A031191107
A. BY-PRODUCT
By Products adalah produk-produk yang memiliki nilai jual terbatas yang dproduksi
bersamaan dengan produk yang memiliki nilai jual lebih besar, yang dikenal sebagai produk
utama atau joint product. Joint product atau produk utama ini adalah produk yang umumnya
diproduksi dalam jumlah yang lebih besar dibandingkan by-product. Produk sampingan juga
bisa diartikan sebagai produk yang bukan tujuan utama operasi perusahaan tetapi tidak dapat
dihindarkan terjadinya dalam proses pengolahan produk disebabkan sifat bahan yang diolah atau
karena sifat pengolahan produk, kuantitas dan nilai produk sampingan relatif kecil dibandingkan
dengan nilai keseluruhan produk. Produk sampingan atau by-product ini bisa jadi merupakan
hasil dari pembersihan produk utama atau dri persiapan bahan baku langsung sebelum proses
produksi, atau sisa dari produk utama yang sedang di proses.
Selain joint product dan by-product, terdapat juga sesuatu yang disebut scrap. Scrap
memiliki arti yang serupa dengan by-product yaitu sisa-sisa dari produksi produk utama.
Perbedaan mendasar dari scrap dengan by-product terletak pada penjualan dan nilai jualnya.
Scrap biasanya langsung dijual dan memiliki nilai jual yang lebih rendah dibandingkan by-
product. Ketiga klasifikasi prpoduk ini dapat berubah ketika manfaat produk terbaru ditemukan
atau produk lama dilupakan.
B. KARAKTERISTIK BY PRODUCT
a. Muncul dari pembersihan produk utama (bisa bernilai, atau bisa menjadi sampah). Contoh
gas dan tar dalam produksi arang, serbuk gergaji di tempat penggergajian.
b. Muncul dari proses persiapan bahan baku sebelum digunakan dalam proses produksi produk
utama. Contoh pemisahan biji kapas darikapas, pemisahan kulit dari biji coklat.
c. Dihasilkan bersama dengan produk utama dalam suatu proses atau serangkaian proses tanpa
dimaksudkan untuk membuat produk ini.
d. Nilai jual relatif lebih kecil atau tidak berarti dibandingkan dengan produk-produk utama.
e. Dihasilkan dalam jumlah unit atau kuantitas yang lebih sedikit.
f. Kadang-kadang memerlukan pengolahan lebih lanjut dan pembungkusan.
g. Produk ini tidak dapat dihasilkan tanpa memproduksi produk-produk utama.
Produk sampingan dapat digolongkan sesuai dengan dapat tidaknya produk tersebut
dijual pada saat terpisah dari produk utama.
a) Produk sampingan yang dapat dijual setelah terpisah (setelah split-off point) dari produk
utama, tanpa memerlukan pengolahan lebih lanjut.
b) Produk sampingan yang memerlukan proses pengolahan lebih lanjut setelah terpisah
(setelah split-off point) dari produk utama.
Terdapat dua kategori metode untuk mengalokasikan biaya bersama yang digunakan
untuk memperlakukan produk sampingan :
Berikut adalah penjelasan dari tiap kategori perhitungan akuntansi dari by-product:
By-product pada umumnya memiliki bentuk kepentingan yang kecil sehingga tidak ada
income yang direkam dari mereka kecuali ketika sudah terjual. Pendapatan bersih dari produk
sampin sama dengan pendapatan penjualan aktual dikurangi dengan biaya pemrosesan
tradisional yang sebenarnya dan biaya pemasaran dan administrasi. Pendapatan bersih ini dapat
dilihat dalam income statement, yaitu:
• Tambahan kepada income sebagai penjualan lainnya (other sales) atau pendapatan
lainnya (other income)
• Pengurangan dari harga pokok penjualan milik produk utama atau main product.
Sedangkan entri jurnal untuk metode ini tidak memiliki pengaturan tetap Selain itu biaya
pemrosesan hanya dibebankan saat biaya tersebut terjadi dan biaya yang bisa dipakai akan
dibebankan pada saat penjualan. Berikut contohnya:
Metode ini akan digunakan oleh manajemen apabila pendapatan bersih dari by-product
memiliki jumlah yang signifikan. Nilai yang di harapkan dari by-product ini terlihat dalam
income statement sebagai deduksi dari total produksi dari produksi main-product. Biaya per unit
dari main product ini kemudian dikurangi oleh nilai by-product yang diharapkan. Terdapat dua
metode yang bisa digunakan, yaitu: