PENDAHULUAN
Ginjal merupakan
organ yang
berbentuk seperti kacang,
terdapat sepasang
(masing-masing satu di
sebelah kanan dan kiri
vertebra) dan posisinya
retroperitoneal. Ginjal
kanan terletak sedikit
lebih rendah (kurang
lebih 1 cm) dibanding ginjal kiri, hal ini disebabkan adanya hati yang
mendesak ginjal sebelah kanan. Kutub atas ginjal kiri adalah tepi atas iga 11
(vertebra T12), sedangkan kutub atas ginjal kanan adalah tepi bawah iga 11
atau iga 12. Adapun kutub bawah ginjal kiri adalah processus transversus
vertebra L2 (kira-kira 5 cm dari krista iliaka) sedangkan kutub bawah ginjal
kanan adalah pertengahan vertebra L3. Dari batas-batas tersebut dapat
terlihat bahwa ginjal kanan posisinya lebih rendah dibandingkan ginjal kiri.
Fungsi Ginjal
a. Fungsi ekskresi
1) Mempertahankan osmolaritas plasma sekitar 285 m osmol dengan
mengubah ekskresi air
2) Mempertahankan kadar masing-masing elektrolit plasma dalam
rentang normal.
3) Mempertahankan pH plasma sekitar 7,4 dengan mengeluarkan
kelebihan dan membentuk kembali HCO3
4) Mengekskresikan produk akhir nitrogen dan metabolisme protein
terutama urea, asam urat dan kreatinin.
b. Fungsi non ekskresi
1) Menghasilkan renin, penting untuk pengaturan tekanan darah
2) Menghasilkan eritropoietin, faktor penting dalam stimulasi produksi
sel darah merah oleh sumsum tulang
3) Metabolisme vitamin D menjadi bentuk aktif nya
4) Degradasi insulin dan menghasilkan prostaglandin
2.2 Definisi
Tumor wilms adalah tumor ginjal
campuran ganas yang tumbuh dengan
cepat, terbentuk dari unsur embrional,
biasanya mengenai anak-anak sebelum
usia lima tahun (kamus kedokteran
dorland).
Wilm’s tumor adalah merupakan
tumor ginjal yang terjadi pada anak
(Suriadi:2001).
2.3 Etiologi
a. Etiologi dari Ibu
Etiologi (Suriadi:2001) :
Penyebab pasti dari kanker ginjal belum diketahui secara pasti. Namun, ada
beberapa factor resiko diketahui mampu memicu kejadian kanker ginjal, yaitu:
(Eko Prabowo:2014)
1. Merokok
Perilaku merokok (aktif/pasif) meningkatkan resiko terkena kanker
ginjal (40%). Anak yang sering menjadi perokok pasif (status paparan)
meningkatkan resiko terkena tumor wilm.
2. Obesitas pada wanita
3. Diet tinggi lemak, hewani dan hiperkolesterol
4. Hormonal
Peningkatan kadar diethylstilbesterol (berdasarkan uji eksperimen pada
hamster) mempengaruhi timbulnya adenokarsinoma pada ginjal.
2.4 Patofisiologi
Tumor berasal dari blastema metanefrik dan terdiri atas
blastema,stroma,dan epitel. Dari irisan berwarna abu-abu dan terdapat focus
nekrosis atau perdarahan. Secara histopatologik dibedakan 2 jenis
nefroblastoma,yaitu: Favorable dan Unfavorable (Basuki Purnomo:2011).
Tumor wilms muncul saat sel yang membentuk ginjal gagal berkembang
dan malah menggandakan diri pada bentuknya yang primitif. Tumor wilms
biasanya terlihat jelas pada anak usia 1-5 tahun. Massa seringkali mengubah ginjal
dan memampatkan jaringan normal menjadi jaringan tipis. Tumor wilms berasal
dari parenkim ginjal. Hal ini menyebabkan perdarahan sehingga saat buang air
kecil mengandung darah. Disamping itu dapat disertai hipertensi karena tumor
wilms dapat merangsang aktifitas renin.
Tumor berasal dari blastema metanefrik dan terdiri atas blastema, stroma,
dan epitel. Kadang tidak tampak unsur epitel atau stroma. Pada sediaan
makroskopik tampak sebagai tumor yang besar berwarna abu – abu dengan fokus
perdarahan atau nekrosis.
Setelah keluar dari kapsul ginjal, tumor akan mengadakan invasi ke organ
disekitarnya dan menyebar secara limfogen melalui kelenjar limfe para aorta.
Penyebaran secara hematogen melalui vena renalis ke vena kava, kemudian
mengadakan metastais ke paru (85%), hepar (10%) dan bahkan pada stadium
lanjut menyebar ke ginjal kontra lateral.
Tingkat keganasan ditentukan berdasarkan gambaran histologik dan dibagi
menjadi dua golongan menurut prognosisnya, yaitu prognosis baik dan buruk.
