Anda di halaman 1dari 53

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Tumor (Neoplasma) adalah pertumbuhan baru jaringan yang tidak
terkontrol dan progresif. Salah satu contoh tumor akibat genetik ini adalah
tumor wilms, nefroblastoma (tumor wilm) adalah tomur ginjal yang tersering
ditemukan pada anak, umumnya menyerang anak usia kurang dari 10 tahun
dan paling sering dijumpai pada umur 3,5 tahun. Tumor ini merupakan tumor
urogenitalia yang paling banyak menyerang anak-anak. Kurang lebih 10%
tumor ini menyerang kedua ginjal secara bersamaan.

Insidensi Tumor wilms menyebabkan neoplasma ginjal sebagian besar


anak dan terjadi dengan frekuensi hampir sama pada kedua jenis kelamin dari
semua ras, dengan indikasi tahunan 7,8 per juta anak yang berusia kurang dari
15 tahun. Gambaran tumor Wilms yang paling penting adalah kaitannya
dengan anomaly congenital, yang paling umum adalah anomaly urogenotal
(4,4%), hemihipertrofi (2,9%), dan aniridia sporadic (91,1%).

Tumor wilms muncul saat sel yang membentuk ginjal gagal


berkembang dan malah menggandakan diri pada bentuknya yang primitif.
Tumor wilms biasanya terlihat jelas pada anak usia 1-5 tahun. Massa
seringkali mengubah ginjal dan memampatkan jaringan normal menjadi
jaringan tipis. Tumor wilms berasal dari parenkim ginjal. Hal ini
menyebabkan perdarahan sehingga saat buang air kecil mengandung darah.
Disamping itu dapat disertai hipertensi karena tumor wilms dapat merangsang
aktifitas renin.
Jika secara klinis tumor masih berada dalam stadium dini dan ginjal di
sebelah kontalateral normal,dilakukan nefrektomi radikal.pembedahan ini
kadang kala diawali dengan pemberian sitostatika atau radiasi.Dengan
banyaknya angka kejadian yang terjadi terutama pada anak-anak, maka kami
menjadikan Tumor Wilms sebagai judul makalah ini. Dengan harapan

Sistem Perkemihan 1: Tumor Wilms Page 1


menjadikan makalah ini pengetahuan yang dapat memberi wawasan tentang
penyakit ini yang mungkin terjadi pada keluarga kita.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah yang akan disajikan sebagai berikut:
a. Bagaimana anatomi dan fisiologi Sistem Perkemihan ?
b. Bagaimana definisi dari Tumor Wilms ?
c. Apa saja etiologi dari Tumor Wilms?
d. Bagaimana patofisiologi dan WOC padaTumor Wilms?
e. Apasajakah manifestasi klinis dari Tumor Wilms?
f. Bagaimana penatalaksanaan medis yang diberikan pada pasien
Tumor Wilms?
g. Apa saja komplikasi yang dapat disebabkan oleh Tumor Wilms?
h. Bagaimana Asuhan Keperawatan yang dilakukan pada penderita
Tumor Wilms?
1.3 Tujuan
1.3.1 Umum
a. Untuk mengetahui Tumor Wilms
b. Untuk mengetahui asuhan keperawatan yang dilakukan pada
penderita Tumor Wilms
1.3.2 Khusus
a. Untuk mengetahui anatomi dan fisiologi Sistem Perkemihan
b. Untuk mengetahui definisi dari Tumor Wilms
c. Untuk mengetahui etiologi dari Tumor Wilms
d. Untuk mengetahui patofisiologi dan WOC padaTumor Wilms
e. Untuk mengetahui manifestasi klinis dari Tumor Wilms
f. Untuk mengetahui penatalaksanaan medis yang diberikan pada
pasien Tumor Wilms
g. Untuk mengetahuikomplikasi yang dapat disebabkan oleh Tumor
Wilms
h. Untuk mengetahui Asuhan Keperawatan yang dilakukan pada
penderita Tumor Wilms

Sistem Perkemihan 1: Tumor Wilms Page 2


1.4 Manfaat
a. Dapat mengetahui anatomi dan fisiologi Sistem Perkemihan
b. Dapat mengetahui definisi dari Tumor Wilms
c. Dapat mengetahui etiologi dari Tumor Wilms
d. Dapat mengetahui patofisiologi dan WOC padaTumor Wilms
e. Dapat mengetahui manifestasi klinis dari Tumor Wilms
f. Dapat mengetahui penatalaksanaan medis yang diberikan pada
pasien Tumor Wilms
g. Dapat mengetahui komplikasi yang dapat disebabkan oleh Tumor
Wilms
h. Dapat mengetahui Asuhan Keperawatan yang dilakukan pada
penderitaTumor Wilms

Sistem Perkemihan 1: Tumor Wilms Page 3


BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 Anatomi dan fisiologi Ginjal


Ginjal merupakan organ pada tubuh manusia yang menjalankan
banyak fungsi untuk homeostasis, yang terutama adalah sebagai organ
ekskresi dan pengatur kesetimbangan cairan dan asam basa dalam tubuh.
Terdapat sepasang ginjal pada manusia, masing-masing di sisi kiri dan
kanan (lateral) tulang vertebra dan terletak retroperitoneal (di belakang
peritoneum). Selain itu sepasang ginjal tersebut dilengkapi juga dengan
sepasang ureter, sebuah vesika urinaria (buli-buli/kandung kemih) dan
uretra yang membawa urine ke lingkungan luar tubuh. (Anonymus,2012)

Ginjal merupakan
organ yang
berbentuk seperti kacang,
terdapat sepasang
(masing-masing satu di
sebelah kanan dan kiri
vertebra) dan posisinya
retroperitoneal. Ginjal
kanan terletak sedikit
lebih rendah (kurang
lebih 1 cm) dibanding ginjal kiri, hal ini disebabkan adanya hati yang
mendesak ginjal sebelah kanan. Kutub atas ginjal kiri adalah tepi atas iga 11
(vertebra T12), sedangkan kutub atas ginjal kanan adalah tepi bawah iga 11
atau iga 12. Adapun kutub bawah ginjal kiri adalah processus transversus
vertebra L2 (kira-kira 5 cm dari krista iliaka) sedangkan kutub bawah ginjal
kanan adalah pertengahan vertebra L3. Dari batas-batas tersebut dapat
terlihat bahwa ginjal kanan posisinya lebih rendah dibandingkan ginjal kiri.

Sistem Perkemihan 1: Tumor Wilms Page 4


Secara umum, ginjal terdiri dari beberapa bagian:

a. Korteks, yaitu bagian ginjal di mana di dalamnya terdapat/terdiri dari


korpus renalis/Malpighi (glomerulus dan kapsul Bowman), tubulus
kontortus proksimal dan tubulus kontortus distalis.
b. Medula, yang terdiri dari 9-14 pyiramid. Di dalamnya terdiri dari tubulus
rektus, lengkung Henle dan tubukus pengumpul (ductus colligent).
c. Columna renalis, yaitu bagian korteks di antara pyramid ginjal
d. Processus renalis, yaitu bagian pyramid/medula yang menonjol ke arah
korteks
e. Hilus renalis, yaitu suatu bagian/area di mana pembuluh darah, serabut
saraf atau duktus memasuki/meninggalkan ginjal.
f. Papilla renalis, yaitu bagian yang menghubungkan antara duktus
pengumpul dan calix minor.
g. Calix minor, yaitu percabangan dari calix major.
h. Calix major, yaitu percabangan dari pelvis renalis.
i. Pelvis renalis, disebut juga piala ginjal, yaitu bagian yang menghubungkan
antara calix major dan ureter.
j. Ureter, yaitu saluran yang membawa urine menuju vesica urinari

Vesica urinaria, sering juga disebut kandung kemih atau buli-buli,


merupakan tempat untuk menampung urine yang berasal dari ginjal melalui

Sistem Perkemihan 1: Tumor Wilms Page 5


ureter, untuk selanjutnya diteruskan ke uretra dan lingkungan eksternal tubuh
melalui mekanisme relaksasi sphincter.

Vesica urinaria terletak di lantai pelvis (pelvic floor), bersama-sama dengan


organ lain seperti rektum, organ reproduksi, bagian usus halus, serta pembuluh-
pembuluh darah, limfatik dan saraf.

Fungsi Ginjal
a. Fungsi ekskresi
1) Mempertahankan osmolaritas plasma sekitar 285 m osmol dengan
mengubah ekskresi air
2) Mempertahankan kadar masing-masing elektrolit plasma dalam
rentang normal.
3) Mempertahankan pH plasma sekitar 7,4 dengan mengeluarkan
kelebihan dan membentuk kembali HCO3
4) Mengekskresikan produk akhir nitrogen dan metabolisme protein
terutama urea, asam urat dan kreatinin.
b. Fungsi non ekskresi
1) Menghasilkan renin, penting untuk pengaturan tekanan darah
2) Menghasilkan eritropoietin, faktor penting dalam stimulasi produksi
sel darah merah oleh sumsum tulang
3) Metabolisme vitamin D menjadi bentuk aktif nya
4) Degradasi insulin dan menghasilkan prostaglandin

Syntopi vesica urinaria


Vertex Lig. umbilical medial
Infero-lateral Os. Pubis, M.obturator internus, M.levator ani
Superior Kolon sigmoid, ileum (laki-laki), fundus-korpus uteri, excav.
vesicouterina (perempuan)
Infero- Laki-laki: gl.vesiculosa, ampula vas deferens,rectum
posterior Perempuan: korpus-cervis uteri, vagina

Sistem Perkemihan 1: Tumor Wilms Page 6


Dalam keadaan kosong vesica urinaria berbentuk tetrahedral yang
terdiri atas tiga bagian yaitu apex, fundus/basis dan collum. Serta
mempunyai tiga permukaan (superior dan inferolateral dextra dan sinistra)
serta empat tepi (anterior, posterior, dan lateral dextra dan sinistra). Dinding
vesica urinaria terdiri dari otot m.detrusor (otot spiral, longitudinal,
sirkular). Terdapat trigonum vesicae pada bagian posteroinferior dan collum
vesicae.

