Anda di halaman 1dari 2

KOMUNIKASI EFEKTIF SBAR

(Situation, Background, Assessment,


Recommendation)
NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN
0 1/2

DITETAPKAN:
STANDAR Direktur
TANGGAL TERBIT
PROSEDUR
01 Desember 2019
OPERASIONAL
drg. Elly Rudianah
PENGERTIAN Komunikasi efektif SBAR adalah suatu cara untuk menyampaikan
informasi mengenai suatu kondisi baik kondisi pasien, hasil
pemeriksaan penunjang yang kritis, ruangan, peralatan, permintaan
dll, kepada seseorang (dokter, perawat, kabag/karu, atasan, bawahan
dll) melalui telepon maupun secara lisan yang dilakukan secara
efektif, jelas, akurat, lengkap, dimengerti, tidak duplikasi dan tepat
kepada penerima informasi sehingga dapat mengurangi kesalahan dan
untuk meningkatkan keselamatan pasien. Komunikasi efektif
dilakukan dengan metode SBAR (Situation, Background,
Assessment, dan Recommedation) dan metode TBAK (Tulis, Baca,
Konfirmasi).
TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah – langkah untuk melakukan
komunikasi efektif dengan menggunakan metode SBAR di Rumah
Sakit Ibu dan Anak Aisyiyah.
KEBIJAKAN
Keputusan Direktur Rumah Sakit Ibu dan Anak Aisyiyah Nomor
Tentang Panduan Komunikasi Efektif Dalam Pemberian Informasi
dan Edukasi di Rumah Sakit Ibu dan Anak Aisyiyah.

PROSEDUR 1. Perawat/ bidan/ dokter jaga telah melakukan pemeriksaan fisik,


anamnesa (pengkajian), dan membaca rekam medis pasien;
2. Perawat/ bidan/ dokter jaga menekan nomor telepon sesuai
dengan tujuan;
3. Perawat/ bidan/ dokter jaga mengucapkan salam;
4. Perawat/ bidan/ dokter jaga melaporkan kondisi pasien sesuai
dengan metode SBAR, meliputi:
a. Situation dengan menyebutkan nama penelepon, dari unit
mana, melaporkan hal yang berkaitan tujuan menelepon
(pasien baru , hasil pemeriksaan, perubahan kondisi).

b. Background berisi informasi yang mendukung kondisi


pasien seperti masuk rumah sakit dengan keluhan apa,
KOMUNIKASI EFEKTIF SBAR
(Situation, Background, Assessment,
Recommendation)
NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN
0 2/2

riwayat penyakit sekarang, riwayat penyakit dahulu, riwayat


penyakit keluarga, riwayat alergi, laboratorium/
pemeriksaan penunjang yang sudah dilakukan, obat yang
dikonsumsi, keadaan umum, kesadaran dan Tanda vital saat
lapor (tensi, nadi, suhu, RR, sat O2, nyeri), pemeriksaan
fisik lengkap (Head To Toe), terapi yang didapat saat ini.
c. Asessment merupakan hasil pengkajian kondisi pasien
terkini dan masalah saat ini yang menjadi penyebab.
d. Recommendation merupakan usulan (ekstra terapi, pindah
ruang, pemeriksaan penunjang), tindakan yang harus
dilakukan (konsul ke dokter lain, apakah perlu lapor
kembali, bisa datang untuk memeriksa pasien).
5. Dokter yang ditelepon akan memberikan instruksi dan instruksi
tersebut dicatat oleh perawat/ bidan/ dokter jaga (tulis);
6. Setelah dicatat perawat/ bidan/ dokter jaga akan membacakan
ulang instruksi dokter dan meminta dokter untuk mengulangi
instruksi tersebut (baca);
7. Dokter akan mengulang instruksi yang diberikan (konfirmasi);
8. Petugas mengucapkan salam;
9. Petugas melakukan pendokumentasian di catatan perkembangan
pasien terintegrasi;
10. Perawat memberikan verifikasi Readback (+), dalam catatan
perkembangan pasien terintegrasi;
11. Verifikasi di catatan perkembangan terintegrasi dilakukan dalam
1 x 24 jam dengan tanggal, tanda tangan dan nama dokter;
12. Apabila dokter cuti maka verifikasi ditulis dokter cuti.
UNIT TERKAIT Unit Gawat Darurat
Rawat Jalan
Rawat Inap
Kamar Bayi
Kamar Bedah
Kamar Bersalin

Anda mungkin juga menyukai