamar mandi
utk membersihkan tubuh
dan darah kelamin ibu.
7. Memberitahu
kepada ibu tanda bahaya
pada masa nifas sep
pengeluaran lochea
berbau, demam, nyeri
perut berat, kelelahan
atau sesak, bengkak pada
tangan, wajah dan
tungkai, sakit kepala
hebat, pandangan kabur,
nyeri pada payudara.
Apabila ditemukan tanda
bahaya segera ke
petugas kesehatan

SOAP Ttd
N Nama Pembimbin
Tanggal Pasien Refleksi g Klinik dan
o dan RM
Akademi
1 2 3 5 6
4
60 25-5-2021 Ny.Naja/ 30 S Ibu mengatakan
th
Payudaranya keras dan
sakit, ASI belum lancar ,
bayi rewel dan tidak mau
menyusu

   
O Kes: cm, K/U : Baik,  
Keadaan emosional :
Srabil,    
TTV : Td : 110/80 mmHg, N
: 80 x/mt, RR : 22 x/mt,    
S : 360c,
78
Palpasi :
Payudara keras dan nyeri
tekan,
Kontraksi uterus baik, TFU
2 jari di bawah pusat,
kandung kemih kosong
HB.11 gr%

A P2 A0 post partum 3 hari


dengan Bendungan ASI

P 1. Menyampaikan hasi
pemeriksaan kepada ibu
tentang kondisinya
2. Observasi tanda-tanda
vital
3. Anjurkan ibu untuk
menyusui bayinya secara
bergantian
4. Jelaskan pada ibu cara
mengatasi keluhan yang
di rasakan mis
- menyanggah
payudara dengan bra
yg pas
- Kompres payudara
dengan mnggunakan
kain basah/hangat
selama 5 menit
- Urut payudara dari
arah pangkal menuju
putting
- Keluarkan ASI dari
bagian depan
payudara sehingga
putting susu menjadi
lunak
5. Ajarkan kepada ibu cara
melakukan perawatan
payudara
- Tempatkan kedua
tangan diantara
kedua payudara
kemudian urut
keatas lalu
kesamping kemudian
urut kebawah
hingga tangan
menyanggah
payudara kemudian
79
sentakan kebawah
payudara secara
perlahan
- Telapak tangan kiri
menopang payudara
kiri dan jari-jari
tangan saling
dirapatkan,
kemudian sisi keliling
tangan kanan
menguruti payudara
dari pangkal kearah
putting, demikian
pula payudara kanan
- Telapak tangan
menopang payudara
pada cara ke2
kemudian jari tangan
di kepalkan lalu
buku-buku jari
tangan kanan
mengurut dari
pangkal kearah
putting.
6. Ajarkan ibu teknik posisi
menyusui yang baik dan
benar
- Usahakan pada saat
menyusui ibu dalam
keadaan tenang
- Memasukan semua
areola mamae
kedalam mulut bayi
- Ibu dapat menyusui
dengan cara duduk
atau berbaring
sesuai kenyamanan
dengan santai dan
dapat menggunakan
sandaran pada
punggung
- Payudara dipegang
dengan ibu jari
diatas, jari yang lain
menopang dibawah
payudara
- Berikan ASI pada
bayi secara teratur
- Setelah selesai
menyusui oleskan
ASI kepayudara,
80
biarkan keringkan
sebelum memakai
bra untuk mencegah
lecet pada putting
- Sendawakan bayi
tiap kali habis
menyusui

7.Anjurkan ibu untuk

15. mengkonsumsi
sayuran hijau dan
makanan yang bergizi
16. Berikan terapi obat
paraseamol 500 mg 3x1
per oral

Nama
Tang S Refl
Pa
gal O eksi
sie
A
n
P
da
n
Rekam
Medis
( (2) (3) (4 (5)
1 )
)
62 21-4-21 Ny Aswiah S: Ibu mengeluh sakit perut Rasa sakit di perut
bawah,merasa
berkurang,ibu mau
kurang lega berkemih dan sedikit
melakukan anjuran
mengejan pada saat berkemih sejak petugas
satu

hari setelah melahirkan

O: K/u Baik,kes cm TD. 110/60 mmHg

N. 80x/m Rr. 22x/m S. 36,7 c

TFU sepusat,kontraksi keras,kandung

kemih penuh,lochea rubra

A: P1A0 Post Partum 1 hari dengan


retensio

urin

P:

1.Memberitahu hasil pemeriksaan


kepada

ibu dan keluarga

2.Melakukan konsultasi dengan dokter

81
advis

lakukan kateterisasi urin /pasang DC

3.Melakukan bladder training kegel


exercise

4.Melakukan mobilisasi dini

5.Edukasi minum air 2-3 l /hari

63 23-4-2021 Ny Masni 26 S:Ibu mengatakan masih terasa mules,


th
badannya lemas, ASI belum keluar ,
dan

ibu senang atas kelahiran bayinya.

O:Kes: cm, K/U : Baik, Keadaan


emosional

Stabil,TTV: Td :100/70 mmHg,N:84


x/mt,

RR : 22 x/mt, S : 36,5 0c, Konjungtiva

pucat.Palpasi : Kontraksi uterus baik,


TFU

2 jari di bawah pusat, kandung kemih

kosong.HB.8,9 gr%

A:P2 A0 post partum 6 jam dengan


Anemia

Sedang

P:

1.Menjelaskan kepada ibu bahwa ibu

mengalami anemia sedang

2.Observasi keadaan umum ibu TD.