2.2 Definisi
Tumor wilms adalah tumor ginjal
campuran ganas yang tumbuh dengan
cepat, terbentuk dari unsur embrional,
biasanya mengenai anak-anak sebelum
usia lima tahun (kamus kedokteran
dorland).
Wilm’s tumor adalah merupakan
tumor ginjal yang terjadi pada anak
(Suriadi:2001).

Nefroblastoma sering dikenal dengan nama tumor Wilma tau karsinoma


sel embrional. Tumor Wilm sering diikuti dengan kelainan bawaan berupa
anridia,hemihipertrofi,dan anomaly organ genitalia (Basuki Purnomo:2011).

Stadium (Basuki Purnomo:2011) :

NWTS (National Wilm’s Tumor Study) membagi tingkat penyebaran tumor


ini (setelah dilakukan nefrektomi) dalam 5 stadium :

I. Tumor terbatas pada ginjal dan dapat di eksisi sempurna


II. Tumor meluas keluar ginjal dan dan dapat dieksisi sempurna, mungkin
telah mengadakan penetrasi ke jaringan lemak perirenal, limfonudi pada
aorta atau ke vasa renalis

Sistem Perkemihan 1: Tumor Wilms Page 7


III. Ada sisa sel tumor di
abdomen yang
mungkin berasal dari
: biopsy atau rupture
yang terjadi sebelum
atau selama operasi
IV. Metastasis hematogen
V. Tumor bilateral

2.3 Etiologi
a. Etiologi dari Ibu
Etiologi (Suriadi:2001) :

 Secara pasti belum diketahui


 Predisposisi, genetic
 Dapat dikaitkan dengan congenital anomaly : yang sering adalah sporadic
aniridia, genitourinary anomaly, hemyhyperthophy, microcephaly, dan
cryptorchidism.

Penyebab pasti dari kanker ginjal belum diketahui secara pasti. Namun, ada
beberapa factor resiko diketahui mampu memicu kejadian kanker ginjal, yaitu:
(Eko Prabowo:2014)

1. Merokok
Perilaku merokok (aktif/pasif) meningkatkan resiko terkena kanker
ginjal (40%). Anak yang sering menjadi perokok pasif (status paparan)
meningkatkan resiko terkena tumor wilm.
2. Obesitas pada wanita
3. Diet tinggi lemak, hewani dan hiperkolesterol
4. Hormonal
Peningkatan kadar diethylstilbesterol (berdasarkan uji eksperimen pada
hamster) mempengaruhi timbulnya adenokarsinoma pada ginjal.

Sistem Perkemihan 1: Tumor Wilms Page 8


Biasanya serangan kanker ginjal dimulai setelah usia 40 tahun
(kecuali tumor wilm) dan akan memuncak pada usia antara 50 sampai
60 tahun
b. Etiologi dari janin
Penyebabnya belum diketahui secara pasti, tetapi diduga melibatkan factor
genetic. Wilms tumor berhubungan dengan kelainan bawaan tertentu, seperti:
a. Kelainan saluran kemih
b. Aniridia ( tidak memiliki iris )
c. Hemihipertrofi ( pembesaran separuh bagian tubuh )
Tumor bisa tumbuh cukup besar, tetapi biasanya tetap berada dalam
kapsulnya. Tumor bisa menyebar ke bagian tubuh lainnya. Wilms tumor
ditemukan pada 1 diantara 200.000 – 250.000 anak – anak. Biasanya umur rata
– rata terjangkit kanker ini antara 3 – 5 tahun baik laki – laki maupun
perempuan.
Tumor Wilms jarang disebabkan karena faktor keturunan. Kurang dari 2%
terjangkit karena faktor keturunan. Kebanyakan kasus terjadi secara sporadis
dan merupakan hasil dari mutasi genetik yang mempengaruhi perkembangan
sel – sel di ginjal.
Sejumlah kecil pasien dengan tumor wilms mempunyai satu dari tiga
sindrom genetik termasuk yang berikut :
1. WAGR Syndrome
WAGR syndrome terdiri dari empat penyakit yang menyertai, termasuk
Wilm’s Tumor, Aniridia, malformasi genitourinaria, Retardasi mental. Hal
ini disebabkan karena hilang atau tidak aktifnya gen penekan tumor yang
disebut WT1 pada kromosom #11.
2. Denys-Drash syndrome
Ditandai oleh gagal ginjal, malformasi genitourinaria dan tumor ganads
(ovarium atau testis). Hal ini juga disebabkan karena hilang atau tidak
aktifnya gen penekan tumor yang disebut WT1 pada kromosom #11.\
3. Beckwith-Wiedemann syndrome
ditandai dengan berat badan saat lahir berlebihan dan membesarnya hepar,
lien, dan lidah; gula darah yang rendah pada periode neonatal, malformasi

Sistem Perkemihan 1: Tumor Wilms Page 9


sekitar telinga, pertumbuhan badan asimetris, omphalocele dan tumor di
hepar dan kelenjar adrenal. Ini terjadi karena overactive copy dari onkogen
pada kromosom #11, yang disebut IGF2.

2.4 Patofisiologi
Tumor berasal dari blastema metanefrik dan terdiri atas
blastema,stroma,dan epitel. Dari irisan berwarna abu-abu dan terdapat focus
nekrosis atau perdarahan. Secara histopatologik dibedakan 2 jenis
nefroblastoma,yaitu: Favorable dan Unfavorable (Basuki Purnomo:2011).

Tumor wilms muncul saat sel yang membentuk ginjal gagal berkembang
dan malah menggandakan diri pada bentuknya yang primitif. Tumor wilms
biasanya terlihat jelas pada anak usia 1-5 tahun. Massa seringkali mengubah ginjal
dan memampatkan jaringan normal menjadi jaringan tipis. Tumor wilms berasal
dari parenkim ginjal. Hal ini menyebabkan perdarahan sehingga saat buang air
kecil mengandung darah. Disamping itu dapat disertai hipertensi karena tumor
wilms dapat merangsang aktifitas renin.
Tumor berasal dari blastema metanefrik dan terdiri atas blastema, stroma,
dan epitel. Kadang tidak tampak unsur epitel atau stroma. Pada sediaan
makroskopik tampak sebagai tumor yang besar berwarna abu – abu dengan fokus
perdarahan atau nekrosis.
Setelah keluar dari kapsul ginjal, tumor akan mengadakan invasi ke organ
disekitarnya dan menyebar secara limfogen melalui kelenjar limfe para aorta.
Penyebaran secara hematogen melalui vena renalis ke vena kava, kemudian
mengadakan metastais ke paru (85%), hepar (10%) dan bahkan pada stadium
lanjut menyebar ke ginjal kontra lateral.
Tingkat keganasan ditentukan berdasarkan gambaran histologik dan dibagi
menjadi dua golongan menurut prognosisnya, yaitu prognosis baik dan buruk.
Golongan kedua menunjukkan gambaran histologik dengan bagian yang
anaplastik, inti yang atipik, hiperdiploidi, dan banyak translokasi kompleks.
Wilms tumor terjadi pada parenchyma renal. Tumor tersebut tumbuh dengan cepat
dengan lokasi dapat unilateral atau bilateral. Pertumbuhan tumor tersebut akan
meluas atau menyimpang luar renal. Mempunyai gambaran khas, berupa

Sistem Perkemihan 1: Tumor Wilms Page 10


glomerulus dan tubulus yang primitive atau abortif, dengan ruangan bowman
yang tidak nyata, dan tubulus abortif dikelilingi stroma sel kumparan. Pertama –
tama jaringan ginjal hanya mengalami distorsi, tetapi kemudian diinvasi oleh sel
tumor.
Tumor ini pada sayatan memperlihatkan warna yang putih atau keabu –
abuan homogeny, lunak dan encepaloid ( menyerupai jaringan otak )
Tumor tersebut akan menyebar atau meluas hingga ke abdomen dan dikatakan
sebagai suatu massa abdomen. Akan teraba pada abdominal saat dilakukan
palpasi.
Munculnya wilms tumor sejak dalam perkembangan embrio dan akan
tumbuh dengan cepat lahir
Pertumbuhan tumor akan mengenai ginjal atau pembuluh vena renal dan
menyebar ke organ lain. Tumor yang biasanya baik terbatas dan sering nekrosis,
cystic dan perdarahan. Terjadinya hipertensi biasanya terkait dengan iskemik pada
renal. Metastase tumor secara hematogen dan limfogen, paru, hati, otak dan bone
marrow.
Sebagian besar nefroblastoma bersifat soliter, dapat terjadi di setiap lokasi
parenkim ginjal, tampilan luar tumor berupa massa padat sporoid, ukuran
bervariasi, mendesak jaringan ginjal menjadi melapis pseudokapsul tipis dan
rapuh yang relative mencolok, berbatas tegas dengan jaringan ginjal normal.
Sebagian besar nefroblastoma berkonsistensi rapuh dan lunak, tumor mudah
ruptur praoperasi atau saat operasi hingga terjadi penyebaran lokal. Penampung
irisan tomur tanpak seperti daging ikan berwarna homogen putih kelabu atau
kuning kecoklatan, sering disertai homoragi dan nekrosis. Lokasi penyebaran
terawal dan tersering ditemukan dari nefroblastoma adalah menembus
pseudokapsul ke arah sinus renal atau pembuluh darah dan limpatik intrarenal,
dapat juga menembus kapsul ginjal mengimvasi jaringan, pembuluh darah
intrarenal dan organ didekatnya, dapat juga menginvasi pielum, berkembang ke
arah ureter, dapat timbul hematuria dan obstruksi. Lokasi metastasis limpatik
tersering dari nefroblastoma adalah kelenjar limfe hilus renal dan para-aorta.
Sekitar 20% kasus tumor mengimvasi vena renis, bahkan dapat berekstensi
melalui vena renis kearah vena kava inferior dan atrium kanan. Metastasis

Sistem Perkemihan 1: Tumor Wilms Page 11


hematogen tumor dapat ke segala bagian tubuh, tersering ditemukan ke paru, lalu
hati, tulang dan otak.