Golongan kedua menunjukkan gambaran histologik dengan bagian yang
anaplastik, inti yang atipik, hiperdiploidi, dan banyak translokasi kompleks.
Wilms tumor terjadi pada parenchyma renal. Tumor tersebut tumbuh dengan cepat
dengan lokasi dapat unilateral atau bilateral. Pertumbuhan tumor tersebut akan
meluas atau menyimpang luar renal. Mempunyai gambaran khas, berupa
1. Hematuria
Dengan pemeriksaan mikroskopi untuk melihat komponen pada urine
(urinalisis) sering didapatkan adanya gross hematuria pada klien kanker
ginjal. Tanda ini merupakan tanda pertama yang memberikan sinyal pada
dugaan adanya keganasan pada ginjal. Selain itu, gross hematuria bisa
terjadi secara intermitten. Hal ini menunjukkan bahwa kanker telah mnyebar
ke bagian pelvis ginjal.
2. Nyeri
Nyeri merupakan alarm (sinyal) alamiah bagi tubuh akan adanya gangguan
fisiologis. Pada klien dengan kanker ginjal sering terjadi nyeri yang konstan
pada abdomen. Terlebih jika jaringan kanker telah mengalami
robekan/perdarahan maka akan terjadi kolik yang akut.
P : genetik
Q : seperti tertusuk
R :daerah abdomen
S : wajah meringis
T : pada saat kencing
3. Adanya massa
Pada palpasi akan teraba massa dengan jaringan yang halus berkumpul, dan
adanya nyeri tekan (karena ada kompresi pada jaringan abnormal)
4. Demam
Biasanya terjadi karena adanya perdarahan, sehingga volume intravaskuler
menurun atau karena adanya jaringan tumor yang nekrosis
5. Keringat di malam hari
6. Anoreksia
7. Penurunan berat badan drastic
8. Edema pada lengan
9. Nausea
10. Vomiting
Bisa dikarenakan adanya clotting darah akibat akumulasi perdarahan pada urinary
track (urine normal=500cc/ hari).
1. Massa di pinggang
2. Nyeri
3. Hematuria
4. Hipertensi
5. Demam
6. Malaise
2.6 Penatalaksanaan
Jika secara klinis tumor masih berada dalam stadium dini dan ginjal di sebelah
kontralateral normal,dilakukan nefroktomi radikal. Pembedahan ini kadang kala
diawali dengan pemberian sitostatika atau radiasi (Basuki Purnomo:2011).
Penatalaksaan terapiutik(Suriadi:2001) :
1. Pembedahan
Kanker yang merupakan sebuah jaringan abnormalitas idealnya harus
dilakukan pngangkatan (ektomi) untuk mengembalikan fungsi jaringan
yang sehat. Saat ini banyak sekali pembedahan dengan prinsip mini insisi
dilakukan. Pada klien kanker ginjal beberapa hal yang bisa dilakukan
adalah dengan teknik laparascopy nephrectomy maupun partial
nephrectomy. Khusunya untuk klien dengan resiko tinggi, maka
pembedahan bisa dilakukan dengan cryoblation, radiofrequency ablation,
maupun arterial embolization. Untuk menghindari perluasan metastase
kanker, biasanya tim medis melakukan tindakan nefrektomi radikal
(pengangkatan ginjal, kelenjar adrenal, lemak dan kelenjar getah bening
sekitar).
2. Terapi radiasi
Terapi radiasi jarang dilakukan, biasanya dilakukan jika kanker sudah
metastase dan prognosa klien sudah buruk
3. Terapi hormonal
Terapi hormonal terkadang juga dilakukan untuk meningkatkan aktivasi
fungsional tubuh.
Perawatan Prabedah
Perawatan pascabedah
Perawatan di Rumah
Metastase
Prognosis yang buruk
Komplikasi dari pembedahan
ASUHAN KEPERAWATAN
I. PENGKAJIAN
1. Identitas Pasien
Biasanya Tumor Wilms terjadi pada anak usia kurang dari 10 tahun pada
kedua jenis kelamin pada semua ras.
b. Riwayat alergi :
c. Prenatal :
d. Natal :
e. Post-Natal :
4) Pola kebiasaan :
a. Nutrisi :
b. Istirahat/ tidur :
1) Sebelum sakit : tidur siang 3 jam/ hari, tidur malam 7 jam/ hari, tidak
ada gangguan tidur
2) Setelah sakit : anak tidakbisa tidur siang, tidur malam sering
terbangun, tidur malam sekitar 5 jam /hari
c. Aktifitas :
d. Personal hygiene :
1) Sebelum sakit : mandi 2 kali/ hari, gosok gigi 3 kali/ hari, keramas 2
hari sekali, ganti baju setiap selesai mandi
2) Selama sakit : dilap di tempat tidur 2 kali sehari, ganti baju 2 kali
sehari, selama di RS belum keramas, anak tidak mau gosok gigi.