100/70

mmhg N. 84 x/mt, S.36,5 C, R.22x/mt

TFU 2 jari dibawah pusat, kontraksi


uterus

keras, perdarahan 70 cc

3.Memberi pendidikan kesehatan (nutrisi)

pada ibu tentang gizi ibu nifas terutama

makanan yang mengandung zat besi


seperti

sayuran berwarna hijau, buncis, daging

merah, kuning telur, kacang tanah .

4.Menjelaskan tanda bahaya nifas

82
diantaranya perdarahan dari jalan lahir

yang banyak, sakit kepala yang hebat,

pandangan mata kabur, Demam, lochea

berbau

5.Memberitahu ibu untuk perawatan

perineum selama masa nifas

6.Kolaborasi dengan dokter therapi obat

yaitu amoksilin 3x500 mg, asam

mefenamat 3x500 mg, vitamin C 1x100

mg, Fe 2x60 mg, vit A 200.000 IU 1x1

Nama
Tang SO Refle
Pasie
gal AP ksi
n dan
Rekam
Medis
(1) (2) (3) (4) (5)
64 26-4-2021 Ny Umamah S:Ibu mengatakan masih terasa mules, ASI Ibu mengerti penjelasan

23 th belum keluar , dan ibu senang atas petugas dan akan mengikuti

kelahiran bayinya. anjurannya

O:K/U : Baik, Keadaan emosional : Stabil,

TTV : Td : 110/80 mmHg, N : 82 x/mt,

RR : 20 x/mt, S : 36,5 0c,

Palpasi : Kontraksi uterus baik, TFU 2 jari

di bawah pusat, kandung kemih kosong

HB.11,5 gr%

A:P1 A0 post partum 6 jam

1.Memberitahu hasil pemeriksaan kepada

ibu TD .120/80 mmHg, N : 82 x/mt, RR :

22 x/mt, S : 36,6 0c,

2.Menjelaskan kepada ibu bahwa keluhan

rasa mules yang ibu alami merupakan hal

yang normal, karena rahim yg keras dan

83
mules berarti rahim sedang berkontraksi

yg dapat mencegah terjadinya perdarahan

pada masa nifas.

3.Beritahu ibu tentang gizi yang seimbang

agar kebutuhan bayi pada masa laktasi bisa

terpenuhi sep makan sayuran, buah-buahan,

ikan dan minum susu dan zat gizi yg

banyak utk membantu melancarkan

produksi ASI

4.Memberitahu ibu cara menyusui yg benar

yaitu dgn bayi menempel pada payudara

ibu, mulut bayi terbuka lebar dan menutupi

areola mamae. Seluruh badan bayi

tersanggah dengan baik tdk hanya kepala

dan leher

5.Memberitahu ibu untuk menjaga

kehangatan bayi dengan selalu

memakaikan selimut dan topi pd bayi utk

mencegah hipoermia.

6.Menganjurkan ibu utk mobilisasi dini sep

miring kekanan dan kiri serta kekamar

madi utk membersihkan tubuh dan darah

kelamin ibu.

7.Memberitahu kepada ibu tanda bahaya

pada masa nifas sep pengeluaran lochea

berbau, demam, nyeri perut berat, kelelahan

atau sesak, bengkak pada tangan, wajah dan

tungkai, sakit kepala hebat, pandangan

kabur, nyeri pada payudara. Apabila

ditemukan tanda bahaya segera ke petugas

kesehatan

65 29-04-2021 Ny Herni S:Ibu mengatakan Payudaranya keras dan Ibu mengerti penjelasan

26 th sakit, ASI belum lancar , bayi rewel dan petugas dan akan

tidak mau menyusu melaksanakannya


O:Kes: cm, K/U : Baik, Keadaan emosional
84
Stabil,TTV : Td : 100/80 mmHg, N : 80

x/mt, RR : 22 x/mt, S : 37 0c

Palpasi : Payudara keras dan nyeri tekan,

Kontraksi uterus baik, TFU 2 jari di bawah

pusat, kandung kemih kosong HB.11 gr%

A:P2A0 post partum 3 hari dengan

Bendungan ASI

P:

1.Menyampaikan hasil pemeriksaan kepada

ibu tentang kondisinya

2.Observasi tanda-tanda vital

3.Anjurkan ibu untuk menyusui bayinya

secara bergantian

4.Jelaskan pada ibu cara mengatasi keluhan

yang di rasakan misalnya

-menyanggah payudara dengan bra yg pas

-Kompres payudara dengan mnggunakan

kain basah/hangat selama 5 menit

-Urut payudara dari arah pangkal menuju

putting

-Keluarkan ASI dari bagian depan payudara

sehingga putting susu menjadi lunak

5.Ajarkan kepada ibu cara melakukan

perawatan payudara

-Tempatkan kedua tangan diantara kedua

payudara kemudian urut keatas lalu

kesamping kemudian urut kebawah

hingga tangan menyanggah payudara

kemudian sentakan kebawah payudara

secara perlahan

-Telapak tangan kiri menopang payudara

kiri dan jari-jari tangan saling

dirapatkan, kemudian sisi keliling tangan

kanan menguruti payudara dari pangkal

85
kearah putting, demikian pula payudara

kanan

-Telapak tangan menopang payudara pada

cara ke2 kemudian jari tangan di

kepalkan lalu buku-buku jari tangan

kanan mengurut dari pangkal kearah

putting.

6.Ajarkan ibu teknik posisi menyusui yang

baik dan benar

-Usahakan pada saat menyusui ibu dalam

keadaan tenang

-Memasukan semua areola mamae

kedalam mulut bayi

-Ibu dapat menyusui dengan cara duduk

atau berbaring sesuai kenyamanan

dengan santai dan dapat menggunakan

sandaran pada punggung

-Payudara dipegang dengan ibu jari diatas,

jari yang lain menopang dibawah

payudara

-Berikan ASI pada bayi secara teratur

-Setelah selesai menyusui oleskan ASI

kepayudara, biarkan keringkan sebelum

memakai bra untuk mencegah lecet pada

putting

-Sendawakan bayi tiap kali habis

menyusui

7.Anjurkan ibu untuk mengkonsumsi

sayuran hijau dan makanan yang bergizi

8.Berikan terapi obat paraseamol 500 mg

3x1 per oral

Nama
86
Tang SO
Pasie Refle
gal AP
n dan ksi
Rekam
Medis
55 (2) (3) (4) (5)
66 3-5-2021 Ny Rohayati S: Ibu mengatakan payudara sebelah kanan Ibu mengerti penjelasan

22 th terasa panas nyeri, bengkak, lecet, berat petugas dan akan mengikuti

dan panas dingin sejak 3 hari yang lalu dan anjurannya

ibu tidak menggunakan BH yang

menyangga

O: K/u Baik,kes cm,TD. 120/70 mmHg N.

90x/m Rr. 24x/m S. 390c

Inspeksi : Payudara kanan terihat

membengkak, memerah dan terdapat luka

atau lecet pada puting susu.

Palpasi : Payudara kanan teraba kencang,

terasa lebih padat dan ASI sudah keluar.

A: P1A0 Post Partum 7 hari dengan mastitis

- Memberitahu hasil pemeriksaan kepada ibu

dan keluarga

-Melakukan kompres hangat sebelum

menyusui dan kompres dingin setelah

menyusui

-Memberikan penyuluhan tentang cara

menyusui yang benar, memposisikan

senyaman mungkin pada saat menghisap

putting dan aerola masuk mulut bayi

-Menganjurkan pada ibu agar menggunakan

BH yang menyokong payudara agar

payudara tetap sehat

-Memberikan therapi oral Amoxcilin

500mg (3x1), paracetamol 500mg (3x1),

-Memberitahu ibu untuk kunjungan ulang.

67 29-5-2021 Ny Tasmi S: Ibu mengatakan masih merasa mulas dan Ibu mengerti penjelasan

87
33 th terasa nyeri di bagian jaitan luka perineum petugas

dan sedikit merasa pusing

O: Ku Baik, kes CM, Td 150/100mmhg, N 80

x/mt,R 18 x/ mt, S 36,7 c ,Tfu: 2 jari di

bawah pusat , kontraksi : keras ,

pemeriksaan anogenital lochea rubra,tidak

berbau,luka perineum tertutup

A: P2A0 Nipas 6 jam dengan PEB

P:

- Melakukan pemeriksaan dan


memberitahukan hasilnya kpd ibu dan
keluarga
- Melakukan konsultasi dan kolaborasi
dengan dokter Pkm advis lanjutkan protaf
PEB :
 Memberikan obat anti hipertensi
nipedipine 10mg per oral 3x 10
mg
 Melanjutan infus mgso 4 dosis
rumatan (6 gram dalam 500 cc
cairan RL,28 tpm /menit dlm 6
jam,dan dilanjutkan sampai 24 jam
post partum
 Pasang oksigen 5 l/mnt
 Pasang DC
-Memberikan therapi lain:amoksilin 3 x 500

mg,Asmef 3 x 500 mg,Fe 1 x 1 tablet

- Menganjurkan ibu untuk mobilisasi dini

- Menganjurkan ibu untuk tetap menyusui

bayinya sesering mungkin/on demand

- Menganjurkan ibu untuk makan makanan

bergizi dan diet rendah garam

-Menganjurkan ibu untuk istirahat yang

cukup dan teratur

-Memberikan informasi tentang tanda bahaya

nipas

SOAP Ttd
N Nama Pembimbin
Tanggal Pasien dan Refleks
o RM i g Klinik dan
Akademi
1 2 3 5 6
4
68 11 Mei Ny.Abik 27 th S
2021 20210100056 Ibu mengatakan masih    
8 terasa mules, badannya
lemas, ASI belum keluar ,
88
dan ibu senang atas
kelahiran bayinya.

O Kes: cm, K/U : Baik,


Keadaan emosional :
Srabil,
TTV : Td : 100/70 mmHg, N
: 84 x/mt, RR : 22 x/mt,
S : 36,5 0c, Konjungtiva
pucat
Palpasi :
Kontraksi uterus baik, TFU
2 jari di bawah pusat,
kandung kemih kosong
HB.8,8 gr%

A P2 A0 post partum 6 jam


dengan Anemia Sedang

P 1. Menjelaskan
kepada ibu bahwa ibu
mengalami anemia
sedang
2. Observasi
keadaan umum ibu TD.
100/70 mmhg N. 84
x/mt, S.36,5 C,
R.22x/mt, TFU 2 jari
dibawah pusat, kontraksi
uterus keras,
perdarahan 70 cc
3. Memberi
pendidikan kesehatan
(nutrisi) pada ibu tentang
gizi ibu nifas terutama
makanan yang
mengandung zat besi
seperti sayuran
berwarna hijau, buncis,
daging merah, kuning
telur, kacang tanah ,
istirahat/ tidur yaitu
menjelaskan bahwa pola
tidur ibu menyesuaikan
pola tidur bayi.  
4. Menjelaskan
   
tanda bahaya nifas
diantaranya perdarahan    
dari jalan lahir yang
89
banyak, sakit kepala
yang hebat, pandangan
mata kabur, Demam,
lochea berbau
5. Memberitah
u ibu untuk perawatan
perineum selama masa
nifas
6. Kolaborasi
dengan dokter therapi
obat yaitu amoksilin
3x500 mg, asam
mefenamat 3x500 mg,
vitamin C 1x100 mg, Fe
2x60 mg, vit A 200.000
IU 1x1