Kanker ginjal meskipun memiliki angka yang tidak signifikan dibanding


kanker yang lain namun memiliki tingkat prognosa yang buruk jika tidak
tertangani dengan baik. Berbagai faktor pemicu terjadinya kanker
(merokok,obesitas,asupan tinggi lemak,dan lain sebagainya) akan menjadi faktor
resiko bagi individu. Dengan adanya jaringan abnormalyang pertumbuhannya
bersifat malignan, maka akan mempengaruhi keseimbangan fisiologis dalam
tubuh dan pada akhirnya mengacaukan seluruh sirkulasi sistemik. Gangguan yang
dirasakan paling berat adalah pada ginjal dansirkulasi sistemik (jantung dan paru).
Selain itu, ancaman metastase pun meningkat pada berbagai organ viseral.

Sistem Perkemihan 1: Tumor Wilms Page 12


woc

Sistem Perkemihan 1: Tumor Wilms Page 13


2.5 Manifestasi klinis
Berikut ini adalah tanda dan gejala yang ditunjukkan oleh klien dengan kanker
ginjal (Eko Prabowo:2014) :

1. Hematuria
Dengan pemeriksaan mikroskopi untuk melihat komponen pada urine
(urinalisis) sering didapatkan adanya gross hematuria pada klien kanker
ginjal. Tanda ini merupakan tanda pertama yang memberikan sinyal pada
dugaan adanya keganasan pada ginjal. Selain itu, gross hematuria bisa
terjadi secara intermitten. Hal ini menunjukkan bahwa kanker telah mnyebar
ke bagian pelvis ginjal.
2. Nyeri
Nyeri merupakan alarm (sinyal) alamiah bagi tubuh akan adanya gangguan
fisiologis. Pada klien dengan kanker ginjal sering terjadi nyeri yang konstan
pada abdomen. Terlebih jika jaringan kanker telah mengalami
robekan/perdarahan maka akan terjadi kolik yang akut.
P : genetik
Q : seperti tertusuk
R :daerah abdomen
S : wajah meringis
T : pada saat kencing
3. Adanya massa
Pada palpasi akan teraba massa dengan jaringan yang halus berkumpul, dan
adanya nyeri tekan (karena ada kompresi pada jaringan abnormal)
4. Demam
Biasanya terjadi karena adanya perdarahan, sehingga volume intravaskuler
menurun atau karena adanya jaringan tumor yang nekrosis
5. Keringat di malam hari
6. Anoreksia
7. Penurunan berat badan drastic
8. Edema pada lengan
9. Nausea
10. Vomiting

Sistem Perkemihan 1: Tumor Wilms Page 14


11. Hipertensi
Jika terjadi tekanan pada arteri renalis dengan iskemia pada jaringan
parenkim ginjal.
12. Hperkalsemia
Karena dorongan sekresi hormone parathyroid oleh rangsangan tumor.
13. Retensi urine

Bisa dikarenakan adanya clotting darah akibat akumulasi perdarahan pada urinary
track (urine normal=500cc/ hari).

Ketiga gejala pertama adalah manifestasi klinis utama (Cecily L Betz:2002) :

1. Massa di pinggang
2. Nyeri
3. Hematuria
4. Hipertensi
5. Demam
6. Malaise

Biasanya pasien dibawa ke dokter oleh orang tuanya karena diketahui


perutnya membuncit,ada benjolan di perut sebelah atas,atau diketahui kencing
berdarah. Pada pemeriksaan kadang-kadang didapatkan hipertensi,massa padat
pada perut sebelah atas yang kadang-kadang telah melewati garis tengah dan sulit
digerakkan. Pada pemeriksaan USG abdomen terdapat massa padat pada perut
(reproperitoneal) sebelah atas,yang dalam hal ini harus dibedakan dengan
neuroblastoma atau teratoma (Basuki Purnomo:2011).

2.6 Penatalaksanaan
Jika secara klinis tumor masih berada dalam stadium dini dan ginjal di sebelah
kontralateral normal,dilakukan nefroktomi radikal. Pembedahan ini kadang kala
diawali dengan pemberian sitostatika atau radiasi (Basuki Purnomo:2011).

1. Sitostatika. Pemberian sitostatika dimulai sebelum pembedahan dan


dilanjutkan beberapa seri setelah pembedahan dengan memberikan hasil

Sistem Perkemihan 1: Tumor Wilms Page 15


yang cukup bagus. Sitostatika yang dipergunakan adalah kombinasi dari
Actinomisin D dengan Vincristine.
2. Radiasi Eksterna. Tumor Wilm memberikan respon yang cukup baik
terhadap radioterapi (bersifat radiosensitive). Radiasi diberikan sebelum
atau setelah operasi dan kadang kala diberikan berselingan dengan
sitostatika sebagai terapi sandwich.

Penatalaksaan terapiutik(Suriadi:2001) :

a. Chemotherapy dengan atau tanpa radiasi


b. Pembedahan

Dengan berkembangnya teknologi dan ilmu pengetahuan kesehatan saat ini


telah banyak tindakan untuk mengatasi kanker. Berikut ini adalah penatalaksanaan
yang bisa dilakukan untuk mengatasi kanker ginjal (Eko Prabowo:2014):

1. Pembedahan
Kanker yang merupakan sebuah jaringan abnormalitas idealnya harus
dilakukan pngangkatan (ektomi) untuk mengembalikan fungsi jaringan
yang sehat. Saat ini banyak sekali pembedahan dengan prinsip mini insisi
dilakukan. Pada klien kanker ginjal beberapa hal yang bisa dilakukan
adalah dengan teknik laparascopy nephrectomy maupun partial
nephrectomy. Khusunya untuk klien dengan resiko tinggi, maka
pembedahan bisa dilakukan dengan cryoblation, radiofrequency ablation,
maupun arterial embolization. Untuk menghindari perluasan metastase
kanker, biasanya tim medis melakukan tindakan nefrektomi radikal
(pengangkatan ginjal, kelenjar adrenal, lemak dan kelenjar getah bening
sekitar).
2. Terapi radiasi
Terapi radiasi jarang dilakukan, biasanya dilakukan jika kanker sudah
metastase dan prognosa klien sudah buruk
3. Terapi hormonal
Terapi hormonal terkadang juga dilakukan untuk meningkatkan aktivasi
fungsional tubuh.

Sistem Perkemihan 1: Tumor Wilms Page 16


4. Systemic therapy
Kanker sel ginjal biasanya tidak berespon dengan prosedur kemoterapi
tradisional sitotoksik (Gemzar Xeloda, Adrucil). Namun, ada beberapa
temuan baru yang lebih efektif yaitu Sutent, Nexavar, Torisel dan Afinitor.
5. Terapi interferon
Saat ini sedang dikembangkan dalam penelitian tentang terapi interferon
untuk mengatasi kanker ginjal yang sudah stadium lanjut.

Penatalaksanaan (Cecily L Betz:2002)

Perawatan Prabedah

1. Hindari palpasi abdomen untuk mencegah penyebaran tumor.


2. Pantau status klinis anak; observasi adanya tanda dan gejala komplikasi
a. Tanda-tanda vital
b. Tanda dan gejala obstruksi vena kava (plethora fasialis dan
bendungan vena)
c. Tanda dan gejala gagal ginjal
d. Nyeri tulang
e. Anemia dan kecendrungan perdarahan
f. Hipertensi
3. Beri penjelasan praprosedur dan prabedah sesuai usia kepada anak untuk
mengurangi ansietas (lihat apendiks J, bagian persiapan
prosedur/pembedahan).
4. Dorong anak dan orang tua untuk mengekspresikan kekhawatiran dan
ketakutannya tentang diagnosis (lihat apendiks J, bagian perawatan
pendukung).

Perawatan pascabedah

1. Pantau status klinis anak.


a. Tanda-tanda vital (dipantau tiap 2 jam setelah pembedahan)
b. Asupan dan keluaran
c. Hipertensi (akibat pengangkatan ginjal)
2. Patau fungsi abdomen anak.

Sistem Perkemihan 1: Tumor Wilms Page 17


a. Kepatenan selang NC
b. Bising usus
c. Tanda dan gejala obstruksi oleh ileus yang di induksi vinkristin
d. Terbentuknya perlekatan pascabedah
3. Tingkatkan keseimbangan cairan dan elektrolit.
a. Pantau pemberian cairan intravena (IV).
b. Pantau keseimbangan elektrolit.
c. Pantau adanya alkalosis metabolic (akibat drainase NG).
4. Pertahankan dan dukung status pernapasan.
a. Lakukan pulmonary toilet.
b. Minta anak untuk miring, batuk, dan menarik napas dalam.
c. Lakukan pengisapan bila perlu.
d. Ubah posisi anak setiap 2 jam.
5. Pantau luka insisi untuk keutuhan dan penyembuhan.
a. Observasi adanya tanda dan gejala drainase.
b. Pantau keutuhan area tersebut.
c. Pantau adanya tanda dan gejala infeksi (merah, hangat, radang).
d. Ganti balutan seperlunya.
6. Penuhi kebutuhan higienik anak.
a. Perawatan mulut dan rectal (sangat penting karena anak sedang
dalam keadaan imunosupresi).
b. Perawatan kulit—mengeringkan lipatan kulit dan melumasinya.
7. Lindungi anak dari infeksi karena sedang dalam keadaan imunosupresi.
a. Pertahankan isolasi jika jumlah leukosit menurun (rujuk le
kebijakan RS).
b. Batasi kontak dengan masyarakat.
c. Pakaian anak disesuaikan dengan perubahan cuaca..
8. Pantau efek samping dari terapi radiasi; tumor sangat sensitif terhadap
radiasi.
9. Pantau efek samping kemoterapi
a. Daktinomisin
b. Vinkristin

Sistem Perkemihan 1: Tumor Wilms Page 18


10. Pantau dan redakan nyeri pada anak (lihat apendiks I).
11. Berikan stimulasi dan aktivitas yang sesuai dengan perkembangan anak
(lihat apendiks A).

Perawatan di Rumah

1. Ajarkan orang tua tentang berbagai aspek penatalaksanaan medis.


a. Respons terapeutik terhadap pengobatan
b. Reaksi yang tidak di inginkan terhadap pengobatan
c. Menaati kunjungan klinis
2. Berikan informasi pada orang tua tentang sumber-sumber yang ada di
komunitas.
a. Sumber di masyarakat (misa sekolah)
b. Sumber-sumber financial
3. Beri dukungan emosional dan rujukan ke kelompok pendukung bagi orang
tua , saudara kandung, dan anak yang sakit (lihat apendiks J, bagian
perawatan pendukung).
2.7 Komplikasi
KOMPLIKASI (Cecily L Betz:2002)

1. Metastasis ke paru, sumsum tulang (anemia), ginjal kontralateral, dan hati

Efek samping dari kemoterapi dan terapi radiasi Komplikasi (Suriadi:2001) :

 Metastase
 Prognosis yang buruk
 Komplikasi dari pembedahan

Sistem Perkemihan 1: Tumor Wilms Page 19


BAB 3

ASUHAN KEPERAWATAN

I. PENGKAJIAN

1. Identitas Pasien
Biasanya Tumor Wilms terjadi pada anak usia kurang dari 10 tahun pada
kedua jenis kelamin pada semua ras.

2. Riwayat Keperawatan (Nursing History)


1) Riwayat Keperawatan Sekarang
a. Keluhan utama : Keluhan utama yang sering timbul adalah nyeri dan
adanya massa di pinggang.
b. Riwayat penyakit sekarang : Klien mengeluh kencing berwarna seperti
cucian daging, bengkak sekitar perut. Tidak nafsu makan, mual , muntah
dan diare. Badan panas hanya sutu hari pertama sakit.

2) Riwayat Keperawatan Sebelumnya


a. Penyakit yang pernah diderita : Apakah klien(ibu) pernah mengeluh
kelainan pada ginjal sebelumnya, atau gejala-gejala tumor wilms

b. Riwayat alergi :

c. Prenatal :

d. Natal :

e. Post-Natal :

f. Luka/operasi : apakah saat dilahirkan secara normal atau sesar

3) Riwayat Kesehatan Keluarga

a. Komposisi Keluarga : adakah anggota keluarga yang menderita


tumor ataupun penyakit keturunan lainnya.

b. Lingkungan rumah dan komunitas : adakah pabrik atau semacamnya

Sistem Perkemihan 1: Tumor Wilms Page 20


c. Perilaku yang dapat mempengaruhi kesehatan : apakah ibu mempunyai
kebiasaan merokok,minum minuman keras,konsumsi obat-obatan,dan
sebagainya.

d. Persepsi keluarga tentang penyakit klien: penyakit ini berbahaya,sehingga


membuat keluarga cemas.
e. Penyakit yang pernah diderita keluarga : Apakah ada riwayat keluarga
klien pernah mengidap kanker atau tumor sebelumnya

4) Pola kebiasaan :

a. Nutrisi :

1) Sebelum sakit (Rumah): makan 3 kali/ hari , menu : nasi + ikan +


sayur. Minum : air putih 7 gelas/ hari, susu 1 gelas di pagi hari
2) Sesudah sakit (RS) : makan 3 kali / hari, menu : bubur halus + sayur +
ikan. Habis ½ porsi. Minum 5 gelas/ hari, susu tidak mau.

b. Istirahat/ tidur :
1) Sebelum sakit : tidur siang 3 jam/ hari, tidur malam 7 jam/ hari, tidak
ada gangguan tidur
2) Setelah sakit : anak tidakbisa tidur siang, tidur malam sering
terbangun, tidur malam sekitar 5 jam /hari

c. Aktifitas :

1) Sebelum sakit : anak ke sekolah (TK) di pagi hari, sore bermain


dengan keluarga, malam hari mengaji
2) Setelah sakit : anak lebih banyak aktifitas di tempat tidur, semua
kebutuhan dibantu oleh keluarga

d. Personal hygiene :

1) Sebelum sakit : mandi 2 kali/ hari, gosok gigi 3 kali/ hari, keramas 2
hari sekali, ganti baju setiap selesai mandi
2) Selama sakit : dilap di tempat tidur 2 kali sehari, ganti baju 2 kali
sehari, selama di RS belum keramas, anak tidak mau gosok gigi.

Sistem Perkemihan 1: Tumor Wilms Page 21


e. Eliminasi :

1) Sebelum sakit : BAB frekuensi : 1 kali/ hari tiap pagi, konsistensi


lunak, warna kuning tanpa darah. BAK : frekuensi 5 kali perhari,
warna kuning jernih,
2) Setelah sakit : BAB frekuensi 15 kali/ hari, konsistensi cair tanpa
ampas, ada darah, ada lender, bau seperti bekas cucian daging. BAK :
jumlah 500 cc/hari, warna kuning kecoklatan, tidak ada darah

5) Tumbuh Kembang :

a. pertumbuhan / antropometri :

1) BB : kg

2) TB : cm

3) LK : cm

4) LD :cm

5) LLA : cm

c. Perkembangan :

1) Motorik kasar : anak sudah bisa merangkak ketika usia 9 bulan, anak
bisa berdiri mandiri ketika usia 11 bulan dan saat ini (usia 12 bulan)
anak sudah bisa berjalan mandiri

2) Motorik halus : mengambil mainan, dan menggenggam di tangan,


memindahkan mainan dari satu tangan ke tangan yang lain

3) Personal social : sudah bisa melepas celana sendiri, sudha bisa makan
dengan sendok dan gelas

4) Bahasa : sudah mampu menyebutkan nama teman, nama sendiri,

6) Imunisasi : apakah bayi sudah mendapatkan imunisasi lengkap antara lain


BCG, DPT 1,2 dan 3, Polio 1,2,3 dan 4, Hepatitis B 1, 2 dan 3 serta campak 1
kali

Sistem Perkemihan 1: Tumor Wilms Page 22


7) Status Gizi : baik/ kurang/ buruk/ lebih

3. PEMERIKSAAN FISIK (Body Systems)

NO ITEM YANG DIAMATI :

1 KEADAAN Cukup
UMUM

2 KESADARAN Composmentis

3 TANDA-TANDA Suhu= 37oC


VITAL
Nadi=100x/menit

Respirasi= 27 x/menit

Tekanan darah =

4 INTEGUMENT/ INSPEKSI
KULIT
1. Kulit : warna kulit, jaringan parut, lesi, Kondisi
vaskularisasi superfisial
2. Rambut : Jumlah, distribusi, tekstur (lembut, kasar)
3. Kuku : warna, bentuk, lesi
PALPASI

1. Kulit : Adanya benjolan


2. Rambut : hitam
3. Kuku : normal
5 KEPALA INSPEKSI : bentuk, tengkorak, warna dan distrinusi
rambut, kulit kepala (normal)

PALPASI : tidak ada nyeri tekan, tidak ada pembengkakan

Sistem Perkemihan 1: Tumor Wilms Page 23


6 WAJAH INSPEKSI

Bentuk simetris kanan-kiri,tidak ada lesi,ekspresi wajah


tampakmeringis

PALPASI

Tidak ada nodul


7 MATA INSPEKSI : alis mata, bulu mata, kelopak mata,
konjunktiva, sklera

REFLEK KORNEA

REFLEK PUPIL TERHADAP CAHAYA

GERAKAN MATA

TES LAPANG PANDANG

TES VISUS

PALPASI : tekanan bola mata

8 HIDUNG INSPEKSI : nafas cuping hidung

PALPASI : tidak ada nyeri tekan

9 MULUT INSPEKSI : mukosa bibir pucat

10 TELINGA INSPEKSI :

1. Amati telinga luar : ukuran, bnetuk, warna, lesi, massa


(normal)
2. Telinga bag dalam (normal)
PALPASI : normal

TES RINNE, WEBER

11 LEHER INSPEKSI : bentuk leher, warna kulit, pembengakan,


massa,

Sistem Perkemihan 1: Tumor Wilms Page 24


PALPASI : kelenjar limfe, kelenjar tyroid, trakea

12 DADA / PARU-PARU
THORAK
INSPEKSI :retraksi intercosta(+)

PALPASI : kulit dinding dada : nyeri tekan, massa,


peradangan, kesimetrisan ekspansi dada, taktil fremitus

PERKUSI : Suara paru, batas – batas paru

AUSKULTASI : suara paru normal termasuk 4 suara dasar


paru dan lokasinya

JANTUNG

INSPEKSI : ictus cordis tidak terlihat

PALPASI :

