Anda di halaman 1dari 1

Teori belajar Humanistik memandang bahwa perilaku manusia

ditentukan oleh dirinya sendiri, oleh faktor internal dirinya dan


bukan pengetahuan ataupun kondisi lingkungannya.  William C.
Crain menyebut paham ini dengan istilah preformasinisme,
yaitu suatu paham yang meyakini bahwa perkembangan
manusia sudah ditentukan oleh suatu zat yang ada dalam
plasma sel sejak masa konsepsi.
Menurut teori belajar humanistik, aktualisasi diri merupakan
puncak perkembangan individu. Ia mampu mengembangkan
potensinya dan merasa dirinya utuh, bermakna dan berfungsi
(fully functioning person). Kebermaknaan perwujudan dirinya
itu bukan saja dirasakan oleh dirinya sendiri, tetapi juga oleh
lingkungan sekitarnya.
Teori belajar humanistik ini yakin bahwa motivasi belajar harus
datang dari dalam diri individu. Bahkan aliran ini mengabaikan
faktor intelektual dan emosional. Menurutnya, kedua faktor
tersebut tidak terlibat dalam di dalam proses belajar.

Anda mungkin juga menyukai