Ttd
Nama SOAP Pembimbin
N Pasien dan Refleks g Klinik
Tanggal
o RM i dan
Akademi
1 2 3 5 6
4
69 11 Mei Ny.Abik 27 th S Ibu mengatakan ingin    
2021
mengganti verban dan  
perawatan luka jaitan operasi
ibu riwayat persalinan dengan    
SC karena KPD tgl 4 -05-2021
   
O Kes: cm, K/U : Baik, Keadaan
emosional : Srabil,
TTV : Td : 110/70 mmHg, N :
84 x/mt, RR : 22 x/mt, S :
36,5 0c, TFU ½ pusat sympisis,
lochea berwarna merah
kekuningan (lochea
sangulenta)
A P2 A0 post partum SC 7 hari
indikasi KPD dan perawatan
luka

P 1. Memberitahukan pada ibu


dan
suami tentang hasil
pemeriksaan ( ibu dan

90
suami mengerti )
2. Inform
ed choisedan informed
concern
3. Melaku
kanpemeriksaanTanda-
tanda vital ( S. 36 º C, Nadi
76 x/menit 110/70 mmhg
RR 20 x/menit )
4. Melaku
kan perawatan luka jahitan
 Membersihkan luka
jahitan operasi dengan
kassa steril (Kondisi luka
baik tidak ada tanda –
tanda infeksi )
 Luka jahitan di tutup
dengan Steril-strip
 Hindari mencuci steril
strip maupun pembalut
lainnya, mandi bisa
dilakukan kemudian
verband luka dikeringkan
dengan handukbersih
dan berbahan lembut.
9. Anjurkan ibu untuk
menggunakan pakaian long
longgar dan nyaman
10.Anjurkan ibu untuk
menghindar aktifitas fisik
berat
11.Memberitahukan pada ibu
tentang tanda-tanda infeksi
yang harus segera di
Ketahui yaitu :
g. Keluarnya darah dan
nanah dari area
bekasluka operasi
h. Nyeri perut yang tak
kunjung hilang atau
memburuk
i. Demam
j. Nyeri atau perih saat
buang air kecil
k. Keputihan yang berbau
tidak sedap
l. Memberikan konseling
tentang ASI eklusif
12.Anjurkan ibu banyak makan
buah dan sayur serta diet
tinggi protein

91
SOAP Ttd
N Nama Pembimbin
Tanggal Pasien Refleks
o dan RM i g Klinik dan
Akademi
1 2 3 5 6
4
70 12-05- Ny.Suheni / S Ibu mengatakan masih    
2021 23 th
terasa mules, ASI belum  
keluar , dan ibu senang
atas kelahiran bayinya.    

   

O Kes: cm, K/U : Baik,


Keadaan emosional : Srabil,
TTV : Td : 100/82 mmHg,
N : 82 x/mt, RR : 20 x/mt,
S : 36,50c,
Palpasi :
Kontraksi uterus baik, TFU
2 jari di bawah pusat,
kandung kemih kosong
HB.11,5 gr%

A P1 A0 post partum 6 jam

P 1. Memberitahu hasi
pemeriksaan kepada ibu
TD .100/80 mmHg, N : 82
x/mt, RR : 20 x/mt, S :
36,6 0c,
2. Menjelaskan kepada ibu
bahwa keluhan rasa
mules yang ibu alami
merupakan hal yang
normal, karena rahim yg
keras dan mules berarti
rahim sedang
berkontraksi yg dapat
mencegah terjadinya
perdarahan pada masa
nifas.
3. Beritahu ibu tentang gizi
yang seimbang agar
kebutuhan bayi pada
masa laktasi bisa
terpenuhi sep makan
sayuran, buah-buahan,
ikan dan minum susu dan
zat gizi yg banyak utk
membantu melancarkan
produksi ASI
4. Memberitahu ibu cara
92
menyusui yg benar yaitu
dgn bayi menempel pada
payudara ibu, mulut bayi
terbuka lebar dan
menutupi areola mamae.
Seluruh badan bayi
tersanggah dengan baik
tdk hanya kepala dan
leher
5. Memberitahu ibu untuk
menjaga kehangatan bayi
dengan selalu
memakaikan selimut dan
topi pd bayi utk mencegah
hipoermia.
8. Menganjurkan ibu utk
mobilisasi dini sep miring
kekanan dan kiri serta
kekamar mandi utk
membersihkan tubuh dan
darah kelamin ibu.
9. Memberitahu kepada ibu
tanda bahaya pada masa
nifas sep pengeluaran
lochea berbau, demam,
nyeri perut berat,
kelelahan atau sesak,
bengkak pada tangan,
wajah dan tungkai, sakit
kepala hebat, pandangan
kabur, nyeri pada
payudara. Apabila
ditemukan tanda bahaya
segera ke petugas
kesehatan

SOAP Ttd
N Nama Pembimbin
Tanggal Pasien Refleks
o dan RM i g Klinik dan
Akademi
1 2 3 5 6
4
71 11 Mei Ny.Jaenah S Ibu mengatakan masih    
2021 27 th
terasa mules, badannya  
lemas, ASI belum keluar ,
dan ibu senang atas    
kelahiran bayinya.
   