1. Lokalisasi punctum maksimum, apakah kuat angkat,


frekuensi, kualitas dari pulsasi yang teraba, adanya
getaran ”thrill”
2. Tentukan lokasi apek/ ictus cordis (ICS ke 5
midklavikula kiri)
3. Memeriksa denyut arteri brachialis dan denyut arteri
carotis, arteri femoralis, arteri popliteal
4. Pemeriksaan JVP
PERKUSI : suara jantung pekak

AUSKULTASI : S1S2 reguler

PAYUDARA

INSPEKSI :

a. inspeksi mammae :ukuran, bentuk, penampilan kulit


(Lesi, edema (peau d’orange), warna)
b. inpeksi papila mammae : ukuran, bentuk, arah papila,

Sistem Perkemihan 1: Tumor Wilms Page 25


warna, permukaan papila, kesimetrisan
c. inspeksi areola mammae : warna
PALPASI : konsistensi, nodul, ukuran, nyeri tekan,
mobilitas

13 ABDOMEN INSPEKSI : ada benjolan di abdomen bawah

AUSKULTASI : bising usus/ peristaltik usus

PERKUSI :redup

PALPASI :ada massa

a. ada nyeri tekan


14 EKSTRIMITAS ATAS

INSPEKSI : Tangan dan pergelangan adanya deformitas,


pembengkakan, atrofi muskular, tanda-tanda inflamasi pada
sendi dan rentang gerak (ROM)

PALPASI: nyeri sendi,

BAWAH

INSPEKSI : Tangan dan pergelangan adanya deformitas,


pembengkakan, atrofi muskular, tanda-tanda inflamasi pada
sendi dan rentang gerak (ROM)

PALPASI: nyeri sendi,

15 GENETALIA PRIA :

INSPEKSI :

a. Rambut pubis penyebaran dan pola pertumbuhan pubis


b. Kulit (khusus tidak dikhitan buka kulup penis)

Sistem Perkemihan 1: Tumor Wilms Page 26


c. Lubang uretra, ulkus, jaringan parut,benjolan,
peradangan, rabas
d. Skrotum : kemerahan, bengkak, ulkus, nodular
PALPASI :

a. Palpasi penis : nyeri, benjolan, cairan kental


b. Palpasi skrotum dan testis dengan jempol dan 3 jari :
ukuran, konsistensi, bentuk, kelicinannya.
c. Palpasi epididimis yang memanjang daripuncak testis ke
belakang normalnya epididimis lunak
WANITA :

INSPEKSI :

a. Rambut pubis : kematangan seksual


b. Labia : inflamasi
c. Klitoris : pembesaran pada maskulinisasi
d. Orifisium uretra → karunkel uretra
e. Introitus → himen
f. Tanda-tanda inflamasi

16 ANUS INSPEKSI : Area sakrokoksigeal, area perianal

PALPASI : kanalis ani dan rektum dengan sarung jari


berpelumas : Dinding rektum (kanker,polip), Kelenjar
prostat (hiperplasia jinak, kanker prostat)

17 Reflek – reflek -

Sistem Perkemihan 1: Tumor Wilms Page 27


Data Penunjang

a. Pemeriksaan Penunjang
1) Laboratoirum
UJI LABORATURIUM DAN DIAGNOSTIK (Cecily L Betz:2002)

1. Intravenous pyelogram (IVP), dan sinar-X abdomen, computed


tomography (CT), ultrosnografi (USG), dan magnetic resonance imaging
(MRI)—untuk mendeteksi massa,thrombus dalam vena renalis,
limfonodus yang membesar, dan hubungan tumor dengan bangunan
sekitarnya.
2. Serum glutamic-oxalocetic transaminase (SGOT), serum glutamic-pyruvic
transaminase (SGPT), dan latic dehydrogenase (LDH)—menigkat dengan
terlibatnya hati.
3. Hitung darah lengkap—untuk mengkaji anemia kemungkinan masalah
perdarahan.
4. Urinalisis—untuk mengkaji adanya hematuria.
5. Ketakolamin urinary—untuk menyingkirkan kemungkinan neuroblastoma.
6. Nitrogen urea darah (BUN) dan kreatinin—untuk mengkaji fungsi ginjal.
7. Pemindaian CT toraks—untuk mengkaji adanya metastasis.
8. Kadar eritropoietin dalam urin dan serum—meningkat bila ada penyakit
metastasik.
9. Aspirasi sumsum tulang dan biopsy—untuk mengkaji keterlibatan
sumsum.

Pemeriksaan klinis yang dilakukan untuk menegakkan diagnostic kanker


ginjal (kidney cancer) adalah (Eko Prabowo:2014):

1. Urografi intravena
2. Sistoskopi
3. Pemeriksaan nefrotomogram
4. Angiogram ginjal
5. Ultrasonografi

Sistem Perkemihan 1: Tumor Wilms Page 28


6. CT (Computerize Tommography)

b. Therapy
1) Ranitidine = untuk mengurangi mual dan muntah
2) Β blocker = untuk mencegah metastases el abnormal

c. Diagnosa Medis
Tumor Wilms

Sistem Perkemihan 1: Tumor Wilms Page 29


II. PERENCANAAN
Hari/Tanggal dan Jam

1. Analisa Data
Data Fokus Masalah Etiologi

DS : ibu pasien Perubahan pola nafas hematuria


mengatakan anaknya
ada PD yang pecah
sering menangis
karena sesak. HB rendah

DO : O2 berkurang

Retraksi intercosta kompensasi tubuh


(+),
nafas cepat
Pernafasan cuping
perubahan pola nafas
hidung

DS : ibu pasien Gangguan perfusi hematuria


mengatakan anak jaringan
darah yang membawa 02
kencing bercampur
berkurang
darah
jaringan tubuh kekurangan
DO :
O2
Pucat, lemas
pucat

gangguan perfusi jaringan

DS : ibu mengatakan Resiko kelebihan cairan Disfungsi ginjal

Sistem Perkemihan 1: Tumor Wilms Page 30


anak kembung Glomerulus terganggu

DO : terlihat bengkak Gangguan filtrasi


di bagian ekstremitas
akumulasi cairan

kelebihan cairan

DS : ibu mengatakan Nutrisi kurang dari Disfungsi ginjal


anak porsi makan kebutuhan
Gangguan keseimbangan
berkurang
asam basa
DO :
Asidosis metabolic
Mual,muntah
Mual,muntah
Terlihat kurus
Anoreksia

Nutrisi kurang dari


kebutuhan

DS : ibu mengatakan Nyeri Tumor menembuskapsul


anak sering menangis ginjal

DO : Berdiferensiasi

Ekspressi wajah Nyeri


meringis,

Ada nyeri tekan


abdomen bawah.

DS : ibu mengatakan Intoleransi aktivitas Anoreksia


anak lemas
Nutrisi kurang
DO :
Gangguan metabolisme
Terlihat lemah
Kelelahan

Sistem Perkemihan 1: Tumor Wilms Page 31


Intoleransi aktivitas

2. Diagnose keperawatn yang muncul berdasar skala prioritas


a. Perubahan pola nafas b.d kompensasi tubuh untuk memperoleh O2
b. Gangguan perfusi jaringan b.d kadar HB rendah
c. kelebihan cairan b.d gangguan filtrasi ginjal
d. Nutrisi kurang dari kebutuhan b.d gangguan keseimbangan asam basa
e. Nyeri b.d tumor yang menembus kapsul ginjal
f.Intoleransi aktivitas b.d gangguan metabolisme

Hari/ Masalah Tujuan Rencana Tindakan Rasional


Tgl Keperawatan

Perubahan Tujuan : Mandiri Mandiri


pola nafas b.d Dalam waktu 1x 5 1)Kaji frekuensi,
1) Untuk mengetahui
kompensasi jam pasien kedalaman pernafasan
tingkat gangguan
tubuh untuk menunjukkan serta catat penggunaan
pernapasa.
mendapatkan perbaikan ventilasi otot aksesori,
O2 dan oksigenasi ketidakmampuan
jaringan adekuat berbicara.
dengan GDA dalam 2)Tinggikan kepala
2) Untuk memberikan
rentang normal dan tempat tidur dan bantu
paru ruang untuk
bebas gejala distres untuk memilih posisi
mengembang dan
pernafasan. yang mudah untuk
bernapas secara
Kriteria hasil: bernafas, dorong nafas
maksimal
1) GDA dalam dalam perlahan sesuai
batas normal, kebutuhan dan toleransi.
frekuensi nafas 3)Kaji / awasi secara
12- 20x/mt, rutin kulit dan warna
tidak ada batuk, membran mukosa
3) Warna kulit
frekuensi nadi
merupakan salah satu
60-100x/mt,
indikasi tingkat
tidak dispneu. 4)Dorong untuk
keparahan adanya

Sistem Perkemihan 1: Tumor Wilms Page 32


pengeluaran sputum/ kekurangan oksigen.
penghisapan bila ada 4) Pengeluaran sputum
indikasi dapat memperlancar
jalan napas, sehingga
5)Awasi tingkat pola napas lebih
kesadaran / status mental efektif.
6)Awasi tanda vital dan 5) Kesadaran menurun
status jantung merupakan tanda
kekuragan oksigen
6) Tanda vital
Kolaborasi merupakan indicator
Berikan oksigen penting mengetahui
tambahan dan kerja jantung
pertahankan ventilasi
mekanik dan Bantu
Untuk memenuhi
intubasi
kebutuhan oksigen

Sistem Perkemihan 1: Tumor Wilms Page 33


Gangguan Tujuan : Mandiri: Hipotensi dapat terjadi
perfusi dalam sampai dengan
Auskultasi TD.
jaringan b.d waktu 2 X 24 jam disfungsi ventrikel.
Bandingkan kedua lengan,
kadar HB yang perfusi perifer Hipertensi juga
ukur dalam keadaan
rendah meningkat merupakan fenomena
berbaring, duduk, atau
umum berhubungan
Kriteria Hasil : berdiri bila memungkinkan
dengan nyeri cemas
tidak terjadi
Kaji status mental klien karena pengeluaran
edema perifer
secara teratur katekolamin
atau edema
berkurang, TTV Kaji warna kulit, suhu, Mengetahui derajat
dalam batas sianosis, nadi perifer, dan hipoksia pada otak
normal, Urine > diaphoresis secara teratur
Mengetahui derajat
600 ml/hari.
Kaji kualitas peristaltik hipoksemia dan
peningkatan tahanan
Kaji adanya kongesti hepar
perifer
pada abdomen kanan atas
Mengetahui pengaruh
Pantau urine output
hipoksia terhadap
Catat adanya keluhan fungsi saluran cerna,
pusing serta dampak
penurunan elektrolit
Catat perubahan edema
ekstremitas (berkurang Sebagai dampak gagal
atau tidak) jantung kanan. Jika
berat, akan ditemukan

Sistem Perkemihan 1: Tumor Wilms Page 34


Catat murmur adanya tanda kongesti

Pantau frekuensi jantung Penurunan curah


dan irama jantung mengakibatkan
menurunnya produksi
Berikan makanan
urine, pemantauan yang
kecil/mudah dikunyah,
ketat pada produksi
batasi asupan kafein
urine < 600 ml/hari
merupakan tanda-tanda
terjadinya syok
Kolaborasi :
kardiogenik
Pertahankan cara masuk
Keluhan pusing
heparin (IV) sesuai
merupakan menifestasi
indikasi
penurunan suplai darah
ke jaringan otak yang
parah

Edema ekstremitas
menunjukkan perfusi
perifer daerah
ektremitas (terutama
ekstremitas bawah)
mengalami gangguan.
Merupakan indikasi
terjadinya gagal
jantung.

Menunjukkan gangguan
aliran darah dalam
jantung, (kelainan
katup, kerusakan
septum, atau vibrasi

Sistem Perkemihan 1: Tumor Wilms Page 35


otot papilar

Perubahan frekuensi
dan irama jantung
menunjukkan
komplikasi disritmia

Makanan besar dapat


meningkatkan kerja
miokardium. Kafein
dapat merangsang
langsung ke jantung,
sehingga meningkatkan
frekuensi jantung

Jalur yang paten


penting untuk
pemberian obat darurat

kelebihan Tujuan : dalam Mandiri : Mandiri :


cairan b.d waktu 5x24 jam
1. Monitoring status 1. Jumlah dan tipe
gangguan tidak terjadi
cairan turgor cairan pengganti
filtrasi ginjal ketidakseimbanga
kulit,membrane ditentukan dari
n cairan dan
a. R mukosa,urine output. keadaan status
elektrolit.
e cairan. Penurunan
Kriteria Hasil : s volume cairan
turgor kulit i mengakibatkan
normal, TTV k menurunnya
normal, CRT < 3 o produksi urine,
detik, urine >600 monitoring yang
ml/hari, k ketat pada produksi
laboratorium nilai e urine<600ml/hari

Sistem Perkemihan 1: Tumor Wilms Page 36


elektrolit normal. k merupakan tanda
u terjadinya syok
r hipovolemik.
a 2. Kaji sumber kelebihan 2. Kelebihan cairan
n cairan. disebabkan karena
g adanya gangguan
a reabsorbsi.
n 3. Dokumentasikan 3. Sebagai data dasar
intake dan output dalam pemenuhan
c cairan. terapi cairan.
a 4. Monitor TTV secara 4. Hipotensi dapat
i berkala. terjadi pada
r hipovolemi yang
a memberikan
n manifestasi sudah
terlibatnya system
b kardiovaskuler
. untuk melakukan
d kompensasi
mempertahankan
g tekanan darah.
a 5. Mengetahui adanya
5. Kaji warna kulit, suhu,
n pengaruh adanya
nadi perifer, secara
g peningkatan tahanan
teratur.
g perifer.
uKolaborasi :
aPertahankan pemberian Jalur yang paten
ncairan secara intravena.
penting untuk
pemberian cairan cepat
f
dan memudahkan
i
perawat dalam
l

Sistem Perkemihan 1: Tumor Wilms Page 37


t melakukan control
r intake dan output
a cairan.

Nutrisi kurang Tujuan : Setelah Mandiri: Mandiri :


dari kebutuhan dilakukan a) Menduga
a) Observasi riwayat
b.d gangguan intervensi kemungkinan
nutrisi da makanan
keseimbangan keperawatan penyebab difisiensi
yang disukai
asam basa selama 3 x 24 jam dan
diharapkan anak mengidentifikasi
mendapatkan intervensi
b) Berikan konseling diet
kebutuhan besi b) Menambah
pada keluarga
minimum harian. pengetahuan
khususnya mengenai
keluarga
Kriteria hasil : sumber besi dari makan
mis, daging, kacang,
 Menunjukkan
gandum, sereal bayi
peningkatan BB
yang diperkaya zat besi.
 Dapat
c) Beri susu pada anak
melakukan
sebagai makanan
aktifitas tanpa c) Sebagai tambahan
suplemen setelah
bantuanorang nutrisi yang berguna
makanan padat
lain untuk pembentukan
diberikan
 Mukosa bibir SDM.
d) Berikan makan sedikit
lembab d) Untuk mencegah
dan frekuensi sering
 Kekuatan otot kebosanan pada
e) Berikan dan bantu
penuh anak.
hygiene mulut yang
 Tidak ada e) Agar anak merasa
baik; sebelum dan
muntah nyaman, bersih
sesudah makan,
 Porsi makan sehingga dapat
gunakan sikat gigi halus

Sistem Perkemihan 1: Tumor Wilms Page 38


dihabiskan. untuk penyikatan menambah nafsu
lembut makan pada anak.
f) Anjurkan keluarga
untuk mengonsulkan
anak pada ahli gizi.

f) Agar ahli gizi


membantu untuk
Kolaborasi :
mengatasi masalah
a. Berikan obat sesuai gizi yang dihadapi
indikasi; vitamin dan anak
suplemen mineral mis,
vitamin B12, asam a. Suplemen tambahan
folat, vitamin C, besi penting untuk
dextran (IM/IV) menggantikan
(Doenges E masukan oral yang
Marilynn,Rencana kurang
asuhan
Keperawatan;576).

Nyeri b.d Tujuan : dalam MANDIRI Mandiri


tumor yang waktu 1x24 jam
Jelaskan dan bantu pasien Pendekatan dengan
menembus nyeri
dengan tindakan pereda menggunakan relaksasi
kapsul ginjal berkurang/hilang
nyeri nonfarmakologi dan dan nonfarmakologi
atau teradaptasi
a. Nnoninfasif lainnya telah
KH :
y menunjukan keefektifan
1) Secara
e dalam mengurangi
subjektif
rHE nyeri
melaporkan
i
nyeri Tingkatkan pengetahuan
berkurang tentang : sebab-sebab
b Pengetahuan yang akan
atau dapat di nyeri, dan menghubungkan
. di rasakan membantu
adaptasi. beberapa lama nyeri akan
mengurangi nyerinya

Sistem Perkemihan 1: Tumor Wilms Page 39


2) Skala nyeri dberlangsung . dan dapat membantu
0-1 mengembangkan
3) Dapat t kepatuhan pasien
mengidentifi uKOLABORASI terhadap rencana
kasi aktifitas m trapeutik.
1. Lakukan managemen
yangmeningk o
nyeri : perawatan : a. Istirahat secara
atkan/menuru r
a. Istirahatkan pasien visiologis akan
nkan nyeri
pada saat nyeri menurunkan
4) Pasien tidak y
muncul kebutuhan oksigen
gelisah a
yang diperlukan
n
untuk memenuhi
g
kebutuhan
b. Ajarkan tehnik metabolisme basal
m
relaksasi b. Meningkatkan
e
pernafasan dalam asupan oksigen
n
pada saat nyeri sehingga akan
e
muncul menurunkan nyeri
m
sekunder dari
b
c. Ajarkan tehnik iskemia spina
u
distraksi pada saat c. Distraksi
s
nyeri (pengalihan
perhatian) dapat
k
menurunkan
a
2. Managemen stimulus internal
p
lingkungan :
s
lingkungan tenang,
u Lingkungan tenang
batasi pengunjung,
l akan menurunkan
dan istirahatkan
stimulus nyeri
pasien.
g eksternal dan
i pembatasanpengunj
n ung akan membantu