5) Tumbuh Kembang :
a. pertumbuhan / antropometri :
1) BB : kg
2) TB : cm
3) LK : cm
4) LD :cm
5) LLA : cm
c. Perkembangan :
1) Motorik kasar : anak sudah bisa merangkak ketika usia 9 bulan, anak
bisa berdiri mandiri ketika usia 11 bulan dan saat ini (usia 12 bulan)
anak sudah bisa berjalan mandiri
3) Personal social : sudah bisa melepas celana sendiri, sudha bisa makan
dengan sendok dan gelas
1 KEADAAN Cukup
UMUM
2 KESADARAN Composmentis
Respirasi= 27 x/menit
Tekanan darah =
4 INTEGUMENT/ INSPEKSI
KULIT
1. Kulit : warna kulit, jaringan parut, lesi, Kondisi
vaskularisasi superfisial
2. Rambut : Jumlah, distribusi, tekstur (lembut, kasar)
3. Kuku : warna, bentuk, lesi
PALPASI
PALPASI
REFLEK KORNEA
GERAKAN MATA
TES VISUS
10 TELINGA INSPEKSI :
12 DADA / PARU-PARU
THORAK
INSPEKSI :retraksi intercosta(+)
JANTUNG
PALPASI :
PAYUDARA
INSPEKSI :
PERKUSI :redup
BAWAH
15 GENETALIA PRIA :
INSPEKSI :
INSPEKSI :
17 Reflek – reflek -
a. Pemeriksaan Penunjang
1) Laboratoirum
UJI LABORATURIUM DAN DIAGNOSTIK (Cecily L Betz:2002)
1. Urografi intravena
2. Sistoskopi
3. Pemeriksaan nefrotomogram
4. Angiogram ginjal
5. Ultrasonografi
b. Therapy
1) Ranitidine = untuk mengurangi mual dan muntah
2) Β blocker = untuk mencegah metastases el abnormal
c. Diagnosa Medis
Tumor Wilms
1. Analisa Data
Data Fokus Masalah Etiologi
DO : O2 berkurang
kelebihan cairan
DO : Berdiferensiasi
Edema ekstremitas
menunjukkan perfusi
perifer daerah
ektremitas (terutama
ekstremitas bawah)
mengalami gangguan.
Merupakan indikasi
terjadinya gagal
jantung.
Menunjukkan gangguan
aliran darah dalam
jantung, (kelainan
katup, kerusakan
septum, atau vibrasi
Perubahan frekuensi
dan irama jantung
menunjukkan
komplikasi disritmia
4. Implementasi
5. Evaluasi
1. Masa Pranatal
2. Masa Pascanatal
Tumbuh kembang pada masa pascanatal dibagi ke dalam beberapa
fase berikut :
A. Masa Neonatus (0-28 hari)
Tumbuh kembang masa pascanatal diawali dengan masa neonatus, yaitu
dimana terjadinya kehidupan yang baru. Pada masa ini terjadi proses adaptasi
semua sistem organ tubuh, dimulai dari aktifitas pernafasan, pertukaran gas
2. Ciri-ciri Psikologis
Usia Ciri-ciri Psikologis Balita (bawah lima tahun)
0-5 Mulai mengenal lingkungan. Membutuhkan perhatian khusus dari orang
tahun tua. Senang bermain. Bersifat kekanak-kanakan (manja). Cenderung
keras kepala. Suka menolak perintah. Membutuhkan zat gizi yang
banyak. Hormon pertumbuhan dihasilkan secara meningkat.
2. Ciri-ciri Psikologis
Usia Ciri-ciri Psikologis
6 – 12 Gigi susu mulai tanggal dan gigi permanen mulai tumbuh. Pertumbuhan
tahun jiwanya relatif stabil. Daya ingat kuat, mematuhi segala perintah
gurunya. Mudah menghafal tetapi juga mudah melupakan. Sifat keras
kepala mulai berkurang dan lebih dapat menerima, pengertian karena
kemampuan logikanya mulai berkembang.
1. Ciri-ciri fisik
2. Ciri-ciri Psikologis
Usia Ciri-ciri Psikologis
Kurang Mulai memperhatikan penampilan. Mudah cemas dan bingung bila
lebih usia adanya perubahan psikis. Tidak mau dibatasi aktivitasnya. Mulai
10 – 17 memilih teman yang cocok. Tidak mau diperlakukan seperti anak
tahun kecil. Selalu ingin mencoba hal-hal baru. Senang meniru idola atau
berkhayal. Mulai bersikap kritis. Mulai ada perubahan bentuk fisik.
Mulai menghasilkan hormon reproduksi. Alat kelamin mulai
berkembang. Hormon pertumbuhan masih terus dihasilkan.
Penatalaksaan terapiutik(Suriadi:2001) :