O Kes: cm, K/U : Baik,
Keadaan emosional : Srabil,
TTV : Td : 110/70 mmHg,
N : 82 x/mt, RR : 22 x/mt,
S : 36,5 0c, Konjungtiva
93
pucat
Palpasi :
Kontraksi uterus baik, TFU
2 jari di bawah pusat,
kandung kemih kosong
HB.8,9 gr%

A P2 A0 post partum 6 jam


dengan Anemia Sedang

P 1. Menje
laskan kepada ibu bahwa
ibu mengalami anemia
sedang
2. Obser
vasi keadaan umum ibu
TD. 100/70 mmhg N. 84
x/mt, S.36,5 C, R.22x/mt,
TFU 2 jari dibawah
pusat, kontraksi uterus
keras, perdarahan 70 cc
3. Mem
beri pendidikan
kesehatan (nutrisi) pada
ibu tentang gizi ibu nifas
terutama makanan yang
mengandung zat besi
seperti sayuran
berwarna hijau, buncis,
daging merah, kuning
telur, kacang tanah ,
istirahat/ tidur yaitu
menjelaskan bahwa pola
tidur ibu menyesuaikan
pola tidur bayi.
4. Menje
laskan tanda bahaya
nifas diantaranya
perdarahan dari jalan
lahir yang banyak, sakit
kepala yang hebat,
pandangan mata kabur,
Demam, lochea berbau
5. Mem
beritahu ibu untuk
perawatan perineum
selama masa nifas

94
6.
Kolaborasi dengan
dokter therapi obat yaitu
amoksilin 3x500 mg,
asam mefenamat 3x500
mg, vitamin C 1x100 mg,
Fe 2x60 mg, vit A
200.000 IU 1x1

SOAP Ttd
N Nama Pembimbin
Tanggal Pasien Refleks
o dan RM i g Klinik dan
Akademi
1 2 3 5 6
4
72 12-05- Ny.Marisa / S Ibu mengatakan masih    
2021 23 th
terasa mules, ASI belum  
keluar , dan ibu senang
atas kelahiran bayinya.    

   

O Kes: cm, K/U : Baik,


Keadaan emosional : Srabil,
TTV : Td : 100/82 mmHg,
N : 82 x/mt, RR : 20 x/mt,
S : 36,50c,
Palpasi :
Kontraksi uterus baik, TFU
2 jari di bawah pusat,
kandung kemih kosong
HB.11,5 gr%

A P1 A0 post partum 6 jam

P 1. Memberitahu hasi
pemeriksaan kepada ibu
TD .100/80 mmHg, N : 82
x/mt, RR : 20 x/mt, S :
36,6 0c,
2. Menjelaskan kepada ibu
bahwa keluhan rasa
mules yang ibu alami
merupakan hal yang
95
normal, karena rahim yg
keras dan mules berarti
rahim sedang
berkontraksi yg dapat
mencegah terjadinya
perdarahan pada masa
nifas.
3. Beritahu ibu tentang gizi
yang seimbang agar
kebutuhan bayi pada
masa laktasi bisa
terpenuhi sep makan
sayuran, buah-buahan,
ikan dan minum susu dan
zat gizi yg banyak utk
membantu melancarkan
produksi ASI
8. Memberitahu ibu cara
menyusui yg benar yaitu
dgn bayi menempel pada
payudara ibu, mulut bayi
terbuka lebar dan
menutupi areola mamae.
Seluruh badan bayi
tersanggah dengan baik
tdk hanya kepala dan
leher
9. Memberitahu ibu untuk
menjaga kehangatan bayi
dengan selalu
memakaikan selimut dan
topi pd bayi utk mencegah
hipoermia.
10. Menganjurkan ibu
utk mobilisasi dini sep
miring kekanan dan kiri
serta kekamar mandi utk
membersihkan tubuh dan
darah kelamin ibu.
11. Memberitahu
kepada ibu tanda bahaya
pada masa nifas sep
pengeluaran lochea
berbau, demam, nyeri
perut berat, kelelahan
atau sesak, bengkak pada
tangan, wajah dan
tungkai, sakit kepala
hebat, pandangan kabur,
nyeri pada payudara.
Apabila ditemukan tanda
bahaya segera ke
petugas kesehatan

96
SOAP Ttd
N Nama Pembimbin
Tanggal Pasien Refleks
o dan RM i g Klinik dan
Akademi
1 2 3 5 6
4
73 22 Mei Ny. S Ibu mengatakan masih    
2021 Maemunah
terasa mules, ASI belum  
22 th
keluar , dan ibu senang
atas kelahiran bayinya.    
O Kes: cm, K/U : Baik,    
Keadaan emosional : Srabil,
TTV : Td : 120/80 mmHg,
N : 82 x/mt, RR : 22 x/mt,
S : 36,6 0c,
Palpasi :
Kontraksi uterus baik, TFU
2 jari di bawah pusat,
kandung kemih kosong