Sistem Perkemihan 1: Tumor Wilms Page 40


j meningkatkan
a kondisi oksigen
l ruangan yang akan
berkurang apabila
banyak pengunjung
yang berada di
ruangan. Istirahat
akan menurunkan
kebutuhan oksigen
jaringan perifer

Intoleransi Tujuan: Setelah Mandiri : Mandiri :


aktivitas b.d dilakukan
a.Pantau TTV klien. a.Toleransi terhadap
gangguan tindakan
peningkatan aktivitas
metabolisme keperawatan
tergantung pada
dalam 2 x 24 jam
kemampuan klien
dapat
untuk beradaptasi
Memepertahanka
pada kebutuhan
n dan bila
fisiologis dari
mungkin
peningkatan aktivitas.
meningkatkan
kekuatan dan b. Adaptasi
b. Lakukan latihan
ketahanan pada memerlukan fungsi
rentang gerak secara
ekstremitas. kardiovaskular,
konsisten, diawali
neurologis dan
dengan pasif kemudian
muskuloskleal
aktif.
Kriteria Hasil: optimal.
c. Jadwalkan pengobatan
c. Meningkatkan
1. Pasien akan dan aktivitas perawatan
pemeliharaan fungsi
Memepertaha untuk memberikan
otot/sendi dan
nkan dan periode istirahat tak
menurunkan
terganggu.

Sistem Perkemihan 1: Tumor Wilms Page 41


mungkin d. Instruksikan dan bantu kehilangan kalsium
meningkatkan dalam mobilitas, dari tulang.
kekuatan dan contoh tongkat, walker, d. Meningkatkan
ketahanan secara tepat. toleransi pasien
pada e. Dorong dukungan dan terhadap aktivitas.
ekstremitas. bantuan keluarga/orang
2. Mencapai terdekat pada latihan e. Meningkatkan
tingkat tentang gerak. keamanan ambulasi.
aktivitas yang f. Dorong partisipasi
diharapkan. pasien dalam semua
Pasien aktivitas sesuai dengan
melaporkan bebas kemampuan individual.
dari keletihan
dalam melakukan f. Memampukan
aktivitas sehari- keluarga/orang
hari. terdekat untuk aktif
dalam perawatan
pasien dan
memberikan terapi
lebih
konstan/konsisten,
meningkatkan
kemandirian,
meningkatkan harga
diri, dan membantu
proses perbaikan.

4. Implementasi

Melaksanakan tindakan untuk memenuhi kebutuhan sesuai dengan


rencana.Pelaksanaannya mengacu pada rencana tindakan yang telah dirumuskan,
selama melaksanakan tindakan perawat menilai efektivitas tindakan keperawatan

Sistem Perkemihan 1: Tumor Wilms Page 42


dan respon pasien, juga mencatat dan melaporkan tindakan perawatan yang
diberikan serta mencatat reaksi pasien yang timbul (Doenges.(2009).Hal :426-
880).

5. Evaluasi

Evaluasi dilakukan dengan mengacu pada tujuan dan kriteria yang


telah ditetapkandalam perencanaan.

S: Klien mengatakan tidak sesak nafas


O: RR dalam batas normal 16-20 x/menit
A: Gangguan pola nafas tidak efektif dapat teratasi
P : Lanjutkan pada masalah keperawatan yang lain

Tahap Tumbuh Kembang Usia 0-6 Tahun

1. Masa Pranatal

Masa pranatal (saat dalam kandungan) adalah waktu yang terletak


antara masa pembuahan dan masa kelahiran. Pada saat ini terjadi pertumbuhan
yang luar biasa dari satu sel menjadi satu organisme yang lengkap dengan otak
dan kemampuan berperilaku, dihasilkan dalam waktu Iebih kurang sembilan
bulan.
Masa pranatal terdiri atas dua fase yaitu :
a. Fase Embrio.
b. Fase Fetus.

2. Masa Pascanatal
Tumbuh kembang pada masa pascanatal dibagi ke dalam beberapa
fase berikut :
A. Masa Neonatus (0-28 hari)
Tumbuh kembang masa pascanatal diawali dengan masa neonatus, yaitu
dimana terjadinya kehidupan yang baru. Pada masa ini terjadi proses adaptasi
semua sistem organ tubuh, dimulai dari aktifitas pernafasan, pertukaran gas

Sistem Perkemihan 1: Tumor Wilms Page 43


dengan frekuensi pernapasan antara 35-50 kali permenit, penyesuaian denyut
jantung antara 120-160 kali permenit, perubahan ukuran jantung menjadi lebih
besar di bandingkan dengan rongga dada, kemudian gerakan bayi mulai
meningkat untuk memenuhi kebutuhan gizi.

B. Masa Bayi (29 hari – 1 tahun)


Pada masa bayi, tahap tumbuh kembang dapat dikelompokkan menjadi 3
tahap yaitu :
Usia 1-4 bulan, tumbuh kembang pada tahap ini diawali dengan perubahan berat
badan. Bila gizi anak baik, maka perkiraan berat badan akan mencapai 700-1000
g/bulan. Pertumbuhan tinggi badan agak stabil, tidak mengalami kecepatan dalam
pertumbuhan tinggi badan.
Usia 4-8 bulan, pertumbuhan pada usia ini ditandai dengan perubahan berat benda
pada waktu lahir. Rata-rata kenaikan berat benda adalah 500-600 g/bulan, apabila
mendapatkan gizi yang baik. Sedangkan pertumbuhan tinggi badan tidak
mengalamikecepatan dan stabil berdasarkan pertambahan umur.
Usia 8-12 bulan, pada usia ini pertumbuhan berat badan dapat mencapai tiga kali
berat badan lahir, pertambahan berat badan perbulan sekitar 350-450 gram pada
usia 7-9 bulan, 250-350 gram pada usia 10-12 bulan, bila memperoleh gizi baik.
Pertumbuhan tinggi badan sekitar 1,5 kali tinggi badan pada saat lahir. Pada usia 1
tahun, pertambahan tinggi badan masih stabil dan diperkirakan mencapai 75 cm.

C. Masa Anak (1-2 tahun)


Pada masa ini, anak akan mengalami beberapa perlambatan dalam
pertumbuhan fisik. Pada tahun kedua, anak hanya mengalami kenaikan berat
badan sekitar 1,5 – 2,5 kg dan penambahan tinggi badan 6-10 cm. Pertumbuhan
otak juga akan mengalami perlambatan, kenaikan lingkar kepala hanya 2 cm.
untuk pertumbuhan gigi, terdapat tambahan 8 buah gigi susu, termasuk gigi
geraham pertama dan gigi taring, sehingga seluruhnya berjumlah 14-16 buah.
Pada usia 2 tahun, pertumbuhan fisik berat badan sudah mencapai 4x berat badan
lahir dan tinggi badan sudah mencapai 50 persen tinggi badan orang dewasa.

Sistem Perkemihan 1: Tumor Wilms Page 44


Menginjak usia 3 tahun, rata-rata berat badan naik menjadi 2-3 kg/tahun, tinggi
badan naik 6-8 cm/tahun, dan lingkar kepala menjadi sekitar 50 cm.

D. Masa Prasekolah (3-6 tahun)


Pada masa prasekolah, berat badan mengalami kenaikan rata-rata
2kg/tahun. Tubuh anak terlihat kurus, akan tetapi aktivitas motorik tinggi dan
sistem tubuh mencapai kematangan dalam hal berjalan, melompat, dan lain-lain.
Tinggi badan bertambah rata-rata 6,75 – 7,5 cm setiap tahun.
Pada masa ini anak mengalami proses perubahan pola bakan, umumnya
mengalami kesulitan untuk makan. Anak juga mulai menunjukkan kemandirian
pada proses eliminasi.

Tahap Tumbuh Kembang Usia 6 Tahun Keatas

A. Masa Sekolah (6-12 tahun)


Fase perkembangan yang berlangsung sejak kira-kira umur 6 sampai 12
tahun, sama dengan masa usia Sekolah Dasar. Anak-anak menguasai
keterampilan-keterampilan dasar membaca, menulis dan berhitung. Secara formal
mereka mulai memastiki dunia yang lebih luas dengan budayanya. Pencapaian
prestasi menjadi arah perhatian pada dunia anak, dan pengendalian diri sendiri
bertambah pula.

B. Masa Remaja (12-18 tahun)


Pada masa remaja ini banyak dijumpai masalah, karena masa ini
merupakan proses menuju kedewasaan dan anak ingin mencoba mandiri. Masalah
yang sering dijumpai adalah perubahan bentuk tubuh.
Perkembangan khusus yang terjadi pada masa ini adalah kematangan
identitas seksualyang ditandai dengan perkembangan organ reproduksi. Masa ini
merupakan masa krisis identitas dimana anak memasuki proses pendewasaan dan
meninggalkan masa anak-anak, sehingga membutuhkan bantuan dari orang tua.

2.3 Pertumbuhan dan perkembangan masa konsepsi sampai remaja.

Sistem Perkemihan 1: Tumor Wilms Page 45


I. Pertumbuhan dan perkembangan embrio manusia dalam kandungan
Usia Ciri-ciri
1 bulan Bagian kepala, jantung, dan hati mulai terbentuk; sistem
(4 minggu) pencernaan sebagai suatu saluran sederhana; ada sebuah ekor yang
khas; jaringan-jaringan ekstra embrionik mulai muncul.
2 bulan Telinga, mata, jari-jari, mulut, hidung, dan tumit merupakan
(8 minggu) bentuk-bentuk tersendiri; tulang mulai dibentuk, sistem
pencernaan terbentuk; sistem saraf dan sistem sirkuler mulai
berfungsi; adanya alat kelamin luar, tetapi belum dapat dibedakan
jenis kelaminnya.
3 bulan Ginjal, hati, tangan, lengan, tungkai, kaki, dan sistem pencernaan
(12 telah berkembang baik; alat kelamin luar antara pria dan wanita
minggu) mulai dapat dibedakan; paru-paru mulai jelas; adanya gerakan-
gerakan kecil dari janin.
4 bulan Detak jantung sudah dapat dirasakan; terbentuknya tulang-tulang
(16 di seluruh tubuh; kulit berkembang sepenuhnya; sudah dapat
minggu) ditentukan jenis kelaminnya; munculnya alis, bulu mata, dan
rambut kepala; gerakan janin meningkat.
9,5 bulan Sejak minggu ke-16 sampai saat kelahiran terjadi akumulasi lemak
(38 di bawah kulit; menjelang minggu ke-22 janin mulai membuka
minggu) matanya; gerakan-gerakan janin dirasakan oleh ibunya, terjadi
kenaikan gerak badan yang sangat cepat; pada bulan ke-7 posisi
kepala ke bawah sebagai persiapan untuk kelahiran.

Sistem Perkemihan 1: Tumor Wilms Page 46


II. Pertumbuhan dan perkembangan setelah lahir
A. Pertumbuhan dan Perkembangan Balita
1. Ciri-ciri fisik
Usia Pertumbuhan Perkembangan
Tinggi Berat Motorik Kognitif
Badan Badan
0–3 45–65 3–5 kg Menggerakkan Mulai mengenal suara, bentuk
bulan cm beberapa bagian benda dan warna.
tubuh seperti
tangan, kepala,
dan mulai belajar
memiringkan
tubuh.
6–9 64- 70 7–9 kg Dapat Mengoceh, sudah mengenal wajah
bulan cm menegakkan seseorang, bisa membedakan
kepala, belajar suara, belajar makan dan
tengkurap mengunyah
sampai dengan
duduk (pada usia
8 – 9 bulan), dan
memainkan ibu
jari kaki.
12– 74–81 10–11 Belajar berjalan Mulai belajar berbicara,
18 cm kg dan berlari, mempunyai
bulan mulai bermain, ketertarikan terhadap jenis-jenis
dan koordinasi benda, dan mulai muncul rasa
mata semakin ingin tahu.
baik.
2–3 86–96 12–15 Sudah pandai Keterampilan tangan mulai
tahun cm kg berlari, membaik,
berolahraga, dan pada usia 3 tahun belajar
dapat meloncat menggunting kertas, belajar

Sistem Perkemihan 1: Tumor Wilms Page 47


menyanyi, dan membuat coretan
sederhana.
4–5 100– 16–22 Dapat berdiri Mulai belajar membaca,
tahun 120 cm kg pada satu kaki, berhitung,
mulai dapat menggambar, mewarnai, dan
menari, merangkai
melakukan kalimat dengan baik.
gerakan olah
tubuh,
keseimbangan
tubuh mulai
membaik.

2. Ciri-ciri Psikologis
Usia Ciri-ciri Psikologis Balita (bawah lima tahun)
0-5 Mulai mengenal lingkungan. Membutuhkan perhatian khusus dari orang
tahun tua. Senang bermain. Bersifat kekanak-kanakan (manja). Cenderung
keras kepala. Suka menolak perintah. Membutuhkan zat gizi yang
banyak. Hormon pertumbuhan dihasilkan secara meningkat.

B. Pertumbuhan dan Perkembangan masa anak-anak


1. Ciri-ciri fisik
Usia Pertumbuhan Perkembangan
Tinggi Berat Motorik Kognitif
Badan Badan
6–8 120–130 21–27 Mampu meloncati Menggambar dengan bentuk
tahun cm kg tali setinggi 25 proporsional,

Sistem Perkemihan 1: Tumor Wilms Page 48


cm, belajar naik memakai dan mengancingkan
sepeda. baju, menulis, lancar
membaca, tangkas dalam berhitung,
belajar bahasa asing, belajar memainkan
alat musik.
9–10 131–145 28–33 Melakukan olah Pandai menyanyi, mampu membuat
tahun cm kg raga permainan sebuah karangan, Menyerap
seperti pelajaran dengan optimal, mulai belajar
bulutangkis, berdiskusi dan mengemukakan
sepak bola, pendapat.
tangkas
bersepeda.
11–12 145–152 33–39 Melompat tali Konsentrasi belajar meningkat, mulai
tahun cm kg sampai di atas 50 belajar bertanggung jawab, senang
cm, meloncat berpetualang dan mempunyai rasa ingin
sejauh lebih dari tahu yang besar.
1 meter,
terampil dalam
menggunakan
peralatan.

2. Ciri-ciri Psikologis
Usia Ciri-ciri Psikologis
6 – 12 Gigi susu mulai tanggal dan gigi permanen mulai tumbuh. Pertumbuhan
tahun jiwanya relatif stabil. Daya ingat kuat, mematuhi segala perintah
gurunya. Mudah menghafal tetapi juga mudah melupakan. Sifat keras
kepala mulai berkurang dan lebih dapat menerima, pengertian karena
kemampuan logikanya mulai berkembang.

C. Pertumbuhan dan Perkembangan masa remaja (puber)

1. Ciri-ciri fisik

Sistem Perkemihan 1: Tumor Wilms Page 49


Perbedaan Laki-laki Perempuan
Usia 11 – 16 tahun 10 – 15 tahun
Ciri Terjadi mimpi basah Mengalami menstruasi
khusus
Ciri – ciri tumbuhnya kumis dan payudara tumbuh membesar, tumbuhnya
kelamin jambang, tumbuhnya rambut di ketiak dan di sekitar alat kelamin,
sekunder rambut di ketiak dan serta membesarnya pinggul.
di sekitar alat kelamin,
serta dada menjadi
lebih bidang.

2. Ciri-ciri Psikologis
Usia Ciri-ciri Psikologis
Kurang Mulai memperhatikan penampilan. Mudah cemas dan bingung bila
lebih usia adanya perubahan psikis. Tidak mau dibatasi aktivitasnya. Mulai
10 – 17 memilih teman yang cocok. Tidak mau diperlakukan seperti anak
tahun kecil. Selalu ingin mencoba hal-hal baru. Senang meniru idola atau
berkhayal. Mulai bersikap kritis. Mulai ada perubahan bentuk fisik.
Mulai menghasilkan hormon reproduksi. Alat kelamin mulai
berkembang. Hormon pertumbuhan masih terus dihasilkan.

Hospitalisasi adalah bentuk stressor individu yang berlangsung selama


individu tersebut dirawat dirumah sakit. Hospitalisasi merupakan suatu proses
yang karena suatu alasan yang berencana atau darurat, mengharuskan anak untuk
tinggal di RS, menjalani terapi dan perawatan sampai pemulangannya ke rumah.
Hospitalisasi merupakan pengalaman yang mengancam bagi individu karena
stressor yang dihadapi dapat menimbulkan perasaan tidak aman, seperti:
1. Lingkungan yang asing
2. Berpisah dengan orang yang berarti
3. Kurang informasi
4. Kehilangan kebebasan dan kemandirian

Sistem Perkemihan 1: Tumor Wilms Page 50


5. Pengalaman yang berkaitan dengan pelayanan kesehatan , semakin sering
berhubungan dengan rumah sakit, maka bentuk kecemasan semakin kecil atau
malah sebaliknya.
6. Prilaku petugas Rumah Sakit.

Sistem Perkemihan 1: Tumor Wilms Page 51


BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Tumor wilms adalah tumor ginjal campuran ganas yang tumbuh dengan
cepat, terbentuk dari unsur embrional, biasanya mengenai anak-anak sebelum
usia lima tahun (kamus kedokteran dorland).
Biasanya pasien dibawa ke dokter oleh orang tuanya karena diketahui perutnya
membuncit,ada benjolan di perut sebelah atas,atau diketahui kencing berdarah.

Penatalaksaan terapiutik(Suriadi:2001) :

c. Chemotherapy dengan atau tanpa radiasi


d. Pembedahan
3.2 Saran
Dari kesimpulan di atas, kita sebagai mahkluk yang telah diberikan
kesempurnaan anatomik harus bisa menjaga kondisi tubuh kita dan mengetahui
bagimana kondisi tubuh kita. Sehingga kita kemungkinan besar dapat terhindar
dari penyakit.

Sistem Perkemihan 1: Tumor Wilms Page 52


DAFTAR PUSTAKA

Purnomo,Basuki.2011.dasar-dasar Urologi. Jakarta:Sagung Seto

Prabowo,Eka. 2014. Buku Ajar Asuhan Keperawatan Sistem Perkemihan.


Yogyakarta:Nuha Medika

Chen Fujin,dkk. 2011. Buku Ajar Onkologi Klinis. Jakarta:FKUI.


Suriadi. 2001. Asuhan Keperawatan pada Anak. Jakarta:Sagung Seto

Betz,Cecily L. 2002. Buku Saku Keperawatan Pediatri. Jakarta:EGC

Sistem Perkemihan 1: Tumor Wilms Page 53

Anda mungkin juga menyukai