A P1 A0 post partum 6 jam

P 1.
kepada ibu TD .120/80
mmHg, N : 82 x/mt,
RR : 22 x/mt, S : 36,6 0c,
2.
bahwa keluhan rasa
mules yang ibu alami
merupakan hal yang
normal, karena rahim yg
keras dan mules berarti
rahim sedang
berkontraksi yg dapat
mencegah terjadinya
perdarahan pada masa
nifas.
3.
yang seimbang agar
kebutuhan bayi pada
masa laktasi bisa
terpenuhi sep makan
sayuran, buah-buahan,
ikan dan minum susu
97
dan zat gizi yg banyak
utk membantu
melancarkan produksi
ASI
4.
menyusui yg benar yaitu
dgn bayi menempel pada
payudara ibu, mulut bayi
terbuka lebar dan
menutupi areola mamae.
Seluruh badan bayi
tersanggah dengan baik
tdk hanya kepala dan
leher
5.
menjaga kehangatan
bayi dengan selalu
memakaikan selimut dan
topi pd bayi utk
mencegah hipoermia.
6.
mobilisasi dini sep miring
kekanan dan kiri serta
kekamar mandi utk
membersihkan tubuh dan
darah kelamin ibu.
7.
tanda bahaya pada masa
nifas sep pengeluaran
lochea berbau, demam,
nyeri perut berat,
kelelahan atau sesak,
bengkak pada tangan,
wajah dan tungkai, sakit
kepala hebat, pandangan
kabur, nyeri pada
payudara. Apabila
ditemukan tanda bahaya
segera ke petugas
kesehatan

SOAP Ttd
N Nama Pembimbin
Tanggal Pasien Refleks
o dan RM i g Klinik dan
Akademi
1 2 3 5 6
4
74 22 Mei Ny. Devi 26 S    
Ibu mengatakan masih
98
2021 th terasa mules, ASI belum  
keluar , dan ibu senang    
atas kelahiran bayinya.
   
O Kes: cm, K/U : Baik,
Keadaan emosional : Srabil,
TTV : Td : 120/80 mmHg,
N : 82 x/mt, RR : 22 x/mt,
S : 36,6 0c,
Palpasi :
Kontraksi uterus baik, TFU
2 jari di bawah pusat,
kandung kemih kosong

A P2 A0 post partum 6 jam

P 1. Memberitahu
pemeriksaan kepada ibu
TD .120/80 mmHg, N : 82
x/mt, RR : 22 x/mt, S :
36,6 0c,
2. Menjelaskan kepada ibu
bahwa keluhan rasa
mules yang ibu alami
merupakan hal yang
normal, karena rahim yg
keras dan mules berarti
rahim sedang
berkontraksi yg dapat
mencegah terjadinya
perdarahan pada masa
nifas.
3. Beritahu ibu tentang gizi
yang seimbang agar
kebutuhan bayi pada
masa laktasi bisa
terpenuhi sep makan
sayuran, buah-buahan,
ikan dan minum susu dan
zat gizi yg banyak utk
membantu melancarkan
produksi ASI
4. Memberitahu ibu cara
menyusui yg benar yaitu
dgn bayi menempel pada
payudara ibu, mulut bayi
terbuka lebar dan
menutupi areola mamae.
Seluruh badan bayi
tersanggah dengan baik
tdk hanya kepala dan
leher
5. Memberitahu ibu untuk
99
menjaga kehangatan bayi
dengan selalu
memakaikan selimut dan
topi pd bayi utk mencegah
hipoermia.
6. Menganjurkan ibu utk
mobilisasi dini sep miring
kekanan dan kiri serta
kekamar mandi utk
membersihkan tubuh dan
darah kelamin ibu.
7. Memberitahu kepada ibu
tanda bahaya pada masa
nifas sep pengeluaran
lochea berbau, demam,
nyeri perut berat,
kelelahan atau sesak,
bengkak pada tangan,
wajah dan tungkai, sakit
kepala hebat, pandangan
kabur, nyeri pada
payudara. Apabila
ditemukan tanda bahaya
segera ke petugas
kesehatan

SOAP Ttd
N Nama Pembimbin
Tanggal Pasien Refleks
o dan RM i g Klinik dan
Akademi
1 2 3 5 6
4
75 22 Mei Ny. Risah 32 S Ibu mengatakan masih    
2021 th
terasa mules, ASI belum  
2
keluar , dan ibu senang
atas kelahiran bayinya.    
O Kes: cm, K/U : Baik,    
Keadaan emosional : Srabil,
TTV : Td : 120/80 mmHg,
N : 82 x/mt, RR : 22 x/mt,
S : 36,6 0c,
Palpasi :
Kontraksi uterus baik, TFU
2 jari di bawah pusat,
100
kandung kemih kosong

A P3 A0 post partum 6 jam

P 1. Memberitahu
pemeriksaan
kepada ibu TD .120/80
mmHg, N : 82 x/mt, RR :
22 x/mt, S : 36,6 0c,
2. Menjelaskan kepada ibu
bahwa keluhan rasa
mules yang ibu alami
merupakan hal yang
normal, karena rahim yg
keras dan mules berarti
rahim sedang
berkontraksi yg dapat
mencegah terjadinya
perdarahan pada masa
nifas.
3. Beritahu ibu tentang gizi
yang seimbang agar
kebutuhan bayi pada
masa laktasi bisa
terpenuhi sep makan
sayuran, buah-buahan,
ikan dan minum susu dan
zat gizi yg banyak utk
membantu melancarkan
produksi ASI
4.Memberitahu ibu cara
menyusui yg benar yaitu
dgn bayi menempel pada
payudara ibu, mulut bayi
terbuka lebar dan
menutupi areola mamae.
Seluruh badan bayi
tersanggah dengan baik
tdk hanya kepala dan
leher
8 Memberitahu ibu untuk
menjaga kehangatan
bayi dengan selalu
memakaikan selimut dan
topi pd bayi utk
mencegah hipoermia.
9 Menganjurkan ibu utk
mobilisasi dini sep miring
kekanan dan kiri serta
kekamar mandi utk
membersihkan tubuh dan
darah kelamin ibu.
10 Memberitahu kepada ibu
tanda bahaya pada masa
101
nifas sep pengeluaran
lochea berbau, demam,
nyeri perut berat,
kelelahan atau sesak,
bengkak pada tangan,
wajah dan tungkai, sakit
kepala hebat, pandangan
kabur, nyeri pada
payudara. Apabila
ditemukan tanda bahaya
segera ke petugas
kesehatan

SOAP Ttd
N Nama Pembimbin
Tanggal Pasien Refleks
o dan RM i g Klinik dan
Akademi
1 2 3 5 6
4
76 22 Mei Ny. Kulipah S Ibu mengatakan masih    
2021 28 th
terasa mules, ASI belum  
keluar , dan ibu senang
atas kelahiran bayinya.    
O Kes: cm, K/U : Baik,    
Keadaan emosional : Srabil,
TTV : Td : 110/80 mmHg,
N : 82 x/mt, RR : 22 x/mt,
S : 36,6 0c,
Palpasi :
Kontraksi uterus baik, TFU
2 jari di bawah pusat,
kandung kemih kosong

A P2 A0 post partum 6 jam

P 1. Memberitahu
pemeriksaan kepada ibu
TD .120/80 mmHg, N :
82 x/mt, RR : 22 x/mt, S
: 36,6 0c,
2. Menjelaskan kepada ibu
bahwa keluhan rasa
mules yang ibu alami
merupakan hal yang
normal, karena rahim yg
keras dan mules berarti
rahim sedang
berkontraksi yg dapat
mencegah terjadinya
perdarahan pada masa
nifas.
102
8. Beritahu ibu tentang gizi
yang seimbang agar
kebutuhan bayi pada
masa laktasi bisa
terpenuhi sep makan
sayuran, buah-buahan,
ikan dan minum susu
dan zat gizi yg banyak
utk membantu
melancarkan produksi
ASI
9. Memberitahu ibu cara
menyusui yg benar yaitu
dgn bayi menempel pada
payudara ibu, mulut bayi
terbuka lebar dan
menutupi areola mamae.
Seluruh badan bayi
tersanggah dengan baik
tdk hanya kepala dan
leher
10. Memberitahu ibu untuk
menjaga kehangatan
bayi dengan selalu
memakaikan selimut dan
topi pd bayi utk
mencegah hipoermia.
11. Menganjurkan ibu utk
mobilisasi dini sep miring
kekanan dan kiri serta
kekamar mandi utk
membersihkan tubuh dan
darah kelamin ibu.
12. Memberitahu kepada ibu
tanda bahaya pada masa
nifas sep pengeluaran
lochea berbau, demam,
nyeri perut berat,
kelelahan atau sesak,
bengkak pada tangan,
wajah dan tungkai, sakit
kepala hebat, pandangan
kabur, nyeri pada
payudara. Apabila
ditemukan tanda bahaya
segera ke petugas
kesehatan

SOAP Ttd
N Nama Pembimbin
Tanggal Pasien Refleks
o dan RM i g Klinik dan
Akademi
1 2 3 5 6
4

103
77 11 Mei Ny.Nisa 27 S Ibu mengatakan masih    
2021 th
terasa mules, badannya  
lemas, ASI belum keluar ,
dan ibu senang atas    
kelahiran bayinya.
   
O Kes: cm, K/U : Baik,
Keadaan emosional : Srabil,
TTV : Td : 110/70 mmHg,
N : 82 x/mt, RR : 22 x/mt,
S : 36,5 0c, Konjungtiva
pucat
Palpasi :
Kontraksi uterus baik, TFU
2 jari di bawah pusat,
kandung kemih kosong
HB.8,9 gr%

A P2 A0 post partum 6 jam


dengan Anemia Sedang

P 2. Observasi keadaan
umum ibu TD. 100/70
mmhg N. 84 x/mt, S.36,5
C, R.22x/mt, TFU 2 jari
dibawah pusat, kontraksi
uterus keras, perdarahan
70 cc
3.Memberi pendidikan
kesehatan (nutrisi) pada
ibu tentang gizi ibu nifas
terutama makanan yang
mengandung zat besi
seperti sayuran
berwarna hijau, buncis,
daging merah, kuning
telur, kacang tanah ,
istirahat/ tidur yaitu
menjelaskan bahwa pola
tidur ibu menyesuaikan
pola tidur bayi.
4.Menjelaskan tanda
bahaya nifas diantaranya
perdarahan dari jalan
lahir yang banyak, sakit
kepala yang hebat,
pandangan mata kabur,
Demam, lochea berbau
5. Memberitahu ibu untuk
104
perawatan perineum
selama masa nifas
6.Kolaborasi dengan dokter
therapi obat yaitu
amoksilin 3x500 mg,
asam mefenamat 3x500
mg, vitamin C 1x100 mg,
Fe 2x60 mg, vit A
200.000 IU 1x1

SOAP Ttd
N Nama Pembimbin
Tanggal Pasien Refleks
o dan RM i g Klinik dan
Akademi
1 2 3 5 6
4
78 11 Mei Ny.Siti 27 th S Ibu mengatakan masih    
2021
terasa mules, badannya  
lemas, ASI belum keluar ,
dan ibu senang atas    
kelahiran bayinya.
   
O Kes: cm, K/U : Baik,
Keadaan emosional : Srabil,
TTV : Td : 110/70 mmHg,
N : 82 x/mt, RR : 22 x/mt,
S : 36,5 0c, Konjungtiva
pucat
Palpasi :
Kontraksi uterus baik, TFU
2 jari di bawah pusat,
kandung kemih kosong
HB.9,4 gr%

A P2 A0 post partum 6 jam


dengan Anemia Sedang

P 3.Memberi pendidikan
kesehatan (nutrisi) pada
ibu tentang gizi ibu nifas
terutama makanan yang
mengandung zat besi
seperti sayuran berwarna
hijau, buncis, daging
merah, kuning telur,
kacang tanah , istirahat/
tidur yaitu menjelaskan

105
menyesuaikan pola tidur
bayi.
4.Menjelaskan tanda
bahaya nifas diantaranya
perdarahan dari jalan lahir
yang banyak, sakit kepala
yang hebat, pandangan
mata kabur, Demam,
lochea berbau
5.Memberitahu ibu untuk
perawatan perineum
selama masa nifas
6. Kolaborasi dengan dokter
therapi obat yaitu
amoksilin 3x500 mg,
asam mefenamat 3x500
mg, vitamin C 1x100 mg,
Fe 2x60 mg, vit A
200.000 IU 1x1

SOAP Ttd
N Nama Pembimbin
Tanggal Pasien Refleks
o dan RM i g Klinik dan
Akademi
1 2 3 5 6
4
79 22 Mei Ny.S iah 25 S Ibu mengatakan masih
2021 th
terasa mules, ASI belum
keluar , dan ibu senang
atas kelahiran bayinya.

O Kes: cm, K/U : Baik,


Keadaan emosional : Srabil,
TTV : Td : 120/80 mmHg,
N : 82 x/mt, RR : 22 x/mt,
S : 36,6 0c,
Palpasi :
Kontraksi uterus baik, TFU
2 jari di bawah pusat,
kandung kemih kosong    

 
A P2 A0 post partum 6 jam
   
P 1. Memberitahu    
pemeriksaan kepada ibu
106
TD .120/80 mmHg, N :
82 x/mt, RR : 22 x/mt,
S : 36,6 0c,
2. Menjelaskan kepada ibu
bahwa keluhan rasa
mules yang ibu alami
merupakan hal yang
normal, karena rahim yg
keras dan mules berarti
rahim sedang
berkontraksi yg dapat
mencegah terjadinya
perdarahan pada masa
nifas.
8. Beritahu ibu tentang gizi
yang seimbang agar
kebutuhan bayi pada
masa laktasi bisa
terpenuhi sep makan
sayuran, buah-buahan,
ikan dan minum susu
dan zat gizi yg banyak
utk membantu
melancarkan produksi
ASI
9. Memberitahu ibu cara
menyusui yg benar yaitu
dgn bayi menempel
pada payudara ibu,
mulut bayi terbuka lebar
dan menutupi areola
mamae. Seluruh badan
bayi tersanggah dengan
baik tdk hanya kepala
dan leher
10. Memberitahu ibu untuk
menjaga kehangatan
bayi dengan selalu
memakaikan selimut dan
topi pd bayi utk
mencegah hipoermia.
11. Menganjurkan ibu utk
mobilisasi dini sep miring
kekanan dan kiri serta
kekamar mandi utk
membersihkan tubuh
dan darah kelamin ibu.
12. Memberitahu kepada ibu
tanda bahaya pada
masa nifas sep
pengeluaran lochea
berbau, demam, nyeri
perut berat, kelelahan
atau sesak, bengkak
pada tangan, wajah dan
107
tungkai, sakit kepala
hebat, pandangan kabur,
nyeri pada payudara.
Apabila ditemukan tanda
bahaya segera ke
petugas kesehatan

SOAP
Nama Pasien
No Tanggal dan RM

1 2 3
4
80 22 Mei 2021 Ny. Irig 28 th S Ibu mengatakan masih terasa mules,
ASI belum keluar , dan ibu senang atas
kelahiran bayinya.

O Kes: cm, K/U : Baik, Keadaan emosional


: Srabil,
TTV : Td : 120/80 mmHg, N : 82 x/mt,
RR : 22 x/mt, S : 36,6 0c,
Palpasi :
Kontraksi uterus baik, TFU 2 jari di
bawah pusat, kandung kemih kosong

A P2 A0 post partum 6 jam

P 3.Beritahu ibu tentang gizi yang


seimbang agar kebutuhan bayi pada
masa laktasi bisa terpenuhi sep
makan sayuran, buah-buahan, ikan
dan minum susu dan zat gizi yg
banyak utk membantu melancarkan
produksi ASI
4.Memberitahu ibu cara menyusui yg
benar yaitu dgn bayi menempel pada
payudara ibu, mulut bayi terbuka lebar
dan menutupi areola mamae. Seluruh
badan bayi tersanggah dengan baik
tdk hanya kepala dan leher
5.Memberitahu ibu untuk menjaga
kehangatan bayi dengan selalu
memakaikan selimut dan topi pd bayi
108
utk mencegah hipoermia.
6.Menganjurkan ibu utk mobilisasi dini
sep miring kekanan dan kiri serta
kekamar mandi utk membersihkan
tubuh dan darah kelamin ibu.
7.Memberitahu kepada ibu tanda
bahaya pada masa nifas sep
pengeluaran lochea berbau, demam,
nyeri perut berat, kelelahan atau
sesak, bengkak pada tangan, wajah
dan tungkai, sakit kepala hebat,
pandangan kabur, nyeri pada
payudara. Apabila ditemukan tanda
bahaya segera ke petugas kesehatan

109

Anda mungkin juga menyukai